Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PELATIHAN KADER POSYANDU DALAM PENDAMIPINGAN IBU HAMIL


DENGAN MEMANFAATKAN BUKU KIA ”

Waktu : Senin , 24 juni 2019


Pukul : 08.00 – 12.00WIB
Tempat : Balai Desa Nanti Agung Kab.Kepahiang
Alamat : Desa Nanti Agung Kab. Kepahiang
Rencana Pelaksanaan Kegiatan : Terlampir

A. LATAR BELAKANG
Untuk menghasilkan generasi penerus yang sehat, cerdas dan berkualitas, perlu
disiapkan sejak dalam kandungan dan dijaga sejak lahir. Berbagai upaya telah dilakukan
oleh pemerintah dengan penyediaan pelayanan kesehatan dan peningkatan peran serta
masyarakat dalam upaya pembangunan kesehatan. Kesehatan merupakan suatu hal yang
sangat terpenting dan telah menjadi tolak ukur yang dapat menentukan kualitas sumber
daya manusia suatu Negara, karena dengan melalui pelayanan kesehatan seseorang dapat
mengoptimalkan fisik, mental dan sosialnya, sehingga memiliki produktifitas yang
maksimal.
Oleh karena itu, pembangunan di bidang kesehatan dirasakan sangat penting
keberadaannya mengingat manusia yang sehat baik secara fisik, mental dan sosial
merupakan cermin dari kualitas sumber daya manusia, sementara kualitas sumber daya
manusia merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan dalam
pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan yang dimulai sejak dini.
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu
yangmengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus,
untuk mencegahdan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik
penyakit komplikasi danlain-lain.Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal
dan menghasilkan kehamilansesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan
antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil dan mendeteksi adanyakehamilan resiko tinggi.
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan pusat pelayanan kesehatan
masyarakat dimana masyarakat dapat melakukan konsultasi kesehatan dan memperoleh
pelayanan kesehatan. Posyandu sebagai suatu forum komunikasi, alih teknologi dan
pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat mempunyai nilai strategis
untuk mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu yang merupakan
kegiatan oleh dan untuk masyarakat, akan menimbulkan komitmen masyarakat, terutama
para ibu dalam menjaga kelestarian hidup serta tumbuh kembang anak.

Posyandu merupakan salah satu bentuk pendekatan partisipasi masyarakat di bidang


kesehatan yang dikelola oleh kader Posyandu yang telah mendapatkan pendidikan dan
pelatihan dari Puskesmas. Kader Posyandu mempunyai peran yang penting karena
merupakan pelayan kesehatan (health provider) yang berada di dekat kegiatan sasaran
Posyandu dan memiliki frekuensi tatap muka kader lebih sering daripada petugas
kesehatan lainnya. Tugas kader Posyandu dalam kegiatan KIA di Posyandu adalah
melakukan pendaftaran, penimbangan, mencatat pelayanan ibu dan anak dalam buku
KIA, menggunakan buku KIA sebagai bahan penyuluhan, dan melaporkan penggunaan
buku KIA kepada petugas kesehatan
Kurangnya pengetahuan ibu tentang penggunaan buku Kesehatan Ibu dan anak
(KIA) yakni masih dianggap hanya sebagai buku pencatatan kesehatan bagi petugas
kesehatan menjadi kendala dalam pembentukan perilaku kesehatan ibu hamil tentang
pentingya melakukan periksa kehamilan secara rutin, memahami tanda bahaya
kehamilan secara dini, pentingya minum tablet Fe secara teratur, serta perawatan
kesehatan sehari–hari (Depkes RI, 2005 dalam Oktarina, 2015). Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) merupakan alat komunikasi dan media informasi yang penting bagi tenaga
kesehatan, ibu hamil, keluarga dan masyarakat, yang berfungsi sebagai alat untuk
mengetahui status kesehatan ibu hamil, dokumentasi, deteksi dini adanya resiko,
Konseling, serta untuk memantau tumbuh kembang balita.
Peningkatan implementasi buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) didukung oleh
pemerintah pusat sebagai salah satu program untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan
Anak, menuntun petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak
sesuai standart, melakukan dokumentasi secara baik dan benar, serta merupakan satu
satunya bukti yang dipegang ibu sebagai dokumentasi status kesehatanya selama hamil,
bersalin, nifas, imunisasi dan tumbuh kembang balita, sehingga mempermudah ibu dan
keluarga serta petugas kesehatan mengetahui riwayat kesehatan ibu dan anak
(Kemenkes, 2015).Pada pelaksanaanya buku KIA belum dimanfaatkan sebagaimana
semestinya, masih banyak ibu hamil dan keluarga yang belum mengerti dan tidak
menerapkan informasi kesehatan yang terdapat di dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) (Kemenkes, 2015).
Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat
dan dapat bekerja secara sukarela mengelola posyandu . Kader kesehatan merupakan
hasil dari proses pemberdayaan masyarakat yang diwujudkan melalui partisipasi aktif
masyarakat. Proses pendampingan ibu hamil memang dilakukan oleh
bidan desa, namun demikian dalam menggerakkan masyarakat tidak terlepas dari
peran kader sebagai orang yang membawa misi kesehatan serta terdekat
dengan masyarakat. Pengenalan kemungkinan terjadinya
tanda bahaya kehamilan harus secara dini
dan ditangani dengan benar oleh kader kesehatan. Apabila kader kesehatan kurang
mampu melakukan deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan, maka akan terjadi
komplikasi yang lanjut yang akan mengakibatkan kematian ibu dan bayi.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan para kader posyandu dapat
melaksanakan kegiatan pendampingan pada ibu hamil dengan pemanfaatan buku KIA
dengan benar

2. Tujuan Khusus
a. Kader dapat menjadi fasilitator dan inisiator dalam memberi pengetahuan pada
ibu hamil
b. Kader memanfaatkan buku KIA untuk memantau berat badan
c. Kader posyandu dapat menjelaskan makanan tambahan untuk ibu hamil
d. Kader dapat menyampaikan pesan-pesan yang ada pada buku KIA
e. Kader dapat mendampingi keluarga atau masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
f. Kader posyandu dapat mendeteksi dini resiko kehamilan dan mampu merujuk
kefasilitas kesehatan
C. PESERTA PELATIHAN
Peserta pelatihan adalah Kader-kader yang ada di posyandu wilayah kerja
Puskesmas Curup

D. PELATIH ATAU NARASUMBER

Pelatih atau narasumber yang akan melatih peserta pelatihan adalah fasilitator ibu
hamil, ibu Dwi Anjar Damayanti Str.Keb (fasilitator kelas ibu hamil ranting IBI
kepahiang)

E. MATERI PELATIHAN
(terlampir)

F. METODE PELATIHAN
Metode pelatihan pada kader posyandu dalam pendampingan pada ibu hamil dengan
pemanfaatan buku KIA yang digunkan adalah ceramah, diskusi, dan simulasi. Metode
ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian
atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi
tentang kesehatan. Metode diskusi adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah
dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara peserta (sasaran) dengan seorang
pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
Materi tentang peran kader posyandu dalm pendampingan ibu hamil melalui buku
KIA akan disampaikan secara ceramah oleh narasumber dan didalam diskusi akan di
praktekan secara langsung hal-hal dan cara pendampingan kader posyandu terhadap ibu
hamil tersebut. Simulasi adalah suatu kegiatan dan proses yang dikondisikan sama
dengan keadaan aslinya.

G. PROSES PELATIHAN KADER


1. Persiapan
Adapun persiapan dalam proses pelatihan kader ini adalah :
a Menyiapkan tempat pelatihan.
b Menyiapkan kader yang akan dilatih
c Menyiapkan pelatih yang terlatih dan mampu
d Menyiapkan alat bantu, media, dan metode yang akan digunakan.
e Menyiapkan materi yang akan dibawakan pada saat pelatihan kader.
f Menyiapkan transportasi.
g Menyiapkan snack untuk konsumsi.

2. Pelaksanaan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Kader

No Kegiatan Kegiatan Pelatih Kegiatan Kader Waktu Media


Pelatihan
Kader
1. Kegiatan 1. Administrasi 1. Administrasi 10 menit Form
awal absen

