PROS Dan Template Penapisan Lingkungan (Dec2018)
PROS Dan Template Penapisan Lingkungan (Dec2018)
TEMPLATE PENAPISAN
LINGKUNGAN
Desember 2018
Catatan:
Khusus untuk beberapa Daerah Irigasi (DI) yang belum memiliki dokumen dan izin lingkungan, maka Surat Edaran
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. S.541/MENLHK/SETJEN/PLA.4/12/2016 Tentang
Penyelesaian Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Kegiatan Yang Telah Berjalan, kegiatan semacam itu diwajibkan
untuk membuat DELH (untuk kegiatan yang setara wajib AMDAL) atau DPLH untuk kegiatan yang setara wajib
UKL-UPL), sesuai ketentuan yang berlaku.
1
Hasil penapisan per kegiatan ini akan diajukan ke KLHK, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi atau Dinas
Lingkungan Kabupaten/Kota, sesuai kewenangannya untuk ditelaah dan ditentukan)
2
Lihat Lampiran 1 (Lampiran V Permen LH No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan HIdup)
3
Hasil penapisan yang dilakukan oleh pemrakarsa akan akan dibuat per kegiatan dengan Template-05, dan
diajukan ke KLHK, Dinas LH Provinsi atau Dinas LH Kabupaten/Kota, sesuai dengan kewenangannya, untuk
ditelaah dan ditentukan.
2 | Halaman
DIAGRAM ALIR PENAPISAN (SCREENING) LINGKUNGAN
3 | Halaman
FORMULIR ENV-01 (PERSYARATAN WAJIB)
AREA
DIREHABILITASI PERSYARATAN WAJIB4
DAERAH Output Outcome KEWENANGAN Tidak Sesuai
No. PAKET LOKASI (m) (Ha) Tata Ruang Masuk Daftar Masuk Kategori HASIL
IRIGASI (Pusat/Prov/Kab)
(RTRW) Negatif A
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
TOTAL AREA
Nama : ……………………………..
Jabatan/Instansi : ………………………………
Tanggal : ………………………………
Gunakan template Formulir ENV-01 (Persyaratan Wajib).xlsx dengan petunjuk pengisian sebagai berikut:
(1) Diisi dengan nomor urut (dengan menggunakan bilangan 1,2,3…dst) berdasarkan jumlah DI (Daerah Irigasi)
(2) Diisi dengan nama DI sesuai yang tercantum dalam Permen PU No. 14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi
(3) Diisi dengan nama paket kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi yang dilaksanakan pada kolom (2)
(4) Diisi dengan nama desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi dimana DI bersangkutan berada
(5) Diisi dengan luas area dimana kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi dilakukan (tapak proyek/output) dengan satuan meter atau satuan lain yang
sesuai dan luasan daeran irigasi penerima mamfaat (outcome) dalam hektar.
(6) Diisi dengan kewenangan terhadap DI tersebut (Pusat, Provinsi atau Kabupaten) sesuai dengan Permen PU No. 14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Status Daerah Irigasi
4
Lihat Lampiran 1 (Kriteria Persyaratan Wajib)
4 | Halaman
(7) Diisi dengan “Ya” bila lokasi kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi tersebut tidak sesuai dengan tata ruang; diisi “Tidak” jika lokasi kegiatan
rehabilitasi/peningkatan irigasi sesuai dengan tata ruang
(8) Diisi dengan “Ya” bila kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi tersebut masuk daftar negatif; diisi “Tidak” jika kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi
tidak masuk daftar negatif
(9) Diisi dengan “Ya” bila kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi tersebut masuk Kategori A; diisi “Tidak” jika kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi tidak
masuk Kategori A
(10) Bila ada jawaban "Ya" atau semua jawaban "Ya" pada kolom (7), (8) dan (9), maka diisi “tidak memenuhi persyaratan wajib”. Bila semua jawaban
“Tidak”, maka diisi “Memenuhi ketentuan wajib.” Proses penapisan dilanjutkan untuk kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi yang memenuhi
ketentuan wajib.
(11) Isi data nama pejabat dan jabatan/instansi yang melakukan penapisan (screening) dilengkapi dengan tanggal, tanda tangan dan stempel.
5 | Halaman
Sekalipun kegiatan rehabilitasi irigasi tidak termasuk dalam tabel kegiatan yang wajib AMDAL
(Lampiran 1; PermenLH No. 5/2012), tetapi sesuai Lampiran 2; PermenLH No. 5/2012,
kegiatan yang tidak termasuk dalam tabel tersebut tetap wajib ditapis untuk menentukan
apakah kegiatan tersebut wajib AMDAL, UKL-UPL atau SPPL.
Gambar 1 Diagram Alir Proses Penapisan Kegiatan dan/Atau Usaha yang Tidak
Termasuk Dalam Daftar Wajib AMDAL
Keterangan:
1. Pemrakarsa mengisi ringkasan informasi awal atas rencana usaha dan/atau kegiatan yang
diusulkan. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan wajib sesuai dengan rencana tata ruang yang
berlaku dan Peta Indikatif Penundaan Izin Baru yang ditetapkan melalui Instruksi Presiden Nomor 10
Tahun 2011.
2. Uji ringkasan informasi dengan daftar jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki
amdal (Lampiran I)
3. Jika:
a. rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan; atau
b. terdapat usaha dan/atau kegiatan pendukung atas usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan yang;
6 | Halaman
4. Terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan, disimpulkan wajib memiliki amdal.
5. Jika:
a. rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan; atau
b. terdapat usaha dan/atau kegiatan pendukung atas usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan yang;
Catatan:
a. Gunakan daftar kawasan lindung pada Lampiran III (kawasan lindung dimaksud wajib ditetapkan
sesuai ketentuan peraturan perundangan); dan
b. Gunakan kriteria berbatasan langsung dengan kawasan lindung (Pasal 3 ayat (3)).
7. Jika:
a. rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan; atau
b. terdapat usaha dan/atau kegiatan pendukung atas usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan yang
TIDAK BERADA di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung, maka:
8. Terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan, disimpulkan wajib memiliki UKL-UPL
atau SPPL (Lihat Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang UKL-UPL dan SPPL).
9. Jika:
a. rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan; atau
b. terdapat usaha dan/atau kegiatan pendukung atas usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan yang;
11. Jika:
a. rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan; atau
b. terdapat usaha dan/atau kegiatan pendukung atas usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan yang;
TIDAK termasuk dalam kriteria pengecualian dalam Pasal 3 ayat (4), maka:
14. Terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan, disimpulkan wajib memiliki Amdal.
7 | Halaman
FORMULIR ENV-02 (KRITERIA WAJIB AMDAL)
TOTAL AREA
Gunakan template Formulir ENV-02 (Wajib AMDAL).xlsx dengan petunjuk pengisian sebagai berikut:
(1) Diisi dengan nomor urut (dengan menggunakan bilangan 1,2,3…dst) berdasarkan jumlah DI (Daerah Irigasi)
(2) Diisi dengan nama DI sesuai yang tercantum dalam Permen PU No. 14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi
(3) Diisi dengan nama paket kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi yang dilaksanakan pada kolom (2)
(4) Diisi dengan nama desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi dimana DI bersangkutan berada
(5) Diisi dengan luas area dimana kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi dilakukan (tapak proyek/output) dengan satuan meter atau satuan lain yang
sesuai dan luasan daeran irigasi penerima mamfaat (outcome) dalam hektar. Khusus untuk pekerjaan rehabilitasi saluran atau pekerjaan sejenisnya
perlu dicantumkan lebar rata-rata atau estimasi lebar untuk mengkonversinya menjadi luas (panjang x lebar) untuk dibandingkan dengan skala wajib
AMDAL. Bila tidak ada informasi mengenai lebar, maka gunakan asumsi lebar maksimal 5 meter.
(6) Diisi dengan kewenangan terhadap DI tersebut (Pusat, Provinsi atau Kabupaten) sesuai dengan Permen PU No. 14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Status Daerah Irigasi
(7) Diisi dengan “Ya” bila skala kegiatan utama memenuhi kritieria wajib AMDAL; Diisi dengan “Tidak” bila skala kegiatan utama tidak memenuhi kritieria
wajib AMDAL
(8) Diisi dengan “Ya” bila skala kegiatan pendukung memenuhi kritieria wajib AMDAL; Diisi dengan “Tidak” bila skala kegiatan pendukung tidak memenuhi
kritieria wajib AMDAL
(9) Diisi dengan “Ya” bila lokasi kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi berada dalam atau berbatasan langsung dengan Kawasan Lindung. Diisi dengan
“Tidak” bila lokasi kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi tidak berada dalam atau berbatasan langsung dengan Kawasan Lindung
5
Lihat Lampiran 3 (Kriteria Wajib AMDAL, sesuai dengan PermenLH No. 5/2012)
6
Lihat Lampiran 4 (Daftar Kawasan Lindung, sesuai dengan Lampiran III PermenLH No. 5/2012)
8 | Halaman
(10) Bila ada jawaban "Ya" atau semua jawaban "Ya" pada kolom (7), (8) dan (9), maka diisi “Wajib AMDAL”. Bila semua jawaban “Tidak”, maka diisi “Tidak
Wajib AMDAL.” Proses penapisan dilanjutkan untuk kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi yang tidak wajib AMDAL.
9 | Halaman
FORMULIR ENV-03 (KRITERIA WAJIB UKL-UPL)
AREA DIREHABILITASI Wajib UKL-UPL7
No. DAERAH IRIGASI PAKET LOKASI KEWENANGAN HASIL
Output Outcome (Pusat/Prov/Kab) Kegiatan Pendukung
(m) (Ha) Kegiatan Utama (bila ada)
Ya Tidak Ya Tidak
(5) (9)
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8)
TOTAL AREA
Gunakan template Formulir ENV-03 (Wajib UKL-UPL).xlsx dengan petunjuk pengisian sebagai berikut:
(1) Diisi dengan nomor urut (dengan menggunakan bilangan 1,2,3…dst) berdasarkan jumlah DI (Daerah Irigasi)
(2) Diisi dengan nama DI sesuai yang tercantum dalam Permen PU No. 14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi
(3) Diisi dengan nama paket kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi yang dilaksanakan pada kolom (2)
(4) Diisi dengan nama desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi dimana DI bersangkutan berada
(5) Diisi dengan luas area dimana kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi dilakukan (tapak proyek/output) dengan satuan meter atau satuan lain yang
sesuai dan luasan daeran irigasi penerima mamfaat (outcome) dalam hektar.
(6) Diisi dengan kewenangan terhadap DI tersebut (Pusat, Provinsi atau Kabupaten) sesuai dengan Permen PU No. 14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Status Daerah Irigasi
(7) Diisi dengan “Ya” bila skala kegiatan utama memenuhi kritieria wajib UKL-UPL; Diisi dengan “Tidak” bila skala kegiatan utama tidak memenuhi kritieria
wajib UKL-UPL
(8) Diisi dengan “Ya” bila skala kegiatan pendukung memenuhi kritieria wajib UKL-UPL; Diisi dengan “Tidak” bila skala kegiatan pendukung tidak
memenuhi kritieria wajib UKL-UPL
(9) Bila ada jawaban "Ya" atau semua jawaban "Ya" pada kolom (7), dan (8), maka diisi “Wajib UKL-UPL”. Bila semua jawaban “Tidak”, maka diisi “Wajib
SPPL.”
7
Permen PU No. 10/PRT/M/2008 tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
10 | Halaman
FORMULIR ENV-04: TABEL REKAPITULASI PENAPISAN (AMDAL, UKL-UPL DAN SPPL)
AREA
DIREHABILITASI
KEWENANGAN KETERANGAN/
No. DAERAH IRIGASI PAKET LOKASI HASIL PENAPISAN
(Pusat/Prov/Kab) KESIMPULAN
Output (m) Outcome Wajib Wajib Wajib
(Ha) AMDAL UKL-UPL SPPL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
TOTAL AREA
Gunakan template Formulir ENV-04 (Rekapitulasi Penapisan Lingkungan).xlsx dengan petunjuk pengisian sebagai berikut:
(1) Diisi dengan nomor urut (dengan menggunakan bilangan 1,2,3…dst) berdasarkan jumlah DI (Daerah Irigasi)
(2) Diisi dengan nama DI sesuai yang tercantum dalam Permen PU No. 14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi
(3) Diisi dengan nama paket kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi yang dilaksanakan pada kolom (2)
(4) Diisi dengan nama desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi dimana DI bersangkutan berada
(5) Diisi dengan luas area dimana kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi dilakukan (tapak proyek/output) dengan satuan meter atau satuan lain yang
sesuai dan luasan daeran irigasi penerima mamfaat (outcome) dalam hektar.
