Kuliah Ke 11 Selection and Modification of Bed Rock Ground Motion 2021

Prof. Dr. Masyhur Irsyam, MSE.
(ITB-PuSGeN) 8 November 2021
“Pemilihan dan Modifikasi Gerak Tanah Permukaan untuk

Analisis Linier/ Non-Linier Riwayat Waktu untuk Perencanaan Tahan Gempa”
Prof. Dr. Masyhur Irsyam, MSE.
Ground motion dari Ground motion dari

Sesar Dangkal Megathrust
Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa

S2 ITB 1
Prof. Dr. Masyhur Irsyam, MSE. (ITB-PuSGeN) 8 November 2021
Seismic Isolation

S2 ITB 2
Masyhur Irsyam – Dinamika Tanah & Rekayasa Gempa
0.15
0.1
Acceleration (g)
0.05
0
-0.05
-0.1
-0.15
-0.2
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Time (sec)

S2 ITB 3
PERBANDINGAN LRHA DAN NLRHA

LRHA NLRHA
Jumlah Ground Motion • 3 Pasang • 11 Pasang
Rentang Periode Getar • 0.8Tlower – 1.2T1max • Tlower – 2T1max

• 0.2T1min – 2T1max
Tlower = Periode getar yang mencakup 90% partisipasi massa Digunakan rentang paling menentukan
T1max = Periode getar fundamental translasi terbesar Tlower = Periode getar yang mencakup 90% partisipasi massa
T1max = Periode getar fundamental translasi terbesar
T1min = Periode getar fundamental translasi terkecil
Teknik Modifikasi yang • Pencocokan spektral • Penskalaan amplitude

diizinkan Rata-rata arah maksimum atau RotD100 (maximum response
value) dari semua gerak > 90% target spektra
• Pencocokan spectral
Pencocokan Spektral • Spektrum respons masing-masing komponen dicocokkan • 110% Target
terhadap target
• Spektrum respons RotD100 (maximum response value)
• 100% Target ± 10% dicocokkan terhadap target.
• Target adalah 2/3xMCER (RotD100) • Target adalah MCER (RotD100)
Penerapan input akselerogram • Diterapkan secara independen untuk masing-masing • Diterapkan secara simultan untuk dua komponen akselerogram
komponen akselerogram
• Kombinasi beban sesuai peraturan diterapkan untuk

pertimbangan dua arah komponen

S2 ITB 4
Aceh Earthquake Mw=9.2

(December, 2004)
Nias Earthquake Mw=8.6

(March, 2005)
Why does the current code require improvements ?

Jambi EarthquakeMw=6.6
Padang Earthquake Mw=7.6
(Oct, 2009)
(Sept,
1. To considers 2009)
recent great earthquakes in Indonesia
Tasik Earthquake Mw=7.4 Yogya Earthquake

(Sept, 2009) Mw=6.3 (May, 2006)
Apakah ada data acceleration time histories ? USGS
10

S2 ITB 5
PuSGeN 2021-2023:
PENYUSUNAN GERAK TANAH PERMUKAAN (SURFACE GROUND MOTION) UNTUK
PERENCANAAN GEDUNG, JEMBATAN, BENDUNGAN, DAN BANGUNAN LEPAS PANTAI DI INDONESIA
Selection and Modification Ground Motion (acceleration time histories) for selected city in Indonesia:
for several return periods of EQ, period of structure, and types of structures
a (g)
t (sec)
11
PuSGeN 2021-2023:
PENYUSUNAN GERAK TANAH PERMUKAAN (SURFACE GROUND MOTION) UNTUK
PERENCANAAN GEDUNG, JEMBATAN, BENDUNGAN, DAN BANGUNAN LEPAS PANTAI DI INDONESIA
NARA SUMBER: PENGEMBANGAN PETA DE-AGREGASI NASIONAL: PENGEMBANGAN PLATFORM

PETA “M” DAN “R” UNTUK MEMILIH SEED MOTIONS PEMILIHAN DAN MODIFIKASI GROUND
1. FGD untuk Gedung Baru YG MEWAKILI SETIAP JENIS SUMBER GEMPA MOTION YANG TEROTOMASI &
2. FGD untuk Gedung Eksisting
TERINTEGRASI DENGAN DATABASE
3. FGD untuk Jembatan
4. FDG untuk Bendungan
Periode Ulang: 100, 250, 1000, 2500, 5000, 10000 thn RAMPING
5. FGD Underground Structure Sumber Gempa: All Sources, Megathrust, Shallow
6. FGD untuk Anjungan Lepas Pantai Crustal, Benioff
Total: 96 Peta
Peta M
Peta R
12

S2 ITB 6
Ground Motions for Evaluation and Retrofitting

Ground Motions for New Building of Existing Buildings Ground Motions for Bridge According to SNI 2833 and
According to SNI 1726 According to ASCE 4-10171 /RSNI AASHTO Bridge Design Specification
Ground Motions for Offshore Platform

Ground Motions for Metro Tunnel According “ISO 19901-2, a9901-4, 19905-1 Ground Motions for Dam
According RSNI Underground Structure and API RP-2A-WSD” According “Pedoman Dirjen SDA”
13
Definisi Gerak Tanah Geometric Mean
SAN-S
Spectral Acceleration
SAE-W
SAgeometric mean = V SAN-S x SAE-W < SAmaximum
gabungan dua arah
Rumus Atenuasi (GMPE) menggunakan Geometric Mean

Untuk Jembatan, Terowongan, Offshore Platform: PGA, Ss dan S1 adalah Geometric Mean
Untuk Gedung: Ss dan S1 adalah Direction Maximum
Prof. Dr. Masyhur Irsyam, MSE. (ITB-AIPI-PuSGeN)
14

S2 ITB 7
Definisi Ukuran Intensitas Gerak Tanah Direction Maximum dalam MCER

(RotD100)
U-S
Deformasi Gabungan (Resultante Dua Komponen)
Time (sec)
T-B
U
Maximum response Value
B T T=T* (sec)
S
N
T-B
W E
S RotD100 untuk T*
U-S
Pekerjaan diulang2 dng Input Motion yg sama untuk berbagai : T* (sec) → Response Spektra Direction Maximum
15
DZC180(1)
Contoh untuk Kocaeli-Turkey
DZC270(2)
yang dibandingkan dng

Target Spektra
16

S2 ITB 8
Prosedur Pemilihan dan Modifikasi Gerak Tanah

1 Target Respons Spektrum
(SNI 1726:2019 11.2.1)
Metoda 1:
Penentuan target Spektrum tunggal Metoda 2:
Uniform Risk Spectrum (URS) Dua atau lebih
respons spektrum
Uniform
[SNIHazard Spectrum
1726:2019 11.2.1.1](UHS) Conditional Mean Spectra (CMS)
di permukaan tanah
• Opt 1: Code-defined (Peta SNI) [SNI 1726:2019 11.2.1.2]
• Opt 2: Site-Specific (SSRS)
Pemilihan Gerak Tanah

Pemilihan gerak tanah 2 [SNI 1726:2019 11.2.2]
• PSHA dan Deagregasi sesuai perioda struktur
• Pemilihan berdasarkan Magnitudo, Jarak, Mekanisme sumber gempa
3 Modifikasi Gerak Tanah

[SNI 1726:2019 11.2.3]
Modifikasi gerak tanah
Penskalaan Amplitudo Pencocokan Spektra
[SNI 1726:2019 11.2.3.2] [SNI 1726:2019 11.2.3.3]
Aplikasi Gerak Tanah pada Model Analisis Struktur

[SNI 1726:2019 11.2.4]
17
Tahap 2: Pemilihan Gerak Tanah
18

S2 ITB 9
Classification of Main Shocks

Based on Type of Source
Shallow backgound
Megatrust Fault
Sesar
Background
Subduksi Megathrust
Benioff Zone/
Benioff 1 Deep BG
Subduksi Benioff
Benioff 2
Benioff 3
Benioff 4
19
REVIEW KONSEP
Total Probability Theorem (Area Sources)
20

S2 ITB 10
Total Probability Theorem:
Probability Magnitude M → fungsi distribusi fM
Probability Jarak R → fungsi distribusi fR
Probability Atenuasi A → fungsi distribusi fa*
21
Pemilihan R dan M untuk seed motion didasarkan atas hasil analisis De-agregasi
M= R=
m r
22

S2 ITB 11
Probability kejadian gempa dng Percepatan a >a* (misal a*=0.3 g)

dng M dari Mmin sampai Mmax
dng R dari Rmin sampai Rmax
Magnitude M
M1, M2, M3, M4,

PM1 PM2 PM3 PM4
R1, PR1 x PM1 x PR1 x PM2 x PR1 x PM3 x PR1 x PM4 x

PR1 P (a>0.3g, M=M1 dan R=R1) P (a>0.3g, M2 dan R1) P (a>0.3g, M3 dan R1) P (a>0.3g, M4 dan R1)
Jarak R
PR2 x PM1 x PR2 x PM2 x PR2 x PM3 x PR2 x PM4 x

R2,
P (a>0.3g, M2 dan R2) P (a>0.3g, M3 dan R2) P (a>0.3g, M4 dan R2)
PR2 P (a>0.3g, M1 dan R2)
R3, PR3 x PM1 x PR3 x PM2 x PR3 x PM3 x PR3 x PM4 x

PR3 P (a>0.3g, M1 dan R3) P (a>0.3g, M2 dan R3) P (a>0.3g, M3 danR3) P (a>0.3g, M4 dan R3)
23
Kejadian Pertahun=
Total Probability x Total Kejadian Pertahun
• Probability → Earthquake Distribution Function
• Probability → Attenuation Function Total

Prob
• Probability → Distance (Area) of Source
• Jumlah Seluruh Kejadian Pertahun
Jumlah Kejadian / Tahun :

dng Percepatan a > a* (misal0.3 g)
dng M dari Mmin sampai Mmax
dng R dari Rmin sampai Rmax
24

S2 ITB 12

(Kontribusi Jumlah Kejadian/Tahun) Untuk Suatu Sumber Gempa
Magnitude M
M1, M2, M3,

PM1 PM2 PM3
PR1 x PM1 x PR1 x PM2 x PR1 x PM3 x

R1, P (a>0.3g, M=M1 dan R=R1) P (a>0.3g, M=M2 dan R=R1) P (a>0.3g, M=M3 dan R=R1)
PR1 X Rate X Rate X Rate
Jarak R


Rate = 100%Kejadian/Tahun
25
PR1 x PM1 x
P (a>a*, M=M1 dan R=R1)
X Rate
26

S2 ITB 13
PR1 x PM1 x
P (a>a*, M=M1 dan R=R1)
X Rate
27
0.016
0.014
5.0-5.5
5.5-6.0 0.012
Contribution to Hazard
6.0-6.5
0.010
6.5-7.0
7.0-7.5
0.008
7.5-8.0
8.5-9.0 0.006
0.004
285
0.002
245
205
165
125
Dista 0.000
nce (
85
km)
45
8.5-9.0
7.0-7.5
6.0-6.5
5.0-5.5
5
de
Magnitu
28

S2 ITB 14
Titik Yang Mewakili:
S Mi x (Kontribusi Kejadian/ Tahun)i

Mmewakili =
S (Kontribusi Kejadian/ Tahun)i
S Ri x (Kontribusi Kejadian/ Tahun)i

Rmewakili =
S (Kontribusi Kejadian/ Tahun)i
29

U
M
Sumber 2 M3 dan R3 mewakili sumber 3

AL
Sumber 3
AY
Medan
De-Agregasi
SI
A
De-Agregasi
Sumber 1
M1 dan R1 mewakili sumber 1
De-Agregasi
SAMUDERA
INDONESIA BENGKULU
1914,2000
(I=VIII)
Sumber: Puslitbang Geologi
30
Sejarah gempabumi merusak sepanjang lajur patahan aktif Sumatera dan

pusat gempabumi Bengkulu 26 Juni 1914 dan 4 Juni 2000.
S2 ITB 15
M
Sumber 2 M3 dan R3 mewakili sumber 3
AL
Sumber 3 M3=7.3 R3=65 km
AY
Medan
De-Agregasi
SI
A
De-Agregasi
Sumber 1

M1=8.2 R1=200 km
De-Agregasi
SAMUDERA
INDONESIA BENGKULU
1914,2000
(I=VIII)
M2=8.0 R2=180 km
Sumber: Puslitbang Geologi
31
Sejarah gempabumi merusak sepanjang lajur patahan aktif Sumatera dan

pusat gempabumi Bengkulu 26 Juni 1914 dan 4 Juni 2000.
3 tipe sumber gempa
Semangko
Jakarta
Mmax = 7.6
SOURCE M R (km)
Sunda Baribis
Megathrust
Mmax = 7.2 8.7 179
Lembang 6.5
Cimandiri 7.6
Benioff 7.0 Bumiayu
117
Shallow
6.1 51
crustal
32

S2 ITB 16
Pemilihan R dan M untuk seed motion didasarkan atas hasil analisis De-agregasi
Rmean, Mmean, s for All Sources
Megathsrust Shallow crustal
Rmega, Mmega, smega , emega

Rshallow, Mshallow, sshallow , emega
Benioff
R M
DEAGGREGATION BY MAGNITUDE AND DISTANCE

