PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyuluhan kehutanan memiliki kegiatan yang tertentu agar tujuan yang
diinginkannya (perbaikan-perbaikan teknologi, cara kerja dan tingkat kehidupan
masyarakat tani hutan) dapat tercapai. Kegiatan itu harus dilaksanakan secara
teratur dan terarah, sehingga masyarakat tani hutan dapat menolong dirinya
sendiri mengubah dan memperbaiki tingkat pemikiran, tingkat kerja dan tingkat
kesejahteraan hidupnya. Salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab setiap
penyuluh kehutanan adalah mengkomunikasikan inovasi, dalam arti mengubah
perilaku masyarakat sasaran agar tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi demi
tercapainya perbaikan mutu hidupnya.
Dalam hubungan ini, perlu diingat bahwa sasaran penyuluhan sangatlah
beragam, baik mengenai karakteristik individunya, beragam lingkungan fisik dan
sosialnya dan beragam pula kebutuhan-kebutuhannya, motivasi, serta tujuan yang
diinginkannya. Dengan demikian, tidak ada satu metode yang selalu untuk
diterapkan dalam setiap kegiatan penyuluhan kehutanan. Karena itulah dalam
melakukan penyuluhan kehutanan harus senantiasa dipikirkan metode yang akan
digunakan, bahkan dalam kondisi tertentu kegiatan penyuluhan kehutanan harus
dilaksanakan dengan menerapkan beragam metode sekaligus yang saling
menunjang dan melengkapi.
Karena itu, dalam setiap pelaksanaan penyuluhan kehutanan, penyuluh
kehutanan harus memahami dan mampu memilih metode penyuluhan kehutanan
yang paling baik sebagai salah satu cara yang terpilih untuk tercapainya tujuan
penyuluhan kehutanan yang dilaksanakannya.
2. Kegunaan
Pemilihan metode penyuluhan kehutanan diharapkan mampu
mengembangkan daya nalar masyarakat sehingga menghasilkan
masyarakat yang dengan upayanya sendiri dapat mengatasi masalah-
masalah yang dihadapinya dalam memanfaatkan hutan, serta mampu
mengembangkan kreativitasnya untuk memanfaatkan setiap potensi dan
peluang yang diketahuinya untuk terus-menerus dapat memperbaiki
mutu hidupnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu tugas yang mejadi tanggung jawab setiap penyuluh kehutanan
adalah mengkomunikasikan inovasi, dalam arti mengubah perilaku masyarakat
sasaran agar tahu, mau, dan mampu menerapkan inovasi demi tercapainya
perbaikan mutu hidupnya.
Sasaran penyuluhan kehutanan sangatlah beragam. Baik beragam mengenai
karakterisk individunya, beragam fisik dan sosialnya, dan beragam pula
kebutuhan-kebutuhannya, motivasi, serta tujuan yang diinginkannya.
Prinsip-prinsip Metoda Penyuluhan Satu hal yang harus diperhatikan oleh
setiap penyuluh sebelum menerapkan suatu metoda penyuluhan adalah, perlu
memahami prinsip-prinsip metoda penyuluhan, yang dapat dijadikannya sebagai
landasan untuk memilih metoda yang tepat.
Ragam metode penyuluhan kehutanan dapat dibedakan menurut ; media
yang digunakan, hubungan penyuluh dan sasaran serta pendekatan psikologi yang
dilakukan penyuluhnya. Ragam metode penyuluhan kehutanan cukup banyak,
tinggal bagaimana seorang penyuluh kehutanan dapat menganalisis masalah yang
dihadapi masyarakat tani hutan, kondisi sosial ekonominya dan masalah-masalah
lain yang berhubungan dengan pemanfaatan hutan oleh masyarakat.
Dalam hubungan ini, perlu diingat bahwa sasaran penyuluh sangatlah
beragam, baik mengenai karakteristik individunya, beragam lingkungan fisik dan
sosialnya dan beragam pula kebutuhan-kebutuhannya, motivasi, serta tujuan yang
diinginkannya. Dengan demikian, tidak ada satu metode yang selalu untuk
diterapkan dalam setiap kegiatan penyuluhan kehutanan. Karena itu, dalam setiap
pelaksanaan penyuluhan kehutanan, penyuluh kehutanan harus memahami dan
mampu memilih metode penyuluhan kehutanan yang paling baik sebagai salah
satu cara yang terpilih untuk tercapainya tujuan penyuluhan kehutanan yang
dilaksanakannya. Kang dan Song (1984) menyatakan tentang tidak adanya
satupun metoda yang selalu efektif untuk diterapkan dalam setiap kegiatan
penyuluhan kehutanan. Bahkan menurutnya, dalam banyak kasus, kegiatan
penyuluhan kehutanan harus dilaksanakan dengan menerapkan beragam metoda
sekaligus yang saling menunjang dan melengkapi.
Selaras dengan itu, salah satu ciri utama dari pendidikan orang
dewasa adalah; keberhasilan pendidik tidak tergantung kepada seberapa
materi yang diajarkan atau seberapa jauh tingkat pemahaman warga
terdidik terhadap materi yang diajarkan tetapi lebih dicirikan pada
seberapa jauh program pendidikan tersebut mampu mengembangkan
dialog baik antara pendidik dan yang dididik maupun sesama peserta
didik. Dengan demikian metode diskusi umumnya lebih baik dibanding
dengan metode kuliah atau ceramah.
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA