Anda di halaman 1dari 10

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

(Pathofisiologi dalam Kebidanan)

Disusun oleh :
Fitri Ayu Marpal
(1910104100)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNUVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya
saya telah berhasil menyelesaikan tugas makalah tentang “Kehamilan Ektopik
Terganggu” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga makalah
ini dapat memberikan informasi bagi para pembaca. Makalah ini telah saya usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari kekurangaan, saya menyadari
bahwa didalam penyusunan makalah ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu,
segala saran dan kritik yang membangun dalam penyempurnaan makalah ini sangat
diharapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Aamiin.

Yogyakarta, November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya bagi seorang
wanita yang dapat menyebabkan kondisi yang gawat bagi wanita tersebut.
Keadaan gawat ini dapat menyebabkan suatu kehamilan ektopik terganggu.
Kehamilan ektopik terganggu merupakan peristiwa yang sering dihadapi oleh
setiap dokter, dengan gambaran klinik yang sangat beragam. Hal yang perlu
diingat adalah bahwa pada setiap wanita dalam masa reproduksi dengan gangguan
atau keterlambatan haid yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah dapat
mengalami kehamilan ektopik terganggu.
Berbagai macam kesulitan dalam proses kehamilan dapat dialami para
wanita yang telah menikah. Namun, dengan proses pengobatan yang dilakukan
oleh dokter saat ini bisa meminimalisir berbagai macam penyakit tersebut.
Kehamilan ektopik diartikan sebagai kehamilan di luar rongga rahim atau
kehamilan di dalam rahim yang bukan pada tempat seharusnya, juga dimasukkan
dalam kriteria kehamilan ektopik, misalnya kehamilan yang terjadi pada cornu
uteri. Jika dibiarkan, kehamilan ektopik dapat menyebabkan berbagai komplikasi
yang dapat berakhir dengan kematian.
Istilah kehamilan ektopik lebih tepat daripada istilah ekstrauterin yang
sekarang masih banyak dipakai. Diantara kehamilan-kehamilan ektopik, yang
terbanyak terjadi di daerah tuba, khususnya di ampulla dan isthmus. Pada kasus
yang jarang, kehamilan ektopik disebabkan oleh terjadinya perpindahan sel telur
dari indung telur sisi yang satu, masuk ke saluran telur sisi seberangnya.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaskud dengan kehamilan ektopik terganggu?


2. Bagaimanakah tanda dan gejala kehamilan ektopik terganggu?
3. Bagaimankah penanganan terhadap KET?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaskud dengan KET
2. Untuk mrengetahui bagaimanakah tanda dan gejala KET
3. Untuk mrengetahui baimanakah penanganan terhadap KET

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Istilah ektopik berasal dari bahasa Inggris, ectopic, dengan akar kata dari
bahasa Yunani, topos yang berarti tempat. Jadi istilah ektopik dapat diartikan
“berada di luar tempat yang semestinya”. Apabila pada kehamilan ektopik terjadi
abortus atau pecah, dalam hal ini dapat berbahaya bagi wanita hamil tersebut
maka kehamilan ini disebut kehamilan ektopik terganggu.
Menurut Manuaba (2014), terdapat dua pengertian yang perlu mendapat
perhatian, yaitu kehamilan ektopik adalah kehamilan yan berimplantasi diluar
endometrium normal dan kehamilan ekstrauterin adalah kehamilan yang
berimplantasi diluar uterus. Dengan pengertian ini maka kehamilan pada pars
interstitial tuba dan kehamilan pada servikal termasuk kehamilan ekstrauterin,
tetapi mempunyai sifat kehamilan ektopik yang sangat berbahaya.
Menurut Saifuddin (2016), kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana
setelah fertilisasi, implantasi terjadi diluar endometrium kavum uteri. Sedangkan
kehamilan ektopik tergangguialah kehamilan ektopik yang mengalami abortus
atau rupture apabila masa kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang
implantasi (misalnya : Tuba).

B. Klasifikasi

Menurut Prawirohardjo (2016), macam macam kehamilan ektopik berdasarkan


lokasinya antara lain :

1. Kehamilan Ektopik Tuba Pars interstisialis, isthmus, ampulla, infundibulum,


fimbria.
2. Kehamilan Ektopik Uterus Kanalis servikal, diverkulum, kornu, tanduk
rudimenter.
3. Kehamilan Ovarium.
4. Kehamilan Ektopik Intraligamenter
5. Kehamilan Abdominal
6. Kombinasi Kehamilan dalam & luar Uterus
Kehamilan ektopik yang paling banyak terjadi adalah dituba, hal ini
disebabkan oleh adanya hambatan perjalanan ovum yang tidak dibuahi ke kavum
uteri, hal ini dapat disebabkan oleh:
1. Adanya sikatrik pada tuba
2. Gangguan kelainan bawaan pada tuba
3. Gangguan fisiologis pada tuba karena pengaruh hormonal

C. Etiologi
Kehamilan ektopik terjadi karena hambatan pada perjalanan sel telur dari
indung telur (ovarium) ke rahim (uterus). Dari beberapa studi faktor resiko yang
diperkirakan sebagai penyebabnya adalah Infeksi saluran telur (salpingitis), dapat
menimbulkan gangguan pada motilitas saluran telur.
a. Riwayat operasi tuba.
b. Cacat bawaan pada tuba, seperti tuba sangat panjang.
c. Kehamilan ektopik sebelumnya.
d. Aborsi tuba dan pemakaian IUD.
e. Kelainan zigot, yaitu kelainan kromosom.
f. Bekas radang pada tuba; disini radang menyebabkan perubahan-perubahan
pada endosalping, sehingga walaupun fertilisasi dapat terjadi, gerakan ovum ke
uterus terlambat.
g. Operasi plastik pada tuba.
h. Abortus buatan.

D. Patofisiologi
Prinsip patofisiologi yakni terdapat gangguan mekanik terhadap ovum yang
telah dibuahi dalam perjalanannya menuju kavum uteri. Pada suatu saat
kebutuhan embrio dalam tuba tidak dapat terpenuhi lagi oleh suplai darah dari
vaskularisasi tuba itu. Ada beberapa kemungkinan akibat dari hal ini yaitu :
1. Kemungkinan “tubal abortion”, lepas dan keluarnya darah dan jaringan ke
ujung distal (fimbria) dan ke rongga abdomen. Abortus tuba biasanya terjadi
pada kehamilan ampulla, darah yang keluar dan kemudian masuk ke rongga
peritoneum biasanya tidak begitu banyak karena dibatasi oleh tekanan dari
dinding tuba.
2. Kemungkinan ruptur dinding tuba ke dalam rongga peritoneum, sebagai
akibat dari distensi berlebihan tuba.
3. Faktor abortus ke dalam lumen tuba. Ruptur dinding tuba sering terjadi bila
ovum berimplantasi pada ismus dan biasanya pada kehamilan muda. Ruptur
dapat terjadi secara spontan atau karena trauma koitus dan pemeriksaan
vaginal. Dalam hal ini akan terjadi perdarahan dalam rongga perut, kadang-
kadang sedikit hingga banyak, sampai menimbulkan syok dan kematian.

E. Manifestasi Klinik
Gejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu sangat berbeda-beda; dari
perdarahan yang banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya
gejala yang tidak jelas sehingga sukar membuat diagnosanya. Gejala dan tanda
tergantung pada lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba,
tuanya kehamilan, derajat perdarahan yang terjadi dan keadaan umum penderita
sebelum hamil. Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting kedua pada
kehamilan ektopik terganggu.
Hal ini menunjukkan kematian janin. Kehamilan ektopik terganggu sangat
bervariasi, dari yang klasik dengan gejala perdarahan mendadak dalam rongga
perut dan ditandai oleh abdomen akut sampai gejala-gejala yang samar-samar
sehingga sulit untuk membuat diagnosanya.

F. Diagnosis
Walaupun diagnosanya agak sulit dilakukan, namun beberapa cara
ditegakkan, antara lain dengan melihat :
1. Anamnesis dan gejala klinis
Riwayat terlambat haid, gejala dan tanda kehamilan muda, dapat ada atau
tidak ada perdarahan per vaginam, ada nyeri perut kanan / kiri bawah. Berat
atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam
peritoneum.
2. Pemeriksaan fisis
a) Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di daerah
adneksa.
b) Adanya tanda-tanda syok hipovolemik, yaitu hipotensi, pucat dan
ekstremitas dingin, adanya tanda-tanda abdomen akut, yaitu perut
tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen.
c) Pemeriksaan ginekologis
3. Pemeriksaan dalam: seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uteris
kanan dan kiri.
4. Pemeriksaan Penunjang
a) Laboratorium : Hb, Leukosit, urine B-hCG (+). Hemoglobin menurun
setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat.
b) b) USG : - Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri
- Adanya kantung kehamilan di luar kavum uteri
- Adanya massa komplek di rongga panggul
5. Kuldosentesis : suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam
kavum Douglas ada darah.
6. Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan laparotomi.
7. Ultrasonografi berguna pada 5 – 10% kasus bila ditemukan kantong gestasi di
luar uterus.

G. Penanganan
Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah laparotomi. Pada
laparotomi perdarahan selekas mungkin dihentikan dengan menjepit bagian dari
adneksa yang menjadi sumber perdarahan. Keadaan umum penderita terus
diperbaiki dan darah dalam rongga perut sebanyak mungkin dikeluarkan. Dalam
tindakan demikian, beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu: kondisi
penderita pada saat itu, keinginan penderita akan fungsi reproduksinya, lokasi
kehamilan ektopik. Hasil ini menentukan apakah perlu dilakukan salpingektomi
(pemotongan bagian tuba yang terganggu) pada kehamilan tuba. Dilakukan
pemantauan terhadap kadar HCG (kuantitatif). Peninggian kadar HCG yang
berlangsung terus menandakan masih adanya jaringan ektopik yang belum
terangkat.
Penanganan pada kehamilan ektopik dapat pula dengan transfusi, infus,
oksigen, atau kalau dicurigai ada infeksi diberikan juga antibiotika dan
antiinflamasi. Sisa-sisa darah dikeluarkan dan dibersihkan sedapat mungkin
supaya penyembuhan lebih cepat dan harus dirawat inap di rumah sakit.

H. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi yaitu :
 Pada pengobatan konservatif, yaitu bila kehamilan ektopik terganggu telah
lama berlangsung (4-6 minggu), terjadi perdarahan ulang, Ini merupakan
indikasi operasi.
 Infeksi
 Sterilitas
 Pecahnya tuba falopii
 Komplikasi juga tergantung dari lokasi tumbuh berkembangnya embrio

I. Prognosis
Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan
diagnosis dini dengan persediaan darah yang cukup. Hellman dkk., (1971)
melaporkan 1 kematian dari 826 kasus, dan Willson dkk (1971) 1 diantara 591
kasus. Tetapi bila pertolongan terlambat, angka kematian dapat tinggi. Sjahid dan
Martohoesodo (1970) mendapatkan angka kematian 2 dari 120 kasus. Penderita
mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kehamilan ektopik
kembali. Selain itu, kemungkinan untuk hamil akan menurun. Hanya 60% wanita
yang pernah mengalami kehamilan ektopik terganggu dapat hamil lagi, walaupun
angka kemandulannya akan jadi lebih tinggi. Angka kehamilan ektopik yang
berulang dilaporkan berkisar antara 0 – 14,6%. Kemungkinan melahirkan bayi
cukup bulan adalah sekitar 50% (1,2,7).

J. Diagnosa Banding
Diagnosa bandingnya adalah :
 Infeksi pelvic
 Kista folikel
 Abortus biasa
 Radang panggul,
 Torsi kita ovarium,
 Endometriosis

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya bagi seorang
wanita yang dapat menyebabkan kondisi yang gawat bagi wanita tersebut.
Keadaan gawat ini dapat menyebabkan suatu kehamilan ektopik terganggu.
Kehamilan ektopik terganggu (KET), adalah kehamilan ektopik yang terganggu,
dapat terjadi abortus atau pecah, dan membahayakan wanita tersebut.
Terdapat sejumlah faktor predisposisi yang dapat meneyababkan kerusakan
tuba dan disfungsi tuba. Riwayat ooperasi tuba sebelumnya apakah, apakah untuk
mempebaiki potensi tuba ataupun utnuk sterislisasi, meningkatkanrisiko
terjadinya penyempitn lumen. Riwayat salpingitis merupakan risiko yang umum
ditemukan.

DAFTAR PUSTAKA
Arif, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta 2001. Hal. 267-271.
Cunningham, F. Gary, M.D.: Obstetri Williams E/18. Jakarta, EGC, 1995.
Prawirohardjo, Sarwono, 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.
Sujiyati,dkk.2015. Asuhan Patologi Kebidanan. Yogyakarta:Nuhamedika
Supriyadi Teddy,2014, Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai