ACTUATING (PENGARAHAN)
DI SUSUN OLEH :
ANNISA DAMAYANTI
NPM 163010030
b) Metode Tim
Metode tim dijalankan berdasarkan kecakapan dan kemampuan
anggota dalam kelompok. Metode ini juga meyakini bahwa setiap
pasien berhak mendapat pelayanan terbaik. Selain itu, setiap staf
berhak menerima bantuan dalam melaksanakan tugas asuhan
keperawatan, yang terbaik sesuai kemampuannya.
Metode tim dalam manajemen keperawatan diterapkan lewat tim
heterogen yang terdiri dari perawat profesional, perawat non-
profesional, dan pembantu perawat. Kedua tim yang diambil dari
perawat profesional, bertanggung jawab dalam perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan asuhan keperawatan untuk semua pasien.
Selain itu, ketua tim juga bertugas melakukan supervisi terhadap
semua anggota di dalam timnya.
Metode tim bertujuan memberi asuhan keperawatan yang sesuai
dengan kebutuhan objektif pasien, sehingga pasien merasa puas.
Metode tim juga dapat meningkatkan kerja sama dan koordinasi
perawat, memungkinkan adanya transfer pengetahuan dan
pengalaman di antara para perawat, serta meningkatkan keterampilan
dan motivasi perawat.
d) Metode Medular
Menurut Gillies (1994), metode medular memiliki kesamaan dengan
metode tim maupun metode primer. Dikatakan sama dengan metode
tim, karena perawat profesional maupun nonprofesional bekerja sama
dalam memberikan asuhan keperawatan dibawah pimpinan perawat
profesional.
Magargal (1987) menyatakan, dalam pemberian asuhan keperawatan
pada metode medular, satu tim yang terdiri dari 2-3 perawat
bertanggung jawab penuh terhadap sekelompok pasien dengan
kisaran 8-12 orang. Metode ini dapat berlangsung dengan syarat,
peralatan yang dibutuhkan cukup memadai.
Pada metode medular, perawat kepala (nurse unit manager) lebih
berperan dalam pembuatan jadwal dinas, dengan mempertimbangkan
kesesuaian anggota untuk saling bekerja sama. Perawat kepala juga
berperan sebagai fasilitator, pembimbing, dan motivator.
(Sumber : Buku Manajemen Keperawatan (Konsep dan Aplikasi dalam
Praktik Keperawatan Profesional, 2017)