2. Pembagian snack 2. Pembagian 3 menit PPT


Snack
3. Mempersilahkan 3. Menjawab 1 menit
dan memberi salam
salam
4. Memperkenalkan 4. Menyimak dan 2 menit
diri mendengarkan
5. Menjelaskan 5. Mendengar dan 4 menit
tujuan dan pokok menyimak
bahasan
6. Menggali 6. Menjawab 4 menit
permasalahan pertanyaan dan
memberi
informasi
7. Menyimpulkan 7. Mendengar dan 4 menit
permasalahan menyimak
sementara
8. Melakukan pretest 8. Mengisi 15 menit Lembar
dengan menguji kuisioner soal
pengetahuan kader (membulatkan) ( soal
mengenai di mana berjumlah
pengetahuan kader jawaban yang 20 buah
mengenai dianggap benar soal)
kehamilan, sesuai kasus
persalinan, nifas yang diberikan.
dan KB dengan
bahasa yang
sederhana dalam
bentuk pilihan
ganda (a b c d e )
dengan
membulatkan salah
satu pilihan yang
dianggap benar
2. Kegiatan 1. Menjelaskan materi 1. Menyimak dan 1 jam PPT dan
inti penyuluhan meliputi memperhatikan fotocopy
: materi
a. Pengertian buku
KIA
b. Manfaat buku
KIA
c. Peran kader
dalam
pendampingan
ibu hamil
dengan
pemanfaatan
buku KIA
d. Pesan kader
kepada ibu
hamil
1) Pengaturan
Kelahiran
2) Pemeriksaan
Kehamilan
3) Makanan
yang Sehat
Bagi Ibu
Hamil
4) Menjaga
Kebersihan
Diri Ibu
hamil
5) Mengenali
Tanda-Tanda
Bahaya Pada
Ibu Hamil
e. Pesan kader
untuk ibu persalin
1) Pertolongan
Persalinan
Persalinan
pada ibu
hamil harus
ditolong oleh
bidan/dokter
2) Mengenali
Tanda-Tanda
Persalinan
3) Mengenali
Tanda-Tanda
Bahaya Pada
Ibu Bersalin
4) Yang Harus
Dilakukan
Oleh Ibu
Nifas
Tentang ASI
5) Menjaga
Kesehatan
Pada Ibu
Nifas
6) Mengenali
Tanda-Tanda
Bahaya pada
ibu nifas
7) Pentingnya
ibu nifas ikut
program KB
8) Jenis-Jenis
Alat KB dan
Cara
Menggunaka
nnya

2. Memberi 5 menit
2. Bertanya
kesempatan kader
bertanya

3. Melakukan evaluasi 10 menit


3. Menyimak dan
mengenai simulasi
memperhatikan

4. Melakukan post test 15 menit Lembar


4. Mengisi soal ( soal
setelah diberi materi
kuisioner yang berjumlah
oleh pemateri
di bagikan 20 buah
dengan soal yang
dengan cara soal)
sama pada saat pre
membulatkan
test ( untuk
salah satu
mengetahui sejauh
mana kader dapat pilihan yang
menerima materi dianggap benar
yang telah
diberikan)

5. Menyimpulkan 5 menit
5. Menyimak dan
memperhatikan

3 Penutup 1. Memberikan 1. Mendengar dan 2 menit PPT


ucapan terima menjawab
kasih dan salam
penutup

H. EVALUASI
Yang akan dievaluasi pada pelatihan kader ini adalah dengan cara menilai
pemahaman kader mengenai hasil persentasi materi yang telah disampaikan oleh
narasumber mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ibu hamil dan hal-hal apa saja yang
akan dilakukan oleh kader pada saat pendampingan ataupun pada saat dilakukan
posyandu ibu hamil yang dilakukan sebulan sekali Cara evaluasinya adalah mengecek
langsung hasil pengisian kuisioner post yang dilakukan setelah kader diberi pemahaman
materi yang sebelumnya kader sudah diberi pre test sebagai langkah awal untuk melihat
pemahaman kader mengenai ibu hamil/nifas/kb.

I. ALAT BANTU (MEDIA)

Adapun alat bantu yang digunakan dalam proses perencanaan pelatihan kader ini
adalah :

1. Lembar kuisioner pre test dan post test


2. Soft copy materi Dan Buku KIA
3. Power Point mengenai maateri pelatihan kader
4. Laptop
5. LCD

J. SUSUNAN KEPANITIAAN
(terlampir)

K. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA


(terlampir)

L. PENUTUP
Program Kesehatan Ibu Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama pem-
bangunan kesehatan di Indonesia. Strategi KIA antara lain pemberdayaan
perempuan/suami dan keluarga, pemberdayaan masyarakat, adanya kerjasama lintas
sektor/ mitra lain termasuk pemerintah daerah dan lembaga legislatif dan yang terakhir
adalah peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak secara
terpadu dengan komponen kesehatan reproduksi yang lain. Penggunaan Buku KIA
merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat terutama keluarga untuk
memelihara kesehatannya dan mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang
berkualitas.
Dengan dilaksanakannya pelatihan kegiatan pendampingan pada ibu hamil dengan
pemanfaatan buku KIA oleh kader posyandu diharapkan dapat menambah wawasan
untuk ibu hamil karna tidak dipungkiri kader adalah masyarakat yang langsung
berdampingan dengan ibu hamil, diharapkan juga kader dapat menjadi fasilitator untuk
ibu hamil dengan memberikan nasehat dan pesan-pesan tentang kehamilan/nifas/kb
sehingga resiko-resiko kehamilan dapat terdeteksi sedini mungkin dan kader dapat
mendampingi ibu hamil kefasilitas kesehatan untuk dilakukan pertolongan oleh
bidan/dokter
DAFTAR PUSTAKA

Prasetyawati, Arsita Eka. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Milenium
Development Goals (MDGs).YogyakartaNuha Medika

Hariyadi, Bambang.2014. Analisis kualitas penggunaan buku kesehatan ibu anak.


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas. Universitas Negeri Semarang. ISSN
1858-1196. KEMAS 10 (1) (2014) 14 – 20.

Ernoviana M.H. 2005. Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak di Dinas Kesehatan Kota
Sawahlunto. [Edisi 2005, diakses tanggal 16 April 2009]. Diunduh dari : http://www.
lrc-kmpk.ugm.ac.id/id/UP-PDF/_working/ No.29_Ernoviana_07_06.pdf.
Lampiran

MATERI

1. Pengertian Buku KIA


Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) berisi catatan kesehatan ibu (hamil,
bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia 6 tahun) serta
berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak.

2. Manfaat buku KIA


a. Buku KIA Adalah Sumber Informasi Mengenai Ibu dan Anak
b. Sebagai Media Komunikasi Antara Tenaga Kesehatan dengan Ibu hamil, Balita,
dan Keluarga
c. Sebagai catatan ibu hamil dan balita

3. Peran kader dalam pendampingan ibu hamil dengan pemanfaatan buku KIA
Kader kesehatan atau Posyandu, adalah anggota masyarakat yang dipilih dari dan
oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama dalam berbagai kegiatan
kemasyarakatan secara sukarela.
a. Menajadi pendamping ibu dan keluarganya dalam menerima pelayanan
kesehatan ibu dan anak (KIA)
b. Membantu keluarga dalam menerapkan buku KIA, misalnya memotivasi ibu dan
keluarga untuk membaca dan menerapkan pesan-pesan dalam buku KIA dan
melakukan penyuluhan (mengajar) pesan-pesan yang ada dalam buku KIA.
c. Membantu petugas kesehantan dalam pelayanan KIA posyandu, dalam
kunjungan rumah ibu hamil/bersalin/nifas/maupun kerumah balita
d. Memotivasi dan menggerakkan ibu hamil agar datang /kontrol kefasilitas
kesehatan
e. Memberi pelayanan KIA bagi ibu dan keluarganya pada daerah yang tidak
terjangkau oleh petugas kesehatan, misalnya menimbang berat badan
f. Mengingatkan ibu untuk selalu membawa buku KIA setiap kali berkungjung
kefasilitas kesehatan
g. Merujuk dan mendampingi ibu hamil yang mempunyai masalah kesehatan
kepada petugas kesehatan
h. Menggunakan buku KIA dalam melakuka mendeteksi dini kesehatan ibu hamil
i. memotivasi ibu agar bersedia dirujuk apabila diperlukan, melakukan penyuluhan
dan konseling pada ibu hamil dan keluarga terkait kehamilannya, memonitor
kepatuhan ibu hamil minum tablet tambah darah serta memberi penjelasan
tentang buku KIA pada ibu hamil,

4. Pesan kader untuk ibu hamil


a. Pengaturan Kelahiran
1) Seorang ibu sebaiknya hamil pada usia 20-30 tahun. Karena pada usia
tersebut tubuh wanita telah siap secara fisik maupun mental untuk hamil dan
melahirkan.
2) Untuk menjaga kesehatan ibu dan anak sebaiknya jarak antara anak pertama
dan kedua paling sedikit dua tahun. Kesehatan ibu akan terancam jika
melahirkan dengan jarak waktu terlalu dekat, demikian pula bayi yang akan
lahir sebelum waktunya dengan berat badan lahir rendah.
3) Hamil lebih dari empat kali, dapat membahayakan kesehatan ibu dan anak.
Ibu yang telah 4 (empat) kali menjalani kehamilan dan persalinan akan
mudah menderita kurang darah, pendarahan pada masa nifas dan
kemungkinan bayi meninggal
b. Pemeriksaan Kehamilan
1) Memeriksakan kehamilan secara rutin. Ibu hamil perlu memeriksakan diri ke
petugas kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan
2) mengukur tinggi badan pada saat pertama kali dating
3) mengukur LILA, menimbang berat badan, mengukur tekanan darah dan
besarnya kandungan setiap kali periksa.
4) Minum pil tambah darah selama 90 hari.
5) Meminta imunisasi Tetanus Toxoid (TT) kepada petugas kesehatan untuk
mencegah tetanus pada bayi.
6) Mengikuti kelas ibu hamil
7) Mempersiapkan kelahiran (persalinan).
8) Ibu perlu bertanya kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan
didampingi suami, dan mempersiapkan biaya persalinan.
9) Merawat diri dan kehamilan dengan baik. Yaitu, dengan cara mandi dan
gosok gigi teratur, mengurangi kerja berat, istirahat berbaring dengan posisi
miring sekurangnya 1 jam di siang hari, melakukan perawatan payudara
dengan cara membersihkan puting secara rutin
c. Makanan yang Sehat Bagi Ibu Hamil
1) Makanlah aneka ragam makanan tanpa pantangan dalam jumlah yang lebih
banyak dari sebelum hamil, jangan lupa makan sayur dan buah.
2) Gunakan garam beryodium setiap kali memasak.
3) Biasakan makan pagi
4) Minumlah air matang, sebaiknya 8 gelas / hari.
5) Hindari minuman beralkohol.
6) Apabila ibu hamil mengalami mual, muntah, dan tidak nafsu makan, pilih
makanan yang tidak berlemak dan menyegarkan seperti roti, ubi, singkong,
biskuit, dan buah.
7) Makan dengan porsi kecil dan sering.
8) Tidak dibolehkan minum jamu, minuman keras, atau merokok karena akan
membahayankan kandungan
d. Menjaga Kebersihan Diri Ibu hamil
1) Ibu hami harus mandi sebanyak 2 kali sehari dengan menggunakan sabun,
menggosok gigi paling sedikit 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan sebelum
tidur.
2) Mandi yang teratur dan bersih menghindarkan ibu dari penyakit kulit seperti
gatal-gatal dan dengan menggosok gigi secara teratur untuk mencegah sakit
gigi dan gusi.
3) Setiap kali mandi sebaiknya ibu hamil mengganti baju dan pakaian dalam
dari bahan yang dapat menyerap keringat.
e. Mengenali Tanda-Tanda Bahaya Pada Ibu Hamil
1) Pendarahan pada hamil muda atau hamil tua.
2) Bengkak kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang.
3) Demam atau panas tinggi.
4) Air ketuban keluar sebelum waktunya.
5) Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.
6) Muntah terus dan tidak mau makan
Lampiran

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN KADER

DI BANJAR KERTAJIWA, BIAUNG TANGGAL 10 MEI 2019

Tanggal
No Kegiatan
10/06/19 12/06/15 22/05/19 22/06/19 23/06/19 23/06/19 23/06/19

Memberitahukan rencana
1
pelatihan kepada kader

Membentuk organisasi
2
pelaksana X

Menyiapkan tempat
3
pelatihan X X X

4 Menyiapkan alat X X X X

Mengundang
5
peserta/sasaran X

6 Menyiapkan susunan acara X X

7 Melaksanakan pelatihan X

8 Melakukan evaluasi X

9 Membuat laporan X

Lampiran
SUSUNAN KEPANITIAAN

Pelindung : Pemegang Program KIA

Penanggung Jawab : Desi Tri Lestari Str.Keb

Ketua : Wike Tianita Str.Keb

Sekretaris : Dwi Yulia Wardani Str.Keb

Bendahara : Nyak Poppy Oktavia Str.Keb

Seksi-Seksi

1. Sie Acara
Koordinator : Raden Ayu Gustina Str.Keb

Anggota : Kurnia Amd.Keb

2. Sie Demontrasi :
Koordinator : Yeni Amd.Keb

Anggota : Puspita Str.keb

3. Sie Dokumentasi
Koordinator : Novi Str.Keb

Anggota : Lia Str.Keb

4. Sie Humas
Koordinator : Susi Amd.Keb

5. Sie Perlengkapan
Koordinator : Yolan

Anggota : Yogi

6. Sie Kerohanian
Koordinator : Rudi

7. Sie Kebersihan dan Keamanan


Koordinator : Yuyun Amd.Keb

8. Sie Konsumsi
Koordinator : Lili Amd.Keb

Anggota : Mira Amd.Keb

Anda mungkin juga menyukai