Anda di halaman 1dari 30

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RODA GIGI CACING

(WORM GEAR) dengan METODE NIEMANN

Dosen : Pak Ojo Kurdi

Disusun Oleh:

Ricky Petra Falendra 21050112130077

Departemen Teknik Mesin

Universitas Diponegoro

2017

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian
Roda gigi cacing ialah suatu elemen transmisi yang dapat meneruskan daya dan putaran
pada poros yang bersilang. Roda gigi cacing mempunyai gigi yang dipotong menyudut seperti
pada roda gigi helik dan dipasangkan dengan ulir yang dinamakan ulir cacing. Penggunaan roda
gigi ini biasanya untuk mereduksi kecepatan, roda gigi ini dalam operasionalnya akan
“mengunci sendiri” sehingga tidak dapat diputar pada arah yang berlawanan. Keuntungan dari
roda gigi ini adalah dengan memberikan input minimal dapat dihasilkan output dengan
kekuatan maksimal.Roda gigi ini biasanya digunakan untuk kecepatan-kecepatan tinggi dengan
kemampuan mereduksi kecepatan yang maksimal.
Pasangan roda gigi cacing terdiri dari sebuah poros yang mempunyai ulir luar dan sebuah
roda cacing yang berkait dengan poros cacing tersebut.Perbandingan transmisi roda gigi cacing
dapat dibuat hingga perbandingan reduksi 1 : 100 dan cara kerjanya halus atau hampir tanpa
bunyi. Namun pada umumnya transmisi tidak dapat dibalik untuk menaikkan putaran, yakni
pada roda cacing ke cacing. Adapun kekurangan dari transmisi roda gigi cacing adalah memiliki
efisiensi mekanis (ç) yang rendah, terutama jika sudut kisarnya (ã) kecil.Dalam kerjanya, cacing
dan roda cacing terjadi gesekan yang cukup besar sehingga dapat menimbulkan banyak panas,
oleh sebab itu kapasitas transmisi roda gigi sering dibatasi jumlah panas yang timbul.

Gambar 1.1 Ilustrasi Roda Gigi Cacing

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
1.2 Tujuan Perencanaan Roda Gigi Cacing

1. Dapat merencanakan roda gigi cacing dengan parameter yang dihasilkan.


2. Dapat menganalisa Roda Gigi Cacing menggunakan metode Niemann.
3. Dapat menghasilkan Roda Gigi yang aman sesuai dengan parameter yang diberikan.

1.3 Batasan Masalah

Metode yang digunakan untuk merencanakan, menganalisa, dan membuat desain roda
gigi cacing menggunakan metode Niemann dengan menggunakan parameter yang diberikan
dan asumsi yang dibutuhkan.

Diketahui: Perkirakan dimensi rodagigi cacing tipe E dengan jarak antar poros a = 200
mm, rasio reduksi i = 10 dengan mengambil nilai z1 = 3 dan zm2 = 30.

1.4 Sistematika Laporan

BAB I Pendahuluan

BAB II Dasar Teori

BAB III Metodologi Perencanaan dan Perancangan Roda Gigi Cacing

BAB IV Perhitungan dan Hasil Analisis

BAB V Penutup

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
BAB II

DASAR TEORI

Persamaan Dasar yang digunakan dalam perencanaan dan Analisa Metode Niemann
adalah sebagai berikut:

2.1 ESTIMASI DIMENSI UTAMA


Jika jarak antar poros (a) dan rasio reduksi (i) diketahui
a. Menentukan jumlah gigi z1 dan z2 dari tabel 24/2
b. Menghitung zm2 = z2 + 2x2. Nilai 2x2 dari tabel 24/2 (tergantung jenis roda gigi
cacing, E-worm atau H-worm)
c. Menghitung diameter minor worm, df1 = 0,6a0,85
d. Menghitung modul m, yaitu :

d m 2 2a  d f 1
m 
z m 2 z m 2  2,4

e. Menghitung diameter rata-rata dm1 dan diameter kepala dk1 dari worm

d m1  d f 1  2,4m dan d k1  d m1  2m

f. Memeriksa harga faktor gigi zF dan nilai tangen sudut kisar tan γm
Syarat yang harus dipenuhi adalah zF = dm1/m ≥ 6 ; tan γm = z1/zF ≤1
g. Menghitung data dan dimensi gear/wheel
d m 2  2a  d m1 ; d f 2  d m1  2,4m

d k 2  d m 2  2m ; d a 2  d m 2  3m

Dimana da2 adalah diameter luar wheel.


