Anda di halaman 1dari 26

Nama : Indah Nur Ramadina PGMI 5-A

NIM : 12205173211

UJIAN AKHIR SEMESTER


PEMBELAJARAN PKn MI/SD

1. Buatlah rancangan pembelajaran dengan menggunakan materi Pkn MI/SD


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatussibyan Boyolangu, Tulungagung


Mata Pelajaran : Pkn
Kelas / Semester : IV (Empat) / I (Satu)
Materi Pokok : Persatuan dan Kesatuan
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (Satu kali pertemuan)

A. Kompotensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan mencoba berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompotensi Dasar dan Indikator
Kompotensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompotensi
3.4 Memahami berbagai bentuk 3.4.2 Menjelaskan pentingnya
keberagaman suku, bangsa, sikap persatuan dan kesatuan
sosial, dan budaya di dalam keberagaman.
Indonesia yang terikat
persatuan dan kesatuan.
4.4 Bekerja sama dalam berbagai 4.4.2 Menemukan contoh-contoh
bentuk keberagaman suku, sikap persatuan dan kesatuan
bangsa, sosial, dan budaya di dalam keberagaman di
Indonesia yang terikat lingkungan.
persatuan dan kesatuan.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan siswa dapat menjelaskan pentingnya sikap
persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.
2. Melalui diskusi siswa dapat menemukan contoh-contoh sikap
persatuan dan kesatuan dalam keberagaman di lingkungan..

D. Materi Pembelajaran
Pkn
Kesatuan dan Persatuan
Bangsa Indonesia sangat beragam kekayaan dan budayanya.
Walaupun bangsa Indonesia serba beragam, kita harus saling menjaga
persatuan. Mengapa persatuan penting bagi bangsa kita? Bangsa Indonesia
terdiri dari berbagai suku bangsa. Namun, bangsa Indonesia mempunyai
tujuan yang sama. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat adil dan
makmur.
Persatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena dengan
persatuan kita bisa kuat, dengan persatuan dan kerja sama kita bisa
mencapai tujuan. Ini sesuai dengan peribahasa “bersatu kita teguh, bercerai
kita runtuh. Bangsa Indonesia juga bisa kuat dan jaya jika bersatu. Namun
jika tidak bersatu, kita akan lemah.
“Bhinneka Tunggal Ika”. Kalian ingat semboyan itu? Kita bisa
menemukan semboyan itu di kaki burung Garuda Pancasila. Bhinneka
Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Bangsa Indonesia dari
berbagai suku bangsa. Akan tetapi, bangsa Indonesia merupakan satu
kesatuan.
Menghargai budaya suku lain akan memperkokoh persatuan dan
kesatuan. Menghargai budaya suku lain wajib dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari. Cara menghargai budaya suku lain sebagai berikut:
1. Menerima dan menghargai suku, agama, budaya, dan adat istiadat
orang lain.
2. Ikut memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi
danbudaya yang ada dalam masyarakat.
3. Mau mempelajari adat istiadat, kebiasaan, dan hasil kesenian suku
bangsa lain.
4. Tidak menganggap suku sendiri yang paling baik dan suku yang lain
jelek.
5. Tidak meremehkan dan menghina adat istiadat, kebiasaan, dan hasil
kesenian suku bangsa lain.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Santific
Metode : Ceramah, Diskusi, Presentasi, Simulasi, Latihan Soal.

F. Sumber Belajar
Buku Siswa Tematik Tema 1 Sub Tema 1 Pembelajaran 1, halaman 1-6
Buku Guru Tematik Tema 1 Sub tema 1 Pembelajaran 1 halaman 3-13
G. Media Pembelajaran
Media :
 Sapu Lidi

H. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 5 Menit
a. Untuk mengawali kegiatan belajar, guru mengajak
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
b. Siswa menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya.
c. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran
siswa dengan mengabsen.
d. Guru meyiapkan kesiapan psikis dan fisik siswa,
dengan bertanya
 “Apakah anak-anak sudah sarapan?”,
 “Sekarang periksa sekeliling kalian apakah
sudah bersih?”
e. Pemberian motivasi kepada siswa dengan
melakukan tepuk semangat bersama – sama.
f. Guru memberikan apersepsi kepada siswa :
Pernahkah kalian mengikuti kerja bakti di
lingkungan? Bagaiamana menurut kalian jika kita
mau bekerja bersama?
g. Siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan
jawaban yang beragam.
h. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari.
2. Kegiatan Inti 60 Menit
Mengamati
1) Siswa diminta membaca teks tentang makna
persatuan dan kesatuan pada buku siswa.
2) Guru membwa sapu lidi ke dalam kelas untuk
membantu siswa memahami konsep makna bersatu
dengan mengacu pada buku siswa.
3) Guru menujuk salah satu siswa untuk melakukan
simulasi di depan kelas dengan menyapu sampah
kertas yang ada di lantai menggunakan sapu lidi.
4) Selanjutnya, guru meminta siswa menyapu sampah
kertas tersebut menggunakan satu lidi
5) Guru meminta seluruh siswa mengamati apa yang
terjadi.
Menanya
6) Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada
siswa, apa perbedaan yang kalian lihat?
7) Siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan
jawaban yang beragam.
8) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai percobaan mencari pecahan
dengan media gambar dan kemudian dijawab
kembali oleh siswa lain.
Mengeksplorasi
9) Guru memberikan penguatan tentang manfaat
persatuan dan kesatuan sebagai berikut.
- Bersatu membuat sebuah keluarga,
masyarakat, dan bangsa menjadi kuat.
- Bersatu dan bekerja sama dapat memudahkan
dan mempercepat pekerjaan.
Mengasosiasi
10) Secara individu siswa mengidentifikasi sikap-sikap
yang menunjukkan persatuan dan kesatuan. Siswa
menuliskan hasilnya pada tabel yang ada pada
buku siswa.
11) Secara klasikal, guru mendiskusikan sikap-sikap
tersebut. Guru menulisnya di papan tulis.
12) Siswa dibagi ke dalam kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 5 siswa.
 Siswa berdiskusi tentang pertanyaan.
 Siswa membuat tabel untuk membedakan apa
yang akan terjadi jika kita memiliki sikap
persatuan dan kesatuan dan apa yang terjadi
jika kita tidak memiliki sikap persatuan dan
kesatuan.
 Tabel dibuat secara berkelompok dan setiap
siswa berkontribusi untuk mengisinya.
Mengkomunikasikan
13) Siswa bertanya kepada guru apabila ada proses
kerja yang belum dipahami, guru menjawab dan
membimbing siswa.
14) Satu kelompok diminta mempresentasikan
jawabannya. Sementara kelompok yang lain
menanggapi.
15) Guru menyimpulkan tentang pendapat siswa.
3. Penutup 5 Menit
a) Guru memberikan soal sebagai bentuk evaluasi
kepada siswa yang dikerjakan secara individu untuk
mengetahui pemahaman konsep siswa.
b) Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal, hasil
pekerjaan siswa dikumpulkan dan guru memeriksa
hasil pekerjaan tersebut.
c) Siswa dan guru melakukan refleksi kegiatan dengan
cara meminta siswa mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya mengenai kegiatan pembelajaran pada
hari ini serta materi apa saja yang telah dipelajari.
d) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas yang
dikerjakan di rumah.
e) Untuk memotivasi siswa sebelum pulang bersama-
sama melakukan tepuk semangat dan tepuk good
job.
f) Sebelum pulang siswa berdoa bersama-sama,
dipimpin oleh ketua kelas.
I. Penilaian
1. Sikap
a. Teknik Penilaian : Non Tes
b. Bentuk Instrumen : Observasi
2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda, Isian Singkat, Uraian.
LEMBAR KERJA SISWA

1. Dampak tidak adanya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa


dan bernegara adalah . . . .
A. Menimbulkan kesan buruk terhadap suatu bangsa
B. Mempermudah jalannya pemerintahan
C. Mempermudah tujuan bangsa
D. Menimbulkan perpecahan dalam suatu bangsa dan negara
E. Menimbulkan rasa aman bagi warga negara

2. Sikap sebagai pernyataan rasa cinta terhadap persatuan dan kesatuan dalam
hidup bermusyawarah dapat diwujudkan dengan cara ....
A. Dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan
B. Bergaul dengan siapa pun tanpa curiga
C. Selalu berbuat kebaikan kepada sesama
D. Gotong royong membuat gedung balai desa
E. Menolong orang yang sedang kesusahan agar diberi imbalan

3. Upaya membina persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari hari antara
lain....
A. Selalu menerima pendapat dari orang lain
B. Mengendalikan sikap dan tutur kata
C. Memelihara diri terhadap pengaruh asing
D. Bersikap rendah diri dalam pergaulan

4. Sikap yang dapat merusak persatuan dan kesatuan adalah…


A. Mementingkan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum
B. Gotong royong
C. Rela berkorban
D. Bersemangat tinggi untuk memajukan Indonesia
E. Menghargai sesama walaupun berbeda suku,ras agama ataupun budaya
5. Cara untuk menghargai keragaman suku di sekitar kita adalah dengan . . . . .
A. Menjadi yang paling baik
B. Menonjolkan kelebihan suku sendiri
C. Menghina suku lain karena merasa lebih baik
D. Hidup berdampingan dengan rukun dengan cara menghargai
E. Tidak ingin bergaul dengan orang yanng berbeda suku

6. Sikap terbaik sebagai pengakuan persamaan dan kesatuan antarwarga sekolah


adalah…
A. Bekerja sama dengan teman akrab
B. Membantunya jika sangat diperlukan
C. Bergaul tanpa membedakan kedudukannya
D. Bekerja sama dalam hal tertentu
E. Mementingkan diri sendiri

7. Berikut ini bentuk kegiatan gotong royong yang memupuk persatuan kesatuan
dapat kita lakukan, kecuali....
A. Perbaikan jalan lingkungan
B. Kerja bakti untuk kebersihan lingkungan
C. Memperbaiki tempat ibadah
D. Membantu tetangga berjualan
E. Menyumbang untuk memperbaiki sarana maupun prasarana lingkungan
sekitar

8. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, kita harus


memelihara dan membina kerukunan hidup antarumat beragama, misalnya....
A. Melaksanakan ibadah bersama-sama
B. Belajar dan berdiskusi tentang agama dengan seksama
C. Menghadiri upacara ibadah agama lain
D. Menghormati orang lain yang melaksanakan ibadah
E. Tidak mau berteman dengan orang yang berbeda agama
9. Usaha untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa dalam
masyarakat yang majemuk adalah ....
A. Mengadakan pertukaran kebudayaan dengan negara lain
B. Menggalakan hubungan dagang dengan daerah lain
C. Membentuk organisasi sesama warga daerah
D. Menjalankan program transmigrasi dan pembaharuan
E. Menggalakan hubungan politik dengan daerah lain

10. Gotong royong sebagai perbuatan bangsa Indonesia untuk memupuk


persatuan dan kesatuan mengandung manfaat untuk ...
A. Meringankan beban orang di sekitar kita
B. Mewujudkan keselamatan dan kesejahteraan bersama
C. Mewujudkan masyarakat yang lebih maju
D. Memeningkatkan taraf hidup setiap warganya
E. Membantu orang lain
KUNCI JAWABAN

1. D
2. D
3. B
4. A
5. D
6. C
7. D
8. D
9. D
10. B
LEMBAR PENILAIAN
SIKAP
Nama Siswa :
Kelas :
Absen :

Petunjuk Pengisian:
Berdasarkan pengamatan Anda, nilailah sikap peserta didik Anda dengan member tanda centang pada jawaban yang tersedia yakni
5, 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi sesuai keadaan sebenarnya.ketentuan sebagai berikut:
 4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati
 3 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
 2 = apabila JARANG melakukan perilaku yang diamati
 1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati.
Interval
No Indikator Aspek yang diamati Jawaban
4 3 2 1
1. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku Datang Tepat Waktu
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan sekolah.
2. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) ketika bertemu guru.
hormat pada orang lain.
3. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku Berpakaian rapi dan lengkap.
tertib dalam bersragam.
4. Menunjukkan rasa syukur berdoa sebelum Mengikuti berdoa bersama sebelum dan sesudah pembelajaran.
dan sesudah belajar.
5. Mengikuti kegiatan keagamaan yang Mengikuti sholat duha bersama.
diselenggarakan sekolah.
6. Peserta didik dapat menunjukkan sikap Melaksanakan Piket Kelas
tanggungjawab dalam melaksanakan
peraturan kelas.
7. Peserta didik dapat menunjukkan sikap Mengerjakan PR
tanggungjawab dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya sebagai siswa.
8. Peserta didik dapat menunjukkan Mau memimpin untuk menyanyikan lagu daerah.
keyakinan atas kemampuannya sendiri
untuk melakukan kegiatan atau tindakan
yang diperintahkan guru.
9. Peserta didik dapat menunjukkan sikap Mau bekerjasama dengan siapa pun anggota kelompoknya.
saling menghargai antar individu dalam
kelompoknya.
10. Peserta didik dapat menunjukkan sikap Berpartisipasi mengerjakan tugas kelompok.
tanggungjawab dalam melaksanakan tugas
kelompok.
11. Peserta didik dapat menunjukkan upaya Menanggapi pertanyaan guru.
mengembangkan potensi diri melalui
kegiatan belajar.
12. Peserta didik dapat menunjukkan Tidak menyontek teman dalam mengerjakan Evaluasi mandiri
keyakinan atas kemampuannya sendiri
untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
13. Peserta didik dapat menunjukkan upaya Bertanya ketika belum paham
mengembangkan potensi diri melalui
kegiatan belajar.
14. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku Memperhatikan penjelasan guru dengan baik.
menghormati orang lain yang sedang
berbicara atau menyampaikan pendapat.
15. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku Sopan dalam berbicara atau bertutur kata terhadap guru
hormat pada orang lain dengan bahasa (menggunakan kromo inggil atau paling tidak menggunakan
yang baik. bahasa Indonesia)
16. Menunjukkan ketaatan beribadah dengan Mengikuti sholat dzuhur berjamaah di sekolah.
menjalankan ibadah tepat waktu.
2. Review materi PKn
A. HAKIKAT, FUNGSI, DAN TUJUAN PKN DI MI/SD
1. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan di SD/MI
Sesuai dengan garis-garis besar haluan negara (GBHN)
berdasarkan TAP No. II / MPR / 1998, yang menyatakan bahwa
Pendidikan Pancasila menyangkut pendidikan Pedoman Penghayatan
dan Pengamalan Pancasila (P-4), pendidikan moral pancasila,
pendidikan sejarah perjuangan bangsa, serta unsur-unsur yang dapat
mengembangkan jiwa, semangat, dan nilai-nilai patriotisme khususnya
nilai-nilai 1945 kepada generasi muda. Hal ini menunjukkan bahwa di
dalam pendidikan pancasila memuat pendidikan ideologi, pendidikan
nilai dan moral, serta pendidikan kejuangan.
Sejak berlakunya Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional sebagai pengganti UU No. 2 tahun 1989
pasal 37 ayat 2, menetapkan kurikulum pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi harus memuat pendidikan agama,
pendidikan kewarganegaraan, dan bahasa. Dengan demikian,
pendidikan pancasila tidak lagi diberikan secara terpisah, namun
berubah namanya menjadi Pendidikan Kewarganegaraan yang di
dalamnya berisikan pendidikan nilai dan moral yang bersumber pada
pancasila.
Pendidikan kewarganegaraan pada hakikatnya merupakan
pendidikan yang diberikan dalam rangka membentuk karakter warga
negara yang baik (good citizenship). Karakter warga negara yang baik
yang dimaksudkan dalam hal ini adalah karakter yang sesuai dengan
nilai-nilai pancasila baik sebagai dasar negara maupun sebagai
pandangan hidup bangsa.
2. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di MI/SD
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) secara kurikuler harus
dapat berfungsi menjadi wahana psikologis-pedagogis utama dalam
mengembangkan dan membentuk warga negara yang diinginkan, mata
pelajaran PKn harus berfungsi sebagai wahana yang ada di dalam
kurikulum untuk mengembangkan karakter warga negara Indonesia
yang demokratis dan bertanggung jawab Hal ini sesuai dengan amanat
yang diberikan oleh peraturan perundangan yang terkait dengannya,
seperti halnya :
a. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 khususnya alinea ke-4
yang menyatakan bahwa pembentukan pemerintahan negara
Indonesia dimaksudkan untuk : “……mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan seterusnya ……”
b. Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
c. Pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 ditentukan bahwa : “Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, dan seterusnya ……”
d. Pasal 4 menentukan bahwa pendidikan diselengggarakan secara:
(1) demokratis dan berkeadilan, (2) sebagai satu kesatuan yang
sistemik, (3) sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik, (4) memberikan keteladanan,
membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas, (5) dapat
mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi
masyarakat, (6) dapat memberdayakan semua komponen
masyarakat.
3. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di MI/SD
Tujuan pembelajaran PKn dalam Depdiknas adalah untuk
memberikan kompetensi sebagai berikut:
1. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
Kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak
secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia
secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan yang dikemukakan oleh
Djahiri adalah secara umum. Tujuan PKn harus ajeg dan mendukung
keberhasilan pencapaian Pendidikan Nasional, yaitu : “Mencerdaskan
kehidupan bangsa yang mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
Yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki kemampuan
pengetahuann dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan
B. PEMBELAJARAN PKN SEBAGAI PEMBELAJARAN
BEHAVIORISTIK, KOGNITIF, DAN KONTRUKTIVISTIK
1) Pembelajaran PKn Sebagai Pembelajaran Behavioristik.
Makna behavior, adalah tingkah laku yang dilakukan baik oleh
organisme, system, atau identitas buatan dalam hubungannya dengan
diri sendiri atau lingkungan mereka yang meliputi system lain atau
organisme sekitar
Berdasarkan teori-teori yang sudah dikemukakan, para guru
yang menggunakan paradigma behaviorisme akan menyusun bahan ajar
secara matang, sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa
disampaikan secara utuh oleh guru. Guru harus memberikan stimulus
sebanyak-banyaknya agar siswa melakukan respon positif, selain itu
seorang guru juga harus mampu memilih daan memilah stimulus yang
bisa menyentuh perhatian siswa. Proses penyusunan baahan ajar harus
secara hierarki dari yang paling sederhana sampai pada hal yang
kompleks.
Ketika menentukan tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian
kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu atau
kompetensi dasar (KD), dan indicator-indikator yang berorientasi pada
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan harus dapat menjadi
kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behaviorisme ini
adalah tebentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang
diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai
mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau penilaian didasari atas
perilaku yang tampak.
2) Mengetahui Pembelajaran PKn sebagai Pembelajaran Kognitif.
Teori kognitif merupakan landasan pokok bagi pembelajaran
siswa karena tori ini mengutamakan kemampuan siswa secara verbal
Tujuan pendidikan menurut teori kognitif adalah:
a. Menghasilkan induvidu atau anak yang memiliki kemampuan
berpikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dahadapi.
b. Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang
memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat direkonstruksi
oleh peserta didik. Selain itu, latihan memecahkan masalah
seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan
menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari.
c. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara
belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru berfungsi sebagai mediator,
fasilitator, dan teman yang membuat situasi menjadi kondusif
untuk terjadinya konstruksipengetahuan pada diri peserta didik.
Pembelajaran PKN sangatlah penting dan harus diajarakan tidak
hanya menstransfer ilmunya saja, tetapi harus sampai pada tahap
operasional sesuai dengan peran peserta didik saat ini dan dimasa
mendatang. Dengan demikian pembelajaran PKn ini bukan hanya
dalam bentuk konsepbelaka, sehingga kurang fungsional atau tidak
muncul sebagai jati diri dan acuan perilaku praksis. Tujuan
Pembelajaran PKn di sekolah dasar adalah untuk membentuk watak
atau karakteristik warga Negara yang baik. Menurut Mulyasa, tujuan
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menjadikan
siswa agar:
a. Mampu berpikir secara kritis, rasional , dan kreatif dalam
menamggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di
negaranya.
b. Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif
dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas
dalam segala kegiatan.
c. Bisa berkembang secara positif dan demikratis, sehingga mampu
hidup bersama bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta
mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dengan baik. Hal ini akan mudah tercapai jika pendidikan, nilai
,dan norma tetap ditanamkan pada siswa sejak usia dini karena
jika siswa sudah memiliki nilai norma yang baik, maka tujuan
untuk mencapai warga negara yang baik akan mudah
terwujudkan.
3) Mengetahui Pembelajaran PKn sebagai Pembelajaran
Konstruktivistik.
Pembelajaran Kontruktivistik adalah suatu proses
mengasimilasikan dan mengaitkan pengalaman atau pelajaran yang
dipelajari dengan pengertian yang sudah dimilikinya, sehingga
pengetahuannya dapat dikembangkan.
Adapun ciri-ciri proses pembelajaran yang sangat ditekankan
oleh teori konstruktivisme, yaitu:
a. Menekankan pada proses belajar, bukan proses mengajar.
b. Mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajar pada siswa.
c. Berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses, bukan
menekan pada hasil.
d. Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami pada
siswa.
e. Penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja dan pemahaman
siswa.
f. Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam dialog atau
diskusi dengan siswa lain dan guru.
g. Melibatkan siswa dalam situasi dunia nyata.
C. KONSEP HAM
1. Pengertian HAM
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar yang dimiliki
manusia karena martabatnya sebagai manusia dan tidak diberikan oleh
masyarakat atau negara. Manusia dihargai karena ia manusia. Oleh
karena itu, hak tidak dapat dihilangkan atau diakui tidak berlaku oleh
negara. Pengertian HAM alih-alih statistik, diperluas dinamis. Hak asasi
manusia yang semula hanya merupakan kepedulian akan perlindungan
individu dalam kebijakan absolutisme negara, pengembangan hak atas
kebijakan sosial, ekonomi, politik dan budaya, yang dipercepat
sehingga memungkinkan individu mengembangkan menjadi individu
manusia yang multidimensi.
HAM diperlukan manusia selain melindungi diri dari martabat
kemanusiaanya, juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul
atau berhubungan dengan sesama manusia Oleh karena itu, "semua
manusia" yang terlibat menganggap sebagai "manusia seutuhnya", demi
eksistensi dan kepercayaan HAM yang dimunculkan, dalam rangka
orang lain. Tidak boleh mengaplikasikan sebebas -bebasnya sesuai
kehendak sendiri. Tetap harus disadari bahwa pengaplikasian HAM-nya
diterapkan oleh HAM orang lain. Ini berarti, dalam rangka bergaul atau
berhubungan dengan sesama manusia, "setiap manusia" yang
memahami dirinya sebagai "manusia seutuhnya" memiliki "keharusan"
untuk menerima dan menghargai HAM orang lain, demi terlaksana atau
diangkatnya HAM itu sendiri.
2. Hakikat HAM
HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia, dan
tanpa hakhak itu manusia tidak bisa hidup layak sebagai manusia. HAM
adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya
bersamaan dengan kelahiran didalam kehidupan masyarakat. Hak asasi
bersifat umum karena diyakini bahwa beberapa hak dimiliki tanpa
perbedaan bangsa, ras, agama atau jenis kelamin HAM bersifat
supralegal, artinya tidak tergantung adanya suatu negara atau Undang-
Undang dasar maupun kekuasaan pemerintah bahkan memiliki
kewenangan lebih tinggi karena HAM dimiliki manusia.
3. Macam-macam HAM
a. Hak Asasi Manusia (Personal Right)
Hak asasi pribadi adalah hak yang mencakup kebebasan dalam
menyatakan pendapat, kebebasan dalam memeluk agama,
kebebasan dalam bergerak, kebebasan aktif pada setiap organisasi
atau sebagainya. Contoh hak asasi pribadi: yang pertama hak
kebebasan untuk menyampaikan pendapat, yang kedua hak
kebebasan untuk menjalankan pribadinya serta memeluk agama.
Yang ketiga hak kebebasan untuk berpergian. Yang keempat hak
kebebasan untuk memilih serta aktif dalam suatu organisasi.
b. Hak Asasi Ekonomi (Property Right)
Hak asasi ekonomi adalah hak dalam membeli memiliki serta
menjual dan dalam memanfaatkan sesuatu. Contoh hak asasi
ekonomi: yang pertama hak asasi ekonomi untuk kebebasan dalam
mengadakan serta melakukan perjanjian atau kontrak. Yang ketiga
hak asasi ekonomi untuk kebebasan memiliki sesuatu. Yang
keempat hak asasi ekonomi tentang kebebasan mempunyai
pekerjaan yang layak.
c. Hak Asasi Politik (Politik Right)
Hak asasi politik adalah hak ikut serta di dalam pemerintahan, hak
untuk dipilih contohnya mencalonkan menjadi presiden, serta
memilih dalam pemilu.contih memilih presiden dan wakil presiden,
hak untuk mendirikan partai politik, dan lain-lain.
D. PENEGAAN HUKUM DI INDONESIA
1. Pengertian Hukum dan Penegakan Hukum
Berikut akan disebutkan beberapa defenisi hukum menurut para
pakar:
a. Holmes yang berpaham realis, hukum adalah apa yang diramalkan
akan diputuskan oleh pengadilan.
b. Paul Bohannan yang berpaham antropologis, hukum merupakan
himpunan kewajiban yang telah di lembagakan dalam pranata
hukum.
c. Karl Von Savigni yang berpaham Historis, keseluruhan hokum
sungguh-sungguh terbentuk melalui kebiasaan dan perasaan
kerakyatan yaitu melalui pengoperasian kekuasaan secara diam-
diam.
Penegakan hukum adalah proses di lakukannya upaya untuk
tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai
pedoman prilaku dalam hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Penegakan hukum dalam arti luas yaitu penegakan seluruh
norma tatanan kehidupan bermasyarakat sedangkan dalam arti sempit
penegakan hukum diartikan sebagai praktek peradilan pelaksanaan
hukum dalam kehidupan masyarakat sehari-hari mempunyai arti sangat
penting, karena apa yang menjadi tujuan hukum justru terletak pada
pelaksanaan hokum itu. Ketertiban dan ketentraman memang hukum
dibuat untuk dilaksanakan, kalau tidak maka peraturan hukum itu hanya
dalam kehidupan masyarakat. Peraturan hukum yang demikian akan
menjadi mati sendiri.
2. Penggolongan Hukum
Adapun penggolongan hukum didasarkan pada beberapa hal
sebagai berikut :
a. Hukum menurut wujud dan bentuk
1) Hukum tertulis adalah hukum yang dapat kita temui dalam
bentuk tulisan dan dicantumkan dalam berbagai peraturan
negara. Contoh hukum tertulis di Indonesia adalah UUD 1945,
Undang-Undang (UU), KUHP, KUHD, KUHAP dan lain-lain.
2) Hukum tidak tertulis adalah hukum yang masih hidup dan
tumbuh dalam keyakinan masyarakat tertentu (hukum adat).
Dalam praktik kenegaraan disebut konvensi, misalnya pidato
kenegaraan presiden setiap tanggal 16 Agustus.
b. Hukum menurut wilayah berlakunya
1) Hukum lokal adalah hukum yang hanya berlaku diwilayah atau
daerah tertentu dalam suatu wilayah negara. Hukum local adalah
hukum yang hanya berlaku di suatu daerah tertentu, misalnya
hukum adat.
2) Hukum nasional yaitu hukum yang berlaku di suatu negara
tertentu.
3) Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan
antara dua negara atau lebih misal hukum perang.
c. Hukum menurut waktu
1) Hukum yang berlaku sekarang ini atau yang telah di tetapkan
(ius constitutum)
2) Hukum yang berlaku pada waktu yang akan datang (ius
constituendum)
3) Hukum antar waktu yaitu hukum yang mengatur suatu peristiwa
yang menyangkut hukum yang berlaku saat ini dan hukum
berlaku pada masa lalu.
d. Hukum menurut isi
1) Hukum public
Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara
warga negara dengan negara dalam hal yang berkenaan dengan
kepentingan umum. Hukum publik sendiri meliputi :
 Hukum tata negara
 Hukum tata usaha negara
 Hukum antar negara
 Hukum pidana
 Hukum acara pidana
 Hukum acara perdata
 Hukum pengadilan tata usaha negara
2) Hukum privat
Hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan antara
dua orang atau lebih sebagai individu. Terdapat penggolongan
hokum privat sebagai berikut :
 Hukum perdata
 Hukum dagang
 Hukum privat internasional
e. Hukum menurut fungsi
1) Hukum materiil
Hukum materiil adalah hukum yang berfungsi pengaturan
tentang hal-hal yang boleh dilakukan atau yang tidak boleh
dilakukan.
Hukum materiil berisi tentang perintah atau larangan.
Hukum materiil dapat dijumpai dalam Kitab Undang-Undang
Hukum
Pidana (KUHP) atau dalam kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHP Perdata).
2) Hukum formal
Hukum formal adalah hukum yang berisi tentang tata cara
melaksanakan dan mempertahankan atau menegakkan hukum
materiil. Contohnya adalah hukum acara pidana dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHP) dan hukum
Acara Perdata.
f. Hukum menurut sifat
1) Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang memiliki sifat yang
harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua pihak.
2) Hukum yang mengatur atau melengkapi, yaitu hukum yang
dalam keadaan konkrit dapat dikesampingkan atau tidak
dijalankan. Misalnya dalam hal hukum acara perdata. Hukum ini
sifatnya hanya melengkapi saja.
4. Lembaga Penegak Hukum di Indonesia
a. Pengadilan
b. Kejaksaan
c. Kepolisian

Anda mungkin juga menyukai