Akidah: Tauhid,Ideologi
Ibadah:Fiqih/Syari’ah/
Akhlak: Tasawuf
Sumber Ajaran Islam:
Al-Qur`an dan
As-Sunnah
Mencakup
a. Mengatur hubungan
a. Ilahiyah (ttg Tuhan)
• Manusia scr.Vertikal a. Perilaku baik (akhlak
Nubuwwah (ttg.Nabi)
• (IbadahMahdhah) Karimah/mahmudah)
Ruhaniyyah (ttg.alam Metafisik)
• b. Mengatur hubungan b. Perilaku buruk (akhlak
Sam’iyyah (hal-hal yg ditransfer
Manusia scr. Horizontal Madzmumah)
melalui sam’i/pendengaran)
(Ibadah Sosial/Mu’amalah)
• Kognitivisme
Akhlak manusia dapat diarahlan melalui proses pendidikan kognitif
• Progresivisme
Kemampuan intelegensia manusia dapat mengembangngkan potensi etika seseorang.
Sehingga ttumbuh menjadi peradaban tinggi.
• Tasawuf
Perilaku manusia dapat dibentuk melalui pengenalan berbasis konsep MAQOM (Tingkatan
manusia yang dapat diusahakan), yakni: Taubat, Waro,Zuhud,Sabar, Faqr, Khauf,
Tawakal dan Rida. AHWAL (Kondisi jiwa dalam mengusakana maqam), yakni:
muhasabah, mahabbah, Raja dan Khauf, Syauq. Semua itu dilakukan melalui proses
RIYADHAH untuk mencapai MAKRIFAT.
•
Karakteristik Etika Islam (Akhlak)
• Mengajarkan dan menuntun manusia
kepada tingkah laku yang baik dan
menjauhkan diri dari tingkah laku yang
buruk.
• Ukuran baik buruknya perbuatan,
didasarkan kepada ajaran Allah Swt.
6
Metode Pembentukan Akhlak
• Cara memperoleh akhlak yang baik: dengan langkah
spiritual (dzikir) dan langkah lahir yaitu dengan
membentuk kebiasaan diri dengan cara mujahadah
(memaksakan diri) untuk mengulang-ulang perbuatan
baik.
• Cara mengubah kebiasaan buruk:
- Menyadari perbuatan buruk dan bertekad
meninggalkannya
- Mencari saat yang tepat
- Menghindari faktor perbuatan buruk
- Berupaya tetap dalam keadaan yang baik
- Meninggalkan perbuatan buruk sekaligus
- Memelihara kekuatan penolak perbuatan buruk yang
ada dalam jiwa
- Memilih teman yang baik
- Menyibukkan diri dengan pekerjaan bermanfaat
7
ETIKA
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI
DALAM ISLAM
A.Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
(Ipteks)
• Ilmu adalah pengetahuan yang sudah
diklasifikasi, diorganisasi, disistimatisasi, dan
diinterpretasi, menghasilkan kebenaran
obyektif, sudah diuji kebenarannya dan
dapat diuji ulang secara ilmiah
(International Webster’s Dictionary)
8
Sumber Ilmu
11