Ketidakergonomisan meja dan kursi pada sekolah dasar mengakibatkan sakit pada tulang belakang dikarenakan postur tubuh bekerja secara tidak alami dan mengganggu pertumbuhan tulang pada anak. Penelitian lainnya dilakukan oleh Sutafa et al. (2012) di Bali yang menyatakan bahwa anak mengalami keluhan muskulesketal utamanya pada leher, bahu, tulang belakang, pinggang, pantat, siku, paha dan pangkal kaki serta mampu mengurangi konsentrasi anak selama belajar yang diakibatkan oleh ketidakergonomisan meja dan kursi sekolah. Dari penelitian diatas dapat diketahui bahwa telah banyak penelitian mengenai meja dan kursi pada sekolah-sekolah termasuk di Indonesia. Tetapi, aplikasi hasil penelitian masih jarang direalisasikan sehingga meja dan kursi sekolah dalam negeri cenderung hanya memperhatikan aspek fungsional semata, tanpa memperhatikan aspek ergonomis maupun estetis. Ketidaksesuaian dimensi meja dan kursi ini cenderung mengakibatkan ketidaknyamanan dalam belajar akibat postur tubuh siswa SD ABC berada pada posisi tubuh yang tidak normal. Dalam hal ini posisi tubuh siswa membungkuk sehingga siswa sering mengalami keluhan muskuloskeletal yang diukur dengan SNQ dengan kategori agak sakit pada leher bagian atas, tangan kanan, lutut kanan dan kaki kanan. Keluhan sakit sering dialami siswa pada bagian tubuh punggung, pinggang, leher bagian atas, siku kiri dan lutut kanan. Hal itu mengakibatkan ketidaknyamanan siswa selama belajar yang ditandai dengan kaki siswa yang menggantung dan tulang belakang siswa yang tidak ditopang oleh sandaran kursi. Oleh karena itu, pengembangan ini penting dilakukan untuk meminimalisasi ketidaksesuaian meja dan kursi sekolah terhadap siswa serta untuk mendapatkan hasil redesain meja dan kursi yang ergonomis. Pengembangan yang perlu dilakukan pada jurnal ini meliputi: 1. Sandaran dibuat sedikit miring pada bagian atasnya sekitar 100-110 derajat. Sudut sandaran kursi yang baik akan menopang punggung jauh lebih nyaman dibandingkan yang terlalu lurus. 2. Pada sandaran punggung bagian bawah dilepas sehingga tinggal menyisahkan kerangkanya saja dan untuk menghemat material. 3. Tempat untuk duduk dan sandaran punggung dilapisi spon. Pemberian spon bertujuan agar duduk lebih nyaman dibandingan tanpa spon yang membuat siapapun yang duduk akan merasa sakit atau kurang nyaman. 4. Kerangka kursi sebaiknya terbuat dari pipa aluminium. Selain harganya yang murah, pipa aluminium cukup kuat menopang tubuh anak SD dan tahan karat. 5. Pada meja, sandaran kaki diletakkan pada bagian tengah kursi agar dapat djangkau oleh ukuran kaki anak SD. 6. Pada bagian sisi samping meja ditambahkan gantungan untuk tas. Penambahan tersebut dimaksudkan agar tas yang biasanya diletakkan pada sandaran kursi dipindahkan ke meja, agar tempat duduk lebih lebar dan nyaman.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis