Anda di halaman 1dari 11

MODUL VI - Uji Kualitatif Kation Sistem Golongan Carnog

Hari/Tanggal Praktikum : Minggu, 13 November 2016

Modul , Judul Praktikum :Uji Kualitatif Kation Sistem Golongan Carnog Untuk
Sampel Anorganik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Prinsip
Analisa kualitatif untuk kation berdasarkan sistem carnog ditujukan untuk
menghindari penggunaan H2S karena gas H2S bersifat sangat berbahaya.

1.2 Tujuan
Untuk melakukan pemisahan kation menurut system carnog menggunakan
(NH4)2S dan test akhir menandakan adanya kation yang dicari
dilakukan kation yang dicari dilakukan reaksi spesifik terhadap kation
dengan menggunakan reagensia yang khas untuk kation bersangkutan .

Intan Apriliani Safitri / 3212151043 Page 1


MODUL VI - Uji Kualitatif Kation Sistem Golongan Carnog

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Dasar


Analisa kualitatif untuk kation berdasarkan sistem carnog ditujukan untuk
menghindari penggunaan gas H2S. Gas H2 S sangat berbahaya dan
beracun. Pengerjaan disesuaikan dengan diagram dibawah ini dan tes spesifikasi
untuk kation dapat dikerjakan dalam keadaan tercampur paling banyak 2 atau 3
kation. Dalam pengambilan reagen pereaksi tidak boleh digunakan pipet yang sama.
Satu pipet untuk satu reagen.
2.2. Teori Tambahan

Analisa kualitatif merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui unsur


apa yang terdapat pada suatu sampel. Analisis kualitatif untuk zat organik terdiri dari :

1. Analisis anion
2. Analisis kation

Pada analisis kation, kation yang dipelajari adalah sebagai berikut :


+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 3+ 2+ 2+
NH4 , Na , Ba , Mg , Hg , Cu , Sn , Fe , CO , Mn ,
2+ + 2+
Ni , Al , Ag , dan sebagainya.

Untuk identifikasi kation secara sistematis, harus dilakukan pemisahan golongan.


Setelah itu baru dilakukan uji spesifik setiap kation yang ada dalam golongan
tersebut. Untuk mengidentifikasi keberadaan didalam cuplikan, dalam analisa kation
ada 5 golongan, yaitu :

+
1. Golongan 1 : Ag, Pb , akan mengendap sebagai garam klor dalam kondisi asam
kuat.
2+ 2+ 2+ 2+
2. Golongan 2 : Pb , Hg , Cu , Sn , akan mengendap sebagai garam sulfida
atau hidroksida dalam suatu sedikit basa.
2+ 3+ 2+
3. Golongan 3 : Fe , Fe , CO , akan mengendap sebagai garam atau
hidroksida dalam suatu sedikit basa.

Intan Apriliani Safitri / 3212151043 Page 2


MODUL VI - Uji Kualitatif Kation Sistem Golongan Carnog

2+ 2+
4. Golongan 4 : Ca , Ba , tetap berada dalam larutan setiap pemeriksaan
kation
golongan 1-4, karena H2S tidak enak serat berbahaya.
Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan mengelompokan ion ion
yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokan dilakukan dalam bentuk
pengendapan dimana penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan
sekelompok ion-ion. Cara ini menghasilkan 6 kelompok yang namanya
disesuaikan dengan pereaksi pengendapan yang digunakan untuk mengendapkan
ion kelompok tersebut.

Kelompok ion-ion tersebut adalah golongan klorida (I), golongan sulfida (II),
golongan hidroksida (III), golongan sulfida (IV), golongan karbonat (V),
dan golongan sisa (VI).

Analisis kation memerlukan pendekatan yang sistematis. Umumnya ini


dilakukan dengan dua cara yaitu pemisahan dan identifikasi. Pemisahan
dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok kation dari larutannya.
Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari larutan dengan cara sentrifus
dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang lain. Larutan yang masih berisi
sebagian besar kation kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok
kation baru. Jika dalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi
beberapa kation maka kation-kation tersebut dipisahkan lagi menjadi kelompok
kation yang lebih kecil, demikian seterusnya sehingga pada akhirnya dapat
dilakukan uji spesifik untuk satu kation. Jenis dan konsentrasi pereaksi serta
pengaturan pH larutan dilakukan untuk memisahkan kation menjadi beberapa
kelompok. Suatu skema analisis standar untuk mengidentifikasi 25 kation dan 13
anion yang berbeda telah disusun. Skema analisis tersebut terus dikembangkan
sehingga sekarang orang dapat memilih skema yang sesuai dengan kondisi
yang ada dilaboratorium masing-masing. Bahkan tidak menutup kemungkinan
untuk memodifikasi dan mengembangkan sendiri skema tersebut. Tabel berikut
ini menunjukkan kelompok kation dan pereaksi yang digunakan dalam analisis
kualitatif standar.

Intan Apriliani Safitri / 3212151043 Page 3


MODUL VI - Uji Kualitatif Kation Sistem Golongan Carnog

BAB III

PROSEDUR KERJA

3.1 ALAT DAN BAHAN

3.1.1. Alat Yang Digunakan


1. Test tube + Rak test tube 6. Spatula
2. Kaca arloji 7. Batang pengaduk
3. Pipet tetes 8. Penjepit
4. Kertas saring 9. Bunsen
5. Botol semprot 10. Sentrifuga

Intan Apriliani Safitri / 3212151043 Page 4


3.1.1. Bahan Yang Digunakan
1. Aquadest 30. Benzoinoxim
2. HCl 6M
31. NH4NO3 0,1M
3. H2O2 10%
32. NaBiO 3
4. Air Iodida
33. KClO3 padat
5. NH4OH 2M
34. AgNO3 1M
6. Gas H2S
35. α-nitoso β-nepthol
7. Air brom
36. etanol 65%
8. (NH4)2S2
37. Zn Uranil acetat
9. K2CrO4
38. Pereaksi untuk anion
10. NaOH 2M
39. KCN 2M
11. H2SO4 2M
40. NaOH 6M
12. Na2S2O3 padat
41. Serbuk Al
13. KSCN 2M 42. PbOAc 2M
14. Na2CO3 padat 43. Pereaksi Molibdat
15. (NH4)2CO3 44. Garam inggris
16. (NH4)C2O4 45. HNO3 pekat
17. NH4Cl 46. HgCl2 5%
18. Pereaksi kation
47. CaCO thilin
19. KBr 1M
48. Serbuk Fe
20. Aquaregia
49. KNO3padat
21. SNCl 2M
50. Rhodamin-B
22. Anilin
51. Cl pekat
23. Plat Cu
52. KIO3
24. HNO3 1:1
53. HOAc 6M
25. H2SO4 pekat
54. CuSO4 0,1%
26. NH4OAc 2M
55. CHCl3
27. NaOaC 2M
28. Kl-Chincronin 56. Na2HPO4 2M

29. K4Fe(CN)6 57. Na2Co(NO2)6


3.3 Cara Kerja
Campuran

Ag, Pb, Hg(I) Filtrat

NH3 berlebih
+ (NH4)2S
Asamkan dengan
HOAc

Hg(II), Bi, Fe, Cu Filtrat

Co, Ni, Cd, Pb + H2SO4


+ NH4HC2O4
Zn, As, Sb, Sn

Ba, Ca Filtrat

+ H3PO4
+ NH4OH
pH > g

Mn, Mg, Al, Cr Filtrat


+ + +
NH4 , K , Na
Pemisahan endapan dari filtrat Ag, Pb, dan Hg(I)

Hg, Bi, Mn, Fe, Pb, Cu, Cd

Ni, Co, Ca, Sr, Ba, Mg

+ HCl, H2O2, NH3

+ Na2HPO4

Hg, Bi, Mn, Fe, Pb

Ca, Sr, Ba, Mg +KOH, Br2

+ (NH4)2S2 + H2SO4
amm, ox

Cu, Cd Filtrat
Ca, Ba Sr, Mg Co, Ni
Hg, Bi2S3, FeS, PbS

+ HNO3encer

HgS Bi, Fe, Pb

+ H2SO4
encer

PbSO4 Fe, Bi+ NH4OH

Fe(OH)3, Bi(OH)3

+ NaOH

Bi Fe
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil percobaan :
Sampel = HCl → larutan yang berwarna kuning
Sentat dari hasil penambahan sampel dengan HCl ditambahakan
NH3 berlebih + (NH4)2S dan diasamkan oleh HOAc → timbul endapan
yang berwarna coklat. Kemudian dilakukan pengujian spesifik kation
yang teridentifikasi Fe dan Bi pada sampel organik logam dan Fe pada
sampel anorganik.

4.2 Pembahasan :
Gas H2S adalah gas yang sangat beracun, maka
digunakanlah analisa golongan kation sistem
carnog yang ditujukan untuk menghindari
penggunaan gas tersebut. Pada percobaan ini dilakukan dengan
sampel anorganik ditambahkan HCl pekat diruang asam, dan
hasilnya adalah larutan menjadi warna kuning tak ada endapan.
Hasil percobaan tadi disebut sentrat 1 dan kemudian dianalisa
kembali dengan larutan NH3 + (NH4)2S + HOAc , hasilnya
adalah terdapat endapan coklat dan larutan berwarna coklat. Karena
terdapat endapan maka dilakukan uji kation pada endapan tersebut.
Pada praktikum untuk pengujian uji kualitatif kation dengan
sistem carnog untuk sampel anorganik. Prinsipnya ialah dengan
melakukan uji kualitatif kation dengan cara pemisahaan melalui
pengendapan jadi endapan dan sentrat yang dihasilkan itulah yang
akan diidentifikasi apakah termasuk ke dalam golongan 1, golongan 2,
golongan 3 ataupun golongan 4. Setelah itu dilakukan pengujian
spesifik agar dapat diketahui dengan pasti kation yang terkandung
dalam sampel. Pada uji identifikasi reagen spesifik untuk kation FE
menunjukan hasil positif karena saat di tambahkan KSCN menjadi
warna merah dan saat di tambahkan K4Fe(CN)6 menjadi warna biru.
Identi fikasi kedua pada kation Bi dinyatakan positif karena saat kerts
sarid yang telah di tetesi sampel ditambahkan larutan chinconin kertas
berubah menjadi jingga.
BAB V

KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Kation yang teridentifikasi pada metoda carnog adalah :

1. Organik Logam = Fe dan Bi


2. Anorganik = Fe
DAFTAR PUSTAKA

Cotton, Wilkinson.1989.Kimia Anorganik Dasar 1.UI-press.Jakarta.

Petrucci, Ralph H.1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern,


jilid.Erlangga.Jakarta.

Harjadi, W.1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar.Gramedia.Jakarta.

Sukardjo.1985.Kimia Anorganik.Bina Aksara.Yogyakarta.

Vogel.1990.Analisis Anorganik Kualitatif. PT.Kalman Media Pustaka.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai