Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MATA
Jalan PB Sudirman, Denpasar 80232 Bali
Telp (0361) 222510, Fak (0361) 246656,E-mail: indo@ifkunud.net, Web:
www.fk.unud.ac.id
Bag.I.K. Mata, Telp (0361) 244364, Fak (0361) 244364. E-mail:
bagmataunud07@gmail.com

Soal Try Out


IK MATA FK Universitas Udayana
Mei 2017

1. Provinsi A dengan populasi sebanyak 10 juta orang memiliki angka kebutaan


sebesar 2% dan angka prevalensi kebutaan katarak sebesar 1.5% (survei
kebutaan tahun 2016). Dalam 1 tahun, pemerintah daerah mentargetkan akan
menurunkan angka kebutaan katarak sebesar 30% dari data yang ada.
Berapakah CSR ( Cataract Surgical Rate) yang harus dicapai?

A. 4500
B. 3000
C. 2000
D. 1000
E. 1050

2. A survey of blindness was conducted in a district in Province “X”. A


representative sample of 3000 people was selected from the population. These
people were examined for blindness and 60 cases were identified. The total
population of the district is 1,000,000. How many people with blindness are
there expected to be in the district?
A. 200
B. 500
C. 2000
D. 5000
E. 20,000

3. Provinsi A dengan populasi sebanyak 10 juta orang memiliki 4 fasilitas


kesehatan yang menyediakan layanan operasi katarak. Pada tahun 2014, jumlah
operasi katarak di RS A sebanyak 5000 operasi, RS B 2500 operasi, RS C 2000
operasi dan RS D 500 operasi. Berapakah CSR ( Cataract Surgical Rate)
Provinsi A pada tahun 2014?
A. 0.001
B. 10
C. 100
D. 1000
E. 10.000

4. Alat diagnostik yang paling memungkinkan untuk melakukan skrining diabetik


retinopati pada outreach area adalah…..
a. Direct oftalmoskop tanpa midriatikum
b. Indirect oftalmoskop dengan midriatikum
c. Foto fundus dengan midriatikum
d. Direct oftalmoskop dengan midriatikum
e. Foto fundus tanpa midriatikum

5. Dalam suatu penelitian skrining yang melibatkan beberapa orang observer,


maka perlu diadakan suatu uji yang akan menguji kesamaan persepsi observer-
observer tersebut. Uji tersebut disebut dengan uji…..
a. Kemaknaan
b. Sensitifitas
c. Skrining
d. Kappa
e. Spesifisitas

6. Suatu daerah B memiliki jumlah penduduk 5 juta jiwa. Prevalensi kebutaan


pada daerah tersebut adalah 4%. Prevalensi kebutaan oleh karena katarak
senilis di daerah tersebut adalah 80%. Pada daerah tersebut, terdapat 10 orang
dokter mata. Masing-masing dokter mata biasanya melakukan 2 operasi
katarak setiap minggunya.Hitunglah back log pada daerah tersebut.
a. 10.000
b. 15.000
c. 25.000
d. 35.000
e. 50.000

7. Suatu daerah B memiliki jumlah penduduk 5 juta jiwa. Prevalensi kebutaan


pada daerah tersebut adalah 4%. Prevalensi kebutaan oleh karena katarak
senilis di daerah tersebut adalah 80%. Pada daerah tersebut, terdapat 10 orang
dokter mata. Masing-masing dokter mata biasanya melakukan 2 operasi
katarak setiap minggunya. Hitunglah CSC (Cataract Surgical Coverage) di
daerah tersebut.
a. 1%
b. 2%
c. 3%
d. 5%
e. 6%
8. According to data “Age Related Eye Disease” (AREDS) randomized clinical
trial followed 4.629 patients with cataract show us that anti oxidants plus zinc,
vitamin, and supplements against cataract…..
a. have protective effect for cataract
b. failed to demonstrate any protective effect for cataract
c. have protective effect for cataract but not significant
d. have protective effect for mature cataract
e. have protective effect for mild cataract

9. The original tool to assest cataract adversely impacts of daily life is….
a. RACS (Rapid Assessment of Cataract Surgical Service) form
b. RAAB (Rapid Assessment of Avoidable Blindness) form
c. ADCS (Activities of Daily Cataract Scale) form
d. RACS form and VF-14 form
e. ADVS (Activities of Daily Vision Scale) form and VF-14
form

10. Suatu daerah A memiliki jumlah penduduk 5.500.000. Data RAAB pada
daerah tersebut menunjukkan prevalensi kebutaan sebesar 3% dengan 70%
nya disebabkan karena katarak, 2,5% nya disebabkan karena glaukoma, dan 2
% nya karena gangguan refraksi. Maka hitunglah berapa jumlah penduduk di
daerah A yang mengalami kebutaan karena katarak.
a. 5.000
b. 10.000
c. 12.000
d. 18.000
e. 24.000

11. Seorang laki-laki, 57 tahun, datang ke poli mata dengan keluhan buram pada
mata kanan sejak 3 hari yang lalu. Riwayat mata merah sejak 1 minggu
sebelumnya setelah menggunakan lensa kontak. Pada pemeriksaan, didapatkan
visus mata kanan 1//60, injeksi konjungtiva dan injeksi siliar, infiltrate di
sentral bentuk bulat warna putih keabuan, dengan kornea sekitar edema.
Tampak hipopion 0.5 mm di bilik mata depan. Lensa dan segmen posterior
sulit dievaluasi. Pemeriksaan tambahan yang diperlukan dalam menegakkan
diagnosis :
A. Pemeriksaan slit lamp
B. Pemeriksaan indirek funduskopi
C. Pemeriksaan gram dan KOH sekret mata
D. Pemeriksaan amsler grid
E. Pemeriksaan buta warna
12. Seorang laki-laki, 57 tahun, datang ke poli mata dengan keluhan buram pada
mata kanan sejak 3 hari yang lalu. Riwayat mata merah sejak 1 minggu
sebelumnya setelah menggunakan lensa kontak. Pada pemeriksaan, didapatkan
visus mata kanan 1//60, injeksi konjungtiva dan injeksi siliar, infiltrate di
sentral bentuk bulat warna putih keabuan, dengan kornea sekitar edema.
Tampak hipopion 0.5 mm di bilik mata depan. Lensa dan segmen posterior
sulit dievaluasi. Pada keratitis bacterial, kuman penyebab yang paling sering
adalah :
A. Neisseria spp
B. Moraxella spp
C. Mycobacterium spp
D. Nocardia spp
E. Staphylococcus aureus

13. Seorang laki-laki, 57 tahun, datang ke poli mata dengan keluhan buram pada
mata kanan sejak 3 hari yang lalu. Riwayat mata merah sejak 1 minggu
sebelumnya setelah menggunakan lensa kontak. Pada pemeriksaan, didapatkan
visus mata kanan 1//60, injeksi konjungtiva dan injeksi siliar, infiltrate di
sentral bentuk bulat warna putih keabuan, dengan kornea sekitar edema.
Tampak hipopion 0.5 mm di bilik mata depan. Lensa dan segmen posterior
sulit dievaluasi. Terapi untu keratitis bacterial oleh karena kokus gram positif
adalah :
A. Tobramycin 14 mg/ml
B. Vancomycin 50 mg/ml
C. Ceftazidim 50 mg/ml
D. Ciprofloxacin 3 mg/ml
E. Ofloxacin 3 mg/ml

14. Seorang laki-laki, 57 tahun, datang ke poli mata dengan keluhan buram pada
mata kanan sejak 3 hari yang lalu. Riwayat mata merah sejak 1 minggu
sebelumnya setelah menggunakan lensa kontak. Pada pemeriksaan, didapatkan
visus mata kanan 1//60, injeksi konjungtiva dan injeksi siliar, infiltrate di
sentral bentuk bulat warna putih keabuan, dengan kornea sekitar edema.
Tampak hipopion 0.5 mm di bilik mata depan. Lensa dan segmen posterior
sulit dievaluasi. Respon keberhasilan terapi adalah adanya parameter :
A. Penipisan kornea
B. Peningkatan inflamasi di bilik mata depan
C. Reepithelization
D. Penebalan infiltrate
E. Terbentuknya endothelial plaque

15. Seseorang didiagnosa menderita Dry Eyes Syndrome apabila dijumpai adanya:
a. Schimer I test 8 mm dalam 5 menit dan collagen vascular disease
b. Schimer I test 7 mm dalam 5 menit dan collagen vascular disease
c. Schimer I test 5 mm dalam 5 menit dan collagen vascular disease
d. Schimer II test 10 mm dalam 5 menit dan collagen vascular disease
e. Schimer II test 10 mm dalam 5 menit dan collagen vascular disease

16. Bapak umur 65 tahun datang ke polilklinik mata dengan keluhan bahwa sejak 2
hari yang lalu sisi muka kirinya terasa sakit, panas dan merah sampai kelopak
matanya. Tampak adanya vesikel didaerah garis tengah hidungnya. Untuk
penderita obat pilihan yang diberikan adalah:

a. Topical trifluridine 1% drpos 8 x /hari selama 2 minggu


b. Famciclovir 500 mg oral 2 x sehari selama 10 hari
c. Valacyclovir 1000 mg oral 3x sehari selama 10 hari
d. Acyclovir 800 mg oral 3 x sehari selama 10 hari
e. Asam clavulanat 500mg 3x sehari selama 2 minggu.

17. Bapak umur 65 tahun datang ke polilklinik mata dengan keluhan bahwa sejak 2
hari yang lalu sisi muka kirinya terasa sakit, panas dan merah sampai kelopak
matanya. Tampak adanya vesikel didaerah garis tengah hidungnya. Komplikasi
yang sering terjadi pada mata luar adalah:

A. Lagophthalmos
B. Proptosis
C. Trikhiasis
D. Esotropia
E. Khalazion

18. Bapak umur 65 tahun datang ke polilklinik mata dengan keluhan bahwa sejak 2
hari yang lalu sisi muka kirinya terasa sakit, panas dan merah sampai kelopak
matanya. Tampak adanya vesikel didaerah garis tengah hidungnya. Komplikasi
yang sering terjadi pada intra okuler pada penderita ini adalah:

A. Glaukoma sekunder
B. Katarak komplikata
C. Occlusive retinal vasculitis
D. Ablatio retina
E. Oklusi Vena sentralis

19. Seorang ibu berumur 45 tahun mengeluh matanya seperti ada pasir,dan merah.
Penderitaan ini sering berulang kali dan kejadiannya sudah beberpa tahun.
Kadang sembuh sepontan. Pada pemeriksaan dijumpai adanya hipertropi limbus
superior dan adanya injeksi serta penebalan konjungtiva bulbi bagian superior.
Penanganan pasien ini adalah:
A. Antibiotika tetes mata
B. Anti jamur ttes mata
C. Anti virus salep mata
D. Anti inflammasi tetes mata
E. Artificial tear tetes mata

20. Seorang wanita umur 40 tahun. Mengeluh sering mengalami mata kanan dan
kiri merah sejak 2 tahun terakhir. Nyeri dirasakan jika mata merah, tetapi akan
sembuh sendiri beberapa saat kemudian. Biasanya mata kanan lebih parah.
Pada pemeriksaan didapatkan hipertrofi papiler dan hiperemia pada
conjungtiva palpebra superior. Disamping itu ditemukan filament dilimbus
bagian superior. Pemeriksaan lebih lanjut akan didapatkan:
A. Banyak sel epitel yang mengalami keratinisasi
B. Banyak sel Leber (sel epiteloid)
C. Banyak sel plasma dan makrofag
D. Halberstaedler-Prowazek
E. Hilangnya sel Goblet dan terdapat piknosis inti sel (snake nuclei)

21. Seorang anak laki – laki berumur 10 tahun datang ke poli mata dengan keluhan
mata kabur sudah sekitar 1 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan refraksi
didapatkan OD 6/ 20 S-1.00 C-0.50 A 180 6/6 dan OS 3/60 S-3.00 C-4.00 A 0
6/15 ph 6/10.
Yang benar mengenai pernyataan di bawah ini :
A. Pada pasien ini diperlukan pemberian kacamata tanpa terapi oklusi
B. Pada penderita ini perlu diberi full koreksi kacamata untuk OD
sedangkan OS diberi full koreksi myopia tanpa koreksi
astigmatisme
C. Pemakaian RGP OS belum dapat dilakukan karena umurnya masih
anak – anak
D. Pada pasien ini dapat terjadi ambliopia anisometropia dan
memerlukan terapi kacamata serta oklusi
E. Pemberian full koreksi untuk astigmatisme sulit diteleransi oleh
anak – anak

22. Seorang anak laki – laki berumur 10 tahun datang ke poli mata dengan keluhan
mata kabur sudah sekitar 6 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan refraksi
didapatkan OD 6/ 20 S-1.00 C-0.50 A 180 6/6 dan OS 3/60 S-3.00 C-4.00 A 0
6/15 ph 6/10.
Apabila diberikan koreksi dengan kontak lensa, yang merupakan pilihan utama
untuk kasus ini adalah:
A. Spherical Soft Contact lens ODS
B. Spherical RGP OD dan Toric Soft Lens OS
C. Toric Soft lens OD dan Soft Contact Lens OS
D. Spherical RGP OD dan Soft Contact Lens OS
E. Soft Contact Lens OD dan Toric RGP OS
23. You have just performed streak retinoscopy on one eye of a child using a rack
of spherical lenses, the child was under general anaesthesia and received
cyclopentolate cycloplegia. When neutrality i achieved +3.50 D sphere
neutralizes the retinoscopic reflect when the axis of the light streak is at the
110 meridian and +1.00 D sphere neutralizes when the axis is at the 110
meridian. Assuming at working distance of 50 cm. What is the appropriate
refractive correction for this child eye?
a. -1.50 -2.00 x 20
b. -1.50 +2.00 x 110
c. +1.50 -2.00 x 110
d. +1.00 +2.00 x 20
e. -1.00 +2.00 x 110

24. Seseorang dengan koreksi hipermetropia S+3.00 ingin memakai lensa kontak. K
reading yang didapat pada pemeriksaan keratometri adalah 7.80 (43.25D) dan
base curve yang dipilih adalah 7.90 (42.75 D) maka power RGP yang sesuai
adalah:

A. + 2.25D
B. +3.50 D
C. +3.75 D
D. +2.50 D
E. +3.00 D

25. Saat melakukan streak retinoskopi pada seorang anak laki – laki berusia 6 tahun
didapatkan reflex with motion pada bagian tengah dan against motion pada
bagian perifernya. Penyebab terjadinya hal tersebut adalah:

