memiliki kekayaan budaya dan tradisi. Hal ini tak lepas dari
banyaknya suku bangsa yang mendiami nusantara mulai dari
sabang di barat sampai merauke di ujung timur.
wikipedia.org
Rumah adat Aceh disebut rumoh Aceh atau Krong Bade, sebuah
rumah panggung berbentuk persegi empat memanjang dari timur
ke barat. Bangaunan rumah dibuat dari kayu dan atapnya dari daun
rumba, serta memiliki ornamen rumit.
sportourism.id
Masing-masing suku di Sumatra Utara memiliki rumah adat sendiri,
tetapi secara Nasional, rumah adat Sumatra Utara diwakili Rumah
Adat Bolon, yaitu rumah adat suku Batak. Rumah adat bolon
berbentuk rumah panggung dan bagian kolongnya digunakan untuk
memlihara hewan.
Tiang rumah dibuat dari kayu gelondongan, dindingnya dari
anyaman bambu, lantainya dari papan dan atapnya dari ijuk atau
rumbia. Rumah ini terdiri dari 4 ruangan. Jabu bong (kamar kepala
keluarga) jabu soding (kamar anak perempuan, jabu suhat (kamar
anak laki-laki) dan tampar piring (ruang tamu) tampar piring (ruang
tamu).
riauberbagi.blogspot.com
Meski terdapat beberapa jenis, rumah adat Provinsi Riau diwakili
Rumah Selaso Jatuh Kembar, yang artinya “rumah yang memiliki
dua selasar”. Rumah ini berbentuk panggung dengan tiang
berbentuk persegi panjang dan pada awalnya merupakan balai
pertemuan adat.
Rumah adat Riau memliki beberapa ciri khas unik, yaitu memiliki
dua silangan pada kedua ujung atap (sayok layanagan) dan kaki
atap (sulo bayung) sebagai pengingat agar manusia senantiasa
beribadah, dua loteng (langsa panas), dinding miring 20–30 derajat,
dan bendul (penguat ujung lantai).
riauberbagi.blogspot.com
Rumah adat Provinsi Kepri adalah Belah Bubung yang merupakan
rumah panggung. Rangka rumahnya dibuat menggunakan bubung
(bambu) dengan desain tertentu sehingga tampak terbelah. Dinding
rumah terbuat dari papan kayu dan atapnya dari rumbia.
Ruangan pada rumah berlantai dua ini terdiri dari pelamban (ruang
tunggu tamu), gaho (dapur dan tempat menyimpan makanan),
masinding (tempat bermusyawarah atau kenduri), balik menalam
(kamar-kamar dan ruang makan), balik malintang, dan bauman
(zona memasak saat kenduri).
Rumah adat ini memiliki lima ruangan yang disebut kekijing, yaitu:
pagar tenggalung, jogan, kekijing ketiga, kekijing keempat, dan
gegajah. Ornamen berbentuk simbar atau tanduk berhias melati di
bagian atas atap melambangkan mahkota yang bermakna
kerukunan dan keagungan rumah adat ini.
Rumah Joglo disangga empat pilar yang disebut Saka Guru. Ruang
utama rumah terbagi atas pendapa (tempat menyambut tamu),
pringgitan (ruang tengah), dan omah ndalem (ruang utama). Lebih
dari itu, ada pula senthong (kamar tidur) dan padepokan (tempat
ibadah).
Ciri khas Joglo Situbondo adalah ukiran pada pintu rumah yang
diyakini bisa melindungi penghuninya dari malapetaka. Ruang
tengah yang dianggap sebagai bagian rumah yang paling sakral
selalu diberi penerangan sepanjang hari.
Ruangan dalam Rumah Baloy disebut ambir, yang terdiri dari ambir
kiri (tempat menerima masyarakat yang mengadukan perkara),
ambir tengah (ruang sidang), ambir kanan (tempat beristirahat atau
berdamai), lamin dalom (singgasana kepada adat besar),
Ciri khas Rumah tradisional Lamin adalah hiasan ukiran khas suku
Dayak di seluruh badan rumah dengan warna dominan kuning dan
hitam yang memiliki makna tersendiri. Rumah adat Indonesia ini
juga dijadikan tempat upacara persembahan, terlihat dari adanya
patung blonthang yang berjajar di depan rumah.
Rumah adat suku Sahu ini rata-rata berdiri di lokasi strategis atau
pertengahan desa dan tidak jauh dengan jalan. Hal ini bertujuan
agar Sasadu lebih mudah dijangkau masyarakat dari seluruh
penjuru kampung.