PENDAHULUAN
1. 1. Prinsip Percobaan
Berdasarkan penggunaan reaksi spesifik masing-masing unsur penyusun utama
senyawa organik dalam keadaan tertentu tanpa gangguan dari ion-ion lainnya.
1. 2. Tujuan Percobaan
Untuk memberikan pengetahuan kepada praktikkan bahwa analisa senyawa organik
dari sampel tumbuhan dan hewani maupun dari sintesis polimer dapat menggunakan
metodeareagen spesifik untuk penentuan atom/unsur utama karbon (C), logam dan non
logam dengan metoda reagen spesifik sebelumnya dilakukan proses destruksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hasil
Hasil
3.3. Cara Kerja
a. Penentuan atom/unsur karbon (C) dan hydrogen (H)
1. Dimasukkan sampel yang diberikan asisten diambil kira-kira 5 mL
dimasukkan test tube.
2. Ditambahkan CuO padat kira-kira 0,5g.
3. Dirangkai alat seperti yang dijelaskan.
4. Dipanaskan dengan pemanas spirtus/bunsen.
5. Diamati yang terjadi pada bitnik-bintik air pada dinding test tube (adanya
H) dan pada labu Erlenmeyer terjadi kekeruhan larutan air barit (adanya
C).
6. Dicatat hasil yang terjadi, dilengkapi dengan reaksinya.
b. Penentuan logam dan non logam, dengan reagen spesifik
1. Dimasukkan sampel 10 mL ke dalam corong pisah dan lakukan destruksi.
2. Ditambahkan 25mL HCl pekat ke dalam corong pisah yang telah ada
sampel.
3. Dilakukan pengocokan selama 20-30 menit.
4. Ditambahkan H2O2 3 mL dan dilanjutkan pengocokan sampai warna
bening.
5. Didinginkan, dipindahkan larutan ke botol warna cokelat beri label.
6. Larutan siap sebagai sampel untuk analisa kation dan anion dengan
metodea reagen spesifik, untuk logam magnesium, besi, tembaga,
kalsium, kalium dan non logam nitrogen, fosfor, yod dan belerang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Percobaan
Hasil Percobaan
Sampel Organik dilarutkan dengan 10 mL Aquadest
Hasil : bening (mudah larut)
Sampel + 25 mL HCl Pekat
Hasil : warna kuning
Pengujian Kation
a.
Cu2+
1 tetes sampel + 1 tetes HCl 2 M + 1 tetes K4Fe(CN)3
Hasil = warna kuning, tidak ada endapan
b. Fe3+
2 tetes sampel + 1 tetes KSCN 2 M
Hasil = warna merah
2 tetes sampel + 1 tetes K4Fe(CN)3
Hasil = warna hijau
c. Ca2+
1 tetes sampel + 1 tetes (NH4)2C2O4
Hasil = Bening, tidak ada endapan
d. Mg2+
2 tetes sampel + 2 tetes NH4Cl 2 M + beberapa tetes NH4OH + 2 tetes
Na2HPO4
Hasil = bening, tidak ada endapan
1 tetes sampel + 1 tetes pereaksi titan yellow + 1 tetes NaOH 2M
Hasil = warna jigga, terdapat endapan merah
e. K+
Sampel dibubuhi ke kertas saring + 1 tetes pereaksi Dipikrilamin
Hasil = tidak ada noda
Pengujian Anion
a. I-
1 tetes sampel + 1 tetes AgNO3 1 M + 1 tetes HNO3 1 M
Hasil = terbentuk endapan
1 tetes sampel + 1 tetes FeCl3 dan diteteskan keatas kertas kanji
Hasil = warna kuning
b. S-
1 tetes sampel diasamkan + pada kertas PbOAc
Hasil = warna putih
c. Cl-
1 tetes sampel + 2 tetes AgNO3 + 1 tetes HNO3 2 M
(terbentuk endapan)
Cuci endapan dengan H2O, larutkan endapan dengan (NH4)2CO3 2 M
Hasil = Endapan larut
d. NO2-
2 tetes sampel + 1 tetes H2SO4 1 M + 2 tetes thioreum 10%. Biarkan 5
menit + 1 tetes HCl 2 M + 1 tetes FeCl3 0.1 M
Hasil = warna jingga
4.2. Pembahasan
KESIMPULAN
Gas klor (Cl2) dan gas nitrosil klorida (NOCl) inilah yang mengubah logam
menjadi senyawa logam klorida dan selanjutnya diubah menjadi kompleks anion
yang stabil yang selanjutnya bereaksi lebih lanjut dengan Cl–.