Anda di halaman 1dari 3

Kebijakan Promosi Kesehatan di Lingkup Nasional

Oleh Fetty Fauziyah Hidayat, 1706039143

Promosi Kesehatan Kelas D, Focus Group 2

Promosi kesehatan merupakan salah satu komponen penting dalam lingkup kesehatan.
Definisi promosi kesehatan ialah perilaku klien menuju kesejahteraan dan mewujudkan potensi
kesehatan manusia (Berman, Snyder, & Frandsen, 2016). Terdapat berbagai kebijakan yang
menjadi landasan hukum terkait promosi kesehatan. Kebijakan tersebut dapat berupa undang-
undang, kemenkes, permenkes, atau yang lainnya di mana adanya kebijakan ini bertujuan untuk
memperkuat kehadiran sekaligus peran dari promosi kesehatan dalam mendukung program
kesehatan yang dapat meningkatkan kesehatan manusia (Rochmah, et al., 2006).

Ada beberapa undang-undang yang mengatur tentang promosi kesehatan, di antaranya:

1) UU RI No. 36 tahun 2009 pasal 158 tentang kesehatan khusunya terkait PTM
- Ayat 1 menyatakan bahwa “Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat
melakukan upaya pencegahan, pengendalian, penanganan PTM beserta akibat yang
ditimbulkan.”
- Ayat 2 menyatakan bahwa “Upaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan berperilaku sehat dan mencegah
terjadinya PTM beserta akibat yang ditimbulkan.”
2) Pasal 160 terkait sinkronisasi promosi kesehatan dengan program PTM
- Ayat 1 menyatakan bahwa “Pemerintah, pemerintah daerah bersama masyarakat
bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi yang
benar tentang faktor risiko PTM yang mencakup seluruh fase kehidupan.”
- Ayat 2 menyatakan bahwa “Faktor risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
antara lain meliputi diet tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok,
mengkonsumsi alkohol, dan berperilaku berlalulintas yang tidak benar.”

Undang-undang lain yang menjadi dasar hukum promosi kesehatan antara lain: UU No. 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; UU No. 3 Tahun tentang Sistem Keolahragaan
Nasional; dan UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Ismoyowati, 2012; Rochmah, et al.,
2006). Selain undang-undang, terdapat pula peratuwan pemerintah (PP) No. 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom.
Peraturan Menteri Kesehatan (PerMenkes) juga menjadi kebijakan yang mengatur promosi
kesehatan, seperti PerMenkes RI No 741 Tahun 2008 tentang SPM Bidang Kesehatan
Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2008). Selain PerMenkes, ada banyak Keputusan Menteri
Kesehatan (KepMenkes) yang mengatur promosi kesehatan, di antaranya:

1. KepMenkes RI No. 585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi


Kesehatan di Puskesmas
Keputusan Menteri Kesehatan ini membahas banyak hal, mulai dari:
- Promosi kesehatan puskesmas
- Kegiatan promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas
- Kegiatan promosi kesehatan di luar gedung puskesmas
- Pemantauan dan evaluasi
2. KepMenkes RI No. 1114/MENKES/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Daerah
3. KepMenkes RI No. 574/MENKES/SK/IV/2000 tentang Kebijakan Pembangunan
Kesehatan Menuju Sehat 2010
4. KepMenkes RI No. 1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat
2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat
5. Kepmenkes RI No. 1457/MENKES/SK/X2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
6. KepMenkes RI No. 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat
7. KepMenkes RI No. 131/MENKES/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional
8. KepMenkes RI No. 1193/MENKES/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi
Kesehatan
9. KepMenkes RI No. 1114/MENKES/SK/VIII/2005 tentang Kebijakan Daerah Promosi
Kesehatan
10. KepMenkes RI No. 951/MENKES/SK/V/2000 tentang Upaya Kesehatan Dasar di
Puskesmas
11. KepMenkes RI No. HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2010-2014 (Kementerian Kesehatan RI, 2010; Kementerian
Kesehatan RI, 2007; Ismoyowati, 2012; Rochmah, et al., 2006; Kementerian Kesehatan
RI, 2011).
Demikianlah kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang promosi kesehatan. Hadirnya
berbagai kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
sehingga kesehatan masyarakat dapat tercapai dengan seoptimal mungkin.

Referensi

Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of nursing:
Concepts, process, and practice 10th edition. United States of America: Pearson.

Ismoyowati. (2012). Pentingnya peran promosi kesehatan dalam pengendalian PTM di


Indonesia. Simposium dalam Mukernas ke-12 IAKMI (pp. 1-20). Pontianak: PPPKMI
ISHPE.

Kementerian Kesehatan RI. (2007). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Infonesua Nomor:
585/MenKes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Puskesmas.Pdf. Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan Di Puskesmas. Retrieved
from http://www.depkes.go.id

Kementerian Kesehatan RI. (2008). Standar pelayanan minimal bidang kesehatan di

kabupaten/kota: Peraturan menteri kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008.


Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Setjen Depkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2010). Rencana strategis kementerian kesehatan tahun 2010-
2014: Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.01/160/I/2010.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Promosi kesehatan di daerah bermasalah kesehatan:


Panduan bagi petugas kesehatan di puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Rochmah, H., Rauf, R., J, J., S, D., Irawati, T., Elza, Y., . . . Ariyani, W. S. (2006). Panduan
integrasi promosi kesehatan dalam program-program kesehatan di kabupaten/kota
jilid 1. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai