Anda di halaman 1dari 3

Soal Ujian Semester 6

Divisi Pediatrik Oftalmologi & Strabismus

1. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang ke poli mata dengan keluhan mata kiri kabur.
Kabur dirasakan sejak lama kira-kira tiga tahun lalu. Pada pemeriksaan visus didapatkan VOD 6/6
dengan VOS 6/60 dengan koreksi Spheris +4.00 Cylinder -0,50 aksis 180 didapatkan visus hanya
6/20 dengan pinhole negatif. Posisi bola mata ortoforia, pemeriksaan segmen anterior tidak
didapatkan adanya kelainan, pemeriksaan segmen posterior pada kedua mata juga tidak
didapatkan kelainan. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah…
a. Macular Hole OS
b. Ambliopia anisometropia OS
c. Ambliopia strabismik OS
d. Optik neuropati OS
e. Neuritis Retrobulbar OS

2. Seorang bayi perempuan berusia tiga minggu dibawa ke poli mata dengan keluhan muncul
bercak putih pada kedua mata sejak lahir. Bayi ini merupakan anak kedua, lahir normal per
vaginam dengan usia kehamilan normal dan berat badan lahir normal. Ibu bayi memiliki riwayat
demam dan muncul ruam merah pada kulit saat kehamilan usia 2 bulan. Pada pemeriksaan
didapatkan adanya leukokoria pada pupil mata kanan dan kiri. USG bola mata pada kedua mata
didapatkan adanya kekeruhan pada lensa, segmen posterior dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium IgG dan IgM Anti Rubella didapatkan hasil yang reaktif. Diagnosis paling mungkin
pada pasien di atas adalah…
a. Retinoblastoma ODS
b. Retinopathy of Prematurity ODS
c. Sikatriks Kornea ODS
d. Katarak Kongenital ODS
e. Persistent Fetal Vasculature ODS

3. Komplikasi yang dapat terjadi jika keadaan pada bayi ini tidak ditangani dengan cepat adalah:
a. Ptisis bulbi
b. Atrofi bulbi
c. Atrofi iris
d. Miopia tinggi
e. Ambliopia deprivasi stimulus

4. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kanan
terlihat juling ke dalam. Menurut ibu pasien, mata pasien terlihat juling ke dalam sejak usia 2
tahun, yang mula-mula hanya kadang-kadang juling, tetapi lama kelamaan menjadi lebih sering
dan sekarang mata kanan terlihat juling terus menerus. Pada pemeriksaan Hirschberg test
didapatkan refleks cahaya kornea mata kanan terletak di pinggir lateral pupil mata kanan. Pada
pemeriksaan cover test, ketika mata kiri ditutup, terlihat mata kanan bergerak keluar ( ke
lateral), dan kembali bergerak ke medial (ke dalam) ketika mata kiri dibuka. Visus dasar pada
mata kanan 6/60 dengan koreksi spheris +4.00 menjadi 6/20 sedangkan visus mata kiri 6/6.
Posisi bola mata kanan pada pasien ini adalah:
a. Esotropia OD
b. Esophoria OD
c. Exotropia OD
d. Exophoria OD
e. Orthophoria OD

5. Posisi bola mata yang normal dan fisiologis pada manusia disebut sebagai:
a. Esotropia
b. Heterophoria
c. Orthophoria
d. Heterotropia
e. Exophoria

6. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kedua mata
merah sejak 2 hari lalu. Mata terasa berair dan sempat mengeluarkan air mata bercampur
darah. Keluhan mata kabur disangkal. Sebelumnya, pasien juga sempat mengalami demam dan
batuk pilek. Di rumah pasien, ada ayah pasien dan kakak pasien yang sebelumnya mengalami
keluhan yang sama yaitu mata merah dan berair. Pada pemeriksaan visus mata kanan dan kiri
6/6. Pemeriksaan segmen anterior kedua mata didapatkan injeksi konjungtiva (+),
subconjunctival bleeding (+), sekret (+) serous encer, didapatkan adanya folikel (+) pada
konjungtiva tarsal, kornea jernih dan intak. Diagnosis pasien ini adalah…
a. Konjungtivitis bakterial
b. Epidemic Hemorrhagic Conjunctivitis ec Adenovirus
c. Subconjunctival Bleeding
d. Hifema
e. Konjungtivitis Klamidial

7. Sebagai dokter jaga di sebuah RS, anda baru saja menolong persalinan dari seorang ibu 26 tahun
G3P2A0 secara normal per vaginam. Bayi laki-laki lahir dengan berat 1000 gr pada usia
kehamilan 7 bulan. Ketika lahir bayi sempat tidak bernapas dan Anda sempat melakukan
resusitasi neonatus sambil memberikan oksigen konsentrasi tinggi. Bayi kemudian dirawat di
ruang NICU atas instruksi dokter spesialis anak. Saat ini keadaan bayi stabil. Dokter anak
meminta anda untuk menulis konsul kepada dokter spesialis mata untuk dilakukan pemeriksaan.
Sebagai dokter umum, anda harus menjelaskan kepada keluarga bayi itu mengenai alasan
konsul ke dokter mata tentang resiko yang bisa terjadi pada mata bayi berupa…
a. Persistent Fetal Vasculature
b. Retinoblastoma
c. Leber Hereditary Optic Neuropathy
d. Retinopathy of Prematurity
e. Congenital Glaucoma

8. Seorang anak berusia 8 tahun datang ke poli mata dengan keluhan muncul benjolan di kelopak
mata kanan sejak 1 bulan lalu. Benjolan terasa mengganjal. Ibu pasien mengatakan bahwa
pasien memiliki riwayat sering timbul benjolan yang merah dan nyeri pada kelopak mata anak
tersebut terutama jika mengkonsumsi telur dalam jumlah banyak. Biasanya benjolan akan pecah
dan mengeluarkan nanah dalam beberapa hari dan sembuh setelah itu, tetapi kali ini benjolan
sudah satu bulan tidak pecah tidak hilang sama sekali. Pemeriksaan visus VODS 6/6. Pada
palpebra superior OD didapatkan adanya benjolan dengan diameter 5 mm, tidak hiperemis,
tidak ada nyeri tekan, konsistensi kenyal, imobile. Diagnosis pada pasien ini adalah…
a. Kalazion OD
b. Hordeolum eksternum OD
c. Hordeolum internum OD
d. Kista dermoid OD
e. Blefaritis OD

9. Seorang bayi laki-laki berusia 3 hari datang ke poli mata dengan keluhan adanya nanah pada
kedua mata sejak tadi pagi. Pasien baru lahir kemarin di puskesmas secara normal pervaginam
dari seorang ibu berusia 23 tahun. Ketika hamil, ada riwayat keputihan pada ibu. Pada
pemeriksaan segmen anterior kedua mata didapatkan edema pada palpebra, injeksi pada
konjungtiva, kemosis konjungtiva (+), sekret (+) mukopurulen dan menyembur keluar ketika
kelopak mata dibuka paksa. Kornea terdapat infiltrat dan mulai tampak erosi. Dilakukan
pemeriksaan swab/apusan pada sampel sekret konjungtiva dengan segera dan didapatkan
adanya Gram negatif diploccocus intraseluler. Diagnosis pada pasien ini adalah…
a. Konjungtivitis viral
b. Konjungtivitis bakterial
c. Ophthalmia Neonatorum
d. Herpetic keratitis
e. Vernal konjungtivitis

10. Organisme penyebab kelainan pada bayi ini adalah…


a. Neisseria gonorrhoeae
b. Chlamydia trachomatis
c. Herpes simplx virus
d. Streptococcus sp.
e. Staphylococcus sp.

Anda mungkin juga menyukai