AT 2.0 SECONDS
FOR ALL SOURCE
DONGALA CENTRAL SULAWESI Rbenioff, Mbenioff, sbenioff , emega
Example of De-aggregation hazard result for
SA 1.0-sec for 2,500 year return period
33
MENCARI DATA STRONG

MOTION
WEBSITE LOCATION
http://peer.berkeley.edu/smcat/search.html
34

S2 ITB 17
35
Contoh diambil M 7-8 dengan R 50-60 km dan PGA 0.05-

0.3 g
36

S2 ITB 18
37
38

S2 ITB 19
SOURCE M R (km) Record Ground Motion Data Source M R (km)
Tohoku, Japan, STA-FKSH12, D24.4, 3 Mar 2011

CESMD 9 201
Chile, STA-Punta de Chungos, 27 Feb 2010 SSN/USGS,

CESMD 8.8 177.9
Megathrust 8.7 179 Southern Sumatra, STA-Sikuai Island, West Sumatra, 12 Sep 2007 CTO/USGS 8.4 392.2
Tokachi-oki, Japan, STA-ABSH14, 25 Sept 2003

COSMOS VDC 8 217.1
Samoa Islands, STA- Afiamalu, Samoa, 29 Sept 2009
IRIS/USGS 8 179
Miyagi Oki, STA-IWTH20, 2005, D 52 km
CESMD 7.2 154
Miyagi Oki, STA-YMTH09, 2003, D 60 km
CESMD 7 152.3
Benioff 7.0 117 Nisqually, STA-WA, Anacortes, Fire Station, 2001, D 52 km

CESMD 6.8 149.8
Michoacán Earthquake, STA-CALETA DE CAMPOS, 22 Mar 1997, D 70 km

CESMD 6.6 138
Southern Honshu Earthquake, STA-TTRH02, 24 MAR 2001, D 60 Km

CESMD 6.4 152.3
Big Bear-01, NGA0927, STA-RIVERSIDE-AIRPORT, 1992
6.46 52.5
N Palm Springs, NGA0511, STA-RED MOUNTAIN, 1986
6.06 38.43
Shallow Livermore-01, NGA0216, STA-Tracy - Sewage Treatm Plant, 1980
6.1 51 5.8 53.5
crustal
Morgan Hill, Santa Crus Mine, STA-HWA011, 1984
6.19 45.5
Whittier Narrows-01, NGA0657, STA-MALIBU-LAS FLORES CANYON, 1987

5.99 48.6
39
Step 1: Criteria for initial screening of ground motions are as follows:
Step 2: Criteria for final selection of ground motions are as follows:
40

S2 ITB 20
Hal-hal yg perlu dipertimbangkan dalam pemilihan ground motion
Pertimbangan berikutnya dlm pemilihan ground motion:

Arias Intensity
Horizontal
Vertikal
41
Hal-hal yg perlu dipertimbangkan dalam pemilihan ground motion
42

S2 ITB 21
Prosedur Pemilihan dan Modifikasi Gerak Tanah

1 Target Respons Spektrum
(SNI 1726:2019 11.2.1)
Metoda 1:
Penentuan target Spektrum tunggal Metoda 2:
Uniform Risk Spectrum (URS) Dua atau lebih
respons spektrum
Uniform
[SNIHazard Spectrum
1726:2019 11.2.1.1](UHS) Conditional Mean Spectra (CMS)
di permukaan tanah
• Opt 1: Code-defined (Peta SNI) [SNI 1726:2019 11.2.1.2]
• Opt 2: Site-Specific (SSRS)
Pemilihan Gerak Tanah

Pemilihan gerak tanah 2 [SNI 1726:2019 11.2.2]
• PSHA dan Deagregasi sesuai perioda struktur
• Pemilihan berdasarkan Magnitudo, Jarak, Mekanisme sumber gempa
3 Modifikasi Gerak Tanah

[SNI 1726:2019 11.2.3]
Modifikasi gerak tanah
Penskalaan Amplitudo Pencocokan Spektra
[SNI 1726:2019 11.2.3.2] [SNI 1726:2019 11.2.3.3]
43
Penskalaan Amplitudo
RotD100
44

S2 ITB 22
Penskalaan Amplitudo
45
Pencocokan Spektra/ Spectral Matching (Rudiyanto 2021)
SPECTRAL MATCHING
• 110% SPEKTRUM TARGET
• MENAMBAHKAN WAVELETS UNTUK MENCAPAI KECOCOKKAN
TERHADAP SPEKTRUM TARGET
• DILAKUKAN SECARA ITERATIF DAN BERTAHAP (PASS)
• TAHAPAN DIMULAI DARI RENTANG PERIODE GETAR RENDAH KEMUDIAN
DIPERLEBAR SAMPAI MENCAKUP PERIODE GETAR PANJANG
IMPROVED TAPERED COSINE WAVELETS
46

S2 ITB 23
Acceleration (g)
SPECTRAL MATCHING
• PERLU ADA VALIDASI BAHWA KANDUNGAN FREKUENSI
BERUPA POLARISASI REKAMAN, INTENSITAS ARIAS
SECARA UMUM MASIH DAPAT DIPERTAHANKAN Velocity (cm/s)
• TIDAK DIIZINKAN UNTUK LOKASI DEKAT-PATAHAN
KECUALI JIKA KARAKTERISTIK PULSE DAPAT
DIBUKTIKAN TETAP DIPERTAHANKAN
Displacement (cm)
Arias Intensity (%) Original

Matched
Rudianto dan Golesorkhi, 2016
47
RotD100
48

S2 ITB 24
49

S2 ITB 25

Kuliah Ke 11 Selection and Modification of Bed Rock Ground Motion 2021

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kuliah Ke 11 Selection and Modification of Bed Rock Ground Motion 2021

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Prof. Dr. Masyhur Irsyam, MSE.

(ITB-PuSGeN) 8 November 2021

“Pemilihan dan Modifikasi Gerak Tanah Permukaan untuk

Prof. Dr. Masyhur Irsyam, MSE.

Ground motion dari Ground motion dari

Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa

Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa

Masyhur Irsyam – Dinamika Tanah & Rekayasa Gempa

Masyhur Irsyam – Dinamika Tanah & Rekayasa Gempa

Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa

PERBANDINGAN LRHA DAN NLRHA

Rentang Periode Getar • 0.8Tlower – 1.2T1max • Tlower – 2T1max

Teknik Modifikasi yang • Pencocokan spektral • Penskalaan amplitude

• Target adalah 2/3xMCER (RotD100) • Target adalah MCER (RotD100)

• Kombinasi beban sesuai peraturan diterapkan untuk

Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa

Aceh Earthquake Mw=9.2

Nias Earthquake Mw=8.6

Why does the current code require improvements ?

Tasik Earthquake Mw=7.4 Yogya Earthquake

Apakah ada data acceleration time histories ? USGS

Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa

NARA SUMBER: PENGEMBANGAN PETA DE-AGREGASI NASIONAL: PENGEMBANGAN PLATFORM

Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa

Ground Motions for Evaluation and Retrofitting

Ground Motions for Offshore Platform

Definisi Gerak Tanah Geometric Mean

Rumus Atenuasi (GMPE) menggunakan Geometric Mean

Prof. Dr. Masyhur Irsyam, MSE. (ITB-AIPI-PuSGeN)

Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa

Definisi Ukuran Intensitas Gerak Tanah Direction Maximum dalam MCER

Contoh untuk Kocaeli-Turkey

yang dibandingkan dng

Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa

Prosedur Pemilihan dan Modifikasi Gerak Tanah

Pemilihan Gerak Tanah

3 Modifikasi Gerak Tanah

Aplikasi Gerak Tanah pada Model Analisis Struktur

Tahap 2: Pemilihan Gerak Tanah

Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa

Classification of Main Shocks

Masyhur Irsyam – Dinamika Tanah & Rekayasa Gempa

Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa

Masyhur Irsyam – Dinamika Tanah & Rekayasa Gempa

Total Probability Theorem:

Probability Magnitude M → fungsi distribusi fM

Probability Jarak R → fungsi distribusi fR

Probability Atenuasi A → fungsi distribusi fa*

Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa

Probability kejadian gempa dng Percepatan a >a* (misal a*=0.3 g)

M1, M2, M3, M4,

R1, PR1 x PM1 x PR1 x PM2 x PR1 x PM3 x PR1 x PM4 x

PR2 x PM1 x PR2 x PM2 x PR2 x PM3 x PR2 x PM4 x

R3, PR3 x PM1 x PR3 x PM2 x PR3 x PM3 x PR3 x PM4 x

• Probability → Earthquake Distribution Function

• Probability → Attenuation Function Total

• Probability → Distance (Area) of Source

• Jumlah Seluruh Kejadian Pertahun

Jumlah Kejadian / Tahun :

Kuliah Dinamika Tanah dan Rekayasa Gempa

Masyhur Irsyam – Dinamika Tanah & Rekayasa Gempa

M1, M2, M3,

PR1 x PM1 x PR1 x PM2 x PR1 x PM3 x