do2 = z2m ; do1 = 2a – do2

h. Lebar gigi worm, b1  2,5m z m 2  2


i. Lebar gigi wheel, b2
Dengan bm 2  0,45(d m1  6m)  0,45m( z F  6) , maka :

Untuk material perunggu, b2 = bm2


Untuk material paduan aluminium, b2 = bm2 + 1,8 m
j. Menentukan parameter lain dari pasangan rodagigi cacing, yaitu :

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
* Pitch, H = π m z1
* Sudut kisar rata-rata, γm = arc tan (z1/zF) = arc tan (mz1/dm1)
* Sudut kisar, γo = arc tan (mz1/do1)
* Modul normal, mn = m cos γo
* Sudut heliks wheel, β1 = 90o - γ
2.2 PEMILIHAN SERI RODAGIGI CACING
Secara umum ada involute worm (E-worm), globoid worm (G-worm) dan follow flank
worm (H-worm).Data pemilihan untuk worm gear diberikan oleh tabel 24/12, 24/13 dan
gambar 24/21 s/d gambar 24/24. Dari beban operasional yang ada dari tabel dan gambar
tersebut, sebaiknya dipilih jenis worm yang punya kapasitas ketahanan temperatur N T dan
ketahanan permukaan NF yang baik.
2.3 EFISIENSI DAN KERUGIAN DAYA
Dengan N1 adalah daya di worm, N2 adalah daya di wheel dan Nv adalah daya yang hilang,
maka efisiensi ditentukan dengan rumus berikut :
1. Jika worm sebagai penggerak,

N2 N2
 
N1 N 2  N v

2. Jika wheel sebagai penggerak,

N1 N 2  N v 1
'    2
N2 N2 

3. Mencari harga daya yang hilang Nv diberikan dengan rumus berikut :

Nv  1   100 
  tan  m   y 2  y3   untuk E-worm
N2  tan  m  a 
 
0 , 96
Nv  1   100 
  y 2  y3   untuk H-worm
N 2  tan  m   a 

Dimana harga y2 dan y3 didapat dari tabel 24/11.
4. Kehilangan daya Nv ini disebabkan oleh gesekan pada kontak gigi Nvz,gesekan bantalan
dan pelumas No dan beban gesek bantalan Np, sehingga :
N v  N vz  N o  N p

 1 
dimana N vz  N 2  z   tan  m 
 tan  m 

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
4/3
V  90  n1 
2,5
 a 
No     
 100  1,8.1000  1000 
0, 44
 a  i
N p  0,228 N 2  
 100  d m2

 A  o yw 7,2
Catatan :  z  o  dengan  o  y z ;  A  0,1 ; e 
1  v F  e
a 100 o

Dimana yz dari tabel 24/4 dan yw dari tabel 24/5.


2.4 MEMERIKSA KAPASITAS KEKUATAN PERMUKAAN GIGI (N1F DAN N2F)
Langkah-langkah yang ditempuh untuk memeriksa kekuatan permukaan gigi (Safety Flank)
adalah sbb :
1. Menghitung gaya tangensial wheel U2
N2
U 2  1,43.10 6.
d m 2 n2

2. Menentukan koefisien fm, yaitu :


10
fm 
zF

3. Menentukan koefisien sistem gigi gear fz berdasar tabel 24/4


4. Menghitung faktor k, yaitu :
U2
k
f m f z bm 2 d m 2

5. Memilih data kekuatan material ko dari tabel 24/5


6. Menghitung kecepatan luncur rata-rata vF yaitu :
v1 n1
vF  dengan v1  d m1
cos  m 19100

2
7. Mencari koefisien kecepatan fn dari tabel 24/8 dengan rumus, f n 
2  v F0,85
8. Koefisien umur fh yang harganya dari tabel 24/3. Nilai fh tergantung pada umur worm
gear yang diinginkan / dirancang.
9. Koefisien beban bolak balik fw, untuk beban konstan fw = 1 dan untuk beban dinamis
nilai fw > 1 (tergantung karakteristik beban dinamisnya), yaitu :
1/ 3
 h  h1  h2  ..  f n' h' f n'' h ''  ...
f w    dan fn 
 h  f h
1 1  f h
2 2  ...  h '  h ''  ...

Dimana untuk perubahan beban :


h adalah lama perioda saat gaya U2 muncul

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
h1 adalah lama perioda saat gaya f1U2 muncul
h2 adalah lama perioda saat gaya f2U2 muncul, dst
dan untuk perubahan putaran n2 akan menghasilkan perubahan nilai vF (point f) :
h’ adalah lama perioda saat n2’ muncul, sehingga dapat dicari vF’
h’’ adalah lama perioda saat n2’’ muncul, sehingga dapat dicari vF’’
h’’’ adalah lama perioda saat n2’’’ muncul, sehingga dapat dicari vF’’’, dst
dan harga untuk fn’ ; fn’’ ; fn’’’ dapat dicari dengan rumus dari point g diatas.
10. Menghitung faktor kgrenz yaitu :
k grenz  k o f n f h f w  k o

11. Menghitung nilai keamanan permukaan worm / wheel SF :


k grenz
SF  1
k
12. Batas kapasitas kekuatan permukaan gigi dari wheel N2F adalah :
2
k grenz b d 
N 2 F  0,7 f m f z m 2  m 2  n2
SF 100  100 
13. Efisiensi rodagigi cacing berdasar kekuatan permukaan η
N 2F N 2F
 
N 1F N 2F  N v
dimana harga Nv dicari dari persamaan point C.3. dengan N2 = N2F.
14. Jika kapasitas yang dihasilkan belum sesuai yang direncanakan, maka dilakukan
perancangan ulang mulai dari estimasi awal dimensi (point A).
2.5 MEMERIKSA KAPASITAS KETAHANAN TEMPERATUR ( NT1 DAN NT2 )
1. Menghitung beda temperatur antara casing dengan udara luar tu, yaitu :
tu = tw -tL, dimana tw adalah temperatur luar casing dari pasangan worm/wheel dan tL
adalah temperatur udara luar
2. Menentukan nilai yB yaitu :

y B  0,355 untuk gear dengan air vanes

y B  0,14 untuk gear tanpa air vanes

3. Menghitung nilai yK yaitu :


1, 55
 n1 
yK  1  yB  
 1000 

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
4. Menghitung nilai FK dan αK yaitu :
1,8
 a 
FK  K  5,52  yK
 100 
Jika pendinginan dilakukan dengan angin seperti halnya pada kendaran yang sedang
berjalan, maka nilai FK dan αK :
1,85
 a 
 K  17,7(1  0,1vL ) dan FK  0,20 
 100 
5. Kapasitas pendinginan Nk adalah sama dengan daya yang hilang Nv (point C.3). Nilai
Nk untuk pendinginan di udara adalah (NKL) :
* Untuk beban konstan (untuk beban dinamis nilainya dirata-ratakan)

K
N v  N K  N KL  t u FK
632
* Untuk beban dengan durasi yang pendek (short time) selama hE :
N v  y1 N KL

Dimana y1 didapat dari tabel 24/9 dengan referensi waktu ha dengan yko adalah harga
yk saat n1 = 1000 rpm (point c).
6. Kapasitas ketahanan temperatur untuk wheel N2T dan worm N1T dicari dengan membuat
Nv = NK dan mengambil persamaan di point C.3., yaitu :

NK
N 2T  N 2  untuk E-worm
 1   100 
 tan  m   y 2  y3  
tan  m  a 
  
NK
N 2T  N 2  0 , 96
untuk H-worm
 1   100 
  y 2  y3  

 tan  m   a 
dan N1T  N 2T  N K
7. Efisiensi worm gear berdasar ketahanan temperatur :
N 2T N 2T
 
N1T N 2T  N K

8. Jika kapasitas yang dihasilkan belum sesuai yang direncanakan, maka dilakukan
perancangan ulang mulai dari estimasi awal dimensi (point A).

