Anda di halaman 1dari 11

9/11/2019

Analisa Time History


Menggunakan SAP2000

Tahapan Analisa

Download data akselerogram

Scaling akslerogram gempa

Input data akselerogram ke SAP2000

1
9/11/2019

Data Akselerogram

• Data akselerogram bisa didapatkan dari beberapa website


penyedia data seperti PEER Berkeley (peer.berkeley.edu) dan USGS
(strongmotioncenter.org)

• Sebagai contoh download data akselerogram dari website PEER


Berkeley.

Data Akselerogram

• PEER Berkeley (Pacific Earthquake Engineering Research)


• PEER merupakan sebuah lembaga yang berkantor pusat di Universitas
Berkeley di California yang menyediakan database akselerogram gempa
seluruh dunia.

• Data Akselerogram gempa dapat didownload pada website


http://ngawest2.berkeley.edu/

2
9/11/2019

Data Akselerogram

• Pada website ngawest2.berkeley.edu


dapat dipilih NGA-West2

• NGA-West2 merupakan ground motion


database yang direkam di seluruh dunia
namun ada beberapa negara yang tidak
ada database seperti Indonesia

• Diperlukan akun untuk dapat download


data akselerogram dari PEER ini
sehingga perlu daftar akun PEER
terlebih dahulu.

• Tahap selanjutnya dipilih target


spektrum “No Scaling” karena untuk
spektrum Indonesia belum ada di PEER
kemudian pilih “Submit”

Data Akselerogram

• Tahap selanjutnya masukkan kriteria


data akselerogram yang dibutuhkan.
Cara singkat untuk mencari data
akselerogram dapat diisi pada bagian
“Event Name” yaitu merupakan nama
dari gempa yang pernah terjadi.

• Sebagai contoh dimasukkan Event Name


“Kobe, Japan” kemudian pilih “Search
Records”

3
9/11/2019

Data Akselerogram

• Setelah pencarian berhasil akan muncul


data rekaman gempa dari beberapa
stasiun pencatat gempa sehingga perlu
dipilih data yang mempunyai
karakteristik spektrum seperti spektrum
yang ada di Indonesia.

• Kemudian data dapat didownload baik


sebagian maupun seluruh rekaman
gempa. Semua data rekaman dalam satu
file zip.

• Rekap data akselerogram dapat dilihat


pada file berformat .csv

Data Akselerogram

• Sebagai contoh diambil rekaman gempa


kobe stasiun “Abeno”. Data terdiri dari
gempa Utara-Selatan (90), Barat-Timur
(00) dan Atas-Bawah (UP). Untuk data
akselerogram, format file berekstensi
.AT2

• Analisa Time history dipakai


akselerogram arah Utara-Selatan dan
Barat-Timur. Data ini masih berupa data
asli sesuai dengan kondisi tanah pada
lokasi tersebut.

4
9/11/2019

Scaling Akselerogram

• Scaling akselerogram digunakan software Seismomatch dari


Seismosoft. Software ini dapat di download gratis dan diperlukan
aktifasi menggunakan email instansi.

• Website Seismosoft : http://www.seismosoft.com/

Scaling Akselerogram

• Sebelum proses scaling, dibutuhkan data respon spektrum lokasi


bangunan yang bisa didapatkan dari website Puskim
(http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011)

• Selain itu diperlukan data periode getar alami bangunan untuk


proses scaling.

5
9/11/2019

0.70
Respon Spektrum (Gedung Pascasarjana UMM)
0.60

0.50

Acceleration (g)
Tanah Lunak (E)
Scaling Akselerogram 0.40

0.30

0.20

• Respon spektrum untuk tanah lunak 0.10

pada Gedung Pascasarjana UMM sebagai 0.00


0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50
acuan dalam scaling akselerogram. Time (s)

• Analisa Time history dipakai


akselerogram arah Utara-Selatan dan
Barat-Timur. Data ini masih berupa data
asli sesuai dengan kondisi tanah pada
lokasi tersebut. Periode Fundamental
Bangunan

0.78345 detik

Scaling Akselerogram

• Scaling menggunakan Seismomatch


dimulai dengan memasukkan data
akselerogram yang sudah dipilih “Open
Single” pilihan PEER NGA Format.

• Kemudian input respon spektrum


bangunan, pilih “Define Target
Spectrum” dan “Input Spectrum from
file”. File respon spektrum yang
dimasukkan dalam bentuk text file
dengan kolom time dan acceleration.

