Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Umum

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis toksisitas subletal kualitas limbah cair
yang dihasilkan oleh industri percetakan PT. X terhadap biota akuatik dengan
hewan uji ikan mas (Cyprinus carpio L). Uraian pekerjaan dapat dilihat pada
diagram alir metodologi penelitian pada Gambar 3.1.

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data Sekunder

Studi Pendahuluan Persiapan Uji Laboratorium


1. Sampling 1. Persiapan alat dan bahan
2. Pengukuran karakteristik sampel 2. Pemilihan hewan uji

Uji Toksistas Subletal


1. Aklimatisasi Hewan Uji
2. Uji Pedahuluan
3. Uji Dasar/ Toksisitas
4. Pengukuran Parameter lingkungan (pH, DO dan suhu);
5. Pengamatan tingkah laku fisiologis ikan pada uji toksisitas
subletal; dan
6. Pengamatan laju pertumbuhan ikan dan kelangsungan
hidup ikan.

Penyusunan Laporan
1. Pengolahan data dengan metode
statistik dengan analisis regresi dan
korelasi
2. Pembahasan dan analisis data

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Penelitian


3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian berada di Laboratorium Air dan Laboratorium Penelitian Teknik


Lingkungan Universitas Andalas. Sampel untuk studi pendahuluan diambil di PT.
X yang merupakan salah satu percetakan di Kota Padang. Penelitian dilakukan
pada bulan September-Oktober 2015.

3.3 Tahapan Penelitian Umum

Secara umum metode penelitian dilakukan dengan pengumpulan data dari


kepustakaan dan laboratorium. Selain itu dilakukan penelitian lapangan untuk
melihat parameter limbah yang dihasilkan.

3.3.1 Studi Literatur

Studi literatur merupakan hal penting yang harus dilakukan sebelum melakukan
penelitian. Pada studi literatur didapatkan banyak referensi, contohnya mengenai
tata cara pengambilan sampel, tata cara analisis laboratorium dan pengolahan data
serta pembahasan.

3.3.2 Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi:


1. Baku mutu limbah percetakan;
2. Data jumlah produksi; dan
3. Debit limbah yang dihasilkan perhari.

Data-data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara yang dilakukan
dengan pimpinan percetakan PT. X terkait dengan proses produksi dan waktu
produksi.

3.3.3 Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan berupa survei lapangan percetakan PT. X, dilakukan untuk


menentukan waktu pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan berturut-
turut selama tujuh hari dengan tujuan menentukan volume maksimal limbah yang
dihasilkan industri percetakan PT.X. Pengambilan sampel ini dilakukan
berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 6989.59:2008 tentang Metode
Pengambilan Contoh Air Limbah.

III-2
Analisis karakteristik limbah cair industri percetakan dilakukan di Laboratorium
Air jurusan Teknik Lingkungan Universitas Andalas Padang. Uji toksisitas
subletal logam berat menggunakan timbal (Pb), kromium (Cr) dan kobalt (Co)
dikarenakan tingkat toksisitas yang tinggi untuk selanjutnya dianalisis sesuai
peraturan Kementerian Lingkungan Hidup No.5 tahun 2014 tentang Baku Mutu
Air Limbah lampiran XLVII Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau
Kegiatan yang Belum Memiliki Baku Mutu Air Limbah yang Ditetapkan
(Golongan I). Metode pengukuran konsentrasi yang digunakan mengacu pada
Standar Nasional Indonesia (SNI) No.6989.8:2009 tentang Cara Uji Timbal (Pb)
secara Spektofotometri Serapan Atom (SSA)-Nyala, SNI No.06-6989.17-2004
tentang Cara Uji Krom Total (Cr-T) dengan metode Spektofotometri Serapan
Atom (SSA)-Nyala dan SNI No.6989.68:2009 tentang Cara Uji Kobalt (Co)
secara Spektofotometri Serapan Atom (SSA)-Nyala.

3.4 Pengumpulan Data Primer


Data primer pada penelitian ini diperoleh hasil penelitian. Pengamatan yang
dilakukan pada penelitian ini meliputi perubahan tingkah laku fisiologis ikan, laju
pertumbuhan ikan perhari dan kelangsungan hidup ikan pada saat uji toksisitas
subletal dengan waktu pengamatan maksimal 96 jam.

3.5 Persiapan Penelitian


3.5.1 Persiapan Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium dengan ukuran 30 cm x
25 cm x 20 cm sebanyak 12 buah. Pemeliharaan ikan dilengkapi dengan sistem
aerasi. Penelitian menggunakan larutan artifisial multikonsentrasi dengan variasi
konsentrasi pada uji pendahuluan 0; 6,25; 12,5; 25; 50; 100% dan uji dasar 0; 50;
110; 170; 230; 290%. Larutan artifisial multikonsentrasi setiap variasi konsentrasi
diisi sebanyak 10 L/akuarium (USEPA, 2002).

3.5.2 Pemilihan Hewan Uji


Penelitian ini menggunakan hewan uji ikan mas (Cyprinus carpio L) dengan rata-
rata ukuran ikan mas 5-7 cm (Siregar, 2013). Jumlah hewan uji adalah 10 ekor/
akuarium (USEPA, 2002).

III-3
3.5.3 Aklimatisasi Hewan Uji
Aklimatisasi ini bertujuan untuk mengkondisikan hewan uji agar bisa beradaptasi
dengan keadaan laboratorium dengan berangsur-angsur dipindahkan dari air
pemeliharaan ke air uji. Selama aklimatisasi hewan uji diberi pakan tepung pelet
dan aerasi yang cukup. Aklimatisasi ini dilakukan selama tiga hari. Apabila dalam
waktu 48 jam lebih dari 3% populasi hewan uji mati, maka hewan uji dianggap
tidak memenuhi syarat pengujian. Dua hari sebelum diberi perlakuan hewan uji
tidak diberi pakan. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan pengaruh sisa pakan
dalam tubuh ikan (Kusriani, 2012).

3.5.4 Uji Pendahuluan


Uji pendahuluan dilakukan dengan memasukkan konsentrasi logam berat untuk
menentukan batas kisaran kritis (critical range test) yang menjadi dasar dari
penentuan konsentrasi untuk menentukan ambang batas atas (N) dan ambang
batas bawah (n) yang digunakan dalam uji dasar. Konsentrasi ambang batas atas
adalah konsentrasi terendah dari bahan uji yang dapat menyebabkan semua hewan
uji mati pada periode waktu pemaparan 24 jam. Sedangkan konsentrasi ambang
batas bawah adalah kosentrasi tertinggi dari bahan uji yang dapat menyebabkan
semua hewan uji hidup setelah pemaparan 48 jam, dengan perlakuan konsentrasi
berdasarkan USEPA (2002) sebesar 100%, 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% serta
satu kontrol. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat toksisitas logam Pb, Cr
dan Co pada limbah percetakan koran PT. X. Percobaan dilakukan dengan dua
kali pengulangan (duplo).

3.5.5 Uji Dasar


Konsentrasi perlakuan uji dasar diperoleh dari hasil uji penentuan selang
konsentrasi nilai ambang atas dan bawah atau rentang konsentrasi yang berada
pada rentang LC50 saat uji pendahuluan. Nilai tersebut digunakan untuk
mengetahui toksisitas akut, menentukan nilai LC50–96 jam. Nilai LC50 yang
dilihat adalah nilai yang dapat mematikan ikan 50% maksimal jam ke 96. Hasil
uji berhasil apabila hewan uji pada kontrol masih hidup 90% pada akhir
pengamatan (Zuliyati, 2011).

III-4
3.5.6 Uji Toksisitas Subletal
Uji toksistas subletal dilakukan maksimal selama 96 jam, bertujuan untuk
mengetahui pengaruh logam Pb, Cr dan Co terhadap kondisi fisiologis ikan mas
(Cyprinus carpio L), laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Konsentrasi
yang digunakan pada uji toksisitas subletal ini mengacu pada nilai analisis probit
LC50-96 jam yang telah dilakukan sebelumnya. Percobaan dilakukan dengan
pengulangan dua kali (duplo) dengan mencampurkan setiap konsentrasi larutan
artifisial Pb, Co dan Cr pada masing-masing akuarium. Pengamatan dilakukan
dengan mengamati keadaan dan tingkah laku ikan secara visual, laju pertumbuhan
perhari dan kelangsungan hidup ikan.

Kemudian mencatat semua gejala yang terjadi pada ikan setiap selang waktu
delapan jam dengan pengamatan dilakukan per tiga puluh menit selama dua jam
(Maulana, 2012). Parameter pengamatan terdiri dari tujuh poin yaitu gerak tubuh,
gerak tutup insang, gerak sirip, gerak dinding perut, penampakan umum, lendir
dan ekskresi anal untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran C. Pada tahap
ini dilihat efek subletal perubahan tingkah laku ikan mas (Cyprinus carpio L)
setelah terpapar logam Pb, Cr dan Co. Ilustrasi penelitian uji subletal ini dapat
dilihat pada Gambar 3.2.

Aerator

Variasi konsentrasi

Gambar 3.2 Ilustrasi Uji Toksisitas Subletal

3.6 Metode Analisis Data

Pengumpulan data yang dilakukan pada uji ini adalah:


1. Laju Pertumbuhan Ikan Perhari
Untuk menentukan laju pertumbuhan spesifik sesuai dengan menggunakan
rumus (Murtidjo, 2001):
B
LP= (W B0 -1 )x 100% ................................ (3.1)

III-5
Keterangan:
LP = Laju pertumbuhan (% per hari)
W = Waktu yang dibutuhkan dalam pengujian
B = Berat tubuh akhir (gram)
B0 = Berat tubuh awal (gram)

2. Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup ikan diperoleh dengan menggunakan rumus (Effendie,
1979):
Nt
SR = No x 100 ................................ (3.2)

Keterangan:
SR = Kelangsungan hidup hewan uji (%)
Nt = Jumlah ikan pada akhir penelitian (ekor)
No = Jumlah ikan pada awal penelitian (ekor)

Data yang diperoleh dari uji pendahuluan di analisis menggunakan metode probit
sedangkan data toksisitas subletal dianalisis secara statistik dengan menggunakan
regresi linear dan korelasi. Parameter kualitas air yang diamati adalah, oksigen
terlarut yang diamati pada setiap awal dan akhir penggantian media uji, suhu dan
pH yang diamati setiap hari. Hal ini akan menunjukkan hubungan efek subletal
ikan mas (Cyprinus carpio L) seperti efek fisiologis, laju pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan terhadap konsentrasi logam Pb, Cr dan Co pada limbah
PT. X.

III-6

Anda mungkin juga menyukai