PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Ketika membicarakan kelangkaan pada dasarnya perlu dipahami penyebab utama
terjadinya kelangkaan yaitu terjadi akibat ulah manusia itu sendiri yang bersikap serakah dan
selalu mengeksploitasi Sumber Daya Alam secara berlebihan, jika sumber daya alam terus
menerus dikeruk maka lama kelamaan akan habis bukan saja langka. Jika sudah begitu
bagaimana nasib anak, cucu kita kelak. Mereka akan kesusahan untuk bertahan hidup dan yang
jelas tidak aka nada kesejahteraan terhadap mereka. Pendidikan pun akan terbengkalai dan
mengakibatkan Sumber Daya manusia akan berkurang atau langka. Sumber Daya Manusia
merupakan modal dasar pembangunan nasional, oleh karena itu maka kualitas Sumber Daya
Manusia senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang
diharapkan.
b. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kelangkaan, SDA, SDM?
2. Apa saja Faktor Penyebab Kelangkaan SDA dan SDM?
3. Apa saja Akibat yang terjadi dari adanya Kelangkaan SDA dan SDM?
4. Apa saja Macam-Macam Pengukuran Ketersediaan dan Kelangkaan Sumber Daya
Alam?
5. Apa saja Permasalahan yang dihadapi Terkait dengan Pengelolaan Sumber Daya Alam?
6. Bagaimana Sumber Daya Manusia dalam Kancah Globalisasi?
7. Apa Dampak IPTEK terhadap Sumber Daya Manusia di Indonesia?
8. Bagaimana Solusi terhadap Kelangkaan Sumber Daya Alam dan Sumber daya
Manusia?
c. Tujuan Penulisan
1. Memahami arti dari Kelangkaan, SDA, SDM
2. Mengetahui faktor Kelangkaan SDA dan SDM
3. Mengetahui akibat dari Kelangkaan SDA dan SDM
4. Memahami Pengukuran Ketersediaan dan Kelangkaan SDA
5. Mengetahui Permasalahan yang dihadapi terkait dengan Pengelolaan SDA
6. Mengetahui Solusi dari Kelangkaan SDA dan SDM
1
d. Manfaat Penulisan
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami
tentang Kelangkaan SDA dan SDM
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Kelangkaan adalah suatu keadaan saat manusia ingin mengonsumsi jauh lebih banyak
dari apa yang diproduksi atau suatu keadaan saat apa yang diinginkan manusia jauh lebih
banyak dari yang tersedia.
Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga
dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang
dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kelangkaan terbagi menjadi 2 :
1. Sumberdaya Alam
2. Sumber daya Manusia
Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam dan di
bawah permukaan bumi yang secara langsung ataupun tidak langsung bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan umat manusia.
Sumber Daya Manusia adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
4
Berdasarkan prosesnya, sumber daya alam tersedia melalui dua proses utama. Ada yang
melalui proses alamiah dan membutuhkan waktu jutaan tahun, seperti minyak bumi, batu bara,
tanah dan emas. Ada pula yang sengaja diusahakan oleh manusia, seperti hasil perkebunan,
hasil pertanian, dan hasil peternakan yang membutuhkan waktu relatif singkat. Menurut Isard
(1972) dalam Soerianegara (1977), apabila dilihat dari kemungkinan pemulihannya dan
kemungkinan pengolahannya, sumber daya alam dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu
sumber dayab alam yang tidak dapat diperbaharui, sumber daya alam yang dapat diperbaharui,
dan sumber daya alam yang selalu tersedia.
b. Perkebunan
Ditinjau dari segi pengusahaanya, usaha perkebunan di Negara Indonesia dikenal dua
macam perkebunan, yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Perkebunan rakyat banyak
diusahakan oleh penduduk dan biasanya dikerjakan secara tradisional serta pada lahan
perkebunan yang tidak begitu luas. Ciri-ciri perkebunan rakyat antara lain, lahan relatif sempit,
modal relatif sedikit, peralatan sederhana, dikelola secara sederhana, serta tenaga kerja yang
6
sedikit. Sedangkan perkebunan besar adalah usaha perkebunan yang dilakukan dilahan yang
luas oleh perusahaan swasta atau badan usaha milik Negara atau BUMN. Adapun ciri-ciri
perkebuan besar antara lain, manajemennya teratur, lahannya sangat luas, modalnya besar,
dikerjakan secara mekanis dan intensif, jumlah tenaga kerjanya relatif sedikit, hasilnya
dipersiapkan untuk diekspor, dan tingkat produktivitasnya tinggi.
c. Kehutanan
Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya. Hutan merupakan
sumber daya alam yang dapat diperbahrui, walaupun dalam waktu yang relatif lam. Kelestarian
hutan mendukung kelestarian sumber daya alam lainnya, seperti pertanian, perkebunan dan
perikanan.
Hutan dapat bermanfaat untuk menahan banjir, membentuk dan mempercepat
pembentukan tanah humus, mengatur tata air, melindungi terjadinya erosi tanah, dan pencegah
terjadinya longsor lahan. Selain itu, hutan dapat berfungsi ekonomis dan hutan juga dapat
menjadi penghasil komoditas perdagangan. Ekspor hasil hutan dapat menjadi sumber devisa
bagi Negara sehingga mampu mengurangi ketergantungan terhadap minyak dan gas bumi.
d. Peternakan
Kegiatan peternakan di Indonesia meliputi usaha memelihara dan mengembangbiakan
hewan. Usaha peternakan pada umumnya dapat dikelompokan menjadi tiga, antara lain :
1. Peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau, dan kuda
2. Peternakan hewan kecil seperti kambing, biri-biri, babi dan kelinci
3. Peternakan unggas seperti ayam, itik, bebek, angsa, dan jenis ayam ras.
e. Perikanan
Perikanan merupakan usaha penggalian sumber daya alam yang cukup terbuka
terutama dalam kegiatan menangkap, membudidayakan, dan mengolahnya. Daerah
penangkapan dan pemeliharaan adalah lautan, tepi pantai seperti perikanan payau serta
perikanan air tawar. Perikanan laut adalah perikanan yang diusahakan diwilayah perikanan
laut, perikanan payau adalah perikanan yang diusahakan dalam bentuk tambak dimuara sungai
ataupun daerah dekat tepi laut, sedangkan perikanan air tawar adalah perikanan yang
diusahakan dikolam dan perairan umum seperti sungai, danau atau waduk yang biasanya
diusahakan secara intensif dengan sistem keramba.
7
2. Persebaran Sumber Daya Alam yang Tidak dapat Diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang tidak
dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan
serta dapat punah.
Beberapa kelompok yang dapat dikategorikan sebagai sumber daya alam yang dapat
tidak dapat diperbaharui antara lain :
a. Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan salah satu bahan bakar dan sumber energi yang sangat penting
karena banyak mesin kendaraan yang dirancang menggunakan bahan bakar ini. bahan bakar
minyak bumi relatif mudah penanganannya jika dibandingkan dengan bahan bakar lainnya.
Cara penambangan minyak bumi dilakukan dengan dua cara, yaitu pengeboran didaratan dan
pengeboran lepas pantai.
Potensi minyak bumi Indonesia tersebar di 60 cekungan sedimen tersier yang terbagi
atas beberapa sub-sub cekungan sedimen tersier, yaitu cekungan sedimen terseier wilayah barat
dan timur. Anatar cekungan sedimen tersier wilayah barat dan timur dibatasi oleh garis isobat
sepanjang 200 meter yang memanjang dari utara ke selatan di sebelah timur garis bujur 115°
30’BT, yaitu mulai dari lepas pantai timur Kalimantan Timur kearah Selatan melintasi Selat
Lombok. Isobat adalah garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama
kedalaman lautnya.
b. Batu Bara
Batu bara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang terendapkan selama jutaan tahun.
Pembentukan batu bara melibatkan dua proses utama yaitu biokomia dan dinamokimia. Proses
biokimia adalah proses pembentukan gambut yang berasal dari perubahan fisik kimia material
organik tumbuhan dengan perantara bakteri anaerob serta kondisi Kontrol lingkungan reduksi.
Proses dinamokimia merupakan proses perubahan gambut menjadi batu bara yang
dikontrol oleh diagenesa setelah pengendapan seperti oleh tektonik. Persebarannya terdapat
dibeberapa wilayah antara lain Sumatra Tengah, Kalimantan, Pulau Jawa, Sulawesi serta
Papua.
c. Gas Bumi
Gas bumi dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu associated gas dan non-associated
gas. Gas bumi ini dihasilkan pada saat proses penyulingan minyak bumi dinamakan Liquefied
8
Petroleum Gas . potensi terbesar sumber gas alam Indonesia terdapat di Arun, Bontang, dan
Laut Natuna.
Sebagian besar produksi gas bumi Indonesia untuk kepentingan ekspor, sedangkan
sebagian kecil lainnya untuk keperluan dalam negri.
9
dari 65 tahun sekitar 8 sampai 9 persen, di Yogyakarta lebih dari 15 persen dari jumlah
penduduk.
Di Jepang lebih tinggi lagi, yakni mencapai 30-35 persen dari jumlah penduduknya,
bahkan mereka yang berusia lebih dari 100 tahun jumlahnya mencapai 100 ribu orang.
Sementara jumlah penduduk dengan usia kurang dari 15 tahun tetap, sehingga sebenarnya
program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia ini sudah bisa dibilang berhasil, tinggal
pemeliharaannya saja. Untuk mengantisipasi semakin banyaknya penduduk tidak produktif
yang akan menjadi tanggungan, perlu ada langkah. Jika meniru negara maju dengan
memberikan bantuan sosial kepada lanjut usia, penyandang cacat, pengangguran dan lain-lain
membutuhkan proses yang berlangsung lama dan tanggungan pemeritah akan semakin berat
dan tinggi.
b. Keterbatasan Kebutuhan
Dengan langkanya sumber daya, otomatis kebutuhan manusia pun akan menjadi
terbatas karena sumber daya yang ada sudah digunakan secara berlebihan oleh oknum-oknum
yang memliki kepentingan dirinya sendiri.
11
Secara umum, biasanya tingkat kelangkaan sumber daya alam diukur secara fisik
dengan menghitung sisa umur ekonomis. hal ini dilakukan dengan menghitung cadangan
ekonomis yang tersedia dibagi dengan tingkat ekstrasi. Pengukuran dengan cara ini tentu saja
memiliki banyak kelemahan karena tidak mempertimbangkan sama sekali aspek ekonomi di
dalamnya. Aspek ekonomi antara lain menyangkut harga biaya ekstraksi. Sebagai contoh,
ketika sumber daya menjadi langka , maka harga akan naik dan konsumsi berkurang. Dengan
berkurangnya konsumsi , ekstraksi juga berkurang sehingga faktor pembagi dalam pengukuran
fisik diatas menjadi kecil. Hal ini bisa menimbulkan kesimpulan yang keliru karena seolah-
olah sisa ekonomis sumber daya kemudian menjadi panjang dan sumber daya alam tidak lagi
menjadi langka.
Menyadari akan kelemahan pengukuran fisik ini, Hanley et al., (1997) misalnya
menyarankan untuk menggunakan pengukuran moneter dengan cara menghitung harga riil,
unite cost, dan rente ekonomi dari sumber daya.
Permasalahan yang dihadapi untuk bidang energi dan sumber daya mineral meliputi:
a. Penyediaannya sangat tergantung kepada minyak bumi
b. pemanfaatan potensi energi baru dan terbarukan masih keci.
c. Terputus-putusnya (intermittent) ketersediaan sumber daya energi terbarukan.
13
d. Biaya investasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan. sehingga
belum dapat bersaing dengan sumber energi konvensional masih tinggi.
e. Kepedulian masyarakat mengenai efisiensi energi masih rendah. Di samping itu,
pengusahaan dan penambangan sumber daya energi dan mineral juga menghadapi
beberapa masalah antara lain :
1. Belum dapat dikembangkannya beberapa lapangan minyak dan gas bumi baru
2. Masih terbatasnya data bawah permukaan untuk membuka wilayah kerja migas baru
3. Kurang tersedianya sumber daya manusia nasional dan daerah yang kompeten
4. Terbatasnya ketersediaan anjungan pengeboran (terutama rig untuk offshore) dan vessel
5. Tumpang tindih lahan dengan kawasan hutan
6. Belum tersedianya standardisasi harga dalam pembebasan lahan ketidakpastian jaminan
dan hukum
7. Masih maraknya pertambangan liar
8. Permasalahan sosial, lingkungan, dan ekonomi sekitar kegiatan tambang.
Bencana dan permasalahan pengelolaan lingkungan hidup yang terjadi dewasa ini
merupakan akumulasi dari permasalahan lingkungan yang sudah terjadi 10 hingga 20 tahun
yang lalu, terutama bencana banjir dan kekeringan serta mewabahnya berbagai penyakit akibat
terganggunya tatanan lingkungan. Di sisi lain, laju kerusakan yang terjadi kurang sebanding
dengan upaya pemulihan kerusakan lingkungan dan keadaan ini ditambah lagi dengan
fenomena alam yang kurang menguntungkan akibat permasalahan lingkungan global sehingga
dapat diprediksi permasalahan lingkungan ke depan, terutama bencana, akan terus terjadi
dalam intensitas dan skala yang lebih luas. Hal ini dapat dicegah atau dikurangi dengan cara
yang lebih keras, melalui upaya mengurangi laju kerusakan dan upaya pemulihan kualitas
lingkungan.
Pertambahan jumlah penduduk yang relatif tinggi membutuhkan infrastruktur dan
ruang yang lebih luas. Sementara itu, pemekaran sejumlah provinsi dan kabupaten/kota akan
menciptakan kota-kota baru yang memerlukan sarana dan prasarana yang dalam proses
pembangunannya dapat menimbulkan persoalan lingkungan bila tidak mengindahkan
pelestarian fungsi lingkungan. Selain itu, berkembangnya institusi pengelola lingkungan di
provinsi dan kabupaten/kota yang baru memerlukan pembinaan dan perhatian yang cukup
besar agar mampu mengatasi persoalan lingkungan yang dihadapi. Pemenuhan kebutuhan
ruang dan lahan akan banyak menimbulkan konflik kepentingan dan terjadinya perubahan
peruntukan dan konversi lahan.
14
Lahan-lahan produktif akan berubah menjadi permukiman, sedangkan kebutuhan lahan
untuk produksi akan merambah ke wilayah hutan. Di perkotaan selain masalah volume sampah
yang makin meningkat, permasalahan tempat pembuangan akhir (TPA) akan menjadi
persoalan lain yang dapat menimbulkan konflik. Masalah pencemaran air, udara, lahan, serta
bahan beracun dan berbahaya (B3) dan limbah B3 akan tetap menjadi persoalan lingkungan
utama yang dapat menurunkan kualitas lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak
terhadap kualitas hidup masyarakat Beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi dalam
upaya penyediaan informasi terkait dengan perubahan iklim dan bencana alam lain adalah
perlunya keberlanjutan pengamatan dan pengumpulan data secara kontiniu dan terintegrasi,
perlunya pemeliharaan dan kalibrasi seluruh peralatan pengamatan yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia, belum adanya dasar keterpaduan operasional meteorologi, klimatologi,
kualitas udara dan geofisika (MKKuG), adanya tuntutan masyarakat agar pelayanan informasi
MKKuG lebih dikembangkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek
perubahan iklim, dan menjangkau ke semua lapisan masyarakat secara cepat, terbatasnya
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia bidang teknis MKKuG untuk mendukung
operasional di kantor pusat/daerah, serta melakukan penelitian dan pengembangan, belum
adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur secara utuh tentang penyelenggaraan
MKKuG, belum terlaksananya sosialisasi pengembangan dan evaluasi model iklim kepada
masyarakat, metode diseminasi informasi potensi tsunami, dan produk informasi MKKuG
lainnya.
3. Melakukan Inovasi berupa : pencarian SDA yang baru, peningkatan Efesiensi, perbaikan
teknologi daur ulang, perbaikan konservasi serta pengelolaan lahan kosong atau pertanian yang
baik agar bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
5. Program KB
Agar tidak terjadinya kelangkaan sumber daya alam akibat pertambahan penduduk
maka perlu adanya sosialisasi tentang program keluarga berencana agar orang-orang dapat
mencegah pertambahan penduduk yang sangat pesat.
18
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Bab 2 Pembahasan antara lain :
1. Kelangkaan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu kelangkaan Sumber Daya Alam dan
kelangkaan Sumber Daya Manusia
2. Terdapat beberapa penyebab yang mengakibatkan kelangkaan Sumber Daya Alam dan
Sumber Daya Manusia. penyebab kelangkaan Sumber Daya Alam antara lain: Perbedaan
Letak Geografi, Ketidakpedulian Manusia terhadap Lingkungan, Pengeksploitasian Sumber
Daya Alam yang Berlebihan, Bertambahnya Manusia dibumi, yang Hidupnya Tidak
Merata. Sedangkan penyebab kelangkaan Sumber Daya Manusia antara lain : Rendahnya
pendidikan, Pertambahan Penduduk /Jumlah penduduk yang semakin besar, Produktivitas
tidak lancer, Rendahnya motivasi.
3. Kelangkaan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam dapat berdampak bagi
kelangsungan hidup manusia. dapat tersebut seperti, keserakahan yang dilakukan manusia
serta terbatasnya kebutuhan manusia.
4. Terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam pengelolaan Sumber Daya Alam
5. Seperti, tingginya laju kerusakan atau degradasi hutan. Demikian juga, masih tingginya laju
kerusakan ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil, serta masih banyak ditemuinya
pelanggaran dalam pemanfaatan sumber daya alam, seperti illegal logging, illegal fishing,
dan illegal mining.
6. Adapun Beberapa Solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi kelangkaan Sumber Daya
Alam dan Sumber Daya Manusia antara lain : Menghemat sumber daya, Ketahanan Pangan
dan Teknologi, Melakukan Inovasi berupa : pencarian SDA yang baru, peningkatan
Efesiensi, perbaikan teknologi daur ulang, perbaikan konservasi serta pengelolaan lahan
kosong atau pertanian yang baik agar bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup, peningkatan mutu pendidikan, serta program KB.
19
DAFTAR PUSTAKA
20