Anda di halaman 1dari 14

UJI TOKSISITAS AKUT (LC50-24 Jam) DENGAN ORGANOFOSFAT DAN

KARBAMAT PADA BENIH IKAN MAS ( Cyprinus carpio )


(ACUTE TOXICITY TEST (LC50-24H) WITH ORGANOFOSFAT AND CARBAMAT
ON COMMOON CARP)
Bella Maulidya, Dea Febrian, Raka Setiawan, Yuliana Rafika.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinangor 45363. Telepon: (022) -84288888
Email: yulianarafika@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas bahan-bahan yang diuji,
berdasarkan konsentrasi tertentu serta membandingkan konsentrasi zat toksik yang satu
dengan yang lainnya dalam hal sifat racun dari bahan toksik yang diuji. Praktikum ini
dilaksanakan di Laboratorium MSP, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Padjadjaran pada bulan November 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
eksperimental dengan digunakan tiga konsentrasi media uji utama yakni; 0,25 ppm, 1,5 ppm,
dan 3 ppm serta kontrol. Dalam pengujian toksisitas akut ini terdapat tiga perlakuan, yakni
perlakuan I, perlakuan II, dan perlakuan III. Dimana perlakuan I merupakan perlakuan kelas
A; perlakuan II merupakan perlakuan kelas B; dan perlakuan III merupakan perlakuan kelas
Kelautan. Pengamatan dilakukan terhadap mortalitas benih ikan mas. Hasil praktikum
menunjukkan bahwa konsentrasi media uji (organofosfat dan karbamat) yang dapat
mematikan 50% bahan uji (benih Ikan Mas) selama 24 jam pemaparan yaitu 0,25 ppm 3
ppm. Perhitungan analisa probit yang diperoleh dari nilai LC50-24 jam sebesar 12,903 ppm.
Hal ini mengindikasikan bahwa sifat toksik media uji (organofosfat dan karbamat) termasuk
dalam ketegori toksik.
Kata kunci: Uji toksisitas akut, LC50, organofosfat, karbamat, mortalitas, ikan mas
ABSTRACT
This experiment aims to figure out rate of toxic materials tha are tested, based on certain
consentration and comparing that consentration of toxic material in terms of the toxicity of
toxic material tested. This practicum is conducted at the Laboratory of MSP Faculty of
Fisheries and Marine Sciences, University of Padjadjaran on November 2015. The analytical
methods used in this lab is experimentals analysis method, by using three consentration main
media test; 0.25 ppm, 1.5 ppm, and 3 ppm and controls. In this experiments there are three
treatment, treatment I, treatment II dan treatment III. Where is treatment I is treatment of class
S; treatment II is treatment of class B; and treatment III is treatment of marine class.
Observation examined mortality of goldfish (Cyprinus carpio). The result of practicum
showed that consentration of tested media (organofosfat and carbamat) can be kill 50%
goldfish during 24 hours exposure is 0.25 ppm 3 ppm. Calculation analysis probit obtained
from LC50-24hours is 12.903ppm. This result mean the nature of toxic (organofosfat and
carbamat) is category in a toxic.
Key word: Acute toxicity test, LC50, organofosfat, carbamat, mortality, common carp
1

PENDAHULUAN

memblokade penyaluran umpuls syaraf

Kesuma et al. (2008) menyatakan

dengan

cara

mengikat

enzim

Keracunan

kronis

bahwa, pencemaran lingkungan adalah

asetilkolinesterase.

perubahan

pestisida golongan organofosfat erpotensi

lingkungan

menguntungkan,

yang

terjadinya

tidak

perubahan

karsinogenik.

Sedangkan

karbamat

dalam suatu tatanan baru yang lebih buruk,

merupakan ester asam N-metilkarbamat.

sebagian karena tindakan manusia secara

Bekerja menghambat asetilkolinesterase.

langsng atau tidak langsung. Pencemaran

Tetapi

lingkungan

salah

tersebut tidak berlangsung lama, karena

satunya disebabkan dari logam berat yang

prosesnya cepat reversibel. Gejala yang

berasal dari kegiatan industri maupun

timbul tidak bertahan lama dan cepat

alam. Logam berat yang sering terdapat

kembali normal. Pada umumnya, karbamat

dalam pencemaran air adalah Hg, Pb, Cd,

dapat bertahan dalam tubuh antara 1

Cr, Cu, Ni, dan Zn dalam bentuk senyawa

sampai

toksik.

eksresikan.

khususnya

perairan

pengaruhnya

24

jam

terhadap

sehingga

enzim

cepat

di

Logam berat dikelompokan ke

Ikan Mas adalah salah satu jenis

dalam zat pencemaran disebabkan oleh

ikan peliharaan yang penting sejak dahulu

beberapa faktor yaitu, logam berat tidak

hingga sekarang. Daerah yang sesuai untuk

dapat terurai melalui biodegradasi seperti

ikan mas tumbuh yaitu pH perairan

pencemar organik, logam berat dapat

berkisar antara 7-8 dan suhu optimum 20-

terakumulasi dalam lingkungan terutama

25 0C. Ikan mas hidup di tempat tempat

dalam sedimen sungai dan laut, karena

yang dangkal dengan arus air yang tidak

dapat terikat dengan senyawa organik dan

deras, baik disungai danau maupun di

anorganik, melalui proses absorpsi dan

genangan air lainnya Asmawi (1986). Ikan

pembentukan senyawa komplek. Karena

mas (Cyprinus carpio L.) dapat digunakan

logam berat dapat terakumulasi dalam

sebagai hewan uji hayati karena sangat

sedimen, maka kadar logam berat dalam

peka

sedimen lebih besar dari air.

Brinley cit. Sudamardi (1993). Ikan mas

terhadap

perubahan

lingkungan

Organofosfat merupakan ester asam

sangat peka terhadap faktor lingkungan

fosfat atau adam tiofosfat. Organofosfat

pada ukuran benih 8 12 cm. Ikan mas

umumnya merupakan racun pembasmi

layak digunakan sebagai indikator biologis

serangga yang paling toksik secara akut

karena memenuhi syarat yang ditetapkan

terhadap

American

binatang

bertulang

belakang

seperti ikan, organofosfat memiliki efek

Public

Health

Association

(APHA), yaitu ikan mas sensitif terhadap


2

material racun dan perubahan lingkungan,

DATA DAN PENDEKATAN

penyebarannya luas dan mudah didapat

Waktu dan tanggal

dalam jumlah banyak, mudah dipelihara di


laboratorium.
Uji

Penelitian ini dilakukan selama dua


hari dengan parameter waktu pemaran 48

toksisitas

merupakan

jam yaitu Rabu, tanggal 04 november 2015

bagian dari uji toksisitas kuantitatif yang

di Laboratorium MSP Fakultas Perikanan

dilakukan

dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran.

dalam

akut

jangka waktu yang

singkat sebagai akibat dari pemaparan

Alat dan bahan

jangka pendek suatu bahan kimia, uji ini

Alat

yang

digunakan

dalam

memiliki peran sebagai pengukur derajat

penelitian ini adalah akuarium

toksikan suatu zat kimia. Pemaparan akut

wadah

dapat berupa pemaparan tunggal atau

sebagai alat untuk mengambil bahan toksik

berulang

uji

dalam

waktu

yang

singkat

untuk

dalam

pengujian,
konsentrasi

sebagai

micropippet
yang

telah

(umumnya kurang dari 24 jam). Tolak ukur

ditentukan, pipet tetes digunakan untuk

kuantitatif yang paling sering digunakan

mengambil hewan uji, gelas ukur 5 mL

untuk

lethal

untuk menghitung volume air medium

concentration atau toksik adalah LC50-

yang digunakan, Beaker Glass 250 mL

maka

praktikum

untuk menampung hewan uji sebelum

pemaparan dan pengamatan uji toksisitas

dimasukkan ke dalam wadah pengujian,

akut ini dengan tujuan penulisan laporan

dan saringan untuk pengambilan ikan dari

untuk mengetahui LC50 -24 jam dari bahan

bak ikan serta dibutuhkan pengaduk kaca

toksik Organofosfat, Karbamat, Piretroid

untuk mengaduk bahan uji tersebut. Hand

Terhadap Ikan Mas (Cyprinus carpio L),

Counter juga berfungsi untuk membantu

mengetahui tingkat toksisitas bahan

proses pengamatan.

menyatakan
perlunya

kisaran

dilakukan

bahan yang diuji berdasarkan konsentrasi

Bahan penelitian yang digunakan

tertentu, membandingkan konsentrasi zat

organofosfat, karbamat, pyretroid sintetik,

toksik yang satu dengan yang lain dalam

benih ikan mas, kertas label, tissue

hal sifat toksik dari bahan toksik yang diuji

laboratorium dan sarung tangan yang

dan mengetahui efek akut sebagai akibat

berfungsi sebagai bahan uji praktikum.

dari pemaparan jangka pendek dengan

Metode dan prosedur

dosis yang tinggi dari toksikan tersebut


terhadap Ikan Mas.

Digunakan Metode Uji Toksisitas


Akut terhadap benih ikan mas dan juga
menggunakan Metode hubbert. Penelitian
dengan

uji

toksisitas

ini

data

yang
3

diperoleh

dalam

percobaan

dianalisis

Analisis Probit yang mengacu pada Hubert

berdasarkan Epa Probit yang mengacu

(1979) yaitu sebagai berikut : Hubungan

pada Hubert (1979).

nilai logaritma konsentrasi bahan toksik uji

Metode uji toksisitas akut terhadap

dan nilai Probit dari persentase mortalitas

benih ikan mas yaitu :

hewan uji merupakan fungsi linear Y = a +

Metode Uji Toksisitas

bx. Nilai LC50-24 diperoleh dari 10 ekor

Uji

toksisitas

bertujuan

untuk

benih ikan mas Larutan Stock Bahan Uji

mendapatkan toksisitas yang mematikan

anti log m, dimana m merupakan logaritma

(letal toxicity) yang bersifat akut. Dalam

konsentrasi bahan toksik pada Y = 5, yaitu

percobaan uji toksisitas akut ini dilakukan

nilai Probit 50% hewan uji, sehingga

terhadap benih ikan mas yang terlebih

persamaan regresi menjadi :

dahulu disiapkan dan

diawali dengan;

aklimatisasi benih ikan mas tersebut

M=

selama 3 hari. Kedalam wadah toples yang


telah diisi air medium sebanyak

3 liter

selanjutnya dimasukkan masing- masing


10 ekor benih dengan menggunakan
saringan

yang

telah

disediakan

selanjutnya setelah masing masing benih


sudah dimasukan kedalam tolples tersebut
persiapkan

micropippet

untuk

diberi

perlakuan

bahan

toksik

uji

(Organofosfat/Karbamat/Piretroid sintetik)

Dengan nilai a dan b diperoleh berdasarkan


persamaan sebagai berikut :
b=

.(1)

a= 1/n (Y-bX) .(2)


Persamaan regresi = Y = ax+b
LC50-48jam = anti log m, dimana:
m=

.......................(3)

dengan variasi konsentrasi yang masingmasing telah ditentukan, dimasukkan ke


dalam

toples.

Pengamatan

dilakukan

selama 48 jam dengan selang pengamatan


15 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 4 jam, 8
jam, 16 jam, 24 jam, 36 jam dan 48 jam.
Mortalitas

diamati

dengan

cara

menghitung jumlah benih yang mati.


Metode Hubbert Data

Keterangan :
Y : Nilai probit mortalitas
X : logaritma konsentrasi bahan uji
N : banyaknya perlakuan
A ; konstanta
b : slope / kemiringan
m : nilai X pada Y = 5
LC50-48 jam : anti log m
HASIL DAN DISKUSI
Berdasarkan hasil uji toksisitas akut

Analisis data yang digunakan untuk

(LC50) terhadap benih ikan mas dengan

menentukan nilai LC50-24 jam adalah

menggunakan bahan toksik organofosfat


4

dan karbamat, digunakan tiga konsentrasi

toksisitas akut ini terdapat tiga perlakuan,

media uji utama yakni; 0,25 ppm, 1,5 ppm,

yakni perlakuan I, perlakuan II, dan

dan 3 ppm serta kontrol. Dalam pengujian

perlakuan III.

Tabel 1. Mortalitas benih Ikan Mas pada uji toksisitas akut (LC50) dengan berbagai
konsentrasi
Waktu
Pemaparan
8 jam

24 jam

48 jam

Konsentrasi
Kontrol
0.25 ppm
1.5 ppm
3 ppm
Kontrol
0.25 ppm
1.5 ppm
3 ppm
Kontrol
0.25 ppm
1.5 ppm
3 ppm

I
0
9
9
5
0
10
10
10
0
10
10
10

Mortalitas
II
0
10
5
3
0
10
8
6
0
10
10
10

III
10
9
9
7
8
10
10
10
6
10
10
10

Mortalitas benih Ikan Mas pada

Cepatnya media uji (organofosfat dan

masing- masing konsentrasi media uji

karbamat) memberikan respon mortalitas

bervariasi sejak jam ke-8 sampai jam ke-

bagi benih Ikan Mas pada awal pemaparan

24, hal ini dapat dilihat pada tabel 1.

menandakan relatif tingginya sifat toksik

Namun, yang paling tinggi dan cepat

organofosfat dan karbamat tersebut. bahan

pengaruhnya

toksik organofosfat ini bersifat sebagai

konsentrasi

ialah media uji dengan


0,25

ppm

dalam

semua

racun

syaraf

dengan

memblokade

perlakuan. Pada 8 jam pertama, media uji

penyaluran impuls syaraf dengan cara

ini telah menyebabkan mortalitas pada

mengikat

masing-masing perlakuan I, perlakuan II

Begitupun dengan bahan toksik karbamat

dan perlakuan III berturut-turut sebesar

yang

90%, 100%, dan 90% benih Ikan Mas

asetilkolinesterase,

mati. Sedangkan media uji yang paling

terhadap enzim asetilkolinesterase tidak

rendah dan lambat pengaruhnya ialah

berlangsung lama, karena prosesnya cepat

media uji dengan konsentrasi 3 ppm

dan bersifat reversibel. Selain itu faktor

mengalami mortalitas pada masing-masing

lain yang mempengaruhi respon mortalitas

perlakuan I, perlakuan II, dan perlakuan III

yakni kondisi hewan uji (benih Ikan Mas)

enzim

asetilkolinesterase.

bekerja

menghambat
tetapi

pengaruhnya

berturut-turut sebesar 50%, 30% dan 70%.


5

yang sangat peka atau sensitif terhadap

mati. Hal tersebut juga dapat disebabkan

bahan toksik.

oleh hewan uji (benih Ikan Mas) yang

Mortalitas mengalami peningkatan

digunakan saat pengujian toksisitas akut

yang signifikan pada jam ke-24 pada

dalam kondisi hewan uji yang sehat (tidak

konsentrasi media uji 1.5 ppm pada

stress) sehingga ikan masih mampu untuk

perlakuan II, 3 ppm pada perlakuan I,

mentolerir bahan toksik.

perlakuan II, dan perlakuan III yakni

Pada jam ke-48 mortalitas pada

mortalitas yang semula 50% menjadi 80%;

seluruh konsentrasi baik pada perlakuan I,

mortalitas yang semula 50% menjadi

perlakuan

100%;

30%

mengalami peningkatan respon mortalitas

menjadi 60% dan mortalitas yang semula

menjadi 100%. Dalam pengujian toksisitas

70%

akut ini, diketahui bahwa media uji

mortalitas
menjadi

yang

100%.

semula
Hal

tersebut

II

mapun

dan

perlakuan

karbamat)

III

dikarenakan media uji (organofosfat dan

(organofosfat

dengan

karbamat) bersifat antagonis, yang apabila

konsentrasi 0,25 ppm 3 ppm mampu

semakin tinggi konsentrasi yang diberikan

mematikan 50% (LC50-24 jam) hewan uji

maka benih Ikan Mas akan semakin lama

(benih Ikan Mas)

Gambar 1. Mortalitas Kumulatif Benih Ikan Mas selama 48 Jam Pemaparan pada
6

Perlakuan I , II, dan III


Perhitungan

analisis

probit

diperbandingkan
2,

maka

dengan

kriteria

toksisitas

media

pada

diperoleh nilai LC50-24 jam sebesar

Tabel

uji

12,903 ppm. Jika nilai LC50 pada pengujian

(organofosfat dan karbamat) termasuk

ini memiliki konsentrasi 12,903 ppm

dalam kategori toksik.

Tabel 2. Toksisitas berdasarkan nilai LC50


Sifat Toksik
Nilai LC50
Non Toksik
>100.000 mg/l
Hampir tidak
10.000 100.000
toksik
Toksisitas rendah

mg/l
1000 10.000

Toksisitas sedang
Toksik
Sangat toksik

mg/l
100 1000 mg/l
1 100 mg/l
<1 mg/l

KESIMPULAN
Konsentrasi

media

uji

(organofosfat dan karbamat) yang dapat


mematikan 50% bahan uji (benih Ikan
Mas) selama 24 jam pemaparan yaitu 0,25
ppm 3 ppm. Perhitungan analisis probit
yang diperoleh dari nilai LC50-24 jam
sebesar

12,903

ppm.

Hal

ini

mengindikasikan bahwa sifat toksik media


uji (organofosfat dan karbamat) termasuk
dalam ketegori toksik.
DAFTAR PUSTAKA
Asmawi, S. 1986. Pemeliharaan Ikan
dalam
Keramba.
Jakarta:
Gramedia.
Blalock, Hubert M., Jr. 1979. Social
Statistics. Tokyo: McGraw-Hill
Kogakusha, Ltd.
Effendi, Hefni. Dkk. 2012. Toksisitas Akut
(LC50) Serbuk Bor (Cutting)
Terhadap Daphnia sp. Jurnal
Bumi Lestari Volume 12 No. 2,
hlm 321 326. Institut Pertanian
Bogor. Bogor
Effendi,

H., B.A. Utomo, and Y.


Wardiatno, 2011.
Toksisitas
limbah
pengeboran
minyak
terhadap benur udang windu
(Penaeus monodon). Lingkungan
Tropis 4(2): 93 103.

Kesuma, 2008. Bioindikator Efektifitas


Pengelolaan Air Limbah Rumah
Sakit Umum Daerah Abdul
Moeloeck dengan Penentuan
Lethal Concentration (LC50 96
jam) pada Ikan Nila (Oreochromis
niloticus L). Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Lampung. 1718 November 2008. Seminar

nasional Sains dan teknologi II


2008.
Soegianto, A., B. Irawan and M. Affandi.
2008. Toxicity of Drilling Waste
and Its Impact on Gill Structure of
Post Larvae of Tiger Prawn
(Penaeus
monodon).
Global
Journal
of
Environmental
Research 2(1):36-41.
Sudamardi, 1993. Toksikologi Limbah
Pabrik Kulit Terhadap Cyprinus
carpio dan Kerusakan Insang.
Jurnal
Lingkungan
dan
Pembangunan 13:14 halaman
247-260. Jakarta.

Lampiran
Lampiran 1. Prosedur Praktikum
Prosedur Uji toksisitas akut terhadap benih
ikan mas

Penyiapan benih ikan mas; diawali


dengan; aklimatisasi benih selama 3 hari.

Dalam toples yang telah diisi air


medium sebanyak 3 liter dimasukkan
masing - masing 10 ekor benih dengan
menggunakan saringan
.

Dengan menggunakan
Micropippet,bahan toksik uji (
Organofosfat/Karbamat/Piretroid
sintetik) dengan variasi konsentrasi
yang masing -masing telah
ditentukan, dimasukkan ke dalam
toples.

Pengamatan dilakukan selama


48 jam dengan selang
pengamatan 15 menit, 30
menit, 1 jam,2 jam, 4 jam, 8
jam, 16 jam,24 jamdan 48 jam.
Mortalitas diamati dengan cara
menghitung jumlah benih yang
yang mati.

Lampiran 2. Rekapitulasi Data LC50-24 Jam

Analisis Epa Probit LC50-24 jam


EPA PROBIT ANALYSIS PROGRAM
USED FOR CALCULATING LC/EC VALUES
Version 1.5
LC50 ORGANOFOSFAT KARBAMAT 3ppm
Proportion
Observed
Number

Responding

Predicted

Number Proportion Adjusted for

Conc. Exposed

Resp.

Responding

Proportion

Controls

Responding

0.2500

30

30

1.0000

1.0000

0.9981

1.5000

30

28

0.9333

0.9333

0.9433

3.0000

30

26

0.8667

0.8667

0.8584

Chi - Square for Heterogeneity (calculated)

= 0.125

Chi - Square for Heterogeneity


(tabular value at 0.05 level)

3.841

***************************************************************
*

NOTE

Slope not significantly different from zero.

LC/EC fiducial limits cannot be computed.

*
*

***************************************************************
Mu

Sigma

Parameter

1.110674
-0.590388
Estimate

Std. Err.

95% Confidence Limits

--------------------------------------------------------------------Intercept
Slope

6.881262

0.409927

6.077806,

7.684719)

-1.693802

1.022372

( -3.697652,

0.310047)

Theoretical Spontaneous Response Rate = 0.0000


LC50 ORGANOFOSFAT KARBAMAT 3ppm
Estimated LC/EC Values and Confidence Limits
Exposure
Point

Conc.

LC/EC 1.00

304.855

LC/EC 5.00

120.727

LC/EC 10.00

73.674

LC/EC 15.00

52.790

LC/EC 50.00

12.903

LC/EC 85.00

3.154

LC/EC 90.00

2.260

LC/EC 95.00

1.379

LC/EC 99.00

0.546

95% Confidence Limits


Lower

Upper

LC50 ORGANOFOSFAT KARBAMAT 3ppm


PLOT OF ADJUSTED PROBITS AND PREDICTED REGRESSION LINE
Probit
10+o
9+
-

8+
-

7+

6+

5+

4+

3+

2+
-

1+
0+
-+--------------+--------+---------+---------+--------+--------------+EC01

EC10

EC25

EC50

EC75

EC90

EC99

Lampiran 3. Foto Kegiatan

Media uji toksisitas

Hewan Uji Toksisitas


(Cyprinus carpio L).

Proses Pengambilan
bahan toksik
Organofosfat dan
karbamat

Anda mungkin juga menyukai