Anda di halaman 1dari 2

Demokrasi Deliberatif Diskursus adalah bentuk komunikasi

yang reflektif yang mentematisasi


PENGERTIAN: sebuah problem tertentu. Dengan
Demokrasi deliberatif berasal dari demikian, ada dua bentuk
kata latin yaitu deliberatio. Sedangkan komunikasi, yaitu komunikasi sehari-
dalam bahasa Inggris hari dan diskursus. Secara umum ada
disebut deliberation yang artinya beragam tipe diskursus yaitu
konsultasi atau menimbang- diskursus teoretis, diskursus praktis,
menimbang. Dalam istilah ke- dan diskursus kritis. Diskursus teoretis
Indonesiaan sering disebut dengan adalah percakapan argumentatif
musyawarah. Akar dalam demokrasi menyangkut persoalan-persoalan
deliberatif adalah perbincangan dan yang faktual. Sedangkan diskursus
komunikasi. Menurut F.Budi praktis, tema yang menjadi problem
Hardiman, dalam teori demokrasi adalah norma. Pada diskursus kritis
deliberatif itu menawarakan suatu tidak perlu mengupayakan adanya
pandangan bagaimana mengaktifkan konsensus.
individu dalam masyarakat sebagai
warga negara untuk berkomunikasi, Ketiga, demokrasi deliberatif tidak
sehingga komunikasi yang terjadi memusatkan diri pada penyusunan
pada level warga itu mempengaruhi daftar aturan-aturan tertentu yang
pengambilan keputusan publik pada menunjukan apa yang harus dilakukan
level sistem politik. oleh warga negara, melainkan pada
prosedur untuk menghasilkan aturan-
CIRI: aturan itu. Sehingga dalam demokrasi
Beberapa yang menjadi ciri utama deliberatif itu meminati persoalan
dari demokrasi deliberatif adalah kesahihan keputusan-keputusan
pertama, menekankan pentingnya kolektif.
prosedur komunikasi untuk meraih
legimitas hukum didalam sebuah Keempat, kontrol demokratis melalui
proses pertukaran yang dinamis opini publik yang memiliki suatu
antara sistem politik dan ruang publik bentu logis dan koheren yang
yang dimobilisasi secara kultural. dianggap sahih secara universal dan
Sehingga ada konsensus atau rasional. Sehingga dapat dikatakan
kesepakatan bersama. demokrasi deliberatif mengacu pada
presedur formasi opini dan aspirasi
Kedua, menghubungkan antara fungsi secara demokratis. Dengan demikian,
hukum sebagai medium integrasi Rainer Forst dalam F Budi Hardiman
sosial dengan sebuah teori sosiologis (2009) mengatakan bahwa di dalam
yang menghasilkan tindakan demokrasi deliberatif bukanlah
komunikatif atau jumlah kehendak-kehendak individual
disebut Lebenswelt (dunia- dan juga bukan sebuah kehendak
kehidupan) dan diskursus praktis. ‘umum’ yang merupakan sumber
legitimitas, melainkan sumber Teori, Prinsip, dan Praktik. Makalah
legitimasi itu adalah proses formasi dipresentasikan dalm Program
deliberatif, argumentatif-diskursif Pemberdayaan Masyarakat Sipil
suatu keputusan politis yang dalam Proses Otonomi Daerah,
ditimbang bersama-sama yang Yogyakarta.
senantiasa bersifat sementara dan
terbuka revisi.

PRINSIP:
Prinsip dalam demokrasi deliberatif
tercerminkan dalam membangun
kompetensi yang komunikatif.
Beberapa hal yang bisa dilakukan
adalah membiarkan mereka untuk
menghargai pendapat sendiri.
Perbedaan dalam berpendapat adalah
suatu hal kewajaran dan itu harus
diberikan ruang tersendiri. Dengan
banyaknya beragam perbedaan
pendapat, maka akan membuka
banyak perspektif dari berbagai sudut
pandang yang berbeda.

Satu hal yang perlu di garisbawahi


adalah dalam negara hukum,
demokrasi deliberatif itu sangat anti
revolusi karena akan terkait dengan
kekerasan. Demokrasi deliberatif
hanya mengakui reformasi yang bisa
membangun berbagai partisipasi.

Referensi

 Hardiman, Budi F.
2009. Demokrasi Deliberatif :
Menimbang Negara Hukum dan
Ruang Publik Dalam Teori Diskursus
Jurgen Hubermas. Yogyakarta:
Kanisius.
 Hardiman, Budi
F.2005. Doemokrasi Deliberatif:

Anda mungkin juga menyukai