Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Ketika membicarakan kelangkaan pada dasarnya perlu dipahami penyebab utama
terjadinya kelangkaan yaitu terjadi akibat ulah manusia itu sendiri yang bersikap serakah dan
selalu mengeksploitasi Sumber Daya Alam secara berlebihan, jika sumber daya alam terus
menerus dikeruk maka lama kelamaan akan habis bukan saja langka. Jika sudah begitu
bagaimana nasib anak, cucu kita kelak. Mereka akan kesusahan untuk bertahan hidup dan yang
jelas tidak aka nada kesejahteraan terhadap mereka. Pendidikan pun akan terbengkalai dan
mengakibatkan Sumber Daya manusia akan berkurang atau langka. Sumber Daya Manusia
merupakan modal dasar pembangunan nasional, oleh karena itu maka kualitas Sumber Daya
Manusia senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang
diharapkan.

b. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kelangkaan, SDA, SDM?
2. Apa saja Faktor Penyebab Kelangkaan SDA dan SDM?
3. Apa saja Akibat yang terjadi dari adanya Kelangkaan SDA dan SDM?
4. Apa saja Macam-Macam Pengukuran Ketersediaan dan Kelangkaan Sumber Daya
Alam?
5. Apa saja Permasalahan yang dihadapi Terkait dengan Pengelolaan Sumber Daya Alam?
6. Bagaimana Sumber Daya Manusia dalam Kancah Globalisasi?
7. Apa Dampak IPTEK terhadap Sumber Daya Manusia di Indonesia?
8. Bagaimana Solusi terhadap Kelangkaan Sumber Daya Alam dan Sumber daya
Manusia?

c. Tujuan Penulisan
1. Memahami arti dari Kelangkaan, SDA, SDM
2. Mengetahui faktor Kelangkaan SDA dan SDM
3. Mengetahui akibat dari Kelangkaan SDA dan SDM
4. Memahami Pengukuran Ketersediaan dan Kelangkaan SDA
5. Mengetahui Permasalahan yang dihadapi terkait dengan Pengelolaan SDA
6. Mengetahui Solusi dari Kelangkaan SDA dan SDM
1
d. Manfaat Penulisan
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami
tentang Kelangkaan SDA dan SDM

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Kelangkaan adalah suatu keadaan saat manusia ingin mengonsumsi jauh lebih banyak
dari apa yang diproduksi atau suatu keadaan saat apa yang diinginkan manusia jauh lebih
banyak dari yang tersedia.
Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga
dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang
dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kelangkaan terbagi menjadi 2 :
1. Sumberdaya Alam
2. Sumber daya Manusia
Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam dan di
bawah permukaan bumi yang secara langsung ataupun tidak langsung bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan umat manusia.
Sumber Daya Manusia adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.

B. FAKTOR PENYEBAB KELANGKAAN SDA DAN SDM


Dibawah ini terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Kelangkaan Sumber
Daya Alam dan Sumber Daya Manusia.
Faktor Penyebab Kelangkaan Sumber Daya Alam antara lain :
a. Perbedaan Letak Geografis
Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata di setiap daerah. Ada daerah yang
sangat subur, ada pula daerah yang kaya bahan tambang. Namun, ada pula daerah yang gersang
dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber daya menjadi langka dan
terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya yang melimpah.

b. Ketidakpedulian Manusia terhadap Lingkungan


Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting keberadaannya. Dahulu hutan
di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu hasil dari hutan seperti rotan, damar, dan kayu
3
dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai
tempat resapan air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya
sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang menebangi pohon-
pohon di hutan tanpa memerhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini banyak hutanhutan
yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat dari hutan gundul? Ya, salah satunya dapat
menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya hutan yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang jumlahnya.

c. Pengeksploitasian Sumber Daya Alam yang Berlebihan


Manusia tidak memiliki rasa puas, sehingga mereka akan merasa tidak cukup dengan
apa yang mereka dapat. Bagi mereka yang serakah pasti akan selalu mengeduk sumber daya
alam seperti, barang tambang, emas, batu bara, nikel dan lain sebagainya secara terus menerus.
Akibat dari pengeksploitasian berlebihan yang mereka lakukan itu akan menyebabkan sumber
daya alam yang tersedia berkurang dan ujung-ujungnya akan mengakibatkan kelangkaan.
Mereka tidak memikirkan apa yang akan terjadi jika pengeksploitasian yang berlebihan tu
dilakukan secara terus menerus.

d. Bertambahnya Manusia dibumi, yang Hidupnya Tidak Merata


Semakin banyaknya pertumbuhan manusia dibumi yang hidupnya tidak merata maka
akan semakin langka pula sumber daya alam yang ada. Sumber daya alam yang terdapat di
Pulau Jawa akan cepat habis dari pada Sumber daya alam yang terdapat di Kalimantan karena
jumlah penduduk di Kalimantan lebih sedikit daripada di Jawa, karena semua kegiatan orang
Indonesia berpusat di Jawa, maka tidak heran jika Sumber Daya Alam yang terdapat di Jawa
akan cepat habis dibanding Sumber Daya Alam yang terdapat di Kalimantan.
Sumber daya alam dapat dibedakan menurut sifatnya, yaitu sumber daya fisik berupa
tanah, air, dan udara serta sumber daya biotik berupa pertanian, perkebunan, hutan dan
peternakan. Perpaduan antara sumber daya fisik dan sumber daya biotik disebut sumber daya
lingkungan alam, misalnya keindahan panorama alam, pegunungan, lembah, pantai, dan
panorama dibawah permukaan laut.
Kandungan sumber daya alam di bumi ada yang melimpah dan ada pula yang sedikit
atau terbatas. Demikian pula peresebarannya, ada sumber daya alam yang terdapat disemua
daerah, tetapi adapula yang hanya berada didaerah-daerah tertentu, seperti emas, batu bara, dan
minyak bumi.

4
Berdasarkan prosesnya, sumber daya alam tersedia melalui dua proses utama. Ada yang
melalui proses alamiah dan membutuhkan waktu jutaan tahun, seperti minyak bumi, batu bara,
tanah dan emas. Ada pula yang sengaja diusahakan oleh manusia, seperti hasil perkebunan,
hasil pertanian, dan hasil peternakan yang membutuhkan waktu relatif singkat. Menurut Isard
(1972) dalam Soerianegara (1977), apabila dilihat dari kemungkinan pemulihannya dan
kemungkinan pengolahannya, sumber daya alam dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu
sumber dayab alam yang tidak dapat diperbaharui, sumber daya alam yang dapat diperbaharui,
dan sumber daya alam yang selalu tersedia.

1. Sumber Daya Alam yang tidak dapat Dipulihkan


Sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan disebut juga nonrenewable, fund, atau
stock resources merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan umumnya
tidak dapat diciptakan atau direkayasa manusia dalam proses pembentukannya. Jenisnya
berupa sumber daya alam Abiotik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda mati. Misalnya,
minyak bumi, batu bara, mineral, dan bahan tambang yang terkandung didalam bumi.

2. Sumber Daya Alam yang dapat Dipulihkan


Sumber daya alam yang dapat dipulihkan disebut juga renewable atau flow
resources merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sumber daya alam ini
merupakan sumber daya alam yang jika telah dipakai masih dapat diusahakan kembali untuk
menghasilkan sumber daya alam yang baru. Sumber daya ini memiliki ciri dapat diperbanyak
dan ditingkatkan jumlahnya. Jenis Sumber daya alam yang dapat diperbaharui terdiri atas
semua jenis makhluk hidup yang dibudidayakan, seperti tanaman pangan atau sumber daya
alam nabati dan hewan-hewan ternak atau sumber daya alam hewani.

3. Sumber Daya Alam yang tidakan akan Habis


Sumber daya alam yag tidak akan habis berupa benda mati yang selalu tersedia,
jumlahnya melimpah, dan digunakan oleh seluruh makhluk hidup, biasanya merupakan faktor
penting untuk kelangsungan hidup organisme. Jenis sumber daya alam yang selalu tersedia,
antara lain udara dan sinar matahari.
Tolak ukur sumber daya alam adalah dapat memberikan kemudahan dan kesejahteraan
bagi manusia maka keberadaannya dari tingkat kenyamanan hidup manusia. Dari tolak ukur
ini, sumber daya alam dapat bernilai ekonomis atau non ekonomis. Sumber daya alam yang
bernilai ekonomis merupakan sumber daya alamyang berharga, dapat diperjualbelikan, dan
5
menghasilkan keuntungan. Sumber daya alam ekonomis dibedakan atas sumber daya ekonomis
tinggi, seperti penggalian bahan-bahna mineral dan logam mulia serta sumber daya alam
ekonomis yang rendah, seperti penggalian pasir, batu, dan gamping. Sumber daya alam non
ekonomis adalah sumber daya alam yang untuk mendapatkannya tidak memerlukan biaya,
seperti menghirup udara dan mendapatkan sinar matahari.

Persebaran Sumber Daya Alam


Persebaran Sumber Daya Alam dibumi tidaklah merata dan tidak selamanya melimpah.
Ada beberapa sumber daya alam yang terbatas jumlahnya. Berikut akan di bahas tentang
persebaran dan proses pembentukan sumber daya alam yang ada di Indonesia.
1. Persebaran Sumber Daya Alam yang dapat Diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui pada dasarnya merupakan sumber daya
alam ketika manusia dapat merekayasa atau memproduksinya sehingga sumber daya tersebut
dapat dimanfaatkan kembali.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui banyak sekali ragamnya. Tetapi, hampir
semua sumber daya alam yang dapat diperbaharui berkenaan dengan lapisan kehidupan
tumbuhan dan hewan ditambah dengan faktor alam lainnya sebagai pendukung seperti unsur
tanah, air dan iklim.
Beberapa kelompok yang dapat dikategorikan sebagai sumber daya alam yang dapat
diperbaharui antara lain :
a. Pertanian
Pertanian di Indonesia merupakan usaha rakyat yang paling dasar. Bentuk pertanian di
Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertanian lahan basah dan pertanian lahan
kering. Usaha pertanian lahan basah hanya dapat dilakukan didaerah yang memiliki cadangan
airnya cukup banyak dan biasanya berada didaerah dataran rendah. Usaha pertanian lahan
kering merupakan jenis pertanian yang dilakukan didaerrah-daerah yang persediaan airnya
kurang. Daerah pertanian lahan kering biasanya berada didaerah perbukitan.

b. Perkebunan
Ditinjau dari segi pengusahaanya, usaha perkebunan di Negara Indonesia dikenal dua
macam perkebunan, yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Perkebunan rakyat banyak
diusahakan oleh penduduk dan biasanya dikerjakan secara tradisional serta pada lahan
perkebunan yang tidak begitu luas. Ciri-ciri perkebunan rakyat antara lain, lahan relatif sempit,
modal relatif sedikit, peralatan sederhana, dikelola secara sederhana, serta tenaga kerja yang
6
sedikit. Sedangkan perkebunan besar adalah usaha perkebunan yang dilakukan dilahan yang
luas oleh perusahaan swasta atau badan usaha milik Negara atau BUMN. Adapun ciri-ciri
perkebuan besar antara lain, manajemennya teratur, lahannya sangat luas, modalnya besar,
dikerjakan secara mekanis dan intensif, jumlah tenaga kerjanya relatif sedikit, hasilnya
dipersiapkan untuk diekspor, dan tingkat produktivitasnya tinggi.

c. Kehutanan
Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya. Hutan merupakan
sumber daya alam yang dapat diperbahrui, walaupun dalam waktu yang relatif lam. Kelestarian
hutan mendukung kelestarian sumber daya alam lainnya, seperti pertanian, perkebunan dan
perikanan.
Hutan dapat bermanfaat untuk menahan banjir, membentuk dan mempercepat
pembentukan tanah humus, mengatur tata air, melindungi terjadinya erosi tanah, dan pencegah
terjadinya longsor lahan. Selain itu, hutan dapat berfungsi ekonomis dan hutan juga dapat
menjadi penghasil komoditas perdagangan. Ekspor hasil hutan dapat menjadi sumber devisa
bagi Negara sehingga mampu mengurangi ketergantungan terhadap minyak dan gas bumi.

d. Peternakan
Kegiatan peternakan di Indonesia meliputi usaha memelihara dan mengembangbiakan
hewan. Usaha peternakan pada umumnya dapat dikelompokan menjadi tiga, antara lain :
1. Peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau, dan kuda
2. Peternakan hewan kecil seperti kambing, biri-biri, babi dan kelinci
3. Peternakan unggas seperti ayam, itik, bebek, angsa, dan jenis ayam ras.

e. Perikanan
Perikanan merupakan usaha penggalian sumber daya alam yang cukup terbuka
terutama dalam kegiatan menangkap, membudidayakan, dan mengolahnya. Daerah
penangkapan dan pemeliharaan adalah lautan, tepi pantai seperti perikanan payau serta
perikanan air tawar. Perikanan laut adalah perikanan yang diusahakan diwilayah perikanan
laut, perikanan payau adalah perikanan yang diusahakan dalam bentuk tambak dimuara sungai
ataupun daerah dekat tepi laut, sedangkan perikanan air tawar adalah perikanan yang
diusahakan dikolam dan perairan umum seperti sungai, danau atau waduk yang biasanya
diusahakan secara intensif dengan sistem keramba.
7
2. Persebaran Sumber Daya Alam yang Tidak dapat Diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang tidak
dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan
serta dapat punah.
Beberapa kelompok yang dapat dikategorikan sebagai sumber daya alam yang dapat
tidak dapat diperbaharui antara lain :
a. Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan salah satu bahan bakar dan sumber energi yang sangat penting
karena banyak mesin kendaraan yang dirancang menggunakan bahan bakar ini. bahan bakar
minyak bumi relatif mudah penanganannya jika dibandingkan dengan bahan bakar lainnya.
Cara penambangan minyak bumi dilakukan dengan dua cara, yaitu pengeboran didaratan dan
pengeboran lepas pantai.
Potensi minyak bumi Indonesia tersebar di 60 cekungan sedimen tersier yang terbagi
atas beberapa sub-sub cekungan sedimen tersier, yaitu cekungan sedimen terseier wilayah barat
dan timur. Anatar cekungan sedimen tersier wilayah barat dan timur dibatasi oleh garis isobat
sepanjang 200 meter yang memanjang dari utara ke selatan di sebelah timur garis bujur 115°
30’BT, yaitu mulai dari lepas pantai timur Kalimantan Timur kearah Selatan melintasi Selat
Lombok. Isobat adalah garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama
kedalaman lautnya.

b. Batu Bara
Batu bara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang terendapkan selama jutaan tahun.
Pembentukan batu bara melibatkan dua proses utama yaitu biokomia dan dinamokimia. Proses
biokimia adalah proses pembentukan gambut yang berasal dari perubahan fisik kimia material
organik tumbuhan dengan perantara bakteri anaerob serta kondisi Kontrol lingkungan reduksi.
Proses dinamokimia merupakan proses perubahan gambut menjadi batu bara yang
dikontrol oleh diagenesa setelah pengendapan seperti oleh tektonik. Persebarannya terdapat
dibeberapa wilayah antara lain Sumatra Tengah, Kalimantan, Pulau Jawa, Sulawesi serta
Papua.

c. Gas Bumi
Gas bumi dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu associated gas dan non-associated
gas. Gas bumi ini dihasilkan pada saat proses penyulingan minyak bumi dinamakan Liquefied
8
Petroleum Gas . potensi terbesar sumber gas alam Indonesia terdapat di Arun, Bontang, dan
Laut Natuna.
Sebagian besar produksi gas bumi Indonesia untuk kepentingan ekspor, sedangkan
sebagian kecil lainnya untuk keperluan dalam negri.

d. Tenaga Panas Bumi


Panas bumi juga merupakan sumber daya energi yang cukup penting. Indonesia
diperkirakan memiliki potensi panas bumi sekitar 8.000 – 10.000 mega watt. 5.500 MW
diantaranya terdapat di Pulau Jawa dan Bali, 1.100 MW di Pulau Sumatra, serta 1.400 MW di
Pulau Sulawesi. Selebihnya tersebar di wilayah Nusa Tenggara dan Papua.

Faktor Penyebab Kelangkaan Sumber Daya Manusia antara lain :


a. Rendahnya pendidikan
Bagaimana masyarakat bisa mengelola kekayaan alam, kalau tingkat pendidikan
masyarakat masih rendah. Pengelolan sumber daya alam memerlukan pengetahuan dan
keterampilan. Sayang itu belum dimiliki masyarakat kita. peningkatan pendidikan dan
keterampilan masyarakat tidak harus ditempuh dari pendidikan formal, seperti sekolah.
Melainkan bisa dilakukan dengan berbagai pelatihan-pelatihan.
”Pelatihan tersebut hendaknya dilakukan pada masyarakat yang tinggal di
pedesaan. Materi pelatihan sesuai dengan kekayaan alam yang ada di lingkungan mereka.
Seperti halnya didaerah Belitung yang kaya akan timahnya, maka masyarakat Belitung
haruslah diberi pelatihan bagaimana caranya mengolah timah tersebut dengan baik, jangan
sampai pengelolaan timah tersebut jatuh kepada pihak luar.

b. Pertambahan Penduduk /Jumlah penduduk yang semakin besar


Dari tahun lalu hingga sekarang Masalah kependudukan yang dihadapi Asia termasuk
Indonesia masih banyak penduduk yang miskin. Ini nampaknya sulit dibendung, meskipun
pada tahun itu negara-negara Asia berhasil menurunkan kemiskinan antara 13 hingga 14
persen. Asia merupakan gudang dari negara dengan jumlah penduduk besar, sehingga
meskipun berhasil turun, tetapi jumlah penduduk pada tahun tersebut juga bertambah karena
menjadi gudangnya. Potensi jumlah dan persentase penduduk miskin masih tetap tinggi, selain
karena jumlah penduduk yang semakin banyak juga ditambah dengan semakin banyaknya
jumlah penduduk tua atau tidak produktif. Saat ini di Indonesia, penduduk yang berusia lebih

9
dari 65 tahun sekitar 8 sampai 9 persen, di Yogyakarta lebih dari 15 persen dari jumlah
penduduk.
Di Jepang lebih tinggi lagi, yakni mencapai 30-35 persen dari jumlah penduduknya,
bahkan mereka yang berusia lebih dari 100 tahun jumlahnya mencapai 100 ribu orang.
Sementara jumlah penduduk dengan usia kurang dari 15 tahun tetap, sehingga sebenarnya
program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia ini sudah bisa dibilang berhasil, tinggal
pemeliharaannya saja. Untuk mengantisipasi semakin banyaknya penduduk tidak produktif
yang akan menjadi tanggungan, perlu ada langkah. Jika meniru negara maju dengan
memberikan bantuan sosial kepada lanjut usia, penyandang cacat, pengangguran dan lain-lain
membutuhkan proses yang berlangsung lama dan tanggungan pemeritah akan semakin berat
dan tinggi.

c. Produktivitas tidak lancar


Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Misalnya
kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah, atau bosan. Mesin
produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga ditentukan karena
perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju, perkembangan teknologi
berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara berkembang perkembangan kebutuhan
barang dan jasa masih lebih cepat daripada perkembangan teknologinya.

d. Motivasi yang Rendah


Di Indonesia khususnya Sumber Daya Manusia nya dapat dikatakan rendah, Karena
kurangnya makanan 4 sehat 5 sempurna yang mereka konsumsi. Sehingga mereka kurang dapat
berfikir cerdas, dan mereka mayoritas cepat puas dengan apa yang mereka peroleh sekarang,
selain itu tidak adanya rasa ingin maju dari orang lain, atau mengubah hidupnya agar lebih
sejahtera karena rendahnya pendidikan.

C. AKIBAT KELANGKAAN SDA DAN SDM


Dibawah ini terdapat beberapa akibat dari terjadinya Kelangkaan Sumber Daya Alam
dan Sumber Daya Manusia.
Akibat Kelangkaan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia antara lain :
a. Keserakahan
Manusia akan serakah apabila sumber daya alam sudah menjadi langka, karena mereka
akan berlomba-lomba mendapatkan sumber daya tersebut tanpa ada batasan, bisa dibilang
10
eksploitasi berlebihan. Individu yang seperti ini tidak akan memperdulikan kebutuhan orang
lain dan akan bersikap tamak atau rakus. Jadi, mereka menganggap bahwa kebutuhan pribadi
adalah di atas segala-galanya.

b. Keterbatasan Kebutuhan
Dengan langkanya sumber daya, otomatis kebutuhan manusia pun akan menjadi
terbatas karena sumber daya yang ada sudah digunakan secara berlebihan oleh oknum-oknum
yang memliki kepentingan dirinya sendiri.

D. PENGUKURAN KETERSEDIAAN DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA ALAM


Pengukuran sumber daya kita sederhanakan dari konsep Rees (1990) yang
membaginya dari beberapa komponen. Pertama untuk kelompok sumber daya stok (tidak
terbarukan), beberapa konsep ukuran ketersediaan digunakan antara lain :
1. Hipotetikal adalah konsep pengukuran deposit yang belum diketahui namun diharapakan
ditemukan pada masa mendatang berdasarkan survei yang dilakukan saat ini. pengukuran
sumber daya ini biasanya dilakukan dengan mengekstrapolasi laju pertumbuhan produksi
dan cadangan terbukti (provenreserve) pada periode sebelumnya.
2. Sumber daya spekulatif mengukur deposit yang mungkin ditemukan pada daerah yang
sedikit atau belum dieksplorasi, dimana kondisi geologi memungkinkan ditemukannya
deposit.
3. Cadangan kondisional adalah deposit yang sudah diketahui atau ditemukan namun
dengan kondisi harga output dan tekhnologi yang ada saat ini belum bisa dimanfaatkan
secara ekonomis.
4. Cadangan terbukti sumber daya alam yang sudah diketahui dan secara ekonomis dapat
dimanfaatkan dengan tekhnologi, harga, dan permintaan yang ada saat ini.

Pengukuran Kelangkaan Sumber Daya Alam


Salah satu aspek krusial dalam pemahaman terhadap Sumber Daya Alam adalah
memahami kapan sumber daya tersebut akan habis. Jadi, bukan hanya konsep ketersediaannya
yang harus kita pahami, melainkan juga konsep pengukuran kelangkaannya. Sebagaimana
disampaikan pada bagian pandangan terhadap sumber daya alam, aspek kelangkaan ini menjadi
penting karena dari sinilah kemudian muncul persoalan bagainmana mengelola SDA yang
optimal.

11
Secara umum, biasanya tingkat kelangkaan sumber daya alam diukur secara fisik
dengan menghitung sisa umur ekonomis. hal ini dilakukan dengan menghitung cadangan
ekonomis yang tersedia dibagi dengan tingkat ekstrasi. Pengukuran dengan cara ini tentu saja
memiliki banyak kelemahan karena tidak mempertimbangkan sama sekali aspek ekonomi di
dalamnya. Aspek ekonomi antara lain menyangkut harga biaya ekstraksi. Sebagai contoh,
ketika sumber daya menjadi langka , maka harga akan naik dan konsumsi berkurang. Dengan
berkurangnya konsumsi , ekstraksi juga berkurang sehingga faktor pembagi dalam pengukuran
fisik diatas menjadi kecil. Hal ini bisa menimbulkan kesimpulan yang keliru karena seolah-
olah sisa ekonomis sumber daya kemudian menjadi panjang dan sumber daya alam tidak lagi
menjadi langka.
Menyadari akan kelemahan pengukuran fisik ini, Hanley et al., (1997) misalnya
menyarankan untuk menggunakan pengukuran moneter dengan cara menghitung harga riil,
unite cost, dan rente ekonomi dari sumber daya.

E. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI TERKAIT DENGAN PENGELOLAAN


SUMBER DAYA ALAM
Meskipun upaya dan kebijakan perbaikan dalam pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup sudah dilakukan, upaya itu masih dinilai belum cukup memadai. Hal ini
dapat dilihat masih tingginya laju kerusakan atau degradasi hutan. Demikian juga, masih
tingginya laju kerusakan ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil, serta masih banyak
ditemuinya pelanggaran dalam pemanfaatan sumber daya alam, seperti illegal logging, illegal
fishing, dan illegal mining. Kerusakan ekosistem dan lingkungan hidup ini terjadi tidak hanya
karena aktivitas pemanfaatan sumber daya alam saja, tetapi juga karena adanya fenomena alam
seperti perubahan iklim yang turut andil dalam bencana banjir di wilayah pesisir,
tenggelamnya pulau-pulau kecil, serta perubahan musim yang memengaruhi pola tanam.
Makin menurunnya kuantitas tutupan lahan hutan dapat mengakibatkan terganggunya siklus
hidrologi. Hal itu juga dapat menyebabkan berkurangnya ketersediaan sumber daya air yang
jika dibiarkan akan menimbulkan krisis persediaan air.
Sebagai permasalahan lingkungan global, perubahan iklim membawa pengaruh
terhadap ketahanan air, pangan, energi, serta ancaman terhadap keanekaragaman hayati dan
ancaman terhadap sektor-sektor pembangunan lainnya. Fenomena terjadinya kerusakan serta
penurunan ketersediaan air pada musim kemarau, kekeringan, dan melimpah pada musim
hujan yang mengakibatkan banjir, longsor merupakan sebagian pengaruh perubahan iklim.
Perubahan iklim juga menyebabkan terjadinya pergeseran musim di Indonesia yang
12
menimbulkan implikasi di berbagai sektor pembangunan seperti pertanian, perikanan, dan
kesehatan.
Permasalahan yang dihadapi di bidang kehutanan sampai saat ini dalam pengelolaan
hutan adalah penataan kawasan hutan yang belum mantap, belum terbentuknya unit
pengelolaan hutan pada seluruh kawasan hutan, pemanfaatan hutan yang belum
berpihak kepada masyarakat, pemanfaatan hutan yang masih bertumpu pada hasil hutan kayu,
pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran dan pengelolaan hutan yang masih
lemah, serta upaya konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis belum mendapat perhatian
yang memadai. Selain itu, pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) juga belum terpadu. Dalam
bidang kelautan permasalahan yang dihadapi antara lain :
1. Masih adanya konflik antar sektor dalam pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut yang
menyebabkan belum optimalnya manfaat sumber daya ini jika dibandingkan dengan
potensinya.
2. Pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan terhadap illegal,
unreported and unregulated (IUU) fishing yang masih tumpang tindih antarsektor karena
banyaknya lembaga pengawas (TNI AL, Polair, DKP, Bakorkamla), masih
lemahnya penegakan hukum, serta kurang memadainya sarana dan prasarana yang ada.
3. Masih adanya pelanggaran dalam pemanfaatan sumber daya alam dan aktivitas ekonomi
yang tidak memperhatikan aspek lingkungan hidup yang menimbulkan kerusakan,
pencemaran, dan penurunan kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4. Kurang memadainya kegiatan mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim
pada wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang rentan.
5. kurangnya pemahaman pentingnya tata ruang laut dan pulau-pulau kecil.
6. Belum memadainya sarana dan prasarana di pulau-pulau kecil dan masih adanya
kesenjangan sosial-ekonomi antara pulau besar dan pulau kecil, serta belum
optimalnya pengelolaan pulau-pulau kecil terdepan.
7. Belum memadainya produk riset dan pemanfaatan hasil riset.
8. Belum memadainya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia.

Permasalahan yang dihadapi untuk bidang energi dan sumber daya mineral meliputi:
a. Penyediaannya sangat tergantung kepada minyak bumi
b. pemanfaatan potensi energi baru dan terbarukan masih keci.
c. Terputus-putusnya (intermittent) ketersediaan sumber daya energi terbarukan.

13
d. Biaya investasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan. sehingga
belum dapat bersaing dengan sumber energi konvensional masih tinggi.
e. Kepedulian masyarakat mengenai efisiensi energi masih rendah. Di samping itu,
pengusahaan dan penambangan sumber daya energi dan mineral juga menghadapi
beberapa masalah antara lain :
1. Belum dapat dikembangkannya beberapa lapangan minyak dan gas bumi baru
2. Masih terbatasnya data bawah permukaan untuk membuka wilayah kerja migas baru
3. Kurang tersedianya sumber daya manusia nasional dan daerah yang kompeten
4. Terbatasnya ketersediaan anjungan pengeboran (terutama rig untuk offshore) dan vessel
5. Tumpang tindih lahan dengan kawasan hutan
6. Belum tersedianya standardisasi harga dalam pembebasan lahan ketidakpastian jaminan
dan hukum
7. Masih maraknya pertambangan liar
8. Permasalahan sosial, lingkungan, dan ekonomi sekitar kegiatan tambang.
Bencana dan permasalahan pengelolaan lingkungan hidup yang terjadi dewasa ini
merupakan akumulasi dari permasalahan lingkungan yang sudah terjadi 10 hingga 20 tahun
yang lalu, terutama bencana banjir dan kekeringan serta mewabahnya berbagai penyakit akibat
terganggunya tatanan lingkungan. Di sisi lain, laju kerusakan yang terjadi kurang sebanding
dengan upaya pemulihan kerusakan lingkungan dan keadaan ini ditambah lagi dengan
fenomena alam yang kurang menguntungkan akibat permasalahan lingkungan global sehingga
dapat diprediksi permasalahan lingkungan ke depan, terutama bencana, akan terus terjadi
dalam intensitas dan skala yang lebih luas. Hal ini dapat dicegah atau dikurangi dengan cara
yang lebih keras, melalui upaya mengurangi laju kerusakan dan upaya pemulihan kualitas
lingkungan.
Pertambahan jumlah penduduk yang relatif tinggi membutuhkan infrastruktur dan
ruang yang lebih luas. Sementara itu, pemekaran sejumlah provinsi dan kabupaten/kota akan
menciptakan kota-kota baru yang memerlukan sarana dan prasarana yang dalam proses
pembangunannya dapat menimbulkan persoalan lingkungan bila tidak mengindahkan
pelestarian fungsi lingkungan. Selain itu, berkembangnya institusi pengelola lingkungan di
provinsi dan kabupaten/kota yang baru memerlukan pembinaan dan perhatian yang cukup
besar agar mampu mengatasi persoalan lingkungan yang dihadapi. Pemenuhan kebutuhan
ruang dan lahan akan banyak menimbulkan konflik kepentingan dan terjadinya perubahan
peruntukan dan konversi lahan.

14
Lahan-lahan produktif akan berubah menjadi permukiman, sedangkan kebutuhan lahan
untuk produksi akan merambah ke wilayah hutan. Di perkotaan selain masalah volume sampah
yang makin meningkat, permasalahan tempat pembuangan akhir (TPA) akan menjadi
persoalan lain yang dapat menimbulkan konflik. Masalah pencemaran air, udara, lahan, serta
bahan beracun dan berbahaya (B3) dan limbah B3 akan tetap menjadi persoalan lingkungan
utama yang dapat menurunkan kualitas lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak
terhadap kualitas hidup masyarakat Beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi dalam
upaya penyediaan informasi terkait dengan perubahan iklim dan bencana alam lain adalah
perlunya keberlanjutan pengamatan dan pengumpulan data secara kontiniu dan terintegrasi,
perlunya pemeliharaan dan kalibrasi seluruh peralatan pengamatan yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia, belum adanya dasar keterpaduan operasional meteorologi, klimatologi,
kualitas udara dan geofisika (MKKuG), adanya tuntutan masyarakat agar pelayanan informasi
MKKuG lebih dikembangkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek
perubahan iklim, dan menjangkau ke semua lapisan masyarakat secara cepat, terbatasnya
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia bidang teknis MKKuG untuk mendukung
operasional di kantor pusat/daerah, serta melakukan penelitian dan pengembangan, belum
adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur secara utuh tentang penyelenggaraan
MKKuG, belum terlaksananya sosialisasi pengembangan dan evaluasi model iklim kepada
masyarakat, metode diseminasi informasi potensi tsunami, dan produk informasi MKKuG
lainnya.

F. SUMBER DAYA MANUSIA DALAM KANCAH GLOBALISASI


Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan
global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta
berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Globalisasi yang
sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam
dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional
akan terjadi persaingan antarnegara. Indonesia dalam kancah persaingan global menurut World
Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara yang
diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand (40).
Terkait dengan kondisi sumber daya manusia Indonesia yaitu adanya ketimpangan
antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis
ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja
yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka
15
(open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah
sekitar 8 juta. Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur
pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %.
Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya
kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia usaha akibat
krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan
kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja
lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta
angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan
perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di
Indonesia. Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas
angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang. Masalah SDM inilah yang
menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung oleh
produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya keberhasilan pembangunan yang
selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari
pemanfaatan sumberdaya alam intensif (hutan, dan hasil tambang), arus modal asing berupa
pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial
dan produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan
hingga kini merupakan bukti kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas SDM.
Rendahnya SDM Indonesia diakibatkan kurangnya penguasaan IPTEK, karena sikap
mental dan penguasaan IPTEK yang dapat menjadi subyek atau pelaku pembangunan yang
handal. Dalam kerangka globalisasi, penyiapan pendidikan perlu juga disinergikan dengan
tuntutan kompetisi. Oleh karena itu dimensi daya saing dalam SDM semakin menjadi faktor
penting sehingga upaya memacu kualitas SDM melalui pendidikan merupakan tuntutan yang
harus dikedepankan.
Salah satu problem struktural yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah bahwa
pendidikan merupakan subordinasi dari pembangunan ekonomi. Pada era sebelum reformasi
pembangunan dengan pendekatan fisik begitu dominan. Hal ini sejalan dengan kuatnya
orientasi pertumbuhan ekonomi.

G. DAMPAK IPTEK TERHADAP SUMBER DAYA MANUSIA DI INDONESIA


Pengaruh IPTEK terhadap peningkatan SDM Indonesia khususnya dalam persaingan
global dewasa ini meliputi berbagai aspek dan merubah segenap tatanan masyarakat. Aspek-
aspek yang dipengaruhi, adalah sebagai berikut :
16
1. Dampak yang ditimbulkan oleh teknologi dalam era globalisasi, khususnya teknologi
informasi dan komunikasi, sangat luas. Teknologi ini dapat menghilangkan batas geografis
pada tingkat negara maupun dunia.
2. Aspek Ekonomi.
Dengan adanya IPTEK, maka SDM Indonesia akan semakin meningkat dengan
pengetahuan-pengetahuan dari teknologi tersebut. Dengan kemajuan SDM ini, tentunya
secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan ekonomi di Indonesia. Berkaitan
dengan pasar global dwasa ini, tidaklah mungkin jika suatu negara dengan tingkat SDM
rendah dapat bersaing, untuk itulah penguasaan IPTEK sangat penting sekali untuk
dikuasai. Selain itu, tidak dipungkiri globalisasi telah menimbulkan pergeseran nilai dalam
kehidupan masyarakat di masa kini akibat pengaruh negatif dari globalisasi.
3. Aspek Sosial Budaya.
Globalisasi juga menyentuh pada hal-hal yang mendasar pada kehidupan manusia,
antara lain adalah masalah Hak Asasi Manusia (HAM), melestarikan lingkungan hidup serta
berbagai hal yang menjanjikan kemudahan hidup yang lebih nyaman, efisien dan security
pribadi yang menjangkau masa depan, karena didukung oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dampak yang timbul diakibatkannya ikatan-ikatan tradisional yang kaku, atau
dianggap tidak atau kurang logis dan membosankan. Akibat nyata yang timbul adalah
timbulnya fenomena-fenomena paradoksal yang muaranya cenderung dapat menggeser paham
kebangsaan/nasionalisme. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya tanggapan
masyarakat atas kasus-kasus yang terjadi dinilai dengan didasarkan norma-norma kemanusiaan
atau norma-norma sosial yang berlaku secara umum (Universal internasional).

H. SOLUSI KELANGKAAN SUMBER DAYA ALAM DAN SUMBER DAYA


MANUSIA
1. Menghemat sumber daya
Penghematan SDA dan SDM sangat penting karena suatu saat nanti kita akan
mewariskan bumi ini pada anak, cucu, serta cicit kita. Jika kita tidak menghemat dan
menghabiskannya sekarang, maka anak cucu kita akan menderita pada kehidupannya nanti.
Mereka akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka dari itu kita harus
menyadari bahwa kita hidup sekarang ini bukan untuk menggunakan SDA, kita hidup untuk
menjaga agar SDA ini tetap dapat digunakan oleh anak cucu kita yang akan mewarisi bumi ini.
Untuk menghemat SDA sebenarnya tidak sulit, hanya yang perlu diutamakan adalah niat. Jika
kita memang berniat untuk menghemat, maka kita akan melakukannya. Tetapi jika kita malas
17
dan tidak ada niat, maka kita akan menggunakannya secara boros. Ini bergantung dari diri kita
sendiri. Untuk menumbuhkan niat diperlukan kesadaran, untuk menumbuhkan kesadaran perlu
adanya pendidikan. Jika kita mendidik anak-anak kita yang masih keciil kelak untuk berhemat
SDA, maka pada saat dewasa nanti anak-anak itu akan memiliki kesadaran akan pentingnya
berhemat.

2. Ketahanan Pangan dan Teknologi


Setiap individu harus siap sedia menyediakan makanan dan pangan yang
bergizi. Pangan tidak hanya dihasilkan oleh pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan
kehutanan, tetapi juga oleh industri pengolahan pangan. Selanjutnya, pangan yang cukup tidak
hanya dalam jumlah tetapi juga keragamannya, sebagai sumber asupan zat gizi makro
(karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral); untuk pertumbuhan,
kesehatan, daya tahan fisik, kecerdasan dan produktivitas manusia. sedangkan kita juga harus
melek teknologi agar setiap perkembangan yang terjadi kita mengetahuinya dan tidak
ketinggalan zaman karena sekarang ini teknologi merupakan hal yang sangat penting pada
masa sekarang ini.

3. Melakukan Inovasi berupa : pencarian SDA yang baru, peningkatan Efesiensi, perbaikan
teknologi daur ulang, perbaikan konservasi serta pengelolaan lahan kosong atau pertanian yang
baik agar bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

4. Peningkatan Mutu Pendidikan


Solusi agar tidak terjadi kelangkaan akibat rendahnya pendidikan adalah Peningkatan
mutu pendidikan, yaitu setiap individu haruslah menyelesaikan pendidikannya, bila perlu
sebaiknya sampai kejenjang perguruan tinggi. Untuk Peningkatan mutu pendidikan haruslah
ditingkatkan terlebih dahulu kualitas pendidikan yang ditentukan oleh peningkatan proses
belajar mengajar. Dengan adanya peningkatan proses belajar mengajar dapat meningkat pula
kualitas lulusannya. Peningkatan kualitas proses pembelajaran ini akan sangat tergantung pada
pengelolaan sekolah dan pengajaran/pendekatan yang diterapkan guru.

5. Program KB
Agar tidak terjadinya kelangkaan sumber daya alam akibat pertambahan penduduk
maka perlu adanya sosialisasi tentang program keluarga berencana agar orang-orang dapat
mencegah pertambahan penduduk yang sangat pesat.
18
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Bab 2 Pembahasan antara lain :
1. Kelangkaan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu kelangkaan Sumber Daya Alam dan
kelangkaan Sumber Daya Manusia
2. Terdapat beberapa penyebab yang mengakibatkan kelangkaan Sumber Daya Alam dan
Sumber Daya Manusia. penyebab kelangkaan Sumber Daya Alam antara lain: Perbedaan
Letak Geografi, Ketidakpedulian Manusia terhadap Lingkungan, Pengeksploitasian Sumber
Daya Alam yang Berlebihan, Bertambahnya Manusia dibumi, yang Hidupnya Tidak
Merata. Sedangkan penyebab kelangkaan Sumber Daya Manusia antara lain : Rendahnya
pendidikan, Pertambahan Penduduk /Jumlah penduduk yang semakin besar, Produktivitas
tidak lancer, Rendahnya motivasi.
3. Kelangkaan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam dapat berdampak bagi
kelangsungan hidup manusia. dapat tersebut seperti, keserakahan yang dilakukan manusia
serta terbatasnya kebutuhan manusia.
4. Terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam pengelolaan Sumber Daya Alam
5. Seperti, tingginya laju kerusakan atau degradasi hutan. Demikian juga, masih tingginya laju
kerusakan ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil, serta masih banyak ditemuinya
pelanggaran dalam pemanfaatan sumber daya alam, seperti illegal logging, illegal fishing,
dan illegal mining.
6. Adapun Beberapa Solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi kelangkaan Sumber Daya
Alam dan Sumber Daya Manusia antara lain : Menghemat sumber daya, Ketahanan Pangan
dan Teknologi, Melakukan Inovasi berupa : pencarian SDA yang baru, peningkatan
Efesiensi, perbaikan teknologi daur ulang, perbaikan konservasi serta pengelolaan lahan
kosong atau pertanian yang baik agar bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup, peningkatan mutu pendidikan, serta program KB.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ariwibowo Yoga. 2007. Geografi SMA. Jakarta: Ganeca Exact.


Fauzi Akhmad. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia
http://organisasi.org/pengertian_sumber_daya_alam_dan_pembagian_macam_jenisnya_biolo
gi
http://www.petaindonesia.org/bumi/sumber-daya/
http://emperordeva.wordpress.com/about/sdm-indonesia-dalam-persaingan-global/

20

Anda mungkin juga menyukai