A. Keratoconus
B. Katarak kongenital
C. Aberasi sferis
D. Pupil midmidriasis
E. Irregular astigmatisme

26. Seorang anak, 10 tahun, dilakukan pemeriksaan retinoskopi celah dengan


menggunakan sikloplegik pada jarak 50 cm. Pada pemeriksaan mata kanan
(OD) didapatkan refleks with pada kedua meridian, meridian horizontal tercapai
refleks netral dengan pemberian lensa S+1,50, sedangkan meridian vertikal
netral dengan S+3,00. Pemeriksaan mata kiri (OS) didapatkan refleks against
pada meridian horizontal dan with pada meridian vertikal, meridian horizontal
netral dengan S-1,00, meridian vertikal netral dengan S+3,00. Maka:
A. OD astigmat mikstus, OS: astigmat hipermetrop kompositus
B. OD astigmat hipermetrop kompositus, OS astigmat mikstus
C. OD astigmat hipermetrop simpleks, OS astigmat miopia
kompositus
D. OD astigmat hipermetrop kompositus, OS astigmat miop
kompositus
E. ODS : astigmat mikstus

27. Seorang pasien, 50 tahun datang ke poli mata dengan keluhan kabur dekat.
Pasien tersebut membutuhkan kacamata untuk membaca pada jarak 40 cm.
Hasil pemeriksaan didapatkan pasien tersebut memiliki amplitude akomodasi
2 D. Berapa kacamata addisi yang dibutuhkan pasien tersebut
A. S +1.00 D
B. S +1.50 D
C. S +2.00 D
D. S +2.50 D
E. S +3.00 D

28. Seorang ibu berusia 38 tahun menderita sikatriks pada macula akibat
toxoplasmosis memeriksakan diri ke klinik Low vision. Pada pemeriksaan
didapatkan tajam penglihatan maksimal 20/200. Addisi perkiraan berdasarkan
Kestenbaum Rule yang dapat diberikan untuk penderita ini untuk membaca
adalah:
A. +1.00 D pada jarak 30 cm
B. +8.00 D pada jarak 12.5 cm
C. +10.00 D pada jarak 10 cm
D. +6.00 D pada jarak 15 cm
E. +4.00 D pada jarak 25 cm

29. The angular magnification of a retinal image afforded by direct


opthalmoscopy in an emmetrope is approximately:

A. 5x
B. 10x
C. 15x
D. 20x
E. 25x

30. If the average eye’ power is 60D, and its average (internal) index of refraction
is 1.33, what is its approximate primary focal length in air?

A. 17 cm
B. 17 mm
C. 22cm
D. 22mm
E. none of the above.
31. A 35 y.o woman presented to the ER with complaints of ocular pain that had
persisted for 1 day. She reported a sensation of pressure and blurry vision in
her left eye with no apparent exacerbating factors. VA RE 20/30, LE 20/100.
A slit lamp examination of her left eye revealed moderate conjunctival
injection, corneal edema, and pigmentary deposits on the corneal endothelium.
The anterior chambers of both eyes were shallow centrally and flat
peripherally, but these findings were more pronounced in her left eye. The
crystalline lenses were clear and the IOP measured RE 46 mmHg and LE 52
mmHg. Both pupils were non reactive and dilated midway, and they
demonstrated posterior synechia presumed to be from chronic iridolenticular
contact. Funduscopy revealed pink optic nerves with sharp margins, bilateral
vertical cup-to-disc ratios of 0.25 intact neuroretinal rims, and retinal nerve
fiber layers without parapapillary atrophy. Gonioscopy revealed a convex iris
approach and intermittent PAS in both eyes for 360 0.
What is the best management for this patient?
a. Selective Laser Trabeculoplasty RE and lens extraction LE
b. Bilateral peripheral iridotomies after IOP stabilized by anti Glaucoma
Medication eye drop
c. Surgical Iridectomies as soon as possible
d. Prostaglandin analogue eye drops
e. Filtering surgery with glaucoma drainage device

32. Laki-laki 75 tahun datang dengan keluhan mata kanan buram lama kemudian
mendadak kesakitan, mata merah, perburukan visus. TIO 45,,HG, sel flare,
with granuloma KPs, COA dalam, katarak hipermatur Diagnosis :
a. ICE syndrome
b. Fakolitik Glaukoma
c. Fakoanafilactic glaucoma
d. Posner sclosmann Syndrome
e. Fuch heterekromtaik iridosiklitis

33. Seorang pria berusia 55 tahun,datang berobat ke poli mata diantar oleh
istrinya. Dikeluhkan pasien pandangan kedua mata buram sejak lama. Keluhan
lain dikatakan sering sakit kepala,mata berair. Riwayat sakit lain tidak ada.
Pemeriksan oftalmologis ditemukan visus ODS 6/48, TIO aplanasi OD
18mmHg dan OS 17mmHg, dengan funduskopi ODS papil galukomatus,
gonioskopi ods sudut terbuka, perimetri ods tidak erdapat defek lapang
pandang, pemeriksaan penunjang apa yang penting untuk dievaluasi ..(Hal
103)
A. WFDT
B. Butawarna
C. Ketebalan Kornea sentral
D. Foto Fundus
E. Gonioscopy

34. Seorang pria berusia 55 tahun,datang berobat ke poli mata diantar oleh
istrinya. Dikeluhkan pasien pandangan kedua mata buram sejak lama. Keluhan
lain dikatakan sering sakit kepala,mata berair. Riwayat sakit lain tidak ada.
Pemeriksan oftalmologis ditemukan visus ODS 6/48, TIO aplanasi OD
18mmHg dan OS 17mmHg, dengan funduskopi ODS papil galukomatus,
gonioskopi ods sudut terbuka, perimetri ods belum terdapat defek lapang
pandang
Apakah kemungkinan diagnosis yang tepat pada pasien : (Hal
A. Primery open angle glaucoma
B. Primary Angel closure
C. Normal Tension Glaucoma
D. Hypertension occuli
E. Secondaru open angel glaucoma

35. Seorang pria berusia 55 tahun,datang berobat ke poli mata diantar oleh
istrinya. Dikeluhkan pasien pandangan kedua mata buram sejak lama. Keluhan
lain dikatakan sering sakit kepala,mata berair. Riwayat sakit lain tidak ada.
Pemeriksan oftalmologis ditemukan visus ODS 6/48, TIO aplanasi OD
18mmHg dan OS 17mmHg, dengan funduskopi ODS papil galukomatus,
gonioskopi ods sudut terbuka, perimetri ods tidak erdapat defek lapang
pandang, Modalitas terapi yang dapat diberikan ...

A. observasi
B. Operasi katarak
C. Medikamentosa antiglaukoma target TIO<30%
D. Operasi katarak dan trabekulektomi

36. Seorang laki-laki umur 60 tahun dengan keluhan sakit kepala disertai mata kiri
kabur, pada mata kanan sudah dilakukan operasi katarak 1 tahun yang lalu.
Pemeriksaan Oftalmologis VOD 6/6 tanpa koreksi, VOS 6/30 dengan S+2.00,
ditemukan lensa keruh, TOD=12 mmHg TOS=45 mmHg, ada tanda acute di
mata OS dan bilik mata depan OS dangkal, OD dalam. Penanganan pada pasien
diatas adalah :

A. Pemberian obat-obat anti glaucoma dan koreksi kaca mata


B. Inicial treatment anti glaucoma dilanjutkan ekstrasi lensa
C. Trabekulectomy
D. Laser trabekuloplasty
E. Medical premier anti glaukoma
37. A 48 year old male came with a history of underwent filtering surgery 1 week
ago in his left eye. His visual acuity was counting fingers at 1 meter in the right
eye and 6/60 in the left eye. Both corneas were clear, and the pupils had a slow
reaction to light. The right eye had a nuclear sclerotic cataract which precluded
a good view of the optic nerve head, and a vertical C/D ratio about 0.9. The
vertical C/D ratio of the left eye was 0.8. The IOP is 15 mmHg (RE) and 35
mmHg (LE) by applanation tonometry.
Failure of trabeculectomy with loss of IOP control
A. Most commonly results from endophthalmitis
B. Almost always is a sequela of bleb encapsulation
C. Is most frequently the result of episcleral scarring
D. Is commonly associated with choroidal effusion
E. Increased of bleb height is a sign of failing bleb

38. Which of the following gonioscopic methods is/are direct

1. Goldmann. a. 1,2, and 3


2. Richardson b. 1 and 3
3. Zeiss. c. 2 and 4
4. Koeppe. d. 4 only
e. 1,2,3, and 4.

39. A 10 years old boy come with chief complaint blurry vision, redness and itching
on both eyes. The redness and itching was complaining since 3 years ago and he
used topical steroid regularly without ophthalmologist control in last 1 year.
Since 3 months ago he felt blurred vision in both eyes. The visual acuity is
counting finger at 5 meter in both eyes. The IOP measures are 30 mmHg and 28
mmHg in the right and left eye respectively. A slit lamp examination of his both
eyes reveal mild papillary reaction in superior tarsal conjunctiva, limbal
papillary reaction and bulbar conjunctival injection in both eyes. Posterior
segment examination found C/D ratio 0.8 in both eyes.

The increase of IOP in this case, caused by…


A. The increase production of aqueous humor
B. Resistance to aqueous outflow in the trabecular meshwork
C. Short term use of corticosteroid
D. Anterior capsule damage
E. Topical corticosteroid use at a young age

40. Pada kasus glaucoma congenital primer medikamentosa pilihan pertama yang
digunakan untuk mengurangi produksi humor aquous, Adalah …..
a. beta bloker
b. Carbonic anhydrase inhibitor
c. Beta adrenergic agonis
d. colinergik agonis

41. A 65-year-old man had uncomplicated bilateral, 16-incision RK with a 3-mm


optical zone 15 years previously. Currently, his CDVA has decreased to 20/50
OU due to clinically significant posterior subcapsular cataracts; cataract surgery
with intraocular lens (IOL) implantation is planned. What method is best for
determining the appropriate IOL power in this situation?

a. historical clinical history method utilizing keratometry readings from before


and after radial keratometry and the change in refraction
b. hard contact lens method to calculatet he change in refraction with and without
a hard contact lens
c. American Society of Cataract and Refractive Surgery (ASCRS) Online Post-
Refractive IOL Power Calculator
d. Placido disk-based automated keratometry system to determine keratometry
values
e. Biometry B-Scan

42. Seorang laki – laki 58 tahun yang menderita katarak OD akan menjalani
operasi. Pada saat dilakukan pemeriksaan biometri didapatkan Axial Length OD
21. 50 mm; ACD 3.50 mm; lens Thickness 3.05 mm dan pada OS axial length
21.22 mm; ACD 3.00 mm; lens thickness 3.10 mm.
Mengenai panjang aksial, yang benar mengenai pernyataan di bawah ini:
A. metode pengukuran axial length menggunakan ultrasound biometri dengan
teknik aplanasi lebih akurat pada mata dengan panjang aksial yang pendek
B. Formula SRK/T sesuai untuk pengukuran IOL pada bola mata pendek
C. Pada penderita ini axial length yang pendek terjadi karena indentasi kornea
saat pengukuran biometri
D. Pada bola mata yang pendek kesalahan pengukuran 1mm axial length dapat
menyebabkan peningkatan kelainan refraksi hingga 3.75 D
E. Pengukuran aksial length menggunakan ultrasound biometri dengan teknik
imersi lebih baik dilakukan dalam posisi duduk untuk mendapatkan axial
length yang lebih tepat.

43. 30 years old man, came to hospital with blurry vision on left eye. Patien had a
story left eye injury two months ago. Va RE 1.0 and Va LE 3/60 with hazy lens.
Examination on LE found there was corneal scar (post sutured) 2-6 o’clock with
no capsular support, interferometri on the left eye 7.0, endotel cell count 1200
cell/ mm2, white to white diameter 11mm. Which material of the IOL is
contraindicated for this case?
a. Acrylic
b. PMMA
c. Silicone
d. Polymethylmethacrylate
e. Polyacrylic

44. Female 60 years old came with blurry vision. Patient right eye VA 1/60 with
correction S-12,50 C -2,5 X 90 = 0,9 and left eye VA 3/60 with autorefractive
examination S-1,00 C-0,5 X 90. The right eye is pseudophakia and left eye
hazy lens with LOCS III NO3NC3C3P3. She want her left eye to have cataract
surgery with better vision than the pseudophakic eye.
What is the last option are you planning for the right eye?
a. piggy bag IOL
b. IOL exchange
c. Glasses
d. contact lens
e. LASIK

45. Female 60 years old came with blurry vision. Patient right eye VA 1/60 with
correction S-12,50 C -2,5 X 90 = 0,9 and left eye VA 3/60 with autorefractive
examination S-1,00 C-0,5 X90. The right eye is pseudophakia and left eye hazy
lens with LOCS III NO3NC3C3P3. If she had have radial keratectomy before
on the right eye.
What is the last option are you planning for the right eye?
A. piggy bag IOL
B. IOL exchange
C. glasses
D. contact lens
E. LASIK

46. Pasca operasi katarak dengan metode ECCE + IOL didapatkan data sebagai
berikut, K1 = 44,50 (1350) ; K2 = 39,50 (450), pernyataan berikut yang sesuai
adalah :

A. Astigmatisma irregular
B. Astigmatisma regular
C. Jahitan diangkat pada 450
D. Jahitan diangkat pada 1350
E. Jahitan diangkat pada 1800

47. Desentrasi dan dislokasi merupakan komplikasi dari implantasi IOL. Terjadinya
desentrasi IOL dapat akibat dari :
A. Fibrosis kapsul posterior yang ireguler
B. Penempatan haptik di sulkus
C. Pemakaian capsular tension ring
D. Kapsulotomi yang kecil
E. Korteks

48. A 47 old woman with blur vision on both eyes. The BCVA RE 0,1 and LE 3/60.
Routine examination found small pupil and synechia posterior on both eyes,
hazy lens of the RE NO2 NC2 P3 and LE NO4 NC3 P4. Posterior segment are
in normal limit. She had history of bilateral uveitis before. She wants to
removed the cataract.
Which the lens is contraindication in this case?
a. Glass
b. Silicone
c. Acrylic
d. Polymethylmethacrylate
e. Polyacrylic

49. Which of the following statement about piggyback IOL is true ?

A. Piggyback IOLs modify the vergence of light entering the eye after it
leaves the incorrectly powered primary IOL
B. Piggyback IOLs can be used in a second operation only if the original
IOL power was too diference and additional dioptric strength is
indicated
C. Piggyback IOL may be useful after removal of an incorrectly powered
IOL
D. Piggyback IOL may be less necessary as standard IOL power ranges
increase
E. Piggyback IOL can be used for implant multifocal IOL after primary
IOL

50. The approximate incidence rate of post-operative endophthalmitis is


a. 7 in 1000
b. 7 in 10,000
c. 7 in 100,000
d. 7 in 1,000,000
e. 7 in 10,000,000

51. Laki-laki 65 tahun mengeluh penglihatan buram mendadak sejak 1 minggu yang
lalu dan semakin hari semakin terasa bertambah buram, nyeri tidak ada, RAPD
+ pada mata yang terkena, papil N.II terlihat edematous dan hiperemi. Riwayat
hiperensi dan DM tidak diketahui oleh pasien. Pemeriksaan tambahan apa saja
yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis pasien diatas
a. CT scan kepala + kontras
b. MRI kepala + orbita
c. Pemeriksaan darah hemostasis dan metabolic syndrome
d. MRA
e. Full Blood Count

52. Apabila dilakukan pemeriksaan atau penyinaran lampu pada kedua pupil
pasien, maka kedua pupil akan terlihat kontriksi. Tapi salah satu pupil akan
terlihat lebih kecil dibandingkan pupil mata sebelahnya. Pupil yang lebih kecil
akan mengalami dilatasi yang sangat lambat apabila sinar lampu di hilangkan,
sehingga anisocoria akan semakin jelas dalam keadaan gelap. Hal ini juga
disertai dengan ptosis ringan. Test apa yang diperlukan untuk menunjang
diagnosis
A. Cocaine test
B. Ice pack test
C. Sleep test
D. Tensilon test
E. Visual field test

53. Laki-laki 55 tahun mengeluh satu mata penglihatannya menurun secara


mendadak selama beberapa menit namun kemudian kembali normal setelah
kurang lebih 1 jam kemudian. Tidak ada nyeri didaerah mata maupun di daerah
leher. Riwayat trauma tidak ada. Apakah rencana Anda
A. Segera melakukan darah lengkap , ESR, CRP
B. Segera melakukan CT scan + kontras
C. Segera melakukan MRI
D. Segera melakukan MRA
E. Observasi saja

54. Pasien wanita 45 th, datang dengan keluhan kelopak mata turun yang semakin
memburuk terutama pada sore hari dan di sertai juga dengan penglihatan ganda.

Pada test atau pemeriksaan berikut yang tidak sesuai dengan kasus tersebut
adalah
A. Tensilon test
B. Sleep test
C. Ice pack test
D. Procainamide test
E. Edrophoniom chloride test

55. Woman 70 years old came to ophthalmology polyclinic with the chief
complaint blured in the both eyes since 1 month ago, with headache.
Ophthalmology examination Vods 20/200 ph (-), anterior segment is normal.
Fundus examination: pale disc edema. Laboratorium finding erythrocyte
sedimentation rate 70 mm/hr, elevated C-reactive protein. The diagnosis is:
A. NAION
B. AAION
C. Papilitis
D. Papil athropy
E. Not above

56. Woman 70 years old came to ophthalmology polyclinic with the chief
complaint blured in the both eyes since 1 month ago, with headache.
Ophthalmology examination Vods 20/200 ph (-),anterior segment is normal.
Fundus examination: pale disc edema. Laboratorium finding erythrocyte
sedimentation rate 70 mm/hr, elevated C-reactive protein. The best treatment of
this case is:
A. Systemic steroid
B. Systemic antibiotic
C. None proven
D. Anti oxidant
E. Not above

57. A 55-year-old patient with diabetes presents with double vision. Which of the
following would lead you to order MRI of the brain as the initial diagnostic test

A. isolated pupil-sparing complete third cranial nerve palsy of 3 days’


duration
B. right fourth cranial nerve palsy with bilateral ptosis that clearly gets
worse as the day progresses, present for 1 week
C. Isolated pupil-sparing complete third cranial nerve palsy of 8
months’ duration
D. Lid retraction OU, restriction of upgaze OU, injection over the
medial and lateral recti muscles OU, and elevation of intraocular
pressure from 16 to 18 mmHg in both eyes with upgaze
E. Isolated pupil-sparing complete third cranial nerve palsy of 3
months’ duration

58. Seorang lelaki 56 tahun datang dalam kursi roda dengan keluhan diplopia. 2
bulan sebelumnya ia menderita stroke. Pada pemeriksaan mata ditemukan
hipertropia mata kanan. Pada pergerakan mata ditemukan gangguan adduksi
mata kanan disertai nistagmus mata kiri pada abduksi. Usaha konvergensi
normal. diagnosa :
A. Chronik progressive external opthalmoplegy
B. INO dengan lokasi lesi pada bagian kanan MLF
C. Parinaud syndrome
D. INO dengan lokasi lesi pada bagian kiri MLF
59. The stroke patient refered from neurologist because of limitation eye
movement. On examination, VA 20/20 on both eyes,anterior and posterior
segments with normal limit,pupil were normal,abduction on RE, limits
adduction on LE and Nystagmus.All of the signs can find on:
a. Supranuclear lesion
b. Nuclear lesion
c. Internuclear lesion
d. Infranuclear lesion

60. Seorang lelaki 39 tahun datang dengan keluhan gangguan visus yang datang
pada waktu-waktu tertentu dan diplopia. Pada pemeriksaan mata ditemukan
adanya retraksi kelopak mata pada pandangan kedepan dan sukar melihat
keatas. Bila ini dipaksakan akan terjadi konvergensi dan bola mata tertarik
kedalam orbita. Pada pemeriksaan funduskopi ditemukan papiledem bilateral.
Juga ditemukan skew deviation.
Diagnosa :
A. Pseudotumor cerebri
B. Grave’s opthalmopathy
C. Parinaud syndrome
D. Kearns-sayre syndrome
E. CPEO

61. A transient as opposed to a permanent complication of focal laser treatment is


A. inadvertent laser to the fovea
B. choroidal non-perfusion
C. retinal edema
D. central scotoma
E. CNV membrane formation

62. A 64 year-old-man come to Hospital with abrupt, painless, and severe visual
loss to counting fingers at 1 m in his left eye. Retinal funduscopy examination
becomes opague, edematous and a cherry red spot was present. He had noted
temporary visual loss of a few seconds’ duration in the same eye a few days
before total visual loss. The left fundus showed narrowing of retinal arteries,
boxcarring and fragmentation of blood flow in the retinal arterioles. What the
treatment we can do?
1. Paracintesis
2. Carbinogen therapy
3. IOP medication
4. Massage ocular
63. Exudatives Retinal Detachment terjadi akibat :
A. Cairan vitreus yang masuk melalui robekan retina menuju ruang
potensial di antara lapisan retina sensori dan lapisan epitel berpigmen
B. Adanya proliferasi membrane yang menyebabkan penarikan pada
retina
C. Adanya penyakit retina atau koroid yang menyebabkan kebocoran
cairan dan terakumulasi di bawah lapisan retina sensori
D. Adanya riwayat trtrauma tumpul okuli
E. Adanya pendarahan vitreus yang massive

