1) TANAH LOT
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari
Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk
Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada
saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para
pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa
Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi
dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan
Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia
juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai
sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri
berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali
lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben
'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Lokasi
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten
Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pure Tanah Lot terdapat sebuah
pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura
dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal
sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya
ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
2) Pantai Kuta
Pantai Kuta di sore hari.Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di
sebelah selatan Denpasar,ibu kota Bali,Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini
merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan
Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam
(sunset beach) sebagai lawan dari pantai sanur.
Dengan pantai yang luas dan begitu indah, tidak heran pantai kuta menjadi menjadi
objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Cocok untuk surfing karena
memiliki ombak yang sedang sampai besar.
Pantai kuta terletak di sebelah barat pulau Bali, ideal untuk menikmati keindahan
sunset/matahari tenggelam
3) Joger
Sang pendiri, Joseph Theodorus Wuliandi, membangun usahanya
pertama kali di tahun 1980 dengan modal 500 ribu. Nama Joger sendiri adalah
sebuah bentuk penghargaan untuk temannya yang bernama Gerhard Seeger,
teman sekolahnya ketika di Jerman yang telah berjasa memberi hadiah di
pernikahannya, yang sekaligus menjadi modal utama usahanya, sebesar 20 ribu
dollar. Joseph dan Gerhard, itulah kepanjangan dari Joger, dan sekarang Joseph
sering mendapat panggilan Mr. Joger.
Baginya ide selalu bermunculan dari mana-mana, tidak perlu berpikir keras
karena setiap hal yang dilihat bisa berubah jadi ide. “Malah di Joger saya lebih berani
membuat istilah-istilah baru, yang akhirnya diterima,” jelas Joseph. Ketidaklazimannya
dalam memasarkan produk pun membuat daya tarik Joger makin kuat, contohnya saja
iklan Joger yang berbunyiPabrik Kata-Kata Joger ada di Jalan Raya Tuban di Kuta,
sedangkan Teman Joger dibangun di Desa Luwus, di tepi Jalan Raya Luwus Bedugul.
Joger merupakan kependekan dari nama pemilik toko ini yaitu Joseph Theodorus
Wulianadi dengan sahabat Jermannya Gerhard yang memberinya modal usaha.
Pak Joger yang adik kandung Jaya Suprana direktur Jamu Jago ini merupakan pemilik
CV Wira’s Garment Melania Soraya yang memproduksi kaos-kaos dan pernak-pernik
khas Joger dan Jok Mah Li (pojok mahal sekali yaitu barang-barang luar negeri yang
dijual dengan harga miring).
Jadi kami hanya menjual sandal kirinya saja, dan jika beli sebelah kiri maka akan
dapat bonus sandal sebelah kanan. Harganya pun kami bagi dua, masing-masing
16.500 Rupiah,” dan terbukti bahwa sandal Joger laris manis bahkan sampai
kewalahan ketika permintaannya meningkat.
Selain tokonya yang ada di Jalan Raya Kuta, Joger sempat membuka toko di Jalan
Denpasar juga pada tahun 1983. Namun di tahun 1987, kedua tokonya yang di
Jalan Denpasar ditutup walaupun memiliki potensi tinggi. Karena bagi Joseph
yang terpenting bukanlah bagaimana jadi konglomerat dan membuat tokonya
merajalela dimana-mana melainkan dapat memuaskan konsumen, tetap kreatif,
dan konsekuen. Karena sejak tahun 1987 Joger tidak lagi profit oriented, tapi
happiness oriented. Karena kalau pengusahanya senang, belum tentu konsumen
senang. Tapi kalau konsumen senang sudah pasti pengusahanya senang.
Karena tak ada habisnya ide yang disalurkan Joger melalui produk-produknya
membuat Joger menjadi brand kenamaan di Bali. Tokonya selalu penuh antrean,
dan barangnya selalu update. Lama-lama, Joger pun menjadi alat promosi
pariwisata bagi Bali, karena ke-khas-an dari brand tersebut dan hanya bisa
didapatkan di Bali.
Orang-orang yang bertemu dengan Joseph seringkali menanyakan trik dan taktik
bisnis apa yang diterapkan hingga Joger tidak pernah mundur, namun Joseph
mengatakan bahwa Joger tidak punya taktik khusus. “Kami hanya punya sikap
dan komitmen yang kami jalankan secara konsisten dan konsekuen.”
Monumen Bajra Sandhi adalah monumen perjuangan rakyat Bali yang terletak
di Renon, Denpasar,Bali. Monumen ini menempati areal yang sangat luas, ada beberapa
lapangan bola di sekelilingnya.
Keseluruhan data daerah monumen berbentuk segi empat bujur sangkar dengan
penerapan konsepsi Tri Mandala :
Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai
ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan disekeliling
monumen. Para pengunjung bisa melihat panorama Denpasar dari tempat ini. Pada saat
cuaca cerah sehingga pemandangan Denpasar terlihat jelas. Untuk mencapai tempat ini
harus melewati tangga melingkat yang lumayan tinggi.
Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat diorama yang
berjumlah 33 unit. Lantai 2 (dua) ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan
rakyat Bali dari masa ke masa. Dioramanya mirip dengan yang ada di Monas,Jakarta.
Tapi yang di sini hanya menampilkan perjuangan rakyat Bali. Mulai zaman kerajaan,
masuknya Hindu,Majapahit, penjajahan, perang kemerdekaan, hingga saat ini.
Di bagian luar sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati
suasana sekeliling.
Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar Gedung Monumen, yang terdapat ruang
informasi, ruang keperpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi,
gedung dan toilet. Ditengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai
Puser Tasik, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.
1. Diorama 1 :
1. Diorama 2
Bali pada masa perundagian (2000 SM) • Diorama 2 Bali pada masa perundagian (2000
SM) • Diorama 3 Stupika dan Prasasti Sukawana (778 M) • Diorama 4 Rsi Markandeya
(abad ke-8 M) • Diorama 5 Rsi Kesari Warmadewa (914 M) • Diorama 6
Gunapriyadharmapatni dan suaminya Dharmadayana Warmadewa (989-1011) • Diorama
7 Konsep Kahyangan Tiga dari Empu Puturan (abad ke-11 M) • Diorama 8 Kehidupan
Banjar (abad ke-11 M) • Diorama 9 Sistem Subak (abad ke-11 M) • Diorama 10 Sri
Astasura Ratna Bumi Banten (Tahun 1338 M) • Diorama 11 Penobatan Sri Kresna
Kepakisan (1347-1350) • Diorama 12 Pembangunan Pura Dasar Gelgel (abad ke-14) •
Diorama 13 Dalem Waturenggong (1460-1550 M) • Diorama 14 Dang Hyang Nirartha
(1489 M) • Diorama 15 Masa kejayaan kerajaan-krajaan di Bali (abad ke-17 sampai 19) •
Diorama 16 Patih Jelantik merobek surat Gubernur Jendral (1846) • Diorama 17 Perang
Jagaraga (1848-1849) • Diorama 18 Patih Kusamba (1849) • Diorama 19 Perlawanan
Rakyat Banjar (1868) • Diorama 20 Puputan Badung (1906) Lingkaran Dalam: 21
samapai 33 Diorama Diorama-Diorama tersebut menggambarkan: • Diorama 21
Persiapan Sagung Wah melawan Belanda (1906) • Diorama 22 Puputan Klungkung
(1908) • Diorama 23 Bangkitnya organisasi pemuda (1923-1928)
• Diorama 24 Bali dibawah Fasisme Jepang (1942-1945) • Diorama 25 Menyebarluaskan
berita proklamasi (1945)• Diorama 26 Pusat komando pemuda Republik Indonesia
(September 1945) • Diorama 27 Peristiwa Bendera di Pelabuhan Buleleng (27 Oktober
1945) • Diorama 28 Pertempuran Laut di Selat Bali (1946) • Diorama 29 Serangan
terhadap Tangsi NICA (1946) • Diorama 30 Pembentukan Dewan Perjuangan Rakyat
Indonesia Sunda Kecil (1946) • Diorama 31 Pertempuran Tanah Aron (1946) • Diorama
32 Pertempuran Marga (1946) • Diorama 33 Bali dalam mengisi kemerdekaan
Ida Bagus Mantra, mantan Gubernur Bali, adalah orang yang memulai proyek
monument ini, dan monumen itu akan dibangun untuk mengenang kerja keras dan
perjuangan heroik dari rakyat Bali sebelum dan sesudah kemerdekaan. Bagaimanapun
proses pembangunan monumen ini juga semacam perjuangan. Proses pembangunan
dimulai pada tahun 1981, tetapi sempat terhenti selama beberapa tahun.
ini terletak di Niti Mandala, Renon, Denpasar, wilayah di mana sebagian besar
kantor-kantor pemerintahan berada. Monumen ini berdiri anggun di tengah lapangan
hijau yang biasanya digunakan oleh masyarakat untuk olahraga seperti jogging, sepak
bola, dan bola basket selama sesi pagi atau sore hari, dan selalu penuh dengan orang yang
melakukan kegiatan pada hari Minggu pagi.
Arsitektur monumen ini sangat unik, mengambil bentuk Bajra atau Genta,
peralatan yang digunakan oleh Pandita Hindu selama upacara keagamaan. Hal ini juga
merupakan simbol ikatan antara laki-laki dan perempuan yang menciptakan kemakmuran
sesuai dengan epik yang bercerita tentang perjuangan para dewa untuk mendapatkan
Tirta Amerta.
Setiap patung dan setiap ukiran di kompleks monumen memiliki arti tersendiri.
Seluruh monumen melambangkan Gunung Mandara, di mana menurut epic Mahabarata,
para dewa melakukan pertempuran dengan para raksasa memperebutkan Tirta Amerta.
Arsitektur juga melambangkan nasionalisme dengan 17 gerbang utama, 8 pilar, dan
ketinggian monumem mencapai 45 meter, untuk mencerminkan 17 Agustus 1945 yang
merupakan hari kemerdekaan negara.Memasuki monumen, dari bagian bawah anda harus
menaiki tangga yang akan membawa anda ke sebuah taman,
maka terdapat beberapa tangga lagi untuk masuk ke dalam dimana terdapat kolam
ikan di dalamnya. Lalu terdepat beberapa tangga lain untuk sampai ke ruang utama di
mana anda dapat melihat berbagai diorama yang menceritakan kisah kehidupan di Bali
dari jaman batu sampai era kemerdekaan
Banjra Sandhi memiliki ruang di bagian atas dimana hanya terdapat akses tangga
di tengah kolam. Dari ruangan tersebut, anda dapat melihat rumput hijau lapangan, atap
rumah, dan bangunan disekitarnya mendominasi pemandangan. Desain yang unik dari
Bajra Sandhi menarik banyak pengunjung setiap hari, dan pameran seni seperti foto atau
lukisan kompetisi sering berlangsung di ruang pameran.
5) TANJUNG BENOA
Tanjung Benoa tempat wisata Bali, terletak berdekatan dengan kawasan wisata
Nusa Dua. Pantai Tanjung Benoa, memiliki pasir putih dengan ombak yang tidak terlalu
besar. Karena memiliki ombak yang tidak terlalu besar, membuat pantai Tanjung Benoa
sangat cocok untuk aktivitas wisata bahari.
Tanjung Benoa tempat wisata Bali sangat terkenal, akan akan aktivitas wisata
bahari. Jika Anda hobi akan aktivitas water sport Bali, maka Tanjung Benoa, salah
satu tempat wisata yang tidak boleh anda lewatkan saat liburan di pulau dewata.
Hampir setiap hari Tanjung Benoa tempat wisata Bali, tidak pernah sepi akan
kunjungan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Tentunya tidak semua orang yang datang ke pantai Tanjung Benoa Bali, akan bermain
aktvitas Tanjung Benoa watersport. Beberapa wisatawan ada yang memilih untuk sekedar
menonton ataupun jalan-jalan di pantai Tanjung Benoa.
