SKRIPSI
Pembimbing Utama
Harninto, dr., MS, Sp.Ok.
..................................................
Pembimbing Pendamping
Sumardiyono, SKM, M.Kes.
NIP. 19650706 198803 1 002 ..................................................
Penguji
Hardjanto, dr., MS, Sp.Ok.
..................................................
ii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara yang secara tertulis diacu
dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustakaan.
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains Terapan pada Program Studi Diploma IV Kesehatan Kerja Fakultas
meskipun usaha keras untuk hal tersebut telah penulis upayakan. Oleh karena itu
penyempurnaannya.
Perlu disadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan,
pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan
1. Bapak Prof. Dr. H.M. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ (K) selaku Rektor Universitas
2. Bapak Prof. Dr. H. A.A. Subiyanto, dr., MS, selaku Dekan Fakultas
3. Bapak Putu Suriyasa, dr., MS., PKK. Sp.Ok., selaku Ketua Program Diploma
vi
5. Bapak Sumardiyono, SKM, M.Kes , selaku Pembimbing II Skripsi.
6. Bapak Hardjanto, dr., MS, Sp.Ok selaku penguji yang telah memberikan
7. Pemilik penggilingan padi PB. Lumbung dan PB. Sri Mulyo yang telah
8. Semua tenaga kerja penggilingan padi, atas segala bantuan dan dukungan
9. Bapak, Ibu, dik Risti dan dik Pras tersayang serta orang terdekat yang penulis
cintai atas segala doa, dukungan dan motivasinya dalam penyusunan skripsi
ini.
10. Sahabatku Tyas Lilia Wardani, atas bantuan dan dukungannya selama ini serta
11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan
dalam penyusunan skripsi ini. Tetapi besar harapan penulis agar ini dapat
masukan, kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... iv
ABSTRACT ................................................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN
C. Hipotesis ................................................................................ 21
viii
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian....................................................................... 22
H. Desain Penelitian.................................................................... 27
BAB V. PEMBAHASAN
ix
C. Analisis Pengaruh Intensitas Kebisingan terhadap Stres Kerja.. 39
A. Kesimpulan ............................................................................ 41
B. Saran ...................................................................................... 41
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.4 Hasil perhitungan pengukuran stres kerja tenaga kerja yang
Tabel 1.5 Hasil perhitungan pengukuran stres kerja tenaga kerja yang
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor dan sebagainya) dan yang menjadi
kajian dari kesehatan kerja ialah masyarakat pekerja dan masyarakat sekitar
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
1
2
usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit
umum (Suma’mur P.K, 2009). Sehat digambarkan sebagai suatu kondisi fisik,
mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan
kerja dapat tercapai secara optimal jika tiga komponen kerja berupa kapasitas
kerja, beban kerja dan lingkungan kerja dapat berinteraksi secara baik dan
melebihi ambang batas merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan
permanen juga akan berdampak negatif lain seperti gangguan komunikasi, efek
munculnya stres kerja, sebab beberapa orang sangat sensitif pada kebisingan
dibanding yang lain. Kita meyakini bahwa suara dengan level intensitas yang
bahwa penyakit yang berkaitan dengan stress kerja (hipertensi dan sebagainya)
2
3
lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres
juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak
stimulus atau respon, melainkan stres merupakan hasil interaksi antara kondisi
dapat disimpulkan bahwa stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan kerja
3
4
penyebab stres dan gangguan kesehatan lainnya. Stres yang disebabkan karena
kegelisahan dan depresi. Secara spesifik stres karena kebisingan tersebut dapat
menyebabkan antara lain (Tarwaka dkk, 2004) Stres menuju keadaan cepat
marah, sakit kepala dan gangguan tidur, Gangguan reaksi psikomotor dan
Mojolaban terbagi menjadi dua tempat kerja yaitu ruang masin penggilingan
yang terpapar langsung kebisingan dan ruang menjemur gabah di luar ruangan
memungkinkan sebagian kecil karyawan ada yang mengalami stres kerja pula
4
5
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
Mojolaban.
D. Manfaat Penelitian
a. Teoritis
5
6
b. Aplikatif
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Kebisingan
a. Pengertian Kebisingan
sebagai suara atau bunyi yang tidak dikehendaki atau dapat diartikan
pula sebagai suara yang salah pada tempat dan waktu yang salah
bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang
b. Jenis-jenis Kebisingan
yaitu kebisingan tetap (steady noise) dan kebisingan tidak tetap (non-
menjadi :
1) Kebisingan fluktuatif (fluctuating noise)
tertentu.
2) Intermittent noise
3) Impulsive noise
problem mental yang sudah ada. Reaksi psikologis yang timbul dari
- Marah
- Mudah tersinggung
- Stres menuju keadaan cepat marah, sakit kepala dan gangguan tidur
- Kehilangan konsentrasi
2. Stres Kerja
Kerja shift merupakan sumber utama dari stres bagi para pekerja
pembangkit stres.
kerja.
3) Pengembangan karier
Pengembangan karir merupakan pembangkit stres potensial yang
yang kurang.
Harus hidup dengan orang lain merupakan salah satu aspek dari
kehidupan yang penuh stres. Hubungan yang baik antar anggota dari
struktur dan iklim organisasi. Faktor stres yang ditemui terpusat pada
sejauh mana tenaga kerja dapat terlibat atau barperan serta dalam
organisasi.
7) Ciri individu
Stres ditentukan oleh individunya sendiri, sejauhmana ia melihat
sebagai berikut:
malam hari, menjadi mudah bingung dan lupa, menjadi sangat tidak
Berupa jari-jari dan tangan gemetar, tidak dapat duduk diam atau
1) Gejala fisik
Gejala stres menyangkut fisik bisa mencakup: nafas memburu,
mencakup:
keputusan.
Tarupolo, 2002).
a) Usia
b) Jenis Kelamin
ini mengenai wanita dua kali lebih sering daripada pria dan sangat
c) Status gizi
Keadaan gizi yang baik merupakan salah satu ciri kesehatan yang
dengan keadaan gizi yang baik akan memiliki kapasitas kerja dan
Budiono A.M dkk, 2003). Pada keadaan gizi buruk, dengan beban
kerja berat akan mengganggu kerja dan menurunkan efisiensi dan
d) Kondisi kesehatan
Kondisi atau keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
e) Keadaan psikologis
a) Beban kerja
Kebisingan
Ridley, 2003).
3. Hubungan antara Intensitas Kebisingan terhadap Stres Kerja
psikologis diri seorang tenaga kerja. Salah satu kondisi fisik adalah suara
bising selain dapat menimbulkan gangguan sementara atau tetap pada alat
stimulasi nucleus
ventralateralis thalamus
Kelelahan mental
Persyarafan otonom
terganggu
Faktor intern
- Jenis kelamin Faktor ekstern
- Usia - Status gizi
Stres Kerja
- Beban kerja - Kondisi kesehatan
- Lingkungan kerja - Psikologis
C. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sectional karena variabel sebab dan akibat yang terjadi pada objek penelitian
diukur dan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan dan dilakukan pada
C. Populasi Penelitian
D. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil dari suatu populasi yang akan
dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat
c. Beban kerja
d. Lingkungan kerja
adalah 21 orang. Untuk mengambil sampel dari populasi yang ada yaitu
E. Kerangka Konsep
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
3. Variabel Pengganggu
26
lingkungan kerja.
1. Intensitas Kebisingan
produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat
Satuan : dB(A)
2. Stres kerja
tingkat ketelitian yang terendah) dan tidak stres (skor tingkat ketelitian
yang tertinggi).
3. Usia
hingga saat penelitian dilakukan, yang dihitung dalam tahun. Data yang
identitas diri tenaga kerja. Usia tenaga kerja yang diteliti yaitu sekitar 20-
50 tahun.
4. Jenis kelamin
dan perempuan secara biologis dan dibawa sejak lahir dengan sejumlah
Jenis kelamin yang diambil dalam penelitian ini adalah yang berjenis
kelamin laki-laki.
5. Lama kerja
Lama kerja adalah waktu kerja dari tenaga kerja selama satu hari
H. Desain Penelitian
Populasi
Purposive sampling
Subjek
Fisher Exact
Probability Test
Keterangan :
X2 : subjek yang tidak mengalami stres kerja yang bekerja di tempat yang
data primer yang meliputi intensitas kebisingan, pengukuran stres kerja, serta
J. Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
sebagai berikut:
penelitian ini.
30
3. Tahap Penyelesaian
K. Instrumen Penelitian
Satuan : dBA
a. Putar switch ke A.
sumber kebisingan.
f. Jarak sound level meter dengan sumber bising adalah sesuai dengan
melingkari kelompok 4 titik tiap baris dan kolom pada formulir Bourdon
wiersma.
dan harus ditekankan bahwa baris demi baris harus dikerjakan dari
kiri ke kanan dan suruh mengerjakan dengan teliti dan cepat dalam
kebisingan.
2. Jika p value > 0,01 tetapi ≤ 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan.
3. Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Lumbung ini adalah Bapak Hartono yang mendirikan penggilingan padi ini
unit mesin yang terdiri dari 2 unit mesin pecah gabah dan 3 unit mesin
pemutih. Setiap harinya industri ini beroperasi selama 8 jam yaitu dari jam
08.00-16.00 dengan istirahat 1 jam, yaitu dari jam 12.00-13.00. Dalam satu
minggu industri ini libur satu hari, yaitu pada hari minggu dan pada tanggal
merah juga ikut libur. Jumlah tenaga kerja industri ini semuanya adalah 12
orang.
Mojolaban. Pemilik penggilingan padi PB Sri Mulyo ini adalah Bapak Sri
Yanto yang mendirikan penggilingan padi ini sejak tahun 1992. Dalam proses
produksinya PB Sri Mulyo menngunakan 3 unit mesin yang terdiri dari 1 unit
mesin pecah gabah, 1 unit mesin pemutih dan 1 unit mesin wuluh. Setiap
harinya industri ini beroperasi selama 8 jam yaitu dari jam 08.00-16.00
dengan istirahat 1 jam, yaitu dari jam 12.00-13.00. Dalam satu minggu
34
industri ini libur satu hari, yaitu pada hari minggu dan pada tanggal merah
juga ikut libur. Jumlah tenaga kerja industri ini semuanya adalah 9 orang.
diketahui bahwa tenaga kerja yang ada tidak ada yang memakai masker,
padahal pada tempat kerja tersebut kadar debu padinya cukup banyak. Selain
itu kebisingan yang ditimbulkan dari semua mesin yang beroperasi cukup
tinggi dan tenaga kerja tidak ada yang memakai ear plug, hal tersebut peneliti
pada penelitian ini 38,47 tahun dengan umur minimal responden adalah 23
umur responden adalah 8,308. Sedangkan jenis kelamin dari tenaga kerja
Sambungan...
