Anda di halaman 1dari 4

6.

2 fungsi invers dan turunannya


Sasaran kita untuk bab ini adalah memperluas banyaknya fungsi dalam kajian kita. Salah
satu cara untuk membuat fungsi baru ialah mengambil fungsi-fungsi lama dan
“membalikkan” mereka. Bilamana kita lakukan ini untuk fungsi logaritma asli, kita akan
dibawa ke fungsi eksponen asli, bahasan subbab 6.3. dalam subbab ini, kita akan membahas
secara umum pembalikan (atau penginversan) suatu fungsi. Dasar pemikirannya adalah
sebagai berikut.
Suatu fungsi 𝑓 mengambil suatu nilai 𝑥 dari daerah asalanya 𝐷 dan memadankannya
dengan nilai tunggal 𝑦 dari daerah hasilnya 𝑅. Kalau kita beruntung, seperti halnya dengan
dua fungsi dan grafiknya ada pada gambar 1 dan gambar 2, kita dapat membalikan 𝑓, yakni,
untuk sesuatu nilai 𝑦 dan 𝑅 yang diberikan, kita dapat secara pasti kembali dan
mendapatkan nilai 𝑥 di mana dia berasal. Fungsi baru ini, yang mengambil 𝑦 dan
memadankannya dengan 𝑥. Dinyatakan oleh 𝑓 −1 . Perhatikan bahwa daerah asal 𝑓 −1 adalah
𝑅 dan daerah hasilnya adalah 𝐷. Fungsi ini disebut fungsi invers (fungsi balikan) 𝑓, atau
cukup 𝑓-invers. Di sini kita menggunakan superskrip -1 dalam suatu cara baru. Lambang 𝑓 −1
bukan berarti 1/𝑓. Seperti mungkin anda duga. Kita, dan semua matematikawan,
menggunakannya untuk memberi nama fungsi invers.

Gambar 1 Gambar 2
Kadang-kadang kita dapat memberikan sebuah rumus untuk 𝑓 −1 . Jika 𝑦 = 𝑓(𝑥) =
1
2𝑥, maka 𝑥 = 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑦 (lihat Gambar 1). Begitu pula, jika 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 1, maka
2
−1 3
𝑥 = 𝑓 (𝑦) = √𝑦 + 1 (Gambar 2). Dalam tiap kasus, kita cukup menyelesaikan persamaan
yang menentukan 𝑓 atau 𝑥 dalam bentuk 𝑦. Hasilnya adalah 𝑥 = 𝑓 −1 (𝑦).
Tetapi kehidupan jauh lebih rumit dari yang ditunjukkan dua contoh ini. Tidak semua
fungsi dapat dicari secara pasti inversinya. Tinjau misalnya 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 . Untuk nilai 𝑦
tertentu terdapat dua nilai 𝑥 yang berpadanan dengannya (Gambar 3). Fungsi 𝑦 = 𝑔(𝑥) =
sin 𝑥 lebih buruk lagi. Untuk setiap nilai 𝑦, terdapat tak-terhingga banyaknya nilai 𝑥 yang
berpadanan dengannya (Gambar 4). Fungsi-fungsi yang demikian tidak memiliki invers;
paling tidak, fungsi-fungsi tidak memiliki invers kecuali kalau kita membatasi himpunan nilai-
nilai 𝑥-nya, suatu pokok yang akan kita bahas kelak.
Keberadaan fungsi invers akan baik sekali memiliki kriteria sederhana untuk memutuskan
apakah suatu fungsi 𝑓 memiliki invers. Salah satu kriteria ialah bahwa fungsi itu adalah
fungsi Satu-satu (one-to-one), yakni 𝑥1 ≠ 𝑥2 mengakibatkan 𝑓(𝑥1 ) ≠ 𝑓(𝑥2 ). Ini setara
dengan persyaratan geometri bahwa tiap garis datar memotong grafik y = f(x) pada paling
banyak satu titik. Akan tetapi, dalam satu keadaan tertentu, kriteria ini mungkin agak sulit dilakukan, karena
membutuhkan pengetahuan yang lengkap tentang grafik. Kriteria yang lebih praktis yang mencakup

kebanyakan contoh yang muncul dalam buku ini adalah bahwa fungsi tersebut harus
menonton murni. Dengan istilah ini kita maksudkan bahwa fungsi tersebut pada daerah
asalnya berupa fungsi naik atau fungsi turun. (Lihat definisi di subbab 3.2)

TEOREMA A
Jika f monoton murni pada daerah asalnya, maka f memiliki invers.

Bukti misalkan x1 dan x2 adalah dua bilangan dalam daerah asal f, dengan x1 < x2 . karena f
monoton, f(x1) < f(x2). Bagaimanapun f(x1) ≠ f(x2). Jadi, x1 ≠ x2 berarti f(x1) ≠ f(x2), yang
bermakna bahwa f adalah fungsi satu-satu dan karenanya mempunyai invers.
Ini suatu hasil praktis, kita mempunyai cara mudah untuk menentukan apakah fungsi f
monoton murni. Kita cukup memeriksa tanda f’.

CONTOH 1 Perlihatkan bahwa f(x) = x5 + 2x + 1 memiliki invers.


PENYELESAIAN f’(x) = 5x4 + 2 > 0 untuk semua x. Jadi f menaik pada seluruh garis real
sehingga f memiliki invers disana.
Kami tidak mengklaim bahwa kami selalu dapat memberikan rumus untuk f-1. Dalam
contoh yang baru saja ditinjau, ini mensyaratkan bahwa kita harus mampu menyelesaikan y
= x5 + 2x + 1. Walaupun kita dapat menggunakan CAS untuk kalkulator grafik untuk
memecahkan persamaan ini untuk x atau untuk nilai y khusus, tidak terdapat rumus
sederhana yang akan memberikan kita x dalam bentuk y untuk sebarang y.
Terdapat cara untuk menyelamatkan pengertian invers untuk fungsi yang tidak
memiliki invers dalam daerah asal alaminya. Kita cukup membatasi daerah asalnya pada
suatu himpunan sehingga fungsi itu pada daerah yang baru akan turun atau akan naik saja.
Jadi untuk y = f(x) = x2 kita dapat membatasi daerah asalnya pada x ≥ 0 (x ≤ 0 juga dapat).
Untuk y = g(x) = sin x, kita membatasi daerah asalnya pada interval [-𝜋/2, 𝜋/2]. Maka kedua
fungsi memiliki invers (lihat gambar 5), bahkan kita dapat memberikan rumus untuk yang
pertama: f-1 (y) = √𝑦.
Jika f memiliki invers f-1 maka f-1 juga memiliki invers, yakni f. Jadi, kita boleh menyebut f dan
f-1 merupakan pasangan fungsi-fungsi invers. Satu fungsi membatalkan (atau membalikkan)
apa yang dilakukan yang lainnya; yaitu,
f-1(f(x)) = x dan f(f-1(y)) = y

CONTOH 2 Perlihatkan bahwa f(x) = 2x + 6 memiliki invers, cari rumus untuk f-1(y) dan
periksa kebenaran hasil=hasil dalam kotak di atas.

PENYELESAIAN Oleh karena f fungsi naik, maka mempunyai invers. Untuk mencari f-1(y),
kita pecahkan y = 2x + 6 untuk x, yang memberikan x = (y – 6)/2 = f-1(y). Akhirnya, perhatikan
bahwa

Anda mungkin juga menyukai