6
9/11/2019

Scaling Akselerogram

• Masukkan periode minimum dan


maksimum yang akan dilakukan scaling,
sesuai dengan persyaratan SNI bahwa
untuk scaling akselerogram dilakukan
pada periode 0,2T – 1,5T.

• Periode fundamental bangunan (T) yang


dipakai yaitu 0,78345 detik. Sehingga
untuk batasan periode yang dipakai
yaitu min periode 0,1567 dan max
periode 1,1752. Kemudian pilih “Do
Matching”.

• Tunggu prosesnya dan pastikan


akselerogram “Converged” .

Scaling Akselerogram

• Pada bagian tab “Comparisons” akan


terlihat perbedaan respon spketrum dari
akselerogram sebelum dan sesudah
dilakukan scaling.

• Simpan data dengan pilih

• Pada bagian penyimpanan lakukan


Check List pada bagian “Save data from
matched accelerogram” dan pada
bagian Seismosignal Format “Time” dan
“Accelerations”.

• Pilih lokasi penyimpanan dan lakukan


“Create Files”

7
9/11/2019

Scaling Akselerogram

• Ubah output data sehingga hanya terdiri


dari “Time” pada kolom 1 dan
“Acceleration” pada kolom 2.

• Data sebelumnya adalah Akselerogram 1


Respon Spektrum
Kobe Arah 00 (Barat-Timur), kemudian 0.9
0.8
(Kobe 1995)
lakukan hal yang sama pada arah 90

Acceleration (g)
0.7
(Utara-Selatan) 0.6
0.5
0.4
• Dari akselerogram Barat-Timur dan
0.3
Utara-Selatan dibuat SRSS sehingga nilai 0.2
0.1
rata-rata spektrum SRSS tidak kurang 0
dari nilai ordinat terkait 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Period (s)

RS Kobe E-W (Matched) RS Kobe N-S (Matched)


RS Gedung Pascasarjana UMM SRSS

Input Data Akselerogram ke SAP2000

• Analisis time history dapat dilakukan menggunakan program


analisis struktur, sebagai contoh disini digunakan program SAP2000

• Data yang dimasukkan dalam program ini berupa text file (.txt)
yaitu sepasang data akselerogram yang telah di scaling pada
pembahasan sebelumnya

8
9/11/2019

Input Akselerogram

• Sebelumnya dilakukan permodelan


bangunan yang akan ditinjau, dalam
kasus ini diambil gedung Pascasarjana
UMM

• Pilih Define  Function  Time History

• Pilih Add type “From File” dan pilih Add


New Function

• Kemudian Browse dan cari lokasi


menyimpan file data akselerogram yang
berformat text.

• Ubah value are menjadi Time and


Function Values kemudian pilih Display
Graph dan pilih OK.

Input Akselerogram

• Setelah itu buat Load Pattern di Define


 Load Patterns dan buat untuk
masing-masing jenis pembebanan dan
pilih OK setelah selesai.

• Kemudian buat Load Cases di Define 


Load Cases. Pada bagian ini pilih Add
New Load Case untuk menambahkan
beban sesuai Load Pattern.

9
9/11/2019

Input Akselerogram

• Pada bagian Load Case data gempa


masukkan nama sesuai arah gempa.
Kemudian pada Load Case Type gunakan
Time History.

• Pada Analysis Type gunakan Linear. Pada


Solution Type pilih Modal dan pada
History Type pilih Transient

• Selanjutnya gunakan Modal Load Case


tipe Eigen Vector.

• Pada kolom function sesuaikan dengan


akselerogram yang telah diinput dan
scale factor adalah ( g x Ie x R )

• Output time step 13998x0,01=139,98 dt

Input Akselerogram

• Arah gempa sesuai dengan sumbu pada SAP2000 yaitu:


• U1 = Arah X

• U2 = Arah Y

• U3 = Arah Z (UP)

• Scale Factor dari data akselerogram (g) = 9,81 harus dikalikan


dengan Ie/R sesuai dengan syarat dalam SNI gempa

• Time step disesuaikan dengan data akselerogram

10
9/11/2019

Input Akselerogram

• Masukkan kombinasi pada Define 


Load Combinations

• Kemudian Run untuk analisis Time


History dengan memilih Analyze  Run
Analysis

• Tunggu sampai proses selesai karena


dibutuhkan waktu yang cukup lama,
semakin rumit bangunan dan semakin
banyak time step maka akan semakin
lama waktu analisis.

• Setelah Complete maka dapat


dilanjutkan dengan analisis output.

11

Anda mungkin juga menyukai