METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Umum
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis toksisitas subletal kualitas limbah cair
yang dihasilkan oleh industri percetakan PT. X terhadap biota akuatik dengan
hewan uji ikan mas (Cyprinus carpio L). Uraian pekerjaan dapat dilihat pada
diagram alir metodologi penelitian pada Gambar 3.1.
Mulai
Studi Literatur
Penyusunan Laporan
1. Pengolahan data dengan metode
statistik dengan analisis regresi dan
korelasi
2. Pembahasan dan analisis data
Selesai
Studi literatur merupakan hal penting yang harus dilakukan sebelum melakukan
penelitian. Pada studi literatur didapatkan banyak referensi, contohnya mengenai
tata cara pengambilan sampel, tata cara analisis laboratorium dan pengolahan data
serta pembahasan.
Data-data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara yang dilakukan
dengan pimpinan percetakan PT. X terkait dengan proses produksi dan waktu
produksi.
III-2
Analisis karakteristik limbah cair industri percetakan dilakukan di Laboratorium
Air jurusan Teknik Lingkungan Universitas Andalas Padang. Uji toksisitas
subletal logam berat menggunakan timbal (Pb), kromium (Cr) dan kobalt (Co)
dikarenakan tingkat toksisitas yang tinggi untuk selanjutnya dianalisis sesuai
peraturan Kementerian Lingkungan Hidup No.5 tahun 2014 tentang Baku Mutu
Air Limbah lampiran XLVII Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau
Kegiatan yang Belum Memiliki Baku Mutu Air Limbah yang Ditetapkan
(Golongan I). Metode pengukuran konsentrasi yang digunakan mengacu pada
Standar Nasional Indonesia (SNI) No.6989.8:2009 tentang Cara Uji Timbal (Pb)
secara Spektofotometri Serapan Atom (SSA)-Nyala, SNI No.06-6989.17-2004
tentang Cara Uji Krom Total (Cr-T) dengan metode Spektofotometri Serapan
Atom (SSA)-Nyala dan SNI No.6989.68:2009 tentang Cara Uji Kobalt (Co)
secara Spektofotometri Serapan Atom (SSA)-Nyala.
III-3
3.5.3 Aklimatisasi Hewan Uji
Aklimatisasi ini bertujuan untuk mengkondisikan hewan uji agar bisa beradaptasi
dengan keadaan laboratorium dengan berangsur-angsur dipindahkan dari air
pemeliharaan ke air uji. Selama aklimatisasi hewan uji diberi pakan tepung pelet
dan aerasi yang cukup. Aklimatisasi ini dilakukan selama tiga hari. Apabila dalam
waktu 48 jam lebih dari 3% populasi hewan uji mati, maka hewan uji dianggap
tidak memenuhi syarat pengujian. Dua hari sebelum diberi perlakuan hewan uji
tidak diberi pakan. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan pengaruh sisa pakan
dalam tubuh ikan (Kusriani, 2012).
III-4
3.5.6 Uji Toksisitas Subletal
Uji toksistas subletal dilakukan maksimal selama 96 jam, bertujuan untuk
mengetahui pengaruh logam Pb, Cr dan Co terhadap kondisi fisiologis ikan mas
(Cyprinus carpio L), laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Konsentrasi
yang digunakan pada uji toksisitas subletal ini mengacu pada nilai analisis probit
LC50-96 jam yang telah dilakukan sebelumnya. Percobaan dilakukan dengan
pengulangan dua kali (duplo) dengan mencampurkan setiap konsentrasi larutan
artifisial Pb, Co dan Cr pada masing-masing akuarium. Pengamatan dilakukan
dengan mengamati keadaan dan tingkah laku ikan secara visual, laju pertumbuhan
perhari dan kelangsungan hidup ikan.
Kemudian mencatat semua gejala yang terjadi pada ikan setiap selang waktu
delapan jam dengan pengamatan dilakukan per tiga puluh menit selama dua jam
(Maulana, 2012). Parameter pengamatan terdiri dari tujuh poin yaitu gerak tubuh,
gerak tutup insang, gerak sirip, gerak dinding perut, penampakan umum, lendir
dan ekskresi anal untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran C. Pada tahap
ini dilihat efek subletal perubahan tingkah laku ikan mas (Cyprinus carpio L)
setelah terpapar logam Pb, Cr dan Co. Ilustrasi penelitian uji subletal ini dapat
dilihat pada Gambar 3.2.
Aerator
Variasi konsentrasi
III-5
Keterangan:
LP = Laju pertumbuhan (% per hari)
W = Waktu yang dibutuhkan dalam pengujian
B = Berat tubuh akhir (gram)
B0 = Berat tubuh awal (gram)
2. Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup ikan diperoleh dengan menggunakan rumus (Effendie,
1979):
Nt
SR = No x 100 ................................ (3.2)
Keterangan:
SR = Kelangsungan hidup hewan uji (%)
Nt = Jumlah ikan pada akhir penelitian (ekor)
No = Jumlah ikan pada awal penelitian (ekor)
Data yang diperoleh dari uji pendahuluan di analisis menggunakan metode probit
sedangkan data toksisitas subletal dianalisis secara statistik dengan menggunakan
regresi linear dan korelasi. Parameter kualitas air yang diamati adalah, oksigen
terlarut yang diamati pada setiap awal dan akhir penggantian media uji, suhu dan
pH yang diamati setiap hari. Hal ini akan menunjukkan hubungan efek subletal
ikan mas (Cyprinus carpio L) seperti efek fisiologis, laju pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan terhadap konsentrasi logam Pb, Cr dan Co pada limbah
PT. X.
III-6