Anda di halaman 1dari 21

PERAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT UNTUK

MENINGKATKAN PROMOSI POTENSI


EKOWISATA SIDOMULYO

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Praktikum Analisis
Kualitatif Penelitian Bisnis pada Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jember

Oleh :
Golongan I / Kelompok 2
1. Tutik Awaliyah 171510601024
2. Dani Kurniawan 171510601002
3. Fadila Mahardika U. 171510601068
4. Anastasia Fairuz 171510601100
5. Agung Prakuso 171510601122
6. Sonia Alami 191510601135

LABORATORIUM SOSIOLOGI PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
SCRIPT WAWANCARA

1. Skrip Wawancara Informan 1


Hari/Tanggal : Jumat, 28 Oktober 2016
Waktu : 13.30 – 14.00
Lokasi : Lokasi Rumah Batik yang ada di Desa Sidomulyo

Keterangan :
P1 : Dani Kurniawan (Pewawancara 1)
P2 : Tutik Awaliyah (Pewawancara 2)
P3 : Fadila Mahardik U. (Pewawancara 3)
P4 : Agung Prakuso (Pewawancara 4)
P5 : Anastasia Fairuz (Pewawancara 5)
P6 : Sonia Alami (Pewawancara 6)
P7 : Bu Luh Putu (Pewawancara 7)
I1 : Bapak Aji (Informan 1)

All : (duduk semua)


P1 : Siapa yang ngerekam e?
P2 : Hpmu wes dan
P1 : Gak iso wal, Hpku full memorine, nganggo Hpmu wes wal ( sambil ketawa-
ketawa)
P2 : Ancene, iyowes nganggo Hpku (sambil tertawa juga), iki deleen nang
sandingen bapak’e
P1 : Iyo wal ( menganggukkan kepala), langsung takon ae wes rek, ngomong
permisi sek tapi ( sambil ketawa lagi keliatan giginya )
P2 : Yowes takono age dan ( tiba-tiba Bu Luh Putu bertanya kepada bapaknya )
P7 : Ini dengan bapak siapa ya pak? ( Sambil senyum Manis)
I1 : Bapak Aji ( sambil tersenyum manis)
P7 : Ada ininya gak mas, misalnya a profilnya GPS gtu? Karena saya inget
sempat, masih ingat bu ilida?
I1 : Iya
P7 : Nah, beliau kan pernah magang disini
I1 : Heem heem ( sambil menganggukkan kepala )
P7 : Iya itu, ini versinya bu ilida itu pernah membantu untuk membuat track
ekowisatanya
I1 : Iya..iya
P7 : Jadi lewat mahasiswanya membuat tracknya itu….
I1 : Iya.. iya, sebenarnya gini mbak. Kita ini masih mengalami kesulitan dalam
kas dan komunikasi dari pola piker temen-temen GPS dan pelatihannya..
P7 : Oooo ( sambil membuka mulut berbentuk huruf O)
I1 : Pola pikir kita tidak beriringan.. jadi polapikir kita.. anak muda itu maunya
cepet gtu, sedangkan kita mikirnya ada hasilnya gtu setiap tahunnya (serius)
dan akhirnya kita mulai menata, kami ambil keputusan bahwa kami
memilah dulu yang paling sederhana mana yang bisa kami garap..yang kami
angkat pertama yaitu, kopi…. Tapi kopi kan sudah ada yang garap..
P7 : Iya sama-sama.. ( sambil senyum )
I1 : Kalau kami memilih kopi sama saja saya menggarami air laut
I1 : Iyo..hooh (sambil membuka mulut berbentuk huruf O dan menganggukkan
kepala)
I1 : Akhirnya kami mencari potensi apalagi sih.. yang bisa dilakukan, kami
mencoba membuat produk camilan kripik pisang, kripik singkong dan
sebagainya…. Ternyata itu tidak bisa berjalan karena kita keterbatasn modal
dan pemasaran….nah itu yang menjadi kendala
P7 : ( sambil mejelaskan ) Jadi tingkat persaingannya produk ini banyak yang
mirip yaa..
I1 : Iya..iya (sambil menganggukkan kepala)
P7 : Jadi keunikan ini harus dimunculkan..
I1 : Jadi akhirnya kita sisihkan lagi.. terus kita melihat batik…. Jadi kami pernah
mendatangkan aaaa (sambil melihat ke arah pewawancara) salah satu ahli
batik yaitu Aulia Batik Mungkin dari Unej juga
P7 : Oohh ( sambil membuka mulut berbentuk huruf O dan menganggukan
kepala )
I1 : Nahh.. akhirnya pelaatihan disini dan pelatihan itu berjalan bagus.. ibu-ibu
disini juga banyak yang hadir dan terjaring hanya tinggal 4 orang.. 4 orang
itu yang juara 1,2,3 dan favorite..nah setelah itu kami menunggu respon dari
ibuk-ibuk ini… dan akhirnya kami tunggu sampai satu bulan tapi tidak ada
respon (sambil tersenyum) kami juga sudah mulai bingung.. jadi untung ada
bak dwi ini lah yang notabennya kami angkat tidak berpotensi untuk
kesana… akhirnya ibuk-ibuk ini datang ke rumah dan bicara ke pihak GPS
kapan ada pelatihan batik lagi, nah…. Emangnya samean bermint taa?
(sambil menjawab sendiri) “iya saya minat”…. Nah akhirnya kami
menerima itu.. tapi tidak kami respon langsung.. kami melihat sejauh mana
sih keinginannya ibuk ibuk ini
P7 : Keseriusannya ya..
I1 : Iyaa…. kami gantung sampai 15 hari…. Ternyata dating lagi, loh kapan
katanya ( pak Aji memberi contoh pertanyaan seperti pertanyan para ibu-ibu
yang ingin latihan batik) kalau memang samean mau latihan batik, ayoo….
Kami gak bisa.. kami disini agak kesulitan, akhirnya kami ajak ketemuan
dengan pom batik..
P7 : Belajar secara magang
I1 : Iyaa..
I1 : Bukan magang.. kita hanya datang aja, datang kesana.. ilmunya gratis, tapi
kita harus beli bahan..
P7 : Ohh iyaa..
I1 : Nah dari situ.. akhirnya kita kesana belajar.. ibuk-ibuk sudah mulai tau
dasar-dasarnya.. kita mencobaa…. Nahh hasil pertama yaa… untuk latihan
awal.. lumayan sih.. walaupun warnanya pudar, banyak yang bocor.. tapi
kami lihat semangatnya..terus kita mencoba terus menerus.. dan akhirnya
terbentuklah… duluu kaum pembatik kita ini jumlahnya 85 orang….
P7 : Yang ikut pelatihan ?
I1 : Yang berminat…
P7 : Yang berminat (mengikuti ucapak bapak aji)
I1 : Jadii.. setiap dusun di krajan ada, curah damur ada, curah manis ada, di
garahan itu adaa…. Ada 4 dusun yang punya itu dan oranya banyak sampai
mencapai 85, dan kami mulai takut..
P7 : He’e (sambil menganggukkan kepala)
I1 : Jadi temen-temen kita disini juga tidak punya modal seperti membeli alat-
alat sebagainya.. ada juga kita yang beli.. tapi sudah kita subsudikan..dengan
berjalannya waktu, orang yang ikut pelatihan jumlahnya yang 85 lama
kelamaan tinggal 15 orang, terus sekarang tinggal 6….
P7 : Biasa itu mas seleksi alam ( sambil ketawa)
I1 : Iyaa..
P : Nah, untuk pembanguna infrastruktur sendiri yang dilakukan oleh GPS nih
pak apa ada bantuan dana dari pemerintah desa ?
I1 : Untuk pembangunan desa sendiri dari pemerintah masih kurang jadi kita
mulai membangun desa dengan modal yang kita punya sendiri. Bahkan kita
sudah mampu membangun 6 infrastriktur yang ada di desa ini salah satunya
adalah jembatan yang ada di desa ini...
P7 : Berarti kaya dong ya pak? hehehe (sambil tersenyum)
I1 : Ya ndak juga buu (sambil tersenyum kelihatan giginya) dana yang kita
punya bukan berasal dari GPS sendiri tapi juga ada dari beberapa temen
yang ada dan bersedia membantu, jadi kami hanya memiliki relasi atau
chanel yang ada dan siap membantu kapan saja.
P5 : Hmm (sambil berfikir) kalo modal yang ada dari luar saja, apa tidak ada
bantuan yang timbul dari swadaya masayarakat sekitar desa ini ya pak ?
I1 : Kita terus berusaha memacing mas untuk mendapat perhatian masyarakat
(menjawab dengan tegas dan lugas) strategi yang biasanya kita terapkan itu
seperti ketika membangun jalan kita hanya mendapat modal sebesar 350
juta nah.. kebutuhan yang ada itu harusnya 50 juta untuk kebutuhan
perbaikan jalan. Kekurang itu terus kita dapat darimana? Ya itu dari iuran
masyarakat disana buat bangun bareng-bareng jalan yang ada, selai itu dari
kita dalam proses pengerjaannya mengajak masyarakat jadi nanti kalo ada
kerusakan yang tidak bener kan mereka tida bisa menyalahkan kita to ?
(sambil tersenyum seperti menyeringai) kita bisa mengembalikannya ke
mereka lha gimana dulu bangunnya? Apa gak serius? Atau setelah bangun
dirusak? Kan itu juga termasuk usahanya mereka sendiri juga to ? dengan
penerapan sistem ini juga akhirnya banyak petinggi-petinggi daerah yang
mulai tertarik dan meminang kita untuk melakukan kerjasama dan
menawarkan bantuan dana untuk pembangunan...
P7 : Yaa ituuu karena ada niatan ingin terus maju dan bergerak itu pak (sambil
tersenyum)
I1 : Iyaa makanya (dengan semangat yang membara) sebenarnya potensi kita ini
banyak kami saja sampe gregeten dengan potensi yang ada di desa
Sidomulyo ini. Kalo orang sini mungkin gatau sidomulyo itu apa sih? Tapi
ketika orang luar tau bahkan sidomulyo tempat wisata gini gini ?
All : Hehe iya tidak pernah dengar (sambil tersenyum bersama).
P4 : Untuk GPS sendiri nih pak apa sudah memiliki badan hukum sendiri ?
I1 : Kita sementara ini akta notaris untuk menkumham lagi proses (sembil
terseyum)
P4 : Jadi yang saya tau pak ketika sebuah usaha sudah memiliki badan hukum
maha hanya perlu melakukan usulan ke daerah untuk mencegah
pembradingan pada produk yang dimiliki
I1 : (menyeringai) Begini mas untuk mengatasi hal tersebut kami sudah memilki
strategi tersendiri dalam upa pembrandingan produk kami ini. Dimana
dalam pemunculan program atau produk dilakukan secara bertahap dan
langsung di branding produk tersebut dari sidomulyo dan milik GPS salah
satunya adalah seperti JFC.
P3 : Itu tadi kan masalah produk yang ada disini kira-kira ada ngga tempat wisata
alam yang ada di desa ini ?
I1 : Nahh... (mengehela napas) sebenarnya kita memiliki objek wisata yaitu air
terjun kali pitu...
P7 : (terkejut) Loh ada air terjun juga pak disini ? namanya apa pak ?
I 1 : Iya bu ada air tejun kali pitu namanya dimana lokasinya agak jauh dari sini
jadi nanti akan dilaksanakan wisata dengan ojek trail
P6 : Oo iya iya.. (sambil menganggungk-ngangguk).
I1 : Nanti kita akan model seperti itu atau mobil of road. Itu sudah kami
rencanakan kedepannya tapi icon utama kita yaitu umbul atau sendang tirto
gumitir, pancuran pitu kalo orang sini bilangnya.
P4 : Oo yang dulu katanya dipake madi tujuh bidadari itu ya pak ?
P7 : Sihh hihiii masalah awkmu bidadari ngerti yoo (sambil tertawa)
All : Hahahahaha (tertawa semua)
I1 : Ee gini jadi memang kalo cerita atau dongeng itu emang ada dimana dulu
katanya ditempat itu merupakan petilasannya damar wulan sama mayng
gumitir. Tapi kita tidak mengangkat itunya tentang cerita damar wulan tapi
kita mengangkat tentang adanya sendang tirto gumitirnya atau kalo disebut
orang umbul karena kan muncul gitu dari dalam tanah. Kalo nama aslinya
itu pancuran pitu yang artinya ada air yang muncul seperti pancuran
sebanyak 7 buah. Kalo dikaitkan dengan sejarah kan gak ada hubungannya
karena sebenarnya itu bekas peninggalannya belanda.
P7 : Berarti bisa didatangi ya pak sudah? Dan sudah siap semuanya ya ternyata?
I1 : Kalo utuk didatangi untuk wisata jangan dulu karena nanti malah dapetnya
zonk, kita belom memulai untuk potensi alamnya kita masih dibagian yang
kecil-kecil ini. Untuk siap yang dan itu rencana kedepannya tinggal gong
nya aja nanti bagaimana waktu yang menjawabnya
P7 : Oo berarti ya kurang diterapkan dalam event-event desa nya aja yang
digalakakan ya pak ?
I1 : Sebenarnya untuk event itu kita sudah engadaka beberapa kali seperti
offroad ke gumitir itu nah itu sebenranya antusians dari masyarakat itu
tinggi dan baik dalam mengikuti kegitan tersebut. Tinggal kita menyiapkan
segalanya dan menetapkan menjadi agenda rutinan tap tahun yang akan baik
dalam promosi ekowosata yang ada diasana.
P3 : Nah untuk ranacangan-rancangan yang ada nih pak kayaknya udah matang ,
sebenarnya sejarah awal sampe terbentuknya GPS ini gimana sih pak?
I1 : Jadi gini dulu adanya event-event tentang desa itu sudah ada dan sudah
dilaksanakan dengan baik dengan antuasias yang tinggi dari masyarakat tapi
kurangnya ada rasa kebersamaan diadalamnya, jdai kami para pemuda itu
kumpul di rumahnya mas ade untuk membahas hal itu dan dimana kita
mempunyai gagasan rencana yang ada untuk meningkatkan kesejahteraaan
masyarakat yang ada. Pada awalnya ya hanya kumpul-kumpul biasa yang
ikut dulu kalo nggak salah 20 orang pemuda pada awalnya hingga
tercetuslah berdirinya sebuah organisasi yang menaungi kegiatan tersebut
yang kami namakan GPS (gerakan pemuda sidomulyo) hingga meletuslah
pada mei tahun 2017 lalu yang pengesahannya juga dihadari oleh perangkat
desa yang ada di sidomulyo.
P7 : Jadi sebenarnya organisasi GPS ini tergolong masuk ke lembaga
masyarakat, pokdarwis atau... ?? (bertanya-tanya)
I1 : Ya sebenarnya kegiatan kita itu mandiri dan kita berbasis pada ekonomi
kreatif untuk pemberdayaan masyarakat. Yaa.. dimana suatu organisasi jika
tidak ada income didalamnya pasti banyak anggota yang merotol. Jadi
dengan sisa anggota yang masih bertahan, orientasi kita bukan kita tujukan
untuk uang dulu tapi bagaimana membentuk sebuah kegiatan yang dapat
berguna bagi masyarakat yang ada. Dan untuk legalitas kita sudah
mengantongi akta notaris dan mungkin dalam bulan ini SK Menkumham
nya keluar. Itu aja kegatan GPS untuk secara lengkapnya nanti aja kalo udah
semua udah siap dan sudah mulai untuk dilaunchingkan dalam profil desa
wisata sidomulyo yang ada.
2. Skrip Wawancara Informan 2
Hari/Tanggal : Kamis, 14 November
Waktu : 15.30 – 16.00
Lokasi : Kantor Lazizmu Jember Jl. Bondoyuno No11. Jember

Keterangan :
P1 : Agung Prakuso (Pewawancara 1)
P2 : Fadila Mahardika (Pewawancara 2)
P3 : Tutik Awaliyah (Pewawancara 3)
P4 : Anastasia Fairuz (Pewawancara 4)
P5 : Dani Kurniawan (Pewawancara 5)
P6 : Sonia Alami (Pewawancara 6)
I2 : Bapak Kamil (Informan 2)

P2 : Kan kayaknya masih baru mungkin Pak Kamil bisa cerita awal terbentuknya
GPS tuh kayak gimana ?
I 2 : Nah direkam nih ?
P2 : Iya
I2 : Sudah ?
P2 : Sudah pak
I2 : Jadi awal mula GPS dibentuk itu bulan Mei 2017, kita sepakati waktu itu
namanya Gerakan Pemuda Sidomulyo, kanapa gerakan karena kami ingin
terus bergerak tidak titdak tidak bernama himpunan tidak nama persatuan
tidak nama ikatan dan lain macam sebagainya, karena kami sepakati
menggunakan nama gerakan. Nah Gerakan Pemuda Sidomulyo itu dibentuk
e tujunnya untuk e apa namanya untuk meningkatkan derajat perekonomian
masyarakat tentu untuk mencapai tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat
tersebut kita dibutuhkan program progam kerja yang berkesinambungan
dengan kemajuan ekonomi. Nah pada waktu itu jalur yang kami tempuh
untuk menuju peningkatan ekonomi tersebut adalah jalur pariwisata.
Kenapa? karena dengan pariwisata semua pintu pintu ekonomi bisa masuk,
jadi kami di Sidomulyo itu memiliki potensi-potensi wisata yang insya allah
layak jual kedepan. Nah hari ini 1 per 1 telah kami garap. Objek wisata yang
utama sebetulnya itu adalah sumber mata air sumber mata air objek utama
cuman masih belum tergarap maksimal karean terkendala anggaran e
pembangunan wistaa tersebut, cuman pernak pernik wisata seperti apa
namanya pusat oleh-oleh ya kan terus kemudian makanan khas terus home
stay itu sudah kami garap. Yang pertama mungkin dari segi kerajinan itu
kami punya rumah batik ya
P3 : Iya
I2 : Ya, yang kedua kami punya kerajinan akar alam terus ketiga kami punya
camilan khas Sidomulyo kemudian yang ke 4 potensi pertanian kopi. Nah
disitu selain petani pertanian disitu juga ada industri kopi yang insya allah e
penghasil kopi robusta terbesar di Jember. Kemudian ada lagi musik musik
bambu kesenian. Nah dari sekian kegiatan yang telah kami perbuat itu pada
akhirnya bermuara pada tujuan wisata itu tadi untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat. Saya kira gitu sekilas cerita tentang GPS. GPS
ini kan ada di desa berarti setingkat dengan karang taruna. Kalau karang
taruna itu pas dibawah naungan pemerintah desa kalau GPS itu sifatnya
independen tidak berada dibawah naungan siapapun jadi sifatnya GPS itu
independen. Ini bulan tahun ini kita sedang menggarap rumah produksi
camilan Sidomulyo terus sama galeri Sidomulyo .
P2 : Camilannya yang kayak apa pak ?
I2 : Keripik talas, keripik singkong, keripik pisang. Tapi sudah kemasan modern
nanti ya tidak seperti dijual diluaran. Kemudian galeri Sidomulyo, galeri
Sidomulyo itu tempat menampung produk-produk unggulan Desa
Sidomulyo. Oh ya ada 1 yang belum disebut yaitu susu etawa, kami punya
produk unggulan susu etawa selain kopi kami juga punya susu etawa. Apa
lagi ?
P1 : Selain itu pak untuk masalah pembentukan desa pariwisata di Desa
Sidomulyo itu kira-kira dapat diwujudkan tahun berapa ya pak?
I2 : Kalau apa mengacu pada skema jangka menengah kita ya itu insya allah
kami wujudkan tahun 2022
P : 2022
I2 : 2022, untuk artinya sudah terdefinisi menjadi desa wisata, tapi sekarang
sudah dimula step by step nya sudah kami mulai seperti pusat kerajinan
sudah kita bentuk, pusat industri sudah kami bentuk penginapan sudah kita
bangun pusat oleh-oleh sudah kita bangun tinggal kemudian nanti kita fokus
pada objek utama priwisata yaitu sumber mata air itu tadi itu, itu insya allah
bisa dapat diwujudkan sekitar tahun 2022
P1 : Untuk sumber mata airnya itu kan sebagai pusat dari masyarakat untuk MCK
lah
I2 : Oh tidak, jadi sebetulnya masyarakat itu untuk khusus kaskusnya itu sudah
punya untuk masing-masing rumah sudah punya
P1 : Untuk kebutuhan yang lain?
I2 : Itu sebetulnya sudah tercukupi semua, semua sudah tercukupi cuman orang
disekitar sana itu menjadi sebuah kebiasaan mandi di sungai. Tapi kemudian
meskipun sudah terbentuk desa wisata kita tidak menghalangi warga untuk
mandi disekitar sana dengan jadwal yang telah kita tentukan. Biasanya kan
kalau tamu datang sekitar jam 8 sampai jam 4. Nah diluat jam itu
masyarakat bisa mandi sebebasnya.
P2 : Hemm
P2 : Lah kalau dipakai mandi gitu kira-kira mengotori tempatnya gitu nggak pak?
kan mungkin nanti ada sampah sampah atau..
I2 : Yaaa mestinya ada cuman kan kita ada upaya edukasi nanti pada warga
sekitar tidak judah memang untuk merubah pola pikir masyarakat
masayarakat sehingga kita merubahnya itu harus pelan-pelan pada suatu saat
nanti mungkin masyarakat akan sadar
P6 : Untuk sementara ini anggota GPS itu ada berapa ?
I2 : Untuk pimpinan hariannya itu ada 6 orang, pimpinan harian itu 6 orang
kalau anggotanya itu sekitar satu dua.. sekitaran 30 an
P1 : Berarti GPS ini merupakan kelembagaan masyarakat itu ya pak
I2 : Ya organisasi kepemudaan dit tingkat desa
P1 : Kalau dikategorikan sebaga kelembagaan masyarakat itu masuk apa tidak ya
pak ?
I2 : Eeehh ya masuk juga cuman namanya bukan ini apa bukan seperti LSM
P1 : Yaaa
I2 : Bukan, ya semacam ini organisasi kepemudaan
P1 : Berarti ..
I2 : Bisa kayak pemuda pancasila kan begitu cuman level kita level desa bukan
daerah
P1 : Untuk peran dari kelembagaan masyarakat yang lainnya itu ada atau enggak
pak untuk GPS baik itu bantuan promosi atau bantuan dana atau bantuan
tenaga
I2 : Kalau bantuan dana kita dari lur terus dari CRS CRS
P1 : Oh CRS CRS
I2 : Nah yaitu , kalau dari masyarakat sekitar mungkin bantu ya promosi promosi
kegiatan itu
P1 : Kalau bentuk promosinya itu dalam bentuk apa ?
I2 : Ya mungkin di media sosial saja bantu “ini loh batik Sidomulyo”
P1 : Untuk kelembagaaan desa sendiri ada bantuan..
I2 : Kalau dari desa masih belum ada sama sekali
P1 : Apa karena ke independensiannya..
I2 : Ya karena desa tidak ada kewajiban untuk membantu GPS karena kita bukan
lembaga dibawah naungan pemerintah desa, ini lembaga lembaga
kepemudaan atas kesadaran diri pemuda gitu
P1 : Untuk dukungan pemerintah desa ini bagaimana ?
I2 : Ehhh secara kongkrit belum ada, secara kongkrit belum ada dukungan yang
mengarahkan kesana cuman kita yakin beberapa tahun kedepan
mungkinbisa ada perubahan begitu
P1 : Tapi pemerintah desa kan sadar akan GPS kehadiran GPS
I2 : Ya sadar noh kan kita yang medeklarasikan kepala desa hadir gitu
P2 : Itu waktu awal bentuk GPS itu respon dari pemerintah desa sama masyarakat
itu gimana pak setuju atau..
I2 : Ya setuju lah setju
P2 : Mendukung gitu ya
I2 : Mendukung , banyak masyarakat yang mendukung
P2 : Apa nggak ada kayak misalnya caci maki atau gimana..
I2 : Ya biasa
P2 : Kaya apasih apasih
I2 : Ya biasa orang orang apatis orang kemudian apa kemudian ragu terhadap
kita itu ya banyak cacian makian sudah biasa
I2 : Biasa kita biar gitu ya biasa ajaya tidak ada ini ya biasa orang ragu biasa,
karena waktu itu belum terbukti sekarang kan sudah terbukti alhamdulillah
sekarang banyak orang yang percaya
P3 : Lalu e lalu setelah adanya promosi itu produk wisatanya itu bagaimana pak
keadaannya ?
I2 : Ya masih stuck nan perjalanannya karena menjuala wisata itu tidak boleh
setengah setengah, jadi kalau misal belum siap itu dilarang sebetulnya di
promosikan. Kalau di dunia wisata wisata desa wista atau objek wisata
kalau belum sempurna untuk dijual tidak boleh dijual. Kenapa? Karena akan
menurunkan pasar
All : Ehhmmm
I2 : Jadi kita sekarang ini tidak menjual desa wisata tapi menjual potensi-potensi
yang ada kayak batik
P1 : Persebaran itu pak..
I2 : Kenapa ?
P1 : Persebaran persebaran di media-media cetak itu kan mengatakan Desa
Sidomulyo itu merupakan desa wisata dari gerakan pemuda desa yang
membuat mata air kolbuk itu
I2 : Iya betul, itu memang waktu itu kita memang menggencarkan desa wista.
Betul memang desa Sidmulyo itu desa wisata, cuman terdefinisikannya desa
wisata itu kan sebatas konsep yang kemudian kita rancang dengan
rancanagn jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Nah hari ini kita
masih mengerjakan jangka pendeknya tadi itu. .......... Nah kita
P2 : Yang me..
I2 : Ehm ?
P2 : Gak papa pak
I2 : Jadi kita mengatur skema itu 10 tahun dari tahun 2017 ya, dari tahun 2017 5
tahun pertama itu jangka pendek 5 tahun ke dua itu jangka menengah, 5
tahun berikutnya itu jangka panjang. Eh sosrry 15 tahun ya. Kita sampai
sekarang masih berjalan hampir 3 tahun
P1 : Kurang 12 tahun ya pak
I2 : Iya kurang 12 tahun
All : (semua tertawa)
I2 : Kurang 12 tahun lagi sampek betul-betul sempurna. Apakah begitu ? iya
memang begitu. Kenapa ? karena kita sadar bahwa modal yang kita miliki
memang tidak ada. Wallah hualam ya kemudian nantitahun 2020 ada
pemerintah pusat barang kali atau BUMN atau perusahaan yang perduli
terhadap Sidomulyo menyumbangkan dana 10 Milyar selesai dalam 1
tahun.kita kan harus sadar mengukur diri sejauh mana kemampuan kita
membuat desa wisata
P1 : Tapi untuk masalah lobi-lobi politik itu belum ada pak di Desa Sidomulyo ?
contohnya dari warga Desa Sidomulyo itu mau mencalonkan jadi DPR
kemudian ngasih ini ke Desa Sidomulyo untuk mempromosikan sekaligus
untuk wisata
I2 : Ehmm untuk secara langsung tidak ada , kalau tidak langsung ya banyak
namanya orang bantu ya banyak.
P1 : Tapi itu masalah lobi-lobi yang politik
I2 : Bukan hanya hubungan ambisionalis saja.
P2 : Itu sebenarnya yang melabeli desa wisata itu sebenarnya siapa sih pak ?
I2 : Coba saya terangkan dulu ya gini, kalau kemudian Desa Sidomulyo saya
sebut sebagai desa wisatamungkin saya dibilang salah, karena memang
kenyataanya belum menjadi desa wisata. Tapi kita punya cita-cita punya
rumusan punya grand desain untuk membentuk Desa Sidommulyo menjadi
desa wisata.
I2 : Contohnya begini, kamu misalkan au menikah dengan ini kan harus diawali
dengan taaruf dulu , habis taaruf perkenalan orang tua ke orang tua, habis itu
tunangan, habis itu kan menikah. Sama dengan kita, kita sudah perkenalan
nih dengan potensi yang ada kita kenalkan dengan stakeholder yang lain.
P2 : Maksudnya gini pak, kan desa wisata kan harapan itu maksudnya yang
melebeli kalau itu sudah layak jadi desa wisata itu nantinya siapa? Apakah
dari dinas pariwisata atau..
I2 : Dinas pariwisata
P2 : Dinas pariwisata (menganggukan kepala)
I2 : Iya, tapi kita punya kuyakinan Desa Sidomulyo pasti lolos. Keapa ? karena
secara strategis kita jalur emas jalur Banyuwangi – Bali. Tidak sama dengan
Ledokombo dengan desa .. mohon maaf ya tidak mengecilkan desa lain
justru jalur Sidomulyo itu jalur emas. Saya bisa menghadang tamu yang
mau ke Banyuwangi bisa kita hadang dan itu potensial pasar kita Eropa, itu
bukan lokal lagi tapi mancanegara.
P1 : Pak seumpama sudah terjadi seperti itu kemudian pengunjungnya sudah
datang, untuk mengantisipasi masalah pengunjung di Desa Sidomulyo itu
bagaimana ? mungkin seperti efek dari pengunjung yang banyak itu sampah,
kemudian pendatang-pendatang baru yang kemungkinan tidak taat aturan
I2 : Jadi memang untuk menjadi desa wisata itu tergantung pemerintah desa
karena kita pemuda itu sifatnya hanya sebagai katalisator, sebagai
pendorong untuk mendongkrak kemajuan desa dibidang pariwisata. Tentu
nanti akan diatur eee manajemen kepariwisataan di Desa Sidomulyo. Misal
orang berkunjung ke Sidomulyo harus melewati 1 pintu tidak boleh tamu
langsung ke lokasi objek wisata gak boleh harus ke pintu di desa itu di Desa
Sidomulyo baru kemudian ada aturan main tamu ada hak ada kewajiban.
Ketika dia menjalankan kewajiban tentu kita berikan hak ketika mereka
melanggar peraturan tentu ada sanksi. Jadi harus ada semacam peraturan
paling tidak peraturan Perdes paling tidak Peraturan desa minimal yang
mengatur tentang kunjungan atau tamu dari luar. Misalkan tamu wajib lapor
1x24 jam atau bagaimana nanti kita atur.
P1 : Berarti rencananya sudah dimatangkan ?
I2 : Sudah, bahkan saya sama teman-teman sudah memiliku desain yang matang
sama gambarnya sudah ada, lay outnya sudah ada, anggarannya sudah ada.
I2 : Mestinya kedatangan adik-adik ini saya pernah baca sekilas bahwa ekonomi
sorry Universitas Jember itu hari eehh dalam 5 tahun kedepan ini saya
denger fokusnya ke desa wisata. Itu harapan kami di Sidomulyo adik-adik
bisa menyampaikan aspirasi kita yang di bawah ini pada kampus bahwa
Sidomulyo ini punya cita-cita membangun desa wisata namun terkendala
modal, apakah kemudian UNEJ bisa bantu ini luar biasabagi kita.jadi ini
tugas kalian menyampaikan aspirasi kami kepada pihak kampus, baik itu
rektorat maupun di dekanat.
P2 : Oh iya pak disana itu proses komunikasi GPS sama masyarakat itu gimana
cara mempromosikannya?
I2 : Ya kami punya prinsip “sedikit bicara banyak kerja” jadi kita lebih pada asas
pembuktian daripada sekedar wacana. Jadi kita tidak banyak omong jadi ada
program kita kasihkan ke masyarakat ada program kita bentuk, kemudian
komunikasi baru terjalin.
P2 : Itu Promosi itu dilakukan ketika maksudnya ketika kerja mereka melihat
atau pertemuan-pertemuan gitu?
I2 : Saya di GPS itu jarang sekali mengumpulkan kerumunan masa saya jarang,
saya lebih ke memancing masyarakat untuk datang ke GPS. Alhamdulillah
sekarang banyak, misal banyak orang mau belajar batik, ada sekolah-
sekolah itu mau belajar batik gitu. Jadi kita mencoba membangun trust
dengan masyarakat.
P1 : Pak untuk masalah promosi tadi lagi ya pak ini kan sudah tersebar ke media
cetak itu ya pak, itu sebelumnya itu ada kerja sama pihak GPS dengan
media cetak atau media cetaknya yang datang ?
I2 : Media cetak yang datang
P1 : Yang datang tanpa undangan
I2 : Kenapa ?
P1 : Tanpa GPS undang mereka mencari infoasi sendiri
I2 : Iya mencari informasi sendiri
P1 : Secara tidak langsung mereka itu memang sengaja mengkampanyekan tanpa
disuruh
I2 : Kalau kita undang kan kita bayar
P1 : Iya
I2 : Kita malah dibantu sama media cetak, media cetak 1 media online banyak.
Ada majalah tempur waktu itu. Banyak pokoknya
P5 : Permisi ya pak itu kan tadi kata bapaknya tadi kan memancing masyarakat
ya pak, itu memancingnya itu dengan cara bagaimana ya pak ? apa
mengajak masyarakat berkumpul
I2 : Endak .. kita gak pernah mengajak
P5 : Bagaiman mancingnya pak ?
I2 : Jadi kita kemaren ke sekolah , kita ke kepala sekolah ternyata disana ada
muatan lokal. Muatan lokal itu pelajaran lokal kemudian dia tertarik
eskulnya pelatihan batik. Ini tidak langsung guru guru itu pesen semua sama
kita seragam batik. Ketika dia menggunakan seragam batik kemudian dia
mengerahkan semua murid – muridnya datang kerumah batik. Begitu
mereka berkumpul tersebar ke masyarakat sekitar. Kita sering diundang
pameran ditingkat daerah maupun nasional sudah.kalau nasional kemarin
sama PLN, kalau di Jawa Timur sama DISPERINDAK Jawa Timur, ya
banyak lah.
P1 : Pak untuk batik yang tadi seperti motif batk kerak telur batik monas itu dapat
inspirasinya dari mana?
I2 : Itu pesanan, kalau batik khas kita kan batik tropis lebih pasnya lagi di kopi
batik motif kopi. Kalau kemudian ada yang pemesan monas dan lain macam
sebagainya ya itu sebetulnya pesanan ada orang pesan dengan motif ini ya
kita layani
P1 : Berarti yang di rumah batik itu masih..
I2 : Ya pesanan. Ada tamu dari Jakarta pesen monas ya kita buatkan monas
P1 : Saya kira itu dari Sidomulyo terus dipasarkan sendiri
I2 : Endak pesanan itu, karena kita tidak berani nyetok banyak-banyak karena
takut tidak laku
P1 : Biaya produksi batik sendiri itu berapa ya pak ?
I2 : Kalau biaya produksi sekitar 80 an
P1 : 1 meter ?
I2 : 1 potong 1x2
I2 : Itu biaya produksinya, kalau kita jual sekitar 135-150 bahkan ada ynag 175
tergantung motif.
P3 : Lalu untuk kendala dalam promosinya ehhh produk wisata tadi itu apa ya
pak ?
I2 : Ehh kita kan sekarang ini dunia digital kita miskin karya karya yang kreatif
misalkan video pendek kita buatnya itu kadang kita harus bayar. Jadi kita
kekurangan personil yang bisa..
P1 : Editor
I2 : Ya ngedit sendiri, ya di IT promosi IT kita digital marketing kita lemah
P1 : Berarti masih belum merambha ke ekonomi digital ya pak ?
I2 : Belum belum kita. Itu salah satu kelemahan
P1 : Itu yang katanya pak Aji ada 1 person wanita yang mengoperasikan
instaragam itu
I2 : Ada kita 1 mbak Putri namanya , itu ya namanya orang desa ya masih masih
belajar jadi belum maksimal
P1 : Berati yang disitu video video itu maksudnya foto foto itu ambil sendiri terus
di post
I2 : Iyaa gitu secara manual artinya
P1 : Tanpa editing
I2 : Ya gak tau kan gak tau dia ngedit foto apalagi ngedit video ya disebarkan apa
adanya
I2 : Gitu ya, ada lagi ?
P4 : Mau rapat pak habis ini ?
I2 : Iya entar lagi, makannya segera
P4 : Dari itu pak dari cara-cara komunikasi itu tadi kan biar masyarakat tau
kelemahan sama kelebihannya itu apa sih pak ?
I2 : Kalau kelebihannya orang tu lebih suka bukti dari pada omdo omong doang
itu kelebihannya, kekurangannya eee kita jarang sosialisasi kemasyaratakan
ehh itu kekurangannya
P6 : Pak untuk struktur orgainisasinya kita bisa tau ?
I2 : Oh dicatat saja, ketuanya saya. Nama saya Kamiludin sekretaris Agus Sri
Mujiono Bendahara Kristantin Dwi Lestari Wakil Ketua Sudarmaji Wakil
Ketua 2 Adi Wahyudi Wakil Ketua 3 Muhammad Kholil terus dibawahnya
anggota
P1 : 6 itu ya pak
I2 : Itu BPH nya Badan Pengurus Hariannya
P1 : Ini untuk bagannya ya pak ini ketua wakil ketua 1 2 3 itu sama rata ini sama
bendahara sekretasis (sambil memperagakan)
I2 : Iya ketua wakil ketua sekeretaris bendahara
P1 : Langusng mengerucut kebawah anggota (sambil memperagakan)
I2 : Iya, anggtanya banyak itu tidak hapal saya. Pokok rumh batik, akar alam ,
camilan itu anggota GPS semua
P6 : Untuk itu GPS ada gak sih pak pakek jadwal jadwal untuk kedepannya mau
ngadain apa aja?
I2 : Kalender event namanya
P6 : he eh kalender event
I2 : Untuk tahun ini sudah selesai dibuat, untuk tahun 2020 belu dibuat. Untuk
tahun yang lalu yang telah dilakasanakan itu festival petik gowek, terus
gowe lereng Gumitir, kemudian fetival Hadrah kemaren
P1 : Di Dusun Gunung Gumitir
I2 : Sebentar ya saya angkat telpon ya
All : Oh iya pak

(Menunggu Informan bertelepon)


P2 : Apakah ada kegiatan untuk berkumpul antara anggota GPS?
I2 : Ada setiap bulan
P2 : Dirumah bati itu atau..
I2 : Di rumah batik itu biasanya, biasanya sebelum punya rumah batik anjagsana
kita
I2 : Kerumah rumah pengurus
P4 : Pindah pindah
I2 : Door to door, kalau sekarang dirumah bati itu kalau kita kumpul
P6 : Untuk pemasukkan dana selama ini itu sudah tetap atau belum sih pak per
bulan ?
I2 : Itu belum rapi kita, soalnya kita pemasukannya itu saat ini masih di rumah
batik. Ya jadi kalau tanya pemasukan GPS tanya ke rumah batik nanti.
P6 : Berarti lebih ke penjulan batikya
I2 : Iya. Habis inikan camilan dibangun itu
P2 : Rumah camilan gitu pak (sambil tertwa)
I2 : Nah rumah camila (sambil tertawa)
P3 : Sudah ada yang lain ? (Beratanya ke anggota kelompok lainnya)
I2 : Yang lain? Rapat saya soalnya
P3 : Oh sudah pak , terimakasih atas waktunya

Anda mungkin juga menyukai