SURAKARTA
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat
Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Oleh:
Rini Agustina
S841108021
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS SEBELAS
MARET
SURAKARTA
DIsusun oleh:
RInI AgustIna
S841108021
MengetahuI
II
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS SEBELAS
MARET
SURAKARTA
TESIS
Oleh
Rini Agustina
S841108021
Tim Penguji
Anggota
PengujI : 1. Prof. Dr. AndayanI, M.Pd. ....... .......
NIP 1960103019860120001
Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. Prof. Dr. SarwIjI SuwandI,
M.Pd.
NIP 19610717198611001 NIP 196204071987031003
III
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS
RInI
AgustIna
S841108021
MOTO
atas bantuan darI berbagaI pIhak. Untuk Itu, penulIs mengucapkan terIma
kasIh kepada:
1. Prof. Drs. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku DIrektur Program Pascasarjana
pelaksanaan penelItIan.
ataupun gagasannya.
yang telah membantu dan memberIkan masukan demI perbaIkan tesIs InI,
sehIngga menjadI lebIh sempurna dan lebIh baIk serta dapat bermanfaat bagI
semua pIhak.
PenulIs,
DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................I
PENGESAHAN PEMBIMBING..................................................................II
PERNYATAAN..........................................................................................IV
MOTO........................................................................................................V
PERSEMBAHAN.......................................................................................VI
KATA PENGANTAR..................................................................................VII
DAFTAR ISI...............................................................................................IX
DAFTAR TABEL........................................................................................XII
DAFTAR GAMBAR....................................................................................XIII
DAFTAR SINGKATAN..............................................................................XIV
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................XV
ABSTRAK.................................................................................................XVI
ABSTRACT...............................................................................................XVII
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................7
C. Tujuan PenelItIan...............................................................8
D. Manfaat PenelItIan.............................................................8
IndonesIa ......................
98 BAB V
A. SImpulan..........................................................................101
C. Saran...............................................................................104
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................106
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
RS : RahenI SuhIta
TS : Tegus Saroso
MA : Muh. AsrorI
BW : BudI Waluyo
02
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salIng berInteraksI satu sama laIn. MelaluI bahasa segala sesuatu bIsa
berada dalam suatu ruang hampa atau tIdak memIlIkI fungsI apa-apa.
Bahasa merupakan alat kontrol utama manusIa. Dalam artI luas bahasa
memIlIkI dua cIrI utama. Pertama, bahasa dIgunakan dalam proses transmIsI
wujud bahasa mengandung IsI dan memIlIkI amanat. Pada umumnya bahasa
yang dIgunakan berIsI (1) nama yang merupakan kenyataan yang dapat
dIbagI mIsalnya nama yang berhubungan dengan bagIan tubuh makhluk, nama
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tumbuh -
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
tumbuhan, dan nama yang berhubungan dengan alam, (2) kegIatan, pekerjaan,
terjadInya sesuatu atau perubahan darI satu keadaan ke keadaan yang laIn, (4)
doa yang kIta lafalkan sementara, (6) pIkIran kehendak, dan perasaan manusIa
butIr Sumpah Pemuda yang berbunyI "kamI putra dan putrI IndonesIa
IndonesIa dalam waktu yang lama. Karena Itu penguasaan bahasa IndonesIa
bangsa laIn.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
bahasa IndonesIa juga dapat menjadI salah satu bahasa resmI pergaulan
InternasIonal.
yang baIk untuk menjadI salah satu sumber pendapatan bagI para pengajar
bahasa. Untuk Itu perlu suatu tatanan yang baIk dalam sIstem atau strategI
adalah pengajaran bahasa IndonesIa yang dIberIkan kepada orang asIng yang IngIn
(advance).
jumlah orang asIng yang bekerja dan belajar dI IndonesIa. Salah satu
BIPA.
melaluI proses yang selalu berurutan, yaItu: dImulaI darI menyImak, berbIcara,
menulIs. Keempat aspek InI tIdak dapat dIpIsahkan, satu sama laIn salIng
keterampIlan berbahasa.
yang berasal darI dIrInya sendIrI untuk belajar bahasa IndonesIa. SepertI
yang dIkemukan oleh (Gardner dan Lambert dalam I Nengah SudIpa 1972:1),
tujuan belajar bahasa untuk dIpakaI alat mencapaI tujuan tertentu, yaknI
bahasa tersebut.
berkomunIkasI dengan baIk dan efektIf. SelaIn Itu, bIsa membantu penutur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
asIng memahamI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
lebIh dalam tentang IndonesIa, baIk suku, budaya, tradIsI, dan berbagaI macam
Hal InI dIlakukan agar peserta dIdIk dapat menerIma pembelajaran bahasa
pembelajaran yang dImulaI darI yang mudah menuju yang sukar, darI yang
dekat menuju yang jauh, darI yang sederhana menuju yang rumIt, darI yang
sudah dIketahuI menuju yang belum dIketahuI dan darI yang konkret menuju
suatu pelajaran, karena Itu para pengajar harus bIsa menangkap atau membaca apa
MedIa, sarana, dan prasarana merupakan hal yang dIperlukan untuk memperlancar
proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat TeoretIs
2. Manfaat PraktIs
a. BagI Pengajar
pembelajarannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
BAB II
KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN,
DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori
perubahan perIlaku kearah yang lebIh baIk. Dalam InteraksI tersebut banyak
faktor yang mempengaruhInya, baIk faktor Internal yang datang darI dalam
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
suatu proses InteraksI antara pelajar dan pengajar dalam upaya mencapaI
jangka satuan waktu tertentu pula. Hal senada dIkemukakan oleh KleIn
perIlaku yang tIdak dapat dIjelaskan oleh negara sementara, pematangan, atau
yang harus dIlakukan secara terus-menerus selama manusIa hIdup (Marno dan
IsI dan proses pembelajaran perlu terus dImutakhIrkan sesuaI dengan kemajuan
suatu upaya yang dIsengaja dan dIrencanakan sedemIkIan rupa oleh pIhak
yang kondusIf bagI para sIswanya. Pendapat dI atas dIperjelas oleh Oemar
ManusIa, yang terlIbat dalam sIstem pengajaran terdIrI atas sIswa, guru, dan
papan tulIs, dan kapur, fotografI, slIde dan fIlm, audIo dan VIdeo tape. FasIlItas
dan perlengkapan, terdIrI atas ruang kelas, perlengkapan audIo VIsual, juga
sebagaInya.
suatu proses yang mengandung serangkaIan perbuatan guru dan peserta dIdIk
dI atas hubungan tImbal balIk yang berlangsung dalam sItuasI edukatIf untuk
mencapaI tujuan tertentu. InteraksI atau hubungan tImbal balIk antara guru dan
hubungan antara guru dan peserta dIdIk, tetapI berupa InteraksI edukatIf.
Dalam hal InI tIdak hanya penyampaIan pesan berupa materI pelajaran,
melaInkan penanaman sIkap nIlaI pada dIrI peserta dIdIk yang sedang
belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
Sementara Itu, Imam Machfudz dan WahyudI SIswanto (1997:7)
tIap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
pembelajaran terdIrI atas beberapa komponen yang satu sama laIn salIng
pembelajaran bagI penutur asIng adalah suatu upaya yang dIsengaja dan
lebIh baIk yang dIpengaruhI faktor Internal (manusIawI) dan faktor eksternal
2. SebagaI pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagI setIap
3. SebagaI pedoman kerja bagI setIap unsur, baIk unsur guru maupun
unsur murId.
4. SebagaI alat ukur efektIf tIdaknya suatu pekerjaan, sehIngga setIap saat
oleh seorang guru atau sebalIknya. KemungkInan yang akan terjadI dalam
kepada sIswa.
lebIh terarah, efektIf dan efIsIen. SepertI yang dIungkapkan oleh DIan Sukmara
penIlaIan dalam suatu alokasI waktu yang akan dIlaksanakan pada waktu
merupakan program yang dIsusun oleh guru untuk satu atau dua pertemuan
pembelajaran tersebut dIbagI dalam tIga tahap, yaItu (1) kegIatan awal, (2)
alasan. Hal InI dIkemukakan oleh peter dan Lorna, (1994:82) yang
pembelajaran. Dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
teknIk Itu setIap pengajar memIlIkI taktIk yang mungkIn berbeda antara
pendIdIkan tertentu.
laut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Dalam konteks pengajaran, menurut Gagne (dalam IskandarwassId
dIkerjakan guru dan sIswa agar tujuan pembelajaran dapat dIcapaI secara
efektIf dan efIsIen. Senada dengan pendapat dI atas, DIck dan Carey
instructional materials and the producers that will be used with those
mengelola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
pembelajaran'
sasaran.
tujuan pembelajaran.
bahasa IndonesIa, sepertI tujuan, bahan, metode, dan alat, serta eValuasI,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
agar dapat mempengaruhI para peserta dIdIk mencapaI tujuan yang
telah dItetapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
efIsIen.
dalam kegIatan nyata agar tujuan yang telah dIsusun tercapaI secara
optImal.
rencana yang sudah dIsusun dalam bentuk kegIatan nyata dan praktIs
sIswa, (2) tujuan, (3) sItuasI, (4) fasIlItas, (5) pengajar (dengan
1992:96-97).
karena salah satu tujuan utama darI pembelajaran adalah menguasaI materI
even textbooks, are severely limited in how or what they can teach.
harus dIajarkan kepada para sIswa dengan waktu yang sangat terbatas.
antara laIn penyampaIan materI harus dIlakukan darI yang mudah ke yang
sukar, darI hal-hal yang dekat ke yang jauh, darI yang sederhana ke
yang rumIt, darI yang dIketahuI ke yang belum dIketahuI, dan darI
(2011:87) materI atau bahan ajar adalah sesuatu yang mengandung pesan
karakterIstIk sIswa.
medIa adalah suatu alat yang dIpakaI sebagaI saluran (chanel) untuk
paper and pencil tests as well as extended responses (e.g. essays) and
unjuk kerja sIswa. Termasuk tes tertulIs dan juga respon-respon yang
strategI InI yang dapat memberIkan tujuan- tujuan dan pemahaman yang
mengajar.
nIlaI darI suatu obyek atau perIstIwa dalam suatu kon-teks sItuasI
Secara luas teorI belajar selalu dIkaItkan dengan ruang lIngkup bIdang
membIcarakan sosok manusIa. InI dapat dIartIkan bahwa ada beberapa ranah
juga makhluk yang dapat dIberI pelajaran, tetapI tIdak menggunakan pIkIran
dan akal budI. PetroVIch PaVloV pernah melakukan percobaan yang berkaItan
dengan hal Itu. Ia melatIh anjIngnya untuk mengeluarkan aIr lIur dengan
wajar sejak lahIr dIsebut bahasa Ibu atau bahasa pertama. Bahasa yang
dIsebut bahasa asIng yang apabIla dIpelajarI oleh orang tersebut akan menjadI
bahasa kedua.
Menurut OVI SoVIaty, dkk (2010:17) IstIlah bahasa kedua atau second
language).
bahasa ImplIsIt dengan tanpa dIsadarI atau kurang dIsadarI. Berbeda sekalI dengan
belajar B2 dan IstIlah kedua dIpakaI untuk bahasa Ibu (B1). Faktanya,belajar
sedangkan dalam pemerolehan B1 semua Itu tIdak ada. Ada fakta laIn bahwa
dalam memperoleh B1, anak mulaI darI nol; dalam belajar B2, peserta dIdIk
pertama memIlIkI cIrI-cIrI, (1) belajar tIdak dIsengaja, (2) berlangsung sejak
lahIr,
(3) lIngkungan keluarga sangat menentukan, (4) motIVasI ada karena kebutuhan,
(5) banyak waktu untuk mencoba bahasa, dan (6) pelajar memIlIkI waktu
untuk berkomunIkasI. Proses belajar bahasa kedua memIlIkI cIrI-cIrI: (1) belajar
proses belajar bahasa kedua, (8) umur krItIs mempelajarI bahasa kedua
berlangsung lama, (9) dIsedIakan alat bantu, dan (10) ada orang yang
bayI "belajar" bahasa pertamanya. Orang asIng dewasa yang sudah belajar B2,
kemampuan BI, profesI, dan tujuan belajar berbeda. Oleh karena Itu, pengajar
bahasa Ibu atau bahasa pertama (B1) yang dIkuasaInya. Struktur bahasa
Dalam hal InI bahasa IndonesIa berkedudukan sebagaI bahasa asIng atau B2
bagI mereka. Oleh karena pengaruh bahasa pertamanya, maka tIdak heran jIka
IndonesIa.
sebagaI berIkut:
kemudIan kalImat-kalImat,
dan menulIs,
bahasa hanya merupakan salah satu saja darI sekIan banyak masalah terkaIt.
Masalah laIn yang patut dIlIhat adalah antara laIn masalah pajanan
kedua yaItu, (1) kemampuan bahasa, (2) usIa, (3) strategI yang dIgunakan,
antara laIn, menyangkut kurIkulum, bahan ajar, tenaga pengajar, dan sarana.
aspek pertuturan merupakan satu aspek yang pentIng yang perlu dIajarkan,
dIlatIh dan dIasah supaya pelajar-pelajar menjadI mahIr (zawawI, dkk 2011
dalam JamalIah).
adalah tIndak bahasa yang dIperoleh darI proses pengajaran dImana pada
proses pembelajaran Itu terdIrI darI beberapa komponen atau aspek yang
salIng membangun.
Asing
jawab dan kemampuan yang bIsa dI bagIkan kepada sIswa. Moh. Uzer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Usman (2005:9) mengatakan bahwa peran guru dalam proses belajar-
guru sebagaI demonstrator, (2) guru sebagaI pengelola kelas, (3) guru sebagaI
efektIf dan efIsIen, (2) pengajar berperan sebagaI fasIlItator yang kreatIf dan
dInamIs, (3) pengajar berperan sebagaI model, (4) pengajar berperan sebagaI
membIna para sIswa setIap harI yang berkaItan dengan Bahasa IndonesIa.
Bahasa IndonesIa.
sarana dan prasarana pendIdIkan yang laIn, apabIla pengajar tIdak ada
akan baIk. Bahkan tujuan yang akan dIraIh tIdak akan terpenuhI atau gagal.
sebagaI pelatIh, (5) pengajar sebagaI penasIhat, dan (6) pengajar sebagaI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
pembaharu (InnoVator).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
pada lIngkungan mIkro guru dapat berperan sebagaI pemberI umpan balIk
bagI sIswa. Guru juga berperan sebagaI pencIpta lIngkungan yang kondusIf,
target.
sampIng Itu, berIkut InI adalah tIga prInsIp dasar yang harus dIperhatIkan oleh
1. PrInsIp PrIorItas
mengajarkan kata.
2. PrInsIp KorektIsItas
3. PrInsIp Berjenjang
JIka dIlIhat darI sIfatnya, ada tIga prInsIp berjenjang, yaItu: pertama,
materInya.
masyarakat yang melIputI: (1) pengajar sebagaI pendIdIk dan model, (2)
pengajar sebagaI pengajar dan pelatIh, (3) pengajar sebagaI penasIhat dan
eValuator.
Penutur Asing
interperet,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
sehIngga kIta dapat menyadarI sekelIlIng kIta, termasuk sadar akan dIrI
events, the
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
eyes, ears, and nerve endings in the skin are primary means through which
bahasa IndonesIa.
InI berusaha untuk mengukur dampak darI suatu kelas mengenaI tulIsan
tentang menulIs dan berbIcara saat menulIs tampaknya tIdak memIlIkI efek
kedua, tetapI memIlIkI objek dan kajIan yang berbeda. Objek pada penelIan
kebahasaan.
dan kurang efektIf darI produk tertulIs mereka. HasIl penelItIan menunjukkan
bahwa para penulIs yang efektIf terlIbat dalam kegIatan yang lebIh
tetapI memIlIkI objek dan kajIan yang berbeda. Objek pada penelIan tersebut
tetapI memIlIkI objek dan kajIan yang berbeda. Objek pada penelIan tersebut
keprIhatInan dan temuan penelItIan darI 11 bahasa asIng (FL) sIswa dalam
StudI InI melaporkan tentang apa yang guru dan sIswa IdentIfIkasI
setIap kasus. SetIap temuan guru juga dIlaporkan. Apa yang pentIng
adalah nIlaI potensIal penelItIan tIndakan sebagaI alat untuk setIap guru
bahasa IndonesIa.
bahasa Melayu dan bagaImana bahasa yang telah dIanggap bahasa asIng dI
tenaga kerja, bahan ajar, kurangnya sumber daya dan peluang untuk
menggunakan bahasa.
tetapI memIlIkI objek dan kajIan yang berbeda. Objek pada penelIan tersebut
C. Kerangka Berpikir
orang asIng yang IngIn mempelajarI bahasa IndonesIa sebagaI bahasa kedua atau
sumber InformasI dan peserta dIdIk sebagaI penerIma InformasI. SItuasI yang
terjadI dalam proses InI adalah pengajar dan peserta dIdIk merupakan subyek
baIk lIsan maupun tulIsan adalah kuncI utama bagI penutur asIng yang
baIk dan benar, sebagaI sarana berInteraksI dalam kehIdupan budaya serta
dIdIk
Pembelajaran Bahasa
IndonesIa bagI Penutur AsIng (BIPA)
DeskrIpsI Pembelajaran
Bahasa IndonesIa bagI Penutur AsIng (BIPA)
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penelItIan dIlaksanakan selama tujuh bulan, yaItu darI bulan AprIl 2012 sampaI dengan O
Tabel 1. Waktu Kegiatan Penelitian
Penyusunan
Proposal
SemInar Proposal
PerbaIkan Proposal
ObserVasI
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
dengan membuat deskrIpsI secara nyata dan faktual tentang fakta yang
tunggal karena penelItIan InI terarah hanya pada satu karakterIstIk dan
dIlakukan hanya pada satu sasaran atau satu lokasI (Sutopo, 2002:112-113),
yaItu UPT P2B UnIVersItas Sebelas Maret Surakarta, serta akan dIfokuskan
InI menggunakan strategI kasus tungal. SelaIn Itu, jenIs strategI penelItIan InI
secara lebIh khusus dapat dIsebut studI kasus. StudI kasus yang
JenIs sumber data yang dIpergunakan dalam penelItIan InI adalah sebagaI
berIkut.
dIdalam kelas.
2. ObserVasI
berperan pasIf. Dalam obserVasI InI penelItI hanya mendatangI lokasI tetapI
sama sekalI tIdak berperan sebagaI apapun selaIn sebagaI pengamat pasIf,
(2) bagaImana sIswa belajar bahasa IndonesIa, dan (3) masalah-masalah yang
3. AnalIsIs Dokumen
(LeXy J.Moleong, 1995: 165). SamplIng dalam hal InI mewakIlI InformasI
F. Validitas Data
dan trIangulasI metode. TrIangulasI sumber data antara laIn melIputI trIangulasI
obserVasI.
yang dIkatakan dI depan umum dengan yang dIkatakan secara prIbadI, (3)
InteraktIf yaItu teknIk analIsIs data kualItatIf yang terdIrI tIga alur kegIatan
berIkut:
berIkut.
ReduksI data
PenarIkan kesImpulan /
VerIfIkasI
BAB IV
A. Deskripsi Latar
(UNS) Surakarta, Jl. Ir SutarmI 36 A Solo dengan kode pos 57126, nomor
dan
Bahasa dan Sastra InggrIs, Fakultas Sastra, UNS dengan fasIlItas terbatas dan
59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
bulan JulI 1999, UPT P2B mulaI menempatI bangunan baru berlantaI 3 dengan
luas 1.050 m2 . LantaI pertama terdIrI darI ruang Self Access Center (SAC),
toIlet. LantaI kedua terdIrI darI 3 laboratorIum bahasa, 2 ruang kelas, ruang
teknIsI, mushola, dan 2 toIlet. LantaI ketIga terdIrI darI audItorIum, 6 ruang
UnIVersItas Sebelas Maret, dan kepala pertama adalah Dr.M. SrI SamIatI
pemImpIn. Pertama dIpImpIn oleh Dr. M. SrI SamIatI Tarjana darI tahun
1989-1992. Kedua dIpImpIn oleh Prof. Dr. Thomas Sumarno, M.Pd darI
tahun 1993-1999. KetIga dIpImpIn oleh Drs. Gatot Sunarno (Alm) darI tahun
1999-2001. Keempat dIpImpIn oleh Dra. DIah KrIstIna, M.A darI tahun
2001-2004. KelIma dIpImpIn oleh Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd darI tahun
(FKIP), dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
22 orang staff terdIrI atas 15 PNS dan 7 pegawaI bulanan lepas (honorer).
Beragam layanan juga dItawarkan oleh UPT P2B. Ada pelatIhan bahasa,
berasal darI UNS dan memIlIkI macam latar belakang pendIdIkan yang
berbeda, tIdak berasal darI latar belakang pendIdIkan yang sama. Mereka
terdIrI darI dosen bahasa Jawa, dosen Bahasa InggrIs, dan Dosen bahasa
yang berbeda begItu juga dengan peserta dIdIk yang mengIkutI kelas BIPA InI.
DarI dua kalas yang penelItI obserVasI yaItu kelas leVel akademIk 2 dan
leVel dasar 1 mereka berasal darI beberapa negara. Kelas leVel akademIk
terdIrI darI 4 sIswa yang berasal darI VIetnam, Kamboja, dan Vanuatu.
Kelas leVel BIPA dasar berjumlah 10 orang yang sIswanya lebIh heterogen,
dan Madagaskar.
B. Hasil Penelitian
Penutur Asing
yang memegang peran pentIng untuk mengarahkan sIswa agar berhasIl dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
kegIatan proses belajarnya. Salah satu aspek yang Ikut mewarnaI proses
pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
tIdak lepas darI bagaImana pengajar Itu mampu memahamI dan melaksanakan
pembelajaran BIPA yang dIlaksanakan benar, efektIf, dan efIsIen. SemakIn baIk
mendukung.
pembelajaran dengan baIk tetapI bIla peserta dIdIk tIdak mempunyaI sIkap yang
tIdak akan dapat berjalan dengan baIk. BegItu juga dengan komponen yang laIn
baIk.
BIPA yang datang darI berbagaI negara, berbagaI profesI, dan berbagaI
sIswa pada kelas berbeda. Namun, penyelenggara BIPA bIasanya tIdak dapat
menempatkan sIswa atas klasIfIkasI asal negara (bahasa IndonesIa) sIswa, jIka
sangat heterogen darI segI bahasa pertama (B1), usia, tujuan, dan profesi.
kelas BIPA dI Korea Selatan, CIna, dan Jepang bIasanya akan terdIrI atas
kelas BIPA dI SIngapura terdIrI atas sIswa yang memIlIkI B1 berbeda (Melayu,
menemuI kendala.
medIa pengajaran yang tersedIa tetapI juga dItentukan oleh metode guru dalam
mengajar. Guru juga perlu belajar metode dan pengelolaan kelas yang tepat
bagI sIswa. JIka materI yang tersedIa pada buku paket telah memenuhI
harapan, namun metode dan pengelolaan kelas yang dIlakukan guru tIdak
terhadap pembelajaran BIPA. Hal Itu dapat dIlIhat darI hasIl wawancara
pengajar dengan penelItI. SelaIn Itu juga dapat dIlIhat darI kegIatan
" Kalau saya sih bagus ya, karena saya mengenalkan bahasa
Indonesia untuk biar ya tadi bisa mendunia. Yang kedua karena
baru pertama barangkali perlu persiapan-persiapan yang lebih matang
ya , sementara itu saja baru pertama kalau saya mengatakan sudah
cukup bagus karena itu tadi mengapa kok cukup bagus, karena
ternyata jalinan itu. yang ketiga ternyata mereka yang mau balik lagi
S2 banyak."(CLHW 02)
bahasa IndonesIa yang dIberIkan bukan hanya untuk yang IngIn belajar bahasa
IndonesIa saja, tapI bagaImana agar bahasa IndonesIa Itu bIar bIsa mendunIa.
/ menghasIlkan kemajuan yang sangat luar bIasa. Pernyataan InI dapat dIlIhat pada
pernyataan berIkut. " mereka mempunyai kemajuan yang luar biasa." (CLHW
oleh pengajar BW "saya pikir menarik. Artinya saya kok malah terbalik.
telah dImIlIkI oleh pengajar. Pengajar yang dI percaya untuk mengajar BIPA
dI UPT P2B juga bukan orang sembarangan. Pengajar BIPA tersebut adalah
BIPA bukan hanya terdIrI darI pengajar yang memIlIkI dIsIplIn Ilmu yang
sama, tetapI darI berbagaI besIc latar belakang yang berbeda. DarI perbedaan
latar belakang Itu tadI sehIngga ada penIngkatan kualItas pengajar. Pernyataan
IntInya adalah untuk melatIh mereka agar bIsa menggunakan bahasa IndonesIa
"Ya kalau kita kan yang terutama adalah melatih mereka untuk bisa
menggunakan bahasa dalam 4 keterampilan ya. Jadi mereka bisa
menyimak percakapan, bisa membaca, bisa menulis dan bisa berbicara
itu intinya yang pertama. Yang kedua karena mereka relatif baru
maka di dalam kurikulum keempat keterampilan itu kita ikat di dalam
tema- tema tertentu dari tema yang paling dekat dulu dengan
mereka misalnya tentang mereka sendiri, keluarga mereka, negara
mereka sampai kemudian pada tema-tema yang luas "(CLHW 02)
budaya IndonesIa bagI penutur asIng. SepertI yang dI sampaIkan oleh pengajar
di sinikan harus pergi ke warung , harus menyapa orang lain, harus apa itu
bahasa IndonesIa bagI penutur asIng adalah mInImal sIswa bIsa berkomunIkasI
dengan orang laIn. TIdak jauh berbeda dengan pendapat pengajar TS, pengajar
materI pelajaran kepada sIswa secara sIstematIs dan tepat, sehIngga tujuan
lakukan lebIh terarah, mereka harus tahu kurIkulum yang telah dIbuat.
yang akan dIgunakan, metode, dan penIlaIan yang dIlakukan untuk mencapaI
penIlaIan.
yang dIungkapkan oleh pengajar RS sebagaI berIkut: " Silabus kita siapkan
pembelajaran.
"Kebetulan kita tim dan itu sudah kita kerjakan sama-sama artinya
tim itu sudah membuat kurikulum dan silabus dan kita tinggal
RPP.."(CLHW 05)
pengajar bIsa dIkatakan bahwa sIlabus yang dIbuat oleh tIm masIh belum
sesuaI. Karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
Perangkat laIn yang dIsusun oleh tIm pengajar selaIn sIlabus adalah
RPP. RPP yang baIk adalah RPP yang dIbuat oleh pelaku/pengajar yang
"Kebetulan kita tim dan itu sudah kita kerjakan sama-sama artinya
tim itu sudah membuat kurikulum dan silabus dan kita tinggal
bahwa belIau tIdak ada membuat RPP, karena belum dIwajIbkan sepertI
tidak kita wajibkan atau tidak kita kontrol selaku pengelola.."(CLHW 01)
membuat RPP. JadI TIm hanya menyIapkan SIlabus dan Buku ajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
BIPA.
alat untuk mencapaI sasaran belajar yang hendak dIcapaI. MaterI yang
menarIk tentu saja akan menarIk mInat sIswa, sehIngga sIswa tIdak merasa
Karena Itu pengajar harus pandaI- pandaI dalam memIlIh materI yang tepat.
Hal InI sama sepertI apa yang dIsampaIkan oleh pengajar RS berIkut.
" Ya itu tadi saya liat dulu kebutuhan mereka masing-masing kan
berbeda. Orang Asiakan berbeda dengan orang Eropa. Kan di
kelas A kebetulan kan lebih banyak orang Asianya. Kemudian
ketika berbicara tentang sejarah , Vietnam, Mianmar itukan hindu,
budha sama. Ya kita cari topik-topik yang bisa mereka itu
menyumbang saran misalkan topiknya nanti tentang sejarah agama
di negara masing-masing sehingga tergantung ketika temanya itu
apa saya akan memilih materi yang mereka akan bisa terlibat. Kan
tidak mungkin misalnya saya membawa tari mereka toh punya tari
juga yakan kalau misalkan Thailand kan tarinya hampir sama dengan
Kamboja. Kemudian misalnya alat musik itu di Vietnam ada gong di
Kamboja juga ada gong gitu loh, di Thailand ada gong, di Indonesia
ada gong nah ini loh maksud saya artinya tidak yang sangat spesifik
Indoneisa yang akhirnya justru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
dengan kebutuhan sIswa, pengajar RS juga mencarI materI dImana para sIswa
juga bIsa Ikut berperan aktIf pada saat pembelajaran, jadI materI yang
dIpIlIh adalah materI yang dIketahuI oleh sIswa. Pengajar RS juga mengatakan
berIkut.
"Kalau saya iya. Karena saya punya semua medianya. Misalnya seperti
menyimak saya punya, semuanya saya ada, saya ya. Karena
kebetulan di program bahasa Indonesia sendiri sayakan dosen mata
kuliah menyimak sehingga banyak sekali materi yang saya punya untuk
mereka. Memang di kelas yang lain ada dosen yang tidak
menggunakan menyimak karena mungkin mereka tidak punya
bahannya, tapi kalau kebetulan saya itu ada semua sehingga
semuanya saya kembangkan."(CLHW 02)
pengajar TS yang juga mempertegas apa yang dI sampaIkan oleh pengajar RS.
kutIpan berIkut.
(CLHW 03)
sumber yang laIn yang materInya sesuaI atau releVan dengan topIk
pembelajaran yang akan dI ajarkan pada harI Itu. Alasan mencarI materI darI
salIng melengkapI buku paket tersebut. sepertI yang dIkatakan oleh pengajar RS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
"Ya itu tadi sayakan mungkin bawa materi dari rumah, kemudian
materi itu kita tayangkan kalau mereka membutuhkan bisa kopi dari
flash saya artinya begitu. Karena tidak mungkin hanya dari buku.
berIkut.
yang ada di dalam buku itu apa, kemudian kita mau menambah
metode yang berVarIasI dapat mencakup karakterIstIk peserta dIdIk yang berbeda-
beda. Karena Itu, dalam proses pembelajaran pengajar perlu menggunakan metode
tIdak hanya bertumpu pada satu metode pembelajaran saja. Beberapa metode
metode dIskusI,
dIkarenakan belum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
tentu metode yang dIgunakan sesuaI dengan pembelajaran yang dIlaksanakan pada
saat Itu. Oleh karena Itu untuk menutupI ketIdaksesuaIan metode yang tIdak
metode pembelajaran
pada satu kalI pertemuan. SepertI yang dIungkapkan oleh pengajar RS.
pembelajaran metode yang dIgunakan tIdak hanya satu metode. BIsa dIlIhat
bIsa mencIptakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
sendIrI metode yang dIgunakan dI dalam kelas. Pernyataan Itu dapat dIlIhat pada
kutIpan berIkut.
proses belajar mengajar BIPA. Oleh sebab Itu, apapun harus dIlakukan oleh
tepat. Penggunaan metode yang berVarIasI juga merupakan salah satu cara
" Iya, karena ternyata mohon maaf ya di sana kan setiap 2 bulan
sekali mahasiswa diminta untuk menilai beberapa orang dosen dan
ternyata justru karena metode yang saya gunakan itu saya selalu
berada di ranking paling atas karena mereka ternyata suka. Kalau
kita terpatok pokoknya datang harus ceramah dulu habis itu apa itu
kadang jadi mati ya malah diem malah apa itu yang pertama."
(CLHW 02)
adalah dengan membuat semua sIswa merasa dIbutuhkan. JadI pengajar tIdak
membedakan antara sIswa yang pIntar dan yang kurang pIntar. SepertI
peserta
dIdIk termotIVasI untuk mengIkutI pelajaran. MedIa yang dIpIlIh pengajar harus
pembelajaran yang efektIf untuk mendukung pembelajaran BIPA. Hal InI sepertI
"Hampir semua media kita gunakan. Ada media tulis, misalnya ada
media masa majalah kalau media elektrik kita gunakan internet kadang-
(CLHW 05)
dengan sItuasI dan keadaan sIswa. Hal InI terlIhat darI pernyataan pengajar RS
berIkut.
"Ya itu tadi, yang namanya mereka jauh dari rumah kadang mereka
bete. Ya mungkin suatu hari kita satu jam hanya untuk bercerita
mungkin kan. Terus nanti baru dilanjutkan, jadi maksud saya strategi
itu sangat bergantung pada siapa yang dihadapi g bisa saya
mengatakan strategi itu nanti harus begini-begini saya enggak.
Pokoknya bagi saya mengajar itu ketika kita memilih satu selalu pilih
materi yang dimana mereka semua bisa urun rembuk tadi, jadi kita
memilih materi yang general. Misalkan seperti musik, itukan tetep
musik Indonesia berbeda tapi intinyakan sama misalkan kita bicara
tentang tari ,kita bicara tentang bagaimana pesta ulangtahun yang
ke 17, itu kan topik-topik general yang mau tidak mau merekan bisa
ngomong itu intinya. Satu pilihlah materi yang menarik bagi mereka.
Yang kedua gunakan metode yang beragam sesuaikan dengan
situasi dan kondisi saat kita menghadapi mereka. Kemudian yang
ketiga kita selalu terbuka terhadap pertanyaan, jadi jangan g bisa
materi kita hari ini ini, kok ada tanyanya itu, itukan akan mematikan
motivasi mereka untuk belajar.." (CLHW 02)
"Yang pertama ada yang tahap awal itu ada drilling pengucapan itu.
Kemudian kita membuka kesempatan kepada siswa untuk
menyanyakan karena mereka baru ya, menayakan hal-hal yang
bersifat survavial speaking jadi berbicara untuk bisa apa ya bisa
hidup atau bisa berkomunikasi dalam komunikasi dasar itu. Trus
kalau yang akademik arahnya sudah pada surat kabar pada jenis-
jenis teks seperti itu." (CLHW 04)
terhadap setIap kegIatan yang terselenggara dalam proses pembelajaran. Hal InI
darI setIap manusIa mengenaI wujud darI hasIl aktIVItas yang telah
peranannya. Dengan kata laIn bahwa kegIatan penIlaIan adalah sebuah bagIan
Tanpa ada kegIatan penIlaIan tIdak akan mungkIn seorang pengajar dapat
bahwa dengan kegIatan penIlaIan akan dIperoleh data tentang sejauh mana
penguasaan peserta dIdIk terhadap bahan yang telah tersajI dalam InteraksI
belajar mengajar
dan sekalIgus juga dapat dIketahuI efektIfItas dan efesIensI program pengajaran yang telah dIla
Berdasarkan hasIl wawancara dan obserVasI yang dIlakukan penelItI pada kegIatan pembelaja
" Oh enggak selama proses pembelajaran berlangsung". (CLHW 02)
"Ada mid ada. Yang jelas begini pada akhirnya nanti itu peserta
memperoleh 4 skil, 4 nilai itu, hanya pelaksanaannya itu tidak
terjadwal bergantung. Ada pendekatan proses, ada penilaian proses
jadi aktivitas di kelasnya itu bagaimana itu aktif apa enggak itu akan
menentukan juga akan memberikan pengaruh kepada nilai yang
secara terjadwal itu di jadwalkan, tapi disamping itu aktivitas di
kelas juga ikut diperhatikan seperti itu." (CLHW 03)
"Ya 2, dari prosesnya itu justru dari proses itulah kemampuan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
sesungguhnya. Tapi juga ada diadakan tes 2 kali ya tes jadi diadakan
tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
belajar di kelas itu saya rasa jauh lebih menarik dari pada saat
standar ukuran juga harus kita nilai juga. Artinya ada nilai proses ada
yang satu dengan yang laIn. SepertI yang penelItI lIhat pada saat proses
pelaksanaan pembelajaran yang dI ajar oleh pengajar BW. Pada saat Itu
ada pada buku teks mereka dan sIswa yang laIn mendengarkan dIalog yang
tadI. DarI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85
kegIatan InI pengajar MA telah melakukan penIlaIan proses yang terdIrI darI
tIdak semuanya susuaI dengan rencana dan kemauan pengajar. Ada saja
masalah yang dIhadapI, tIdak hanya berasal darI guru, tetapI juga darI sIswa
dan faktor laIn. Hal InI merupakan masalah yang harus dIatasI agar apa yang
harapan.
dalam pembelajaran BIPA dI UPT P2B, Kendala yang dIhadapI bIsa berasal
darI guru, sIswa, sarana dan prasarana. Hal tersebut dapat dIlIhat darI hasIl
pada awal pertemuan pembelajaran BIPA. hal InI sepertI yang dIungkapkan
juga di kelas lain yang beberapa orang itu sering bolos nah itukan
masalah juga, artinya ya." (CLHW 02)
kendala yang sama. Hal InI bIsa dIlIhat darI petIkan wawancara berIkut InI.
Kendala yang dIhadapI selaIn berasal darI mahasIswa juga berasal darI
"Kendalanya ini, jadi karena mereka penutur asing ya, jadi kadang
saya kendalanya itu begini. Kadang saya bercerita dengan asiknya tapi
tanpa sadar bahwa sebetulnya ada beberapa kata atau ungkapan
yang saya sampaikan mereka belum paham. Nah itu kadang-
kadang yang bagi saya, terutama saya ya itu lupa kadang-kadang."
(CLHW 03)
dengan waktu. Menurut mereka waktu yang tersedIa, selama beberapa leVel Itu
dIanggap masIh kurang untuk mereka. Mereka masIh merasa perlu latIhan
sIswa juga berasal darI faktor sarana dan prasarana. Sebenarnya sarana dan
prasarana yang dImIlIkI UPT P2B sudah cukup memadaI. Hanya saja untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
88
pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89
pada pembelajaran BIPA selaIn datang darI sIswa, pengajar juga darI sarana
dIkarenakan pengajar tIdak bIsa hadIr, bIsa dIatasI dengan menggantI dI harI
yang laIn. SepertI yang dIungkapkan oleh TA berIkut. " makanya sampaikan
kalau terpaksa kosong tidak boleh hilang pertemuannya. Diganti hari lain
untuk mengganti yang hilang". (CLHW 01) Pernyataan laIn darI TA yang
dari mahasiswa kadang dari dosen misalkan karena sibuk kadang harus ini
kemudian diganti itunya prosesnya kalau itu mau dibicarakan teknis" (CLHW
01)
"Makanya setiap jeda itu selalu kita cek pemahaman mereka itu,
tentang apa yang saya sampaikan itu dengan memberikan pertanyaan-
pertanyan berkaiatan dengan penjelasan saya itu dia paham apa
belum, kalau belum berarti apa yang saya sampiakan tadi belum
paham sehingga saya harus mengubah pula dengan berbicara lebih
pelan, dengan ritme yang pelan supaya mereka bisa memahami lebih
bagus." (CLHW 03)
mereka untuk tetap menggunakan bahasa IndonesIa. Hal InI bIsa dIlIhat darI
pernyataan berIkut.
mereka enggak mudeng malah mereka stress kan. Itu intinya, tapi
yang tIdak mereka ketahuI. BIsa dIlIhat darI pernyataan berIkut."Bisa dengan
"ada banyak hal misalnya kita dibantu dengan internet. Tidak tahu
apa yang saya maksudkan saya bukakan di internet iniloh yang
saya maksudkan. Kadang-kadang juga harus dengan kita harus
menggunakan bahasa asing sedikit-sedikit harus berbahasa apa ya
bahasa Inggris, karena bahasa Inggriskan bahasa yang umum.
Harus kita campurkan itu. ya mereka rata-rata sudah membawa
kamus. Jadi teman yang sudah mahir berbahasa Indonesia dan
bahasa inggrisnya bagus kita libatkan. Artnya untuk membangun
sebuah kelas yang bagus kita tidak bisa sendirian semua harus
terlibat. Untuk mengatasi hal itu ya tadi semua harus dipentingkan,
merasa membutuhkan." (CLHW 05)
fasIlItas yang memang sudah terdapat dI UPT P2B. BerkaItan dengan waktu
yang telah dIsedIakan untuk pelatIhan BIPA upaya yang dIlakukan dengan
menambah waktu dI luar jam pelatIhan, tetapI dI luar waktu pelatIhan InI
proses pelatIhan dIdampIngI oleh tutor yaItu sIswa yang dItunjuk oleh
lembaga untuk menjadI pelatIh sIswa asIng tersebut untuk bIsa berkomunIkasI
demIkIan pula sebalIknya. Oleh sebab Itu, pengajar BIPA hendaknya tIdak
hanya memIlIkI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
95
pengajar memIlIkI rasa humor, fleksIbel, punya kendalI emosI, matang dalam
wawasan kebangsaan yang kuat, dan laIn-laIn. JadI, dIsampIng sumber daya
memahamI apa yang akan dIajarkan kepada sIswa. Dalam penyampaIan mata
pelajaran apa pun tIdak akan terlepas darI hal tersebut karena dengan
dan penIlaIan.
tIdak terlepas darI keterampIlan berbahasa, oleh sebab Itu dalam hal
peserta pelatIhan.
mencakup pengujIan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
98
dasar yang telah dItetapkan dalam kurIkulum. SebagaI langkah awal dan
oleh perencanaan yang baIk, terarah dan terprogram secara matang. SemakIn
baIk perencanaan yang dIbuat atau dIsusun oleh pengajar, dIharapkan semakIn
UPT P2B dIsusun secara bersama-sama oleh tIm pengajar. DarI perencanaan
pembelajaran sepertI tujuan, materI, medIa, sumber bahan dan laIn sebagaInya.
Dengan adanya RPP maka pembelajaran dapat terarah dan mencapaI tujuan yang
sudah merencanakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
101
sepenuhnya tepat.
Pembelajaran adalah suatu kombInasI yang tersusun melIputI unsur-unsur manusIawI, materIal,
suatu sIstem kurIkulum.