48 2 11,8
49 2 11,8
Jumlah 17 100
penggilingan padi dan di luar ruangan yaitu di tempat penjemuran padi. Hasil
96,80 dBA dan intensitas kebisingan terendah didapatkan pada jam 09.30
36
WIB yaitu 91,44 dBA. Dan intensitas kebisingan tertinggi didapatkan pada
jam 13.30 WIB yaitu 76,80 dBA dan intensitas kebisingan terendah
dilakukan tidak ada penambahan mesin dan alat-alat lainnya yang dapat
dan tenaga kerja yang bekerja di luar ruangan yaitu di tempat penjemuran padi
Tabel 1.4. Hasil Pengukuran Stres Kerja Tenaga Kerja yang Terpapar
Tabel 1.5. Hasil Pengukuran Stres Kerja Tenaga Kerja yang Terpapar
db(A) dengan skor (tingkat ketelitian) nilai tertinggi 57 dan terendah 13,
didapatkan nilai tengahnya 35 sehingga untuk skor > 35 bahwa tenaga kerja
mengalami stres kerja dan skor < 35 bahwa tenaga kerja tidak mengalami
stres kerja. Sedangkan untuk tenaga kerja yang terpapar intensitas kebisingan
tenaga kerja mengalami stres kerja dan skor < 15 bahwa tenaga kerja tidak
Tabel 1.6. Hasil uji fisher exact probability test stres kerja pada pekerja
Kebisingan
4,735 .044 .467
Stres kerja
Bila dilihat dari hasil menunjukkan bahwa harga (X²) hitung 4,735
sedangkan harga (X²) tabel pada db = 2-1 : 1, exact test 1-sided yaitu
0,044 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,044. Hal ini berarti bahwa X²
hitung > X². Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan
hasil untuk tenaga kerja yang terpapar intensitas kebisingan > 85 dB(A)
yaitu 6 tenaga kerja mengalami stres kerja dan 2 tenaga kerja tidak stres
kerja,
85 dB(A) yaitu 2 tenaga kerja mengalami stres kerja dan 7 tenaga kerja
prosentase :
PEMBAHASAN
Untuk homogenitas.
adalah yang berusia 20-50 tahun dimana, kebanyakan kinerja fisik mencapai
Lama kerja tenaga kerja yang menjadi sampel adalah 8 jam per hari,
agar dapat diketahui stres kerja yang disebabkan oleh faktor kebisingan.
sehari di dalam ruangan yang tertinggi adalah 96,80 dBA dan di luar ruangan
39
51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor Fisika di Tempat
Kerja yang menyebutkan bahwa Nilai Ambang Batas untuk pemajanan 8 jam
dBA (Sugeng Budiono A.M dkk, 2003). Dari hasil pengukuran dapat
tenaga kerja tidak memakai ear plug. Sehingga intensitas kebisingan yang
analisis data ditemukan terjadinya stres kerja pada tenaga kerja penggilingan
padi di Kecamatan Mojolaban Sukoharjo. Hal ini terlihat dari pengaruh yang
p value = 0,044. Dan nilai signifikan harus < 0,05, yang telah sama
dengan penelitian yang dilakukan oleh Andi Mursali, dr. (2007) yang
intensitas kebisingan dan stres kerja, maka ada pengaruh yang signifikan
A. Kesimpulan
Didapatkan data p value yaitu 0,044 yang berarti p<0,05 yang artinya
kerja.
Dengan besarnya pengaruh 0,467 atau 46,7% dilihat dari nilai (coefisien
contingency).
B. Saran
ear plug untuk mencegah stres kerja akibat intensitas kebisingan yang
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Mursali, dr. 2007, Hubungan Bising Dengan Stres Pada Pekerja di
Perusahaan Pemintalan Benang BKM, Abstrak.
http://agungpia.multiply.com/journal/item/35/Stress_Kerja. diakses 23
Juni 2010
Benny L, Pratama dan Adhi Ari Utomo dalam Edhie Sarwono, dkk, 2002,
Green Company Pedoman Pengelolaan Lingkungan, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (LK3), Jakarta: PT Astra International Tbk.
Charles D, Spielberger, Gibson et al, 2000. Artikel Stres Kerja pengertian dan
pengenalan
http://agungpia.multiply.com/journal/item/35/Stress_Kerja_pengertian
_dan_pengenalan.Stress_Kerja_pengertian_dan_pengenalan_files\jour
nal.pg, diakses 25 April 2010.
Carry Cooper dan Alison Straw. 1995. Stres Manajemen Sukses Dalam
Sepekan. Editor: Fathudin. Jakarta: Kesaint Blanc.
Margatan, Arcole. 1996, Kiat Hidup Sehat Bagi Usia Lanjut, Solo: CV Aneka.
Sugeng Budiono A.M, R.M.S. Jusuf, Adriana Pusparini, 2003, Bunga Rampai
Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Suma’mur PK. PK. 2009. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
CV. Sagung Seto.
Tim Penyusun. 2007. Buku Pedoman Praktikum Kesehatan Kerja Semester ll.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret.