Anda di halaman 1dari 15

PT.

ECOGREEN OLEOCHEMICALS
Kamis , 21 Maret 2013

DISUSUN OLEH :

ADRIAN PRAMANA PUTRA

ANYTA PRAGUSTIA KUARNI

HERUWALDI LISHWANDA

NURFADHILAH

RAFIDA MEILISA

T. WIDHARTI NABILLA

XI IPA 5

SMA NEGERI 1 PEKANBARU

TA. 2012/2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia-
Nya serta kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat melaksanakan
Pembelajaran Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilakukan selama 5 hari dari
tanggal 18-22 Maret 2013 dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar serta
telah diberikannya kami kesempatan untuk menyusun dan menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Shalawat beriring salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada junjungan
alam nabi besar Muhammad SAW dengan mengucapkan Allahummasalli’ala
Muhammad wa’ala ali Muhammad.

Ucapan terimakasih tak lupa pula kami berikan kepada guru


pembimbing yang telah membimbing kami selama di perjalanan dan telah
memberikan materi kepada kami serta kepada orang tua yang yang telah
mendoakan kami sehingga kami selamat pulang dan pergi.

Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat bagi para pembaca dan
penulis dan kami selaku penulis mohon maaf apabila ada salah kata yang
kurang berkenan di hati para pembaca.

Pekanbaru, 23 Maret 2013

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ ............. 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 4

1.1 Latar Belakang .................................................................. 4


1.2 Tujuan Praktek .................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah................................................................ 5
1.4 Manfaat Praktek ................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 6

2.1 Sejarah Berdirinya Ecogreen .............................................. 6


2.2 Visi dan Misi Perusahaan ................................................ ... 6
2.3 Bidang Usaha ..................................................... ................ 7
2.4 Hasil Produksi Beberapa Negara ........................................ 8
2.5 Profil Perusahaan ............................................................... 8
2.6 Logo Perusahaan ................................................................ 9
2.7 Penanganan Limbah Pabrik Ecogreen ............................... 10
2.8 Dampak Limbah terhadap Lingkungan Biotik Abiotik ...... 11
BAB III METODE PRAKTEK...................................................................... 12

3.1 Waktu dan Tempat ............................................................... 12


3.2 Prosedur Praktek................................................................ 12
3.3 Sistematika Penulisan............................................................ 12
3.4 Metode Pengumpulan Data................................................... 12
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................ ......... 13

4.1 Kesimpulan............................................................................ 13
4.2 Saran...................................................................................... 13
LAMPIRAN.......................................................................................................... ......... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dengan laju perkembangan teknologi di dunia khususnya di Indonesia, dewasa


ini banyak kemunculan barang-barang yang mutakhir dengan segala macam ragam
dan ciri khas masing-masing.
Demikian halnya dengan industri yang berhubungan erat dengan teknologi.
Dalam pengolahan suatu bahan industri selalu menggunakan alat-alat yang canggih
untuk mempercepat terjadinya proses. Dengan demikian berkembangnya ilmu di
bidang ilmu pengetahuan, maka perkembangan di bidang industri pun turut
meningkat.
Oleh karena itu kita sebagai penerus memiliki sumber daya manusia yang siap
pakai dalam era globalisasi. Salah satu caranya yaitu mengenal langsung bagaimana
bekerjanya suatu alat modern di dunia yang modern di dalam mengelola suatu bahan
seperti mengadakan kunjungan pabrik atau sejenisnya yang dilakukan oleh peserta
didik untuk menambah ilmu di bidang ilmu pengetahuan di bidang industri.
Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan peserta didik yang dilaksanakan
sekolah untuk melengkapi dan menambah pengetahuan para peserta didik. Dalam
Praktek Kerja Lapangan ini nantinya peserta didik dapat mengetahui bagaimana
prosedur dan dasar suatu pabrik tentang proses pengolahan bahan mentah ataupun
baku.
Karena dalam prakteknya diharapkan akan menjadi nilai tambah bagi peserta
didik itu sendiri, maka kami merasa perlu untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan di
PT. Ecogreen Oleochemicals untuk mengetahui tentang pengolahan.

1.2 TUJUAN PRAKTEK

1. Mengetahui secara langsung proses dan kinerja industri masing masing


perusahaan.

2. Dapat mengenal teknologi yang digunakan dan kerja yang dilakukan oleh
perusahaan.
3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan limbah produksi terhadap lingkungan
biotik dan abiotik serta cara penanganan.

4. Mengetahui proses pengelolaan bahan mentah menjadi bahan jadi yang siap untuk
dipakai.

1.3 RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang diatas kami merumuskan masalah yaitu:

1. Bagaimanakah dampak limbah ecogreen terhadap lingkungan biotik dan abiotik?


2. Bagaimana cara penanganan limbah ecogreen?

1.4 MANFAAT PRAKTEK


Bagi Perusahaan / Pabrik :
1. Memberi kontribusi dalam pelaksanaan pengembangan dan peningkatan
sumber daya manusia yang berdaya saing.
2. Memberi peluang pada perusahaan dalam merekrut pegawai yang sesuai
dengan tuntutan, secara efektif dan efisien.
Bagi Peserta didik PKL :
1. Mengetahui proses dan pengelolaan industri secara langsung.
2. Menambah ilmu pengetahuan peserta didik untuk mengembangkan kreativitas
untuk berproduksi.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 SEJARAH BERDIRINYA ECOGREEN

Asal kata Ecogreen terdiri dari Eco yang berarti lingkungan dan Green yang berarti

hijau dan jika di gabungkan berarti lingkungan hijau. Berdiri pada tahun 1990, yang dimana

perusahaan ini bertujuan untuk ramah lingkungan.

PT. Ecogreen Oleochemichals sebelumnya bernama PT. Aribhawana Utama Belawan

yang didirikan oleh salah seorang pengusaha Indonesia yang bergabung dalam kelompok

usaha Salim Group yang berlokasi di Belawan, Sumatra Utara. Seiring dengan perkembangan

industri yang terjadi dan permintaan pasar yang semakin meningkat, maka dilakukan ekspansi

di Pulau Batam. Dipilihnya Pulau Batam sebagai lokasi pabrik oleokimia karena selain

merupakan salah satu pusat perindustrian terbesar di Indonesia, Pulau Batam juga terletak di

daerah segitiga emas yaitu Indonesia (Batam), Singapura dan Malaysia (Johor).

Pabrik Oleochemichal di Batam mulai beroperasi pada bulan Oktober tahun 1994

dengan nama perusahaan PT. Batamas Megah. Pada tahun 2000 terjadi pengalihan

kepemilikan dari Salim Group ke sebuah konsorsium yang terdiri dari PT. Wings Lautan Luas

dan PT. Djarum. Sehingga terjadi penggantian nama pada tanggal 21 April 2001 menjadi PT.

Ecogreen Oleochemicals Batam Plant.

Pabrik yang memproduksi Fatty Alcohol (Lemak Alkohol) ini bahan dasarnya berupa

minyak inti kelapa sawit atau yang dikenal dengan CPKO(Crude Palm Kernel Oil) atau minyak

kelapa yang dikenal dengan CNO (Crude Nature Oil) yang didatangkan dari Pulau Sumatera,

Sulawesi atau Filipina. Selain itu didatangkan dari Pulau Sumatera dan Methanol yang

didatangkan dari Kalimantan dan Singapura.

PT. Ecogreen Oleochemichals Batam tidak hanya memproduksi Fatty Alcohol (Lemak
Alkohol) saja, tetapi juga memproduksi Methylester dan Glycerine. Dalam menghasilkan

6
produk-produk tersebut, PT. Ecogreen Oleochemichals Batam sangat menjaga kualitas

produksinya. Hal ini terbukti dengan diterimanya sertifikat ISO 9002 : 1994 (Quality

Management Sistem atau Sistem Manajement Mutu) dan yang telah dikonvermasi ke ISO 9000

: 2000, karena versi 1994 expired pada 15 Desenber 2003. Selain itu, PT. Ecogreen

Oleochemichals Batam juga peduli pada lingkungan dan telah disertifikasi dengan ISO 14001

: 2000 (Environmental Management System) yaitu standarisasi internasional tentang

lingkungan.

2.2 VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Visi :

“Menjadi perusahaan yang terkemuka dalam industri oleokemia”.

Misi :

1. Memproduksi dan memasok produk bermutu tinggi yang berdaya saing atau

melebihi harapan pelanggan.

2. Meningkatkan efisiensi dan mempertahankan pertumbuhan keuntungan.

3. Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia melalui perbaikan

berkesinambungan.

2.3 BIDANG USAHA

Bidang usaha yang dihasilkan oleh Perusahaan Ecogreen Oleochemicals adalah

memproduksi berbagai macam dimana akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Fatty Acids (Asam Lemak)

Secara umum Fatty Acids dihasilkan dari proses berikut:

Raw Material (CPKO, RBDPS, PKO, RBDPO) dipompakan ke splitting dimana terjadi

proses Hidrolisis yang menghasilkan Fatty Acids dan Glyserin setelah itu proses

Hidrogenasi yaitu untuk menghasilkan Fatty Acids yang jenuh dengan memberikan

Hydrogen, kemudian proses Destalasi selanjutnya proses Fraksinasi dan akhirnya


dihasilkan Fatty Acids.

7
b. Fatty Alkohol (Lemak Alkohol) Fatty Alkohol merupakan hasil lanjut dari

pengolahan Fatty Acids yang terlebih dahulu di proses melalui Methylester.

c. Fatty Amino(Lemak Amino)

Fatty Amino digunakan sebagai bahan industri plastik, pelumas, tekstil dan surfaktan.

d. Methylester

Methylester dihasilkan melalui proses Waterifikasi pada lemak yang diberi Methanol

atau Etanol dengan katalisator Nametoksi. Contohnya bahan pembuatan sabun.

e. Gliserin

Gliserin merupakan pemisahan dari Fatty Acids pada proses Hidrolisasi. Contohnya

untuk industri kosmetik, bahan pelarut, pengatur kekenyalan shampoo, obat kumur,

pasta gigi, industri rokok, permen karet, cat, adesip, plester dan sabun.

2.4 HASIL PRODUKSI BEBERAPA NEGARA

1. Di Indonesia: Memproduksi alkohol lemak jenuh dan tidak jenuh, asam lemak

rangkaian pendek dan gliserin.

2. Di Jerman: Memproduksi alkohol manis dan cair, lemak utama

amines, alcohol lemak tidak jenuh, dan metylester istimewa

3. Di Singapura: Memproduksi alkohol alami dan nonyl phenol ethoxylates

Untuk memenuhi standar kualitas operasi, pabrik di Batam dan Medan mendapatkan

sertifikat ISO 9002 dari Sgs Yarsley International Certification Services

Limited sementara pabrik yang ada di Jerman mendapatkan sertifikat ISO 9001

dari Llyod's Quality Assurance.


2.5 PROFIL PERUSAHAAN
Didirikan pada tahun 1990. PT. Ecogreen Oleochemicals merupakan salah satu
industri oleokimia yang mengolah bahan baku minyak inti kelapa sawit / CPKO (Crude Palm
Kernel Oil) atau minyak kelapa yang dikenal dengan CNO (Crude Nature Oil) yang
didatangkan dari Pulau Sumatera, Sulawesi atau Filipina. Selain itu didatangkan dari Pulau
Sumatera dan Methanol yang didatangkan dari Kalimantan dan Singapura.

8
Lalu bahan tersebut diolah menjadi produk-produk seperti asam lemak (Fatty acid),
lemak alcohol (Fatty alcohol), dan gliserin (Glycerine). Di Indonesia memproduksi alkohol
lemak jenuh dan tidak jenuh, asam lemak rangkaian pendek dan gliserin. Sedangkan di
Jerman memproduksi alkohol manis dan cair, lemak utama amines, alcohol lemak tidak jenuh,
dan metylester istimewa. Dan di Singapura memproduksi alkohol alami dan nonyl phenol
ethoxylates.

SERTIFIKAT PERUSAHAAN :

 ISO 9002 Certification in June 1993 from SGS Yarsley


 ISO 9001:2008 in Sepetember 2003
 Othodox Union_Khoser Certification in 1994 from Union Orthodox Jewish
Congregations of America
 ISO 14001:2004 Certifiaction in December 2004 from BVQI Singapore
 HALAL Certification from LPPOM MUI in Year 2007
 ISO 22000:2005 in 23 November 2011 from TUV
 HACCP in 14 April 2011 from TUV

2.6 LOGO PERUSAHAAN

Secara bersama-sama, gambar lain muncul bila dilihat seolah-olah dari atas. Dua
orang bergaya terlihat dalam konferensi di meja rapat. Mereka melambangkan kepercayaan
Ecogreen Oleochemicals dalam komunikasi yang erat dengan pelanggan dan keterbukaan
terhadap kemitraan untuk saling menguntungkan.

Simbol hijau dipilih untuk konotasinya kesadaran lingkungan.

9
2.7 PENANGANAN LIMBAH PABRIK ECOGREEN
Secara umum cara penanganan limbah pada pabrik Ecogreen diatur oleh pemerintah
dari Menteri Lingkungan Hidup yang menjadi pedoman bagi Ecogreen dalam mengelola
limbah juga terdapat sertifikatnya yaitu ISO 14001:2004 Certifiaction in December 2004 from
BVQI Singapore. Limbah yang yang dihasilkan Ecogreen ini berupa air atau cairan,
perusahaan ini memiliki sebuah Instalasi Pengelolaan Limbah Cair, diproses dimulai dari
pengolahan secara fisik, lalu dilanjutkan dengan pengolahan secara kimia dan selanjutnya
dilakukan pengelolaan secara biologi yang menggunakan tenaga kerja bakteri aerob. Lalu
semua limbah organik yang ada didalam air limbah dikembalikan pada kondisi yang telah
ditentukan oleh pemerintah. Air limbah itu COD nya harus dibawah 300 ppm, jika air limbah
itu dibawah 300 ppm maka limbah itu diperbolehkan untuk dibuang ke laut atau daerah
perairan lainnya.

Namun dapat diliat secara khusus penangan limbah cair yaitu sebagai berikut:

Kelestarian Lingkungan: Ecogreen menghasilkan air limbah 1,050 m3/hari, yang


dibuang ke badan air permukaan setelah diolah terlebih dahulu. Paramater keluaran air
limbah yang dipantau saat ini memenuhi dan akan terus memenuhi ketentuan pemerintah dan
panduan WBG/IFC. Emisi udara dari pembagkit listrik dan berbagai proses lainnya akan
mematuhi ketentuan pemerintah dan panduan WBG/IFC.

Limbah Padat dan Limbah B3: Limbah padat utama yang dihasilkan adalah sampah
penyaringan pada proses pengolahan awal CPKO diperkirakan sebanyak 2,000 ton/tahun
termasuk limbah pabrik baru nantinya. Sekarang ini, limbah sampah penyaringan (filter cake)
dibakar dalam lokasi pabrik. Akan tetapi setelah pembangkit listrik yang baru beroperasi, filter
cake akan digunakan sebagai bahan bakar tambahan dalam unit pembangkit listrik tersebut,
karena masih mengandung kalori panas. Limbah B3 utama yang dihasilkan berasal dari katalis
sebanyak 31 ton/tahun. Semua katalis bekas dikembalikan kepada pembuatnya untuk daur
ulang seperti yang telah dilaksanakan sejak tahun 2006 dan atau dikirim kepada pengolah
resmi.

Bahan Berbahaya dan Bahaya Kegiatan: Bahan baku, produk menengah, dan produk-
produk Ecogreen terdiri dari sejumlah bahan berbahaya. Proses pembuatan, penyimpanan,
penanganan, dan pengangkutan bahan tersebut memiliki potensi bahaya bagi karyawan.
Ecogreen melakukan tinjauan K3 internal terhadap proses-proses itu setiap tahun. Gas alam
dikirim ke pabrik melalui jalur pipa. Hidrogen yang diproduksi dari gas alam, digunakan

10
langsung untuk reaksi hidrogenasi. Baik gas alam maupun gas hydrogen tidak disimpan di
dalam pabrik. CPKO dan semua produk dihubungkan ke jetty terdekat melalui pipa secara
langsung, untuk mengurangi tingkat bahaya.

Pencegahan dan Tanggap Darurat Kebakaran: Terdapat berbagai alat pemadam


kebakaran yang terpelihara dengan baik di dalam pabrik. Tersedia klinik 24 jam di dalam
pabrik untuk kebutuhahan P3K dan keadaan darurat. Tersedia juga 1 (satu) unit mobil
pemadam kebakaran dan tim penanggulangan kebakaran di dalam pabrik. Apabila
diperlukan, mobil pemadam kebakaran dan ambulans dari luar dapat didatangkan dalam
waktu lima menit.

Gas Rumah Kaca (GHG): Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan saat ini berasal dari
pembangkit listrik dan produksi hydrogen dari gas alam. Tambahan CO2 yang akan dihasilkan
berasal dari unit produksi baru dan pembangkit listrik yang baru. Perkiraan CO2 yang akan
dihasilkan setelah proyek selesai berkisar 448,388 metrik ton/tahun. Ecogreen memiliki
program efisiensi energi, melalui pemantauan harian perbandingan konsumsi bahan bakar
dan daya listrik dengan produk. Sesuai dengan ESAP, Ecogreen akan bekerjasama dengan ahli
dari luar untuk melaksanakan audit energi terpadu dan mengajukan rencana efisiensi energi.

2.8 DAMPAK LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK

Dampak Limbah terhadap lingkungan abiotik : Limbah cair tidak memiliki dampak
buruk karena sudah melalui pengolahan terlebih dahulu sesuai standar, sehingga tak
mencemari terhadap lingkungan abiotik sekitar. Dan Limbah padat dan Limbah B3 tidak
memiliki dampak, namun hal ini diolah langsung menjadi bahan bakar kembali, mungkin
persentase emisi gas dan pencemarannya tak sebesar yang diduga.

Dampak limbah terhadap lingkungan biotik : Sedangkan bagi makhluk hidup, tentu
dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melaksanakan semua proses
tersebut, sehingga dapat meningkatkan mutu perekonomian masyarakat dan tidak
berpengaruh buruk bagi masyarakat lainnya, seperti pada pencemaran air, dll.

11
BAB III

METODE PRAKTEK

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Praktek ini dilakukan pada:
Tanggal : 21 Maret 2013.

Tempat : PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS Medan Plant


Jalan Raya Pelabuhan IV, Gabion Bagan Deli, Belawan, Sumatera Utara,
Indonesia, 20414

3.2 PROSEDUR PRAKTEK


Selama pelaksanaanya, peserta didik akan menyelesaikan tugas-tugas serta pekerjaan-
pekerjaan khusus yang diberikan pihak Guru yang berkaitan dengan bidang
pembelajaran biologi. Selain itu, peserta didik juga membutuhkan bimbingan pihak
industri dalam penyelesaian tugas-tugas tersebut.

3.3 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan dalam kerja praktek dilakukan secara bertahap dan berturut-
turut sesuai dengan bobot permasalahan dan keperluan yang ada.

3.4 METODA PENGUMPULAN DATA


Guna mendukung Praktek Kerja Lapangan ini kami menggunakan metode
pengumpulan data yaitu :

1. Praktek dan Kerja Praktek untuk membuat dan mencari data primer, maka kami
akan mempelajarinya secara teoritis dan analitis berdasarkan literatur yang ada sebagai
data sekunder

2. Mengikuti praktek langsung di lapangan.

3. Dokumentasi saat praktek di lapangan

12
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
PT. Ecogreen Oleochemicals merupakan salah satu industri oleokimia yang
mengolah bahan baku minyak inti kelapa sawit / CPKO (Crude Palm Kernel Oil) atau minyak
kelapa yang dikenal dengan CNO (Crude Nature Oil) namun yang lebih sering digunakan
CPKO karena lebih menjamin kualitas pemakainnya, menjadi produk-produk seperti asam
lemak (Fatty acid), lemak alcohol (Fatty alcohol), dan gliserin (Glycerine) yang digunakan
sebagai komposisi dasar bahan industri kosmetik, pembersih detergen, sabun, dan lainnya.

PT. Ecogreen Oleochemicals telah melakukan serangkaian macam proses pengolahan


limbah pabrik yang sesuai standar, sehingga tidak membahayakan bagi kawasan lingkungan
biotik dan abiotik sekitarnya.

Limbah yang dihasilkan oleh Ecogreen telah memenuhi standar yang telah ditentukan
oleh Menteri Lingkungan hidup untuk dibuang ke daerah perairan karena mengandung COD
kurang dari 300 ppm.

4.2 SARAN
Dengan praktek kerja lapangan ini kami sangat mengharapkan pihak perusahaan akan
memberikan kesempatan bagi kami untuk melihat kondisi perusahaan pabrik satu ke pabrik
lainnya, serta penjelasan dan pengenalan mesin-mesin yang digunakan dalam pabrik, bukan
hanya berupa penjelasan berupa presentase, sehingga peserta didik dapat menambah
wawasan barunya dengan adanya penerapan secara langsung.

13
LAMPIRAN

Bahan dasar membuat produk yang dihasilkan oleh Ecogreen berupa Minyak Inti Kelapa Sawit

Hasil pengolahan minyak inti kelapa sawit

Produk yang menggunakan hasil pengolahan minyak inti kelapa sawit

14
Teknologi yang digunakan dalam mengolah Minyak Inti kelapa Sawit dan produk yang
dihasilkan

15

Anda mungkin juga menyukai