Anda di halaman 1dari 7

PERBEDAAN JENIS DAN JUMLAH KOLONI BAKTERI PADA SIKAT GIGI

SEBELUM DAN SESUDAH DIRENDAM LARUTAN CHLORHEXIDINE 0,2% DAN


LARUTAN AIR KEMASAN ALKALINE IONIZED WATER (AIW) PH 9,5

PENDAHULUAN

Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang harus diperhatikan dan dijaga
kebersihannya karena merupakan faktor yang dapat menentukan kesehatan secara umum.
Menjaga kebersihan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan berbagai cara, secara mekanis
dengan menyikat gigi, sedangkan secara kimiawi dapat dilakukan dengan obat kumur. Sikat
gigi memainkan peran penting dalam menjaga kebersihan mulut pribadi dan menghilangkan
plak, tetapi mempertahankan dan menyimpan sikat gigi secara higienis biasanya diabaikan.1

Sikat gigi adalah bantuan kebersihan mulut yang paling umum untuk mempromosikan
kesehatan mulut dan mencegah penyakit gigi. Sikat gigi ini dapat terkontaminasi
mikroorganisme yang ada dalam rongga mulut. Retensi dan kelangsungan hidup mikro-
organisme pada sikat gigi setelah menyikat menunjukkan kemungkinan penyebab kontaminasi
ulang mulut. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan sikat gigi dalam
jangka waktu yang lama memfasilitasi kontaminasi berbagai mikroorganisme seperti
Streptococcus, Staphylococcus, lactobacilli, Pseudomonas, Klebsiella, Escherichia coli dan
Candida. Pada orang dewasa yang sehat, kontaminasi sikat gigi terjadi setelah penggunaan
awal dan meningkat dengan penggunaan berulang. Sikat gigi bisa terkontaminasi dari rongga
mulut, lingkungan, tangan, kontaminasi aerosol, dan wadah penyimpanan. Bakteri yang
menempel, menumpuk, dan bertahan pada sikat gigi dapat ditularkan ke individu yang
menyebabkan terjadinya suatu penyakit. Sikat gigi terkontaminasi dengan bakteri patogen dari
plak gigi, lingkungan atau kombinasi berbagai faktor.2,3

Prosedur untuk dekontaminasi sikat gigi akan mencegah risiko infeksi ulang oleh
mikroorganisme patogen lain dari suatu lingkungan. Bertahun-tahun beberapa metode sanitasi
sikat gigi telah dianjurkan, seperti sinar ultraviolet, tablet desinfektan, dan pencelupatan
kedalam larutan seperti kloroheksidin dan agen antimikroba lainnya. Di antara agen kimia,
chlorhexidine (CHX) glukonat solution (0,12%) telah terbukti merupakan desinfeksi sikat gigi
yang efisien. Telah dilaporkan berhasil menghilangkan spesies mikroba seperti Streptococcus
mutans, Candida albicans, Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes dalam 10
menit.4
Dewasa ini, Alkaline Ionized Water (AIW) yang dihasilkan oleh elektrolisis air telah
menjadi perhatian karena menunjukkan banyaknya manfaat yang dihasilkan dalam pengobatan
dan pencegahan penyakit. AIW menunjukkan sifat khusus yaitu tingkat pH yang tinggi pada
kisaran 8 atau lebih. 5 Yuchiro Nakano dkk telah meneliti penggunaan alkaline water pH 11,9
untuk desinfeksi pada pembersihan alat biokontaminasi stainless steel dan menunjukkan hasil
yang efektif menghilangkan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa, dan
jamur Candida albicans.6

Pengetahuan mengenai bagaimana sikat gigi harus disimpan dengan tepat, didesinfeksi,
dan diganti secara berkala harusnya sudah menjadi hal yang harus diperhatikan saat ini, selain
pentingnya penggunaan instrumen untuk membersihkan mulut seperti sikat gigi dan benang
gigi. Meskipun metode untuk menyikat gigi telah banyak dijelaskan dalam literatur, prosedur
untuk menjaga kebersihan instrumen kebersihan gigi misalnya sikat gigi masih jarang dibahas.4
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas larutan Chlorhexidin
0,2% dan Alkaline Ionized Water (AIW) pH 9,5 sebagai bahan desinfeksi sikat gigi.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perbedaan jenis bakteri antara sikat gigi yang direndam dalam larutan
chlorexidine 0,2% dan AIW pH 9,5 pada sikat gigi terkontaminasi?
2. Bagaimana perbedaan jumlah koloni bakteri antara sikat gigi yang direndam dalam larutan
chlorexidine 0,2% dan AIW pH 9,5 pada sikat gigi terkontaminasi?
3. Apakah larutan chlorexidine 0,2% dan AIW pH 9,5 dapat dijadikan sebagai bahan
alternatif dekontaminasi sikat gigi?

TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui perbedaan jenis bakteri antara sikat gigi yang direndam dalam larutan
chlorexidine 0,2% dan AIW pH 9,5 pada sikat gigi terkontaminasi.
2. Untuk mengetahui perbedaan jumlah koloni bakteri antara sikat gigi yang direndam dalam
larutan chlorexidine 0,2% dan AIW pH 9,5 pada sikat gigi terkontaminasi.
3. Untuk mengetahui apakah larutan chlorexidine 0,2% dan AIW pH 9,5 dapat dijadikan
sebagai bahan alternatif dekontaminasi sikat gigi.
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris

Desain Penlitian

Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre and post test

Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium mikrobiologi Rumah Sakit UNHAS pada

bulan April 2018

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi target pada penelitian ini adalah mahasiswa koas IKGM yang sesuai dengan

kriteria penelitian.

Pada penelitian ini sampel dihitung menggunakan rumus Federer:

(t-1) (r-1)≥15

Ket :
t = perlakuan
r = sampel

(t-1) (r-1) ≥15

(4-1)(r-1) ≥15

3(r-1) ≥15

3r-3≥15

3r≥18

r≥6

Berdasarkan rumus tersebut, perlakuan yang diberikan sebanyak 4 perlakuan, maka

diperoleh jumlah sampel minimal sebanyak 6 sampel pada setiap perlakuan.


Metode Sampling

Metode sampling yang digunakan adalah random sampling

Kriteria Subyek Penelitian

a. Inklusi

1. OH baik

2. Tidak menderita penyakit sistemik

3. Menyikat gigi dua kali sehari

4. Tidak memakai kawat ortodontik

5. Tidak merokok dan mengonsumsi minuman keras

b. Eksklusi

1. Peserta yang tidak memberi persetujuan

2. Peseta tidak mengikuti instruksi yang baik

Variabel Penelitian

 Variabel bebas :

 Chlorhexidine 0.2%

 AIW 9.5

 Variabel terikat:

 Jenis bakteri

 Jumlah koloni

Definisi Operasional

a. Sikat gigi merupakan alat yang digunakan untuk menyikat gigi yang merupakan media

perkembangbiakkan bakteri dari rongga mulut

b. Alkaline water (AIW) merupakan larutan yang digunakan untuk merendam sikat gigi

dengan pH 9.5
c. Chlorhexidine merupakan larutan yang digunakan untuk merendam sikat gigi, yang

berguna untuk mencegah terjadinya baktrimia dengan kuman anarob dalam rongga mulut

Kriteria Penilaian

Dalam penelitian ini dilakukan penghitungan jumlah dan jenis bakteri pada sikat gigi

sebelum dan sesudah perlakuan, dengan kelompok 2 kelompok perlakuan, yaitu:

Kelompok 1: Perendaman sikat gigi dengan chlorhexidine 0.2%

Kelompok 2: Perendaman sikat gigi alkaline water 9.5

Jumlah koloni dihitung menggunakan colony counter.

Alat dan Bahan

a. Alat :

1. Sikat gigi

2. Plastik sterilisasi

3. Wadah untuk merendam larutan

4. Tabung reaksi

5. Colony counter

b. Bahan :

1. Alkaline water 9,5

2. Chlorhexidine

3. Pasta gigi

Prosedur penelitian

1. Pada awal minggu, setiap peserta diberikan sikat gigi untuk menyikat giginya

 Menyikat gigi 2 kali sehari


 Waktunya 2-3 menit

 Sikat gigi harus secara eksklusif digunakan oleh peserta dan tidak diboleh digunakan

oleh orang lain.

 Sikat gigi disimpan pada tempat yang biasanya peserta simpan.

2. Setelah 3 hari, peserta diinstruksikan untuk memasukkan sikat gigi ke plastik steril

kemudian diberikan ke peneliti dan dibawa ke laboratorium untuk diteliti jenis bakteri

dan jumlah koloninya..

3. Selanjutnya diberikan sikat gigi yang baru kepada peserta dan diinstruksikan lagi untuk

menyikat giginya seperti biasa

 Menyikat gigi 2 kali sehari

 Waktunya 2-3 menit

 Sikat gigi harus secara eksklusif diguakan oleh peserta dan tidak boleh digunakan oleh

orang lain

 Sikat gigi direndam dalam larutan yang telah ditentukan.

4. Setelah 3 hari, peserta diinstruksikan untuk memasukkan sikat gigi kedalam plastik

steril, kemudian diberikan kepada peneliti dan dibawa ke laboratorium untuk diteliti

jenis bakteri dan jumlah koloninya.


Daftar Pustaka

1. Jathar P,Panse A, Desai A. Comparative evaluation of various disinfectant agents to


disinfect toothbrush microbiota. 2018: 12
2. Lee SG, Kang BR, Kim HS, Park HH, Park HR, Nam SH. Change in the number of
bacterial in a toothbrush according to the toothbrush management method. Biomedical
research 2017 ;28 (16) :7308-9
3. Naik R, Mujib A, Telagi N, Anil B, Spoorthi B. Contaminated tooth brushes-potential
threat to oral and general health. Journal of family medicine and primary care. 2015; 4 (3):
444
4. Tomar P, Hongal S, Saxena V, Jain M, Rana K. Evaluating sanitization on toothbrushes
using ultraviolet rays and 0,2% chlorhexidine solution: a comperative clinical study.
Journal of basic and clinical pharmacy. 2015; 6(1): 12-13
5. Ignacio R, Joo K, Lee K. Clinical effect and mechanism of alkaline reduced water. Journal
of food and drug analysis. 2012; 2(1): 394
6. Nakano Y, dkk. Sequential washing with electrolyzed alkaline and acidic water effectively
removes pathogens fromm metal surfaces. Journal Plus One. 2016: 1

Anda mungkin juga menyukai