(6) Diisi dengan kewenangan terhadap DI tersebut (Pusat, Provinsi atau Kabupaten) sesuai dengan Permen PU No. 14 Tahun 2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Status Daerah Irigasi
(7) Diisi dengan tanda centang (√) untuk paket kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi yang wajib AMDAL (diambil dari Formulir ENV-02)
(8) Diisi dengan tanda centang (√) untuk paket kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi yang wajib UKL-UPL (diambil dari Formulir ENV-03)
(9) Diisi dengan tanda centang (√) untuk paket kegiatan rehabilitasi/peningkatan irigasi yang wajib SPPL (diambil dari Formulir ENV-03).
(10) Diisi bila ada keterangan tambahan atau kesimpulan.
11 | Halaman
FORMULIR ENV-05: INFORMASI AWAL KEGIATAN/PAKET PEKERJAAN 8
(lengkapi dengan peta yang dapat ditampalkan/dioverlay dengan peta tata ruang yang berlaku sesuai ketentuan
peraturan perundangan dan Peta Indikatif Penundaan Izin Baru)
NO HAL INFORMASI SKALA/ KETERANGAN/ INFORMASI
BESARAN TAMBAHAN
1 Kegiatan utama [isi dengan informasi rinci mengenai deskripsi kegiatan [tulis [isi dengan keterangan yang
yang ditapis utama rehabilitasi irigasi yang akan dilakukan penapisan] skala/besaran dianggap perlu]
dari kegiatan
dimaksud]
2 Kegiatan isi dengan informasi rinci mengenai deskripsi kegiatan
pendukung yang pendukung rehabilitasi irigasi yang akan dilakukan
ditapis penapisan]
3 Lokasi kegiatan [isi dengan lokasi kegiatan dan kesesuaian lokasi
dengan RTRW/tata ruang
4 Tipe kegiatan isi dengan status kegiatan yang diusulkan, kaitannya
ditinjau dari dengan tahapan pelaksanaan, apakah pada tahap studi
tahapan kelayakan atau tahap SID/DED]
pelaksanaannya
5 Tipe kegiatan [isi dengan tipe kegiatan yang diusulkan, apakah
ditinjau dari merupakan tipe kegiatan yang bersifat budidaya atau
telaahan non budidaya]
budidaya atau
non budidaya
8
Lampiran V Permen LH No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan HIdup
12 | Halaman
LAMPIRAN 1: KRITERIA PERSYARATAN WAJIB (Pendukung ENV-01)
1.1 Tata Ruang (RTRW) dan PIPPIB9
Analisis awal mengenai kesesuaian lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) yang berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan, lampirkan
pula peta yang dapat dioverlaykan dengan peta tata ruang wilayah yang berlaku.
Catatan: lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan juga wajib sesuai dengan rencana tata ruang yang
berlaku dan Peta Indikatif Penundaan Izin Baru yang ditetapkan melalui Inpres Nomor 10 Tahun 2011
(dan update terbarunya).
Kategori A. Proyek yang diusulkan dikelompokkan sebagai Kategori A jika proyek tersebut
diperkirakan menimbulkan dampak negatif penting/signifikan yang tidak dapat dipulihkan, dalam area
yang luas atau belum pernah terjadi sebelumnya. Dampak tersebut dapat mempengaruhi area yang
lebih besar daripada ukuran fasilitas pekerjaan fisik.
Kategori B. Proyek yang diusulkan dikelompokkan sebagai Kategori B jika dampak negatif penting
tidak sebesar dampak pada proyek Kategori A. Dampak tersebut bersifat spesifik tapak, sedikit kalau
ada dampak yang berdampak tidak dapat dipulihkan, dan dalam banyak kasus upaya penanggulangan
dapat dirancang dengan lebih mudah daripada proyek Kategori A.
Kategori C. Proyek yang diusulkan dikelompokkan sebagai Kategori C jika diperkirakan sedikit atau
tidak ada dampak negatif penting.
9
http://appgis.menlhk.go.id/appgis/moratorium_rev13/PIPPIB_13_INDONESIA_COVER.jpg
10
Safeguard Policy Statement, ADB 2009 (https://www.adb.org/documents/safeguard-policy-statement)
13 | Halaman
1.3 Daftar Negatif (ADB)11
Produksi atau kegiatan yang melibatkan bentuk bahaya dan eksploitasi kerja paksa dan buruh
(i) anak;
Produksi atau perdagangan produk atau kegiatan yang dianggap ilegal di bawah undang-
undang atau peraturan negara bersangkutan atau konvensi dan kesepakatan internasional atau
pengurangan atau pelarangan secara internasional seperti (a) obat-obatan, pestisida dan
herbisida, (b) zat yang menyebabkan penipisan ozon, (c) polychlorinated biphenyl dan bahan
kimia beracun dan berbahaya lainnya, (d) satwa liar atau produk satwa liar yang diatur di bawah
Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora, dan (e)
(ii) perdagangan limbah atau produk limbah lintas batas;
(iii) Produksi atau perdagangan senjata dan amunisi, termasuk material paramiliter;
(iv) Produksi atau perdagangan minuman beralkohol, terkecuali bir dan anggur;
(v) Produksi atau perdagangan tembakau;
(vi) Judi, kasino dan usaha sejenisnya;
(vii) Produksi atau perdagangan bahan radioaktif, termasuk reaktor nuklir dan komponennya;
(viii) Produksi, perdagangan atau penggunaan serat asbes tidak terikat;
Operasi penebangan kayu komersial atau pembelian peralatan penebangan untuk digunakan
(ix) pada hutan basah primer tropis atau hutan yang sudah matang; dan
Praktek penangkapan ikan di laut dan pesisir seperti penangkapan ikan menggunakan pukat
harimau, membahayakan terhadap species yang rentan dan species yang dilindungi dalam
(x) jumlah besar dan merusak keragaman hayati dan habitat.
11
Safeguard Policy Statement, ADB 2009 (https://www.adb.org/documents/safeguard-policy-statement)
14 | Halaman
LAMPIRAN 2: KRITERIA WAJIB AMDAL12 (Pendukung ENV-02)
No INFORMASI KEGIATAN PENAPISAN (SCREENING)
Kategori/Nama Kegiatan Skala Wajib AMDAL
A.1 Kegiatan Utama
1 Pembangunan Bendungan/Waduk atau Jenis Tampungan Air lainnya
Bendungan/waduk/reservoir/embung/situ dan tampungan air lainnya untuk Tinggi (m) ≥ 15 m
keperluan air irigasi Daerah Genangan (Ha) ≥ 200
1.1
Volume Tampungan
≥ 500.000
(m3)
1.2 Bangunan utama (bendung/intake, dll)
1.3 Saluran (induk, primer, sekunder, tersier, pembuang/drainase, suplesi, dll)
Bangunan pelengkap lainnya (bangunan bagj/sadap, pintu air, gorong•
1.4 gorong, talang, siphon, pintu bilas, jembatan dan jalan inspeksi, got,
saluran drainase, kantong lumpur, dll)
2 Daerah Irigasi
2.1 pembangunan baru dengan luas Luas (Ha) ≥ 3.000
3 Pengembangan Rawa:
Reklamasi rawa untuk kepentingan irigasi Luas (Ha) ≥ 1.000
12
PermenLH No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan HIdup
15 | Halaman
LAMPIRAN 3: DAFTAR KAWASAN LINDUNG13
13
Lampiran III Lihat Lampiran 1 (Lampiran V Permen LH No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan HIdup)
16 | Halaman
LAMPIRAN 4: KRITERIA WAJIB UKL-UPL14 (Pendukung ENV-03)
No INFORMASI KEGIATAN PENAPISAN (SCREENING)
Kategori/Nama Kegiatan Skala Wajib UKL - UPL
B.1 Kegiatan Utama
Tinggi (m) ≥ 6 s/d < 15
Rehabilitasi Bendungan/Waduk atau Jenis
1 Luas Genangan (Ha) ≥ 50 s/d < 200
Tampungan Air lainnya
Daya Tampungan (m3) ≥ 300.000 s/d < 500.000
Daerah Irigasi15
Pembangunan Baru Luas (Ha) ≥ 500 s/d < 2000
2
Peningkatan Luas Tambahan (Ha) ≥ 500 s/d < 1000
Pencetakan sawah (Per kelompok) Luas (ha) ≥ 100 s/d < 500
B.2 Kegiatan Pendukung
Panjang (km) ≥ 2,5 s/d <5
Pembangunan jalan inspeksi /peningkatan jalan
1
dengan kegiatan pegadaan tanah luas pengadaan lahan (Ha) ≥ 15 s/d < 40
luas pengadaan lahan (Ha) ≥ 20 s/d < 50
2 Pemotongan bukit dan pengurugan lahan Volume (m3) ≥ 5000 s/d < 500.000
3 Pengerukan (sungai) Volume (m3) ≥ 250.000 s/d < 500.000
4 Pengambilan air tanah sungai/ danau Debit (L/det) ≥ 50 s/d < 250
5 Pengambilan air dari mata air Debit (L/det) ≥ 50 s/d < 250
Tinggi bendung (m) ≥ 6 s/d < 15
6 Pembangunan PLTA Luas genangan (Ha), ≥ 50 s/d < 200
Kapasitas daya (aliran langsung) (MW) ≥ 1 s/d < 10
14
Permen PU No. 10/PRT/M/2008 tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Bidang Pekerjaan
Umum yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup
15
Permen PU No. 10/PRT/M/2008 sudah direview dan diusulkan untuk diupdate dengan menyesuaikan skala
wajib AMDAL yang digunakan dalam PermenLH No. 5/2012 serta kemungkinan penambahan item rehabilitasi,
selain pembangunan baru dan peningkatan.
16
Perda Dharmasraya, Lombok Utara dan Sumedang telah mengacu kepada PermenLH No. 5/2012
dengan menggunakan skala terakhir batas AMDAL (yakni 3000 ha)
17
Rehabilitasi irigasi disebutkan secara eksplisit dalam Perda Samarinda, Yogyakarta dan
Probolinggo
17 | Halaman
Peraturan Kepala Daerah (lanjutan):
No. Kegiatan Perwali Kota Perbup Cilacap Pergub DI Perwali Perbup
Samarinda No. No. 37/2016 Yogyakarta No. Probolinggo No. Dharmasraya
32/2013 7/2013 25/2013 No. 38/2016
(1) (2) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Pembangunan 50 s/d < 2000 500 s/d 2000 ≥ 500 s/d 2000 500 s/d < 2000 500 s/d < 3000
daerah irigasi
baru, dengan luas
(ha)18
2 Rehabilitasi19 dan
peningkatan
daerah irigasi
- Luas (ha) 100 s/d < 1000 ≥ 1000 ≥ 500 s/d < 1000 500 s/d 1000
- Tambahan 50 s/d < 1000 500 s/d < 1000 ≥ 500 s/d < 1000 500 s/d 500 ≤ luas < 1000
luas areal 1000
(ha)
3 Percetakan 100 s/d < 500 100 s/d < 500 ≥ 100 s/d < 500 100 s/d < 500 -
sawah, dengan
luas (per
kelompok)
18
Lihat 1
19
Lihat 2
20
Lihat 1
21
Lihat 2
18 | Halaman
LAMPIRAN 5: Contoh Pengisian Formulir Penapisan
FORMULIR ENV-01 (PERSYARATAN WAJIB)
PERSYARATAN WAJIB
AREA DIREHABILITASI KEWENANGAN
No. DAERAH IRIGASI PAKET LOKASI Tidak Sesuai Tata Ruang Masuk Daftar Negatif Masuk Kategori A HASIL
(Pusat/Prov/Kab)
Output (m) Outcome (Ha) Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10
Rehabilitasi DI.
1 D.I Koto Kandis Kab. Pesisir Selatan 467 98 Provinsi Tidak Tidak Tidak
Koto Kandis Non Kategori A
19 | Halaman
FORMULIR ENV-02 (KRITERIA WAJIB AMDAL)
No. DAERAH IRIGASI PAKET LOKASI KEWENANGAN Wajib AMDAL Lokasi Dalam atau
AREA DIREHABILITASI (Pusat/Prov/Kab Berbatasan Langsung HASIL
) Kegiatan Utama Kegiatan Pendukung Kawasan Lindung
Outcome
Output (m) Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
(Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10
1 Buah
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Bendung dan
1 Lajaroko Kab. Soppeng 811 Kabupaten Tidak Tidak Tidak
Lajaroko 1.044 m Tidak Wajib
saluran AMDAL
1 Buah
Rehabilitasi Jaringan Irigasi bendung dan
2 DaoE Kab. Soppeng 500 Kabupaten Tidak Tidak Tidak
DaoE 1.286 m Tidak Wajib
saluran AMDAL
84 saluran,
29 m
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
3 Kajuara Kabaro Kab. Soppeng bronjong, dan 125 Kabupaten Tidak Tidak Tidak
Kajuara Kabaro
15 m talang Tidak Wajib
air AMDAL
1 Buah
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
4 Tikkao Kab. Soppeng bendung dan 57 Kabupaten Tidak Tidak Tidak Tidak Wajib
Tikkao
17 m saluran AMDAL
Rehabilitasi Jaringan Irigasi 195 m Tidak Wajib
5 Allettongnge Kab. Soppeng 50 Kabupaten Tidak Tidak Tidak
Allettongnge saluran AMDAL
Rehabilitasi Jaringan Irigasi 402 m Tidak Wajib
6 Bacu-bacuE Kab. Soppeng 50 Kabupaten Tidak Tidak Tidak
Bacu-bacuE saluran AMDAL
1 buah
Rehabilitasi Jaringan Irigasi bendung dan
7 Welonge Kab. Soppeng 100 Kabupaten Tidak Tidak Tidak
Welonge 206 m Tidak Wajib
saluran AMDAL
20 | Halaman
FORMULIR ENV-03 (KRITERIA WAJIB UKL-UPL)
21 | Halaman
FORMULIR ENV-04: TABEL REKAPITULASI PENAPISAN (AMDAL, UKL-UPL DAN SPPL)
KETERANGAN/
AREA DIREHABILITASI HASIL PENAPISAN
DAERAH KEWENANGAN KESIMPULAN
No. PAKET LOKASI Output (m)
IRIGASI (Pusat/Prov/Kab) Wajib AMDAL Wajib UKL-UPL Wajib SPPL
Outcome (Ha)
Panjang (m) Lebar (Ha) Luas (Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Buah
Bendung
1 Lajaroko Rehabilitasi Jaringan Irigasi Lajaroko Kab. Soppeng 811 Kabupaten Tidak Tidak Ya
dan 1.044 m
saluran
1 Buah
bendung
2 DaoE Rehabilitasi Jaringan Irigasi DaoE Kab. Soppeng 500 Kabupaten Tidak Tidak Ya
dan 1.286 m
saluran
84 saluran,
29 m
Kajuara
3 Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kajuara Kabaro Kab. Soppeng bronjong, 125 Kabupaten Tidak Tidak Ya
Kabaro
dan 15 m
talang air
1 Buah
bendung
4 Tikkao Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tikkao Kab. Soppeng 57 Kabupaten Tidak Tidak Ya
dan 17 m
saluran
195 m
5 Allettongnge Rehabilitasi Jaringan Irigasi Allettongnge Kab. Soppeng 50 Kabupaten Tidak Tidak Ya
saluran
402 m
6 Bacu-bacuE Rehabilitasi Jaringan Irigasi Bacu-bacuE Kab. Soppeng 50 Kabupaten Tidak Tidak Ya
saluran
1 buah
bendung
7 Welonge Rehabilitasi Jaringan Irigasi Welonge Kab. Soppeng 100 Kabupaten Tidak Tidak Ya
dan 206 m
saluran
22 | Halaman