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
2.6 MEMERIKSA KEAMANAN TERHADAP PATAH GIGI SB
Angka kemanan terhadap patah gigi adalah :
C grenz U 2 max
SB  1 ; dengan Cgrenz didapat dari tabel 24/6 dan C max 
C max mn b2

Dimana b  1,1b2 (untuk wheel dari perunggu)

b  1,1b2 (untuk wheel dari alumnium)

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
BAB III
METODOLOGI PERENCANAAN dan
PERANCANGAN RODA GIGI CACING

3.1 Diagram Alir Perancangan Roda Gigi Cacing


 TAHAP ESTIMASI

DATA MASUKAN
UNTUK PERANCANGAN

PROSES ESTIMASI

HASIL ESTIMASI

 TAHAP ANALISIS
ANALISIS HASIL ESTIMASI

HASIL ANALISIS

No

Yes

SELESAI

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
3.2 Analisis Hasil Estimasi

Mulai

Data Masukan

Proses Estimasi

Hasil Estimasi

Pemilihan Seri Roda Gigi


Cacing

Efisiensi Kerugian Daya

Memeriksa Kapasitas
Kekuatan Permukaan Gigi

Memeriksa Kapasitas
Ketahanan Temperature

Memeriksa Keamanan
Terhadap Patah Gigi

No
Hasil
Analisa

YES

Selesai
Ricky Petra Falendra Tulak
Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
3.3 Daftar Notasi Roda Gigi Cacing

Subskrip Satuan Keterangan


1 Besaran untuk pinion
2 Besaran untuk gear
f Besaran untuk lingkaran akar
m Besaran untuk harga rata-rata
n Besaran untuk arah normal
o Besaran uuntuk lingkaran pitch
s Besaran untuk arah transversal
F Batas beban untuk permukaan gigi
T Batas beban untuk temperatur

Notasi Satuan Keterangan


a mm Jarak poros terpasang
b mm Lebar gigi

b mm Panjang busur gigi
d mm Diameter
dm1, dm2 mm Diameter rata-rata dari pinion dan gear
do1, do2 mm Diameter pitch dari pinion dan gear
f1, f2, f3, … Koefisien
fh Koefisien umur rodagigi
fw, fz, fm, Koefisien
hE jam Waktu pemakaian
H mm Pich, kisar
i Reduksi kecepatan / putaran
kgrenz, ko kgf/mm2 Kekuatan permukaan
k kgf/mm2 Tegangan permukaan

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
Lh Jam Umur (dalam jam)
m, mn mm Modul pada lingkaran pitch
M1 kgf.m Torsi nominal pinion
N1 HP Daya nominal pinion
NF1, NF2 HP Kapasitas ketahanan permukaan pinion dan gear
NK, NKL HP Kapasitas pendinginan
NT1, NT2 HP Kapasitas ketahanan temperatur pinion dan gear
Nv, Nvz HP Kerugian daya
No HP Daya gesek tanpa ada pembebanan
Np HP Kerugian daya di bantalan
n1 rpm Putaran nominal pinion
SB, SG, SF Faktor keamanan
o
tL C Temperatur udara luar
o
tw C Temperatur luar casing/rumah
o
tu C Perbedaan temperatur
v m/s Kecepatan tangensial
vF m/s Kecepatan luncur antar gigi
V, V50 cSt Viskosotas, pada 50oC
x1, x2 Faktor korigasi (berdasar nilai modul)
yz, yw, Koefisien
z1, z2 Jumlah gigi arah transversal
zF, zm2 Faktor profil gigi
α Sudut tekan
β Sudut heliks
β1, β2 Sudut heliks worm dan gear
γ, γo, γm Lead angle
δA Sudut interseksi
η Efisiensi total
ηz Efisiensi kontak gigi

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
μ Koefisien gesek gigi
μo Koefisien gesek gigi minimum
ρ Sudut gesek gigi

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
BAB IV
PERHITUNGAN DAN HASIL ANALISIS

Diketahui data masukan yang diketahui adalah:

Perkirakan dimensi rodagigi cacing tipe E dengan jarak antar poros a = 200 mm, rasio
reduksi i = 10 dengan mengambil nilai z1 = 3 dan zm2 = 30.

4.1 Estimasi Dimensi Utama


 Menghitung diameter minor worm

df1 ≈ 0,6.a0,85 = (0,6)(2000,85 ) = 54,20 𝑚𝑚 ≈ 54 mm.

 Modul
𝑑𝑚2 2𝑎 − 𝑑𝑓1 2(200) − 54 346
𝑚= ≈ = = = 10,7 𝑚𝑚 ≈ 11 𝑚𝑚
𝑧𝑚2 𝑧𝑚2 + 2,4 30 + 2,4 32,4
 Diameter Rata-Rata,𝒅𝒎𝟏 dan worm
𝑑𝑚1 = 𝑑𝑓1 + 2,4 𝑚
= 54 + 2,4(11)
= 80,4 𝑚𝑚 ≈ 80 𝑚𝑚
 Diameter kepala 𝒅𝒌𝟏 dan worm
𝑑𝑘1 = 𝑑𝑚1 + 2𝑚 𝑑𝑎1 = 113 𝑚𝑚
= 80.4 + 2(11)
= 102,4 𝑚𝑚 ≈ 102 𝑚𝑚
 Periksa harga factor gigi 𝒛𝒇 dan tangen sudut kisar 𝒕𝒂𝒏 𝜸𝒎
𝑑
𝑚1 80 𝑧1 3
𝑧𝑓 = 𝑚≥6 = 11 = 7,28 > 6 𝑡𝑎𝑛𝛾𝑚 = 𝑧 = 7,28 = 0,412 < 1
𝑓 ≤1

𝐿𝐷 memenuhi syarat dan bias dipakai


 Menghitung data dan dimensi gear / wheel
𝑑𝑚2 320
𝑑𝑚2 = 2𝑎 − 𝑑𝑚1 𝑑𝑓2 = 𝑑𝑚2 − 2,4 𝑍𝑚2 = = = 29,11
𝑚 11

= 2(200) − 80 = 320 − 2,4(11) 𝑍2 = 𝑍𝑚2 = 29


= 320 𝑚𝑚 = 293,6 𝑚𝑚

𝑑𝑘2 = 𝑑𝑚2 + 2𝑚 𝑑𝑎2 = 𝑑𝑚2 + 3𝑚 (diameter luar wheel)

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
= 320 + 2(11) = 320 + 3(11)
= 342 𝑚𝑚 = 353 𝑚𝑚
 Diameter pitch pimion dan gear
𝑑01 = 2𝑎 − 𝑑𝑜2 𝑑𝑜2 = 𝑧2 . 𝑚
= 2(200) − 319 = 29(11)
= 81 𝑚𝑚 = 319 𝑚𝑚
 Lebar gigi worm
𝑏1 = 2,5 𝑚 √𝑍𝑚2 + 2

= 2,5(11)√29 + 2
= 154 𝑚𝑚
 Lebar gigi wheel,𝒃𝟐
𝑏𝑚2 = 0,45 (𝑑𝑚1 + 6𝑚) 𝑏𝑚2 = 0,45𝑚(𝑧𝑓 + 6)
= 0,45 (80 + 6(11)) = ((0,45)(11))(7,28 + 6)
= 65,7 𝑚𝑚 = (4,95)(13,28)
= 65,736 𝑚𝑚
 Untuk material perunggu,𝑏2 = 𝑏𝑚2 = 65,7 𝑚𝑚
 Untuk material paduan alumunium,𝑏2 = 𝑏𝑚2 + 1,8𝑚
= 65,7 + 1,8(11)
= 85,5 𝑚𝑚
 Menentukan parameter lain dan pasangan roda gigi cacing
 Pitch,H
𝐻 = 𝜋. 𝑚. 𝑧1
= 𝜋(11)(3)
= 103,7 𝑚𝑚
 Sudut kisar rata-rata
𝑧1
𝛾𝑚 = 𝑎𝑟𝑐 tan [ ]
𝑧2
3
= 𝑎𝑟𝑐 tan [ ] = 22,40
7,28
 Sudut kisar,𝜸𝟎
𝑚𝑧1
𝛾0 = 𝑎𝑟𝑐 tan [ ]
𝑑01

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
33
= 𝑡𝑎𝑛−1 [ ] = 22,16 ≈ 22,20
81
 Modul normal
𝑚𝑛 = 𝑚. 𝑐𝑜𝑠 𝛾0
= 11 cos 22,20
= 10,2
 Sudut helix wheel
𝛽1 = 900 − 𝛾
= 900 − 22,20
= 67,80

4.2 Pemilihan Roda Gigi Cacing

Berdasakan table 24/12,24/13 dan gambar 24/21 sd 24/24 maka diperoleh ketentuan sebagai
berikut
Worm a i 𝑑𝑚𝑎 m 𝛾𝑚
(mm)
E10 200 10 80 10,7 22,4

𝑀1 (𝑅𝑝𝑚) i a 𝜂 𝑁1𝐹 𝑁1𝑇


(mm) % Hp Hp
1000 10 200 92,0 47,8 28,7

4.3 Efisiensi dan Kerugian Daya

 Worm sebagai penggerak 𝑁1 = 25 𝐻𝑝 𝑁2 = 20 𝐻𝑝


𝑛1 = 1000 𝑟𝑝𝑚 𝑛2 = 100 𝑟𝑝𝑚
𝑁2 20
𝜂= = = 80 %
𝑁1 25

 Harga daya yang hilang 𝑁𝑣


𝑁𝑣 1 100
= (tan 22,46 + tan 22,46)(4,22)(0,020 + √200) ,𝑦2 dan 𝑦3 (Tabel 24/11)
𝑁2

𝑁𝑉 = 8,710 𝑁2 𝑦2 = 4,22 , 𝑦3 = 0,020


𝑁𝑉 = 174,2 𝐻𝑃
 Kehilangan daya 𝑁𝑉 karena gesekan pada kontak gigi

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
𝑦𝑤 1
𝜇0 = 𝑦𝑧 = 0,304 = 0,0215
√𝑎 √200

7,2 7,2
𝑒=√ =√ = 1,830
100𝜇0 100(0,0215)

𝑈𝐴 − 𝑈0 0,1 − 0,0215
𝜇2 = 𝜇0 + 𝑒
= 0,0215 + = 0,027
(1 + 𝑉𝑓 ) (1 + 3,17)1,930

1
𝑁𝑉𝑍 = 𝑁2 𝜇2 ( + 𝑡𝑎𝑛𝛾𝑚 )
tan 𝛾𝑚

1
𝑁𝑉𝑍 = 20(0,027) ( + tan 22,4) = 1,529
tan 22,4

𝑎 2,5 𝑉 + 90 𝑛1 1⁄
𝑁0 ≈ ( ) ( ) 3
100 1,8.1000 1000

200 2,5 21 + 90 1000 1⁄


𝑁0 ≈ ( ) ( ) 3 = 0,349
100 1,8.1000 1000

𝑎 0,44 𝑖
𝑁𝑃 ≈ 0,228𝑁2 ( ) .
100 𝑑𝑚2

200 0,44 10
𝑁𝑃 ≈ 0,228(20)( ) . = 0,193
100 320

𝑁𝑉 = 𝑁𝑉2 + 𝑁0 + 𝑁𝑃

𝑁𝑉 = 1,529 + 0,349 + 0,193 = 2,071

4.4 Memeriksa Kapasitas Kekuatan Permukaan Gigi (𝑵𝟏𝑭 𝑫𝑨𝑵 𝑵𝟐𝑭 )

Langkah –langkah yang di tempuh untuk memeriksa kekuatan permukaan gigi (Safety Flank)
adalah sbb:
 Menghitung gaya tangensial wheel 𝑼𝟏 𝒅𝒂𝒏 𝑼𝟐
𝑁1 25
𝑈1 = 1,43. 106 . = 1,43. 106 . = 446,875 𝑘𝑔𝑓
𝑑𝑚1 𝑛1 80.1000
𝑁2 20
𝑈2 = 1,43. 106 . = 1,43. 106 . = 893,75 𝑘𝑔𝑓
𝑑𝑚2 𝑛2 320.1000
 Menentukan koefisien 𝒇𝒎 ,yaitu

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
10 10 10
𝑓𝑚 = √𝑍 → 𝑓𝑚1 = √7.27 = 1,17 𝑓𝑚2 = √29,1 = 0,59
𝑓

 Menentukan koefisien system gigi gear 𝒇𝒛 berdasarkan table 24/4


𝑓𝑧 = 0,370
𝑦𝑧 = 0,295

 Menghitung factor k,yaitu:


𝑈2 893,75 𝑘𝑔𝑓⁄
𝑘= = = 0,19 𝑚𝑚2
𝑓𝑚 . 𝑓𝑧 . 𝑏𝑚2 . 𝑑𝑚2 (1,17)(0,295)(83,5)(320)
 Memiliki data kekuatan material 𝒌𝒐 dari table 24/5
Material
Worm : Steel hardened and ground
𝑘𝑔𝑓⁄
Wheel : al alloy 𝑘0 = 0,425 𝑚𝑚2 𝑦𝑤 = 1(passing)

 Menghitung kecepatan luncur rata-rata 𝑽𝒇


𝑛1 80(1000)
𝑣1 = 𝑑𝑚1 = = 4,18 𝑚⁄𝑠
19100 19100
𝑣1 4,18
𝑣𝑓 = = = 4,52 𝑚⁄𝑠
𝑐𝑜𝑠𝛾𝑚 cos 22,4
𝑛2 320(100)
𝑣2 = 𝑑𝑚2 . = = 1,68 𝑚/𝑠
19100 19100
𝑣1 1,68
𝑣𝑓 = = = 2,41 𝑚⁄𝑠
𝑐𝑜𝑠𝛾𝑚 cos 22,4

𝟐
 Mencari koefisien kecepatan 𝒇𝒏 dari tabel 24/8 dengan rumus,𝒇𝒏 =
𝟐+𝒗𝟎,𝟖𝟓
𝒇

2 2
𝑓𝒏𝟏 = 2+4,520,85 = 0,36 𝑓𝑛2 = 2+2,410,85 = 0,49 tabel 24/8

 Koefisien umur 𝒇𝒉 (table 24/3)


Umurnya diharapkan selama 10 tahun untuk 300 hari karja per tahun dan 8 jam kerja per
hari
Maka 𝐿ℎ = 8𝑥300𝑥10 = 2400 jam karja beroperasi
Berdasarkan table 24/3 maka 𝑓ℎ = 0,8
 Menentukan koef beban bolak balik 𝒇𝒘
𝑓𝑤 = 1 untuk beban konstan

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
 Menghitung faktor kgrenz
𝑘𝑔𝑟𝑒𝑛𝑧 = 𝑘0 𝑓𝑛 𝑓ℎ 𝑓𝑤 ≤ 𝑘0
𝑘𝑔𝑟𝑒𝑛𝑧1 = (0,425)(0,36)(0,8)(1) = 0,12 𝑘𝑔𝑓 ⁄𝑚𝑚2 ≤ 𝑘0
𝑘𝑔𝑟𝑒𝑛𝑧2 = (0,425)(0,49)(0,8)(1) = 0,17 𝑘𝑔𝑓 ⁄𝑚𝑚2 ≤ 𝑘0
 Menghitung nilai keamanan permukaan
0,12
𝑆𝑓1 = = 1,44 ≥ 1 → 014
0,084
0,17
𝑆𝑓2 = = 1,01 ≥ 1 → 014
0,19
 Batas kapasitas kekuatan permukaan gigi dari wheel 𝑵𝟐𝑭 adalah:
𝑘𝑔𝑟𝑒𝑛𝑧 𝑏𝑚1 𝑑𝑚1 2
𝑁1𝐹 = 0,7 . 𝑓𝑚1 . 𝑓1 . .( ) . 𝑛1
𝑆𝐹1 100 100
0,12 153 80 2
𝑁1𝐹 = 0,7. . 1,17.0,370. .( ) . 1000 = 24,97 𝐻𝑃
1,44 100 100
𝑘𝑔𝑟𝑒𝑛𝑧 𝑏𝑚2 𝑑𝑚2 2
𝑁2𝐹 = 0,7 . 𝑓𝑚2 . 𝑓2 . .( ) . 𝑛2
𝑆𝐹2 100 100
0,17 89,5 320 2
𝑁2𝐹 = 0,7. . 0,59.0,295. .( ) . 100 = 17,37 𝐻𝑃
1,01 100 100
 Efisiensi roda gigi cacing berdasarkan kekuatan permukaan 𝜼
𝑁2𝐹 17,37
𝜂= = = 0,70 → 70%
𝑁1𝐹 24,97

4.5 Memeriksa Kapasitas Ketahanan Temperatur (𝑵𝑻𝟏 𝑫𝑨𝑵 𝑵𝑻𝟐 )

 Menghitung beda temperature antara casing dengan udara luar 𝒕𝒖 ,yaitu:


𝑡𝑢 = 𝑡𝑤 − 𝑡𝐿
𝑡𝑢 = 700 − 250 = 450
 Menentukan nilai 𝒚𝑩 yaitu:
𝑦𝐵 ≈ 0,14 (untuk gear tanpa air vanes)
 Menghitung nilai 𝒚𝑲 yaitu :
60
𝑦𝐾 = 1 + 0,14(100)1,55 = 1,01778 asumsi 𝑛1 = 60 𝑟𝑝𝑚

 Menghitung nilai 𝑭𝒌 dan 𝜶𝒌 yaitu:

