Fungsi seorang supervisor sangat krusial di setiap perusahaan. Ini disebabkan oleh posisi
strategis mereka yang langsung memimpin para pekerja, para penggerak perusahaan.
Pada beberapa kasus, fungsi krusial ini tidak diimbangi dengan sistem panduan atau sistem
pengembangan kepemimpinan supervisor. Dengan demikian para supervisor yang
biasanya adalah para pekerja berprestasi, dulunya, justru mengalami kemandegan di posisi
ini.
Buku ini ditulis untuk memberikan panduan kepada para supervisor tentang hal-hal utama
yang perlu dilakukan untuk memajukan tim yang mereka pimpin. Kemajuan tim-tim itu akan
menjadi penggerak kemajuan perusahaan. Upaya pengaplikasian oleh pembaca adalah
kunci penyerapan dari isi buku ini. Bila mengalami kesulitan atau ingin diskusi tentang
aplikasinya silahkan email ke: nugroho.nusantoro@thehumantechnology.com
THE AUTHOR 1
PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
Waktu berlalu dengan cepat. Sore hari itu, saya kembali bertemu dengan Eka di
ruang locker karyawan. Dia tampak lelah, sangat lelah. Semangat yang menyala-
nyala pagi tadi sudah padam tampaknya. Saya bertanya kepadanya, “Bagaimana
hari pertamamu?”
Keesokan harinya saya melihat Eka mengawali hari tanpa semangat yang ia punyai
di pagi pertamanya sebagai supervisor. Dia sudah mulai terlihat seperti supervisor
Itu terus terjadi dan tanpa terasa tiga bulan telah berlalu. Eka, sang supervisor baru,
sekarang sudah menjadi supervisor biasa.. biasa mengeluh tentang pekerjaan dan
timnya, biasa terlihat berlama-lama menghabiskan batang-batang rokok di smoking
room, dan biasa-biasa lain yang mengurangi keefektifannya sebagai seorang
supervisor.
Hal seperti it u adalah um um ter jadi di banyak per usahaa n. Seorang kar yawa n rank
and file yang berpres tasi baik mendapat promosi menjadi super visor. Prestasi ya ng
ia peroleh ketika masih rank and file tidak bisa ia ula ngi pada posisi supervisor.
Sebaliknya ia just r u me njadi sala h sat u dari para s uper visor pe ngger ut u, pe ngeluh
dan pema rah.
Satu jawababan yang merupakan tema besar dari semua itu adalah KETIDAK
SIAPAN (dan KETIDAK diSIAPkAN)!
Di ebook ini Anda para supervisor yang benar-benar baru, relatif baru, agak baru,
dan yang ingin mempunyai prestasi baru mempunyai kesempatan untuk mengetahui
apa yang harus disiapkan serta dilakukan agar menjadi seorang supervisor yang
efektif dan berprestasi, seorang SUPER-SUPERVISOR dalam istilah die book ini.
Diagram bel di atas menunjukkan perbandingan antara jumlah pekerja dan kinerja
mereka. Jumlah pekerja yang berkinerja di bawah standar ada beberapa. Jumlah
pekerja yang mempunyai kinerja di atas standar ada beberapa juga. Yang paling
banyak adalah mereka yang mempunyai kinerja biasa-biasa saja alias pas
memenuhi standar, bahkan sering kali hampir di bawah standar. Apa yang
diperlihatkan oleh diagram bel semacam ini adalah fenomena yang kerap kita lihat di
lingkungan kerja kita. Begitu biasa, sampai-sampai kita sering berpikir, “Yang
penting mereka bisa menyelesaikan pekerjaannya.”
Promosi adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Promosi
diskon di super atau hypermarket adalah momen yang paling ditunggu oleh ibu-ibu.
Promosi di toko alat-alat pertukangan juga merupakan hal yang sangat diminati oleh
bapak-bapak - walaupun mereka tidak terlalu bisa pertukangan atau permesinan.
Tentu saja promosi jabatan adalah hal yang paling ditunggu oleh karyawan. Ini
menyebabkan sensasi kegembiraan yang luar biasa ketika seorang karyawan,
akhirnya, mendapatkan promosi.
Jeda yang perlu Anda lakukan bukan jeda biasa. Jeda yang harus Anda ambil
adalah jeda untuk meningkatkan kesadaran Anda atas apa yang telah Anda alami,
sedang Anda alami, dan akan Anda alami. Jeda ini penting agar Anda bukan
sekedar bergembira karena telah mendapat promosi tetapi juga bisa
mempersiapkan diri untuk keberhasilan yang lebih lagi.
Hal kedua yang bisa membantu Anda lebih siap lagi memulai hari sebagai seorang
supervisor adalah melakukan pengukuran. Pengukuran? Ya. Anda ukur tingkat
kemampuan Anda pada kecakapan-kecakapan yang diperlukan untuk menjadi
SUPER-SUPERVISOR | Sebuah Panduan Menjadi Supervisor Yang Efektif 18
Hal pertama yang harus Anda
lakukan tentu saja adalah menyadari
bahwa Anda sudah mas uk ke area
tanggung jawab yang lebih besar
seorang supervisor yang berhasil. Di bawah adalah yang memerlukan kesiapan mental
spiritual. Melaporlah dulu kepada
daftar beberapa kecakapan yang perlu dimiliki oleh Yang Maha Perkasa. Gunakan waktu
seorang supervisor dalam menjalankan peran dan Anda untuk khusyuk berbicara
dengan Tuhan
fungsinya. Tambahkan bila Anda merasa ada lagi
kecakapan yang perlu ada pada daftar tersebut.
Ukur kemampuan Anda pada semua kecakapan di atas dengan memberikan nilai
antara 0 sampai 10. 0 (nol) berarti Anda sama sekali belum mempunyai kemampuan
pada kecakapan itu dan 10 berarti Anda sudah sangat mampu. Dari sini Anda akan
mengetahui posisi Anda saat ini dan kecakapan mana saja yang harus Anda
prioritaskan pengembangannya.
Dalam masa jeda Anda lebih banyak melakukan introspeksi. Anda berkomunikasi
dengan diri Anda sendiri (dan dengan Tuhan). Setelah Anda mempunyai gambaran
awal tentang diri Anda, tiba saatnya Anda membuka jalur-jalur komunikasi dengan
pihak-pihak yang mempengaruhi keberhasilan pekerjaan Anda sebagai seorang
supervisor. Pihak-pihak itu adalah (calon) anak buah Anda, rekan sesama
supervisor, atasan langsung, anggota senior management lain, wakil-wakil dari
departemen lain di luar departemen Anda.
Komunikasi dengan (calon) anak buah Anda bisa dimulai dengan menentukan
terlebih dahulu hasil yang ingin Anda peroleh. “Begin with an end in mind.” Begitu
Setelah Anda mengetahui hasil yang diinginkan, tentukan apakah Anda akan bicara
dengan semua dari mereka atau hanya beberapa yang bisa dianggap mewakili dari
SUPER-SUPERVISOR | Sebuah Panduan Menjadi Supervisor Yang Efektif 25
mereka. Bila hanya beberapa, tentukan nama-nama
mereka yang akan Anda ajak bicara. Bijaklah dalam
memilih.Jangan menghindari nama-nama tertentu Hindari mengomentari
apapun yang
hanya karena nama-nama itu selama ini dianggap disampaikan oleh nara
trouble maker. Rangkul sebanyak mungkin perwakilan sumber Anda. Analisa
atas informasi yang
yang bisa menggambarkan tim Anda secara utuh.
Anda terima bisa Anda
lakukan sendiri pada
Langkah selanjutnya adalah memberi informasi waktu yang terpisah.
selengkap mungkin kepada mereka tentang rencana
Anda dan tujuan dari rencana tersebut. Itu akan
memberikan mereka waktu untuk ‘menenangkan diri’
dan bersiap untuk memberi Anda informasi yang
maksimal. Ini juga memberi Anda kesempatan untuk
Bertemu dan melakukan wawancara tentu saja adalah langkah puncak dari proses
ini. Dalam wawancara selalu tempatkan diri Anda sebagai pendengar yang baik,
sebagai seorang ‘murid’ yang haus akan sebuah pemahaman. Hindari
mengomentari apapun yang disampaikan oleh nara sumber Anda. Analisa atas
informasi yang Anda terima bisa Anda lakukan sendiri pada waktu yang terpisah.
Saat wawancara Anda harus memberikan ruang sebesar-besarnya bagi nara
sumber untuk mengeluarkan segala apa yang ingin mereka ungkapkan. Yakinlah
bahwa keseluruhan informasi itu akan membentuk suatu rangkaian cerita yang akan
sangat berguna bagi kesuksesan Anda nantinya.
Lakukan kegiatan Collecting Future ini dengan sebaik-baiknya dan Andapun akan
mendapatkan jaminan bahwa pekerjaan Anda akan menjadi sangat lancar. Anda
akan terhindar dari hal-hal yang dialami oleh Eka pada cerita di awal ebook ini.
Itu adalah pertanyaan salah kaprah. Itu adalah pertanyaan kuno yang mungkin
sudah mulai ditanyakan oleh para supervisor jaman Majapahit dulu. Apa yang Anda
dapatkan dari pertanyaan itu adalah KEBINGUNGAN. Perbaiki pertanyaan Anda.
selalu diawali dengan pikiran-pikiran yang jelas tentang keberhasilan itu. Itulah yang
dilakukan oleh orang-orang berprestasi.
Pada tingkat yang lebih detil, Anda bisa mengambil 10 kecakapan seorang
supervisor (yang Anda gunakan untuk menilai kesiapan Anda tadi) sebagai batu
loncatan. Sebagai contoh bila Anda ingin mengembangkan cara memberi arahan
yang baik. Selalu mulai dengan menciptakan gambar tentang hasil akhirnya.
Tanyakan, “Hasil akhir seperti apa yang saya inginkan dari kegiatan saya sebagai
pemberi arahan yang efektif?” Seperti pada contoh pertama, semisal jawaban yang
Anda kembangkan adalah ‘anak buah yang mampu menjalankan instruksi dengan
akurat sehingga mereka mampu menyelesaikan pekerjaan secara sangat efektif dan
efisien’ maka segera bentuk gambaran tentang anak buah yang berada dalam
Hasil ak hir seperti apa Dengan mengajukan pertanyaan yang tepat Anda
yang saya ingink an dari
k egiatan saya sebagai
bisa mendapatan gambar akhir yang jelas dari apa
pemberi arahan yang yang paling Anda inginkan untuk terjadi. Itu akan
efek tif?
membangkitkan emosi yang terkuat dari diri Anda
untuk mendorong upaya Anda sampai pada hasil
akhir tadi. Itu adalah kunci dari keberhasilan Anda.
Bagaimana Anda bisa mengetahui bahwa Anda sudah berhasil atau belum?
Bagaimana Anda bisa mengerti bahwa Anda atau anak buah Anda sudah
melakukan satu pekerjaan dengan baik? Ya. Harus selalu ada ukuran atas
keberhasilan dari setiap kegiatan. Harus ada standar yang kita tentukan.
Standar bukan hanya penting bagi Anda sebagai supervisor tetapi juga penting bagi
anak buah Anda. Mereka butuh tahu apa sebenarnya yang mereka sedang
upayakan. Mereka perlu mengerti kapan mereka mencapai hasilnya. Mereka harus
memiliki kepastian tentang bagaimana prestasi mereka akan Anda ukur.
Tentu saja prestasi membuat perbedaan. Bila seorang yang prestasinya biasa-biasa
saja melakukan hal tersebut, maka ia hanya mendapat teguran atau tindakan lain
yang disyaratkan dalam standar. Sementara bagi karyawan yang berprestasi, ia juga
mendapat reward atas prestasinya. Masih bingung? Tegasnya seperti ini. Suatu
standar selalu berlaku hanya pada domain yang diaturnya. Bila tentang
prestasi maka mengaculah pada standar yang
mengatur prestasi . Bila tentang pelanggaran maka
“Bagaimana dengan sesuatu yang tidak mempunyai standar?” Ada yang bertanya
seperti itu.
“Segala sesuatu pasti memiliki standar bila Anda membuatnya.” Jawab saya.
“Apa ada standar yang bisa saya pakai untuk mengetahui apakah semua anak buah
saya bisa menerima kepemimpinan saya?” Lanjutan dari pertanyaan tadi.
Sekali lagi dengan bertanya pertanyaan yang benar, kita bisa mendapatkan standar
hasil yang benar pula. Mulai saat ini biasakan bertanya apa hasil akhir yang ingin
kita dapat dan apa ukuran yang bisa kita jadikan tolok ukur keberhasilan kita. Ingat
satu kalimat bijak, “If you don’t kno w where you are going, any path will take you
there.”
Mencapai keberhasilan yang lebih besar dari apa yang pernah mereka bayangkan
itu memerlukan Anda untuk mampu mengelola tiga dimensi kepemimpinan. Dimensi
pertama adalah memimpin diri sendiri. Dimensi kedua adalah memimpin orang lain
atau tim. Dimensi ketiga adalah memimpin hasil akhir.
Mampu memimpin diri sendiri adalah suatu keharusan bagi seorang pemimpin yang
baik. Dimensi pertama dari tiga dimensi kepemimpinan ini meminta Anda untuk
menentukan satu identitas yang konsisten, efektif dan berdaya. Jabatan Anda
adalah supervisor. Semua orang sudah tahu itu. Supervisor yang seperti apakah
Anda? Itu adalah pertanyaan yang harus Anda jawab.
Anda kembangkan. Dahsyat! Sekarang Anda harus melengkapi jawaban itu dengan
detilnya.
Nilai-nilai seperti apa yang harus Anda punyai sebagai seorang individu untuk
mampu mewujudkan jawaban itu. Sistem kepercayaan seperti apa yang perlu Anda
kembangkan (dan hapus) agar mendukung pencapaian hal itu. Perilaku seperti apa
Memimpin orang lain atau memimpin tim menjadi suatu perjalanan yang lebih
mudah bila Anda telah mampu menjalankan dimensi pertama kepemimpinan tadi.
Prinsip dalam memimpin orang lain atau tim ini pada dasarnya adalah sama dengan
memimpin diri sendiri. Tanyakan dahulu hasil akhirnya. Tim seperti apa yang Anda
pimpin? Ingat, frasa ‘seperti apa’ ini bukan tentang keadaan atau kondisi riil tim Anda
pada saat ini. Frasa ‘seperti apa’ ini mengacu pada kondisi super amat sangat
optimum sekali yang ingin Anda ciptakan. Contoh: dengan mengacu pada jawaban
dari pertanyaan yang ada pada dimensi pertama tadi, Andapun mendesain jawaban
seperti ini, “Tim saya adalah tim yang sangat BERDAYA dan dihuni oleh individu-
individu yang mempunyai kepercayaan diri dan kecakapan untuk bersama
Nilai-nilai seperti apa yang harus tim Anda punyai untuk mampu mewujudkan
jawaban itu. Sistem kepercayaan seperti apa yang perlu tim Anda kembangkan (dan
hilangkan) agar mendukung pencapaian hal itu. Perilaku seperti apa yang harus
secara konsisten dipraktekkan oleh setiap individu dalam tim demi penciptaan hal
tadi.
Dimensi ketiga adalah dimensi hasil. Ini adalah dimensi yang sangat penting bagi
Anda. Ada istilah bahasa Inggris yang mengatakan, “Leadership is not a walk in the
park.” Maksudnya kalau memimpin jangan suka jalan-jalan di taman. Ups! Bukan.
Anda sudah terbiasa dengan dimensi pertama dan kedua. Dimensi ketiga inipun
memerlukan langkah-langkah yang sama. Jadi apa langkah yang pertama?
Menentukan gambaran hasil akhir dengan bertanya hasil akhir dari tim ini seperti
apa? Ya. Sejuta untuk Anda!
Mengacu pada dua jawaban yang pertama, maka Anda bisa mendapatkan jawaban
seperti ini, “Membuktikan kehebatan tim dengan melampaui target lebih dari 40%.”
Mantab? Yes! Sekali lagi setelah Anda dapatkan jawabannya, tugas Anda adalah
menentukan detil-detil yang diperlukan untuk mewujudkan gambaran itu.
Komunikasi selalu menjadi faktor utama dalam keberhasilan kita dalam hidup ini.
Bagi Anda yang sudah mempunyai anak pasti bisa membayangkan kegelisahan
orang tua yang tak kunjung melihat sang anak yang sudah berusia hampir dua tahun
Sekarang Anda adalah seorang supervisor. Kecakapan komunikasi adalah hal yang
sangat vital untuk keberhasilan Anda. Kemampuan Anda untuk mengolah data dan
informasi kemudian menyampaikannya dengan mudah sekaligus jelas sangat
berpengaruh terhadap kesuksesan tim Anda. “Komunikasi antara pemimpin dan
pendukungnya adalah inti dari segalanya.” Begitu terang John W. Gardner, seorang
pakar kepemimpinan.
Dalam situasi seperti itu, bila Anda salah menentukan hasil akhir atau tidak
menentukan apa yang ingin Anda dapat, bisa jadi Anda terjebak adu mulut dengan
dia. Anda ngotot minta dia mengakui kesalahannya. Dia habis-habisan
mengeluarkan seribu alasan untuk membuat Anda MENGAKUI bahwa
keterlambatan itu adalah hal yang wajar pada kasusnya. Bisa juga dalam situasi itu
Anda menjadi supervisor bingung. Anak buah tersebut membuat Anda bingung
dengan alasan-alasannya sehingga akhirnya, setelah komunikasi itu berakhir, dia
menjadi pihak yang merasa berhasil telah mengkomunikasikan keinginannya dan
Itu semua akan sangat berbeda bila Anda sudah menentukan hasil akhir apa yang
harus, mau tidak mau, sesulit apapun, setidak mungkin apapun, TETAP harus Anda
dapat. Itu akan membuat komunikasi terfokus pada hasil akhir, bukan pada alasan-
alasan. Jadi, selalu tentukan dulu hasil akhir yang ingin Anda dapat.
Menempatkan diri pada sudut pandang orang yang kita ajak berkomunikasi sangat
membantu efektifitas komunikasi. Bahasa emotional intelligence untuk hal ini adalah
bagaimana kita bisa berempati ketika berkomunikasi. Sebagai seorang supervisor
menggunakan kalimat seperti ‘mulai hari ini setiap cacat yang ditemukan dalam
running test harus dicatat dan dilaporkan. Itu perintah dari Factory Manager’ tidak
SUPER-SUPERVISOR | Sebuah Panduan Menjadi Supervisor Yang Efektif 60
efektif. Itu hanya akan membuat Anda kehilangan wibawa. “Kenapa musti bawa-
bawa Factory Manager?” Begitu pikir tim Anda.
Dalam contoh di atas, bila memang Factory Manager berkata demikian, Anda bisa
memilih menempatkan diri sebagai anggota tim Anda. Pikirkan bagaimana pesan itu
bisa disampaikan sesuai dengan ‘gaya’ tim Anda. Pikirkan bagaimana hal itu bisa
diterima sesuai dengan kapasitas mereka.
Prinsip ketiga adalah emosi menentukan. 80%, dan bahkan lebih, dari
keputusan kita itu ditentukan oleh emosi apa yang kita rasakan pada satu waktu.
Cara Anda berkomunikasipun secara signifikan dipengaruhi oleh emosi yang Anda
rasakan pada waktu itu. “Speak when you’re angry – and you’ll make the best
speech you’ll ever regret.” Itu kata Dr. Laurence J. Peter.
Bukan begitu. Bila kita bicara tanpa emosi maka komunikasi kita akan kehilangan
roh. Apa yang akan terjadi? Pendengar Anda akan tertidur (walaupun mungkin saja
mata mereka masih terbuka).
Gunakan jenis dan takaran emosi yang tepat untuk menambah efektifitas
komunikasi Anda. Anda tentu pernah mendengar pembicaraan seseorang yang
TIBA-TIBA membuat Anda sadar akan sesuatu, yang membuat Anda jelas akan
pesan yang disampaikan, yang menyebabkan Anda tergerak, dan lain sebagainya.
Itu adalah empat prinsip yang perlu Anda ingat dalam konteks berkomunikasi.
Sekarang kita membicarakan hal yang lebih teknis. Saya mulai dengan bertanya,
“Apa saja yang diperhatikan oleh orang lain dari komunikasi Anda?”
Hebat! Betul sekali. Orang memperhatikan tiga hal tersebut dari komunikasi Anda.
Mana dari ketiga hal tersebut yang pengaruhnya paling besar dalam komunikasi
Anda?
Sekarang Anda sudah tahu empat prinsip berkomunikasi plus elemen yang
berpengaruh dalam tersampaikannya pesan dalam komunikasi Anda, ada dua hal
lagi yang penting untuk Anda ketahui dalam berkomunikasi. Apa itu?
Yang pertama adalah mendengar (to listen). “To listen well is as powerful a means of
influence as to talk well and is as essential to all true coinversation.” Betul sekali.
Tanpa mampu mendengarkan orang lain, kita tidak akan mampu
mengkomunikasikan apapun pada mereka.
Hey! Tenang. Betapa sibuknya Anda, pasti bisa meluangkan waktu untuk sejenak
berkata, “Terima kasih sudah memberi tahu saya tentang ini. Agar saya bisa lebih
baik dalam mendengarkan informasi ini dan kita lebih tenang, kita bicara lagi nanti
jam 15.00 di ruang saya ya.” Ya. Selalu cari cara untuk bisa memberikan perhatian
kita pada orang lain betapapun sibuknya kita. Itu juga akan sangat membantu
Hal selanjutnya yang sangat penting dalam keberhasilan komunikasi Anda adalah
meminimalisir gangguan atau noise. Gangguan disini bisa berupa apapun: Anda
berkomunikasi di dekat generator yang sedang bising menyala itu gangguan. Anda
berkomunikasi di antara deringan telepon (atau, sekarang, tone dari Blackberry) itu
juga gangguan. Lawan bicara Anda sedang kelelahan, fisik dan mental, ketika
sedang berbicara dengan Anda itu juga gangguan. Pikiran-pikiran yang tidak fokus,
asumsi-asumsi yang ngaco, atau kepercayaan-kepercayaan yang salah itu semua
juga gangguan.
Untuk mampu membuat a team that works Anda perlu mengetahui apa yang
membedakan sebuah tim dan sekumpulan orang yang bekerja bersama-sama.
Katzenbach dan Smith, penulis buku The Wisdom Of Teams, menyebutkan bahwa
tim adalah sejumlah kecil orang dengan skill yang saling menunjang. Mereka
mempunyai komitmen terhadap tujuan, target kinerja, dan pendekatan yang sama
dan mereka merasa mempunyai tanggungjawab yang sebanding atas tercapainya
semua itu. Dari penjelasan Katzenbach dan Smith ini kita mendapatkan setidaknya
tiga hal penting yang harus ada dalam sebuah tim. Yang pertama dan yang paling
penting adalah adanya tujuan yang sama. Benar! Adanya ‘an end in mind’ bagi
keseluruhan tim. Yang kedua yang setiap tim perlu punya adalah adanya target
SUPER-SUPERVISOR | Sebuah Panduan Menjadi Supervisor Yang Efektif 73
kinerja. Yang ketiga adalah adanya tanggungjawab yang sebanding sehingga ketika
terjadi kesalahan tim itu bergerak bersama untuk memperbaiki kesalahan, bukan
malah saling menyalahkan.
Selain tiga hal tersebut di atas, ada lagi satu hal yang senantiasa terjadi dan dialami
oleh tim. Hal inilah yang membuat tugas Anda sebagai supervisor menjadi lebih
menarik dan menantang. Apakah satu hal itu?
“KONFLIK!”
Ya! Itu Dia! Konflik adalah satu hal yang selalu terjadi dalam sebuah tim. Tim yang
efektif adalah tim yang TIDAK PERNAH TAKUT menghadapi konflik karena mereka
Mengajarkan kepada tim kita untuk saling mempercayai adalah hal yang sangat
penting. Tunjukkan bagaimana mereka bisa saling menjaga dan melindungi (dalam
konteks positif) sesama anggota tim. Ini akan membuat semakin tinggi rasa percaya
masing-masing anggota kepada yang lain. Berikan contoh bagaimana Anda bisa
membuka diri, mengambil resiko, untuk mempercayai siapapun sekaligus membantu
orang tersebut untuk tetap mampu dipercaya. Sebagai seorang supervisor, seorang
Okay! Bila semua itu bisa Anda upayakan maka Anda bukan hanya bisa membentuk
suatu team work tetapi juga mempunyai a team that works! Sebuah tim yang
berhasil! Kita rangkum hal yang perlu kita lakukan untuk mempunyai tim yang
berhasil ini.
Saat ini, ada beberapa hal saja yang ingin saya jelaskan kepada Anda tentang
performance management ini. Ini akan sangat mendukung Anda dalam menjalankan
tugas menjadi supervisor yang berhasil. Hal paling awal yang saya ingin bagikan
kepada Anda adalah:
2. Setujui hasil akhir yang bisa dicapai oleh masing-masing individu pada
penghujung tahun kerja. Saya cukup yakin praktek semacam ini sekarang
sudah cukup lazim dimiliki oleh banyak perusahaan. Saya juga yakin begitu
lazimnya hingga hal ini sering kali menjadi kosmetik. Lakukan perancangan
hasil akhir ini dengan secara penuh melibatkan anak buah Anda. Rancang
Welcome Aboard
SUPER-
SUPERVISOR
Mari kita mengenang masa ketika kita sedang belajar mengendarai mobil (bukan
yang otomatis). Waktu pertama kali dijelaskan tentang fungsi dari tiga pedal yang
harus kita injak dan juga tongkat persneling, pasti banyak di antara kita yang agak
tidak percaya diri, “Apakah aku akan bisa menguasai semua?” Keraguan Anda pada
Sama seperti belajar mengendarai mobil, saat ini Anda sudah mengerti apa yang
perlu Anda lakukan untuk mampu menjalankan peran Anda sebagai seorang
pemimpin tim sehingga bisa mencapai atau bahkan melampaui target-target yang
telah ditetapkan. Awalnya pasti terasa agak ‘ribet’. Ini hanya soal waktu dan
kebiasaan. Ketekunan dan keberanian Anda untuk menerapkan apa yang sudah
Anda ketahui dalam pekerjaan Anda akan menjadi pembeda. Anda mempunyai
kesempatan yang luas untuk berhasil dalam peran Anda.
Kemauan untuk belajar dan terus maju adalah salah satu hal yang menjadi
pembeda. Supervisor yang berhasil menggunakan seluruh waktunya untuk belajar
dan melangkah maju. Setiap interaksi mereka dengan tim mereka, dengan senior
manajemen, dengan klien, dan dengan rekan kerja semaksimal mungkin mereka
gunakan untuk belajar. Mereka juga mengetahui apa yang mereka inginkan. Tepat.
Ebook di tangan Anda ini hanya sekedar menjadi tambahan pengetahuan bagi Anda
bila Anda baca belaka. Ini juga bisa menjadi senjata yang efektif bila Anda mau
mempraktekkan apa yang ada di dalamnya. Masih ingat cerita tentang supervisor
baru yang bernama Eka? Anda bisa terhindar dari apa yang dia alami bila Anda
bersedia. Pilihan untuk menjadi supervisor rata-rata atau menjadi seorang SUPER-
SUPERVISOR ada pada Anda. Sekali lagi, kesempatan yang Anda miliki sudah
terbuka lebar. Putuskan yang terbaik!
nugroho.nusantoro@thehumantechnology.com.