Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Tanpa kesehatan kita tidak dapa menikmati segala nikmat dan karuniaNYA yang telah diberikan
kepada kita sebagai manusia. Bila tubuh kita sehat (jasmani maupun rohani), kita dapat melakukan
segala aktivitas tanpa terganggu satu apapun. Kesehatan tidak memandang usia, tua ataupun muda
sangatlah membutuhkan kesehatan.

Pada zaman sekarang ini maraknya trend penyakit di Indonesia semakin meningkat. Hal ini
dapat disebabkan karena berubahnya pola hidup masyarakat pada umumnya. Mereka cenderung
menerapkan pola hidup instant dan meninggalkan pola hidup sehat. Padatnya aktivitas yang mereka
jalani menuntut semuanya serba cepat, termasuk dalam hal makanan. Mereka memilih memakan
makanan cepat saji (junk food) daripada makanan yang harus diolah terlebih dahulu. Padahal
makanan-makanan cepat saji tersebut sangatlah mengancam kesehatan manusia untuk pemakaian
jangka panjang. Penyakit-penyakit yang dapat timbul antara lain kolesterol, hipertensi, jantung
koroner dan lain-lain.

Selain itu perubahan cuaca yang tidak menentu (cuaca ekstrim)di Indonesia belakangan ini
menyebabkan menurunnya ketahanan tubuh seseorang untuk melawan penyakit. Tidak hanya anak-
anak tetapi juga orang dewasa tidak dapat menghindar dari bibit peyakit tersebut. Oleh sebab itu perlu
dilakukan kegiatan pencegahan baik yang berasal dari luar maupun dari dalam serta menambah
pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya kesehatan.

Sebagai tenaga kesehatan kita wajib memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
wewenang yang telah diberikan. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan oleh pemerintah
atau swasta. Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan, tempat dilakukannya
pekerjaan kefarmasian dan juga sebagai tempat untuk menyalurkan perbekalan farmasi kepada
masyarakat (Permenkes No. 922/Menkes/Per/X/1993). Pekerjaan kefarmasian tersebut meliputi
pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
distribusi obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan bahan
obat dan obat tradisional (Undang-undang No.23/1992). Adapun yang termasuk perbekalan farmasi
adalah obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), alat kesehatan dan kosmetik
(Permenkes No. 922/Menkes/Per/X/1993).

Apoteker di apotek harus bertanggung jawab terhadap ketepatan dan kesesuaian informasi
atas perbekalan farmasi yang diserahkan kepada masyarakat berasaskan asuhan kefarmasian
(pharmaceutical care). Hal ini ditujukan untuk mencapai hasil terapi yang tepat dan rasional sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tuntutan ini semakin besar dengan semakin
meningkatnya kecenderungan masyarakat untuk melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi),
sehingga dalam penggunaan perbekalan farmasi harus disertai dengan informasi yang cukup dan
benar agar tidak timbul efek samping yang berbahaya.

Apotek sebagai badan usaha juga tidak dapat terlepas dari sisi ekonomi yang membutuhkan
keuntungan (profit) untuk dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Untuk ini diperlukan bekal
kemampuan manajerial serta profesionalitas dari seorang Apoteker. Sehingga dari segi ekonomi tetap
dapat menghasilkan profit dan mengembangkan usahanya, sedangkan dari segi profesionalitas
seorang Apoteker dapat melakukan pengabdian profesi, memperluas wawasan dan pengetahuan,
meningkatkan citra Apoteker dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

Dalam pencapaian tujuan tersebut maka kami ingin verusaha melakukan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dengan mendirikan sebuah apotek. Perencanaan pendirian sebuah apotek harus
dirancang berdasarkan berbagai analisa, analisa awal yang dilakukan antara lain yaitu studi kelayakan
pendirian apotek dengan salah satu faktor utamanya adalah penentuan lokasi pendirian apotek.
Dimana lokasi apotek menentukan pengadaan perbekalan serta pelayanan yang kita berikan. Lokasi
Apotek________ yang bertempat di Jalan Pahlawan no.1 Sedayu-Gresik cukup strategis yaitu berada
di pinggir jalan raya yang ramai dilalui kendaraan, dekat dengan perumahanan penduduk yang
heterogen, rumah sakit, sekolah, dan terminal bus.