BIPA berjalan dua arah, jadI kegIatan pembelajaran tIdak hanya dIdomInasI
oleh pengajar tetapI peserta dIdIk juga berperan aktIf pada saat proses
dIterapkan pengajar sudah sesuaI dengan kompetensI dasar yang dIajarkan. MaterI
MaterI yang dIgunakan pengajar tIdak hanya darI buku pegangan yang
sudah menjadI pedoman dalam mengajar, tetapI pengajar juga mencarI atau
dIajarkan darI Internet maupun darI medIa yang laInnya. PemIlIhan materI
nalarnya.
dan memIlIh metode pengajaran yang sesuaI dengan materI yang akan
palIng baIk atau tIdak baIk dalam pembelajaran. BaIk atau tIdaknya suatu
Ada materI pelajaran yang sesuaI dengan metode ceramah, tanya jawab,
pemberIan tugas,
peserta dIdIk darI kejenuhan. Hal InI sesuaI dengan pendapat Nana Sudjana
ApabIla hal Itu terjadI peserta dIdIk akan kehIlangan mInat dan gaIrah untuk
belajar.
peserta dIdIk tIdak bosan pada saat pembelajaran. Berdasarkan hasIl obserVasI
metode yang dIgunakan adalah: (1) metode ceramah, (2) metode Tanya jawab,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
106
(3) metode dIskusI, (4) metode penugasan, dan (5) metode demonstrasI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
107
antara laIn medIa dapat dIgunakan sebagaI alat bantu yang dIgunakan pengajar
dIgunakan Itu sangat bergantung sIapa yang dIhadapI dan strategI juga tIdak
bIsa dItentukan, jadI dIsesuaIkan dengan kondIsI dI kelas. Untuk tahap awal
telah sesuaI dengan dengan tujuan atau crIterIa yang telah dItetapkan.
menentukan jurusan, kenaIkan kelas, atau kelulusan, (7) menjadI alat penjamIn,
merupakan suatu masalah yang harus dIcarI jalan keluarnya baIk oleh
apabIla tIdak dI carI jalan keluarnya bIsa berdampak pada hasIl pembelajaran
Itu sendIrI dan juga bIsa menjadI masalah yang akan terulang dI waktu yang
laIn.
dI lapangan yang berasal darI pengajar adalah terlalu cepat atau terlalu
asIknya pengajar pada saat menerangkan suatu materI kepada peserta dIdIk.
Pengajar tIdak menyadarI bahwa yang dI ajar adalah mahasIswa yang baru
mulaI belajar bahasa IndonesIa. Penjelasan atau cara bIcara yang terlalu cepat
Kendala laIn yang juga berasal darI pengajar karena pengajar sIbuk atau
sedang ada urusan yang sangat pentIng yang tIdak bIsa dItunda.
bahasa pengantar yang dIgunakan oleh pengajar dan peserta dIdIk pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
112
awal pertemuan. Peserta dIdIk pembelajaran BIPA InI berasal darI berbagaI
negara,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
113
budaya, dan latar belakang yang berbeda. DarI beberapa sIswa yang mengIkutI
mengertI dan bIsa berkomunIkasI dengan orang laIn, tetapI masIh kurang
untuk dalam sItuasI yang formal. SelaIn kendala yang sudah dIsampaIkan dI
dalam kelas dan tIdak memanfaatkan lab yang tersedIa dI UPT P2B.
pembelajaran BIPA.
tersebut dI harI yang laIn. Tentunya pergantIan harI Itu sebelumnya sudah
dIsepakatI bersama antara pengajar dan peserta dIdIk. Karena peraturan yang
ada dI UPT P2B khususnya program BIPA InI jumlah pertemuannya harus 22
dalam menjelaskan materI adalah setIap jeda pemahaman peserta dIdIk selalu
dIdIk sudah paham apa belum bIsa dIlIhat darI hasIl jawaban peserta dIdIk.
ApabIla ternyata peserta dIdIk belum paham dengan materI yang telah
menunjukkan kata yang dImaksud yang tIdak dImengertI oleh peserta dIdIk.
Cara laIn adalah pada awal pertemuan pengajar juga tIdak terlalu memaksakan
yang Ikut program BIPA banyak yang datangnya darI nol, peserta dIdIk
yang memang belum sama sekalI tahu berbIcara bahasa IndonesIa. Kadang
sIswa dI atasI dengan menambah waktu belajar dI luar waktu yang sudah dI
tetapI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
100
dIbImbIng oleh tutor, yaItu sIswa yang telah dItunjuk oleh UPT P2B yang
BAB V
A. Simpulan
101
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
102
sudah sesuaI dengan tujuan yang IngIn dIcapaI dan sudah mencakup
cara bIcara yang terlalu cepat, c) bahasa pengantar pada awal pertemuan,
dIakIbatkan cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
104
penyampaIan materI yang cepat bIsa dIatasI dengan menggantI tempo berbIcara
kendala yang dIkarenakan bahasa bIsa dIatasI dengan bantuan gambar, dan
yang dIrasa kurang oleh sIswa dapat dIatasI dengan menambah waktu
pelatIhan dI luar jam pelatIhan yang sudah dI jadwalkan UPT P2B yang
sudah tersedIa.
B. Implikasi
medIa yang tepat, pemIlIhan materI yang sesuaI dengan tujuan dan kondIsI
tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
106
pengajar yang matang dIharapkan sIswa terlIbat aktIf dalam pembelajaran dan
hIdup bermasyarakat.
C. Saran
1. Kepada Pengajar
Bahasa IndonesIa bagI Penutur AsIng InI dIharapkan bIsa menambah sarana
DAFTAR PUSTAKA
Burden Paul R. dan daVId M.Byrd. 1999. Method for Effective teaching. Needam
HeIghs: AllIn and BACON a. VIacom Company.
DIan Sukmara. 2005. Implementasi Program Life Skill dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi pada Jalur Sekolah. Bandung: MughnI Sejahtera.
DIck, Walter, Lou Carey, James O.Carey. 2001. The SystematIc DesIgn of
InstructIon. New York: Longman.
Psychology. USA:
Includes IndeXs.
106