Lokasi Tempat Wisata Tanjung Benoa Bali
Lokasi dari tempat wisata Tanjung Benoa Bali, berada di ujung tenggara pulau
Bali dan merupakan sebuah kelurahan di kecamatan Kuta Selatan. Untuk mencari lokasi
Tanjung Benoa sangatlah mudah, akan lebih mudah untuk mencari, jika anda
menggunakan peta di Google Map. Lihat disini peta lokasi pantai Tanjung Benoa.
Jika anda datang dari airport Ngurah Rai anda hanya memerlukan waktu 30 menit
untuk sampai di Tanjung Benoa tempat wisata Bali. Tentunya jika jalan tidak mengalami
kemacetan. Untuk mengindari kemacetan jika anda sedang berlibur pada saat musim
ramai di Bali, gunakalah jalan Tol Bali Mandara. Biaya tol Bali Mandara per tanggal 13
Agustus 2014 untuk mobil roda 4, Rp 10.000 / mobil. Musim ramai di Bali pada bulan
Juli, Agustus, Desember dan Awal Januari.
Jika anda liburan di Bali dengan anak-anak, pastinya anak-anak anda akan suka
dengan tempat wisata Tanjung Benoa. Terutama wisata ke pulau penyu Tanjung Benoa.
Oleh karena itu, aktivitas wisata ke pulau penyu, kami rekomendasikan dalam halaman
tempat wisata untuk anak di Bali.
Selain menggunakan sewa mobil + driver di Bali ada cara lain yang lebih murah,
tapi syaratnya harus mengikuti permainan watersport di Tanjung Benoa Bali. Apabila dari
awal anda berkeinginan untuk ke pantai Tanjung Benoa untuk menikmati Tanjung Benoa
watersport, maka kami sarankan anda membeli paket Tanjung Benoa watersport.
Setiap perusahaan atau travel agent yang menjual paket watersport di Tanjung
Benoa, akan menawarkan jasa gratis antar jemput dari hotel tempat anda menginap ke
lokasi pantai Tanjung Benoa, jika anda membeli salah satu dari paket watersport, dengan
minimum pemesanan 2 orang.
Banyak orang mengatakan, tempat wisata di Tanjung Benoa Bali, adalah surga
olahraga air, bagi yang menyukai aktivitas wisata bahari. Di Tanjung Benoa tempat
wisata Bali banyak terdapat penyedia jasa Bali water sport seperti parasailing, jet ski,
banana boat, fly fish, snorkeling dan wisata ke pulau penyu. Harga yang ditawarkan
masing masing penyedia juga sangat bervariasi.
Bagi anda yang berminat untuk mencoba water sport di Tanjung Benoa dan anda
menggunakan jasa sewa mobil plus sopir di Bali, tanyakanlah kepada supir anda,
perusahaan yang menyediakan water sport di Tanjung Benoa dengan pelayanan yang
bagus. Selain itu tanyakan juga perusahaan water sport yang menawarkan harga
kompetitif .
6) Pasar Sukawati
Pasar Seni Sukawati buka dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore, sebelum mereka
memulai beraktifitas terlebih dulu bersembahyang. Setiap hari pasar ini selalu ramai
dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat, juga para wisatawan yang bertujuan
berbelanja dan membeli kerajinan khas Bali untuk di jadikan sebagai koleksi, souvenir
dan cindra mata baik buat diri sendiri, saudara, keluarga, teman dan kolega. Pasar Seni
Sukawati tutup saat Hari Raya Nyepi dan Galungan.Sebaiknya bila anda mau berbelanja
di Pasar Seni Sukawati di pagi hari karena pedagang disana menganggap dan percaya bila
orang pertama datang dan membeli barang dagangan mereka diangggap awal yang baik
mendapatkan penglaris dan akan mempermudah jualan mereka di siang hari, biasanya
pembeli pertama bisa mendapatkan harga relatif lebih murah.
Di Pasar Seni Sukawati ini juga berlaku tawar menawar dalam transaksi jual beli
seperti halnya pasar seni atau pasar tradisional lainnya. Dalam hal ini kita tidak pernah
tahu berapa harga yang pasti karena setiap pembeli mendapatkan harga yang berbeda.
Jangan malu atau sungkan untuk melakukan tawar menawar harga sehingga
mendapatkan harga yang sesuai dengan harapan anda, penjual tidak akan marah kalau
kita menawar dengan harga rendah, itu sudah menjadi tradisi disana.
7) BEDUGUL
Nama Tampak Siring berasal dari dua buah kata dalam bahasa Bali, yaitu tampak
dan siring yang berarti: “telapak” dan “miring”. Penamaan tersebut berkaitan erat dengan
legenda masyarakat setempat tentang Raja Mayadenawa. Raja ini dikenal pandai dan
sakti mandraguna. Namun, karena kelancangannya mengangkat diri sebagai dewa yang
harus disembah oleh rakyatnya, maka Betara Indra mengutus bala tentara untuk
menyerang Raja Mayadenawa. Serangan ini membuat Mayadenawa melarikan diri ke
dalam hutan. Untuk menyamarkan jejaknya, Mayadenawa sengaja berjalan dengan cara
memiringkan telapak kakinya.
Namun sayang, usaha Mayadenawa untuk mengelabui bala tentara Betara Indra
gagal, jejaknya akhirnya diketahui. Dengan sisa-sisa kesaktiannya, Raja Mayadenawa
mencoba melawan dengan menciptakan mata air beracun yang dapat membunuh para
pengejarnya. Untuk menanggulangi akibat buruk dari mata air beracun itu, Betara Indra
menciptakan sumber mata air penawarnya, yaitu Tirta Empul (air suci). Wilayah pelarian
Raja Mayadenawa itulah yang kini dikenal sebagai Tampak Siring.
Istana Tampak Siring dibangun oleh seorang arsitek bernama R.M. Soedarsono
atas prakarsa Presiden Soekarno. Pembangunan istana kepresidenan ini terbagi ke dalam
dua masa, yaitu tahun 1957 dan 1963. Pada tahun 1957, di kompleks ini dibangun Wisma
Merdeka dan Wisma Yudhistira. Sementara pada tahun 1963, pembangunan tahap kedua
merampungkan dua gedung utama lainnya, yaitu Wisma Negara dan Wisma Bima, serta
satu Gedung Serba Guna (gedung konferensi).
Istana Tampak Siring dibangun di areal berbukit dengan ketinggian sekitar 700
meter di atas permukaan laut (DPL). Para pelancong yang mengunjungi tempat ini dapat
menyaksikan riwayat dan fungsi gedung bersejarah yang pernah digunakan oleh para
presiden Republik Indonesia. Pada Wisma Merdeka yang memiliki luas 1.200 m2,
misalnya, pengunjung dapat melihat Ruang Tidur I dan Ruang Tidur II Presiden, Ruang
Tidur Keluarga, Ruang Tamu, serta Ruang Kerja dengan penataan yang demikian indah.
Di gedung ini wisatawan juga dapat melihat hiasan-hiasan berupa patung serta lukisan-
lukisan pilihan.
Jembatan persahabatan
Masih dalam kawasan istana ini, para turis juga dapat menikmati obyek wisata
lainnya yang cukup terkenal di Pulau Bali, yaitu Pura Tampak Siring yang berada tepat di
bawah Istana Tampak Siring. Pura ini juga dikenal dengan nama Pura Tirta Empul karena
di pura ini terdapat sumber mata air suci (“tirta empul”). Di tempat ini, para turis dapat
melakukan meditasi maupun meraup berkah dengan cara mandi di kolam khusus yang
dialiri oleh air dari Tirta Empul. Mata air yang disakralkan ini konon sudah digunakan
untuk penyucian dan pengobatan sejak seribu tahun yang lalu.