01 Kunci Kimia 11a K-13 PDF
01 Kunci Kimia 11a K-13 PDF
1. menganalisis
menganalis is struktur
struktur dan
dan sifat
sifat senyawa
senyawa hidrokarbon
hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon karbon dan
dan penggolongan
penggolongan senyawany
senyawanya,
a,
serta menyebutkan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan beserta cara mengatasinya;
2. terampil
terampil menyaji
menyajikan
kan hasil
hasil diskusi
diskusi kelompok
kelompok mengena
mengenaii pembuatan
pembuatan isomerisomer serta penamaa
penamaan n senyawa
senyawa hidrokarb
hidrokarbon.
on.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. mengagumi dan mensyukuri keberadaan senyawa hidrokarbon yang berguna bagi kelangsung kelangsungan
an hidup
hidup manusia
manusia kemudian
memanfaatkan sebaik-baiknya;
2. mempunyai rasa ingin
ingin tahu yang tinggi,
tinggi, bersikap
bersikap jujur, teliti, serta aktif
aktif saat
saat bekerja
bekerja sama
sama dalam kelompok praktikum.
Senyawa Hidrokarbon
Mempelajari
1. Seja
Sejara
rahh Perkem
Perkemba bang
ng-- 1. Tata Na
Nama 1. Reaksii Substit
Reaks Substitusi
usi 1. Bida
Bidang
ng Pa
Pang
nganan
an Senyawa Organik 2. Isomer 2. Reaks
Reaksii Ad
Adisi
isi 2. Bi
Bida
dang
ng Sa
Sand
ndanang
g dan
dan
2. Ide
Identi
ntifik
fikas
asii Adany
Adanya a 3. Sifa
Sifat-
t-S
Sif
ifat
at 3. Reaksi
Reaksi Elim
Elimina
inasi
si Papan
Unsurr Karbon
Unsu Ka rbon dan
dan Hidro-
Hidro- 4. Pem
embu
buaata
tan
n 4. Reaksi
Reaksi Oks
Oksida
idasi
si 3. Bi
Bidan
dang
g Sen
Senii dan
dan Es
Este
te--
gen dalam Senyawa 5. Kegunaan tika
Organik
3. S um
um be
be r Se Se ny
ny aw
aw a
Organik atau Senyawa
Karbon
4. Ke
Kekh
khas
asanan Ato
Atom
m Kar
Karbo
bon
n
dalam Membentuk
Senyawa Hidrokarbon
5. Po
Posi
sisi
si Ato
Atomm Karb
Karbon
on
6. P en
en gg
gg ol
ol on
on ga
ga n Se
Se -
nyawa Hidrokarbon
Mampu
• Mengidentifi
Mengiden tifikasi
kasi unsu
unsurr C dan H dalam
dalam seny
senyawa
awa organ
organik.
ik.
• Menentuk
Mene ntukan
an atom C primer,
primer, atom
atom C sekunder,
sekunder, atom C tersier
tersier,, dan atom C kuartene
kuartenerr dalam senyaw
senyawaa hidrokarb
hidrokarbon.
on.
• Menentukan tata nama
nama senyawa
senyawa hidrokarbon
hidrokarbon berdasarkan
berdasarkan strukturnya atau menentukan
menentukan rumus struktur
struktur berdasarkan
berdasarkan namanya.
• Menentuk
Mene ntukan
an isomer-is
isomer-isomer,
omer, sifat-
sifat-sifa
sifat,
t, pembuatan
pembuatan,, dan kegunaan
kegunaan alkana,
alkana, alkena,
alkena, dan alkuna.
alkuna.
• Menjela
Menjelaskan
skan reak
reaksi-r
si-reaks
eaksii seny
senyawa
awa hidr
hidrokar
okarbon.
bon.
• Menjelas
Menjelaskan
kan kegu
kegunaan
naan sen
senyawa
yawa hidr
hidroka
okarbon
rbon dan karb
karbon.
on.
• Menyebutkan
Menyebutk an dampak pembakaran senyawa hidrokarbo hidrokarbonn terhadap lingkunga
lingkungan n dan kesehatan beserta cara mengatasinya
mengatasinya..
• Mensyukuri
Mensyuk uri keberadaan
keberadaan senyawa hidrokarb
hidrokarbon on yang
yang bermanfaa
bermanfaatt dalam
dalam kehidupa
kehidupan n sehari-hari.
sehari-hari.
• Mempunyai rasa ingin
ingin tahu yang tinggi,
tinggi, bersikap
bersikap jujur, teliti, serta
serta aktif
aktif saat bekerja
bekerja sama
sama dalam kelompok praktikum.
Senyawa Hidrokarbon
Mempelajari
1. Seja
Sejara
rahh Perkem
Perkemba bang
ng-- 1. Tata Na
Nama 1. Reaksii Substit
Reaks Substitusi
usi 1. Bida
Bidang
ng Pa
Pang
nganan
an Senyawa Organik 2. Isomer 2. Reaks
Reaksii Ad
Adisi
isi 2. Bi
Bida
dang
ng Sa
Sand
ndanang
g dan
dan
2. Ide
Identi
ntifik
fikas
asii Adany
Adanya a 3. Sifa
Sifat-
t-S
Sif
ifat
at 3. Reaksi
Reaksi Elim
Elimina
inasi
si Papan
Unsurr Karbon
Unsu Ka rbon dan
dan Hidro-
Hidro- 4. Pem
embu
buaata
tan
n 4. Reaksi
Reaksi Oks
Oksida
idasi
si 3. Bi
Bidan
dang
g Sen
Senii dan
dan Es
Este
te--
gen dalam Senyawa 5. Kegunaan tika
Organik
3. S um
um be
be r Se Se ny
ny aw
aw a
Organik atau Senyawa
Karbon
4. Ke
Kekh
khas
asanan Ato
Atom
m Kar
Karbo
bon
n
dalam Membentuk
Senyawa Hidrokarbon
5. Po
Posi
sisi
si Ato
Atomm Karb
Karbon
on
6. P en
en gg
gg ol
ol on
on ga
ga n Se
Se -
nyawa Hidrokarbon
Mampu
• Mengidentifi
Mengiden tifikasi
kasi unsu
unsurr C dan H dalam
dalam seny
senyawa
awa organ
organik.
ik.
• Menentuk
Mene ntukan
an atom C primer,
primer, atom
atom C sekunder,
sekunder, atom C tersier
tersier,, dan atom C kuartene
kuartenerr dalam senyaw
senyawaa hidrokarb
hidrokarbon.
on.
• Menentukan tata nama
nama senyawa
senyawa hidrokarbon
hidrokarbon berdasarkan
berdasarkan strukturnya atau menentukan
menentukan rumus struktur
struktur berdasarkan
berdasarkan namanya.
• Menentuk
Mene ntukan
an isomer-is
isomer-isomer,
omer, sifat-
sifat-sifa
sifat,
t, pembuatan
pembuatan,, dan kegunaan
kegunaan alkana,
alkana, alkena,
alkena, dan alkuna.
alkuna.
• Menjela
Menjelaskan
skan reak
reaksi-r
si-reaks
eaksii seny
senyawa
awa hidr
hidrokar
okarbon.
bon.
• Menjelas
Menjelaskan
kan kegu
kegunaan
naan sen
senyawa
yawa hidr
hidroka
okarbon
rbon dan karb
karbon.
on.
• Menyebutkan
Menyebutk an dampak pembakaran senyawa hidrokarbo hidrokarbonn terhadap lingkunga
lingkungan n dan kesehatan beserta cara mengatasinya
mengatasinya..
• Mensyukuri
Mensyuk uri keberadaan
keberadaan senyawa hidrokarb
hidrokarbon on yang
yang bermanfaa
bermanfaatt dalam
dalam kehidupa
kehidupan n sehari-hari.
sehari-hari.
• Mempunyai rasa ingin
ingin tahu yang tinggi,
tinggi, bersikap
bersikap jujur, teliti, serta
serta aktif
aktif saat bekerja
bekerja sama
sama dalam kelompok praktikum.
2 Hidrokarbon
Dua atom C berikatan rangkap dua sehingga 10. Jawaban: c
senyawa tersebut termasuk senyawa hidro- Rantai karbon terpendek ditunjukkan oleh rantai
karbon alifatik tidak jenuh. lurusnya. Rantai karbon lurus pada a dan e
7. Jawaban: e berjumlah 5 atom C, pada b berjumlah 6 atom C,
Senyawa di atas termasuk senyawa aromatik. pada c berjumlah 4 atom C, dan pada d berjumlah
Senyawa aromatik adalah senyawa karbosiklik 7 atom C. Jadi, senyawa hidrokarbon yang mem-
yang rantai lingkarnya terdiri atas enam atom punyai rantai karbon terpendek yaitu:
karbon dengan ikatan terkonjugasi. Senyawa H
dengan ikatan terkonjugasi adalah senyawa yang l
mempunyai ikatan rangkap dan ikatan tunggal HH – C – H H H
l l l l
yang letaknya berselang-seling. H – C ––– C –––– C – C – H
8. Jawaban: a l l l l
H H– C – H H H
Senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah l
senyawa yang rantai karbonnya mempunyai H
ikatan rangkap. Bentuk rantai karbon untuk
11. Jawaban: d
senyawa C 2H2, C2H6, C3H8, C4H10, dan C5H12
Atom karbon memiliki empat elektron valensi
sebagai berikut.
yang digunakan untuk berikatan. Setiap atom
C2H2: H – C ≡ C – H karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen
(senyawa hidrokarbon tidak jenuh) tunggal melalui penggunaan bersama empat
pasang elektron dengan atom lain. Apabila
sepasang elektron ikatan digambarkan dengan
C2 H 6 : satu garis, berarti atom karbon dapat berikatan
dengan atom lain menggunakan empat garis.
Apabila kurang atau lebih dari empat garis, terjadi
(senyawa hidrokarbon jenuh)
kesalahan.
C3 H 8 : 1)
C4H10 : 2)
C5H12 :
3)
4 Hidrokarbon
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d 4 5 6 7
4)
Senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah
3
senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan
rangkap dua atau ikatan rangkap tiga pada rantai 2
karbonnya. Rantai seperti ini dimiliki oleh alkena 1
2. Jawaban: c
3,3-dimetil-4-propilheksana
3 2 1
4 4. Jawaban: a
1 2 3 4 5 6
5 1) CH3 – CH 2 – CH – CH – CH 2 – CH3
6 l l
CH3 – CH2 CH2 – CH3
Senyawa tersebut termasuk golongan alkana
dengan rantai induk heksana (enam atom C). 3,4-dietilheksana (sesuai aturan IUPAC)
Penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat 7 6 5 4 3 2 1
dengan cabang, yaitu sebelah kanan sehingga 2) CH2 – CH 2 – CH 2 – CH – CH2 – CH2 – CH3
cabang metil (-CH 3) terletak pada atom C nomor l l
8
2 dan 4. Dengan demikian, nama senyawa CH3 CH3
tersebut adalah 2,2,4-trimetilheksana. Nama yang benar adalah 4-metiloktana
3. Jawaban: c (bukan 1,4-dimetilheptana).
2 3 4 5 6 7
3) CH2 – CH 2 – CH – CH2 – CH 2 – CH 3
3 4 5 6
1) l l
1
2 CH3 CH3
1
Nama yang benar adalah 4-metilheptana,
3-etil-3,4-dimetilheksana
bukan 1,3-dimetilheksana.
1
2
CH3
3 4 5 6 7 6 5
l 4 3 2 1
2) 4) CH 3 – CH 2 – C – CH2 – CH 2 – CH – CH3
l l
CH3 CH3
3,3,4-trimetilheksana
Nama yang benar adalah 2,5,5-trimetil heptana,
bukan 3,3,6-trimetilheptana.
1 2 3 4 5 7 6 5 4 3 2 1
3) 5) CH3 – CH 2 – CH 2 – CH – CH – CH 2 – CH 3
l l
CH3 – CH2 CH3
3-etil-2,2-dimetilpentana Nama yang benar adalah 4-etil-3-metilheptana,
bukan 4-etil-5-metilheptana.
(C7H16)
5
2,3-dimetilpentana
6
1) Heksana
(C6H14) Senyawa tersebut merupakan senyawa alkena
dengan rantai induk heksena (6 atom C).
2) 2-metilpentana
Penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat
(C6H14) dengan ikatan rangkap yaitu dari sebelah kanan
sehingga ikatan rangkap mendapat nomor 2.
Cabang metil (–CH3) terletak pada atom C nomor
3) 2,2-dimetilbutana 3 dan 4. Dengan demikian, nama senyawa
tersebut adalah 3,4-dimetil-2-heksena.
10. Jawaban: b
(C6H14)
Isomer merupakan senyawa-senyawa yang
memiliki rumus molekul sama, tetapi rumus
strukturnya berbeda.
4) 2,2,3-trimetilbutana n-heksana (C 6H14):
CH3 – CH 2 – CH2 – CH 2 – CH 2 – CH 3
(C7H16) 2,2-dimetilbutana (C6H14):
CH3
|
Jadi, nama salah satu isomer senyawa tersebut
CH3 – C – CH 2 – CH 3
adalah 2,2,3-trimetilbutana.
|
7. Jawaban: d CH3
Titik didih senyawa alkana dipengaruhi oleh Keduanya merupakan isomer karena memiliki
massa molekul relatif. Semakin sedikit jumlah rumus molekul yang sama (C 6H14), tetapi rumus
atom C, massa molekul relatinya semakin kecil strukturnya berbeda.
6 Hidrokarbon
Sementara itu, pilihan a, c , d, dan e bukan 13. Jawaban: c
5 4 3 2 1
pasangan isomer karena rumus molekul antara 1)
kedua senyawa pada pasangan tersebut berbeda. 6
Pilihan a
n-butana: CH3 – CH2 – CH2 – CH3 (C4H10) beda 7
(bukan
1-butena: CH2 = CH – CH2 – CH3 (C4H8) isomer)
Pilihan c 4,5-dimetil-3-heptena
2-metilpropana: CH3 – CH – CH3 (C4H10)
|
beda
CH3 5 4 3 2 1
(bukan 2)
2-metilpropena: H2C = C – CH3 (C4H8) isomer) 6
|
CH3 7
Pilihan d
2,3-dimetilpentana: 5-etil-4,5-dimetil-3-heptena
CH3 – CH – CH – CH 2 – CH3 (C7H16)
| | 5 4 3 2 1
beda 3)
CH3 CH3
(bukan 6
3-metilpentana: isomer)
CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH3 (C 6H14)
7
|
CH3
4-etil-3,5-dimetil-3-heptena
Pilihan e
4-metil-2-pentuna: 2 3 4 5 6
1
CH3 – C ≡ C – CH – CH3 (C 6H10) 4)
|
CH3 beda
4-metil-2-pentena: (bukan 3-etil-2,4-dimetil-3-heksena
CH3 – CH = CH – CH – CH 3 (C 6H12) isomer)
| 1 2 3 4 5 6
CH3 5)
11. Jawaban: c
3-etil-2,2-dimetil-3-heksena
2-heksena (C6H12) Jadi, rumus struktur 4-etil-3,5-dimetil-3-heptena
Isomer posisi terjadi pada senyawa-senyawa ditunjukkan oleh opsi c.
yang memiliki rumus molekul dan kerangka atom 14. Jawaban: a
karbon sama, tetapi posisi ikatan rangkapnya/ Isomer geometri terjadi pada senyawa-senyawa
gugus fungsinya berbeda. Dengan demikian, yang mempunyai rumus molekul, gugus fungsi,
isomer posisi struktur di atas sebagai berikut. dan kerangka atom kabon sama, tetapi orientasi
H2C == CH – CH 2 – CH2 – CH 2 – CH 3 gugus-gugus di sekitar ikatan rangkap berbeda.
1-heksena Isomer geometri dapat terjadi pada alkena yang
H3C – CH2 – CH == CH – CH2 – CH 3 kedua atom C ikatan rangkapnya masing-masing
3-heksena mengikat 2 jenis gugus yang berbeda seperti pada
Jadi, jumlah isomer posisi struktur di atas adalah 3. struktur a.
12. Jawaban: a
Sifat-sifat alkena antara lain titik lelehnya
berbanding lurus dengan massa molekulnya,
dapat dioksidasi oleh KMnO 4 menghasilkan trans 2-butena
etilen glikol, dapat dibuat melalui reaksi eliminasi
alkana, dapat diadisi oleh asam halida, serta
alkena lebih reaktif dibandingkan alkana.
CH3
Senyawa tersebut merupakan golongan alkuna Senyawa tersebut merupakan alkuna dengan
dengan rantai induk heptuna (7 atom C). rantai induk pentuna (5 atom C). Penomoran
Penomoran dimulai dari kiri bawah sehingga dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan
ikatan rangkap tiga terletak pada nomor 1. rangkap tiga yaitu dari sebelah kiri sehingga
Cabang metil (–CH3) terletak pada atom C nomor ikatan rangkap tiga mendapat nomor 1. Pada atom
4. Jadi, nama senyawa tersebut adalah 4-metil-
C nomor 3 terdapat cabang etil (-CH 2-CH3) serta
1-heptuna.
pada atom C nomor 4 terdapat dua cabang metil
19. Jawaban: e (-CH3). Jadi, nama senyawa tersebut adalah
Senyawa tersebut mempunyai rumus molekul
3-etil-4,4-dimetil-1-pentuna.
C 6H 10 . Jadi, senyawa tersebut merupakan
isomer dari heksuna (C 6H10). 23. Jawaban: c
Rumus molekul butuna: C 4H6, butena: C4H8, Alkuna dapat dibuat dengan cara memanaskan
pentuna: C5H8, heptuna: C7H12. campuran dihaloalkana dengan KOH melalui
reaksi berikut.
20. Jawaban: c CH3 – CH – CH – CH 3(aq ) + 2KOH(aq ) ⎯→
Isomer C6H10 sebagai berikut. | |
1) Br Br
1-heksuna 2,3-dibromobutana (dihaloalkana)
CH3 – C ≡ C – CH3(g ) + 2KBr(aq ) + 2H2O()
2)
2-butuna
3-metil-1-pentuna
8 Hidrokarbon
24. Jawaban: e b. Rumus strukturnya:
M r propuna (C3H4) = 40 g mol–1 CH3 – CH 2 – CH 2 – CH2 – CH2 – CH3
4g (heksana)
Mol propuna =
40 g mol−1
c. Isomer dari C6H14 sebagai berikut.
1
= 10
mol 1) CH3 – CH 2 – CH 2 – CH 2 – CH 2 – CH 3
Jumlah molekul propuna (n-heksana)
13
C4H10(g ) + 2
O2(g ) → 4CO2(g ) + 5H2O(g ) Pada reaksi eliminasi terjadi perubahan ikatan
13
tunggal menjadi ikatan rangkap. Pada reaksi
(5 – x) L (5 – x) L 4(5 – x) L 5(5 – x) L
2 oksidasi, senyawa hidrokarbon bereaksi dengan
Volume CO2 = x + 4(5 – x) okigen menghasilkan gas CO 2 atau CO dan H 2O.
17 = x + 20 – 4x Reaksi reduksi merupakan reaksi yang ditandai
17 = 20 – 3x dengan adanya penurunan bilangan oksidasi.
3x = 25 – 17 Pada reaksi adisi terjadi perubahan ikatan
3x = 3 rangkap menjadi ikatan tunggal.
x=1 4. Jawaban: d
Jadi, volume gas metana = 1 L dan gas butana Reaksi eliminasi etil iodida sebagai berikut.
= (5 – 1) = 4 L. CH3 – CH2I → CH 2 = CH2 + Hl
2. Jawaban: d etil iodida etena asam iodida
10 Hidrokarbon
6. Jawaban: a B. Uraian
Reaksi tersebut merupakan reaksi adisi. Pada
1. a. Reaksi adisi karena terjadi perubahan ikatan
reaksi ini terjadi perubahan ikatan rangkap dua
rangkap dua menjadi ikatan tunggal.
menjadi ikatan tunggal. Apabila hasil reaksi b. Reaksi substitusi karena terjadi penggantian
berupa butana, zat X yang bereaksi merupakan atom H dengan atom Cl.
senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dua c. Reaksi adisi karena terjadi perubahan ikatan
(butena). Dengan demikian, reaksi yang terjadi rangkap tiga menjadi ikatan rangkap dua.
sebagai berikut. d. Reaksi eliminasi karena terjadi penghilangan
H2 /Ni
CH3 – CH2 – CH = CH 2 ⎯⎯→ CH3 – CH2 – CH2 – CH3 gugus Br dari senyawa propana dan terjadi
1-butena butana perubahan ikatan tunggal menjadi ikatan
rangkap dua.
7. Jawaban: a
2. Reaksi eliminasi dehidrohalogenasi adalah reaksi
Adanya ikatan rangkap dalam senyawa
eliminasi yang terjadi pada senyawa alkil halida
hidrokarbon dapat diidentifikasi menggunakan air
dengan melepaskan unsur H dan halogen dari
brom. Jika dalam senyawa hidrokarbon tersebut alkil halidanya membentuk senyawa alkena, air,
mengandung ikatan rangkap, warna air brom dan garam halogen.
yang semula cokelat akan menghilang. Hal ini Contoh:
disebabkan air brom mengadisi ikatan rangkap H H H
dalam senyawa hidrokarbon. | | |
R – CH == CH – R + Br2 ⎯→ H – C – C – C – Br + KOH ⎯→
| | |
H H H
1-bromopropana
8. Jawaban: c
H
+ HBr ⎯→ |
H – C – C = C – H + KBr + H2O
| | |
2-metil-2-butena H H H
Propena
3. a. Senyawa P: CH3 – CH = CH – CH 3
2-butena
Senyawa Q: CH3 – CH2 – CH2 – CH3
butana
2-bromo-2-metilbutana Persamaan reaksi pada proses I:
H2 /Ni
9. Jawaban: d CH3 – CH = CH – CH 3 ⎯⎯→ CH3 – CH2 – CH2 – CH3
Reaksi antara 2-kloro-2-metilpropana dengan 2-butena butana
kalium hidroksida merupakan reaksi dehidro- b. Proses II terjadi reaksi adisi
halogenasi (reaksi eliminasi pada senyawa CH3 – CH = CH – CH3 + Br2 ⎯→ CH3 – CH – CH – CH 3
alkilhalida dengan basa kuat). Reaksi ini 2-butena | |
menghasilkan suatu alkena. Br Br
2,3-dibromobutana
Proses III terjadi reaksi substitusi
+ KOH ⎯→ + KCl + H 2O
CH3–CH2–CH2–CH3+Br2 → CH3–CH2–CH2–CH2–Br+HBr
butana 1-bromobutana
2-kloro-2-metilpropana 2-metilpropena c. Senyawa R: CH3 – CH – CH – CH3
10. Jawaban: d | |
Br Br
Adisi hidrogen pada CH 2 = CH – CH = CH 2 2,3-dibromobutana
(1,3-butadiena) menghasilkan: Senyawa S: CH3 – CH 2 – CH 2 – CH 2 – Br
CH2 = CH – CH = CH2 + H2 → CH2 = CH – CH2 – CH3 1-bromobutana
1-butena
12 Hidrokarbon
B. Uraian 3) Mengatur keseimbangan air dalam
1. a. Sebagai bahan pembuatan gas hidrogen tubuh.
yang dapat digunakan sebagai bahan baku 4) Membantu keseimbangan tubuh, pem-
pembuatan amonia. bentukan antibodi, mengangkut zat-zat
b. Sebagai bahan bakar korek api. gizi, dan sebagai sumber cadangan
c. Sebagai bahan untuk sumber energi pada energi.
bengkel-bengkel las. 3. Karbohidrat diperoleh dari hasil fotosintesis
d. Sebagai bahan polimer polietilena yang tumbuhan hijau. Karbohidrat yang dihasilkan dari
digunakan untuk bahan pelapis karton proses ini berupa glukosa dengan rumus kimia
pembungkus minuman, isolator kawat, tas C6H12O6. Oleh karena karbohidrat tersusun atas
plastik, dan botol-botol plastik. unsur C, H, dan O maka karbohidrat digolongkan
e. Sebagai bahan polimer polistirena yang sebagai senyawa karbon.
banyak digunakan untuk bahan pelapis kabel.
f. Sebagai bahan polimer polipropena (poli- 4. Gas asetilen di industri makanan dimanfaatkan
propilena) yang banyak digunakan untuk untuk membantu mempercepat proses pematang-
pembuatan kotak keranjang botol minuman. an buah.
2. a. Protein disebut polimer karena terbentuk melalui 5. Kayu mengandung senyawa karbon berupa lig-
reaksi polimerisasi dari monomer asam nin, selulosa, dan hemiselulosa. Unsur karbon,
amino (R – CH(NH 2)COOH). hidrogen, dan oksigen terkandung di dalam
senyawa-senyawa tersebut. Plastik merupakan
b. Kegunaan protein sebagai berikut.
polimer dari propilena yang mempunyai 3 atom C.
1) Membantu pertumbuhan dan pemeli-
Plastik mengandung senyawa hidrokarbon yang
haraan sel-sel tubuh.
terdiri atas unsur karbon dan hidrogen.
2) Membantu perubahan proses biokimia
dalam tubuh.
H n
o n a
n k
i b o w
n a n r a
i
a d a a b
r a
d g K a n y m
i
C r o n
k
i r O a K b e K
n w r S n
u a m a
a s a o K n a
g
r n w y t a d
U a n A g n n
O i y e m n o a a
k a
a k
i s n S n
a
o
t o b
l r m i t
w n a e r s A o a a r s
i a
a a k S
i e a i g k N e F u
y g
r f
i b h s
i g o t b
n o t m m k s r a
t m a m
n l
a n d o f
e n e a u e o e i a s i e
S A d S K P P H T I S P
I d
a ,
w n a
a n a
y o e n
n b k
l u
e r
a
S k A k
l
i o ,
s r a A
i n n
d
n i a a
i
f H k d
e l
D A
n
a o
w b
r
a a
y k
n o
e r
d
S i
n H
a o a
d b w n
a r a a
p a y d
i k n n
s o e o n
k r S b o
a d
e i n r b
R H a r
a k a
- a
i a K
s w n o
r
k a u d
a y g i
e n e H
R e K
S
i i
i s s n
s a a a n i a
i i n d g a n k
i s d i i n d e i
t
u
s t m s a g n
k i A i
l k n g a S t
e
a t
s
i
s E O P a n p
a
g s
e b k i i g d
i d a n E
R u a s s n B n P a
e k k a i n
d
S a a d a a
R e e i S B d
R R B
14 Hidrokarbon
A. Pilihan Ganda serta tidak stabil terhadap pemanasan. Adapun
1. Jawaban: e mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi,
Senyawa hidrokarbon aromatik adalah senyawa berikatan ion, serta di alam ditemukan sebagai
hidrokarbon yang rantai karbonnya melingkar garam mineral merupakan sifat senyawa
dengan ikatan rangkap dua terkonjugasi atau anorganik. Jadi yang merupakan pasangan sifat
berselang-seling, contoh: senyawa organik adalah 2) dan 4).
H H 3. Jawaban: a
C C sikloalkana merupakan senyawa hidrokarbon
HC C CH dengan rantai karbon melingkar serta antaratom
| || | C-nya berikatan tunggal, seperti senyawa a .
HC C CH Senyawa b merupakan sikloalkena, senyawa c
C C
H H merupakan senyawa aromatik (benzena),
senyawa d merupakan alkana, serta senyawa e
H H merupakan alkadiena.
| |
H–C–C–H 4. Jawaban: d
| | Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon
H H menghasilkan gas karbon dioksida (CO 2) dan
uap air (H2O). Gas hasil pembakaran yang dapat
merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh mengeruhkan air kapur adalah gas CO 2 ,
karena rantai karbonnya terbuka dan berikatan sedangkan gas yang dapat mengubah warna
tunggal, sedangkan H H kertas kobalt(II) klorida dari biru menjadi merah
| | muda adalah uap air (H 2O). Gas CO merupakan
H – C – C ≡ C – C – H dan hasil pembakaran tidak sempurna suatu senyawa
| |
H H–C–H hidrokarbon.
H | 5. Jawaban: b
H | H H
GC=C–C=C H
merupakan senyawa hidro-
H | H 3 4 5 6
H
2
karbon alifatik tidak jenuh karena mengandung
1
ikatan rangkap tiga dan dua. H H H
| | |
H – C – C ––– C – H Senyawa tersebut merupakan senyawa alkana
| | | dengan rantai induk heksana (6 atom C).
H–C–HH–C–H Penomoran dimulai dari kiri bawah sehingga
| | cabang metil (–CH3) terletak pada atom C nomor
H H 2 dan 4 serta cabang etil (–CH2CH3) terletak
pada atom C nomor 3. Jadi, nama senyawa
merupakan senyawa hidrokarbon alisiklik karena tersebut adalah 3-etil-2,4-dimetilheksana.
rantai karbonnya melingkar dan berikatan tunggal.
6. Jawaban: e
2. Jawaban: c
Sifat senyawa organik antara lain hasil Pada suku-suku homolog tersebut jumlah atom
C sebanyak n, sedangkan jumlah atom H
pembakarannya berupa gas karbon dioksida dan
air, berikatan kovalen, memiliki titik didih dan titik sebanyak (2 × n) + 2. Dengan demikian,
leleh rendah, reaksi berlangsung lambat, sebagian rumus umum homolog tersebut adalah C nH2n + 2.
CnH2n + 2 merupakan alkana.
besar berasal dari makhluk hidup, umumnya tidak
dapat menghantarkan arus listrik, mudah terbakar,
|
CH3
Senyawa di atas memiliki rumus molekul C 9H20.
Kedua senyawa tersebut berisomer kerangka
karena memiliki rumus molekul sama, tetapi Nama sudah sesuai dengan aturan IUPAC.
kerangka atom C-nya berbeda. 11. Jawaban: a
Sementara itu,
CH3 – C ≡ C – CH3 (C4H6) Senyawa Jumlah Titik Leleh Titik Didih
bukan isomer Alkana Atom C (°C) (°C)
CH2 = CH – CH 2 – CH 3 (C4H8)
Butana 4 –138,40 0,5
CH3 – CH – CH3 (C4H10) Pentana 5 –139,74 36,1
|
Heksana 6 –95,00 68,9
CH3 bukan isomer Heptana 7 –90,60 98,4
CH2 = C – CH3 (C4H8) Oktana 8 –56,80 124,7
|
CH 3
Berdasarkan tabel tersebut, semakin panjang
rantai karbon (semakin banyak jumlah atom C),
CH2 = CH 2 (C2H4) titik didih dan titik leleh senyawa alkana semakin
bukan isomer
CH3 – CH3 (C 2H6) tinggi. Pada senyawa alkana tidak terdapat ikatan
CH2 = CH – CH = CH 2 (C4H6) hidrogen.
bukan isomer
CH ≡ C – CH3 (C3H4) 12. Jawaban: c
10. Jawaban: e Reaksi antara 1-butena dengan asam klorida
1) 2-isopropil-3-metilpentana merupakan reaksi adisi. Menurut aturan
2
markovnikov, atom H pada HCl akan terikat pada
1
atom C ikatan rangkap yang mengikat atom H
6 5 4 3 lebih banyak. Sementara itu, atom Cl pada HCl
akan terikat pada atom C ikatan rangkap yang
mengikat atom H lebih sedikit. Dengan demikian,
reaksinya sebagai berikut.
Nama seharusnya 2,3,4-trimetilheksana
CH2 = CH – CH 2 – CH3 + HCl ⎯→CH3 – CH – CH2 – CH3
|
Cl
1-butena 2-klorobutana
16 Hidrokarbon
13. Jawaban: c 17. Jawaban: d
Senyawa hidrokarbon yang dapat menghilangkan
1 2 3 4
warna air brom adalah senyawa hidrokarbon
yang memiliki ikatan rangkap (hidrokarbon tidak
5 6 jenuh) sehingga senyawa yang mungkin adalah
senyawa b, d, dan e. Oleh karena senyawa
Senyawa tersebut merupakan alkena dengan tersebut mempunyai M r = 56 g mol–1, senyawa
rantai induk heksena (6 atom C). Penomoran tersebut adalah senyawa d.
dimulai dari kiri sehingga ikatan rangkap 1) (M r = 54 g mol–1)
berada pada nomor 2. Cabang metil (–CH 3)
terletak pada atom C nomor 2, 3, dan 4.
Dengan demikian, nama senyawa tersebut
adalah 2,3,4-trimetil-2-heksena.
2) (M r = 42 g mol–1)
14. Jawaban: c
Isomer merupakan senyawa-senyawa yang
memiliki rumus molekul sama, tetapi rumus
strukturnya berbeda.
1) Pentana 3) (M r = 54 g mol–1)
H3C – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 (C 5H12)
2) 2-etil-1-butena
(C6H12)
18. Jawaban: d
Isomer posisi terjadi pada senyawa-senyawa
3) 2-metil-2-butena yang memiliki rumus molekul dan kerangka atom
(C5H10) karbon sama, tetapi posisi ikatan rangkapnya
berbeda seperti pada senyawa 1-heksena dan
2-heksena.
4) 3-metil-1-pentena H2C == CH – CH 2 – CH2 – CH2 – CH 3
(C6H12) 1-heksena → ikatan rangkap terletak pada nomor 1
H3C – CH == CH – CH 2 – CH 2 – CH 3
2-heksena → ikatan rangkap terletak pada nomor 2
5) 2,2-dimetilpropana Senyawa 1) dan 4) berisomer kerangka, senyawa
1) dan 5) tidak berisomer, senyawa 2) dan 3)
berisomer kerangka, serta senyawa 4) dan 5)
(C5H12) tidak berisomer. Jadi, senyawa yang berisomer
posisi adalah 3) dan 4).
pada nomor 1.
KoefisienC xHy VCxHy
= 25. Jawaban: b
koefisienO 2 VO2
1 Isomer posisi CH2 = CH – CH2 – CH3 (1-butena)
1
y
= 6,5 yaitu:
(x + 4 )
y CH3 – CH = CH – CH 3 2-butena
x+ 4 = 6,5 Jadi, 1-butena mempunyai isomer posisi
y sebanyak 2.
4+ 4 = 6,5
y
26. Jawaban: e
4
= 2,5 1) Asetilena dibuat dengan mereaksikan karbit
y = 10 (kalsium karbida) dengan air.
Rumus molekul hidrokarbon = C 4H10 (butana). CaC 2 ( s ) + 2H 2 O( ) → C 2 H 2( g ) +
Senyawa ini termasuk hidrokarbon golongan Ca(OH) 2(aq )
alkana dan bersifat jenuh.
2) Perbandingan mol air dengan mol gas
y 10 asetilena adalah 2 : 1.
Volume H2O yang dihasilkan = 2
= 2
= 5L.
3) Kegunaan gas asetilena adalah untuk
22. Jawaban: b mengelas besi.
Fungsi protein dalam tubuh yaitu membantu 4) Perbandingan mol CaC2 (karbit) dengan H 2O
pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel dalam adalah 1 : 2.
tubuh, pembentukan zat antibodi, mengangkut Jadi, pasangan pernyataan yang benar tentang
zat-zat gizi, dan cadangan energi. gas asetilena terdapat pada angka 3) dan 4).
Mengatur metabolisme lemak merupakan fungsi
karbohidrat. Pelindung tubuh dari perubahan 27. Jawaban: e
cuaca, membantu pengeluaran sisa pencernaan, Dengan jumlah atom C, senyawa hidrokarbon
dan melindungi organ-organ tubuh bagian dalam rantai lurus memiliki tekanan uap lebih rendah
merupakan fungsi lemak. daripada hidrokarbon rantai bercabang. Semakin
banyak jumlah cabang suatu senyawa
23. Jawaban: c hidrokarbon maka tekanan uapnya semakin
Propilena glikol digunakan dalam industri tinggi. Hal ini disebabkan gaya tarik-menarik
makanan sebagai penyedap rasa, pelarut antarmolekul pada senyawa hidrokarbon rantai
makanan, dan humektan. Etilena glikol digunakan lurus lebih kuat daripada rantai bercabang.
sebagai zat aditif untuk menurunkan titik beku
18 Hidrokarbon
Semakin kuat gaya tarik-menarik antar- a. Rumus molekul: (CH2)5 = C5H10 = pentena.
molekulnya, semakin sukar senyawa tersebut b. Kemungkinan struktur:
menguap (tekanan uap semakin kecil). Jadi, CH2 = CH – CH2 – CH 2 – CH 3: 1-pentena
senyawa hidrokarbon yang memiliki tekanan
paling rendah adalah senyawa hidrokarbon yang : 2-metil-1-butena
memiliki struktur seperti pilihan e.
28. Jawaban: b
: 3-metil-1-butena
6CH ≡ 5C – 4CH – 3CH – 2C ≡ 1CH
2
|
CH3 CH3 – CH == CH – CH 2 – CH 3: 2-pentena
3-metil-1,5-heksadiuna
CH3 : 2-metil-2-butena
29. Jawaban: a
H CH3 CH3 CH3
GC=C H G
C=C H 2. a. Merupakan senyawa nonpolar sehingga
CH3 H H H tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
trans cis pelarut nonpolar seperti CCl 4 atau eter.
b. Semakin banyak jumlah atom C titik didihnya
30. Jawaban: d
semakin tinggi.
Misal: hidrokarbon = CxHy
c. Alkena dengan C2–C4 terdapat dalam fase
y y gas, C 5–C 17 berfase cair, > C 18 berfase
CxHy + (x + 4
)O2 → xCO2 + 2
H2O
padat.
15 mL 75 mL 45 mL d. Dapat mengalami reaksi adisi (pengubahan
Perbandingan koefisien = perbandingan volume ikatan rangkap dua menjadi ikatan tunggal
KoefisienC xHy VCxHy
= V dengan menangkap atom lain).
koefisienCO 2 CO2 Contoh:
1
=
15 CH2 = CH2 + Cl2 → CH2 – CH2
x 45 | |
1 1 Cl Cl
=
x 3 e. Suku-suku alkena lebih reaktif dibanding
x=3 suku-suku alkana, untuk jumlah atom C
KoefisienC xHy VCxHy yang sama. Hal ini disebabkan alkena
= mempunyai jumlah atom H lebih sedikit
koefisienO 2 VO2
1 15 dibanding alkana.
y
= 75 f. Alkena dapat berpolimerisasi (penggabungan
(x + 4
)
1
molekul-molekul sejenis sehingga menjadi
1
y
= 5
molekul raksasa dengan rantai karbon yang
(x + )
4 sangat panjang). Molekul yang bergabung
y
x+ =5 disebut monomer, sedangkan gabungan
4
monomer disebut polimer.
y
3+ =5
4 3. Titik-titik zat cair yang menempel pada dinding
y tabung reaksi hasil pembakaran senyawa organik
=2
4 mampu mengubah warna kertas kobalt(II) dari biru
y =8 menjadi merah muda. Peristiwa ini menunjukkan
Jadi, rumus molekul senyawa tersebut adalah bahwa titik-titik zat cair tersebut adalah air. Air
C 3H 8. (H2O) mengubah warna kertas kobalt(II) dari biru
B. Uraian menjadi merah muda. Kesimpulan percobaan ini
adalah pembakaran senyawa organik menghasil-
1. (CH2) n = 70
kan air.
(1n × Ar C) + (2n × Ar H) = 70
(1n × 12) + (2n × 1) = 70 4. Isomer pentuna ada tiga yaitu:
14n = 70 HC ≡ C – CH2 – CH 2 – CH3
1-pentuna
n=5
20 Hidrokarbon
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam;
2. menyebutkan komposisi minyak bumi;
3. menjelaskan proses pengolahan dan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya;
4. menyajikan karya tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya;
5. membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan;
6. membedakan reaksi pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan tidak sempurna serta sifat-sifat zat hasil pembakaran;
7. menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan kesehatan.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. mensyukuri keberadaan minyak bumi dan gas alam sebagai kekayaan alam Indonesia dan karunia Tuhan Yang Maha Esa;
2. memiliki sikap tanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur, dan peduli terhadap lingkungan.
Minyak Bumi
Mempelajari
Minyak Bumi dan Gas Alam Bensin dan Dampak Pembakaran Bahan Bakar
Mencakup Mencakup
Mampu
22 Minyak Bumi
8. Jawaban: b secara alami selama berjuta-juta tahun. Suhu dan
Fraksi angka 5) mempunyai atom C sebanyak tekanan ini mengubah materi organik dalam fosil
24–32 dan mendidih pada suhu >350°C sehingga menjadi minyak bumi. Minyak bumi akan ter-
fraksi tersebut berupa parafin. Parafin digunakan kumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir.
sebagai bahan baku pembuatan lilin. Bahan bakar 2. Fraksi-fraksi minyak bumi diperoleh melalui
mesin diesel menggunakan solar, yaitu fraksi proses di dalam menara distilasi. Proses ini
minyak bumi yang mempunyai atom C sebanyak dimulai dengan memompakan minyak mentah
15–25 dan mendidih pada suhu 250–340°C. yang telah dipanaskan hingga suhu 350°C ke
Bahan baku pesawat terbang mengunakan dalam menara distilasi. Di dalam menara,
kerosin, yaitu fraksi minyak bumi yang mempunyai sebagian minyak akan menguap setelah
atom C sebanyak 10–14 dan mendidih pada suhu mencapai titik didihnya. Uap tersebut bergerak
170–250°C. Bahan baku pembuatan plastik melalui bubble caps dan sebagian akan mencair
berasal dari nafta, yaitu fraksi minyak bumi yang lalu mengalir melalui pelat. Cairan yang mengalir
mempunyai atom C sebanyak 8–12 dan mendidih dan keluar dari pelat akan terpisah dari fraksi lain.
pada suhu 70–170°C. Bahan bakar kendaraan Uap yang tidak mencair akan terus naik dan akan
bermotor menggunakan bensin, yaitu fraksi minyak mencair sedikit demi sedikit sesuai titik didihnya
bumi yang mempunyai atom C sebanyak 5–10 pada pelat-pelat yang ada di atasnya. Fraksi-fraksi
dan mendidih pada suhu 35–75°C. minyak bumi diperoleh sesuai titik didihnya.
9. Jawaban: c 3. Minyak mentah dapat dibedakan menjadi minyak
Urutan fraksi minyak bumi dari yang paling ringan mentah ringan dan berat. Perbedaan antara
yaitu bensin, nafta, dan solar. Semakin berat fraksi minyak mentah ringan dan berat terletak pada
minyak bumi, titik didihnya semakin tinggi. kadar logam dan belerang, serta viskositasnya.
Minyak mentah ringan ( light crude oil )
10. Jawaban: b
mengandung logam dan belerang dengan kadar
Reaksi:
yang rendah, sedangkan minyak mentah berat
C30H62 ⎯
∆
→ C7H16 + C9H18 + C4H8 + C10H20 ( heavy crude oil ) mengandung logam dan
Persamaan reaksi di atas merupakan persamaan belerang dengan kadar yang tinggi. Kadar logam
reaksi yang terjadi pada proses cracking . Pada dan belerang dalam minyak mentah berat yang
reaksi tersebut, dapat diketahui bahwa senyawa lebih tinggi daripada minyak mentah ringan
alkana dengan pemanasan pada suhu tinggi mengakibatkan warnanya lebih gelap. Selain itu,
dipecah menjadi senyawa alkana lain dengan minyak mentah ringan memiliki viskositas yang
rantai karbon yang lebih pendek. Treating adalah rendah (encer), sedangkan minyak mentah berat
suatu proses penghilangan pengotor pada fraksi- viskositasnya tinggi sehingga harus dipanaskan
fraksi minyak bumi. Blending adalah proses supaya meleleh.
penambahan zat aditif ke dalam fraksi minyak
4. Keberadaan unsur belerang harus dihilangkan
bumi untuk meningkatkan kualitas produk. Desalting
dalam proses pengolahan minyak bumi karena
adalah proses pengolahan untuk menghilangkan
dapat menyebabkan berbagai masalah. Masalah
kotoran atau garam yang tercampur dalam minyak
yang dapat ditimbulkan sebagai berikut.
mentah. Desulfuring adalah salah satu tahap
a. Terjadi korosi pada peralatan pengolahan
dalam proses treating untuk menghilangkan unsur
minyak bumi.
belerang.
b. Meracuni katalis yang digunakan dalam
proses pengolahan minyak bumi.
B. Uraian
c. Menimbulkan bau yang kurang sedap pada
1. Minyak bumi terbentuk dari hasil akhir penguraian fraksi minyak bumi yang dihasilkan.
bahan-bahan organik yang berasal dari sisa-sisa d. Menimbulkan polusi udara dan gas buang
tumbuhan dan hewan yang terdapat di darat atau hasil produk samping pembakaran yang
maupun di laut. Sisa tumbuhan dan hewan beracun (SO2).
tersebut tertimbun endapan pasir, lumpur, dan zat- e. Menimbulkan hujan asam, jika kadar SO 2 di
zat lain serta mendapat tekanan dan panas bumi udara melebihi ambang batas.
24 Minyak Bumi
4. Jawaban: d 8. Jawaban: b
Struktur Senyawa Rumus Struktur
Mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah
a. CH3(CH2)5CH3 CH3 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH2 –CH3
ketukan ( knocking ) yang ditimbulkannya dan
(n-heptana) dinyatakan dengan bilangan oktan. Ketukan
CH3 – CH2 – CH2 – CH – CH 3
adalah suatu sifat yang kurang baik dari bahan
b. CH3(CH2)2CH(CH3)2
| bakar, yaitu pembakaran terjadi terlalu dini
CH3
(2-metilpentana)
sebelum piston berada pada posisi yang tepat.
Adanya ketukan akan mengurangi efisiensi bahan
c. (CH3)3CCH2CH3 CH3
| bakar (jarak tempuh per satuan volume semakin
CH3 – C – CH 2 – CH3 pendek) dan dapat merusak mesin. Semakin
|
CH3 sedikit jumlah ketukan, semakin baik pula mutu
(2,2-dimetilbutana) bensin dan semakin besar bilangan oktan yang
d. (CH3)3CCH2CH(CH3)2 CH3 dimiliki oleh bahan bakar tersebut. Selain itu,
| banyaknya jelaga yang dihasilkan menunjukkan
CH3 – C – CH 2 – CH – CH 3
| | tingkat efisiensi energi yang dihasilkan saat pem-
CH3 CH3 bakaran. Semakin tinggi bilangan oktan bensin
(2,2,4-trimetilpentana atau isooktana)
maka energi yang dihasilkan semakin efisien.
e. CH3(CH2)6CH3 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – Akibatnya, jumlah jelaga yang dihasilkan akan
CH2 – CH3
(n -oktana)
semakin berkurang. Jadi, bahan bakar yang
memiliki bilangan oktan paling tinggi adalah L.
5. Jawaban: e 9. Jawaban: c
Bensin beroktan rendah jika dibakar akan MTBE (metil tersier butil eter) adalah zat aditif
mengalami reaksi pembakaran tidak sempurna yang ditambahkan ke dalam bensin pada proses
sehingga menghasilkan banyak gas karbon blending sebagai zat antiketukan (anti knocking ).
monoksida dan jelaga. Akibatnya, knalpot ber- Zat ini memiliki sifat mudah larut dalam air
ubah warna menjadi hitam. Sebaliknya, bensin sehingga dapat mencemari air tanah di sekitar
yang beroktan tinggi akan menghasilkan sedikit tempat penyimpanan bensin jika terjadi kebocoran
gas karbon monoksida, sedikit jelaga, dan sedikit pada tangki SPBU. Akibatnya, jika air tanah
suara ketukan pada mesin. tersebut dikonsumsi oleh manusia secara terus-
6. Jawaban: b menerus dapat membahayakan tubuh karena
Untuk dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan MTBE bersifat karsinogenik (penyebab kanker).
kinerja yang optimal, bahan bakar yang digunakan 10. Jawaban: d
oleh suatu kendaraan harus disesuaikan dengan Hubungan yang benar antara zat hasil pem-
desain mesin kendaraan tersebut. Jika mesin bakaran bahan bakar dan dampaknya terhadap
kendaraan menggunakan bahan bakar (bensin) kesehatan sebagai berikut.
yang memiliki bilangan oktan yang lebih rendah dari
Zat Hasil Pembakaran Dampak terhadap
yang seharusnya maka terjadi ketukan ( knocking ) Bahan Bakar Kesehatan
pada mesin. Selain itu, proses pembakaran tidak
sempurna akan terjadi sehingga kinerja mesin tidak a. Karbon monoksida Menimbulkan gangguan
jari ngan paru-pa ru dan
maksimal. Sementara itu, jika bensin yang diguna-
infeksi saluran pernapas-
kan memiliki bilangan oktan yang sesuai dengan an.
mesin kendaraan maka suara ketukan pada mesin
b. Belerang oksida Menurunkan tingkat ke-
akan berkurang dan proses pembakaran sempurna cerdasan anak dan per-
akan terjadi sehingga kinerja mesin menjadi kembangan mental anak.
optimal. Jika bahan bakar yang digunakan memiliki c. Nitrogen oksida Mengurangi jumlah oksigen
bilangan oktan yang lebih tinggi dari yang seharus- dalam darah dan meng-
nya maka akan mengakibatkan bensin sulit terbakar akibatkan jantung bekerja
dalam ruang bakar (bensin sulit menguap). Akibat- lebih berat.
nya, akan terjadi penumpukan kerak pada ruang d. Hidrokarbon Mengakibatkan leukemia
bakar atau klep. dan kanker paru-paru.
26 Minyak Bumi
5. Mesin kendaraan bermotor dapat mengalami komponen rantai karbon lurus yang mudah
knocking karena bahan bakar yang digunakan menguap dan terbakar. Selain itu, saringan udara
beroktan rendah atau tekanan dan temperatur (karburator) pada mesin kendaraan bermotor
dalam ruang bakar yang terlalu tinggi sehingga yang kotor dapat mengakibatkan partikel-partikel
bahan bakar tersebut terbakar sebelum piston lain menempel pada ruang bakar dan meng-
berada pada posisi yang tepat. Bahan bakar yang hambat proses pembakaran sehingga akan
memiliki bilangan oktan rendah didominasi oleh mengakibatkan pembakaran tidak sempurna.
2. Jawaban: b 4. Jawaban: a
Desalting merupakan proses pengolahan untuk Solar terkandung di dalam minyak bumi sebanyak
menghilangkan kotoran atau garam yang ter- 15–20%. Senyawa hidrokarbon yang menyusun
campur dalam minyak mentah ( crude oil ). Pada solar terdiri atas atom C15–C25. Fraksi solar men-
proses desalting , minyak mentah dicampur didih pada suhu 250–340°C. Solar digunakan
dengan air agar mineral-mineral yang ada di sebagai bahan bakar mesin diesel. Jadi,
dalam minyak mentah larut. Selain itu, pada pernyataan yang merupakan ciri dari fraksi solar
proses ini ditambahkan senyawa asam dan basa ditunjukkan oleh angka 1) dan 2).
ke dalam minyak mentah untuk menghilangkan
5. Jawaban: c
senyawa-senyawa nonhidrokarbon. Proses
Fraksi minyak bumi yang ditunjukkan oleh angka
desalting juga dilakukan untuk mencegah terjadi-
(1), (2), (3), (4), dan (5) berturut-turut adalah petro-
nya korosi di pipa-pipa minyak dan mencegah
leum eter dan bensin, nafta, kerosin, solar, dan
tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi.
oli. Kegunaan fraksi-fraksi tersebut sebagai
3. Jawaban: d berikut.
Komponen minyak bumi dapat dipisahkan (1) Petroleum eter digunakan sebagai pelarut
berdasarkan perbedaan titik didihnya. Semakin organik dalam industri dan dry cleaning ;
rendah titik didihnya, senyawa akan semakin bensin (gasolin) digunakan sebagai bahan
mudah menguap. Senyawa yang mudah menguap bakar kendaraan bermotor dan penerbangan
adalah senyawa yang memiliki rantai hidrokarbon bermesin piston, serta sebagai umpan proses
terpendek ( M r kecil). Senyawa a merupakan petrokimia.
senyawa terpendek karena memiliki jumlah atom (2) Nafta digunakan sebagai bahan baku petro-
C yang paling sedikit, yaitu 6. Sementara itu, kimia.
senyawa yang memiliki titik didih tertinggi dan
28 Minyak Bumi
listrik. Bahan bakar industri merupakan kegunaan tersebut. Pada saat pembakaran, bensin yang
dari kerosin, yaitu fraksi minyak bumi yang berkualitas baik akan mengalami pembakaran
memiliki jumlah atom C 10 –C 14 . Bahan baku sempurna sehingga energi yang dihasilkan
industri petrokimia berasal dari nafta, yaitu fraksi semakin efisien. Sebaliknya, bensin yang ber-
minyak bumi yang memiliki jumlah atom C 8 –C12. kualitas rendah akan cenderung mengalami
Sementara itu, bahan bakar mesin diesel merupa- pembakaran tidak sempurna yang dapat meng-
kan kegunaan dari solar, yaitu fraksi minyak bumi hasilkan jelaga dan gas buang CO. Jadi, bahan
yang memiliki jumlah atom C15 –C25. bakar bensin yang diperkirakan memiliki bilangan
13. Jawaban: b oktan tertinggi dan terendah berturut-turut adalah
Pertalite memiliki bilangan oktan 90 yang memiliki bahan bakar I dan G .
sifat sama dengan bensin yang mengandung 19. Jawaban: d
campuran 10% n -heptana dan 90% isooktana. Rumus struktur senyawa di atas memiliki nama
Bensin yang mengandung campuran 8% etanol. Senyawa tersebut merupakan pengganti
n -heptana dan 92% isooktana memiliki bilangan TEL (tetra ethyl lead ) atau tetra etil timbal yang
oktan 92, seperti bilangan oktan pada pertamax. ditambahkan ke dalam bensin untuk menaikkan
Bensin yang mengandung campuran 12% bilangan oktan. Selain etanol, metanol, viscon,
n -heptana dan 88% isooktana memiliki bilangan dan tersier butil alkohol juga digunakan sebagai
oktan 88, seperti bilangan oktan pada premium. zat aditif pengganti TEL karena hasil pembakaran
Bensin yang mengandung campuran 88% bahan bakar yang menggunakan TEL dapat
n -heptana dan 12% isooktana memiliki bilangan membahayakan kesehatan dan lingkungan.
oktan 12. Sementara itu, bensin yang mengandung 20. Jawaban: e
campuran 90% n -heptana dan 10% isooktana TEL adalah zat aditif berbahan timbal (Pb) yang
memiliki bilangan oktan 10. ditambahkan ke dalam bensin untuk menaikkan
14. Jawaban: b angka oktan sehingga tidak menimbulkan efek
Komponen bensin berasal dari isomer-isomer ketukan ( knocking ) pada mesin akibat bensin
heptana dan oktana. Isomer-isomer heptana yang terbakar sebelum adanya percikan api dari
mempunyai jumlah atom C = 7 dan atom H = 16. busi. TEL merupakan singkatan dari tetra ethyl
Sementara itu, isomer-isomer oktana mempunyai lead . Rumus molekul dari TEL, yaitu Pb(C 2H5)4
jumlah atom C = 8 dan atom H = 18. Jadi, senyawa dengan rumus struktur sebagai berikut.
hidrokarbon yang terdapat dalam bensin yaitu
C2H5 C2H5
2,3-dimetil pentana (C7H16) dan 2,2,3,3-tetrametil
butana (C8H18).
Pb
15. Jawaban: e
Bilangan oktan adalah perbandingan antara nilai C2H5 C2H5
ketukan bensin terhadap nilai ketukan dari
campuran hidrokarbon standar, yaitu n -heptana 21. Jawaban: c
dan isooktana. Nilai bilangan oktan ditetapkan nol Gas buang penyebab hujan asam yaitu SO 2 dan
untuk n -heptana karena mudah terbakar dan NOx. Kedua gas ini dapat berikatan dengan uap air
seratus untuk isooktana karena tidak mudah di udara membentuk asam dalam awan. Apabila
terbakar. awan yang mengandung asam turun menjadi hujan,
air hujan tersebut bersifat asam. Sementara itu, gas
16. Jawaban: e
CO merupakan gas beracun yang mudah berikatan
1-pentena lebih sedikit menimbulkan ketukan
dengan hemoglobin. Gas CO 2 mengakibatkan
daripada n - heptana karena angka oktan
terjadinya global warming , sedangkan uap air (H 2O)
1-pentena lebih tinggi daripada bilangan oktan
merupakan gas yang tidak beracun, hasil dari proses
n -heptana. Dengan demikian, 1-pentena lebih
pembakaran senyawa karbon.
berkualitas dan lebih sedikit menimbulkan ketukan
daripada n -heptana. 22. Jawaban: a
Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan.
17. Jawaban: d
Kualitas bensin semakin baik apabila bilangan
Ketukan pada mesin kendaraan disebabkan oleh
oktan semakin tinggi sehingga proses pem-
pembakaran bensin yang terlalu cepat sehingga
bakaran bahan bakar di dalam mesin akan ber-
efisiensi energi yang dihasilkan berkurang.
langsung sempurna. Akibatnya, gas CO yang
18. Jawaban: d dihasilkan dari proses pembakaran bensin
Bilangan oktan menentukan kualitas suatu semakin sedikit. Sebaliknya, dalam ruang bakar
bensin. Semakin tinggi bilangan oktan suatu bensin yang beroktan rendah akan berlangsung
bensin, semakin baik kualitas dari bensin proses pembakaran yang tidak sempurna.
30 Minyak Bumi
dan karbon monoksida, maka kedua gas tersebut hidrokarbon dengan titik didih tinggi supaya bensin
akan saling berusaha untuk dapat berikatan tidak mudah menguap dan terbakar.
dengan hemoglobin dan karbon monoksida akan 4. Bilangan oktan bensin dapat ditingkatkan dengan
berikatan lebih dahulu dengan hemoglobin. beberapa cara berikut.
Akibatnya, jumlah oksigen di dalam darah ber- a. Memperbanyak kadar isooktana dalam
kurang. bensin.
30. Jawaban: b b. Menambahkan zat aditif, seperti penambah-
Beberapa tindakan untuk mengatasi dampak an etanol dalam proses blending .
negatif pembakaran di antaranya sebagai berikut.
c. Metode reforming , yaitu proses perubahan
1) Memproduksi bensin ramah lingkungan,
bentuk molekul bensin yang bermutu kurang
seperti bensin tanpa zat aditif Pb.
baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin
2) Menggunakan sistem EFI (Electronic Fulen
yang lebih bermutu (rantai karbon ber-
Injection ) pada sistem bahan bakar kendaraan.
cabang). Kedua jenis bensin tersebut
3) Menggunakan pengubah katalitik pada
memiliki rumus molekul yang sama, tetapi
sistem buangan kendaraan.
struktur yang berbeda. Reaksi reforming
4) Melakukan penghijauan atau pembuatan
sebagai berikut.
taman dalam kota.
5) Menggunakan bahan bakar alternatif yang C6H14 ⎯→ + H2
dapat diperbarui dan lebih ramah lingkungan,
heksana sikloheksana
seperti bioetanol, tenaga surya, dan sel
bahan bakar. d. Polimerisasi, yaitu proses penggabungan
hidrokarbon rantai pendek (molekul kecil)
B. Uraian menjadi hidrokarbon rantai panjang (molekul
besar). Reaksi polimerisasi sebagai berikut.
1. Proses pembentukan gas alam berasal dari sisa- C4H10(g ) + C3H8(g ) ⎯→ C7H16( ) + H2(g )
sisa tumbuhan dan hewan yang tertimbun endapan
pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun. 5. Zat aditif TEL dan MTBE tidak lagi digunakan
Timbunan material ini mendapat tekanan dan untuk menaikkan bilangan oktan bensin karena
panas bumi secara alami. Bersamaan dengan kedua zat tersebut berbahaya bagi kesehatan dan
proses tersebut, bakteri pengurai merombak mencemari lingkungan. Pembakaran bensin yang
senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa ditambahkan TEL akan membentuk endapan
hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon tersebut terdiri hitam PbO. Endapan ini dapat dihilangkan meng-
atas campuran alkana berwujud gas dengan berat gunakan C2H4Br2 dan menghasilkan senyawa
molekul sedang, seperti metana, etana, propana, PbBr2 yang mudah menguap dan bercampur
butana, isobutana, serta pentana. Gas-gas ini dengan udara. Senyawa PbBr 2 di udara dapat
terkumpul dalam pori-pori batu kapur dan batu mencemari lingkungan dan jika terhirup maka
pasir. Dengan adanya gaya kapilaritas, gas alam senyawa tersebut akan masuk dan terakumulasi
akan bergerak ke atas. Apabila gerakan tersebut dalam tubuh. Logam Pb yang terakumulasi dalam
terhalang oleh batuan kedap (tidak berpori), gas tubuh dapat mengakibatkan kerusakan otak,
akan terperangkap dalam batuan kedap. Pada saat kebutaan, bahkan kematian. Sementara itu,
batuan kedap mendidih (suhu tinggi) akan MTBE memiliki sifat yang mudah larut dalam air
dihasilkan gas alam. sehingga dapat mencemari air tanah jika terjadi
2. Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang kebocoran pada tangki SPBU. Air tanah tersebut
paling komersial, paling banyak diproduksi, dan jika dikonsumsi oleh manusia secara terus-
digunakan. Hal ini karena bensin merupakan menerus dapat membahayakan tubuh karena
bahan bakar kendaraan bermotor yang menjadi MTBE bersifat karsinogenik (penyebab kanker).
alat transportasi sehari-hari. 6. Persamaan reaksi pembakaran bensin yang
3. Kilang minyak memproduksi bensin yang terjadi secara sempurna sebagai berikut.
25
mengandung lebih banyak hidrokarbon dengan C 8H 18 ( ) + 2 O2( g ) → 8CO 2( g ) + 9H 2O( g )
titik didih rendah pada musim dingin karena bensin
(Setara)
hanya terbakar dalam fase uap. Bensin yang
mengandung lebih banyak hidrokarbon dengan a. Berdasarkan persamaan reaksi pembakaran
titik didih rendah akan lebih mudah menguap bensin (setara) di atas, dapat diketahui
dibandingkan dengan bensin dengan komposisi volume gas oksigen yang dibutuhkan untuk
seperti biasa pada musim dingin. Sebaliknya, pada membakar bensin hingga sempurna melalui
musim panas bensin mengandung lebih banyak perbandingan koefisien reaksi masing-
masing komponen.
32 Minyak Bumi
Setelah mempelajari bab ini, siswa:
1. mampu membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi;
2. mampu menentukan ∆H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan;
3. terampil merancang, menyimpulkan, dan menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai siswa:
1. mensyukuri ciptaan Tuhan yang ada di alam berupa energi yang dihasilkan menggunakan prinsip termokimia;
2. mempunyai rasa ingin tahu dan jiwa kreatif tinggi, serta berperilaku jujur, disiplin, teliti, dan proaktif saat bekerja sama dalam
kelompok praktikum.
Termokimia
Mempelajari
Mampu
• Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan dan membuat diagram tingkat energi reaksi termokimia.
• Merancang, melaksanakan, menyimpulkan, dan menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm serta penentuan ∆H reaksi.
• Menentukan ∆H reaksi berdasarkan percobaan kalorimeter, hukum Hess, data entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan.
• Membedakan reaksi pembentukan, penguraian, pembakaran, netralisasi, penguapan, peleburan, sublimasi, dan pelarutan.
• Menyebutkan contoh reaksi eksoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari.
• Menentukan kalor pembakaran bahan bakar.
• Mensyukuri karunia Tuhan Yang Mahakuasa berupa energi yang menyertai berbagai reaksi kimia.
• Mengembangkan rasa ingin tahu dan berjiwa kreatif, serta berperilaku jujur, disiplin, dan teliti saat melakukan berbagai kegiatan.
34 Termokimia
10. Jawaban: c 3. a. Reaksi pelarutan memerlukan kalor berarti
Reaksi: CS2(g ) + 3O2(g ) → CO 2(g ) + 2SO2(g ) + reaksi bersifat endoterm yang menyerap
445 kJ dapat ditulis sebagai CS2(g ) + 3O2(g ) → energi dari lingkungan ke dalam sistem.
Reaksi endoterm mempunyai entalpi positif.
CO2(g) + 2SO2(g ) ∆H = –445 kJ. Terlihat reaksi
Persamaan reaksi termokimia sebagai
merupakan reaksi eksoterm yang melepas kalor/ berikut.
energi ke lingkungan. Berdasarkan reaksi, NaCl(s ) + H2O() → NaCl(aq ) ∆H = +3,9 kJ
sebanyak 1 mol CS2 (76 gram) yang bereaksi
atau NaCl(s ) + H2O() → NaCl(aq ) – 3,9 kJ
menghasilkan 445 kJ kalor yang dilepaskan ke
b. Diagram perubahan entalpi digambarkan
lingkungan. Reaksi eksoterm terjadi karena
sebagai berikut.
entalpi pereaksi (CS2 + 3O2) lebih besar daripada
entalpi hasil reaksi (CO 2 + 2SO 2). Dengan
demikian, entalpi reaksi mempunyai nilai negatif. NaCl(aq )
Sesuai reaksi, jika sebanyak 15,2 gram CS2 (0,2 mol) ∆H = +3,9 kJ
yang direaksikan, kalor yang dihasilkan sebanyak
NaCl(s ) + H2O()
89 kJ.
B. Uraian
4. a. Diagram perubahan energi reaksi menunjuk-
1. Kedua reaksi berbeda karena reaksi (a) merupa- kan entalpi hasil reaksi (HI) lebih besar
kan reaksi eksoterm, sedangkan reaksi (b) daripada entalpi pereaksi (H2 dan I 2 )
merupakan reaksi endoterm. Reaksi eksoterm sehingga reaksi merupakan reaksi endoterm
adalah reaksi yang melepas kalor ke lingkungan yang menyerap energi dari lingkungan.
karena entalpi pereaksi lebih besar daripada b. Diagram perubahan energi tersebut meng-
entalpi hasil reaksi. Entalpi (∆H) reaksi eksoterm gambarkan perubahan energi dalam reaksi
mempunyai nilai negatif. Reaksi endoterm adalah pembentukan 1 mol HI. Energi yang terlibat
reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan sebanyak (594,5 – 568) = 26,5 kJ. Per-
karena entalpi pereaksi lebih kecil daripada entalpi samaan termokimianya ditulis sebagai
hasil reaksi. Entalpi reaksi endoterm mempunyai berikut.
nilai positif. 1 1
H2(g ) + I2(g ) → HI(g ) ∆H = +26,5 kJ
2 2
2. Reaksi antara larutan HBr dengan larutan KOH
Dengan demikian, reaksi pembentukan 2 mol
merupakan reaksi asam dengan basa, yaitu reaksi
HI ditulis sebagai berikut.
netralisasi. Suhu yang lebih dingin menandai
bahwa reaksi membutuhkan kalor atau bersifat H2(g ) + I2(g ) → 2HI(g ) ∆H = +53 kJ
endoterm. Kalor dari lingkungan (gelas beaker ) 5. Reaksi a dan b merupakan reaksi endoterm
diserap ke dalam campuran larutan (sistem) di karena memerlukan kalor atau kalor reaksinya
dalamnya. Oleh karena itu, suhu campuran terasa bertanda negatif. Sementara itu, reaksi c, d, dan
lebih dingin. e merupakan reaksi eksoterm karena melepaskan
kalor atau kalor reaksinya bertanda positif.
A. Pilihan Ganda 1
Cl 2(g ) ∆H = +kJ mol –1. Jadi ∆H°c dan ∆H°d
1. Jawaban: e 2
∆H°c adalah perubahan entalpi pembakaran berturut-turut ditunjukkan oleh nomor 4) dan 5).
Sementara itu, persamaan reaksi 1) adalah
standar suatu senyawa. Contoh persamaan reaksi
perubahan entalpi pembentukan standar gas NH3.
pembakaran ditunjukkan oleh reaksi 4) CH4(g ) +
Persamaan reaksi 2) adalah perubahan entalpi
2O2(g ) → CO2(g ) + 2H2O(g ) ∆H = –kJ mol–1. ∆H°d
pembentukan standar gas H2O. Persamaan
adalah perubahan entalpi penguraian standar
reaksi 3) adalah perubahan entalpi pembentukan
suatu senyawa. Contoh persamaan reaksi pengurai-
standar etanol.
an ditunjukkan reaksi 5) NaCl(s ) → Na( s ) +
3
Harga entalpi reaksi pembakaran 92 gram (2 mol)
Persamaan reaksi CH3Cl(s ) → H2(g ) + C(s ) + etanol adalah (–1.230 × 2) = –2.460 kJ.
2
1 10. Jawaban: d
Cl2(g ) ∆H = –74,8 kJ mol–1 merupakan reaksi
2
Persamaan reaksi termokimia SO3(g ) + H2O() →
penguraian 1 mol CH3Cl. Persamaan reaksi
H2SO4() ∆H = –600 kJ merupakan reaksi pem-
pembentukannya merupakan kebalikan dari
reaksi penguraian dengan nilai peruabahan bentukan H2SO4 yang menghasilkan perubahan
entalpi positif sebagai berikut. entalpi sebesar 600 kJ. Reaksi 8 gram SO3 (0,1 mol)
36 Termokimia
dan 1,8 gram H2O (0,1 mol) adalah (0,1 mol × 600 kJ) 4. a. Persamaan termokimia pembakaran sempurna
= 60 kJ. Pembentukan 2 mol H2SO4 menghasilkan isooktana sebagai berikut.
perubahan entalpi sebesar (2 mol × 600 kJ) = 1.200 1
C8H18() + 12 O2(g ) → 8CO2(g ) + 9H2O(g )
2
kJ. Reaksi pembentukan 9,8 gram (0,1 mol) H2SO4
∆H = –5.500 kJ
menghasilkan entalpi sebesar 60 kJ. Reaksi
b. Persamaan reaksi:
penguraian H2SO4 merupakan kebalikan reaksi 1
pembentukan sehingga memerlukan entalpi C8H18( ) + 12 O2(g ) → 8CO2(g ) + 9H2O(g )
2
sebesar 600 kJ (∆H = +600 kJ). + 5.500 kJ
Massa C8H18 = volume × massa jenis
B. Uraian = 1 liter × 0,684 kg L–1
= 0,684 kg
1
1. Na(s ) + Cl2(g ) → NaCl(s ) ∆H= 412 kJ mol–1 = 684 g
2
Massa 684
87,75 gram Mol C8H18 = = (8 × 12) + (18 × 1)
87,75 gram NaCl = = 1,5 mol M r
58,5 grammol−1
684
Perubahan entalpi yang menyertai pembentukan =
114
1,5 mol NaCl sebesar (1,5 mol × 412 kJ mol–1)
= 6 mol
= 618 kJ.
Dari persamaan reaksi terbaca bahwa untuk
Jadi, entalpi yang menyertai pembentukan 87,75
membakar 1 mol C8H18( ) dibebaskan kalor
gram atau 1,5 mol NaCl sebanyak 618 kJ.
sebanyak 5.500 kJ. Jadi, untuk membakar
2. Persamaan termokimia pembakaran 3 mol 1 liter bensin (terdapat 6 mol isooktana)
metana sebagai berikut. dibebaskan kalor sebanyak
3C H 4 (g ) + 6O 2 (g ) → 3C O 2 (g ) + 6H 2 O( g ) 6
= × 5.500 kJ = 33.000 kJ
∆H = –2.400 kJ. 1
mol metana pada kondisi standar (STP) Jadi, kalor yang dilepaskan dalam pem-
2,8 L bakaran 1 liter bensin sebanyak 33.000 kJ.
22,4 L/mol = 0,125 mol
5. 2Mg(s ) + O2(g ) → 2MgO(s ) ∆ H = –1.204 kJ
Kalor yang dilepaskan pada keadaan STP a. Diagram reaksi dari reaksi tersebut sebagai
0,125 mol berikut.
= 3 mol × 2.400 kJ H
= 100 kJ
2Mg(s ) + O 2(g )
Jadi, kalor yang dilepaskan dalam pembakaran
sempurna 2,8 L gas metana dalam keadaan STP ∆H = –1.204 kJ
sebanyak 100 kJ.
MgO(s )
3. a.
HCN(aq ) + NaOH(aq )
∆H = –12 kJ
b. Massa Mg = 5,4 gram
Massa 5,4 gram
NaCN(aq ) + H 2O( ) Mol Mg = = = 0,225 mol
Ar 24 gram mol−1
Kalor yang dilepaskan saat 0,225 mol Mg
b. mol HCN yang dinetralkan = 250 mL × 0,1 M 0,225
dibakar = × (–1.204 kJ) = 135,45 kJ.
= 25 mmol = 0,025 mol 2
Kalor yang dilepaskan dalam reaksi Jadi, kalor yang dilepas sebesar 135,45 kJ.
penetralan tersebut:
0,025 mol
= 1mol × 12 kJ = –0,3 kJ
Jadi, kalor yang dilepaskan dalam reaksi
penetralan 250 mL HCN 0,1 M sebanyak
0,3 kJ atau 300 Joule.
2. Jawaban: a 5. Jawaban: d
Qlarutan = m × c × ∆T Menurut hukum Hess
= 6.000 × 4,2 × (88,5 – 24,8) ∆Hreaksi = ∆H1 + ∆H2
= 1.605.240 J ∆H3 = ∆H1 + ∆H2
= 1.605,24 kJ
Qkalorimeter = C · ∆T 6. Jawaban: d
= 2.740 × (88,5 – 24,8) 2NO + O2 → N2O4 ∆H = a kJ . . . (1)
= 174.538 J 1
NO + O2 → NO2 ∆H = b kJ . . . (2)
= 174,54 kJ 2
Qreaksi = –(Qlarutan + Qkalorimeter ) 2NO2 → N2O4 ∆H = . . . ?
= –(1.605,24 + 174,54) kJ Persamaan (2) dibalik dan dikalikan 2.
= –1.779,8 kJ 2NO + O2 → N2O4 ∆H = a kJ
32 gram
gram 2NO2 → 2NO + O2 ∆H = –2b kJ
Mol CH4 =
grammol−1
16 grammol –––––––––––––––––––––––––––––– +
= 2 mol 2NO2 → N2O4 ∆H = (a – 2b) kJ
Qreaksi 7. Jawaban: a
∆H°c =
mol Reaksi pembentukan kloroform dari senyawa
−1.779
1.779,8
,8 kJ karbon dan kloroform dapat dicari dengan per-
= samaan 2), 3), dan 5). Sementara itu, persamaan
2 mol
= –890 kJ mol–1 1) dan 4) dibalik, lalu persamaan 1) dikali dua.
CS2(aq ) + 3O2(g ) → CO2(g ) + 2SO2(g ) ∆H = –1.077 kJ mol –1
3. Jawaban: b 2S(s
2S(s ) + Cl2(g ) → S 2Cl2(aq ) ∆H = –60,2 kJ mol –1
Massa C6H4O2 = 5,4 gram C(s
C(s ) + 2Cl2(g) → CCl4(aq ) ∆H = –135,4 kJ mol –1
M r C6H4O2 = 108 gram mol–1 2SO2(g ) → 2S
2S(s)
(s) +
+ 2O 2(g ) ∆H = 539,6 kJ mol –1
5,4 g CO2(g ) → C(
C(s
s ) + O 2(g ) ∆H = 393,5 kJ mol –1
n C6H4O2 = −1 = 0,05 mol ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
108 gmol
CS2(aq ) + 3Cl 2(g) → CCl 4(aq ) + S 2Cl2(aq ) ∆ H = –339,5 kJ/mol
C = 7,85 kJ°C–1
∆T = (30,5 – 23,5)°C = 7°C Kalor untuk pembentukan 2 mol kloroform
∆H = C · ∆T = 2 mol × (–339,5 kJ mol–1)
= 7,85 kJ°C–1 · 7°C = –679 kJ
= 54,95 kJ
8. Jawaban: c
Kalor reaksi pembakaran C6H4O2 tiap mol
∆H = m × c × ∆T
54,95 kJ
= 0,05 = V × ρ × c × ∆T
0,05 mol
= (50 + 50) mL × 1,0 g cm–3 × 4,2 J g–1°C–1 × 6°C
= 1.099 kJ mol–1
= 2,52 kJ
38 Termokimia
9. Jawaban: c C3H8(g ) + 5O2(g ) → 3CO2(g ) + 4H2O(
O(g
g )
Persamaan reaksi: massa CO 2 11 gam 1
2Al(s
2Al(s ) + Fe2O3(s ) → 2Fe(
2Fe(s
s ) + Al2O3(s ) mol CO2 = = 44 gram mol−1
gram mol
= mol
Mr CO 2 4
diperoleh dari penggabungan kedua reaksi di atas, 3
dengan cara membalik persamaan reaksi 1) dan Banyak kalor untuk 3 mol CO2 = × (–2.220) kJ
1
menjumlahkannya dengan reaksi 2). Persamaan 1
Banyak kalor untuk mol CO2:
reaksinya menjadi sebagai berikut. 4
3 1 3 3
1) Fe2O3(s ) → 2Fe(
2Fe(s
s ) + 2
O2(g ) ∆H = +840 kJ × × (–2.220) kJ = × (–2.220) kJ
4 1 4
3
2) 2Al(s ) + O2(g) → Al2O3(s ) ∆H = –1.680 kJ
2 15. Jawaban: c
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– ––––– +
Reaksi pembakaran etanol merupakan reaksi
2Al(s
2Al(s ) + Fe2O3(s ) → 2Fe(
2Fe(s
s ) + Al
Al2O3(s ) ∆H = –840 kJ
eksoterm karena ∆Hreaksi berharga negatif. ∆H
Jadi, harga perubahan entalpi untuk reaksi reaksi diperoleh dari pengurangan ∆ H produk
2Al(s
2Al(s ) + Fe2O3(s ) → 2Fe(
2Fe(s
s ) + Al2O3(s )
dengan ∆Hreaktan. Oleh karena ∆Hreaksi berharga
sebesar –840 kJ.
negatif maka ∆Hproduk < ∆Hreaktan.
10. Jawaban: a Jadi, grafik persamaan reaksi pembakaran etanol
Massa larutan = volume × massa jenis air
sebagai berikut.
= (2 × 1.000) mL × 1 g mL–1
= 2.000 g Energi
A. Piliha
Pilihan
n Gan
Ganda
da 4. Jawaban: c
1. Jawaban: b Kalor penguraian adalah kalor yang dilepaskan
Sistem dalam reaksi tersebut adalah kristal NH4Cl atau diserap apabila 1 mol senyawa terurai
dan air. Gelas beaker dan
dan lemari asam termasuk menjadi unsur-unsur pembentuknya pada
lingkungan. keadaan standar. Kalor yang dilepaskan atau
diserap apabila 1 mol senyawa dibentuk dari
2. Jawaban: b
unsur-unsurnya dalam keadaan standar disebut
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan
m elepaskan
kalor pembentukan. Kalor yang dilepaskan atau
panas ke lingkungan sehingga nilai entalpinya
diserap apabila 1 mol senyawa bereaksi dengan
bernilai negatif. Dalam persamaan reaksi nilai
oksigen menghasilkan karbon dioksida dan uap
entalpi eksoterm dapat dituliskan langsung
air pada keadaan standar disebut kalor
dengan tanda (+) atau disertakan dengan nilai ∆H
pembakaran.
negatif. Dengan demikian, reaksi eksoterm adalah
reaksi b, yaitu Fe2O3(g ) + 3H2(g ) → 2Fe(s
2Fe(s ) + 5. Jawaban: a
Entalpi reaktan (NH4Cl(
Cl(s
s ))
)) lebih kecil daripada
3H2O(
O(g g ) ∆H = –b kkal. Reaksi a, c, d, dan e
merupakan reaksi endoterm. 1 1
entalpi produk ( N2( g ) + 2H 2( g ) + Cl 2( g ))
))
2 2
3. Jawaban: a sehingga reaksi membutuhkan energi dari
Persamaan termokimia pembentukan CO: lingkungan. Dengan demikian, reaksi bersifat
1 endoterm dan nilai entalpinya positif.
C(s) +
+ O (g) → CO
CO(g)
(g) ∆H = x kkal mol–1
2 2
6. Jawaban: d
Persamaan termokimia pembakaran CO:
1
1 H2(g ) + O2(g ) → H2O(
O(g
g ) ∆H= 287,5 kJ
CO(g)
CO(g) +
+ O (g) → CO2(g) ∆H = y kkal mol–1 2
2 2
massa O2(g ) = 10 gram
Persamaan termokimia pembentukan CO2:
10 gram
gram
+ O2(g) → CO2(g) ∆H = . . . kkal mol –1
C(s) + mol O2(g ) = 32 grammol
grammol−1
Reaksi pembentukan CO2 dapat diperoleh dari
penjumlahan reaksi pembentukan CO dan pem- = 0,312 mol
bakaran CO dengan persamaan sebagai berikut. mol H2(g ) = 2 × mol
mol O2(g )
1
= 2 × 0,312 mol
C(s) +
+ O (g) → CO
CO(g)
(g) ∆H = x kkal mol–1 = 0,624 mol
2 2
1 0,624
0,624 mol
CO(g)
CO(g) +
+ 2 O2(g) → CO2(g) ∆H= y kkal mol–1 ∆H reak
reaksi
si = 1mol × (–287,5 kJ)
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + = –179,4 kJ
C(s) +
+ O 2(g) → CO2(g) ∆H = (x + y) kkal mol–1
Jadi, kalor pembentukan CO2 yang diserap
(x + y) kkal mol–1.
40 Termokimia
7. Jawaban: d ∆Hreaksi = ∆Hproduk – ∆Hreaktan
Entalpi pembentukan standar adalah entalpi yang = (∆H°f Na2CO3 + ∆H°f H2O + ∆H°f CO2) –
menyertai reaksi pembentukan 1 mol senyawa
dari unsur-unsurnya. Reaksi ini ditunjukkan oleh (2 · ∆H°f NaHCO3)
reaksi d. Reaksi a menunjukkan reaksi netralisasi = ((–1.130 kJ mol–1) – (–286 kJ mol–1) +
standar. Reaksi b menunjukkan reaksi penguraian (–394kJ mol–1)) – (–950kJ mol–1)
2 mol AgNO3. Reaksi c menunjukkan reaksi pem- = (–1.810 kJ mol–1) – (–950kJ mol–1)
bakaran. Reaksi e menunjukkan reaksi pelarutan = –860 kJ mol–1
standar. Jadi, perubahan entalpi reaksi penguraian
NaHCO3 sebesar 860 kJ (melepas kalor).
8. Jawaban: b
Reaksi pembakaran: 12. Jawaban: b
5 ∆Hreaksi = Σenergi pemutusan ikatan – Σenergi
C2H2 + O2 → 2CO2 + H2O ∆H = –1.300 kJ
2 penggabungan produk
∆Hreaksi = Σ∆H°f hasil – Σ∆H°f pereaksi ∆Hreaksi = {(2(2DC = O) + 3(2DH – O)) – ((DC – C)
–1.300 = (2 · ∆HCO + ∆HH O) – ∆HC + 0) + (5DC – H) + (DC – O) + (DO – H) + 3(DO = O)}
2 2 2H2
–1.300 = (2(–395) + (–285)) – (∆HC H + 0) ∆Hreaksi = (4(799 kJ mol–1) + 6(467 kJ mol–1))
2 2
∆HC = –790 – 285 + 1.300 – ((374 kJ mol–1) + 5(413 kJ mol–1)
2H2
= +225 kJ + (358 kJ mol –1 ) + (467 kJ mol–1 )
+ 3(495))
9. Jawaban: b
2C 2 H 2 (g ) + 5O 2 (g ) → 4C O 2 (g ) + 2H 2 O( g ) ∆Hreaksi = ( 31 96 k J mo l–1 + 2802 kJ mol –1 )
∆H = –2600 kJ – ((374 kJ mol–11) + (2065 kJ mol–1) +
−2.600 kJ (358 kJ mol–1 ) + (467 kJ mol–1 ) +
Reaksi pembakaran 1 mol gas C2H2 =
2 (1.980))
= –1300 kJ ∆Hreaksi = 5.998 kJ mol–1 – 5.244 kJ mol–1
13 gram
mol 13 gram gas C2H2 = 26 gram/mol = 0,5 mol C2H2 = +754 kJ mol–1
Pembakaran 0,5 mol gas C2H2 menghasilkan 13. Jawaban: a
0,5 ∆H4 = ∆H1 + ∆H2 + ∆H3
kalor = × (–1300 kJ) = –650 kJ.
1 (–1.548 kJ) = (138 kJ) + ∆H2 + (–286 kJ)
Jadi, pembakaran 15 gram gas C2H2 menghasil-
∆H2 = (–1.548 kJ) – ((138 kJ) + (–286 kJ))
kan kalor sebanyak 650 kJ (kalor dilepaskan).
∆H2 = (–1.548 kJ) – (–148 kJ)
10. Jawaban: d ∆H2 = –1.400 kJ
Reaksi pembakaran gas etana:
7 14. Jawaban: c
C2H6(g ) + O (g ) → 2CO2(g ) + 3H2O(g ) ∆Hreaksi = Σ∆H°f produk = Σ∆H°f reaktan
2 2
∆Hreaksi = ∆H°f produk – ∆H°f reaktan ∆Hreaksi = (∆H°f SO2(g ) + 4(∆H°f HF(g )) – (∆H°f ΣF4(g )
–1559,7 kJ mol–1 = (2 ∆H°f CO2 + 3 ∆H°f H2O) + 2∆H°f H2O( )
)
7 ∆Hreaksi = ((–296 kJ mol–1) + 4(–271 kJ mol–1))
– (∆H°f C2H6 + ∆H°f O2)
2 – ((–775 kJ mol–1) + 2(–187 kJ mol–1))
–1559,7 kJ mol–1 = (2(–393,5 kJ mol–1) + 3(–285,8
∆Hreaksi = (–1.380 kJ mol–1) – (–1.149 kJ mol–1)
7
kJ mol–1)) – (∆H°f C2H6 + (0)) ∆Hreaksi = –231 kJ mol–1
2
–1559,7 kJ mol–1 = (–787 kJ mol–1 + (–857,4 kJ mol–1 15. Jawaban: b
– (∆H°f C2H6 ) CuO(s ) + H2(g ) → Cu(s ) + H2O(g )
∆H°f C2H6 = (1559,7 kJ mol–1) + (–1644,4 kJ mol–1) ∆Hreaksi = ∆H°f produk – ∆H°f reaktan
∆H°f C2H6 = –84,7 kJ mol–1 ∆Hreaksi = (∆H°f Cu(s ) + ∆H°f H2O(g )) – (∆H°f CuO(s )
+ ∆H°f H2(g ))
11. Jawaban: e
∆Hreaksi = (0 + (–58,2 kkal)) – ((–37,5 kkal) + 0)
Persamaan termokimia penguraian natrium
∆Hreaksi = (–58,2 kkal) – (–37,5 kkal)
bikarbonat sebagai berikut.
= –20,7 kkal
2NaHCO 3(s) → Na2CO3(s) + H 2O( )
+ CO 2(g)
∆H = . . . ?
42 Termokimia
mol etana = massa : M r = 150 gram : 30 gram 1 kg gas elpiji = 600 gram C4H10
mol–1 = 5 mol 600 gram
Reaksi pembakaran etana: = 58 grammol−1
1 = 10,34 mol
C2H6(g ) + 3 O2(g ) → 2CO2(g ) + 3H2O( )
2
∆Hreaksi pembakaran C2H6 = –1.566,3 kJ
∆H reaksi = (2 ∆H°f CO2(g ) + 3 ∆H°f – (∆H°f C2H6(g )
13,33 mol C2H6 = 13,33 × 1.566,3
1
+3 ∆H°f O2(g )) = 20.878,78 kJ
2
= (2(–395,2 kJ mol–1) + 3(–286,9 kJ mol–1)) ∆Hreaksi pembakaran C4H10 = –2.901 kJ
– (–84,8 kJ mol–1 + 0)
10,34 mol C4H10 = 10,34 × 2.901
= (–790,4 – 860,7) + 84,8
= 1.566,3 kJ mol–1 = 29.996,34 kJ
Kalor pembakaran yang dihasilkan dari 5 mol etana 1 kg gas elpiji menghasilkan kalor sebesar
adalah 5 × 1.566,3 kJ mol–1 = 7.831,5 kJ mol–1. = 20.878,78 + 29.996,34
= 50.875,12 kJ
24. Jawaban: b
Reaksi: Jadi, tiap rupiah menghasilkan kalor
AgNO3(aq ) + HCl(aq ) → AgCl(s ) + HNO3(aq ) 50.875,12
Q = m × c × ∆T =
6.000
= 200 g × 4,18 Jg–1°C–1 × (22,1 – 21,5)°C = 8,48 kJ
= 501,6 J
27. Jawaban: b
mol AgCl yang terbentuk = 100 mL × 0,1 M = 10
massa tembaga = 300 kg = 300.000 gram
mmol
c tembaga = 0,35 Jg–1K–1
−Q
Kalor yang menyertai pembentukan AgCl = ∆T = 52°C – 27°C
mol
= 25°C
−501,6 kJ = 25 k
= 10 × 10−3 mol = –50 : 160 J = –50,16 kJ.
Q = m × c × ∆T
Jadi, kalor yang menyertai pembentukan AgCl = 300.000 gram × 0,35 Jg–1K–1 × 25 K
sebesar –50,16 kJ. = 2.625.000 J
25. Jawaban: b = 2.625 kJ
∆H reaksi = energi ikatan pereaksi – energi ikatan −Q
mol butana = ∆Hc
hasil reaksi
= ((DC – H) + (DC ≡ N) + (2DH – H)) – ((3DC – H) −2.625 kJ
+ (DC – N) + 2(DN – H)) = −2.475 kJmol
−1
–6.365 kJ mol–1 = 5(∆H°f B2O3(s ) 5. Pembentukan gas SO2 dari kristal rombik S
(∆Hf° B2O3(s ) = (–6.365 kJ mol–1) : 5 = 1.273 kJ mol– ditunjukkan oleh ∆H3.
1 ∆H3 = ∆H1 – ∆H2
Jadi, entalpi pembentukan B2O 3(s ) sebesar = (–296,36) – (–0,30)
= –296,06 kJ
1.273 kJ mol–1.
Jadi, reaksi pembentukan gas SO2 dari krital
rombik S melepaskan kalor sebanyak –296,06 kJ.
B. Uraian
1. Pelarutan serbuk kalsium klorida dalam air 6. massa = 9,10 gram
melepaskan kalor karena merupakan reaksi Ar Ag = 108 g mol–1
eksoterm. Panas yang dihasilkan oleh reaksi c = 0,235 Jg–1K–1
dilepaskan ke lingkungan. Sementara itu, reaksi C = 11,3 kJ mol–1
pelarutan amonium nitrat menyerap panas dari
t1 = 25°C = 25 + 273 = 298 K
lingkungan karena merupakan reaksi endoterm.
Panas yang diperlukan oleh reaksi diserap dari t2 = 962°C = 1.235 K
lingkungan. ∆t = 1,235 K – 298 K = 937 K
1 Pemanasan pada perak yaitu pemanasan 0°C
2. C(s,grafit ) + 2H2(g ) + O 2(g ) → CH 3OH( )
hingga suhu leleh dan melelehkan pada suhu
2
∆H = –254,5 kJ 962°C.
massa O2(g ) = 8 gram Jumlah kalor yang diperlukan:
massa O2 8 1) Q1 = m × c × ∆t
mol O2(g ) = = = 0,25 mol
Ar O2 32 Q1 = 9,10 gram × 0,235 Jg–1K–1 × 937K
mol O2(g ) : mol CH 3OH( )
= 1 : 2, jadi mol Q1 = 2.003,8 J
CH3OH( )
yang dihasilkan 0,50 mol
44 Termokimia
m
9. T1 = 20°C; T2 = 35°C; ∆T = (35 – 20)°C = 15°C
2) Q2 = ×C a. Kalor reaksi total pada reaksi diperoleh dari
Ar
penjumlahan kalor reaksi larutan dan kalor
9,10
= × 11,3 kJ mol–1 reaksi kalorimeter.
108
= 953,28 J 1) Kalor reaksi larutan (∆H1)
∆H1 = m × c × ∆T
Q = Q1 + Q2
= V × ρ × c × ∆T
= 2.003,8 J + 953,28 J
= (250 + 250) mL × 1 g mL–1
= 2.957,08 J
× 1 kal g–1°C–1 × 15°C
7. 2C6H6( ) + 15O2(g ) → 12CO2(g ) + 6H2O( ) = 7.500 kal
massa C6H6 2) Kalor reaksi kalorimeter (∆H2)
Mol C6H6 = M r C6H6 ∆H2 = C × ∆T
= 120 kal g–1°C–1 × 15°C
31,2
= mol = 1.800 kal
78
−Q
Kalor reaksi total = ∆H1 + ∆H2
∆H = = (7.500 + 1.800) kal
mol
= 9.300 kal
−633,898 kJ
∆H°c C6H6 = 31,2 = 9,3 kkal
mol
78
1 kal = 4,2 joule
= –1.584,745 kJ mol–1 Kalor reaksi total = 9,3 kkal × 4,2 J
∆Hreaksi = {(12 × ∆H°f CO2 + 6 × ∆H°f H2O) – = 39,06 kJ
Jadi, jumlah kalor reaksi total yang diperlukan
(2 × ∆H°f C6H6 + 15 × ∆H°f O2)}
pada reaksi tersebut sebesar 39,06 kJ.
–1.584,745 = {(12 × (∆H°f CO2) + 6 × (–285,84)
b. Persamaan termokimia:
– (2(–2.426,14) + 15 × (0))} HBr(aq ) + NaOH(aq ) → NaBr(aq ) + H2O(aq )
12 · ∆H°f CO2 = –4.721,985 kJ mol–1 ∆H = 39,06 kJ mol–1
∆H°f CO2 = –393,49 kJ mol–1 10. ∆H reaksi = energi ikatan pereaksi – energi
Jadi, perubahan entalpi pembentukan standar ikatan hasil reaksi
CO2 = –393,49 kJ mol–1. = {(3DC – H) + (DC – C) + (DC = O) + (DC – O)
+ (DO – H) + (3DC – H) + (DC – O) + (DO – H)}
8. Entalpi reaksi 2N2(g ) + 5O 2(g ) + 2H2O( ) →
– {(6DC = H) + (DC – C) + (DC = O) +
4HNO3(aq ) dapat ditentukan dengan mengguna-
(2DC – O) + (2DO – H)} –
kan reaksi 1) yang dikalikan tiga, reaksi 2) dikali-
= (3(413 kJ) + 345 kJ + 745 kJ + 358
kan dua, dan reaksi 3) dikalikan dua.
kJ + 467 kJ + 3(413 kJ) + 358 kJ +
6NO(g ) + 3O2(g ) → 6NO2(g ) ∆H = –348 kJ 467 kJ) – (6(413 kJ) + 345 kJ + 745
2N2(g ) + 2O2(g ) → 4NO(g ) ∆H = +366 kJ kJ + 2(358 kJ) + 2(467))
6NO2(g ) + 2H2O( ) → 4HNO3(aq ) + 2NO(g ) = (745 kJ + 467 kJ + 467 kJ) – (745 kJ
∆H = –274 kJ + 2(467))
2N2(g ) + 5O2(g ) +2H2O( ) → 4HNO3(aq ) = 0 kJ
∆H = (–348 kJ) + 366 kJ + (–274 kJ)
= –119 kJ
Jadi, etalpi reaksi 2N2(g ) + 5O2(g ) + 2H2O( ) →
4HNO3(aq ) sebesar –256 kJ (melepas kalor).
2,3-dimetil pentana, dan 2, 2, 3, 3-tetrametil mempunyai rantai utama yang tersusun atas
butana sebagai berikut. 6 atom C dengan ikatan rangkap pada atom C
Dekana (C 10 H 22 ): nomor 3. Satu cabang metil diikat pada atom C
CH3 – CH2 – CH 2 – CH2 – CH 2 – CH 2 – CH 2 – nomor 3 dan dua cabang metil diikat pada atom
CH2 – CH2 – CH3 C nomor 5. Dengan demikian, nama senyawa
tersebut adalah 3,5,5-trimetil-3-heksena.
Oktana (C 8 H 18 ):
CH3 – CH2 – CH 2 – CH2 – CH 2 – CH 2 – CH 2 – 15. Jawaban: d
CH3 Pembuatan alkena dapat dilakukan melalui reaksi
dehidrasi alkohol dengan asam sulfat pekat dan
2-metil heptana (C 8 H 18
):
pemanasan. Reaksi ini menghasilkan alkena dan
CH3 – CH – CH2 – CH 2 – CH 2 – CH 2 – CH 3 air. Reaksi dehidrasi 3-pentanol menghasilkan
| 2-pentena sesuai persamaan reaksi berikut.
CH3
26. Jawaban: e 1
2) C(s ) + O2(g ) CO(g ) + 2
O2(g ) H2
Kalor pembentukan standar adalah kalor yang 1
menyertai pembentukan 1 mol senyawa dari unsur- 3) CO(g ) + 2
O2(g ) CO2(g ) H3
unsur pembentuknya dalam keadaan standar, misal Nilai entalpi H2 dapat ditentukan dengan meng-
reaksi e. Reaksi a merupakan reaksi pembakaran. gunakan reaksi 1) dan 3), yaitu reaksi 1) tetap,
Reaksi b merupakan reaksi pembentukan tetapi sedangkan reaksi 3) dibalik.
bukan dari unsur-unsurnya. Reaksi c merupakan
C(s ) + O2(g ) CO2(g ) H1
reaksi pembentukan, tetapi dari ion-ionnya. 1
Reaksi d merupakan reaksi pembentukan, tetapi CO2(g ) CO(g ) + 2 O2(g ) –H3
pembentukan 2 mol senyawa. ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
1
27. Jawaban: d C(s ) + O2(g ) CO(g ) + O (g )
2 2
H2 = H1 – H3
| | 912 gram
=
CH3 CH3 114 gram
Laju Reaksi
Mempelajari
Mencakup Mencakup
Mampu
54 Laju Reaksi
8. Jawaban: a 13. Jawaban: c
Reaksi penguraian N2O5 sebagai berikut. 1 3
Laju reaksi N2 : laju reaksi H2 = :
2 2
2N2O5 → 4NO2 + O2
1
Laju reaksi N2 = · laju reaksi H2
Laju reaksi penguraian N2O5 = 3 × 10–6 mol L–1 s–1 3
1
Laju reaksi pembentukan NO2 v N = · v H
3
4
= × laju reaksi penguraian N2O5 14. Jawaban: b
2
4 Harga laju reaksi bertambah tiga kali jika suhu
= × 3 × 10–6 dinaikkan 20°C sehingga:
2
= 6 × 10–6 mol L–1 s–1 a = 20°C
Jadi, laju pembentukan NO2 adalah 6 × 10–6 b=3
mol L–1 s–1. v = a mol L–1 s–1 jika t 0 = 30°C
T 1 = 10°C
9. Jawaban: c T 2 = 90°C
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya ∆T
56 Laju Reaksi
d[Fe] d[CO2 ] 4
c. v Fe = dan v CO = 0,4 =
dt 2 dt dt
1 1 1 4
d. v Fe = v CO = v = v CO dt = 0,4 = 10 sekon
2O3 3 2 Fe 3 2
3. Persamaan reaksi: 2SO2(g ) + O2(g ) → 2SO3(g ) Jadi, waktu yang diperlukan saat gas Br2 tinggal 8
mol adalah 10 sekon.
0,6
a. Konsentrasi gas SO3 = mol L–1
4 5. 2NH3(g ) → N2(g ) + 3H2(g )
= 0,15 mol L–1 a. Laju reaksi pembentukan gas N2 dan gas H2
d[SO3 ] 1) Laju reaksi pembentukan gas N2
v SO =
3 dt Mol N2 = 0,6 mol
0,15 − 0
= 12,5 − 0 0,6
Molaritas N2 = = 0,12 M
5
–1 –1
= 0,012 mol L s d[N2 ] 0,12
v N = = = 0,006 M s–1
b. 2SO2 ~ 2SO3 2 dt 20
2 2 2) Laju reaksi pembentukan gas H2
0,012 0,012 3
v SO = 0,012 Mol H2 = × 0,6 = 1,8 mol
2
1
1,8
c. 2SO2 ~ 1O2 Molaritas H2 = = 0,36 M
5
2 1
d[H2 ] 0,36
0,012 0,006 v H = = = 0,018 M s–1
2 dt 20
v O = 0,006 M s–1
2 Jadi, laju reaksi pembentukan N2 sebesar
4. Persamaan reaksi: 0,006 M s–1, sedangkan laju reaksi pem-
Setelah 5 detik bentukan H2 = 0,018 M s–1.
2NO(g ) + Br2(g ) → 2NOBr(g ) b. Laju penguraian NH3
Mula-mula : 9 mol 12 mol – 2
Mol NH3 = × 0,6 = 1,2 mol
Reaksi : 4 mol 2 mol 4 mol 1
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 1,2
Sisa : 5 mol 10 mol 4 mol Molaritas NH3 = = 0,24 M
5
d[NH3 ] 0,24
Laju reaksi pembentukan NOBr v NH = – = – = –0,012 M s–1
3 dt 20
mol NOBr = 4 mol
Jadi, laju reaksi penguraian NH3 = 0,012 M s–1.
4
Molaritas NOBr = = 2 M
2 6. a. Persamaan reaksi:
d[NOBr] 2H2(g ) + O2(g ) → 2H2O(g )
v NOBr =
dt 2 mol H2O ~ 1 mol O2
2 0,15 mol H2O ~ 0,075 mol
= = 0,4 M s–1 0,075
5
Jadi, konsentrasi gas O2 = 2,5
mol L–1
= 0,03 mol L–1.
Setelah gas Br tinggal 8 mol
2 Mol H2O ~ 2 mol H2
2NO(g ) + Br2(g ) → 2NOBr2(g ) 0,15 mol H2O ~ 0,15 mol H2
Mula-mula : 9 mol 12 mol – Jadi, konsentrasi gas H2
Reaksi : 8 mol 4 mol 8 mol 0,15
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 2,5 = 0,06 mol L–1.
Sisa : 1 mol 8 mol 8 mol
b. Laju reaksi pembentukan uap air
Laju reaksi pembentukan NOBr 0,15mol
mol NOBr = 8 mol 2,5L
= = 0,0075 M s–1
8 8 sekon
Molaritas NOBr = 2 = 4 M
2H2 + O2 → 2H2O
d[NOBr] 2 1 2
v NOBr =
dt 0,0075 0,00375 0,0075
58 Laju Reaksi
3x 3 y = 81 Jika dalam ruang tersebut direaksikan 2,8 mol NH3
3x 33 = 81 dengan 1 mol O2, waktu yang diperlukan sebagai
berikut.
3x · 27 = 81
3x = 3 v = k [NH3] [O2]3
1
x=1 = k [NH3] [O2]3
t
Jadi, persamaan laju reaksinya yaitu:
1
v = k [NH3] [O2]3 = 0,0286(2,8)(1)3
t
Jika dalam ruang 1 liter direaksikan 0,7 mol NH3
t = 12,5 sekon
dengan 0,5 mol O2, reaksi berlangsung selama
400 sekon. Jadi, waktu yang diperlukan jika reaksi terjadi
antara 2,8 mol NH3 dengan 1 mol O2 yaitu 12,5
v = k [NH3] [O2]3
sekon.
1
= k [NH3] [O2]3
t
3
1 0,7 0,5
= k
400 1 1
1
= k (0,7)(0,125)
400
k = 0,0286
60 Laju Reaksi
2. Pada kedua reaksi terdapat perbedaan perlakuan c. Gas NO dan NO2 digunakan untuk mem-
berupa ada tidaknya katalis, bentuk partikel logam percepat reaksi pada pembuatan asam sulfat
tembaga, dan konsentrasi larutan HCl. Sementara dengan cara bilik timbal.
itu, suhunya sama. Dengan demikian, faktor-faktor d. Larutan kobalt(II) klorida (CoCl2) dan larutan
yang memengaruhi laju reaksi pada kedua gambar besi(III) klorida (FeCl3) digunakan untuk
tersebut berupa katalis, luas permukaan, dan mempercepat reaksi pada penguraian hidrogen
konsentrasi. peroksida.
e. Batu kawi (MnO2) digunakan untuk mem-
3. Percobaan 1) terhadap 2)
percepat reaksi penguraian kalium klorat.
Pada percobaan 1) terhadap 2) hanya dipengaruhi
oleh luas permukaan zat karena bentuk partikel 5. Laju reaksi pada suhu 10oC
CaCO3 berbeda, sedangkan konsentrasi HCl dan a=3
suhunya sama. 10°C − 30°C
n= = –1
Percobaan 2) terhadap 4) 20°C
Pada percobaan 2) terhadap 4) hanya dipengaruhi v = an . v 0
oleh konsentrasi karena konsentrasi HCl berbeda, 1
v = 3–1 . b = b mol L–1 s–1
sedangkan suhu dan bentuk partikel CaCO3 sama. 3
n
a
a
i k
s u
a
r m
t r
n e
e P s
i
s u l
s a
n a h t
o u u a
K L S K
n g j
u
f
i a
f n a
t i
t a L
k k y i
e
f a r h
E g o u
t
n n k r
a e a a
k P F g
i -
r n i
u g e s
b r o
t m k
m e k e a
u n a e
T E F M R
n g j
u
a n
d a a
L
n y i
a r h
k o
u t u
b k r
i a a
m F g
s u -
k T r n i
a i o e k
s
r t m
e o e a
k
e
R e a
T F M R
u
j
a
L
n j
u
a a
d L
n n
a a
r i
a t
l r i
o e s
g k
m n a
e e e
K P R
62 Laju Reaksi
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: d
Persamaan reaksi:
1. Jawaban: a
1
Mol KOH = V KOH × M KOH N2O5(g) 2NO2(g) + O (g)
2 2
250
= × 0,1 M = 0,025 mol vN = 2,5 × 10–5 mol L–1 s–1
1.000 2O5
m n
1.000 0,04 k 0,2 0,1
M Mg(OH)2 = mol × 0,96
=
V k 0,4 0,3
m
1.000 1 1 1
= 0,2 mol × L–1 = 3
400 24 2
= 0,5 mol L–1 3 1
m
= 0,5 M =
24 2
m
Jadi, konsentrasi Mg(OH)2 yang dibuat adalah 0,5 M. 1 1
=
8 2
4. Jawaban: d
Laju reaksi merupakan pengurangan konsentrasi m=3
pereaksi atau mol pereaksi tiap liter tiap satuan Jadi, orde reaksi totalnya 1 + 3 = 4.
waktu. Dapat juga diartikan sebagai penambahan
konsentrasi produk atau mol produk tiap liter tiap
satuan waktu.
m n o
0,100 k 0,10
0,10 0,10 1
0,01
o
= 100
=
0,025 k 0,10 0,10 0,05 1
50
0,02
4 = 2o o
1 1
o=2 =
2 2
Orde reaksi A → percobaan 3) dan 4). o=1
m n o Jadi, orde reaksi H+ adalah 1.
v 3 k A3 B3 C 3
=
v 4 k A4 B4 C 4 12. Jawaban: b
0,050 k 0,10
m
0,20 0,05
n o Rumus laju reaksi: v = k [A]2
=
0,400 k 0,20 0,20 0,10 v 5,0 × 10 −7 mol L−1 s −1
k = 2
= 2
1 1
m
1
o
[A] ( 0,2molL−1 )
= 2
8 2 = 125 × 10–7 mol–1 L s–1
m 2
1 1 1 = 1,25 × 10–5 mol–1 L s–1
=
8 2 2
13. Jawaban: d
m=1
Orde reaksi NO, H2 tetap → reaksi 1) dan 2).
Jadi, persamaan laju reaksinya adalah m n
v 1 k [NO]1 [H2 ]1
v = k [A][B ][C ]2. =
v 2 k [NO]2 [H2 ]2
10. Jawaban: b k 0,5
m n
0,5 0,5
Misal persamaan laju reaksi v = k [A]m[B ]n. =
2 k 1,0 0,5
Orde reaksi A, [B ] tetap → percobaan 1) dan 5). m
n 1 0,5
v 1 k 0,2 0,2
m =
4 1,0
= 0,6
v 5 k 0,2 2 m
1 1
m m 2 m 2 =
6 0,2 1 1 1 1 2
= → = → =
54 0,6 9 3 3 3 m=2
m=2 Orde reaksi H2, [NO] tetap → reaksi 2) dan 4).
Orde reaksi B , [A] tetap → percobaan 1) dan 2). m n
m v 2 k [NO]2 [H2 ]2
v 1 k 0,2 0,2 n =
v 4 k [NO]4 [H2 ]4
v 2
= k 0,2 0,4
2 k 1,0
m
0,5
n
n n 1 n =
6 0, 2
1 1 1 1 6 k 1,0 1,5
= → 2 = → =
12 0, 4 2 2 2
64 Laju Reaksi
1 0,5
n 16. Jawaban: d
= P + 2Q → PQ 2
3 1,5
1 n Mula-mula : 1 1 –
1 1
3 = 3 1 2 1
Reaksi :
4 4 4
n=1 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Jadi, persamaan laju reaksinya adalah 3 2 1
Sisa :
v = k [NO]2[H2]. 4 4 4
v = k 4
0,5 = k (0,5)2 (0,5) 4
k = 4 12 3
v = k = k
64 16
Reaksi 3) 3
v = k [NO]2[H2] Jadi, laju reaksi saat konsentrasi P tinggal M
4
= 4 (1,5)2 (1,0) = 9 M s–1 3
adalah k M s–1.
16
Jadi, harga X adalah 9 M s–1.
17. Jawaban: b
14. Jawaban: b
Misal persamaan orde reaksi: v = k [CO]m[O2]n. a = 10°C, n = 2
Menentukan rumus laju reaksi: T 1 = 40°C → v 1 = x mol L–1 s–1
Orde reaksi [CO], [O2] tetap → percobaan 1) dan 3) T 2 = 10°C → v 2 = . . .?
m n
v 1 k [CO]1 [O 2 ]1 T 3 = 80°C → v 3 = . . .?
= [CO] [O ]
v 3 k 3 2 3 ∆T
n
(0,2)
k
m (0,1) v 2 = n a
v 1
x =
k (0,4)
(0,1)
4x 10 − 40
1
m =2 10 · x = 2–3 x = x mol L–1 s–1
x 0,2 8
= ∆T
4x 0,4
v 3 = n a
· v 1
m
1 1
= 80 − 40
4 2 =2 10 · x = 24x = 16x mol L–1 s–1
2 m
1 1 Jadi, reaksi yang berlangsung pada suhu 10°C dan
=
2 2 1
m=2 80°C mempunyai laju reaksi x mol L–1 s –1 dan
8
16x mol L–1 s–1.
Orde reaksi [O2], [CO] tetap → percobaan 1) dan 2)
m n 18. Jawaban: d
v 1 [CO]1
k [O 2 ]1
= [O ] Laju reaksi 4) dan 5) hanya dipengaruhi oleh ukuran
v 2 k [CO] 2 2 2
(luas permukaan partikel). Hal ini karena jumlah
m n
x (0,2)
k 0,1 CaCO3 dan konsentrasi HCl antara kedua gelas
= 0,3
3x k ( 0,2 ) sama. Akan tetapi, ukuran CaCO3 pada gelas 4)
x 0,1
n berupa kepingan kecil, sedangkan CaCO3 pada
= gelas 5) berupa kepingan besar. Laju reaksi 1)
3x 0,3
1 n terhadap 2) dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran
1 1
= CaCO3 karena jumlah dan ukuran par tikel CaCO3
3 3
pada kedua gelas berbeda, sedangkan konsentrasi
n=1
HCl sama. Laju reaksi 2) terhadap 3) dipengaruhi
Jadi, rumus laju reaksi yaitu v = k [CO]2[O2]. Jika oleh ukuran dan jumlah CaCO3 karena konsentrasi
[CO] = 0,3 M dan [O2] = 0,2 M, v = k (0,3)2(0,2). HCl sama, yaitu 1 M. Ukuran CaCO 3 yang
ditambahkan pada gelas 2) berbentuk kepingan
15. Jawaban: a kecil sebanyak 3 gram, sedangkan pada gelas 3)
Laju reaksi pembakaran logam magnesium di udara berupa serbuk sebanyak 2 gram. Laju reaksi 3)
dipengaruhi oleh suhu udara, bentuk magnesium, terhadap 4) dipengaruhi oleh ukuran dan
dan konsentrasi oksigen. konsentrasi. Jumlah (massa) CaCO3 yang
ditambahkan sama yaitu 2 gram, hanya saja pada
66 Laju Reaksi
27. Jawaban: b 30. Jawaban: d
Semakin kecil ukuran partikel maka semakin besar Orde reaksi NO, Br2 tetap → percobaan 1 dan 3.
luas permukaannya sehingga reaksi dapat ber- m n
v 1 k [NO]1 [Br2 ]1
langsung lebih cepat. Demikian pula, semakin =
v 3 k [NO]3 [Br2 ]3
besar konsentrasi zat yang direaksikan, semakin
1 m n
cepat reaksi berlangsung. Dengan demikian, reaksi t 1 0,1 0,1
yang berlangsung paling cepat adalah reaksi 1), 1 =
t 3
0,2 0,1
sedangkan reaksi yang berlangsung paling lambat
1 m
adalah reaksi 4). 96 1
1 =
2
28. Jawaban: b 24
m
Misal persamaan laju reaksi: v = [NO]m[Br2]n. 24 1
=
Orde reaksi terhadap [NO], [Br2] tetap → per-
96 2
m
cobaan 2) dan 3) 1 1
=
m n
4 2
v 2 [NO]2 [Br ]
k
v 3
= k [NO] [Br2 ]2 m=2
3 23
m n Orde reaksi Br2, [NO] tetap → percobaan 1 dan 2.
12 k 0,1 0,10
24 = m n
k 0,2 0,10 v 1 k [NO]1 [Br2 ]1
=
m v 2 k [NO]2 [Br2 ]2
1 1
2 =
2 1 m n
t 1 0,1 0,1
1
1
1
m 1 =
= 2 0,1 0,2
2
t 2
1 n
m =1 96 1
1 =
48
2
Orde reaksi terhadap [Br2], [NO] tetap → per-
n
cobaan 1) dan 2) 48 1
=
m n 96 2
v 1 k [NO]1 [Br2 ]1
v 2
= k
1 1
n
[NO]2 [Br2 ]2 =
2 2
m n
6 k 0,1 0,05 n=1
12 = 0,10
k 0,1
n Jadi, persamaan laju reaksinya v = k [NO]2[Br2].
1 1
2 = Percobaan 1
2
1 n v = k [NO]2[Br2]
1 1
= 2 1
2 = k [NO]2[Br2]
t
n =1 1
Persamaan laju reaksi: v = k [NO] [Br2] = k (0,1)2(0,1)
96
Dari percobaan 1 diperoleh k sebagai berikut. k = 10,42
v = k [NO] [Br2] Jika [NO] dan [Br2] masing-masing 0,2 mol L–1
6 = k (0,1) (0,05) maka:
k = 1.200
1
Jika konsentrasi gas NO = 0,01 M dan gas = 10,42(0,2)2(0,2)
t
Br2 = 0,03 M maka:
1
v = 1.200 (0,01) (0,03) = 0,08336
t
= 0,36 M s–1 t = 12 sekon
Jadi, harga laju reaksi 0,36 M s–1.
Jadi, waktu yang diperlukan jika [NO] dan [Br2]
29. Jawaban: a masing-masing 0,2 mol L–1 adalah 12 sekon.
Katalis pada suatu reaksi berfungsi untuk
mempercepat reaksi. Reaksi berlangsung cepat
B. Uraian
ditandai dengan banyaknya gelembung gas. Reaksi
ini terjadi pada percobaan 2) dan 4) karena massa CO(NH2 )2
1. Mol CO(NH2)2 =
penambahan MnO2 dan CoCl2. Dengan demikian, M r C O(NH2 )2
zat yang berfungsi sebagai katalis adalah ion Mn4+ 6 gram
= = 0,1 mol
dan ion Co2+. 60 gram mol−1
68 Laju Reaksi
x
7. n = 2 6 k (0,1) (0,05) y
=
a = 10oC 12 k (0,1) (0,10)
T 1 = 30oC → t 1 = 4 menit y
1 1
1 =
T 2 = XoC → t 2 = 15 sekon = menit 2 2
4
1 y
∆T = T 2 – T 1 = (X – 30)oC 1 1
=
2 2
∆T
1 a 1 y =1
= n ×
t 2 t 1
x ditentukan berdasarkan percobaan 4)
X − 30
1 10 1 dan 5).
1 = 2 × x y
4 v 4 k [NO]4 [Br2 ] 4
4
= [NO] [Br ]
v 5 k
X − 30 5 2 5
4 10
= 2 x
(0,5 )
y
1 24 k (0,2)
4 = (0,3)
X − 30 54 k (0,5 )
10
16 = 2 x
24 2
X − 30 =
10
54 3
24 = 2
x
4
=
2
X − 30 9 3
=4
10
2 x
X – 30 = 40 2 2
=
3 3
X = 70
x =2
Jadi, suhu saat reaksi dapat berlangsung selama
15 sekon adalah 70oC. Jadi, rumus laju reaksinya v = k [NO]2[Br2].
b. Orde reaksi terhadap NO = 2, orde reaksi ter-
8. Katalis homogen yaitu katalis yang mempunyai
hadap Br2 = 1, dan orde reaksi total = 2 + 1 = 3.
fase sama dengan fase pereaksi atau katalis yang
dapat bercampur dengan pereaksi secara homogen. c. Ambil salah satu data hasil percobaan,
Contoh: misalnya percobaan 1).
a. Gas NO dan NO2, berfungsi mempercepat v = k [NO]2[Br2]
reaksi pada pembuatan asam sulfat dengan 6 = k (0,1)2(0,05)
cara bilik timbal. 6
b. Larutan kobalt(II) klorida (CoCl2) dan larutan k = 0,0005 = 12.000 mol–2 L2 s2
besi(III) klorida (FeCl3), berfungsi mem-
10. a. Orde reaksi A, [B ] tetap → percobaan 2)
percepat reaksi pada penguraian hidrogen
dan 3).
peroksida. m n
Katalis heterogen yaitu katalis yang mempunyai v 2 A2 B
k
v 3
= k A B 2
fase berbeda dengan fase pereaksi. 3 3
Contoh: m n
0,02 0,1 0,2
a. Besi, berfungsi mempercepat reaksi pem- = 0,2 0,2
0,08
buatan amonia melalui proses Haber. m
2 1
b. Batu kawi (MnO2), berfungsi mempercepat = 2
8
reaksi penguraian kalium klorat. 2 m
1 1
c. Vanadium pentaoksida (V2O5), berfungsi 2 =
2
mempercepat reaksi pembuatan asam sulfat m=2
melalui proses kontak.
Orde reaksi B , [A] tetap → percobaan 1)
9. a. Rumus umum: v = k [NO]x[Br2]y dan 2).
y ditentukan berdasarkan percobaan (1) m n
v 1 k A1 B 1
dan (2). =
v 2 k
x y A2 B 2
v 1 k [NO]1 [Br2 ]1
= m n
v 2
k [NO]2 [Br2 ] 2
0,01 0,1 0,1
= 0,1
0,02 0,2
70 Laju Reaksi
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
1. menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri;
2. menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan;
3. merancang, melakukan, menyimpulkan, serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran
kesetimbangan;
4. memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan keseimbangan alam di sekitar;
2. memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, jujur, terampil, dan proaktif saat melakukan dan menyajikan hasil percobaan faktor-faktor
yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan.
Reaksi Kesetimbangan
Mempelajari
Mampu
72 Reaksi Kesetimbangan
b. Al3+(aq ) + 3H2O() Al(OH)3(s ) + 3H+(aq ) 4. Kesetimbangan dinamis yaitu reaksi setimbang
Mempunyai kesetimbangan heterogen karena yang secara makroskopis tidak terjadi perubahan,
zat-zat yang berada dalam reaksi kesetim- tetapi secara mikroskopis reaksi berlangsung
bangan mempunyai fase atau wujud zat yang terus-menerus secara bolak-balik.
berbeda, yaitu larutan (aq ), cairan (), dan Contoh kesetimbangan ozon dan oksigen yang
padat (s ). terjadi di lapisan stratosfer menyangkut reaksi
pembentukan dan penguraian dengan laju yang
c. NH3(g ) + H2O() NH4+(aq ) + OH–(aq )
sama.
Mempunyai kesetimbangan heterogen 2O3(g ) 3O2(g )
karena zat-zat yang berada dalam reaksi
kesetimbangan mempunyai fase atau wujud [NH3 ]2 [H2S]2 [O 2 ]3
zat yang berbeda, yaitu gas (g ), cairan (), 5. a. K c = [N2 ][H2 ]3
d. K c = [H2O]2 [SO 2 ]2
dan larutan (aq ).
b. K c = [H+][OH–] e. K c = [Ag+][Cl–]
[CH3COO ][H ]
c. K c = [CH3COOH]
74 Reaksi Kesetimbangan
(ke kanan) dan menyebabkan warna cokelat 13. Jawaban: c
berkurang. Sementara itu, jika suhu dinaikkan Reaksi: 2C(g ) + 4H2(g ) 2CH4(g )
reaksi akan bergeser ke endoterm (ke kiri) dan Koefisien ruas kiri = 6
warna cokelat bertambah. Koefisien ruas kanan= 2
Jika pada sistem kesetimbangan volume diperkecil,
9. Jawaban: a
kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah
Reaksi:
koefisien kecil. Pada reaksi tersebut bergeser ke
H2(g ) + Cl2(g ) 2HCl(g ) H = –97 kJ arah CH4 (ke kanan). Sementara itu, harga K tetap
Harga K dipengaruhi oleh suhu. Apabila suhu karena reaksi berlangsung pada suhu tetap. Harga
dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah K berubah hanya jika suhu berubah.
reaksi endoterm. Sebaliknya, apabila suhu
14. Jawaban: d
diturunkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah
Pada reaksi kesetimbangan CH3COOCH3(aq ) +
reaksi eksoterm. Pada reaksi tersebut, reaksi ke
H2O() CH3OH(aq ) + CH3COOH(aq ) jumlah
kanan merupakan reaksi eksoterm, sedangkan
koefisien produk adalah dua, sedangkan jumlah
reaksi ke kiri merupakan reaksi endoterm. Dengan
koefisien reaktan adalah satu (H2O berfase cair
demikian, kesetimbangan akan bergeser ke arah
sehingga tidak dihitung). Jika volume diperbesar
kiri dan harga K semakin kecil.
(tekanan diperkecil), kesetimbangan akan
10. Jawaban: e bergeser ke arah koefisien besar (ke kanan).
A2(g) + 2B(g) 2AB(g) H = +x kJ Konsentrasi CH3OH akan berkurang jika pada
kesetimbangan konsentrasi CH3COOH ditambah
jumlah jumlah atau konsentrasi CH3COOCH3 dikurangi. Adapun
koefisien = 3 koefisien = 2
penambahan konsentrasi CH3 COOH akan
Jika tekanan sistem diperbesar, kesetimbangan menyebabkan reaksi kesetimbangan bergeser ke
akan bergeser ke arah zat yang jumlah koefisien- arah reaktan.
nya lebih kecil. Pada reaksi tersebut, jika tekanan
15. Jawaban: a
sistem diperbesar maka kesetimbangan bergeser
Reaksi kesetimbangan:
ke arah kanan (hasil reaksi). Dengan demikian,
1
jumlah partikel pereaksi (A2 dan B) berkurang dan 2HCl(g ) + O2(g ) H2O(g ) + Cl2(g ) H = –x kJ
2
jumlah par tikel hasil reaksi (AB) bertam bah. Gas klorin akan meningkat apabila volume
Gambar partikel hasil reaksi diwakili oleh • = diperkecil sehingga kesetimbangan bergeser ke
AB, sedangkan partikel pereaksi diwakili oleh •• = kanan (ke arah produk) serta suhu diperkecil agar
A2 dan = B. Gambar yang menunjukkan kese- kesetimbangan bergeser ke arah eksoterm (ke
timbangan sesaat yang baru adalah gambar e. arah produk). Namun, jika volume dan suhu
diperbesar, kesetimbangan justru bergeser ke kiri
11. Jawaban: c (ke arah reaktan). Sementara itu, jika konsentrasi
Reaksi: reaktan diperkecil (HCl dan O2), kesetimbangan
2SO3(g ) 2SO2(g ) + O 2(g ) atau bergeser ke kiri (ke arah reaktan) sehingga
2SO2(g ) + O2(g ) 2SO3(g ) produksi gas klorin menurun.
Campuran gas dimampatkan artinya tekanan
diperbesar. Jika tekanan diperbesar, kese- B. Uraian
timbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien
1. Reaksi: 2H2S(g ) + 3O2(g ) 2H2O(g ) + 2SO2(g )
yang kecil yaitu ke arah SO3, sehingga jumlah
SO3 bertambah. Jumlah koefisien = 5 jumlah koefisien = 4
76 Reaksi Kesetimbangan
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: c
Reaksi 1): 2NO(g ) + O2(g ) 2NO2(g ) K = 36
1. Jawaban: b
1
Reaksi: Fe(HCO3)2(s ) FeO(s ) + H2O(g ) + 2CO2(g ) Reaksi 2): NO2(g ) NO(g ) + O (g ) K = …?
2 2
merupakan kesetimbangan heterogen yang Reaksi 2) merupakan reasi kebalikan dari reaksi
melibatkan fase padat (s ) dan gas (g ). Dengan
1 1
demikian, harga tetapan kesetimbangannya 1) dan dibagi dua, sehingga harga K = = .
36 6
hanya berasal dari zat yang berfase gas (g ). Oleh
karena itu, persamaan tetapan kesetimbangannya 6. Jawaban: b
sebagai berikut. Reaksi: N2O4(g ) 2NO2(g )
K c = [H 2O][CO2]2 Setimbang: 0,2 mol 0,4 mol
Volume = 2 L
2. Jawaban: e
0,2
mol [N2O4] = = 0,1 M
Konsentrasi = 2
volume
0,4 mol 0,4
[SO2] = = 0,2 M [NO2] = = 0,2 M
2L 2
mol HI terurai
Ptotal = 96 atm
= × 100% Jadi, tekanan total sistem sebesar 96 atm.
mol HI mula-mula
78 Reaksi Kesetimbangan
14. Jawaban: a = 225
massa 216 Jadi, nilai K untuk reaksi tersebut sebesar 225.
Mol N2O5 = = = 2 mol
M r N2O 5 108
2. Reaksi kesetimbangan disosiasi:
2N2O5(g ) 4NO2(g ) + O2(g )
A2B2(g ) 2A(g ) + 2B(g )
Mol mula-mula : 2 – – Mol mula-mula : n – –
1
Mol terurai : x 2x x 1
2 Mol terurai : m m m
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 2
1
––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Mol setimbang : (2 – x ) 2x x 1
2 Mol setimbang : n – m m m
2
Perbandingan mol Konsentrasi pada saat setimbang:
1
N2O5 : O2 = 2 : 3 = (2 – x )mol : x mol mol terurai
2
1
=
mol mula-mula
2( x ) = 3(2 – x )
2 1
x = 6 – 3x 2
m
=
4x = 6 n
x = 1,5 m 1
= ×
mol terurai 1,5 2 n
= = = 0,75
mol mula-mula 2
m
Jadi, derajat disosiasi () N2O5 sebesar 0,75. =
2n
15. Jawaban: c m
Jadi, derajat disosiasi gas A2B2 adalah .
Misalkan jumlah gas CO yang harus ditambahkan 2n
= x mol/L. 3. COCl2(g ) CO(g ) + Cl2(g )
CO(g ) + H2O(g ) CO2(g ) + H2(g )
Mol mula-mula : 0,5 – –
mula-mula : x mol L–1 6 mol L–1
Mol bereaksi : 4 mol L –1
4 mol L–1 4 mol L–1 4 mol L–1 Mol terurai : 0,2 0,2 0,2
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– ––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Mol setimbang : (x – 4) mol L–1 2 mol L–1 4 mol L–1 4 mol L–1
Mol setimbang : 0,3 0,2 0,2
[CO 2 ][H2 ]
K c = [CO][Cl2 ] (0,2)(0,2) 0,01
[CO][H2O] K c = = = 0,15 = 0,067
[COCl2 ] (0,3)
(4)(4)
0,8 = Jadi, harga tetapan kesetimbangan (K c) sebesar
(x 4)(2)
16 0,067.
0,8 =
2(x 4) 4. Reaksi kesetimbangan:
8
0,8 = 2NaHCO 3(s ) Na2CO3(s ) + H 2O(g ) + CO2(g )
x 4
a mol a mol
8
x – 4 = Harga K p diperoleh dari zat berfase gas sehingga
0,8
Jadi, jumlah gas CO yang harus ditambahkan Tekanan parsial masing-masing gas:
14 mol L–1. nH2O
PH = n × Ptotal
2O total
B. Uraian
a
= × 1,5 atm
1. Pada suhu 25°C diketahui dua buah reaksi berikut. 2a
X + 2YZ XZ2 + 2Y K = 9 3
= atm
Y + XZ2 YZ + XZ K=5 4
Berdasarkan reaksi tersebut, tentukan harga K 3
untuk reaksi X + XZ2 2XZ! PCO = atm
2 4
Jawaban:
3 3 9
Reaksi 1): X + 2YZ XZ2 + 2Y K=9 K p = ( )( )=
(tetap) 4 4 16
Reaksi 2): 2Y + 2XZ2 2YZ + 2XZ K = 25 9
Jadi, harga K p untuk reaksi tersebut sebesar .
(dikalikan 2) 16
—————————————––––––
X + XZ2 2XZ K = 9 × 25
80 Reaksi Kesetimbangan
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: b
Misalkan La2(C2O4)3 yang bereaksi = x
1. Jawaban: d
La2(C2O4)3(s ) La2O3(s ) + 3CO(g ) + 3CO2(g )
Kesetimbangan (NH4)2CO3(s ) 2NH3(g ) + CO2(g )
Mol mula-mula : 0,1
+ H2O(g ) merupakan kesetimbangan heterogen.
Mol terurai : x x 3x 3x
Tetapan kesetimbangan reaksi tersebut berasal –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
dari zat yang berfase gas (g ) sehingga: Mol setimbang : (0,1 – x ) x 3x 3x
K c = [NH3]2[CO2][H2O] Tekanan parsial pada saat setimbang hanya di-
2. Jawaban: c tentukan oleh zat berfase gas. Ptotal = 0,2 atm
Jika tekanan diperbesar, reaksi kesetimbangan ntotal pada saat setimbang = nCO + nCO
2
bergeser ke arah reaksi yang jumlah koefisiennya = (3x + 3x ) mol
lebih kecil. Berikut ini jumlah masing-masing = 6x mol
koefisien reaksi di atas.
3x
a. Fe3O4(s ) + 4CO(g ) 3Fe(s ) + 4CO2(g ) pCO = × 0,2 atm = 0,1 atm
6x
4 4
3x
b. 4NH3(g ) + 5O2(g ) 4NO(g ) + 6H2O(g ) pCO = × 0,2 atm = 0,1 atm
2 6x
9 10
c. 4HCl(g ) + O2(g ) 2H2O(g ) + 2Cl2(g ) K p = (pCO)3 × (pCO )3
2
5 4 = (0,1 atm)3 × (0,1 atm)3
d. CO(g ) + H2O(g ) CO2(g ) + H2(g ) = 1 × 10–6 atm6
2 2
Jadi, tetapan kesetimbangan K p sebesar 1 × 10–6
e. 2BaO2(s ) 2BaO(s ) + O 2(g ) atm6
0 1
Jadi, kesetimbangan kimia yang mengalami 6. Jawaban: b
pergeseran ke arah kanan jika tekanan di 2SO3(g ) 2SO2(g ) + O2(g )
perbesar adalah opsi c. Opsi b dan e mengalami Mol mula-mula : 12 – –
pergeseran kesetimbangan ke arah kiri. Adapun Mol terurai : 2x 2x x
opsi a dan d tidak mengalami pergeseran karena –––––––––––––––––––––––––––––––––––––
jumlah koefisien kedua ruas sama. Mol setimbang : 12 – 2x 2x x
12 – 2x = x
3. Jawaban: d
12 = 3x
Reaksi kesetimbangan:
x = 4
N2(g ) + O2(g ) 2NO(g ) H = + kJ
12 2x 12 (2 4) 4
Jumlah koefisien Jumlah koefisien
[SO3] = = =
3 3 3
reaksi = 2 reaksi = 2
2x 24 8
[SO2] = = =
Reaksi tersebut berlangsung endoterm. Jika suhu 3 3 3
diperbesar, reaksi akan bergeser ke arah kanan. x 4
Jika reaksi ditambah gas O2, reaksi akan bergeser [O2] = =
3 3
ke arah kanan. Sementara itu, pengaruh tekanan [SO 2 ]2 [O 2 ]
diperbesar/volume diperkecil tidak memengaruhi K c = [SO 3 ]2
kesetimbangan karena koefisien kedua ruas 2
8 4
sama. Adapun penambahan katalis tidak
3 3
menggeser kesetimbangan tetapi hanya = 4
2
mempercepat terjadinya reaksi. 3
4. Jawaban: d 64
9 64 3 16
3 3 = 4 = × =
[N2 ][H2 ] (0,2)(0,8) 9 4 3
K c = 2 = 3
[NH3 ] (0,4)2
16
Jadi, tetapan kesetimbangan K c = .
3
82 Reaksi Kesetimbangan
15. Jawaban: b 1
P(g ) + 2Q(g ) R(g ) + 2S(g ) PNH = × 3 atm = 1 atm
3 3
Mula-mula : 3 M 1,5 M – – 0,5
Bereaksi : 0,5 M 1 M 0,5 M 1 M PN = × 3 atm = 0,5 atm
2 3
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : 2,5 M 0,5 M 0,5 M 1 M 1,5
PH = × 3 atm = 1,5 atm
2 3
2 2
[R][S] (0,5)(1)
K c = [P][Q]2 = (2,5)(0,5)2 = 0,8 (PNH3 )2 (1)2 1
K p = 3 = 3
= = 0,59
(PN2 )(PH2 ) (0,5)(1,5) 1,69
Jadi, harga K c untuk reaksi tersebut adalah 0,8.
16. Jawaban: b Jadi, harga tetapan kesetimbangan parsial (K p)
Reaksi kesetimbangan: reaksi tersebut adalah 0,59.
PCl5(g ) PCl3(g ) + Cl2(g ) K p = 2,5 19. Jawaban: a
PPCl = 0,12 atm 2SO3(g ) 2SO2(g ) + O2(g )
5
PPCl = 0,8 atm Mula-mula : 0,5 atm – –
3
(PPCl3 )(PCl2 ) Terurai : x atm x atm 0,5x atm
K p = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––
(PPCl5 )
Setimbang: (0,5 – x ) atm x atm 0,5x atm
(0, 8)(PCl2 )
2,5 = Ptotal = (0,5 –x ) + x + 0,5x atm
0,12
0,832 = 0,5 + 0,5x
0,3 = 0,8PPCl
2 0,832 – 0,5 = 0,5x
PCl = 0,375 atm 0,332 = 0,5x
2
Jadi, tekanan parsial gas Cl2 (PCl ) adalah 0,375 x = 0,664 atm
2
atm. Jadi, tekanan parsial gas SO2 (P SO ) sebesar
2
0,664 atm.
17. Jawaban: c
Misal volume larutan mula-mula: V1 20. Jawaban: e
Reaksi: PCl5(g ) PCl3(g ) + Cl2(g )
A2(g ) + B2(g ) 2AB(g ) Setimbang 1 mol 2 mol 1 mol
mol AB
2 Ptotal = 10 atm
V
1
K c = mol A mol B
nPCl5 1 5
2
2
PPCl = × Ptotal = × 10 = atm
V1 V1 5 ntotal 4 2
84 Reaksi Kesetimbangan
Reaksi ke-3 tetap: 30. Jawaban: a
1 1 PCl5(g ) PCl3(g ) + Cl2(g )
N2(g ) + 2H2(g ) + Cl2(g ) NH4Cl(g ) Mol mula-mula : x – –
2 2
K 2 = 1 × 10–6 Mol bereaksi : 0,5x 0,5x 0,5x
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– ––––––––––––––––––––––––––––––––––––
NH3(g ) + HCl(g ) NH4Cl(g ) Mol setimbang : 0,5x 0,5x 0,5x
Perbandingan mol PCl5: PCl3 = 0,5x : 0,5x =1: 1
1 1
K = 6
×
4
× 1 × 10–6 = 0,05 Jadi, perbandingan mol PCl5 : PCl3 adalah 1:1.
1 10 4 10
p p
1 mol I2 ~ 2 mol Na2S2O3
1 1 1 1
= 1 mol I2 = × mol Na2SO2O3 = × 0,001 = 0,0005
p 2 2
1
2
Jadi, dalam kesetimbangan dihasilkan 0,0005 mol
p
1 I2.
=
1 Reaksi:
2 2
p p 2HI(g ) H2(g ) + I2(g )
= =
(1 )(1 ) 1 2 Mol mula-mula : 0,02
2
p
Jadi, nilai K p reaksi tersebut sebesar . Mol terurai : 0,001 0,0005 0,0005
1 2
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––
29. Jawaban: c Mol setimbang : 0,019 0,0005 0,0005
2HI(g ) H2(g ) + I2(g ) Konsentrasi pada
Setimbang 0,8 mol x mol 0,4 mol
0,019 0,0005 0,0005
Volume = 2 L saat setimbang:
2 2 2
[H2 ][I2 ] (mol L–1)
K c = [HI] 2
0,0095 0,00025 0,00025
x 0,4
[H2 ][I2 ] (0,00025)(0,00025)
2 2
4= 2 a. K c = = = 6,9 × 10–4
0,8
[HI]2 (0,0095) 2
2
b. Pada reaksi: 2HI(g ) H2(g ) + I2(g )
x
0,2 n = 2 – 2 = 0
2
4= 2
(0,4) K p = K c(RT)0 = K c = 6,9 × 10–4
x
3,2 = massa 16,06
2 3. Mol NH4Cl = M r NH4Cl
= 53,5 = 0,3 mol
x = 6,4
NH4Cl(s ) NH3(g ) + HCl(g )
6,4 mol Mol mula-mula : 0,3 – –
[H2]= = 3,2 M
2L Mol terurai : 0,05 0,05 0,05
Jadi, konsentrasi H2 sebesar 3,2 M. ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Mol setimbang : 0,25 0,05 0,05
mol terurai 0,05
= = 0,3 = 0,17
mol mula-mula
ke arah produk (ke kanan) sebagai berikut. a. Derajat disosiasi () = mol terdisosiasi
a. Suhu diturunkan. Jika suhu diturunkan, mol mula-mula
5
kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi 5 1
= 3
= =
eksoterm, sedangkan jika suhu dinaikkan 5 15 3
reaksi akan bergeser ke arah endoterm. 1
Jadi, untuk reaksi tersebut sebesar .
b. Memperbesar konsentasi CO. Jika suatu zat 3
pada reaksi kesetimbangan ditambah, reaksi b. Konsentrasi setiap zat yang terlibat dalam
akan bergeser dari arah zat yang ditambah. mol
Jika suatu zat pada reaksi kesetimbangan reaksi =
volume
dikurangi, reaksi akan bergeser ke arah zat
mo l N2O 4
yang dikurangi. 1) [N2O4] =
volume N2O 4
Adapun perlakuan volume/tekanan diperbesar
10
atau diperkecil tidak memengaruhi pergeseran 3
mol
kesetimbangan karena kedua ruas memiliki =
1L
jumlah koefisien yang sama. 10
= M
3
86 Reaksi Kesetimbangan
mol NO 2 9. Reaksi : N2(g ) + 3H2(g ) 2NH3(g )
2) [NO2] = Mol mula-mula : 4 3
volume NO 2
10 Mol reaksi : 0,5 1,5 1
mol
= 3 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––
1L Mol setimbang : 3,5 1,5 1
10 1
= M PNH = × 3 atm = 0,5 atm
3 3 3,5 1,5 1
10
2 3,5
[NO2 ]2
3
10 PN = × 3 atm = 1,75 atm
c. K c = = = 2 3,5 1,5 1
[N2O 4 ] 10 3
3
1,5
d. K p = K c(RT)n PH = 3,5 1,5 1 × 3 atm = 0,75 atm
2
R = 0,082 L atm/mol K
[PNH3 ]2 (0,5)2
10 K p = = = 0,338
K c = 3 [PN2 ][PH2 ]3 (1,75)(0,75)3
5
-
-
4 3
-
- substitusi karena terjadi pergantian gugus atom H
----------------- |
-
-
-
-
-
oleh Cl. Sementara itu, reaksi 3) merupakan reaksi
2 -
-
| -
-
-
yang menghasilkan gas CO 2 dan H2O.
1 -
- -
CH3 -
-
-
-
5. Jawaban: d
------ - -
v 1 k ⎛ [H2 ]1 ⎞
m
⎛ [I2 ]1 ⎞
n 19. Jawaban: e
= ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ Misal laju reaksi: v = k [NO2]m[O2]n
v 2 k ⎝ [H2 ]2 ⎠ ⎝ [I2 ]2 ⎠
1 m n Orde reaksi NO 2 ditentukan saat [O2] tetap, yaitu
k ⎛ 0,1 ⎞ ⎛ 0,2 ⎞
36
1 = ⎜ ⎟ ⎜ 0,2 ⎟ data percobaan 2) dan 3).
k ⎝ 0,2 ⎠ ⎝ ⎠ m n
18
v 2 k ⎛ [NO2 ]2 ⎞ ⎛ [O 2 ]2 ⎞
18 ⎛ 0,1 ⎞
m
= ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
= ⎜ ⎟ v 3 k ⎝ [NO2 ]3 ⎠ ⎝ [O 2 ]3 ⎠
36 ⎝ 0,2 ⎠
m n
m 19,8 × 10−4 k ⎛ 0,2 ⎞ ⎛ 0,3 ⎞
1
=
1 = ⎜ ⎟ ⎜ 0,3 ⎟
2 2 19,8 × 10−4 k ⎝ 0,1 ⎠ ⎝ ⎠
m
m=1 ⎛ 0,2 ⎞
1= ⎜ ⎟
Orde reaksi I 2 dapat ditentukan saat [H2] tetap, ⎝ 0,1 ⎠
yaitu data percobaan 3) dan 4). 1 = 2m
v 3 k ⎛ [H2 ]3 ⎞
m
⎛ [I2 ]3 ⎞
n
m=0
= ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
v 4 k ⎝ [H2 ]4 ⎠ ⎝ [I2 ]4 ⎠ Orde reaksi O 2 ditentukan saat [NO 2] tetap, yaitu
1 m n
data percobaan 1) dan 3).
9 k ⎛ 0,4 ⎞ ⎛ 0,2 ⎞ m n
1 = ⎜ ⎟ ⎜ 0,1 ⎟ v 1 k ⎛ [NO2 ]1 ⎞ ⎛ [O 2 ]1 ⎞
k ⎝ 0,4 ⎠ ⎝ ⎠ = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
18
n
v 3 k ⎝ [NO2 ]3 ⎠ ⎝ [O 2 ]3 ⎠
18 ⎛ 0,2 ⎞
= ⎜ ⎟ 2,2 × 10−4 k ⎛ 0,1⎞
m
⎛ 0,1 ⎞
n
9 ⎝ 0,1 ⎠
= ⎜ 0,1⎟ ⎜ 0,3 ⎟
2 = 2n 19,8 × 10−4 k ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
n
n=1 1 ⎛ 0,1 ⎞
= ⎜ ⎟
Sehingga persamaan laju reaksi adalah 9 ⎝ 0,3 ⎠
2 n
v = k [H2][I2]. Harga k dapat ditentukan dengan ⎛ 1⎞ 1
⎜3⎟ =
mengambil salah satu data percobaan, misal ⎝ ⎠ 3
percobaan 1). n=2
v = k [H2][I2] Sehingga persamaan laju reaksi adalah v = k [O2]2.
1 Harga k dapat ditentukan dengan mengambil
36
= k (0,1)(0,2)
salah satu data percobaan, misal percobaan 1).
1
36
= k 0,02 v = k [O2]2
k = 1,4 2,2 × 10–4 = k (0,1)2
Jadi, nilai konstanta laju reaksi dari percobaan 2,2 × 10 −4
k = 0,01
= 2,2 × 10–2
tersebut adalah 1,4.
Laju reaksi saat [NO2] dan [O2] diubah menjadi
18. Jawaban: e 0,5 M:
80
80% NO = 100 × 4 = 3,2 mol v = k [O2]2
2NO + Cl2 → 2NOCl = 2,2 × 10–2(0,5)2
Mol mula-mula : 4 2 – = 5,5 × 10–3
Mol bereaksi : 3,2 1,6 3,2 Jadi, harga laju reaksinya menjadi 5,5 × 10 –3 Ms–1.
––––––––––––––––––––––––––––––––
Mol sisa : 0,8 0,4 3,2 20. Jawaban: c
perubahan volume (T tetap)
Laju reaksi =
perubahan waktu
48 × 10 −3
= ⎜2⎟
⎝ ⎠
21. Jawaban: b m
Orde reaksi NO ditentukan saat [H 2] tetap, yaitu 1 ⎛ 1⎞
= ⎜ ⎟
data percobaan 2) dan 4). 4 ⎝2⎠
m n m=2
v 2 k ⎛ [H2 ]2 ⎞ ⎛ [NO]2 ⎞
= ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ Orde reaksi B , [A] tetap → percobaan 2 dan 3.
v 4 k ⎝ [H2 ]4 ⎠ ⎝ [NO]4 ⎠
m n
v 2 k ⎛ 0,2 ⎞ ⎛ 0,6 ⎞
3,1× 10−3
k ⎛ 0,2 ⎞
m
⎛ 0,1 ⎞
n
v 3 = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
k ⎝ 0,2 ⎠ ⎝ 1,2 ⎠
= ⎜ ⎟ ⎜ 0,3 ⎟
9,1× 10−3 k ⎝ 0,2 ⎠ ⎝ ⎠ n
48 × 10 −3 ⎛ 1⎞
n 96 × 10 −3
= ⎜2⎟
1 ⎛ 1⎞ ⎝ ⎠
= ⎜ ⎟ n
⎝3⎠
3 1 ⎛ 1⎞
= ⎜2⎟
n=1 ⎝ ⎠
2
K c =
[SO3 ]2
=
( 1L ) = 160
2 2
[SO2 ]2 [O2 ] mol 2 0,1mol
3) N2(g ) + 3H2(g ) 2NH3(g ) ( 0,1 mo
1L )( 1L )
4 2 Jadi, harga K c sebesar 160.
4) 2S(s ) + 3O2(g ) 2SO3(g ) 40. Jawaban: c
3 2 PCl5(g ) PCl3(g ) + Cl2(g )
5) NH3(g ) + HCl(g ) NH4Cl(s ) Tekanan parsial : 0,5 atm 0,25 atm x atm
atm
2 0
101.174,21
= 2
= 50.587,105 kJ
Jadi, tiap rupiah menghasilkan kalor i
Energi
g pengaktifan (E a)
r
50.587,105 e
= 4.500
= 11,24 kJ n
E
Kalor yang
diserap
selama Produk/hasil
Produk/hasil reaksi
7. a. Misal laju reaksi: v = [CO]m[O2]n
= k [CO] reaksi
Reaktan/pereaksi
Orde reaksi CO ditentukan saat [O 2] tetap,
yaitu data percobaan 1) dan 3).
m n Proses reaksi
v 1 k ⎛ [CO]1 ⎞ ⎛ [O 2 ]1 ⎞
= ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
v 3 k ⎝ [CO]3 ⎠ ⎝ [O 2 ]3 ⎠
Reaksi Eksoterm (melepas kalor)
m n
4 k ⎛ 0,1 ⎞ ⎛ 0,1⎞ ∆H (hasil reaksi – pereaksi = – (negatif)
= ⎜ ⎟ ⎜ 0,1⎟
8 k ⎝ 0,2 ⎠ ⎝ ⎠
m
1 ⎛ 1⎞
= ⎜2⎟ Energi
2 ⎝ ⎠ i
g pengaktifan (E a)
r
m=1 e
n Reaktan/
E pereaksi
Orde reaksi O2 ditentukan saat [CO] tetap, Kalor yang
yaitu data percobaan 1) dan 2). dihasilkan Produk/hasil reaksi
selama
m n
v 1 k ⎛ [CO]1 ⎞ ⎛ [O2 ]1 ⎞ reaksi
= ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
v 2 k ⎝ [CO]2 ⎠ ⎝ [O2 ]2 ⎠
Proses reaksi
m n
4 k ⎛ 0,1⎞ ⎛ 0,1 ⎞
= ⎜ ⎟ ⎜ 0,2 ⎟
16 k ⎝ 0,1⎠ ⎝ ⎠
n
9. Jawaban:
1 ⎛ 1⎞
= ⎜2⎟ NH4NO2(g ) N2(g ) + 2H2O(g )
4 ⎝ ⎠
2 n Mol mula-mula : 2 – –
⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞
⎜2⎟ = ⎜ ⎟ Mol terurai : x x 2x
⎝ ⎠ ⎝2⎠ –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
n=2 Moll se
Mo seti
timb
mban
ang
g : 2 – x x 2x
[CO][O2]2.
Jadi, persamaan laju reaksinya v = k [CO][O Perbandingan mol NH4NO2 : N2 = 1 : 2
b. Orde
Or de re
reak
aksi
si to
tota
tall = m + n = 1 + 2 = 3 = (2 – x ) : x
c. Nilai
Nilai x dap
dapat
at dip
dipero
eroleh
leh de
deng
ngan
an car
cara
a mem-
mem-
bandingkan data 3) dan 4).