Dengan adanya apotek ini diharapkan mampu tercapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekitar serta dapat digunakan sebagai sarana
pengabdian profesi seorang Apoteker dalam penyampaian pengetahuan dan keterampilan bagi
masyarakat, serta pelayanan konseling dan informasi mengenai obat maupun perbekalan farmasi
lainnya dengan atau tanpa resep, sehingga dapat membantu masyarakat dalam hal peningkatan
kesadaran dan pemahaman terhadap penggunaan obat maupun perbekalan farmasi lainnya secara
rasional yang aman, tepat, dan cost-effective sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Tujuan Pendirian Apotek
Tujuan pendirian apotek antara lain sebagai berikut:

a. Sebagai tempat melakukan pengabdian profesi apoteker dalam memberikan pelayanan


kefarmasian kepada masyarakat.
b. Sebagai salah satu upaya pemerataan keberadaan unit pelayanan kesehatan dan
pemberian layanan kefarmasian yang berkualitas kepada masyarakat.
c. Sebagai salah satu upaya mendukung dan membantu terlaksananya usaha pemerintah
untuk menyediakan obat-obatan secara merata dengan mutu yang baik dan harga yang
terjangkau oleh masyarakat.
d. Sebagai sarana ekonomi untuk mengembangkan modal dan meningkatkan keterampilan
berwirausaha dengan tetap mendahulukan kepentingan pelayanan kefarmasian yang
berorientasi kepada pasien.
e. Mendapatkan laba/profit dengan pendirian apotek, diharapkan untuk tahun selanjutnya
apotek dapat terus tumbuh dan berkembang.
f. Sebagai sarana pelayanan farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat.
g. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
h. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional
dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
i. Memberikan keringanan biaya bagi rakyat kurang mampu di daerah Klender dalam
memberikan obat-obatan.

III. PENGELOLAAN FUNGSI APOTEK

Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :

1. Pemilihan lokasi

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :

a. Letaknya strategis

b. Penduduk yang cukup padat


c. Daerah yang ramai

d. Dekat dengan tempat praktek dokter

e. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :

a. Fotokopi SIK atau SP

b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata

c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk
akte hak milik

d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus
dan SIK

e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek

f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi
APA di Apotek lain

g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi
pemerintah lainnya

h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA

i. Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi


PROFIL APOTEK

Biodata Apotik

Visi Pendirian Apotek


Visi Apotek Rani Farma adalah memberikan pelayanan kefarmasian yang terbaik bagi
masyarakat sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Misi Pendirian Apotek


Misi Apotek Rani Farma adalah:

- Memberikan jasa pelayanan kefarmasian yang mampu memenuhi kebutuhan, keinginan, dan
harapan masyarakat yang dinamis.
- Melakukan pengembangan usaha dalam rangka meningkatkan pelayanan kefarmasian yang
berkualitas kepada masyarakat.
- Mengembangkan kompetensi dan komitmen sumber daya manusia guna mendukung
pencapaian visi apotek.

Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya
(barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat)
dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat
mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada
konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu : pembelian, gudang, pelayanan
dan penjualan, keuangan, dan pembukuan, sehingga agar dapat di kelola dengan baik,
maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping ilmu kefarmasian yang
telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan
ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata
hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang
menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik
dan terjamin keabsahannya.

Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan
suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk
kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek di Perumnas Klender yang
diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan
masyarakat untuk mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.

Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di apotek


tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga
dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis tanpa memberikan
keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) semata
melainkan juga memiliki fungsi sosoial di masyarakat.

III. PENGELOLAAN FUNGSI APOTEK

Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :

1. Pemilihan lokasi

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :

a. Letaknya strategis

b. Penduduk yang cukup padat

c. Daerah yang ramai


d. Dekat dengan tempat praktek dokter

e. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :

a. Fotokopi SIK atau SP

b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata

c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk
akte hak milik

d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus
dan SIK

e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek

f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi
APA di Apotek lain

g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi
pemerintah lainnya

h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA

i. Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi

IV. NAMA APOTEK

Nama apotek yang didirikan adalah Apotek “PAPAR FARMA” yang terletak di Jl.
Perumnas Klender no.5, Sukoharjo.

1. Apoteker Pengelola Apotek (APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana
Apotek I (PSA I)

Nama :

Alamat : komp kodau v blok:v/6 jl burangrang, pondok gede


2. Pemilik Sarana Apotek II (PSA II)

Nama : amalia octaviani

Alamat : Jl. Slamet Riyadi No.20 prawatasari, Sukoharjo.

V. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN

Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah :

1. Bangunan, terdiri dari :

a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien

b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien

c. Ruang tertutup untuk konseling

d. Ruang peracikan dan penyerahan obat

e. Toilet

2. Kelengkapan bangunan apotek

a. Sumber air

b. Sumber penerangan

c. Alat pemadam

d. Ventilasi

e. Sanitasi

f. Papan nama APA

g. Billboard nama apotek

3. Perlengkapan kerja
a. Alat pengolahan / peracikan obat beserta wadah & copy resep
b. Perlengkapan administrasi
c. Tempat penyimpanan, berupa lemari terkunci, rak-rak, etalase, kulkas
d. Kelengkapan buku-buku pedoman apotik

VI. TENAGA KERJA

Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu :

Asisten Apoteker : 3 orang

Tenaga administrasi / kasir / obat bebas : 2 orang

Bagian umum : 2 orang

Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai
dengan peranannya di dalam apotek.

VII. STRATEGI DAN INOVASI

Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi


khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek
PAPAR FARMA dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang
baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :

Melakukan masa promosi selama seminggu berupa pemeriksaan dokter gratis pada

1. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.


2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Tidak hanya obat-obat kimia
tetapi juga kita menyediakan obat-obat herbal. Jika obat yang dibutuhkan pasien
tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien pulang
mendapat obat yang diperlukan tanpa copie resep.

3. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk
pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien
dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.

4. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas AC,
TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta tempat
parkir yang luas.

5. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih dalam
wilayah klender)

VIII. STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK

Modal diperoleh dari kerjasama :

I. Ahmad idris dwi lastanto, S. Farm., Apt. Rp. 100.000.000;

II. Amalia octaviani, S.Si. Apt. Rp. 100.000.000;

1. Modal
a. Modal tetap Rp. 30.000.000;
- Perlengkapan penunjang
(Mebeler, kulkas)
- Perlengkapan apotek Rp. 20.000.000;
- Biaya perizinan Rp. 2.000.000;
- Kendaraan Rp. 7.000.000;
b. Modal Operasional Rp. 121.000.000;
Cadangan modal Rp. 20.000.000; +
Total Modal Rp. 200.000.000;

2. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1


a. Biaya rutin bulanan
1). Tenaga kerja
- Apoteker (1 orang) Rp. 1.500.000;
- Asisten Apoteker (2 orang) Rp. 1.000.000;
- Tenaga administrasi / penjualan bebas Rp. 400.000;
- Pembantu umum Rp. 300.000; +
Rp. 3.200.000;

2). Biaya lain-lain


- Administrasi Rp. 500.000;
- Listrik, telepon Rp. 600.000;
- Lain-lain Rp. 800.000; +
Rp. 1.900.000;

b. Biaya rutin tahun ke-1


1). Biaya bulanan 12 x Rp. 5.100.000; Rp. 61.200.000;
2). Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) Rp. 3.200.000; +
Rp. 64.400.000;

3. Proyeksi Pendapatan
a. Pendapatan tahun ke-1
Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 10 lembar / hari dengan
harga rata-rata perlembar diperkirakan Rp. 75.000; dengan demikian
akan diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebagai berikut :
- Penjualan resep tahun I (10x25x12)xRp.75.000; Rp. 225.000.000;
- Penjualan bebas 25x12xRp. 350.000; Rp. 105.000.000;
- Penjualan lain (OWA) 25x12xRp. 100.000; Rp. 30.000.000;+
Total Rp. 360.000.000;

b. Pengeluaran tahun ke-1


- Pembelian obat resep Rp. 100.000.000;
- Pembelian obat bebas Rp. 50.000.000;
- Pembelian OWA Rp. 40.000.000;
- Pengeluaran rutin tahun I Rp. 70.000.000;+
Total Rp. 260.000.000;
c. Perkiraan laba rugi tahun ke I
Pendapatan tahun I Rp. 360.000.000;
Pengeluaran tahun I Rp. 260.000.000; -
Laba sebelum pajak Rp. 100.000.000;
Pajak pendapatan (10%) Rp. 15.000.000; -
Laba netto Rp. 85.000.000;

4. Perhitungan batas laba / rugi (BEP) tahun I

Pay back periode = 2, 3 tahun

a. ROI = 42.5%

b. BEP = 143.111.111 / tahun

= 11.925.925 / bulan

= 397.530 / hari

c. Prosentase BEP = 40.25 %

d. Kapasitas = 40.25% x ( 10x25x12 )

= 1207 lembar / tahun

= 100 lembar / bulan

= 4 lembar / hari

IX. PENUTUP

Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka


pendirian Apotek PRAWATA FARMA di desa Prawatasari, Sukoharjo mempunyai
prospek yang cukup bagus, baik ditinjau dari segi pelayanan maupun usaha.
18 17

19 24
15 14 13 12 11

23

16 22 20

9 8 21 7

6
10

4 5
2 3

PARKIR

Anda mungkin juga menyukai