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
200 1,85
𝐹𝑘 𝛼𝑘 ≈ 5,52 ( ) . 1,01778 = 19,551
100
𝐹𝑘 = 0,20(2)1,85 = 0,721
19,551
𝛼𝑘 = = 27,1165
0,721
 Kapasitas pendinginan 𝑵𝒌 adalah sama dengan daya yang hilang 𝑵𝒗 (point C.3).
Nilai 𝑵𝒌 untuk pendingnan di udara adalah (𝑵𝒌𝑳 )
 Untuk beban konstan (untuk beban dinamis nilainya dirata-ratakan)
27,1165
𝑁𝐾𝐿 = 450 𝑐. 0,721. = 1,392
632
 Untuk beban dengan durasi yang pendek (short time) selama ℎ𝐸 :
𝑁𝑉 ≤ 1.1,392
 Kapasitas ketahanan temperature untuk wheel 𝑵𝟐𝑻 dan worm 𝑵𝟏𝑻 dicari dengan
membuat 𝑵𝑽 = 𝑵𝑲 dan mengambil persamaan di point C.3,yaitu:
1,392
𝑁2𝑇 = = 2,487
1 100
(0,412 + ) . 1,24(2,31 + √ )
0,412 20
𝑁1𝑇 = 𝑁2𝑇 + 𝑁𝐾
𝑁1𝑇 = 2,487 + 1,392 = 3,88
 Efisiensi worm gear berdasarkan ketahanan temperatur :
𝑁2𝑇 2,487
𝜂= = = 0,641 ≈ 64,1%
𝑁1𝑇 3,88

4.6 Memeriksa Keamanan pada Patah Gigi 𝑺𝑩

C grenz
SB   1 ; dengan Cgrenz didapat dari tabel 24/6 dan
C max
U 2 max 2.300
C max  𝐶𝑚𝑎𝑥 = 11.3,14.65,7 = 1,0135
mn b2
𝑈2𝑚𝑎𝑥 didapat dari table grafik 24/13
Sehingga didapat nilai keamanan terhadap patah gigi sebesar
3
𝑆𝐵 = ≥1
1,0135
𝑆𝐵 = 2,96 ≥ 1

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan roda gigi di atas dapat disimpulkan

1. Estimasi dimensi utama pada worm :


 Modul m : 11 mm
 Diameter Minor : 54 mm
 Diameter Rata : 80 mm
 Diameter Kepala : 102 mm
 Diameter Luar : 113 mm
 Diameter Pitch : 81 mm
 Lebar Gigi : 154 mm
 Faktor Gigi :7,27 mm
 Pitch H : 103,7 mm
 Sudut kisar rata – rata : 22,42 mm
 Sudut kisar : 22,17 mm
 Modul normal : 10,19 mm
 Sudut heliks wheel :67,83 mm
2. Material yang dipilih adalah Perunggu
3. Kapasitas ketahanan temperatur pada worm (𝑁𝑇 ) sebesar 3,88 dan ketahanan permukaan
pada worm (𝑁1𝐹 )sebesar 24,97 HP, dan ketahanan permukaan pada wheel (𝑁2𝐹 ) sebesar
17,37 HP
4. Efisiensi roda gigi berdasarkan kekuatan permukaan sebesar 70 % dan efisiensi roda gigi
berdasarkan ketahanan temperatur sebesar 64,1 %
5. Nilai keamanan terhadap patah gigi sebesar 𝑆𝐵 = 2,96 ≥ 1 (dikatagorikan aman)

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
5.2 Saran

1. Untuk perancangan sebuah roda gigi cacing sebaiknya dipilih jenis worm yang punya
kapasitas ketahanan temperature 𝑁𝑇 dan ketahanan permukaan 𝑁𝐹 yang baik.
2. Untuk menghitung perancangan roda gigi sebaiknya di lakukan hati-hati dancermat
sehingga dapat menghasilkan nilai keamanan yang tinggi atau sama dengan nilai standar
keamanan yang di tentukan.
3. Pemilihan material roda gigi juga dapat di perhatikan dalam pengaplikasian apa roda gigi
tersebut akan di pakai.

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
LAMPIRAN

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
GAMBAR TEKNIK RODA GIGI CACING

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
Ricky Petra Falendra Tulak
Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
TABEL TABEL YANG DIGUNAKAN

Ricky Petra Falendra Tulak


Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
Ricky Petra Falendra Tulak
Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
Ricky Petra Falendra Tulak
Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com
Ricky Petra Falendra Tulak
Teknik Mesin UNDIP 2012
Email: rickypetra27@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai