Anda di halaman 1dari 219

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LKPD BERBASIS PROBLEM BASED

LEARNING (PBL) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA


SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP NEGERI 2
BAUBAU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Oleh:

LAODE MUH. RIDWAN


NPM. 14 221 150

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN METEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2019

i
ii
iii
MOTTO

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan


kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang
dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang
diperbuatnya. (Q.S. Al-Baqarah: 286)
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila
engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk
urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (Q.S.
Al-Insyirah: 6-8)
Bekerja keras adalah bagian dari fisik. Bekerja cerdas merupakan
bagian dari otak. Sedangkan bekerja ikhlas adalah bagian dari hati.
Sukses berawal dari kerja keras, doa, dan kesungguhan hati.

iv
ABSTRAK

LAODE MUH. RIDWAN (14 221 150) Efektivitas Penggunaan LKPD


Berbasis Problem Based Learning (PBL) Ditinjau Dari Hasil Belajar
Matematika Siswa Pada Materi Himpunan Di Kelas VII SMP NEGERI 2
BAUBAU Tahun Pelajaran 2018/2019. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. (dibimbing oleh Rahmatia, S.Pd., M.Pd dan Sardin, S.Pd.,
M.Pd).
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penggunaan
LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL) Efektif ditinjau dari hasil
Belajar Matematika Siswa pada Materi Himpunan di Kelas VII SMP Negeri 2
Baubau?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan
kualitas Penggunaan LKPD berbasis Problem Based Learning yang ditinjau
dari hasil belajar matematika siswa pada Materi Himpunan di kelas VII SMP
Negeri 2 Baubau ditinjau dari segi kevalidan, kepraktisan dan keefektifannya.
Metode penelitian ini memiliki beberapa metode seperti Jenis dan
Desain Penelitian, Waktu dan Tempat Penelitian, Populasi dan Sampel,
Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data. Dalam
penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa
metode tes kepada masing-masing kelompok untuk mengukur penguasaan
siswa pada materi himpunan dan juga menggunakan metod e observasi. Data
yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis inferensial
dalam bentuk uji paired sample test.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa
pembelajaran matematika menggunakan LKPD berbasis Problem Based
Learning (PBL) lebih Efektif ditinjau dari hasil belajar matematika siswa pada
materi himpunan kelas VII Smp Negeri 2 Baubau.

v
vi
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT, atas limpahan karunia-

Nya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan berjudul “Efektivitas

Penggunaan LKPD Berbasis Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa Pada Materi Himpunan Di Kelas VII SMP

NEGERI 2 BAUBAU”.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa

arahan dan dorongan selama penyelesaian studi. Oleh karena itu penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Kedua orang tuaku Bapak

La Ode Ngkaimi dan Ibu Wa Mimi serta keluarga atas doa restu dan segala

dukungannya, baik moril maupun materil, serta Ibu Rahmatia, S.Pd., M.Pd dan

Bapak Sardin, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing, yang telah banyak

membantu, mengarahkan, membimbing, dan memberikan dorongan sampai

skripsi ini terwujud. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, atas rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis,

khususnya dengan selesainya penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak

terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kritik dan

vii
saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi untuk

kesempurnaan skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat.

Juga tak lupa penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tngginya kepada:

• Bapak Ir. La Ode Muh. Sjamsul Qamar, MT. IPU selaku Rektor Universitas

Dayanu Ikhsanuddin Baubau

• Bapak Drs. Rasmuin, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian studi selama

berada di FKIP Unidayan Baubau

• Bapak La Eru Ugi, S.Pd., M.Pd dan Sardin, S.Pd., M.Pd selaku Ketua dan

Sekretaris Pendidikan Matematika, dan beserta seluruh staf pengajar di

Program Studi Pendidikan Matematika yang telah mengisi dan menambah

pengetahuan/wawasan maupun tauladan

• Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kota Baubau yang telah memberikan

izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di wilayahnya

• Bapak Machmud, S.Pd selaku Kepala Sekolah Menengah Petama Negeri 2

Baubau yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian disekolah

tersebut. Juga ucapan terima kasih kepada dewan guru dam staf tata usaha

yang telah memberikan bantuan selama penelitian berlangsung terutama Wa

Ode Muchrifa, S.Pd yang telah membantu dan menemani penulis selama

berada di sekolah

viii
• Kepada semua keluarga terutama Kedua Orang Tuaku yaitu Laode Ngkaimi

dan Wa Mimi yang telah memberikan bantuan, semangat, dan do’a sehingga

penulis dapat menyelesaikan pendidikan

• Terima kasih juga kepada Pacar penulis Wa Ode Sherin Dwi Septi yang

sudah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini

• Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang telah

ikut memberikan bantuan dan sumbangan dalam berbagai bentuk, mulai dari

pelaksanaan penelitian hingga penulisan skripsi ini.

Akhir kata, dengan penuh kesadaran dan keterbatasan penulis hanya bisa

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat dan dapat

dimanfaatkan sebaik-baiknya pada bidang pendidikan di bumi tercinta ini,

khususnya di Kota Baubau. Aamiin.

Billahi fii sabilil haq fastabiqul khairat

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... iii

MOTTO ............................................................................................. iv

ABSTRAK ........................................................................................ v

ABSTRACT...................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 7

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 7

D. Rumusan Masalah ................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian..................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................. 10

A. Deskripsi Teori Pembelajaran Matematika ............................ 10

1. Pengertian Belajar ............................................................. 10

2. Pengertian Pembelajaran ................................................... 11

3. Hakekat Matematika dalam Pembelajaran ........................ 12

x
4. Pengertian Efektivitas ....................................................... 13

5. Perangkat pembelajaran..................................................... 15

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ........................ 16

6. Model Pembelajaran .......................................................... 26

7. Hasil belajar....................................................................... 35

8. Himpunan .......................................................................... 37

B. Penelitian yang Relevan.......................................................... 42

C. Kerangka Berpikir ................................................................... 42

D. Hipotesis Penelitian ................................................................ 45

BAB III METODE PENELITIAN ................................................. 46

A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................... 46

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 47

C. Populasi dan Sampel............................................................... 47

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ............ 48

E. Teknik Analisis Data.............................................................. 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN............... 54

A. Hasil Penelitian ...................................................................... 54

B. Pembahasan ............................................................................ 58

BAB V PENUTUP .......................................................................... 61

A. Kesimpulan .............................................................................. 61

B. Saran ........................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... xiv

LAMPIRAN...................................................................................... 62

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kompetensi Dasar dan Indikator Materi Himpunan Kelas VII

Semester 1 .............................................................................. 38

Tabel 2 Materi dan Jumlah Pertemuan dalam RPP ............................. 40

Tabel 3 Hasil Analisis Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Tes

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol................................................................... 51

Tabel 4 Hasil Analisis Uji Homogenitas Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 52

Tabel 5 Hasil Analisis Deskriptif Pretest Kelas Eksperimen .............. 53

Tabel 6 Hasil Analisis Deskriptif Posttest Kelas Eksperimen ............ 55

Tabel 7 Hasil Analisis Deskriptif Pretest Kelas Kontrol..................... 56

Tabel 8 Hasil Analisis Deskriptif Posttest Kelas Kontrol ................... 57

Tabel 9 Paired Sampel Tes ................................................................ 58

xii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................... 63

LAMPIRAN 2 Daftar Nama Siswa Kelas VII.6 SMPN 2 Baubau ....... 64

LAMPIRAN 3 Daftar Kelompok Belajar Siswa Kelas VII.6 SMPN 2

Baubau dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) ................................... 66

LAMPIRAN 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 dan 2 ..... 68

LAMPIRAN 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3 ............... 85

LAMPIRAN 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4 ............... 102

LAMPIRAN 7 Hasil Nilai Siswa dan Uji Manual ................................ 142

LAMPIRAN 8 Hasil Analisis SPSS ...................................................... 155

LAMPIRAN 9 Lembar Observasi Guru................................................ 160

LAMPIRAN 10 Lembar Observasi Siswa ............................................ 166

LAMPIRAN 11 Soal Pretest dan Posttest ............................................... 173

LAMPIRAN 12 Lembar Validasi LKPD ................................................ 179

LAMPIRAN 13 Lembar Validasi RPP ................................................... 183

LAMPIRAN 14 Dokumentasi ................................................................. 187

LAMPIRAN 15 Hasil Pekerjaan Siswa................................................... 199

LAMPIRAN 16 Surat Izin Penelitian...................................................... 202

LAMPIRAN 17 Surat Keterangan Penelitian ......................................... 203

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan zaman menuntut adanya upaya peningkatan mutu

pendidikan. Hal ini sejalan dengan terus dikembangkannya kurikulum

pendidikan di Indonesia. Menurut Rusman (2008: 471), kurikulum adalah

seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan

pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar tersebut, siswa melakukan kegiatan

belajar sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai

dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan

pendidikan tersebut Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) melakukan

pengembangan dan penyempurnaan kurikulum.

Kurikulum di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami banyak

perubahan. Kurikulum yang sekarang ini digunakan di Indonesia adalah hampir

keseluruhan menggunakan Kurikulum 2013 (K13). K13 merupakan

penyempurnaan dari kurikulum yang digunakan sebelumnya yaitu Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan. K13 dikembangkan sesuai dengan relevansinya

oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi

dinas pendidikan. Panduan pengembangan kurikulum 2013 yang disusun

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mempunyai tujuan yang salah

satunya adalah memberikan ilmu pengetahuan secara utuh kepada siswa dan

1
tidak terpecah-pecah dan juga menekankan pada keaktifan siswa untuk

menemukan konsep pelajaran dengan guru berperan sebagai fasilitator. Dengan

demikian K13 menuntut setiap siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar

dan mengajar.

Pembelajaran adalah suatu proses sosialisasi individu dengan

lingkungannya sehingga individu tersebut dapat mencapai tingkat kedewasaan

yang diharapkan. Selain itu pembelajaran juga dapat diartikan sebagai proses

komunikasi fungsional antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dalam

rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa

yang bersangkutan (Erman Suherman dkk, 2003: 8). Di dalam suatu

pembelajaran guru berperan sebagai komunikator atau fasilitator bagi siswa

sehingga materi yang berupa ilmu pengetahuan dapat dikomunikasikan.

Matematika merupakan ilmu dasar yang sekarang ini telah berkembang

secara pesat. Perkembangan yang terdapat dalam matematika antara lain adalah

perkembangan materi dan kegunaan matematika itu sendiri. Menurut Herman

Hujodo (2003: 40) matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara

berfikir. Perkembangan cara berfikir seseorang tidak akan terlepas dari

penalaran pemecahan masalah. Jadi matematika sangat diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK, karena

pada dasarnya belajar matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-

bilangan serta operasinya, tetapi juga unsur ruang sebagai sasarannya yang

membuat matematika sangat dekat dengan kehidupan.

2
Dalam pembelajaran matematika, siswa sebaiknya dibiasakan untuk

mendapatkan pemahaman dari pengalaman melalui proses mengidentifikasi

sifat - sifat yang dimiliki dan tidak dimiliki dari suatu objek matematis. Dengan

adanya hal ini, dalam pembelajaran matematika di sekolah, guru hendaknya

dapat memilih dan menggunakan strategi, pendekatan, metode dan media yang

banyak melibatkan siswa dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun

sosial sehingga tercipta pembelajaran matematika yang aktif dan kreatif serta

mandiri. Terkait dengan menciptakan pembelajaran matematika yang aktif dan

kreatif serta mandiri, kehadiran perangkat pembelajaran sangatlah penting

sebagai pendukung proses pembelajaran. Dengan adanya perangkat

pembelajaran yang baik akan membantu guru beserta siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran secara runtut dan sistematis.

Agar dapat tercipta pembelajaran yang baik guru juga harus

memberikan kesempatan bagi siswa untuk berperan aktif dalam setiap

pembelajaran yang dilakukan. Keaktifan dan kemandirian siswa harus tampak

dalam setiap proses pembelajaran, atau dengan kata lain siswa menjadi subjek

belajar. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan guru agar siswa dapat

berperan aktif dan mandiri untuk mengembangkan pengetahuannya adalah

dengan penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). LKPD menyajikan

materi secara ringkas dan sistematis, sehingga siswa dapat dengan mudah

mengkontruksi informasi-informasi yang disampaikan. LKPD juga dapat

digunakan siswa untuk menemukan suatu konsep secara mandiri dengan

memecahkan setiap masalah yang ada didalamnya. Selain itu, LKPD juga

3
menyediakan soal yang beragam sehingga dapat meningkatkan pengalaman

siswa untuk menyelesaikan berbagai persoalan, baik yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari maupun persoalan yang abstrak.

Saat ini, LKPD yang digunakan dalam pembelajaran matematika masih

terdapat banyak kekurangan. Kebanyakan LKPD yang ada hanya menekankan

pada rumus tanpa menunjukkan cara penemuan dari rumus tersebut dan tidak

memberikan kesempatan siswa untuk dapat menemukan konsep dari suatu

materi secara mandiri sehingga terkesan LKPD adalah suatu ringkasan materi

dan kumpulan soal. LKPD yang seperti itu akan dapat mengurangi kompetensi

siswa dalam menalar atau menafsirkan suatu permasalahan yang ada. Padahal,

keberadaan LKPD dalam pembelajaran khususnya pembelajaran matematika

adalah untuk dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan

penalaran dan penafsiran masalah matematika. Oleh karena hal tersebut, maka

perlu mengefektivitaskan LKPD yang dapat meningkatkan keaktifan dan

kemandirian siswa sehingga siswa merasa tertantang untuk melakukan suatu

pemecahan masalah.

Seiring dengan pengefektivitaskan terhadap LKPD yang harus dilakukan

oleh setiap pendidik, pemilihan metode pembelajaran disetiap kegiatan belajar

haruslah tepat. Metode pembelajaran harus mampu menciptakan suatu interaksi

secara aktif antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan objek belajar

sehingga dapat membuat siswa secara mandiri menemukan konsep dari materi

yang diajarkan. Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan juga harus

dapat membuat siswa merasa tertantang untuk mengikuti kegiatan belajar.

4
Salah satu metode pembelajaran yang dapat dipilih dan dikembangkan oleh

guru adalah metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang diawali dari

suatu permasalahan yang digunakan sebagai sarana untuk investigasi siswa.

Permasalahan yang disajikan diawal pembelajaran merupakan masalah yang

autentik dan bermakna. Setiap siswa ataupun kelompok harus menyelesaikan

permasalahan-permasalahan tersebut secara mandiri. Dengan berusaha

memecahkan permasalahan secara mandiri, diharapkan siswa akan mampu

mendapatkan pengetahuannya dengan lebih bermakna. Hal ini sejalan dengan

pendapat yang dikemukanan oleh Bruner (Trianto 2009: 91) yaitu suatu

konsekuensi logis, bahwa dengan memecahkan masalah secara mandiri melalui

pengalaman-pengalamannya, siswa akan menggunakan pengalaman

pemecahan masalah tersebut untuk memecahkan masalah yang serupa, hal ini

dikarenakan pengalaman memberikan suatu makna tersendiri bagi seorang

siswa.

Kebanyakkan disekolah-sekolah menengah pertama (SMP)

pembelajaran matematika sudah berjalan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari

lulusannya yang sebagian besar melanjutkan ke sekolah favorit. Akan tetapi,

masih terdapat suatu kekurangan dalam penyajian materi matematika disetiap

pembelajarannya. Pembelajaran matematika yang dilakukan masih bersumber

dari buku teks dan LKPD yang metode pembelajarannya konvensional. Buku

teks dan LKPD yang digunakan belum bisa membuat siswa aktif dan mandiri

pada proses belajarnya karena materi disajikan secara langsung tanpa

5
melibatkan siswa untuk menemukannya sendiri. Hal ini akan mengakibatkan

kurangnya kebermaknaan siswa dalam belajar.

Kebermaknaan merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan dalam

belajar atau mengajarkan suatu materi khususnya matematika. Suatu konsep

matematika harus disajikan secara urut. Selain itu, konsep matematika sebisa

mungkin harus diberikan dengan cara mengaitkannya pada suatu keadaan nyata

dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu materi yang cukup banyak memuat hal-hal kongkret dan

nyata yang berhubungan dengan kehidupan adalah materi Himpunan. Materi

Himpunan merupakan materi dasar dalam matematika yang mempelajari

kumpulan benda – benda yang dapat di definisikan dengan jelas sehingga dapat

diketahui benda – benda yang termasuk dalam himpunan atau bukan. Hal

tersebut yang membuat materi himpunan erat hubungannya dengan

pengalaman dalam kehidupan sehari – hari. Oleh karena itu materi himpunan

harus dianjurkan dengan pendekatan yang memperhatikan kebermaknaan

belajar siswa dari pengalaman siswa. Alternatif pendekatan yang dapat

digunakan dalam mengajarkan materi himpunan ini adalah dengan

menggunakan pendekatan problem based learning. Dengan menggunakan

metode ini, materi himpunan akan disajikan berdasarkan masalah yang dekat

dengan siswa dan menuntut mereka menggunakan pengalamannya untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut.

Berawal dari beberapa permasalahan di atas, maka perlu adanya

Pengefektivitasnya LKPD dalam pembelajaran matematika khususnya materi

6
Himpunan. Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat judul “Efektivitas

Penggunaan LKPD Berbasis Problem Based Learning Di Tinjau Dari Hasil

Belajar Matematika Siswa pada Materi Himpunan Di Kelas VII SMP Negeri 2

Baubau”.

B. Identifikasi Masalah

1. Pembelajaran yang dilakukan belum memenuhi tuntutan kurikulum yang

ada yaitu dapat mendorong siswa untuk aktif, kreatif dan mandiri.

2. Efektivitas Penggunaan LKPD yang ada belum dapat membuat siswa

untuk berperan secara aktif dan mandiri dalam setiap kegiatan belajar yang

dilakukan.

3. Kebanyakan LKPD yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah

suatu ringkasan materi dan kumpulan soal yang tidak memberikan

kesempatan siswa untuk dapat menemukan konsep dari materi tersebut

secara mandiri.

4. Masih terbatasnya Efektivitasnya Penggunaan LKPD dengan

menggunakan metode pembelajaran tertentu.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada Efektivitas Penggunaan LKPD berbasis

Problem Based Learning Di Tinjau Dari Hasil Belajar Matematika Siswa pada

Materi Himpunan Di kelas VII SMP Negeri 2 Baubau.

7
D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah penggunaan LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL)

Efektif ditinjau dari hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi Himpunan di

Kelas VII SMP Negeri 2 Baubau ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pengefektivan ini adalah:

1. Menghasilkan Penggunaan LKPD Problem Based Learning Ditinjau Dari

Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Himpunan di Kelas VII SMP

Negeri 2 Baubau,

2. Mengetahui dan mendiskripsikan kualitas Penggunaan LKPD berbasis

Problem Based Learning yang ditinjau dari hasil belajar matematika siswa

pada Materi Himpunan di kelas VII SMP Negeri 2 Baubau ditinjau dari

segi kevalidan, kepraktisan dan keefektifannya.

F. Manfaat Penelitian

Mengektivitaskan ini memiliki beberapa manfaat antara lain.

• Bagi siswa

Tersedianya alternatif sumber belajar pada materi Himpunan yang dapat

digunakan siswa. Selain itu, tersedianya sarana untuk belajar secara

mandiri melalui LKPD yang dikembangkan.

• Bagi guru

Efektivitas Penggunaan LKPD dapat menjadi salah satu pilihan bagi guru

saat melakukan kegiatan pembelajaran.

8
• Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti tentang bagaimana cara

mengefektivitaskan penggunaan LKPD matematika berbasis Problem

Based Learning.

9
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman

atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku

(Herman Hujodo, 2003: 83). Menurut Trianto (2010: 16), belajar merupakan

perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena

pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakterisrik seseorang sejak

lahir.

Menurut Sugihartono, dkk (2007: 74) belajar merupakan suatu proses

perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa ciri tingkah laku yang

dikategorikan sebagai belajar menurut Sugihartono dkk (2007: 74-75) adalah

sebagai berikut.

a) Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar.

b) Perubahan bersifat kontinu dan fungsional.

c) Perubahan bersifat positif dan aktif.

d) Perubahan bersifat permanen.

e) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

f) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

10
Sementara itu menurut Santrock dan Yussen (Sugihartono, 2007: 74)

mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif permanen karena adanya

pengalaman.

Jadi berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan proses perubahan tingkah laku yang bersifat positif dan interaksi

aktif yang dilakukan oleh individu untuk mendapatkan pengetahuan dari suatu

pengalaman sehingga individu tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Pengertian Pembelajaran

Erman Suherman dkk (2003: 7) mengemukakan bahwa pembelajaran

merupakan proses komunikasi antara siswa dengan guru dan siswa dengan

siswa yang bertujuan agar terjadi perubahan sikap dan pola pikir yang akan

menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. Menurut Trianto (2010: 17),

Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta

didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan

terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Gagne dan Briggs (Depdiknas, 2008: 86) pembelajaran

merupakan suatu rangkaian kejadian yang secara sengaja dirancang untuk

mempengaruhi siswa sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan

mudah. Pembelajaran disini bukan hanya terbatas pada pembelajaran yang

dilakukan oleh seorang guru, akan tetapi pembelajaran mencakup semua

peristiwa yang mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar seseorang.

Jadi dari pengertian pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran merupakan suatu interaksi siswa dengan sumber belajar sehingga

11
terjadi perubahan pola pikir dan tingkah laku yang menyebabkan siswa dapat

melakukan proses belajar dengan mudah dan dapat mencapai target tertentu.

3. Hakekat matematika dalam pembelajaran

Menurut James dan James (Erman Suherman dkk, 2003 : 16)

menyatakan bahwa matematika merupakan ilmu yang berkaitan tentang logika

mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep yang berhubungan satu dengan

lainnya yang terbagi menjadi tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Menurut Johnson dan Rising (Erman Suherman dkk, 2003: 16)

menyebutkan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan

dan pembuktian yang logik. Matematika juga dapat disebut sebagai bahasa

yang didefinisikan secara cermat, jelas dan akurat yang direpresentasikan

dengan bahasa simbol mengenai ide-ide.

Pembelajaran matematika bertujuan untuk pembentukan pola pikir kritis

dan kreatif. Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan aktivitas seperti

bertanya, berpendapat ataupun melakukan percobaan sehingga diharapkan

proses pembelajaran lebih bermakna. Hal inilah yang menjadi dasar untuk guru

dapat memilih dan menggunakan strategi, pendekatan, metode dan teknik yang

banyak melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran baik secara mental, fisik

maupun sosial.

Strategi yang digunakan dalam pembelajaran matematika diharapkan

mampu mengoptimalkan interaksi unsur pembelajaran serta optimalisasi

keterlibatan seluruh indra siswa. Sehingga pembelajaran matematika dirancang

untuk proses pengamatan dan proses pemecahan masalah yang melibatkan

12
interaksi siswa, baik interaksi dengan lingkungan sekitar maupun interaksi

dalam kelompok diskusi. Dengan demikian, permasalahan-permasalahan yang

diajukan dalam pembelajaran matematika bisa berupa permasalahan yang

mengarah pada jawaban lebih dari satu cara untuk menyelesaikannya yang

memungkinkan siswa untuk mencoba berbagai cara penyelesaian sepanjang

cara tersebut benar, atau dengan kata lain permasalahan yang disajikan adalah

permasalahan open-ended.

Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat digaris bawahi bahwa

matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pola

berpikir logis mengenai ide-ide berupa simbol yang didefinisikan secara

cermat, jelas dan akurat. Matematika dikenal sebagai ilmu pengetahuan

deduktif yang berarti pengerjaan masalah matematika bersifat deduktif juga,

hal ini mengakibatkan matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan

pengamatan (induktif), tetapi harus berdasarkan pembuktian.

4. Pengertian Efektivitas

Menurut Sejathi (2011), efektivitas merupakan “ketepatgunaan, hasil

guna, menunjang tujuan.” Soewarno Handayaningrat (1983) dalam Ade

Gunawan (2003:2) menyatakan bahwa : “Efektivitas merupakan pengukuran

dalam arti terperincinya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya”. Ali Muhidin (2009) juga menjelaskan bahwa: Efektivitas juga

berhubungan dengan masalah bagaimana pencapaian tujuan atau hasil yang

diperoleh, kegunaan atau manfaat dari hasil yang diperoleh, tingkat daya fungsi

unsur atau komponen, serta masalah tingkat kepuasaan pengguna/client.

13
Dalam menilai efektivitas program, Tayibnafis (2000:23-36) dalam Ali

Muhidin (2009) menjelaskan berbagai pendekatan evaluasi. Pendekatan-

pendekatan tersebut yaitu:

1) Pendekatan eksperimental (experimental approach). Pendekatan ini

berasal dari kontrol eksperimen yang biasanya dilakukan dalam penelitian

akademik.

2) Pendekaatan yang berorientasi pada tujuan (goal oriented approach).

Pendekatan ini memakai tujuan program sebagai kriteria untuk

menentukan keberhasilan.

3) Pendekatan yang berfokus pada keputusan (the decision focused

approach). Pendekatan ini menekankan pada peranan informasi yang

sistematik untuk pengelola program dalam menjalankan tugasnya.

4) Pendekatan yang berorientasi pada pemakai (the user oriented approach).

Pendekatan ini memfokuskan pada masalah utilisasi evaluasi dengan

penekanan pada perluasan pemakaian informasi.

5) Pendekatan yang responsif (the responsive approach). Pendekatan

responsif menekankan bahwa evaluasi yang berarti adalah evaluasi yang

mencari pengertian suatu isu dari berbagai sudut pandang semua orang

yang terlibat, berminat, dan berkepentingan dengan program (stakeholder

program).

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Efektivitas

merupakan ketepatgunaan suatu program untuk mencapat tujuan yang

diinginkan melalui :

14
a. Pendekatan eksperimental (eksperimental approach).

b. Pendekatan yang berorientasi pada tujuan (good oriented approach).

c. Pendekatan yang berfokus pada keputusan (the decisionb focused

approach).

d. Pendekatan yang berorientasi pada pemakai (the user oriented approach).

e. Pendekatan responsif (the responsive approac).

5. Perangkat Pembelajaran

Menurut Trianto (2010: 201), perangkat pembelajaran adalah suatu

perangkat yang digunakan untuk mengelola proses pembelajaran. Perangkat

pembelajaran ini dapat berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD), instrumen evaluasi atau tes hasil

belajar (THB), media pembelajaran, serta buku ajar siswa. Menurut Nazarudin

(2007: 113), perangkat pembelajaran adalah suatu atau beberapa persiapan

yang disusun oleh guru baik selaku individu maupun kelompok agar

pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dapat dilakukan secara sistematis dan

memperoleh hasil seperti yang diharapkan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perangkat

pembelajaran adalah komponen pembelajaran yang harus disiapkan guru

selaku penyelenggara pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilakukan

dapat berjalan efektif, efisien dan memperoleh hasil yang diharapkan.

Perangkat pembelajaran dapat berupa silabus, RPP, LKPD, instrumen penilaian

dan lain sebagainya.

15
Dalam penelitian ini yang akan dilakukan adalah efektivitas pada

rencana pelaksanaan pembelajaran lembar kerja peserta didik (LKPD). Secara

rinci perangkat pembelajaran tersebut akan diuraikan sebagai berikut

a. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

1) Pengertian LKPD

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu sumber

belajar yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan

pembelajaran. Pengertian Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) menurut

Prastowo (2015: 204) merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar

kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk- petunjuk pelaksanaan tugas

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada

kompetensi dasar yang harus dicapai. Menurut Depd iknas (2008) LKPD atau

student worksheet adalah lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus

dikerjakan oleh peserta didik.

LKPD adalah panduan peserta didik yang digunakan untuk melakukan

kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. LKPD dapat berupa panduan

untuk latihan pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan

eksperimen atau demonstrasi. LKPD memuat sekumpulan kegiatan mendasar

yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk memaksimalkan pemahaman

dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil

belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2012: 222). Sejalan dengan hal tersebut,

menurut Hidayah dan Sugiarto (2006: 8) dalam Majid (2015: 232) LKPD

merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran.

16
LKPD merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap/sarana

pendukung pelaksanaan rencana pembelajaran. Struktur LKPD secara umum

menurut Widyantini (2013: 3) terdiri dari judul lembar kegiatan peserta didik,

mata pelajaran, semester, tempat, petunjuk belajar, kompetensi yang akan

dicapai, indikator yang akan dicapai oleh peserta didik, informasi pendukung,

tugas-tugas, dan langkah-langkah kerja serta penilaian. Prastowo (2014: 273)

dalam bukunya mengungkapkan “dilihat dari strukturnya, LKPD memiliki

unsur yang lebih sederhana dibandingkan modul, namun lebih kompleks

dibandingkan buku. LKPD terdiri dari enam unsur utama yang meliputi: judul,

petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,

tugas atau langkah kerja, dan penilaian.”

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

LKPD merupakan bagian dari bahan ajar cetak yang menjadi panduan,

pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan rencana pembelajaran yang

berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-

petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta

didik, termasuk kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah melalui

eksperimen.

2) Komponen LKPD

Komponen LKPD menurut Majid (2015: 233) yang dikenalkan adalah

informasi/konteks permasalahan dan pertanyaan/perintah dengan ciri-ciri

sebagai berikut:

17
a. Informasi

Informasi hendaknya ‘menginspirasi’ peserta didik untuk

menjawab/mengerjakan tugas: tidak terlalu sedikit atau kurang jelas sehingga

peserta didik ‘tidak berdaya’ untuk menjawab/ mengerjakan tugas tetapi tidak

juga terlalu banyak sehingga mengurangi ruang kreativitas peserta didik.

Informasi dapat diganti degan gambar, teks, label, atau benda konkret.

b. Pernyataan masalah

Pernyataan masalah hendaknya betul-betul menuntut peserta didik

menemukan cara/strategi untuk memecahkan masalah tersebut.

c. Pertanyaan/perintah

Pertanyaan/perintah hendaknya merangsang peserta didik untuk

menyelidiki, menemukan, memecahkan masalah, dan berimajinasi/mengkreasi.

Usahakan jumlah pertanyaan dibatasi, misalnya tiga buah, sehingga LKPD

tidak seperti ‘hutan belantara’ yang menjadi beban baca bagi peserta didik. Bila

guru memiliki lebih dari tiga pertanyaan bagus, pertanyaan tersebut hendaknya

disimpan dalam pikirannya dan baru diajukan secara lisan kepada peserta didik

sebagai tambahan bila diperlukan.

d. Pertanyaan dapat bersifat terbuka atau membimbing (guide).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komponen LKPD

yang berupa informasi dan pertanyaan memiliki ciri- ciri: informasi yang

bersifat menginspirasi, pernyataan masalah yang menuntut peserta didik

menemukan cara untuk memeahkannya, perintah yang dapat merangsang

peserta didik untuk menyelidiki, menemukan, memecahkan masalah,

18
dan/berimajinasi, serta pertanyaan yang bersifat terbuka atau membimbing.

3) Fungsi LKPD

Prastowo (2015: 205-206) menjelaskan bahwa LKPD memiliki

setidaknya empat fungsi sebagai berikut:

a. sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih

mengaktifkan peserta didik;

b. sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami

materi yang diberikan;

c. sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih;

d. memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi LKPD

dalam pembelajaran adalah sebagai bahan ajar yang dapat lebih mengaktifkan

peserta didik, memudahkan peserta didik dalam berlatih dan memahami materi,

serta memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran serta memberikan

tugas kepada peserta didik.

4) Tujuan LKPD

Prastowo (2015: 206) mengatakan bahwa ada empat poin yang menjadi

tujuan penyusunan LKPD, yaitu:

a. menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi

dengan materi yang diberikan

b. menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik

terhadap materi yang diberikan

c. melatih kemandirian belajar peserta didik

19
d. memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik

5) Langkah-langkah Penyusunan LKPD

Langkah-langkah penyusunan LKPD menurut Dinas (2004) dalam

Prastowo (2015: 212) adalah sebagai berikut:

a. Melakukan Analisa Kurikulum

Analisa kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan

LKPD. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang

memerlukan bahan ajar LKPD. Pada umumnya dalam menentukan materi,

langkah analisanya dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman

belajar, serta materi yang akan diajarkan. Selanjutnya mencermati kompetensi

yang harus dimiliki oleh peserta didik, dan menyusun peta kebutuhan lembar

kegiatan peserta didik.

b. Menyusun Peta Kebutuhan LKPD

Peta kebutuhan LKPD sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah

LKPD yang harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan LKPD-nya.

Sekuensi LKPD sangat dibutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan.

Langkah ini biasanya diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber

belajar.

c. Menentukan Judul-Judul LKPD

Judul LKPD ditentukan atas dasar kompetensi-kompetensi dasar,

materi-materi pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.

Satu kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai judul LKPD apabila kompetensi

tersebut tidak terlalu besar. Adapun besarnya kompetensi dasar dapat dideteksi

20
antara lain dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok mendapatkan

maksimal 4 materi pokok, maka kompetensi tersebut dapat dijadikan sebagai

satu judul LKPD.

d. Penulisan LKPD

Untuk menulis LKPD, menurut Prastowo (2014: 276) langkah- langkah

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan kompetensi dasar

Merumuskan kompetensi dasar dapat dilakukan dengan cara

menurunkan rumusannya langsung dari kurikulum yang berlaku.

2. Menentukan alat penilaian

Menentukan alat penilaian didasarkan pada pendekatan pembelajaran

yang digunakan. Bila pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah

kompetensi, maka penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensinya,

dan penilaian yang sesuai adalah mengunakan pendekatan Penilaian Acuan

Patokan (PAP) atau Criterion Referenced Assesment.

3. Menyusun materi

Untuk penyusunan materi LKPD, ada beberapa poin yang perlu

diperhatikan yaitu:

a. Materi LKPD sangat tergantung pada kompetensi dasar yang akan

dicapainya. Materi LKPD dapat berupa informasi pendukung, yaitu

gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari.

b. Materi dapat diambil dari berbagai sumber, seperti: buku, majalah,

internet, dan jurnal hasil penelitian.

21
c. Menunjukkan referensi yang digunakan di dalam LKPD agar peserta didik

dapat membaca lebih jauh tentang materi tersebut.

4. Memperhatikan struktur LKPD

Struktur LKPD terdiri atas enam komponen yaitu: judul, petunjuk

belajar (petunjuk peserta didik), kompetensi yang akan dicapai, informasi

pendukung, tugas dan langkah-langkah kerja, dan penilaian.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

menyusun LKPD terdapat beberapa langkah yang dilakukan yaitu: melakukan

analisa kurikulum, menyusun peta kebutuhan LKPD, menentukan judul LKPD,

penulisan LKPD, dan memperhatikan struktur LKPD

6) Kriteria Kualitas LKPD

Keberadaan LKPD memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses

belajar mengajar, sehingga penyusunan LKPD harus memenuhi berbagai

persyaratan. Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E (1992) dalam

Widjajanti (2008: 2) penyusunan LKPD harus memenuhi syarat didaktik,

syarat konstruksi, dan syarat teknis.

a. Syarat didaktik

LKPD yang berkualitas harus memenuhi syarat-syarat didaktik yang

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Mengajak peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.

2. Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep.

3. Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan peserta

didik sesuai dengan ciri-ciri kurikulum 2013.

22
4. Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi, emosional, moral, dan

estetika pada diri peserta didik

5. Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi.

b. Syarat konstruksi

Syarat-syarat konstruksi ialah syarat-syarat yang berkenaan dengan

penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan

kejelasan, yang pada hakekatnya harus tepat guna dalam arti dapat dimengerti

oleh pihak pengguna, yaitu anak didik. Syarat-syarat konstruksi tersebut yaitu:

1) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta

didik.

2) Menggunakan struktur kalimat yang jelas.

3) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan

peserta didik. Konsep yang hendak dituju merupakan sesuatu yang

kompleks, sehingga dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana

terlebih dahulu.

4) Menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka. Pertanyaan yang dianjurkan

merupakan isian atau jawaban yang didapat dari hasil pengolahan

informasi, bukan mengambil dari perbendaharaan pengetahuan yang tak

terbatas.`

5) Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan

peserta didik.

6) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada

peserta didik untuk menulis maupun menggambarkan pada LKPD.

23
7) Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. Kalimat yang panjang

tidak menjamin kejelasan instruksi atau isi. Namun kalimat yang terlalu

pendek juga dapat mengunadang pertanyaan.

8) Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata. Gambar lebih

dekat pada sifat konkrit sedangkan kata-kata lebih dekat pada sifat

“formal” atau abstrak sehingga lebih sukar ditangkap oleh peserta didik.

9) Dapat digunakan oleh semua peserta didik, baik yang lamban maupun

yang cepat.

10) Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi.

11) Mempunyai identitas untuk mempermudah administrasinya. Misalnya

kelas, mata pelajaran topik, nama atau nama-nama anggota kelompok,

tanggal dan sebagainya.

c. Syarat Teknis penyusunan LKPD

1) Tulisan

a. Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau

romawi.

b. Menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa

yang diberi garis bawah.

c. Menggunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari 10 kata dalam satu

baris.

d. Menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan

jawaban peserta didik.

e. Mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya

24
gambar serasi.

2) Gambar

Gambar yang baik untuk LKPD adalah gambar yang dapat

menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna

LKPD.

3) Penampilan

Penampilan sangat penting dalam LKPD. Anak pertama-tama akan

tertarik pada penampilan bukan pada isinya.

Berdasarkan hal tersebut di atas mengenai kriteria kualitas LKPD,

menurut Widyantini (2013: 3) “kriteria lembar kegiatan peserta didik yang

berkualitas adalah menimbulkan minat baca, ditulis dan dirancang untuk

peserta didik, menjelaskan tujuan instruksional, disusun berdasarkan pola

belajar yang fleksibel, struktur berdasarkan kebutuhan peserta didik dan

kompetensi akhir yang akan dicapai, memberi kesempatan pada peserta didik

untuk berlatih, mengakomodasi kesulitan peserta didik, memberikan

rangkuman, gaya penulisan komunikatif dan semi formal, kepadatan

berdasarkan kebutuhan peserta didik, dikemas untuk proses instruksional,

mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari peserta didik,

menjelaskan cara mempelajari bahan aja

Berdasarkan kriteria LKPD yang berkualitas di atas dapat disimpulkan

bahwa LKPD yang berkualitas adalah LKPD yang disusun berdasarkan

kebutuhan peserta didik. Penyusunan LKPD didasarkan pada Standar

Kompetensi (SK), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD) pada

25
kurikulum yang berlaku, sehingga tujuan dari proses pembelajaran yang sudah

ditentukan dapat tercapai dengan baik. Kualitas LKPD yang bagus juga dapat

membantu peserta didik menemukan konsep, menjadi alternatif cara penyajian

materi pembelajaran, dan mengaktifkan peserta didik dalam proses

pembelajaran.

6. Model Pembelajaran

a. Pengertian Pendekatan Problem Based Learning

Problem based learning (PBL) merupakan pendekatan pembelajaran

yang mana menggunakan masalah sebagai titik awal atau dasar untuk belajar.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ini dimulai dengan

mengajukan pertanyaan atau masalah yang menjadikan siswa termotivasi untuk

menyelesaikannya. Pada penggunaan pendekatan berbasis masalah ini, masalah

yang diajukan merupakan masalah yang nyata dan dapat memotivasi siswa

untuk mengidentifikasi atau meneliti sehingga siswa dapat mengefektivitaskan

kemampuannya melalui penyelesaian masalah tersebut. Pada umumnya,

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran ini menuntut siswa untuk

bekerja dalam suatu kelompok sehingga dapat mengomunikasikan dan

mendiskusikan informasi-informasi yang ada guna penyelesaian masalah atau

menemukan konsep.

Djamilah Bondan Widjajanti (2011: 3) menyatakan bahwa PBL

merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah

sebagai dasar atau titk awal dari pembelajaran. Menurut Fogarty (Made Wena,

2009: 91) strategi belajar berbasis masalah (problem based learning)

26
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang membuat suatu konfrontasi

untuk siswa dengan permasalahan-permasalahan praktis, berbentuk ill-

structured atau open-ended.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa PBL

merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan permasalahan-

permasalahan nyata sebagai awal dari proses pembelajaran yang memberikan

kesempatan bagi siswa untuk melakukan penyelidikan, melakukan komunikasi

berupa diskusi, mengajukan ide-ide dan melakukan demonstrasi dari

penyelesaian masalah tersebut.

b. Karakteristik Problem Based Learning

Menurut Djamilah Bondan Widjajanti (2011: 3), karakteristik

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem based learning

adalah:

1) Pembelajaran dipandu oleh masalah yang menantang. Masalah yang

diajukan dalam PBL harus dapat menantang minat siswa untuk

menyelesaikannya, menghubungkan dengan pengalaman atau

pembelajaran sebelumnya, membutuhkan kerjasama atau strategi untuk

menyelesaikannya. Oleh karena itu, pemilihan masalah merupakan hal

yang sangat penting dalam pembelajaran menggunakan pendekatan ini.

Dalam kasus ini, masalah yang disarankan untuk menjadi titik awal

pembelajaran adalah masalah open-ended. Masalah open-ended

merupakan masalah yang mempunyai beberapa cara penyelesaian atau

jawaban benar. Menurut Foong (Djamilah Bondan Widjajanti, 2011: 6)

27
beberapa ciri masalah open-ended, antara lain adalah metode

penyelesaiannya tidak tertentu, jawabannya tidak tertentu, mempunyai

banyak jawaban yang mungkin, dapat diselesaikan dengan cara yang

berbeda, memberi siswa ruang untuk membuat keputusan sendiri dan

untuk berfikir matematis atau alamiah, mengembangkan penalaran dan

komunikasi, atau terbuka untuk kreativitas dan imaginasi siswa.

2) Para siswa bekerja dalam kelompok kecil. Guru mengambil peran sebagai

fasilitator dalam pembelajaran. Guru harus pandai-pandai menempatkan

diri sebagai fasilitator dan disarankan dapat dengan baik memfasilitasi

diskusi siswa.

Menurut Wina Sanjaya (2011: 214), pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan problem based learning mempunyai tiga ciri utama,

yaitu:

1) Terdapat rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam penerapannya

problem based learning menuntut adanya sejumlah kegiatan yang

dilakukan oleh siswa, sehingga siswa cenderung dituntut untuk aktif

berperan dalam pembelajaran.

2) Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Oleh

karena itu, masalah merupakan kunci dari proses pembelajaran yang

dilakukan. Tanpa masalah tidak akan mungkin proses pembelajaran

dengan pendekatan PBL berjalan.

3) Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir

secara ilmiah. Artinya dikembangkan proses berpikir deduktif dan induktif

28
yang dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir

ilmiah dengan menggunakan tahap-tahap tertentu, sedangkan empiris

artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada fakta dan data yang

jelas.

Sementara itu menurut Savoie dan Hughes (Made Wena, 2009: 91-92)

menyatakan bahwa strategi berbasis masalah memiliki beberapa karakteristik

yaitu sebagai berikut:

1) belajar dimulai dengan suatu permasalahan,

2) permasalahan yang diajukan harus berhubungan dengan dunia nyata,

3) mengorganisasikan pembelajaran di seputar permasalahan,

4) memberikan tanggung jawab dalam membentuk dan menjalankan proses

belajar kepada siswa,

5) menggunakan kelompok kecil,

6) menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa dipelajari.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, PBL mempunyai

karakteristik antara lain adalah sebagai berikut:

a) Pembelajaran dimulai dari suatu permasalahan yang menantang bagi

siswa.

b) Permasalahan yang diajukan berhubungan dengan dunia nyata atau dunia

siswa.

c) Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang

diajukan dalam bentuk penyelidikan individu ataupun diskusi.

29
d) Guru berperan sebagai fasilitator dan siswa diberikan tanggung jawab

besar untuk belajar mandiri.

e) Siswa dituntut untuk melakukan presentasi untuk mendemonstrasikan atau

menjelaskan gagasan mereka.

c. Tujuan Problem Based Learning

Tujuan dari pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem

based learning menurut Wina Sanjaya (2011: 216) adalah siswa mempunyai

kemampuan untuk berpikir kritis, analitis, sistematis dan logis untuk

menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara

empiris dalam rangka menumbuhan sikap ilmiah.

Masalah yang diajukan dalam pembelajaran PBL ini merupakan

masalah terbuka, sehingga jawaban yang benar mungkin tidak hanya satu. Hal

ini akan menyebabkan siswa mengembangkan kemampuan berpikir untuk

menemukan setiap jawaban yang mungkin. Selain itu, kemampuan

berkomunikasi atau mengutarakan pendapat juga dapat ditingkatkan melalui

pembelajaran yang dilakukan, karena pada umumnya pembelajaran dengan

pendekatan PBL lebih menuntut aktivitas dari siswa dengan melibatkan

kelompok-kelompok kecil siswa.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari PBL adalah

dimana siswa di tuntut mempunyai kemampuan untuk berpikir kritis,

sistematis, analitis, dan logis agar aktif menemukan alternatif pemecahan suatu

persoalan dalam pembelajaran dengan melibatkan kelompok-kelompok kecil

untuk menemukan setiap jawaban.

30
d. Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan Problem Based Learning

Menurut I Wayan Redhana (2012: 355-356) langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran problem based

learning adalah sebagai berikut:

1) Guru melakukan pretes guna mengetahui keterampilan berpikir kritis

siswa.

2) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.

3) Guru menyampaikan sistem penilaian yang digunakan.

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil.

5) Guru membagikan LKPD kepada siswa yang berisi tugas yang harus

diselesaikan.

6) Guru menugaskan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

konseptual dalam LKPD secara kolaboratif.

7) Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan pemecahan masalah yang

ada sedangkan guru menyediakan bimbingan dengan berkeliling dari satu

kelompok ke kelompok yang lain.

8) Guru memimpin diskusi kelas yang diawali dengan mengajukan

pertanyaan konseptual yang terdapat dalam LKPD.

9) Selama diskusi kelas berjalan, guru mengajukan pertanyaan yang menguji

ide-ide siswa yang dapat mengembangkan ide siswa secara mendalam.

10) Selanjutnya salah satu kelompok ditugaskan oleh guru untuk menyajikan

solusi dari masalah yang telah diajukan sedangkan kelompok yang lain

memberikan tanggapan atau pertanyaan.

31
11) Guru menugaskan siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam

LKPD. Pertanyaan-pertanyaan yang harus diselesaikan siswa ini

merupakan pertanyaan yang menuntut aplikasi konsep.

12) Guru melaksanakan posttes.

John Dewey (Wina Sanjaya, 2009: 217) menjelaskan bahwa

terdapat 6 langkah dalam melakukan pembelajaran berbasis masalah, yaitu

a) merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan

dipecahkan;

b) menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis

dari berbagai sudut pandang;

c) merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai

kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya;

d) mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan

informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah;

e) pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan

kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang

diajukan;

f) merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa

menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil

pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.

Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa pembelajaran berbasis

masalah memiliki langkah – langkah sebagai berikut :

− Guru melakukan pretes ( I Wayan Redhana )

32
− Guru membagikan LKPD ( I Wayan Redhana )

− Siswa mendiskusikan pemecahan masalah ( I Wayan Redhana)

− Siswa menyajikan dari masalah yang telah di ajukan ( I Wayan Redhana)

− Siswa harus mampu menganalisis masalah ( John dewey )

− Mengumpulkan data ( John Dewey )

e. Kelebihan Problem Based Learning

Menurut Djamilah Bondan Widjajanti (2011: 4), kelebihan dari

pendekatan problem based learning antara lain adalah

1) memberi kesempatan siswa menyiapkan diri menghadapi masalah pada

situasi dunia nyata;

2) memungkinkan siswa mampu menemukan pengetahuannya sendiri;

3) membantu siswa mengembangkan komunikasi, penalaran dan ketrampilan

berfikir kritis.

Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2011: 220), kelebihan dari

pendekatan problem based learning antara lain adalah:

1) memiliki teknik yang bagus untuk lebih memahami isi pelajaran;

2) menantang kemampuan siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk

menemukan pengetahuan baru;

3) meningkatkan aktivitas pembelajaran;

4) mentransfer pengetahuan untuk memahami masalah dalam kehidupan

nyata;

33
5) membantu siswa mengembangkan pengetahuan dan memberikan tanggung

jawab kepada siswa dalam pembelajaran yang dilakukan, selain itu

mendorong siswa melakukan evaluasi diri;

6) mengajarkan siswa bagaimana cara memahami pelajaran melalui cara

berpikir kritis;

7) mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan

mengembangkan kemampuan untuk menyesuaikan diri pada pengetahuan

yang baru;

8) memberikan kesempatan siswa untuk menerapkan pengetahuannya dalam

dunia nyata;

9) dapat mengembangkan minat belajar siswa secara terus menerus dan

berkelanjutan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari pendekatan

PBL adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyiapkan diri

dalam kehidupan nyata, sehingga membantu siswa mengembangkan

komunikasi, dan memiliki teknik yang bagus untuk lebih memahami isi

pelajaran.

f. Kelemahan Problem Based Learning

Menurut Wina Sanjaya (2011: 221), kelemahan dari pendekatan

problem based learning diantaranya:

1) pendekatan problem based learning akan sulit dilaksanakan jika minat

siswa dalam mengikuti pembelajaran rendah,

34
2) membutuhkan waktu yang cukup dalam melakukan persiapan sehingga

penggunaan pendekatan ini berhasil,

3) dibutuhkan kesadaran siswa yang tinggi untuk mempelajari hal-hal yang

baru.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kelemahan dari PBL yaitu

dimana PBL akan sulit dilaksanakan jika minat siswa terlalu rendah, sehingga

membutuhkan waktu yang cukup untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam

mempelajari hal-hal baru.

7. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Masalah belajar adalah masalah bagi setiap manusia, dengan belajar

manusia memperoleh keterampilan, kemampuan sehingga terbentuklah sikap dan

bertambahlah ilmu pengetahuan.

Menurut Purwanto (2011 : 46) hasil belajar adalah perubahan perilaku yang

terjadi setelah mengikuti pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dalam

domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam domain kognitif

diklasifikasikan menjadi kemampuan hapalan, pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis, dan evaluasi.

Dari uraian di atas disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan

tingkah laku peserta didik yang terjadi setelah mengikuti

pembelajaran. Perubahan tersebut meliputi aspek kognitif (kemampuan hapalan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi), afektif (penerimaan,

partisipasi, penilaian, organisasi, dan karakterisasi) dan psikomotorik (persepsi,

35
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan

kreativititas). Hasilnya dituangkan dalam bentuk angka atau nilai.

b. Indikator Hasil Belajar Siswa

Yang menjadi indikator utama hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

1) Ketercapaian Daya Serap terhadap bahan pembelajaran yang diajarkan, baik

secara individual maupun kelompok. Pengukuran ketercapaian daya

serap ini biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar

Minimal (KKM)

2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh

siswa, baik secara individual maupun kelompok.

Namun demikian, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain

(dalam buku Strategi Belajar Mengajar 2002:120) indikator yang banyak dipakai

sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap.

c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Secara umum Hasil

belajar dipengaruhi 3 hal atau faktor Faktor-faktor tersebut akan saya uraikan

dibawah ini, yaitu :

1) Faktor internal (factor dalam diri)

Faktor internal yang mempengaruhi Hasil belajar yang pertama adalah Aspek

fisiologis. Untuk memperoleh hasil Hasil belajar yang baik, kebugaran tubuh dan

kondisi panca indera perlu dijaga dengan cara : makanan/minuman bergizi,

istirahat, olah raga. Tentunya banyak kasus anak yang prestasinya turun karena

mereka tidak sehat secara fisik.

36
Faktor internal yang lain adalah aspek psikologis. Aspek psikologis ini

meliputi : inteligensi, sikap, bakat, minat, motivasi dan kepribadian. Factor

psikologis ini juga merupakan factor kuat dari Hasil belajar, intelegensi memang

bisa dikembangkang, tapi sikap, minat, motivasi dan kepribadian sangat

dipengaruhi oleh factor psikologi diri kita sendiri. Oleh karena itu, berjuanglah

untuk terus mendapat suplai motivasi dari lingkungan sekitar, kuatkan tekad dan

mantapkan sikap demi masa depan yang lebih cerah. Berprestasilah

2) Faktor eksternal (factor diluar diri)

a. Lingkungan sosial, meliputi : teman, guru, keluarga dan masyarakat.

Lingkungan sosial, adalah lingkungan dimana seseorang bersosialisasi,

bertemu dan berinteraksi dengan manusia disekitarnya. Hal pertama yang menjadi

penting dari lingkungan sosial adalah pertemanan, dimana teman adalah sumber

motivasi sekaligus bisa menjadi sumber menurunnya prestasi.

Guru, adalah seorang yang sangat berhubungan dengan Hasil belajar.

Kualitas guru di kelas, bisa mempengaruhi bagaimana kita balajar dan bagaimana

minat kita terbangun di dalam kelas. Hal ini berpengaruh terhadap proses

pembelajaran.

8. Himpunan

Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan

problem based learning merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang

menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.

Dalam pembelajaran yang dilakukan siswa diharapkan tidak hanya sekedar

mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi

37
siswa dapat aktif berpikir, berkomunikasi, mencari, dan mengolah data dan

kemudian disimpulkan. Selain itu pembelajaran dengan pendekatan problem

based learning juga menekankan pada pemecahan masalah, sehingga masalah

merupakan komponen penting dalam pembelajaran. Masalah yang diajukan

dalam setiap pembelajaran harus dapat merangsang siswa sehingga siswa

menjadi terdorong dan tertantang untuk mengikuti pembelajaran yang

dilakukan. Salah satu materi yang dapat dijadikan dasar pengajuan masalah

dalam pembelajaran matematika adalah materi bilangan. Kompetensi Dasar

dan Indikator materi himpunan disajikan pada tabel berikut;

Tabel 1.
Kompetensi Dasar dan Indikator
Materi Himpunan Kelas VII Semester 1
No Kompetensi Dasar Indikator

1 3.1 Memahami pengertian dan 3.1.1 Menemukan pengertian


notasi himpunan, serta dan notasi himpunan,
penyajiannya. serta penyajiannya.
3.1.2 Menentukan atau
menyebutkan anggota
himpunan.
3.2.1 Menentukan himpunan
bagian dari suatu
himpunan
3.2 Memahami konsep himpunan 3.2.2 Menemukan atau
bagian. menentukan
hubungan antar
himpunan.
3.3 Melakukan operasi irisan, 3.3.1 Menentukan irisan

38
gabungan pada himpunan. himpunan
3.3.2 Menentukan
gabungan himpunan.
3.4.1 Menyajikan himpunan
dalam diagram venn
3.4 menyajikan himpunan dengan 3.4.2 menyajikan himpunan
diagram Venn bagian dalam diagram
venn.

Adapun Kompetensi Intinya yaitu:

1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,

dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber

lain yang sama dalam sudut pandang/teori

39
Tabel 2.
Materi dan Jumlah Pertemuan Dalam RPP
Jumlah

No RPP Materi Pertemuan

1 RPP 1 Pengertian Himpunan dan konsep

himpunan 2

2 RPP 2 Himpunan bagian dan hubungan

antar himpunan 1

3 RPP 3 Irisan himpunan dan gabungan

himpunan 1

4 RPP 4 Penyajian himpunan dalam

diagram venn 1

➢ . pengertian hmpunan

Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang didefinisikan

dengan jelas. Benda atau objek dalam himpunan disebut dengan elemen atau

anggota himpunan.

Contoh himpunan:

• Himpunan warna lampu lalu lintas, anggota himpunannya adalah merah,

kuning, hijau

• Himpunan bilangan prima kurang dari 10, anggota himpunannya adalah

{2,3,5, dan 7}

40
Contoh bukan himpunan:

• Kumpulan baju – baju bagus

• Kumpulan makanan enak

➢ Notasi Himpunan

Notasi himpunan dilambangkan menggunakan huruf kapital {A,B,..}

benda atau objek yang termasuk dalam himpunan tersebut di tulis di antara

tanda kurung kurawal {..} anggota suatu himpunan di notasikan dengan ϵ ,

sedangkan yang bukan anggota himpunan dinotasikan dengan ϵ

Banyak anggota suatu himpunan dinyatakan dengan n.

Contoh:

A adalah himpunan bilangan positif kkurang dari 5

Anggota himpunan bilangan positif kurang dari 5 adalah {1,2,3, dan 4}

Jadi, A = {1,2,3,4} dan n(A) = 4

➢ Himpunan kosong

Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota.

Notasi himpunan kosong adalah {}

Contoh:

N adalah himpunan bilangan negatif yang lebih besar dari nol. N dalam

notasi himpunan adalah N = {} karena semua bilangan negatif kurang

dari nol.

➢ Himpunan semesta

Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota atau

objek himpunan yang dibicarakan. Notasi himpunan semesta adalah S.

41
Contoh:

Misalkan, himpunan P = {2,3,5,7}. Himpunan semesta yang mungkin

dari P adalah S = {bilangan cacah} atau S = {bilangan Prima}.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Nanang Budi Nugroho (2014) berjudul

“Pengembangan RPP dan LKS Berbasis Problem Based Learning Pada Materi

Himpunan untuk Siswa SMP Kelas VII”. Penelitian yang dilakukan

menggunakan pendekatan efektivitas dengan tujuan penelitian adalah

mendeskripsikan keefektifan Perangkat Pembelajaran berdasarkan pendapat

ahli, guru dan siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat

pembelajaran yang diefektifkan dikategorikan layak.

C. Kerangka Berpikir

Adanya keefektivan dan penyempurnaan kurikulum yang dilakukan

pemerintah sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan menuntut sekolah

untuk melakukan pembelajaran secara mandiri dan aktif. Pembelajaran yang

diharapkan ada di sekolah adalah pembelajaran yang dapat membuat siswa

secara aktif berperan dalam pembelajaran atau dengan kata lain pembelajaran

berpusat pada siswa. Di dalam proses pembelajaran, siswa diarahkan dan

dimotivasi untuk dapat menemukan pengetahuannya melalui kegiatan

percobaan, pengamatan dan kegiatan lainnya secara mandiri. Sedangkan peran

guru dalam pembelajaran sebagai fasilitator, bukan sebagai sumber belajar.

Oleh karena itu, persiapan yang dilakukan guru untuk melaksanakan

pembelajaran haruslah baik sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan

42
efektif dan efisien. Salah satu persiapan penting yang harus dilakukan oleh

guru adalah penyusunan perangkat pembelajaran.

Sekarang ini, dalam penyusunan perangkat pembelajaran guru terkadang

masih banyak yang mengabaikan beberapa hal yang sangat penting, misalnya

saja pendekatan pembelajaran dan media yang digunakan. Perangkat

pembelajaran yang semacam itu tidak akan dapat mengubah proses

pembelajaran dari teacher center ke student center seperti yang diharapkan

oleh pemerintah. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran yang harus ada

sekarang ini adalah perangkat pembelajaran yang mampu meningkatkan

kualitas pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan

baik dan dapat menciptakan suasana belajar yang aktif bagi siswa.

Perangkat pembelajaran yang harus ada dalam setiap pembelajaran yang

dilakukan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan

pedoman bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran sehingga

pembelajaran dapat berjalan secara sistematis, efektif dan efisien. Untuk dapat

menciptakan pembelajaran sistematis, efektif dan efisien yang mendorong

siswa aktif dan mandiri seperti tujuan dari kurikulum, penyusunan RPP harus

memperhatikan pendekatan atau metode pembelajaran yang digunakan. Salah

satu pendekatan yang dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam

pembelajaran matematika adalah pendekatan problem based

learning/pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran dengan pendekatan ini

menuntut adanya keaktifan dan kemandirian siswa untuk menemukan

pengetahuannya sendiri baik melalui kerja individu maupun kerja secara

43
kelompok. Dalam pembelajaran yang dilakukan siswa akan dihadapkan pada

beberapa permasalahan yang kompleks dan membutuhkan penalaran dalam

menyelesaikannya.

Selain RPP, komponen yang juga penting dalam pembelajaran adalah

lembar kerja peserta didik (LKPD). LKPD akan memudahkan siswa untuk

memahami suatu materi karena LKPD disusun secara sistematis dan berisi

petunjuk bagi siswa untuk menemukan suatu pengetahuan secara mandiri.

Tetapi perlu dicermati bahwa penggunaan LKPD harus mampu

mengembangkan keaktifan dan penalaran siswa. LKPD berbasis masalah

menjadi suatu solusi akan hal tersebut. LKPD berbasis masalah menyajikan

permasalahan-permasalahan yang kompleks dan nyata yang harus diselesaikan

siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan dapat berperan aktif sehingga

dapat mengkonstruksi pengetahuannya secara mandiri.

Materi Himpunan adalah salah satu materi yang erat hubungannya

dengan kehidupan sehari-hari sehingga kebermaknaan dalam pembelajaran

materi ini harus diperhatikan. Pembelajaran yang dilakukan harus dapat

mendorong siswa berperan aktif sehingga pembelajaran menjadi lebih

bermakna. Oleh sebab itu, peneliti akan melakukan pengefektifan penggunaan

RPP dan LKPD berbasis problem based learning untuk pembelajaran materi

himpunan.

44
Guru Siswa Pretest

PBL LKPD Hasil

RPP Posttest

Gambar 1. Kerangka Penilitian

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap

permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Berdasarkan kerangka pikir di

atas, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu : Efektivitas Penggunaan LKPD

Berbasis Problem Based Learning Ditinjau dari Hasil Belajar Matematika

Siswa pada Materi Himpunan di Kelas VII SMP Negeri 2 Baubau”

45
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kuantitaf

dengan metode semi eksperimen (Quasi Experiment). Secara umum,

pelaksanaan penelitian dengan menggunakan teknik Quasi Experiment dapat

berhasil jika strategi berikut diterapkan didalamnya. Strategi tersebut antara

lain (Robson et al, 2001: 30): menambahkan kelompok kontrol, melakukan

pengukuran sebelum dan sesudah implementasi yang didalamnya dilakukan

intervensi, secara bertahap memperkenalkan perlakuan terhadap kelompok

obyek, menambahkan prosedur terbalik terhadap tiap perlakuan di tiap

kelompok dan menggunakan pengukuran luaran tambahan

Desain yang digunakan adalah pretest-posttest. Secara skematis, desain

eksperimen dalam penelitian di tunjukkan pada gambar 2 berikut ini

Kelompok Pretest
eksperimen eksperimen PBL posttest

Kelompok pretest Pendekatan posttest


kontrol kontrol konvesional

Gambar 2 . Desain Penelitian

46
E O1 X O2

K O3 O4

E = kelas eksperimen

K = kelas kontrol

O 1 = Hasil tes awal siswa yang di ajar dengan menggunakan LKPD berbasis

Problem Based Learning (PBL)

O 2 = Hasil tes akhir siswa yang di ajar dengan menggunakan LKPD berbasis

Konvesional

X = Perlakuan

O 3 = Hasil tes awal siswa yang di ajar dengan pendekatan saintifik

O 4 = Hasil tes akhir siswa yang di ajar dengan pendekatan saintifik

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat dan waktu penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Baubau.

Penelitian dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang telah di tetapkan di SMP

Negeri 2 Baubau Tahun ajaran 2018/2019 di kelas VII semester ganjil.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:117) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

47
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan siswa/siswi kelas VII SMP

Negeri 2 Baubau Tahun Ajaran 2019/2020 sebagai populasi penelitian, jumlah

populasi dalam penelitian ini terdiri dari 11 kelas sebanyak 335 siswa.

2. Sampel

Menurut Arikunto (2010:174), sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Dengan demikian, sampel merupakan bagian dari

populasi yang dijadikan objek penelitian. Teknik pengambilan sampel dari

penelitian ini adalah menggunakan Random Sampling. Sampel dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VII 6 sebagai kelas eksperimen dan VII 9

sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswanya terdiri dari 29 siswa per kelas.

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen penelitian

Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran

tentang suatu keadaan, atau masalah, yang berbentuk angka-angka. Adapun

instrumen pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a.. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa.

Tes diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan

LKPD. Soal yang digunakan dalam pretes dan posttest dibuat setipe dengan

tingkat kesulitan yang sama. Bentuk tes untuk mengukur hasil belajar siswa

adalah bentuk uraian sebanyak 5 nomor untuk pretes dan 5 nomor untuk

posttest. dapat dilihat pada (Lampiran 11).

48
b. Metode Observasi

Metode yang dilaksanakan adalah observasi. Observasi dalam

penelitian ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai

keterlaksanaan pembelajaran matematika meliputi aktivitas belajar siswa dan

guru. Observasi yang dilakukan merupakan pengamatan langsung oleh

observer pada saat pembelajaran berlangsung. Lembar observasi disusun sesuai

dengan RPP kelas eksperimen. Dapat dilihat pada (Lampiran 4).

2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :

a. Data mengenai hasil belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes

pada setiap akhir siklus. Data prestasi belajar siswa kelas VII 6 dan VII 9

dapat dilihat pada (Lampiran 7).

b. Data aktivitas siswa dan guru dikumpulkan melalui pengamatan pada saat

kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil observasi siswa dan guru dapat

dilihat pada ( Lampiran 9 dan 10).

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang digunakan dalam pengolahan data

yang berhubungan erat dengan perumusan masalah yang telah di ajukan,

sehingga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Analisis yang dilakukan

dalam upaya memperoleh kesimpulan di jabarkan sebagai berikut :

49
1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif berfungsi untuk mendeskriptifkan atau memberi

gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi

sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum. Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai

pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Analisis Statistik Uji Inferensial

Analisis ini dilakukan untuk melihat adanya perbedaan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, terhadap 2 variabel dependen yaitu hasil

belajar matematika siswa.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian data untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak ( Ghazali, 2011 : 29). Data yang berdistribusi

normal akan memperkecil kemungkinan terjadinya biasa. Dalam penelitian ini,

untuk mengetahui kenormalan distribusi data menggunakan kolmogorov-

smirnov Test melalui program SPSS Forwindows. Jika nilai Sig. Suatu variabel

lebih kecil dari level of significant 5% (< 0,05) maka variabel tersebut

terdistribusi normal, sebaliknya jika Sig. suatu variabel lebih besar dari level of

significant 5% (> 0,05) maka variabel tersebut tidak terdistribusi normal.

50
Tabel 3.
Hasil Analisis Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Tes Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 116
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 34,41584395
Most Extreme Differences Absolute ,111
Positive ,111
Negative -,100
Test Statistic ,111
Asymp. Sig. (2-tailed) ,001 c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan tabel 3 di atas, nilai signifikan < 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa data Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol berdistribusi normal.

b) Uji Homogenitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

mempunyai varians populasi yang sama atau tidak; maka dilakukan uji

homogenitas varians dengan rumus:

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑏 2
𝐹= =
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑆𝑘 2

Pengujian dilakukan pada α = 0,05 dengan kriteria pengujian yaitu 𝐻0

ditolak jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 artinya varians kelompok tidak homogen.

Sebaliknya jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima artinya varians kelompok

homogen. Jika dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS,

51
untuk mengetahui varians data yang sama maka menggunakan Lavene Test

melalui program SPSS Forwindows. Apabila nila signifikan > 0,05 maka

variabel tersebut tidak homogen, sebaliknya jika nilai signifikan < 0,05 maka

variabel tersebut homogen atau heterogen.

Tabel 4
Hasil Analisis Uji Homogenitas Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig.

5,816 3 112 ,001

Berdasarkan tabel 4, terlihat bahwa nilai signifikan < 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa data Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol berdistribusi homogen.

c) Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat terhadap kedua sampel tersebut, jika

diketahui bahwa kedua sampel tersebut berasal dari distribusi normal dan

homogen. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis, dengan menggunakan

rumus:

𝑥̅̅̅1 − ̅̅̅
𝑥2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
1 1
𝑠 ×√ +
𝑛1 𝑛2

( 𝑛1 −1) 𝑠1 2 + ( 𝑛2 −1) 𝑠2 2
Dengan: s=√
𝑛1 + 𝑛2 −2

Keterangan:

𝑥̅̅̅1 = nilai rata-rata kelompok eksperimen

𝑥 2 = nilai rata-rata kelompok kontrol


̅̅̅

52
𝑛1 = banyaknya kelas eksperimen

𝑛2 = banyaknya kelas kontrol

S = standar deviasi gabungan

𝑠1 2 = varians kelompok eksperimen

𝑠2 2 = varians kelompok kontrol

Dengan kriteria pengujian: 𝐻0 diterima jika −𝑡(1− ∝)(𝑛1 − 𝑛2 −2) <

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡(1− ∝)(𝑛1 − 𝑛2 −2) dan 𝐻1 ditolak jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 berada diluar

penerimaan 𝐻0 diperoleh dari daftar distribusi t dengan derajat kebebasan (dk)

= 𝑛1 + 𝑛2 – 2 dan taraf signifikan α = 0,05.

53
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian semi eksperimen (Quasi eksperimen)

yang dilakukan di SMP Negeri 2 Baubau Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian ini

dilakukan pada kelas VII dengan jumlah populasi 335 orang siswa dan sampel

penelitian berjumlah 58 orang siswa. Dalam penelitian ini data yang dianalisis

yaitu data hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan Himpunan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) di kelas eksperimen yaitu kelas VII 6 dan model

pembelajaran konvensional dengan menggunakan pendekatan saintifik di kelas

kontrol yaitu kelas VII 9.

Data yang diperoleh, kemudian hasilnya dianalisis secara kuantitatif dengan

tahapan-tahapan yaitu:

1. Analisis Deskriptif

a. Hasil Analisis deskriptif di tinjau dari hasil belajar Matematika Siswa Kelas

Eksperimen

1) Instrument Pre-Test Eksperimen

54
Tabel 5.
Hasil Analisis Deskriptif Pretest Kelas Eksperimen
Statistics
hasil
N Valid 29

Missing 2
Mean 19,5517
Median 17,0000
Mode 22,00
Std. Deviation 12,46591
Variance 155,399
Minimum 3,00
Maximum 46,00

Berdasarkan tabel 5, rata-rata hasil belajar siswa (pretest) kelas eksperimen

sebesar 19,5517, median sebesar 17,0000, modus (mode) sebesar 22,00, std.

Deviation sebesar 12,46591, variance sebesar 155,399, nilai minimumnya sebesar

3,00 dan nilai maksimumnya sebesar 46,00. Dengan nilai ideal 100, uji ini

dilakukan dengan bantuan SPSS 22 seperti pada lampiran 7 dan lampiran 8

2) Instrument Post-Test Eksperimen

Tabel 6.
Hasil Analisis Deskriptif Posttest Kelas Eksperimen
Statistics
hasil

N Valid 29

Missing 2
Mean 91,0690
Median 96,0000
Mode 100,00
Std. Deviation 10,86255
Variance 117,995
Minimum 64,00
Maximum 100,00

55
Berdasarkan tabel 6, rata-rata hasil belajar siswa (Posttest) kelas eksperimen

sebesar 91,0690, median sebesar 96,0000, modus (mode) sebesar 100,00, std.

Deviation sebesar 10,86255, variance sebesar 117,995, nilai minimumnya sebesar

64,00 dan nilai maksimumnya sebesar 100,00. Dengan nilai ideal 100, uji ini

dilakukan dengan bantuan SPSS 22 seperti pada lampiran 7 dan lampiran 8

b. Hasil Analisis Deskriptif ditinjau dari Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas

Kontrol

1) Instrument Pre-Test Kontrol

Tabel 7.
Hasil Analisis Deskriptif Pretest Kelas Kontrol
Statistics
hasil

N Valid 29

Missing 2
Mean 16,4138
Median 14,0000
Mode 12,00
Std. Deviation 12,25770
Variance 150,251
Minimum ,00
Maximum 56,00

Berdasarkan tabel 7, rata-rata hasil belajar siswa (pretest) kelas kontrol

sebesar 16,4138, median sebesar 14,0000, modus (Mode) sebesar 12,00, std.

Deviation sebesar 12,25770, variance sebesar 150,251, nilai minimunya sebesar

0,00 dan nilai maksimumnya sebesar 56,00. Dengan nilai ideal 100, uji ini

dilakukan dengan bantuan SPSS 22 seperti pada lampiran 7 dan lampiran 8.