64. Pernyataan dibawah ini benar untuk Coats disease, kecuali:


A. Terjadi pada salah satu mata
B. 85 % terjadi pada laki-laki
C. Tingkat progresifitas dan keparahan penyakit mulai nampak pada
usia dibawah 4 tahun
D. Terjadi telangiektasis pada retina dan dapat menyebabkan retinal
detachment non eksudat
E. Terapi dapat berupa photokuagulasi, cryoterapi, dan retinal
reatachment surgery
65. In the repair of an acute-onset rhegmatogenous retinal detachment that involves
the macula, what period of delay between diagnosis and surgery has been
shown to worsen visual prognosis?

a. 3weeks
b. 1day

c. 1month
d. 1week
e. 2 week

66. If pars plana vitrectomy is performed on a patient whose fundus has a macular
epiretinal membrane, what is the most likely postsurgical complication to
occur?
a. nuclear sclerosis

b. retinal tear/detachment
c. endophthalmitis

d. macular pucker
e. macular edema
67. The approximate incidence of rhegmatogenous retinal detachment in the
general population is
a. 1 in 100 per year
b. 1 in 1000 per year
c. 1 in 10,000 per year
d. 1 in 100,000 per year
e. 1 in 1,000,000 per year

68. According to results of the Subfoveal New Choroidal Neovascularization


(CNV) Study, by the Macular Photocoagulation Study, which of the following
would be the best candidate for immediate argon laser treatment?

a. a 67-year-old woman with presenting acuity of 20/200 and 1 disc


area of subfoveal CNV.
b. an 82-year-old man with presenting acuity of 20/100 and 3 disc areas
of subfoveal CNV.
c. a 67-year-old woman with presenting acuity of 20/400 and 3 disc area
of subfoveal CNV.
d. a 67-year-old woman with presenting acuity of 20/400 and 3 disc
areas of subfoveal CNV.
e. An 82-year-old man with presenting acuity of 20/400 and 3 disc areas
of subfoveal CNV.

69. Seorang anak laki-laki umur 30 tahun dikonsulkan ke divisi strabismus dengan
keluhan mata kanan tidak bisa melirik keatas tengah. Penderita ini sehabis
operasi sinusitis 1 minggu yang lalu. Keadaan ini kemungkinan terjadi
gangguan tendon muskulus obliqus superior. Muskulus obliqus superior
mempunyai fungsi :
A. Intorsi, abduksi, depresi
B. Intorsi, abduksi, elevasi
C. Extorsi, abduksi, elevasi
D. Extorsi, abduksi, depresi
E. Depresi

70. Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dikeluhkan ibunya dengan keluhan kedua
mata bergantian sering tampak juling keluar sejak usia 3 tahun. Pada
pemeriksaan visus kedua mata 6/6. Pengukuran deviasi dengan target dekat
adalah 20 PD, deviasi target jauh adalah 40 PD. Setelah dilakukan monocular
oklusi selama 1 jam, didapatkan deviasi dekat 20 PD dan jauh 40 PD.
Diagnosis pasien adalah :
A. true divergence excess X(T)
B. Simulated Divergence excess X(T)
c. Basic X(T)
d. Convergence Insufficiency X(T)
e. Convergence excess X(T)

71. Seorang anak umur 7 tahun diantar ibunya dengan keluhan memiringkan
kepala kearah bahu kanan sejak kecelakaan satu tahun yang lalu. Bila kepala
diluruskan, pasien mengeluh melihat ganda. Pada saat melirik ke kanan,
tampak hipertropia mata kiri. Diagnosis yang paling mungkin adalah:

a. superior oblique palsy OS


b. superior oblique palsy OD
c. Inferior oblique palsy OD
d. Inferior oblique palsy OS
e. superior oblique overaction OD

72. Anak perempuan umur 9 tahun dikeluhkan esotropia 30 PD sejak dari kecil.
Pasien bila diajak bicara lebih nyaman dengan wajah menoleh ke kiri.
Pemeriksaan visus kedua mata 6/6. Pemeriksaan gerak bola mata didapatkan
gangguan abduksi pada mata kiri. Diagnosis pasien ini:

a. Brown syndrome
b. duane syndrome tipe 1
c. esotropia kongenital
d. esotropia akomodatif
e. duane syndrome tipe 2

73. Anak perempuan usia 9 tahun dengan pemeriksaan visus 6/6 kedua mata
didapatkan 30 PD X(T) pada posisi primer, upgaze 50 PD X(T) dan saat
downgaze 10 PD X(T), inferior oblique overaction pada kedua mata dengan
control fusi buruk. Pembedahan yang dapat dipertimbangan pada kasus ini :

a. bilateral rektus lateralis resesi


b.resesi rektus lateralis dengan infraplacement pada kedua mata
c. resesi rektus lateralis dengan supraplacement pada kedua mata
d. resesi rektus lateralis dengan inferior oblique anteriorization pada kedua
mata
e. resesi rektus lateralis dengan inferior oblique anteriorization dan
supraplacement pada kedua mata

74. Seorang ank umur 2 tahun datang ke poliklinik dikeluhkan oleh ibunya mata
tampak juling ke dalam terutama mata yang kiri. Keluhan ini disadari saat
anak usia 3 bulan. Awalnya juling muncul kadang kadang tapi lama kelamaan
juling muncul lebih sering. Pemeriksaan yang sering didapatkan untuk
membantu menegakkan diagnosis adalah, kecuali:

a. riwayat kejang tidak ada


b. refraksi cycloplegik ODS S+5.OO D
c. pemeriksaan versi didapatkan suatu overelevasi saat adduksi pada kedua
mata
d. bila satu mata ditutup maka mata sebelahnya muncul suatu nistagmus
e. pada evaluasi segmen posterior ditemukan suatu ekstorsi makula.

75. A girl 6 years old have an abnormal movement on her right eye. It started at
birth and become stable over time. On examination the child had a good vision
on both eyes. In primary position, there is an esotropia of 30 PD on left eye.
There is a left face turn with her eyes are straight. The eye movement have a
poor abduction on left eye. What is the diagnosis of the patient?
a. Type 1 duane syndrome
b. Type 2 duane syndrome
c. Type 3 duane syndrome
d. Congenital esotropia
e. Accomodative esotropia

76. Pasien anak-anak dengan aniridia, terdapat nistagmus karena hipoplasi fovea.
Pemeriksaan apa yang sebaiknya dilakukan?
a. Monitoring IOP dan USG abdomen
b. Monitoring IOP
c. Perimetri
d. CT scan orbita dan kepala

77. Seorang anak usia 5 tahun dikeluhkan ibunya juling ke dalam, disadari sudah
sejak lama, pada pemeriksaan visus didapatkan OD 5/60, OS 3/60. BCVA OD
S+2.50 OS S+4.50 menjadi 5/10. ODS tidak maju dengan pinhole. PCT
menunjukkan ET 25 prisma. Diagnosa pasien tersebut di atas adalah:
A. esotrophia infantil
B. esotrophia akomodatif
C. esotrophia basic
D. esotrophia akomodatif refraktif
E. pseudoesotrophia

78. Seorang anak usia 10 tahun dikeluhkan ibunya tampak juling. Pada
pemeriksan ditemukan hipotrophia OD pad posisi primer, chin up, kepala
memutar ke arah kiri, tampak keterbatasan elevasi mata kanan pada saat
adduksi. Kemungkinan diagnosa :
A. Duanne – syndrom
B. Congenital Fibrousis syndrom
C. Mobius syndrom
D. Brown syndrom
E. parese nervus III
79. Pasien laki-laki, 30 tahun, datang ke poli Mata dengan keluhan melihat dobel.
Dirasakan sejak 2 hari yang lalu setelah terjatuh dari sepeda motor. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan visus OD 6/7.5; OS 6/6. Pada mata kanan
tampak hematom pada kelopak atas dan bawah serta perdarahan
subkonjungtiva; kornea hingga retina dalam batas normal. Mata kiri segmen
anterior dan posterior dalam batas normal. Pemeriksaan apa yang perlu
dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis?
A. Forced duction test
B. Hertel exopthalmometer
C. Auskultasi
D. Worth’s Four Dot Test
E. Hess screen test

80. Pasien laki-laki, 30 tahun, datang ke poli Mata dengan keluhan melihat dobel.
Dirasakan sejak 2 hari yang lalu setelah terjatuh dari sepeda motor. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan visus OD 6/7.5; OS 6/6. Pada mata kanan posisi
enophthalmos, tampak hematom pada kelopak atas dan bawah serta
perdarahan su bkonjungtiva; kornea hingga retina dalam batas normal. Mata
kiri segmen anterior dan posterior dalam batas normal. Apa diagnosis yang
mungkin pada pasien ini?
A. Third nerve lesion
B. Orbital floor fracture
C. Orbital roof fracture
D. Sixth nerve lesion
E. Carotid cavernous fistula

81. Pasien laki-laki, 30 tahun, datang ke poli Mata dengan keluhan melihat dobel.
Dirasakan sejak 2 hari yang lalu setelah terjatuh dari sepeda motor. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan visus OD 6/7.5; OS 6/6. Pada mata kanan posisi
enophthalmos, tampak hematom pada kelopak atas dan bawah serta
perdarahan subkonjungtiva; kornea hingga retina dalam batas normal. Mata
kiri segmen anterior dan posterior dalam batas normal. Bagaimana
penanganan untuk pasien ini?
A. Immediate surgery repair with orbital implant insertion
B. Lateral canthotomy and inferior cantholysis
C. Oral steroid (1 mg/kg per day for the first days)
D. Just observation, do not require repair
E. Orbital decompression surgery

82. Pasien perempuan, 50 tahun, datang ke poli Mata dengan keluhan mata kiri
kabur sejak 3 hari. Dari anamnesis didapatkan riwayat demam dan mata merah
sejak 5 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan visus OD 6/6 dan OS
3/60. Segmen anterior dan posterior mata kanan normal. Mata kiri terdapat
nyeri saat pergerakan bola mata, edema palpebra dan pada segmen posterior
didapatkan tanda-tanda optic neuropathy. Diagnosis yang paling mungkin
pada pasien ini?
A. Orbital cellulitis
B. Neuritis optic
C. Graves ophthalmopathy
D. Carotid cavernous fistula
E. Acute glaucoma

83. Pasien perempuan, 50 tahun, datang ke poli Mata dengan keluhan mata kiri
kabur sejak 3 hari. Dari anamnesis didapatkan riwayat demam dan mata merah
sejak 5 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan visus OD 6/6 dan OS
3/60. Segmen anterior dan posterior mata kanan normal. Mata kiri terdapat
nyeri saat pergerakan bola mata, edema palpebra dan pada segmen posterior
didapatkan tanda-tanda optic neuropathy. Managemen yang tepat pada pasien
ini adalah?
A. High dose steroid injection intravenous
B. Broad spectrum systemic antibiotic
C. Anti glaucoma medication
D. Decreasing orbital volume with systemic corticosteroid or
expanding the orbital bony volume (by surgical orbital
decompression)
E. Embolization of the superior ophthalmic vein

84. Pasien laki-laki, 35 tahun, datang ke poli Mata dengan keluhan mata kiri
berair sejak 1 bulan. Pasien dengan riwayat mata kiri terkena ledakan bahan
kimia 6 bulan yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan mata kanan visus
6/6, segmen anterior dan posterior dalam batas normal. Pada mata kiri
didapatkan visus 6/9, palpebral tampak jaringan sikatrik yang menarik kelopak
bawah kearah luar, lagoftalmos (+) 3mm, konjungtiva hiperemi, lainnya dalam
batas normal. Penanganan yang kurang tepat dilakukan pada pasien ini
adalah?
A. Pelepasan traksi sikatrikal vertical
B. Terapi konservatif untuk melindungi kornea
C. Pengencangan horizontal kelopak mata dengan lateral tarsal strip
D. Prosedur medial spindle dan perbaikan retractor kelopak bawah
E. Pemanjangan vertical lamella anterior dengan full thickness skin
graft

85. Pasien perempuan 1 tahun, dikeluhkan oleh orangtuanya kedua matanya


sering berair sejak lahir. Tidak ada kemerahan pada mata. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan kedua mata visus following object; palpebra inferior tampak
bulu mata menempel ke kornea, segmen anterior dan posterion dalam batas
normal. Tanda yang tidak akan didapatkan pada kasus entropion?
A. Adanya garis subkonjungtiva berwarna keputihan, beberapa millimeter di
bawah margo palpebral inferior
B. Forniks inferior yang lebih dalam daripada normal
C. Menghilangnya pergerakan kelopak bawah saat pasien diminta melihat
kebawah
D. Posisi margo palpebral inferior lebih tinggi dibandingkan normal
E. Posisi margo palpebra inferior lebih rendah dibandingkan normal

86. Pasien wanita, 38 tahun, datang ke poli Mata dengan keluhan mata kanan sering
berair sejak beberapa bulan terakhir. Pasien memiliki riwayat kecelakaan 6
bulan yang lalu yang mengenai daerah mata kanan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan visus kedua mata 6/6. Pada mata kanan dan kiri segmen anterior
dan posterior normal. Pada anel test mata kanan negative dan terdapat high
velocity refluks aliran dari punctum yang berlawanan; sedangkan anel test mata
kiri positif. Apa kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
A. Acquired nasolacrimal duct obstruction
B. Dacryocystitis
C. Dacryocystocele
D. Canalicular obstruction
E. Canaliculitis

87. Pasien wanita, 38 tahun, datang ke poli Mata dengan keluhan mata kanan
sering berair sejak beberapa bulan terakhir. Pasien memiliki riwayat
kecelakaan 6 bulan yang lalu yang mengenai daerah mata kanan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan visus kedua mata 6/6. Pada mata kanan dan kiri
segmen anterior dan posterior normal. Pada anel test mata kanan negative dan
terdapat high velocity refluks aliran dari punctum yang berlawanan;
sedangkan anel test mata kiri positif. Maka pemeriksaan yang dapat dilakukan
untuk mengetahui kondisi anatomi dari saluran lakrimal pada pasien ini yaitu?
A. Probing
B. The Dye Disappearance Test
C. Dacryoscintigraphy
D. Dacryocystography
E. The Jones I and Jones II test

88. Pasien wanita, 38 tahun, datang ke poli Mata dengan keluhan mata kanan
sering berair sejak beberapa bulan terakhir. Pasien memiliki riwayat
kecelakaan 6 bulan yang lalu yang mengenai daerah mata kanan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan visus kedua mata 6/6. Pada mata kanan dan kiri
segmen anterior dan posterior normal. Pada anel test mata kanan negative dan
terdapat high velocity refluks aliran dari punctum yang berlawanan;
sedangkan anel test mata kiri positif. Penanganan pada pasien ini?
A. Dacryocystorhinostomy
B. Probing
C. Conjunctivodacriocystorhinostomy
D. Intubation and stenting
E. Canaliculorhinostomy
89. A 35 years old man who has not had an eye exam in ten years says that he
shown pigmented lesion on his both eyes. The lesion was patchy, diffuse, flat
lesion with indistinct margins that does not contain cyst, it may grow nodular
thickening and involve the cornea. Histologically, the lesion consists of a
lentiginous proliferation of benign-appearing melanocytes along the basal
epithelial layer.
According of the case above, what is the diagnosis?
A. Benign acquired melanosis
B. Primary acquired melanosis
C. Conjunctival melanocytic nevus
D. Ocular melanocytosis
E. Conjunctival melanoma

90. A 35 years old man who has not had an eye exam in ten years says that he
shown pigmented lesion on his both eyes. The lesion was patchy, diffuse, flat
lesion with indistinct margins that does not contain cyst, it may grow nodular
thickening and involve the cornea. Histologically, the lesion consists of a
lentiginous proliferation of benign-appearing melanocytes along the basal
epithelial layer.
According of the case above, what is the treatment?
A. Incisional biopsy with Frozen section
B. Incisional biopsy with topical MMC
C. Excisional biopsy with cryotherapy
D. Excisional biopsy with topical MMC
E. Enucleation bulbi

91. A 76 years old woman says that she scratched her lower eyelid 4 weeks ago
and it bled but it hasn’t healed yet. On exam, there are a raised lesion, pearly,
rolled edges, nodular borders and telangiectasia. Morbidity of these lesion is
almost always the result of local spread.
According of the case above, which location on the eye has the worst
prognosis?
A. Upper eyelid
B. Lower eyelid
C. Medial canthus
D. Lateral canthus
E. Limbus

92. Cavum orbita mempunyai tiga lubang yang dilalui oleh pembuluh darah arteri
dan vena serta saraf yang masuk ke dalam mata. Ketiga lubang tersebut adalah
foramen optikum, fissure orbitalis superior dan fissure orbitalis inferior.
Sebutkan nama pembuluh darah yang melewati foramen optikum?
A. Arteri karotis interna
B. Arteri karotis eksterna
C. Arteri oftalmika
D. Arteri siliaris anterior
E. Arteri siliaris posterior

93. Pasien laki-laki usia 45 tahun datang ke poli mata dengan keluhan benjolan
sedikit nyeri di sudut dalam mata kanan sejak sebulan yang lalu. Pasien juga
mengeluh sesak napas, nyeri otot dan sendi. Pemeriksaan yang lain didapatkan
adanya saddle nose, epistaksis dan rhinosinusitis kronis. Dari kasus diatas,
merupakan salah satu diagnosis banding pseudotumor orbita yaitu?
A. Tiroid associated orbitopati
B. Sarkoidosis
C. Selulitis preseptal
D. Granulomatosis Wegener
E. Amyloidosis

94. Penanganan pasien dengan pseudotumor orbita salah satunya adalah dengan
pemberian siklosporin. Mekanisme kerja siklosporin pada pseudotumor
adalah?
A. Bekerja pada limfosit B
B. Menghambat sintesis sitokin growth sel T
C. Alkilasi sel B sitotoksik
D. Supresi pada fungsi sel B dan T
E. Inhibitor dihidrofolat reduktase

95. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 6 minggu datang ke poliklinik
mata dikeluhkan kedua mata sering bergerak gerak sendiri. Keluhan sdh
diketahui sejak bayi baru lahir.pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan
adanya nistagmus,diameter kornea 10 mm dan kekeruhan lensa nuclear lebih
dari 3mm. segmen anterior lain dalam batas normal. Penanganan pasien
tersebut adalah
A. Observasi sampai usia 3 bulan
B. Direncanakan operasi pada usia 10 minggu
C. Usia saat ini sudah layak operasi
D. ERG untuk melihat penyebab nistagmus
E. Direncanakan operasi usia 18 minggu

96. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 6 minggu datang ke poliklinik
mata dikeluhkan kedua mata sering bergerak gerak sendiri. Keluhan sdh
diketahui sejak bayi baru lahir.pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan
adanya nistagmus,diameter kornea 10 mm dan kekeruhan lensa nuclear lebih
dari 3mm. segmen anterior lain dalam batas normal. Indikasi operasi yang
dipertimbangkan pada pasien ini adalah
A. Nistagmus
B. Bilateral katarak
C. Gangguan visual yang signifikan
D. Usia bayi
E. Prognosisnya masih baik

97. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 4 minggu datang ke poliklinik
mata dikeluhkan kedua mata terdapat bintik putih.bintik putih diketahui sejak
lahir. Pada pemeriksaan didapatkan kekeruhan lensa bilateral,reflek fundus
tidak bias dinilai. Direncanakan pemeriksaan laboratorium guna menentukan
etiologi. Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan adalah
A. TORCH untuk infeksi post natal
B. Serum kalium
C. Asam amino pada urine
D. Fosfor test
E. Titer calcium

98. Seorang anak laki-laki berusia 12 minggu dibawa ke poliklinik mata


dikeluhkan kedua mata terdapat bintik putih.bintik putih diketahui sejak lahir.
Pada pemeriksaan didapatkan kekeruhan lensa bilateral,reflek fundus tidak
bias dinilai. Dilakukan pemeriksaan B scan ultrasonografi dan didapatkan
adanya stalk dari optic nerve ke kapsul lensa. Komplikasi yang dapat terjadi
pada pasien ini adalah
A. Retinal detachment
B. Glaucoma sekunder
C. Vitreus detachment
D. Dislokasi lensa
E. Pendahan retina

99. Seorang anak laki-laki usia 7 tahun diantar orangtuanya ke poliklinik mata
karena mengeluh penglihatan kabur pada kedua mata. Keluhan dirasakan sejak
1 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan tajam mata kanan
6/60,pinhole NI dan mata kiri 6/30,pinhole NI. Lensa keruh,subluksasi ke
superior,iridodenesis dan transiluminasi positif. Bila dilakukan operasi pada
pasien ini, komplikasi yang bias terjadi adalah
A. Nucleus drop
B. Glaucoma sekunder
C. Retinal detachment
D. Pendarahan vitreus
E. Makula edema

100. Seorang anak laki-laki usia 7 tahun diantar orangtuanya ke poliklinik mata
karena mengeluh penglihatan kabur pada kedua mata. Keluhan dirasakan sejak
1 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan tajam mata kanan 6/60,
pinhole NI dan mata kiri 6/30, pinhole NI. Lensa keruh,subluksasi ke
superior,iridodenesis dan transiluminasi positif. Terdapat pula deformitas dada
dan scoliosis. Prognosis pasien ini ditentukan oleh
A. Adanya kelainan jantung dan aorta
B. Rongga dada yang kecil
C. Lemahnya support muskulus ciliaris
D. Kelaianan refraksi yang tinggi
E. Axial length yang panjang

Anda mungkin juga menyukai