56
2) Instrument Post-Test Kontrol

Tabel 8.
Hasil Analisis Deskriptif Posttest Kelas Kontrol
Statistics
hasil

N Valid 29

Missing 2
Mean 76,4138
Median 77,0000
Mode 96,00
Std. Deviation 17,96329
Variance 322,680
Minimum 40,00
Maximum 100,00

Berdasarkan tabel 8, rata-rata hasil belajar siswa (posttest) kelas kontrol

sebesar 76,4138, median sebesar 77,0000, modus (mode) sebesar 96,00, std.

Deviation sebesar 17,96329, variance sebesar 322,680, nilai minimunnya sebesar

40,00 dan nilai maksimumnya sebesar 100,00. Dengan nilai ideal 100, uji ini

dilakukan dengan bantuan SPSS 22 seperti pada lampiran 7 dan lampiran 8.

2. Analisis Inferensial (Uji Hipotesis)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji Paired Sample

Test dengan bantuan program SPSS 22, dengan taraf signifikan ( a ) = 5% dan

hasil uji Paired Sample Test hasil belajar matematika siswa.

57
Tabel 9.
Paired Samples Test
Paired Differences
95%
Sig.
Std. Confidence
Std. (2 -
Mean Error Interval of the
Deviation T df tailed)
Mean Difference
Lower Upper
Pretest
Pair Eksperimen - - - -
18,040 3,294 29 0,000
1 – Posttest 69,133 75,869 62,397 20,990
Eksperimen
Pretest
Pair Kontrol – - - - -
17,159 3,133 29 0,000
2 Posttest 57,967 64,374 51,559 18,503
Kontrol

Berdasarkan Output Paired Sample Test, hasil uji tersebut terlihat bahwa

signifikan (2-tailed) = 0,000 < 0,05 sehingga disimpulkan H 0 diterima dan H 1

ditolak. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) lebih efektif daripada model pembelajaran pendekatan saintifik ditinjau

dari hasil belajar matematika siswa pada materi himpunan siswa kelas VII SMP

Negeri 2 Baubau.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan pada masing-masing

sampel. Dimana 4 kali pertemuan pada KBM dan 2 kali pada tes awal dan akhir.

Sebelum diterapkan perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional dengan

pendekatan saintifik pada kelas kontrol, peneliti melakukan tes awal terlebih

dahulu untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa pada materi Himpunan.

58
Dari hasil analisis deskriptif data yang diperoleh melalui pre-test data hasil

belajar matematika siswa yang diujika, pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-

rata 19,5517 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 16,4138. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol

masih rendah atau tidak terdapat perbedaan.

Setelah melakukan tes awal, maka selanjutnya peneliti melakukan kegiatan

belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) pada kelas VII 6 dan menggunakan model pembelajaran konvensional

dengan pendekatan saintifik pada kelas VII 9. Pada proses pembelajaran, siswa

diberi pengetahuan tentang materi himpunan. Selanjutnya siswa yang

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibagi

menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa.

Setelah diskusi kelompok selesai, maka perwakilan satu kelompok

mempresentasikan gagasan dan penyelesaian masalah yang paling tepat menurut

kelompok tersebut. Setelah siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya,

guru meminta kelompok yang lain menanggapi jawaban temannya. Sebaliknya

dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dengan pendekatan

saintifik pada kelas VII 9 pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah

mengamati, menanya dan mengkomunikasikan materi yang didapatkan. Setelah

kegiatan belajar mengajar selesai, peneliti melakukan tes akhir untuk mengetahui

hasil belajar matematika siswa pada materi himpunan dari kedua kelas tersebut.

Saat dilakukan teks akhir (post-test) diperoleh data hasil analisis deskriptif

dari data tes hasil belajar matematika yang diujikan, pada kelas eksperimen

59
diperoleh rata-rata 91,0690 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh rata-rata

76,4138. Dengan demikian, rata-rata kelas eksperimen mempunyai hasil post-test

lebih tinggi dari pada kelas kontrol.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai taraf signifikan =

0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis H 0 diterima dan H 1 ditolak.

Sehingga berarti bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

lebih efektif dari pada model pembelajaran konvensional dengan pendekatan

saintifik terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi himpunan siswa

kelas VII SMP Negeri 2 Baubau.

60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika menggunakan LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL) Efektif

ditinjau dari hasil belajar matematika siswa pada materi himpunan kelas VII SMP

Negeri 2 Baubau.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti menyarankan untuk

meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi himpunan, sebaiknya

diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam proses

pembelajaran.

61
DAFTAR PUSTAKA

BSNP. (2006). Kurikulum 2006. Jakarta: Media Makmur Maju Mandiri.

Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Erman Suherman, dkk. (2013). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: PT. Remaja.

Hajar, I. (2013). Panduan Lengkap Kurikulum Tematik untuk SD/MI. Yogyakarta:

DIVA PRESS.

Hudojo, H. (2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika,

Common Textbook. Malang: Jurusan Matematika, FMIPA.

Jauhar, M. (2011). Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai

Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Kemendikbud. (2013). Desain Induk KUrikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. (2014). Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang

Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Majid, A. (2015). Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Nanang Budi Nugroho (2014). Pengembangan RPP dan LKS Berbasis

ProblemBased Learning Pada Materi Himpunan Untuk Siswa SMP Kelas

VII.

Nasional, D. P. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun

2007 Tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas.

xiv
Nazarudin. (2007). Manajemen Pembelajaran: Implementasi Konsep,

Karakteristik dan Metodologi Agama Islam di Sekolah Umum.

Yogyakarta: Teras.

Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik dan Teoritis dan

Praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Prastowo, A. (2015). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:

DIVA PRESS.

Redhana, I. W. (2012). Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pertanyaan

Scoratik untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. 355-

356.

Rusman. (2008). Dipetik April 17, 2013, dari htpp://belajarpsikologi.com/model-

pembelajaran-kooperatif-jigsaw/.

Sani, I. K. (2014). Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran sesuai

dengan Kurikulum 2013. Surabaya: Kota Pena.

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2011). Pembelajaran dalam Implem entasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sejathi. (2011). Dipetik Juli 12, 2017, dari http://Faktor-

faktoryangmempengaruhiefektivitaspembelajaran.

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sudjana, N. (2001). Desain Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito.

xv
Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sunarti & Selly Rahmawati. (2014). Penilaian dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Andi Offset.

Supinah. (2008). Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan dalam

Melakanakan KTSP. Yogyakarta: Depdiknas P4TK Matematika

Yogyakarta.

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Trianti. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progref: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Widyantini, T. (2013). Penyusunan Lembar Kerja Sswa (LKS) Sebagai Bahan

Ajar. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

xvi
62
LAMPIRAN 1

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN

1 Tes Awal Selasa, 17 September 2019

2 Pertemuan I Jumat, 20 September 2019

3 Pertemuan II Selasa, 24 September 2019

4 Pertemuan III Jumat, 27 September 2019

5 Pertemuan IV Senin, 30 September 2019

6 Tes Akhir Selasa, 1 Oktober 2019

63
LAMPIRAN 2

Daftar Nama Siswa Kelas VII.6 SMPN 2 BAUBAU

No. Nama Siswa Jenis


Kelamin
1. Abdul Ian L
2. Aisyah P
3. Amnawati P
4. Berkah P
5. Fifa Refni Swati Putri P
6. Filma Samur P
7. Fikih Darmawan L
8. Fitri Ramadani P
9. Intan Khairunisa P
10. Ld. Fadil R L
11. Ld. Rasya L
12. L.M. Syiradz L
13. L.M. Rabil L
14. Meli Safira P
15 Miftahul Janah P
16 Muh. Rafly L
17 Muh. Tegar R L
18 Muh. Alfitratul Misry L
19 Muh. Razak L
20 Nasya Jumiati P
21 Nur Anisa S P
22 Nur Hasliati P
23 Rahmat S L
24 Revalina P
25 Reni Angraini P
26 Riswan L

64
27 Selfina P
28 Yuliani Zahra P
29 Yusril Ramadan L
30 Zhevencha Sheyla P

65
LAMPIRAN 3

DAFTAR KELOMPOK BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII.6 SMP

NEGERI 2 BAUBAU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Nama Siswa Kelompok

1. AMNAWATI

2. REFALINA

3. FIFA REFNI SWATI PUTRI I

4. SELVINA

5. MELY SAFIRA

1. YUSRIL RAMADHAN

2. LA ODE FADIL R.A

3. LA ODE RASYA CAESAR AL FAREZ II

4. L.M SYIRADZ FATHIN AL.F

5. NUR ANISA.S

1. RAHMAT SETIAWAN

2. RISWAN

3. AISYAH III

4. INTAN KHAIRUNNISHA SAM

5. NUR HASLIATI

66
1. NASYA JUMIATI

2. YULIANTI ZAHRA ASRI

3. MIFTAHUL JANNAH.S IV

4. RENI ANGGRAINI

5. ZEVENCHA SHEYLA SADAM

1. FILMA SAMUR

2. FITRI RAMADANI

3. MUH. RAFLY.M V

4. MUH. TEGAR

5. BERKAH

1. ABDUL IAN

2. FIKIH DARMAWAN

3. L.M RABIL MAULIDAN VI

4. MUH. ALFITRATUL

5. MUH. RAZAK.A

67
LAMPIRAN 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 2 Baubau

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/Satu

Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 2 Jam Pelajaran / 2 × 40 menit )

Tema : Himpunan

Subtema : Sifat – sifat Himpunan

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

68
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian
Tujuan
Kompetensi Dasar Kompetensi

3.2 • Siswa Mampu 3.2.1 Siswa mampu • untuk menjelaskan


melakukan dan menjelaskan himpunan, himpunan
menyatakan himpunan, himpunan, bagian, himpunan
himpunan bagian, himpunan bagian, semesta, himpunan
himpunan semesta, himpunan semesta, kosong, komplemen
himpunan kosong, himpunan kosong, himpunan menggunakan
komplemen himpunan komplemen masalah kontsektual
menggunakan masalah himpunan
konstektual menggunakan
• Menyelesaikan masalah masalah
konstektual yang konstektual.
berkaitan dengan 3.2.2 siswa mampu • untuk mengetahui apakah
himpunan, himpunan menyatakan siswa mampu menyatakan
bagian, himpunan himpunan, himpunan, himpunan
kosong, komplemen himpunan bagian, bagian, himpunan
himpunan dan operasi himpunan semesta, semesta, himpunan
pada himpunan untuk himpunan kosong, kosong, komplemen
menyajikan maslah komplemen himpunan menggunakan
konstektual. himpunan masalah konsekttual
menggunakan
masalah konstektual

69
C. Materi Pembelajaran

Pertemuan ke -1 dan 2

• Contoh kumpulan yang termasuk himpunan

• Contoh himpunan yang tidak termasuk himpunan (bukan contoh

himpunan)

• Menyajikan himpunan

D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke – 1 dan 2 melakukan proses pembelajaran

menggunakan LKPD ( 2 x 40 menit )

Metode : Problem Based Learning

Aktivitas Pembelajaran

Alokasi
N Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Peserta didik
o PBL Waktu

Kegiatan Pendahuluan

• Guru menyampaikan tujuan • Peserta didik menyimak


pembelajaran. tujuan pembelajaran.
1 • Guru mengkondisikan peserta • Peserta didik siap 5 menit
didik untuk siap menerima menerima pelajaran
pelajaran. mengenai Himpunan

70
• Peserta didik 5 menit
• Guru membimbing peserta didik mengerjakan soal secara
2 mengingat kembali mengenai mandiri
konsep himpunan

Kegiatan Inti
• Guru • Guru membagi siswa menjadi • Peserta didik duduk
membagi kelompok siswa yang terdiri dari berkelompok
kan 4-5 orang
LKPD • Guru membagi Lembar Kerja • Peserta didik menerima
kepada Peserta Didik 1 dan Lembar Kerja Lembar Kerja Peserta
siswa Peserta Didik 2 tentang sifat – Didik
1 sifat himpunan kepada masing- 10 menit
masing peserta didik.
• Guru meminta peserta didik untuk • Peserta didik
mengamati Lembar Kerja Peserta mengamati Lembar
Didik 1 dan Kerja Peserta Didik 1
Lembar Kerja Peserta Didik 2. dan Lembar Kerja
Peserta Didik 2.

71
• Siswa • Guru meminta peserta didik untuk • Peserta didik
diminta menanyakan hal-hal yang belum menanyakan pada diri
untuk di ketahui di Lembar Kerja sendiri maupun pada
mendisku Peserta Didik 1 dan lembar kerja guru mengenai hal-hal
sikan peserta didik 2 yang belum di ketahui di
pemecaha • Guru mengajukan pertanyaan Lembar Kerja
n masalah untuk menguji ide-ide siswa secara Peserta Didik 1 dan
2 yang ada. mendalam. Lembar Kerja Peserta 10 menit
Didik 2.
• Peserta didik
mengeluarkan ide-ide
yang ada dalam pikiran
mereka sesuai dengan
LKPD yang telah di
berikan.

• Guru • Guru membimbing peserta didik • Peserta didik


meminta mengumpulkan informasi yang mengumpulkan
siswa ada di Lembar Kerja Peserta Didik informasi yang ada di
mendisku 1 dan Lembar Kerja Peserta Didik Lemba Kerja
sikan 2 Peserta Didik tentang
3 pertanyaa Himpunan Bagian, 10 menit
n- Himpunan Kuasa,
pertanyaa Kesamaan dua
n dalam Himpunan.
LKPD.

72
• Menganal • Guru meminta peserta didik • Peserta didik
isis menganalisis permasalahan yang menghubungkan
masalah. ada pada Lembar Kerja Peserta informasi yang ada
Didik 1 dan Lembar Kerja Peserta dengan kegiatan yang
Didik 2. ada di Lembar Kerja
• Guru meminta peserta didik Peserta Didik 1 dan
berdiskusi dengan teman Lembar Kerja Peserta
kelompok masing-masing untuk Didik 2.
menyelesaikan permasalahan yang • Peserta didik
4 20 menit
ada di Lembar Kerja Peserta Didik berdiskusi dengan
1 dan Lembar Kerja Peserta Didik teman kelompok
2. masing-masing untuk
menyelesaikan
permasalahan yang ada
di Lembar Kerja
Peserta Didik 1 dan
Lembar Kerja
Peserta Didik 2.
• Mengum • Guru meminta peserta didik untuk • Beberapa peserta didik
pulkan mengkomunikasikan hasil diskusi menyampaikan hasil
5 data yang diberikan oleh guru. diskusi kelompok 10 menit
kepada Guru dan
kelompok lain.
Kegiatan Penutup

73
• Guru memberikan tugas atau • Peserta didik
pekerjaan rumah. (Latihan 2.6 mencatat tugas atau
pada Buku Paket 5 nomor dari pekerjaan rumah
nomor 1 –sampai nomor 5) • Peserta didik
1 Konfirmasi 10 menit
• Guru memberikan konfirmasi, memperhatikan guru.
pertemuan selanjutnya akan
mempelajari tentang Operasi
Himpunan

E. Metode Pembelajaran
• Model Pembelajaran : Problem Based Learning
• Metode pembelajaran : Penugasan, diskusi kelompok,
presentasi/ceramah.

F. Media dan Bahan


1. Media : LKPD, LTPD , Buku Paket
2. Alat/ Bahan : White Board, Spidol

G. Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Matematika Buku Siswa
untuk Kelas VII. Jakarta.

H. Media / Alat / Sumber Pembelajaran

1. Buku matematika peserta didik

2. Lembar Kerja Peserta Didik

3. Lembar penilaian

74
I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian : Pengamatan, Lembar Kerja Peserta

Didik.

2. Prosedur Penilaian:

a. Pengamatan Kerja Kelompok

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1 Pengetahuan : Pengamatan dan tes Penyelesaian tugas

• Menemukan konsep bilangan individu dan kelompok

2. Kerjasama : Pengamatan Selama diskusi

• kompak dalam menyelesaikan berlangsung

suatu persoalan

75
SOAL SKOR KUNCI JAWABAN

a. diketahui sebuah P = {h, e, l, l, a. skor = 25 a. banyaknya anggota P yakni n(P)


o} banyaknya himpunan dari
b. skor = 35 =5
bagian tadi ialah ?
c. skor = 40 banyaknya anggota dari P
b. diketahui :
A = {xǀ1 < 5, maka x ialah bisa diketahui dengan
bilangan bulat}
menggunakan rumus seperti :
Vfrt5B ={ xǀx 5, maka x
2n(P)
bilangan prima}.
Maka tentukanlah hasil dari A U Maka caranya ialah seperti
B?
ini :
c. diketahui :
= 2n(P)
A = {x ǀ 1 < x < 20, maka x
ialah bilangan Prima} = 25 (2 x 2 x 2 x 2 x 2)
B = {x ǀ 1 y 10, maka y ialah
= 32
bilangan ganjil}
b. A = { 2, 3, 4, 5}.
Maka tentukanlah hasil dari A Ո
B? A = { 2, 3, 5, 7, 11, 13}

Simbol dari (union atau

gabungan) yang artinya ialah

salah satu cara untuk

menggabungkan anggota

himpunan yang saling terkait

A U B = {2, 3, 4, 5, 7, 11,

13}

Jadi, hasil dari A U B ialah =

76
{2, 3, 4, 7, 11, 13}

c. . A = { 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17,

19}

B = { 1, 3, 5, 7, 9}

Simbol Ո (irisan) artinya

ialah salah satu cara untuk

himpunan anggota yang sama

dari himpunan yang saling

terkait.

A Ո B = { 3, 5, 7}

Jadi, hasil dari A Ո B ialah = {3, 5,

7}

77
Lembar Kerja Peserta Didik 1

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII / 1

Materi : Himpunan

Kompetensi : 3.2. Menjelaskan dan menyatakan himpunan, himpunan

Dasar semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan

menggunakan masalah konsektual

Tujuan : Siswa mampu menemukan konsep himpunan

Judul : Konsep himpunan

Petunjuk :

1. Berdoa sebelum menyelesaikan masalah yang ada di Lembar Kerja Peserta


Didik.
2. Tulis identitas Anda pada halaman cover Lembar Kerja Peserta Didik.
3. Diskusikan dan selesaikan masalah yang ada di lembar kerja peserta didik
secara berkelompok.
4. Tulis hasil diskusi pada Lembar Kerja Peserta Didik anda masing-masing
Kelompok :

No Nama Siswa TTD


1.
2.
3.
4.
5.

78
Masalah 1

1. Nyatakan pernyataan berikut ini benar atau salah dan berikan

alasannya.

a. Harimau € Himpunan binatang

Jawab :

Alasan :

b. 5 € Himpunan bilangan bulat

Jawab :

Alasan :

c. Kendari € himpunan kota di sulawesi tenggara

Jawab :

Alasan :

Kesimpulan : Dari contoh soal di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk

memahami persoalan di atas Anda harus bisa membedakan mana yang

himpunan dan bukan himpunan.

79
2. Lengkapilah soal tabel di bawah

No Dinyatakan dengan Dinyatakan dengan Dinyatakan dengan

menyebut menulis sifat notasi pembentuk

anggotanya keanggotaannya himpunan

1. P = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} P = {bilangan asli kurang P = {xǀx<7, x € bilangan

dari 7}atau P = { enam asli} atau P =

bilangan asli pertama} {xǀ0<x7,x€bilangan cacah

2. Q = { bilangan prima

kurang dari 20} atau Q =

{ delapan bilangan prima

pertama

3. R = { 2, 4, 6, 8, 10}

4. S = {xǀ-3 < x ≤ 10, x €

bilangan bulat}

Kesimpulan: Dari contoh soal diatas dapat disimpulkan bahwa, untuk

mengetahui persoalan di dalam tabel diatas anda harus

memahami konsep himpunan

80
Lembar Kerja Peserta Didik 2

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester : VII / 1
Materi : Himpunan
Kompetensi : 3.2. Menjelaskan dan menyatakan himpunan, himpunan
Dasar bagian, himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen
himpunan, dan operasi pada himpunan untuk menyajikan
masalah konstekstual.
Tujuan : Siswa mampu menyelesaikan masalah konstekstual yang
berkaitan dengan himipunan, himpunan bagian, himpunan
semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan, dan
operasi pada himpunan.
Judul : Himpunan kosong dan Himpunan semesta

Petunjuk :

1. Berdoa sebelum menyelesaikan masalah yang ada di Lembar Kerja Peserta


Didik.
2. Tulis identitas Anda pada halaman cover Lembar Kerja Peserta Didik.
3. Diskusikan dan selesaikan masalah yang ada di lembar kerja peserta didik
secara berkelompok.
4. Tulis hasil diskusi pada Lembar Kerja Peserta Didik anda masing-masing.
Kelompok :

No Nama Siswa TTD


1.
2.
3.
4.
5.

81
Himpunan Kosong

1. Tentukan apakah himpunan di bawah ini merupakan himpunan kosong

atau bukan. Jelaskan !

a. M adalah himpunan bilangan ganjil antara 7 dan 9.

Jawab :

Alasan :

Kesimpulan : Dari persoalan di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk

mengetahui persoalan di atas anda harus memahami

tentang konsep himpunan kosong.

82
Himpunan Semesta

1. Himpunan A = { 2, 3, 5, 7, 11, 13}. Tentukan himpunan semesta

yang mungkin dari A

Jawab :

2. Di tentukan P = { 2, 3, 5} dan Q = { 1, 2, 3, 4, 5}. Jelaskan !

a. P himpunan semesta dari Q

b. Q himpunan semesta dari P

Jawab :

Alasan:

Kesimpulan : Dari persoalan di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk

mengetahui persoalan di atas anda harus memahami

konsep himpunan semesta.

83
Pedoman Penilaian a. Pengamatan Lembar Penilaian Pengamatan Sikap

Indikator sikap berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran himpunan :

a. jika peserta didik tidak berdoa.

b. jika peserta didik berdoa namun tidak bersungguh-sungguh.

c. jika peserta didik berdoa secara khusyuk.

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran himpunan.

a. jika peserta didik tidak terlibat aktif dalam pembelajaran himpunan.

b. jika peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran himpunan namun tidak

secara konsinten.

c. jika peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran himpunan.

Indikator sikap bekerjasama dalam pembelajaran Himpunan:

a. jika peserta didik tidak bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

b. jika peserta didik berusaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi

belum konsisten.

c. jika peserta didik bekerjasama dengan baik dalam kegiatan kelompok dan

konsisten.

84
LAMPIRAN 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 2 Baubau

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/Satu

Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 2 Jam Pelajaran / 2 × 40 menit )

Tema : Himpunan

Subtema : Konsep Himpunan

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

85
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian
Tujuan
Kompetensi Dasar Kompetensi

3.2 • Siswa Mampu 3.2.1 Siswa mampu • untuk menjelaskan


melakukan dan menjelaskan himpunan, himpunan
menyatakan himpunan, himpunan, bagian, himpunan
himpunan bagian, himpunan bagian, semesta, himpunan
himpunan semesta, himpunan semesta, kosong, komplemen
himpunan kosong, himpunan kosong, himpunan menggunakan
komplemen himpunan komplemen masalah kontsektual
menggunakan masalah himpunan
konstektual menggunakan
• Menyelesaikan masalah masalah
konstektual yang konstektual.
berkaitan dengan 3.2.2 siswa mampu • untuk mengetahui apakah
himpunan, himpunan menyatakan siswa mampu menyatakan
bagian, himpunan himpunan, himpunan, himpunan
kosong, komplemen himpunan bagian, bagian, himpunan
himpunan dan operasi himpunan semesta, semesta, himpunan
pada himpunan untuk himpunan kosong, kosong, komplemen
menyajikan maslah komplemen himpunan menggunakan
konstektual. himpunan masalah konsekttual
menggunakan
masalah konstektual

86
C. Materi Pembelajaran

Pertemuan ke -3

• Contoh kumpulan yang termasuk himpunan

• Contoh himpunan yang tidak termasuk himpunan (bukan contoh

himpunan)

• Menyajikan himpunan

D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke – 3 melakukan proses pembelajaran menggunakan

LKPD ( 2 x 40 menit )

Metode : Problem Based Learning

Aktivitas Pembelajaran

Alokasi
N Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Peserta didik
o PBL Waktu

Kegiatan Pendahuluan

• Guru menyampaikan tujuan • Peserta didik menyimak


pembelajaran. tujuan pembelajaran.
1 • Guru mengkondisikan peserta • Peserta didik siap 5 menit
didik untuk siap menerima menerima pelajaran
pelajaran. mengenai Himpunan

87
• Peserta didik 5 menit
• Guru membimbing peserta didik mengerjakan soal secara
2 mengingat kembali mengenai mandiri
konsep himpunan

Kegiatan Inti
• Guru • Guru membagi siswa menjadi • Peserta didik duduk
membagi kelompok siswa yang terdiri dari berkelompok
kan 4-5 orang
LKPD • Guru membagi Lembar Kerja • Peserta didik menerima
kepada Peserta Didik 1 dan Lembar Kerja Lembar Kerja Peserta
siswa Peserta Didik 2 tentang konsep Didik
1 himpunan kepada masing-masing 10 menit
peserta didik.
• Guru meminta peserta didik untuk • Peserta didik
mengamati Lembar Kerja Peserta mengamati Lembar
Didik 1 dan Kerja Peserta Didik 1
Lembar Kerja Peserta Didik 2. dan Lembar Kerja
Peserta Didik 2.
• Siswa • Guru meminta peserta didik untuk • Peserta didik
diminta menanyakan hal-hal yang belum menanyakan pada diri
untuk di ketahui di Lembar Kerja sendiri maupun pada
mendisku Peserta Didik 1 dan lembar kerja guru mengenai hal-hal
sikan peserta didik 2 yang belum di ketahui di
pemecaha • Guru mengajukan pertanyaan Lembar Kerja
2 10 menit
n masalah untuk menguji ide-ide siswa secara Peserta Didik 1 dan
yang ada. mendalam. Lembar Kerja Peserta
Didik 2.
• Peserta didik
mengeluarkan ide-ide
yang ada dalam pikiran

88
mereka sesuai dengan
LKPD yang telah di
berikan.

• Guru • Guru membimbing peserta didik • Peserta didik


meminta mengumpulkan informasi yang mengumpulkan
siswa ada di Lembar Kerja Peserta Didik informasi yang ada di
mendisku 1 dan Lembar Kerja Peserta Didik Lemba Kerja
sikan 2 Peserta Didik tentang
3 10 menit
pertanyaa himpunan, anggota
n- himpunan dan bukan
pertanyaa anggota himpunan,
n dalam menyajikan himpunan
LKPD.

• Menganal • Guru meminta peserta didik • Peserta didik


isis menganalisis permasalahan yang menghubungkan
masalah. ada pada Lembar Kerja Peserta informasi yang ada
Didik 1 dan Lembar Kerja Peserta dengan kegiatan yang
Didik 2. ada di Lembar Kerja
• Guru meminta peserta didik Peserta Didik 1 dan
berdiskusi dengan teman Lembar Kerja Peserta
4 20 menit
kelompok masing-masing untuk Didik 2.
menyelesaikan permasalahan yang • Peserta didik
ada di Lembar Kerja Peserta Didik berdiskusi dengan
1 dan Lembar Kerja Peserta Didik teman kelompok
2. masing-masing untuk
menyelesaikan
permasalahan yang ada

89
di Lembar Kerja
Peserta Didik 1 dan
Lembar Kerja
Peserta Didik 2.

• Mengum • Guru meminta peserta didik untuk • Beberapa peserta didik


pulkan mengkomunikasikan hasil diskusi menyampaikan hasil
5 data yang diberikan oleh guru. diskusi kelompok 10 menit
kepada Guru dan
kelompok lain.
Kegiatan Penutup
• Guru memberikan tugas atau • Peserta didik
pekerjaan rumah. (Latihan 1.3 mencatat tugas atau
pada Buku Paket) pekerjaan rumah
• Guru memberikan konfirmasi, • Peserta didik
1 Konfirmasi 10 menit
pertemuan selanjutnya akan memperhatikan guru.
mempelajari tentang semesta
himpunan dan diagram venn.

E. Metode Pembelajaran
• Model Pembelajaran : Problem Based Learning
• Metode pembelajaran :Penugasan, diskusi kelompok,
presentasi/ceramah.
F. Media dan Bahan
1. Media : LKPD, LTPD , Buku Paket
2. Alat/ Bahan : White Board, Spidol

90
G. Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Matematika Buku Siswa
untuk Kelas VII. Jakarta.
H. Media / Alat / Sumber Pembelajaran

1. Buku matematika peserta didik

2. Lembar Kerja Peserta Didik

3. Lembar penilaian

I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian : Pengamatan, Lembar Kerja Peserta

Didik.

2. Prosedur Penilaian:

a. Pengamatan Kerja Kelompok

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1 Pengetahuan : Pengamatan dan tes Penyelesaian tugas

• Menemukan konsep bilangan individu dan kelompok

2. Kerjasama : Pengamatan Selama diskusi

• kompak dalam berlangsung

menyelesaikan suatu persoalan

91
92
SOAL SKOR KUNCI JAWABAN

a. diketahui sebuah P = {h, e, l, l, a. skor = 25 a. banyaknya anggota P yakni


o} banyaknya himpunan dari
b. skor = 35 n(P) = 5
bagian tadi ialah ?
c. skor = 40 banyaknya anggota dari P
b. diketahui :
A = {xǀ1 < 5, maka x ialah bisa diketahui dengan
bilangan bulat}
menggunakan rumus seperti :
B ={ xǀx 5, maka x bilangan
2n(P)
prima}.
Maka tentukanlah hasil dari A U Maka caranya ialah seperti
B?
ini :
c. diketahui :
= 2n(P)
A = {x ǀ 1 < x < 20, maka x
ialah bilangan Prima} = 25 (2 x 2 x 2 x 2 x 2)
B = {x ǀ 1 y 10, maka y ialah
= 32
bilangan ganjil}
b. A = { 2, 3, 4, 5}.
Maka tentukanlah hasil dari A Ո
B? A = { 2, 3, 5, 7, 11, 13}

Simbol dari (union atau

gabungan) yang artinya ialah

salah satu cara untuk

menggabungkan anggota

himpunan yang saling terkait

A U B = {2, 3, 4, 5, 7, 11,

93
13}

Jadi, hasil dari A U B ialah =

{2, 3, 4, 7, 11, 13}

c. . A = { 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17,

19}

B = { 1, 3, 5, 7, 9}

Simbol Ո (irisan) artinya

ialah salah satu cara untuk

himpunan anggota yang sama

dari himpunan yang saling

terkait.

A Ո B = { 3, 5, 7}

Jadi, hasil dari A Ո B ialah = {3, 5,

7}

94
Lembar Kerja Peserta Didik 1

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester : VII / 1
Materi : Himpunan
Kompetensi : 3.2. Menjelaskan dan menyatakan himpunan, himpunan
Dasar semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan
menggunakan masalah konsektual
Tujuan : Siswa mampu menemukan konsep himpunan

Judul : Konsep himpunan

Petunjuk :

1. Berdoa sebelum menyelesaikan masalah yang ada di Lembar Kerja Peserta


Didik.
2. Tulis identitas Anda pada halaman cover Lembar Kerja Peserta Didik.
3. Diskusikan dan selesaikan masalah yang ada di lembar kerja peserta didik
secara berkelompok.
4. Tulis hasil diskusi pada Lembar Kerja Peserta Didik anda masing-masing
Kelompok :

No Nama Siswa TTD


1.
2.
3.
4.
5.

95
?
Masalah 1

1. Nyatakan pernyataan berikut ini benar atau salah dan berikan

alasannya.

a. Harimau € Himpunan binatang

Jawab :

Alasan :

b. 5 € Himpunan bilangan bulat

Jawab :

Alasan :

c. Kendari € himpunan kota di sulawesi tenggara

Jawab :

Alasan :

96
Kesimpulan : Dari contoh soal di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk

memahami persoalan di atas Anda harus bisa membedakan mana yang

himpunan dan bukan himpunan.

2. Lengkapilah soal tabel di bawah

No Dinyatakan dengan Dinyatakan dengan Dinyatakan dengan

menyebut menulis sifat notasi pembentuk

anggotanya keanggotaannya himpunan

1. P = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} P = {bilangan asli kurang P = {xǀx<7, x € bilangan

dari 7}atau P = { enam asli} atau P =

bilangan asli pertama} {xǀ0<x7,x€bilangan cacah

2. Q = { bilangan prima

kurang dari 20} atau Q =

{ delapan bilangan prima

pertama

3. R = { 2, 4, 6, 8, 10}

4. S = {xǀ-3 < x ≤ 10, x €

bilangan bulat}

Kesimpulan: Dari contoh soal diatas dapat disimpulkan bahwa, untuk

mengetahui persoalan di dalam tabel diatas anda harus

memahami konsep himpunan

97
Lembar Kerja Peserta Didik 2

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester : VII / 1
Materi : Himpunan
Kompetensi : 3.2. Menjelaskan dan menyatakan himpunan, himpunan
Dasar bagian, himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen
himpunan, dan operasi pada himpunan.
Tujuan : Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan himipunan sifat – sifat Himpunan
Judul : Himpunan kosong dan Himpunan semesta

Petunjuk :

1. Berdoa sebelum menyelesaikan masalah yang ada di Lembar Kerja Peserta


Didik.
2. Tulis identitas Anda pada halaman cover Lembar Kerja Peserta Didik.
3. Diskusikan dan selesaikan masalah yang ada di lembar kerja peserta didik
secara berkelompok.
4. Tulis hasil diskusi pada Lembar Kerja Peserta Didik anda masing-masing.
Kelompok :

No Nama Siswa TTD


1.
2.
3.
4.
5.

98
?
Himpunan Kosong

1. Tentukan apakah himpunan di bawah ini merupakan himpunan kosong

atau bukan. Jelaskan !

a. M adalah himpunan bilangan ganjil antara 7 dan 9.

Jawab :

Alasan :

Kesimpulan : Dari persoalan di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk

mengetahui persoalan di atas anda harus memahami

tentang konsep himpunan kosong.

99
?
Himpunan Semesta

1. Himpunan A = { 2, 3, 5, 7, 11, 13}. Tentukan himpunan

semesta yang mungkin dari A

Jawab :

2. Di tentukan P = { 2, 3, 5} dan Q = { 1, 2, 3, 4, 5}. Jelaskan !

a. P himpunan semesta dari Q

b. Q himpunan semesta dari P

Jawab

Alasan:

Kesimpulan : Dari persoalan di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk

mengetahui persoalan di atas anda harus memahami

konsep himpunan semesta

100
Pedoman Penilaian a. Pengamatan Lembar Penilaian Pengamatan Sikap

Indikator sikap berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran Himpunan :

a. 1 jika peserta didik tidak berdoa.

b. 2 jika peserta didik berdoa namun tidak bersungguh-sungguh.

c. 3 jika peserta didik berdoa secara khusyuk.

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran Himpunan.

a. 1 jika peserta didik tidak terlibat aktif dalam pembelajaran Himpunan.

b. 2 jika peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran Himpunan namun

tidak secara konsinten.

c. 3 jika peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran Himpunan.

Indikator sikap bekerjasama dalam pembelajaran Himpunan:

a. 1 jika peserta didik tidak bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

b. 2 jika peserta didik berusaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi

belum konsisten.

c. 3 jika peserta didik bekerjasama dengan baik dalam kegiatan kelompok

dan konsisten.

101
LAMPIRAN 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 2 Baubau

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/Satu

Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 2 Jam Pelajaran / 2 × 40 menit )

Tema : Himpunan

Subtema : Operasi Himpunan

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

102
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian
Tujuan
Kompetensi Dasar Kompetensi
3.2 • Siswa Mampu 3.2.1 Siswa mampu • untuk menjelaskan
melakukan dan menjelaskan himpunan, himpunan
menyatakan himpunan, himpunan, bagian, himpunan
himpunan bagian, himpunan bagian, semesta, himpunan
himpunan semesta, himpunan semesta, kosong, komplemen
himpunan kosong, himpunan kosong, himpunan menggunakan
komplemen himpunan komplemen masalah kontsektual
menggunakan masalah himpunan
konstektual menggunakan
• Menyelesaikan masalah masalah
konstektual yang konstektual.
berkaitan dengan 3.2.2 siswa mampu • untuk mengetahui apakah
himpunan, himpunan menyatakan siswa mampu menyatakan
bagian, himpunan himpunan, himpunan, himpunan
kosong, komplemen himpunan bagian, bagian, himpunan
himpunan dan operasi himpunan semesta, semesta, himpunan
pada himpunan untuk himpunan kosong, kosong, komplemen
menyajikan maslah komplemen himpunan menggunakan
konstektual. himpunan masalah konsekttual
menggunakan
masalah konstektual

103
C. Materi Pembelajaran

Pertemuan ke -4

• Operasi Dua Himpunan

• Sifat – sifat Operasi Himpunan

• Hubungan Dua Himpunan

D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke – 4 melakukan proses pembelajaran menggunakan

LKPD ( 2 x 40 menit )

Metode : Problem Based Learning

Aktivitas Pembelajaran

N Kegiatan Alokasi
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta didik
o PBL Waktu

Kegiatan Pendahuluan

• Guru menyampaikan tujuan • Peserta didik menyimak


pembelajaran. tujuan pembelajaran.
1 • Guru mengkondisikan peserta • Peserta didik siap 5 menit
didik untuk siap menerima menerima pelajaran
pelajaran. mengenai Himpunan

104
• Peserta didik 5 menit
• Guru membimbing peserta didik mengerjakan soal secara
2 mengingat kembali mengenai mandiri
konsep himpunan

Kegiatan Inti
• Guru • Guru membagi siswa menjadi • Peserta didik duduk
membagi kelompok siswa yang terdiri dari berkelompok
kan 4-5 orang
LKPD • Guru membagi Lembar Kerja • Peserta didik menerima
kepada Peserta Didik 1 dan Lembar Kerja Lembar Kerja Peserta
siswa Peserta Didik 2 tentang konsep Didik
1 himpunan kepada masing-masing 10 menit
peserta didik.
• Guru meminta peserta didik untuk • Peserta didik
mengamati Lembar Kerja Peserta mengamati Lembar
Didik 1 dan Kerja Peserta Didik 1
Lembar Kerja Peserta Didik 2. dan Lembar Kerja
Peserta Didik 2.
• Siswa • Guru meminta peserta didik untuk • Peserta didik
diminta menanyakan hal-hal yang belum menanyakan pada diri
untuk di ketahui di Lembar Kerja sendiri maupun pada
mendisku Peserta Didik 1 dan lembar kerja guru mengenai hal-hal
2 sikan peserta didik 2 yang belum di ketahui di 10 menit
pemecaha • Guru mengajukan pertanyaan Lembar Kerja
n masalah untuk menguji ide-ide siswa secara Peserta Didik 1 dan
yang ada. mendalam. Lembar Kerja Peserta
Didik 2.

105
• Peserta didik
mengeluarkan ide-ide
yang ada dalam pikiran
mereka sesuai dengan
LKPD yang telah di
berikan.

• Guru • Guru membimbing peserta didik • Peserta didik


meminta mengumpulkan informasi yang mengumpulkan
siswa ada di Lembar Kerja Peserta Didik informasi yang ada di
mendisku 1 dan Lembar Kerja Peserta Didik Lemba Kerja
sikan 2 Peserta Didik tentang
3 pertanyaa operasi dua himpunan, 10 menit
n- sifat – sifat operasi
pertanyaa himpunan, hubungan
n dalam dua himpunan
LKPD.

• Menganal • Guru meminta peserta didik • Peserta didik


isis menganalisis permasalahan yang menghubungkan
masalah. ada pada Lembar Kerja Peserta informasi yang ada
Didik 1 dan Lembar Kerja Peserta dengan kegiatan yang
Didik 2. ada di Lembar Kerja
4 20 menit
• Guru meminta peserta didik Peserta Didik 1 dan
berdiskusi dengan teman Lembar Kerja Peserta
kelompok masing-masing untuk Didik 2.
menyelesaikan permasalahan yang • Peserta didik
ada di Lembar Kerja Peserta Didik berdiskusi dengan

106
1 dan Lembar Kerja Peserta Didik teman kelompok
2. masing-masing untuk
menyelesaikan
permasalahan yang ada
di Lembar Kerja
Peserta Didik 1 dan
Lembar Kerja
Peserta Didik 2.
• Mengum • Guru meminta peserta didik untuk • Beberapa peserta didik
pulkan mengkomunikasikan hasil diskusi menyampaikan hasil
5 data yang diberikan oleh guru. diskusi kelompok 10 menit
kepada Guru dan
kelompok lain.
Kegiatan Penutup
• Guru memberikan tugas atau • Peserta didik
pekerjaan rumah. (Latihan 1.3 mencatat tugas atau
pada Buku Paket) pekerjaan rumah
• Guru memberikan motivasi kepada • Peserta didik
1 Konfirmasi 10 menit
siswa dan memberikan kisi – kisi memperhatikan guru.
tentang UTS yang akan di hadapi
siswa

107
E. Metode Pembelajaran
• Model Pembelajaran : Problem Based Learning
• Metode pembelajaran : Penugasan, diskusi kelompok,
presentasi/ceramah.
F. Media dan Bahan
1. Media : LKPD, LTPD , Buku Paket
2. Alat/ Bahan : White Board, Spidol

G. Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Matematika Buku Siswa
untuk Kelas VII. Jakarta.
H. Media / Alat / Sumber Pembelajaran

1. Buku matematika peserta didik

2. Lembar Kerja Peserta Didik

3. Lembar penilaian

I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian : Pengamatan, Lembar Kerja Peserta Didik.

2. Prosedur Penilaian:

a. Pengamatan Kerja Kelompok

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1 Pengetahuan : Pengamatan dan tes Penyelesaian tugas

• Menemukan konsep bilangan individu dan kelompok

108
2. Kerjasama : Pengamatan Selama diskusi

• kompak dalam menyelesaikan berlangsung

suatu persoalan

109
SOAL SKOR KUNCI JAWABAN
a. Diketahui himpunan – a. skor = 25 a. Dik.
himpunan berikut. b. skor = 35 P = { x ǀ 0 ≤ x ≤ s, x ϵ A}
P = { x ǀ 0 ≤ x ≤ s, x ϵ A} c. skor = 40 P = {0,1,2,3,4,5}
Q = { x ǀ -4 ≤ x < 1, x ϵ B} Q = { x ǀ -4 ≤ x < 1, x ϵ B}
Tentukan dengan menyebutkan Q = {-4,-3,-2,-1,0}
anggota – anggotanya. Tentukan Dit
P Ո Q. P Ո Q =..?
Penyelesaian:
b. Diketahui himpunan – .PՈQ={0}
himpunan berikut : b. Dik.
P ={xǀx<13, x ϵ bilangan ganjil} P ={xǀx<13, x ϵ bilangan ganjil}
Q ={xǀx≤ 15x ϵ bilangan prima} P = {1,3,5,7,9,11}
Dengan menyebutkan anggota – Q ={xǀx≤ 15x ϵ bilangan prima}
anggotanya tentukan P U Q. Q = {2,3,5,7,11,13}
Dit.
c. Diketahui S = {1,2,3,...,10} P U Q =...?
adalah himpunan semesta. Jika Penyelesaian.
P ={2,3,5,7} dan Q ={1,3,5,7,9} P U Q ={1,2,3,5,7,9,11,13}
tentukanlah S – P. c. . Dik
S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
P = {2,3,5,7}
Q = {1,3,5,7,9}
Dit.
S – P = ...?
Penyelesaian:
S – P = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10} –
2,3,5,7}
= {1,4,6,8,9,10}

110
Lembar Kerja Peserta Didik 1

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester : VII / 1
Materi : Himpunan
Kompetensi : 3.2. Menjelaskan dan menyatakan himpunan, himpunan
Dasar semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan
menggunakan masalah konsektual
Tujuan : Siswa mampu menemukan Operasi himpunan

Judul : Operasi himpunan

Petunjuk :
1. Berdoa sebelum menyelesaikan masalah yang ada di Lembar Kerja
Peserta Didik.
2. Tulis identitas Anda pada halaman cover Lembar Kerja Peserta Didik.
3. Diskusikan dan selesaikan masalah yang ada di lembar kerja peserta
didik secara berkelompok.
4. Tulis hasil diskusi pada Lembar Kerja Peserta Didik anda masing-
masing
Kelompok :

No Nama Siswa TTD


1.
2.
3.
4.
5.

111
?
Masalah 1

1. Perhatikan Diagram venn di bawah ini !

A B

0 6
1 2 8
3 4 10
5

11 12

Tentukan anggota – anggota himpunan :

a. A...?

b. B...?

c. A Ո B...?

d. A – B...?

e. B – A ...?

f. A U B...?

Jawab :

112
Dik.

Dit.

Penyelesaian:

Jadi,.........

2. pada himpunan berikut, manakah yang merupakan himpunan yang

sama ?

a. A = {a,b,c} dan B = {d,e,f}

b. B = {b,e,c,a} dan C = {c,b,a,e}

jawab :

a.

b.

113
Lembar Kerja Peserta Didik 2

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester : VII / 1
Materi : Himpunan
Kompetensi : 3.2. Menjelaskan dan menyatakan himpunan, himpunan
Dasar bagian, himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen
himpunan, dan operasi pada himpunan untuk menyajikan
masalah konstekstual.
Tujuan : Siswa mampu menyelesaikan masalah konstekstual yang
berkaitan dengan himipunan, himpunan bagian, himpunan
semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan, dan
operasi pada himpunan untuk menyajikan masalah
konstekstual.
Judul : Himpunan kosong dan Himpunan semesta

Petunjuk :

1. Berdoa sebelum menyelesaikan masalah yang ada di Lembar Kerja


Peserta Didik.
2. Tulis identitas Anda pada halaman cover Lembar Kerja Peserta Didik.
3. Diskusikan dan selesaikan masalah yang ada di lembar kerja peserta
didik secara berkelompok.
4. Tulis hasil diskusi pada Lembar Kerja Peserta Didik anda masing-
masing.

114
Kelompok :

No Nama Siswa TTD


1.
2.
3.
4.
5.

115
?
Masalah 2

1. Perhatikan diagram venn berikut :

A B

2 4 0
1 9 6
5 7 8

10 12

Tentukan:

a. Anggota A,B dan S

b. A Ո B

c. B – A

d. A – B

e. A U B

Jawab :

Dik.

116
Dit.

Penyelesaian:

Jadi....

117
Masalah 3

1. Jika S ={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}, A = {8,9,10}, B = { 4,5,6,7,8}, gambarlah

diagram vennya.

Jawab :

Dik.

Dit.

Penyelesaian.

2. Diketahui

A ={x ǀ x < 10, x ϵ J}

B ={x ǀ 5 < x < 11, x ϵ G}

Tentukan

a. Anggota A dan B

b. Gambarkan diagram vennya

Jawab :

118
Pedoman Penilaian a. Pengamatan Lembar Penilaian Pengamatan Sikap

Indikator sikap berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran himpunan :

a. jika peserta didik tidak berdoa.

b. jika peserta didik berdoa namun tidak bersungguh-sungguh.

c. jika peserta didik berdoa secara khusyuk.

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran himpunan.

a. jika peserta didik tidak terlibat aktif dalam pembelajaran himpunan.

b. jika peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran himpunan namun tidak

secara konsinten.

c. jika peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran himpunan.

Indikator sikap bekerjasama dalam pembelajaran himpunan:

a. jika peserta didik tidak bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

b. jika peserta didik berusaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi

belum konsisten.

c. jika peserta didik bekerjasama dengan baik dalam kegiatan kelompok dan

konsisten.

119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
LAMPIRAN 7

Kelas Eksperimen:

Nilai
No. Nama Siswa Pre- Post-
Test test Progres
1. Abdul Ian 22 100 78
2. Aisyah 18 80 62
3. Amnawati 10 70 60
4. Berkah 22 100 78
5. Fifa Refni Swati Putri 42 100 58
6. Filma Samur 22 98 76
7. Fikih Darmawan 13 92 79
8. Fitri Ramadani 26 100 74
9. Intan Khairunisa 13 100 87
10. Ld. Fadil R 13 64 51
11. Ld. Rasya 41 98 57
12. L.M. Syiradz 46 98 52
13. L.M. Rabil 43 100 57
14. Meli Safira 12 100 88
15 Miftahul Janah 15 100 85
16 Muh. Rafly 19 98 79
17 Muh. Tegar R 22 100 78
18 Muh. Razak 8 78 70
19 Nasya Jumiati 22 98 76
20 Nur Anisa S 9 96 87
21 Nur Hasliati 4 96 92
22 Rahmat S 5 85 80

142
23 Revalina 42 90 48
24 Reni Angraini 3 68 65
25 Riswan 5 88 83
26 Selfina 24 76 52
27 Yuliani Zahra 17 88 71
28 Yusril Ramadan 15 88 73
29 Zhevencha Sheyla 14 92 78

Kelas Kontrol
Nilai
No. Nama Siswa Pre- Post-
Progres
Test test
1. Abidah Rumaishah 14 65 51
2. Al Rezki 9 60 51
3. Anggun Alsyira Rifza S. 31 96 65
4. Aarga Amirul 28 96 68
5. Arifatullah 14 100 86
6. Chelsi Rezki A. 3 63 60
7. Clara Nur Intan Oltaviani 12 78 66
8. Fairuz Putri Ramadhani 31 96 65
9. Fatihah Salsabila 24 100 76
10. Fatima Azahra 10 56 46
11. Firji Asmun 56 96 40
12. Galang pratama 5 64 59
13. Intan Azahra 5 68 63
14. Jakin Arta Jaya 6 70 64
15. Muh. Al Fadel R 12 68 56

143
16. Muh. Abdul K. 27 77 50
17 Muh. Ihsan A 18 96 76
18 Muh Ikram 10 40 30
19 Muh. Rifki 24 90 66
20 Mutiara 12 52 40
21 Nabila 21 93 72
22 Nur Masfa Naila 3 54 51
23 Rahmad Alaudin 0 80 80
24 Randi Kasim 8 50 42
25 Siti Zahra 15 68 53
26 Valensia Oktarina 2 62 60
27 W.D. Chamelia 29 92 63
28 WD Siti Azizah 17 94 77
29 WD Siti Harmeliawati H. 30 92 62

➢ perhitungan Distribusi Data Nilai Pretest Kelas Ekperimen

• Berikut ini adalah data nilai pretest kelas eksperimen

22 22 41 19 4 24

18 13 46 22 5 17

10 26 43 8 42 15

22 13 12 22 3 14

42 13 15 9 5

144
• Untuk membuat tabel distribusi frekuensi langkah-langkah yaitu:

a. Menentukan banyak kelas (K)

Rumus :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 29

= 1 + 3,3 × 1,46

= 1 + 4, 818

= 5,818

=6

b. Rentang Data (R)

Rentang Data (R) = Data Terbesar ─ Data Terkecil

= 46 ─ 3

= 43

c. Menentukan Interval (I)


𝑅
Interval (I) = 𝐾

43
=
6

= 7,2

=7

145
• Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Pretest kelas Eksperimen

No Kelas Frekuensi Nilai (f × xi) Simpangan 𝑠2 (xi ─ 𝑥̅ )2 × 𝑓

Interval (f) Tengah (S)

(xi) (xi ─ 𝑥̅ )

1 3─9 6 6 36 ─ 13,5 182,25 1093,5

2 10 ─ 16 8 13 104 ─ 6,5 42,25 338

3 17 ─ 23 8 20 160 0,5 0,25 2

4 24 ─ 30 2 27 54 7,5 56,25 112,5

5 31 ─ 37 0 34 0 14,5 210,25 0

6 38 ─ 44 4 41 164 21,5 462,25 1849

7 45 ─ 51 1 48 48 28,5 812,25 3249

Jumlah 29 189 566 52,5 1765,75 6644

f × xi
− Rata – rata (Mean) = ∑ 𝑓

566
= 29

= 19,5
1
𝑛 −𝐹
− Median = Tb + p ( 2
𝑓
)

14,5 −14
= 16,5 + 7( )
8

= 16,5 + 0,4375

= 16,9375
146
= 17,00
𝑑1
− Modus = Tb + p ( )
𝑑1+𝑑2

0
= 16,5 + 7 (6 )

= 16,5

➢ perhitungan Distribusi Data Nilai Posttest Kelas Ekperimen

• Berikut ini adalah data nilai pretest kelas eksperimen

100 98 98 98 96 76
80 92 98 100 85 88
70 100 100 78 90 88
100 100 100 98 68 92

100 64 100 96 88

• Untuk membuat tabel distribusi frekuensi langkah-langkah yaitu:

a. Menentukan banyak kelas (K)

Rumus :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 29

= 1 + 3,3 × 1,46

= 1 + 4, 818

= 5,818

=6

147
b. Rentang Data (R)

Rentang Data (R) = Data Terbesar ─ Data Terkecil

= 100 ─ 64

= 36

c. Menentukan Interval (I)


𝑅
Interval (I) =
𝐾

36
= 6

=6

• Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Posttest kelas Eksperimen

No Kelas Frekuensi Nilai (f × xi) Simpangan 𝑠2 (xi ─ 𝑥̅ )2 × 𝑓

Interval (f) Tengah (S)

(xi) (xi ─ 𝑥̅ )

1 59 – 64 1 61,5 61,5 ─ 28,3 800,3 800,3

2 65 – 70 2 67,5 135 ─ 22,3 497,3 994,6

3 71 – 76 1 73,5 73,5 ─ 16,3 265,7 265,7

4 77 – 82 2 79,5 159 ─ 10,3 106,09 212,18

5 83 – 88 4 85,5 342 ─ 4,3 18,49 73,96

6 89 – 94 3 91,5 274,5 1,7 2,89 8,67

7 95 – 100 16 97,5 1560 7,7 59,29 948,64

Jumlah 29 459 2605,5 ─ 72,1 1750,18 3304,05

148
f × xi
− Rata – rata (Mean) = ∑ 𝑓

2605 ,5
= 29

= 89,8
1
𝑛 −𝐹
− Median = Tb + p (2 )
𝑓

14,5 −13
= 94,5 + 6( )
16

= 94,5 + 0,5625

= 95,26
𝑑1
− Modus = Tb + p ( )
𝑑1+𝑑2

12
= 16,5 + 6 (12+16 )

= 16,5 + 2,5

= 19,07

➢ perhitungan Distribusi Data Nilai Pretest Kelas Kontrol

• Berikut ini adalah data nilai pretest kelas Kontrol

14 9 31 28 14 3

12 31 24 10 56 5

5 6 12 27 18 10

24 12 21 3 0 8

15 2 29 17 30

149
• Untuk membuat tabel distribusi frekuensi langkah-langkah yaitu:

a. Menentukan banyak kelas (K)

Rumus :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 29

= 1 + 3,3 × 1,46

= 1 + 4, 818

= 5,818

=6

b. Rentang Data (R)

Rentang Data (R) = Data Terbesar ─ Data Terkecil

= 56 ─ 0

= 56

c. Menentukan Interval (I)


𝑅
Interval (I) = 𝐾

56
=
6

= 9,3

=9

150
• Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Pretest kelas Kontrol

No Kelas Frekuensi Nilai (f × xi) Simpangan 𝑠2 (xi ─ 𝑥̅ )2 × 𝑓

Interval (f) Tengah (S)

(xi) (xi ─ 𝑥̅ )

1 0─8 8 4 32 ─ 13,03 169,78 1358,24

2 9 ─ 17 10 13 130 ─ 4,03 16,24 162,4

3 18 ─ 26 4 22 88 4,97 24,70 98,8

4 27 ─ 35 6 31 186 13,97 195,16 1170,96

5 36 ─ 44 0 40 0 22,97 527,62 0

6 45 ─ 53 0 49 0 3,97 1022,08 0

7 54 – 62 1 58 58 40,97 1678,54 1678,54

Jumlah 29 217 494 97,79 3634,12 4468,94

f × xi
− Rata – rata (Mean) = ∑ 𝑓

494
=
29

= 17,03
1
𝑛 −𝐹
− Median = Tb + p ( 2
)
𝑓

14,5 − 8
= 8,5 + 9( )
10

= 8,5 + 5,85

= 14,35
151
𝑑1
− Modus = Tb + p (𝑑 )
1+𝑑2

9
= 8,5 + 9 (18 )

= 8,5 + 4,5

= 13

➢ perhitungan Distribusi Data Nilai Posttest Kelas Kontrol

• Berikut ini adalah data nilai posttest kelas Kontrol

65 60 96 96 100 63

78 96 100 56 96 64

68 70 68 77 96 40

90 52 93 54 80 50

68 62 92 94 92

• Untuk membuat tabel distribusi frekuensi langkah-langkah yaitu:

a. Menentukan banyak kelas (K)

Rumus :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 29

= 1 + 3,3 × 1,46

= 1 + 4, 818

= 5,818

=6
152
b. Rentang Data (R)

Rentang Data (R) = Data Terbesar ─ Data Terkecil

= 100 ─ 40

= 60

c. Menentukan Interval (I)


𝑅
Interval (I) =
𝐾

60
= 6

= 10

• Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Posttest kelas Kontrol

No Kelas Frekuensi Nilai (f × xi) Simpangan 𝑠2 (xi ─ 𝑥̅ )2 × 𝑓


Interval (f) Tengah (S)
(xi) (xi ─ 𝑥̅ )
1 31 – 40 1 35,5 35,5 ─ 39,7 1576,09 1576,09
2 41 ─ 50 1 45,5 45,5 ─ 29,7 882,09 882,09
3 51 ─ 60 4 55,5 222 ─ 19,7 388,09 1552,36
4 61 ─ 70 8 65,5 524 ─ 9,7 94,09 752,72
5 71 ─ 80 3 75,5 226,5 0,3 0,09 0,27
6 81 ─ 90 2 85,5 171 10,3 106,09 212,18
7 91 – 100 10 95,5 955 20,3 412,09 4120,9
Jumlah 29 458,5 2179,5 ─ 67,9 3458,63 9096,61

153
f × xi
− Rata – rata (Mean) = ∑ 𝑓

2179 ,5
= 29

= 75,15
1
𝑛 −𝐹
− Median = Tb + p (2 )
𝑓

14,5 −14
= 70,5 + 10( )
3

= 70,5 + 1,67
= 72,27
𝑑1
− Modus = Tb + p (𝑑 )
1+𝑑2

1
= 70,5 + 10 (6 )

= 72,27

154
LAMPIRAN 8

Hasil Analisis Deskriptif


Statistics
Pretest_ Pretest_ Posttest_ Posttest_
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N Valid 29 29 29 29
Missing 0 0 0 0
Mean 19,5 16,41 91,1 76,4138
Median 17,0 14,00 96,0 77,00
Mode 22,0 12,0 100 96,0
Std. Deviation 12,5 12,257 10,9 17,96329
Variance 155,4 150,251 118 322,680
Minimum 3 0 64 40
Maximum 46 56 100 100
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Hasil Pretest Kelas Eksperimen


Pretest_Eksperimen
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 1 3,3 3,3 3,3
3 1 3,3 3,3 6,7
4 1 3,3 3,3 10,0
5 2 6,7 6,7 16,7
8 1 3,3 3,3 20,0
9 1 3,3 3,3 23,3
10 1 3,3 3,3 26,7

155
12 1 3,3 3,3 30,0
13 3 10,0 10,0 40,0
14 1 3,3 3,3 43,3
15 2 6,7 6,7 50,0
17 1 3,3 3,3 53,3
18 1 3,3 3,3 56,7
19 1 3,3 3,3 60,0
22 5 16,7 16,7 76,7
24 1 3,3 3,3 80,0
26 1 3,3 3,3 83,3
41 1 3,3 3,3 86,7
42 2 6,7 6,7 93,3
43 1 3,3 3,3 96,7
46 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100,0

Hasil Pretest Kelas Kontrol


Pretest_Kontrol
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 1 3,3 3,3 3,3
1 1 3,3 3,3 6,7
2 1 3,3 3,3 10,0
3 2 6,7 6,7 16,7
5 2 6,7 6,7 23,3
6 1 3,3 3,3 26,7
8 1 3,3 3,3 30,0

156
9 1 3,3 3,3 33,3
10 2 6,7 6,7 40,0
12 3 10,0 10,0 50,0
14 2 6,7 6,7 56,7
15 1 3,3 3,3 60,0
17 1 3,3 3,3 63,3
18 1 3,3 3,3 66,7
21 1 3,3 3,3 70,0
24 2 6,7 6,7 76,7
27 1 3,3 3,3 80,0
28 1 3,3 3,3 83,3
29 1 3,3 3,3 86,7
30 1 3,3 3,3 90,0
31 2 6,7 6,7 96,7
56 1 3,3 3,3 100,0
Total 29 100,0 100,0

Hasil Posttest Kelas Eksperimen


Posttest_Eksperimen
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 1 3,3 3,3 3,3
64 1 3,3 3,3 6,7
68 1 3,3 3,3 10,0
70 1 3,3 3,3 13,3
76 1 3,3 3,3 16,7
78 1 3,3 3,3 20,0

157
80 1 3,3 3,3 23,3
85 1 3,3 3,3 26,7
88 3 10,0 10,0 36,7
90 1 3,3 3,3 40,0
92 2 6,7 6,7 46,7
96 2 6,7 6,7 53,3
98 5 16,7 16,7 70,0
100 9 30,0 30,0 100,0
Total 30 100,0 100,0

Hasil Posttest Kelas Kontrol


Posttest_Kontrol
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid 0 1 3,3 3,3 3,3
40 1 3,3 3,3 6,7
50 1 3,3 3,3 10,0
52 1 3,3 3,3 13,3
54 1 3,3 3,3 16,7
56 1 3,3 3,3 20,0
60 1 3,3 3,3 23,3
62 1 3,3 3,3 26,7
63 1 3,3 3,3 30,0
64 1 3,3 3,3 33,3
65 1 3,3 3,3 36,7
68 3 10,0 10,0 46,7
70 1 3,3 3,3 50,0

158
77 1 3,3 3,3 53,3
78 1 3,3 3,3 56,7
80 1 3,3 3,3 60,0
90 1 3,3 3,3 63,3
92 2 6,7 6,7 70,0
93 1 3,3 3,3 73,3
94 1 3,3 3,3 76,7
96 5 16,7 16,7 93,3
100 2 6,7 6,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
.

159
LAMPIRAN 9
Lembar Observasi Guru

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Sekolah/Kelas : SMPN 2 BAUBAU/VII


Hari/Tanggal : 21 SEPTEMBER 2019
Nama guru : WAODE MUCHRIFA S.Pd
Nama Observer : LAODE MUH. RIDWAN
Pertemuan :2

Tujuan :

1. Merekam data beberapa banyak siswa di suatu kelas aktif belajar


2. Merekam data kualitas aktivitas belajar siswa

Petunjuk :

1. Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran


tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa
2. Berilah tanda centang(√) pada kolom “YA” atau “TIDAK” sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Tidak ada pilihan benar atau salah, lakukanlah
secara jujur.

No. Kegiatan Guru Ya Tidak

1 Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa

2 Guru melakukan absensi

3 Memberikan motivasi kepada peserta didik

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran

5 Menyampaikan topik umum mengenai materi yang akan di


pelajari

160
6 Mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman siswa dalam
kehidupan sehari – hari

7 Menjelaskan materi kepada peserta didik

8 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

9 Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok

10 Membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok

11 Membahas persoalan yang ada dalam LKPD

12 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


mempresentasekan jawaban yang sudah mereka kerjakan

13 Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah di


pelajari

14 Memberikan tugas/ pekerjaan rumah (PR) kepada peserta didik

15 Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan mengucapkan


salam

Jumlah

Persentase

161
162
163
164
165
LAMPIRAN 10
Lembar Observasi Siswa

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Sekolah/Kelas : SMPN 2 BAUBAU/VII


Hari/Tanggal : 21 SEPTEMBER 2019
Nama guru : WAODE MUCHRIFA S.Pd
Nama Observer : LAODE MUH. RIDWAN
Pertemuan : 2 (Dua)

Tujuan :

1. Merekam data beberapa banyak siswa di suatu kelas aktif belajar


2. Merekam data kualitas aktivitas belajar siswa

Petunjuk :

1. Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran


tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa
2. Berilah tanda centang(√) pada kolom “YA” atau “TIDAK” sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Tidak ada pilihan benar atau salah, lakukanlah
secara jujur.

No. Kegiatan Guru Ya Tidak

1 Siswa menjawab salam dan berdoa bersama guru

2 Siswa menjawab absensi sesuai dengan nama masing-masing


siswa

3 Menerima motivasi yang di berikan oleh guru

4 Menerima penyampaian tujuan pembelajaran yang di berikan


oleh guru

166
5 Menerima penyampaian topik umum tentang materi yang akan
di pelajari

6 Menerima pembelajaran dengan pengalaman siswa dalam


kehidupan sehari – hari

7 Menerima dan memperhatikan materi yang di berikan oleh guru

8 Keaktifan peserta didik saat mengajukan pertanyaan

9 Peseta didik mencari teman kelompok yang telah di bagikan


dan duduk bersamaan

10 Peserta didik menerima LKPD yang telah di bagikan

11 Peserta didik bekerja sama dalam membahas persoalan yang


ada dalam LKPD

12 Peserta didik bergantian untuk mempresentasikan jawaban yang


telah mereka kerjakan bersama teman kelompoknya

13 Peserta didik menerima kesimpulan yang diberikan oleh guru

14 Peserta didik menerima tugas yang di berikan oleh guru

15 Peserta didik menjawab salam dan menunggu materi


selanjutnya

Jumlah

Persentase

167
168
169
170
171
172
LAMPIRAN 11

SOAL PRETEST

1. Diketahui himpunan A = {1,2,3,4,5,6,7,8}. Tentukan banyaknya


himpunan bagian dari A. (Bobot 20)

2. Diketahui B = {xǀ -1 ≤ x < 3; x ϵ bilangan bulat}. Tentukan himpunan


semesta dari himpunan B. (Bobot 20)

3. Tentukan himpunan semesta dari bilangan prima ganjil kurang dari 35.
(Bobot 20)

4. Diketahui S = {xǀ x < 10; x ϵ bilangan cacah} dan A = { 1,3,5,7,9}.


Tentukan komplemen dari A. (Bobot 20)

5. Diketahui S = {xǀ 1 ≤ x < 20; x ϵ bilangan asli} dan A = { 1,2,3,4,5}.


Tentukan komplemen dari A. ( Bobot 20)

SOAL PRETEST

1. Diketahui himpunan A = {1,2,3,4,5,6,7,8}. Tentukan banyaknya


himpunan bagian dari A. (Bobot 20)

2. Diketahui B = {xǀ -1 ≤ x < 3; x ϵ bilangan bulat}. Tentukan himpunan


semesta dari himpunan B. (Bobot 20)

3. Tentukan himpunan semesta dari bilangan prima ganjil kurang dari 35.
(Bobot 20)

4. Diketahui S = {xǀ x < 10; x ϵ bilangan cacah} dan A = { 1,3,5,7,9}.


Tentukan komplemen dari A. (Bobot 20)

5. Diketahui S = {xǀ 1 ≤ x < 20; x ϵ bilangan asli} dan A = { 1,2,3,4,5}.


Tentukan komplemen dari A. ( Bobot 20)

173
174
175
SOAL POSTTEST

1. Diketahui himpunan P = {1,2,3,4,5,6,7}. Tentukan banyaknya himpunan


bagian dari A. (Bobot 20)

2. Tentukan himpunan semesta dari G = {faktor genap dari 16 yang habis


dibagi 4}. (Bobot 20)

3. Tuliskan dalam bentuk himpunan kata-kata berikut: (Bobot 20)


a. NUSANTARA
b. MATEMATIKA

4. Jika S = {1,2,3,4,......,10}, A = { 2,4,6,8} dan B ={1,3,5,7,9}. Tentukan


komplemen dari A dan komplemen dari B. (Bobot 20).

5. Diketahui S = {xǀ 2 ≤ x < 10; x ϵ bilangan asli} dan A = {3,5,7}. Tentukan


komplemen dari A. (Bobot 20)

SOAL POSTTEST

1. Diketahui himpunan P = {1,2,3,4,5,6,7}. Tentukan banyaknya himpunan


bagian dari A. (Bobot 20)

2. Tentukan himpunan semesta dari G = {faktor genap dari 16 yang habis


dibagi 4}. (Bobot 20)

3. Tuliskan dalam bentuk himpunan kata-kata berikut: (Bobot 20)


a. NUSANTARA
b. MATEMATIKA

4. Jika S = {1,2,3,4,......,10}, A = { 2,4,6,8} dan B ={1,3,5,7,9}. Tentukan


komplemen dari A dan komplemen dari B. (Bobot 20).

5. Diketahui S = {xǀ 2 ≤ x < 10; x ϵ bilangan asli} dan A = {3,5,7}. Tentukan


komplemen dari A. (Bobot 20)

176
177
178
LAMPIRAN 12

LEMBAR VALIDASI LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD)

Satuan Pendidikan : SMP


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Mater : Himpunan
Alokasi Waktu : 2 jam Pelajaran ( 45 menit/jam pelajaran)

A. Petunjuk
1. Beri tanda ceklis (√) pada kolom penilaian yang sesuai menurut
pendapat bapak/ Ibu

2. Makna point validasi adalah 0 (tidak valid); 1 (kurang valid); 2 (cukup


valid); 3 (valid); 4 (sangat valid).

B. Penilaian di tinjau dari beberapa aspek

Penilaian
NO Aspek Penilaian
0 1 2 3 4
Aspek Petunjuk
1 Petunjuk di nyatakan dengan jelas
2 Mencantumkan tujuan pembelajaran
3 Materi LKPD sesuai dengan indikator di RPP
Kelayakan Isi
1 Keluasan materi
2 Kedalaman materi
3 Akurasi fakta
4 Kebenaran prinsp
5 Kesesuaian degan perkembangan ilmu
6 Menumbuhkan kreativitas
7 Akurasi teori
8 Akurasi prosedur
9 Meningkatkan kecakapan akademik
10 Menumbuhkan rasa ingin tahu
11 Meningkatkan kecakapan personal
12 Mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut
13 Menyajikan contoh-contoh kongkret dari lingkkungan dan

179
nasional
Prosedur
1 Untuk kerja
2 Keterbacaan bahasa dari prosedur
Pertanyaan
1 Kesesuaian pertanyaan dengan tujuan pembelajaran
2 Pertanyaan mendukung konsep
3 Keterbacaan bahasa dari pertanyaan
JUMLAH
PERSENTASE

180
181
182
LAMPIRAN 13

LEMBAR VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Tujuan :

Tujuan penggunaan instrument ini adalah untuk mengukur kevalidan RPP dalam
pelaksanaan pembelajaran Matematika yang menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)

Petunjuk :

1. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengna memberikan tanda cekllis


(√) pada kolom yang tersedia
2. Makna point validasi adalah 0 (tidak valid); 1 (kurang valid); 2 (cukup
valid); 3 (valid); 4 (sangat valid)

Penilaian :

Skala penilaian
No Aspek yang di nilai
0 1 2 3 4
I Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Kejelasan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar
2. Kesesuaian Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar dengan tujuan pembelajaran
3. Ketepatan penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam
indikator
4. Kesesuaian indikator dengan tujuan pembelajaran
5. Kesesuaian indikator dengan tingkat perkembangan
siswa
II Isi Yang Disajikan
1. Sistematika Penyusunan RPP
2. Kesesuaian uraian kegiatan pembelajaran
Matematika model Problem Based Learing (PBL)
3. Kesesuaian uraian kegiatan siswa dan guru untuk
setiap tahap pembelajaran dengan aktivitas
pembelajaran Matematika yang menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
4. Kejelasan skenario pembelajaran ( tahap – tahap

183
kegiatan pembelajaran, awal, inti, penutup)
5. Kelengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci
jawaban, penskoran)
III Bahasa
1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD
2. Bahasa yang digunakan komunikatif
3. Kesederhanaan struktur kalimat
IV Waktu
1. Kesesuaian alokasi yang digunakan
2. Rincian waktu untuk setiap taha pembelajaran
Jumlah
Persentase

Komentar/Saran
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
......................................................

184
185
186
LAMPIRAN 14

DOKUMENTASI

• Proses Belajar Mengajar Kelas Eksperimen

187
• Kerja Kelompok Kelas Eksperimen

188
• Proses Belajar Mengajar Kelas Kontrol

189
LAMPIRAN 15

HASIL PEKERJAAN SISWA

190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
LAMPIRAN 16

SURAT IZIN PENELITIAN

202
LAMPIRAN 17

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

203

Anda mungkin juga menyukai