Pemeriksaan Reflek Fisiologis
Pemeriksaan Reflek Fisiologis
( Muscle Stretch )
Penilaian :
0 = negative
+1 = lemah ( normal )
+2 = normal
+3 = meninggi, belum patologik
+4 = hyperaktif, sering disertai klonus
1. Reflek pada Lengan
Reflek Bisep
Pasien duduk santai.
Lengan lemas, sedikit fleksi dan pronasi.
Siku penderita diletakkan pada tangan pemeriksa
Ibu jari pemeriksa diletakkan pada tendo bisep, kemudian pukul ibu jari
dengan perkusi hamer.
Amati gerakan lengan pasien
Hasil :
Kontraksi otot bisep, fleksi dan sedikit supinasi lengan bawah
Reflek Trisep
Pasien duduk santai.
Lengan lemas, sedikit fleksi dan pronasi.
lengan penderita diletakkan pada tangan pemeriksa
Pukul tendo pada fosa olekrani
Hasil :
Trisep akan kontraksi menyentak yang dirasakan oleh tangan pemeriksa
Reflek Brachioradialis
Posisi penderita duduk santai
Lengan relaks, pegang lengan pasien dan letakkan tangan pasien diatas tangan
pemeriksa dalam posisi fleksi dan pronasi.
Pukul tendo Brachioradialis
Hasil :
Gerakan menyentak pada tangan
2. Reflek pada tungkai
Reflek patella ( kuadrisep )
Posisi pasien duduk, denga kedua kaki menjuntai
Tentukan daerah tendo kanan dan kiri
Tangan kiri memegang bagian distal ( paha pasien ), yang satu melakukan perkusi
pada tendo patella
Hasil :
Ada kontraksi otot kuadisrep, gerakan menyentak akstensi kaki
Reflek Achilles
Pasien dapat duduk menjuntai, atau berlutut dengan kaki menjulur di luar meja
Tendo Achilles diregangkan, dengan menekkan ujung tapak tangan
Lakukan perkusi pada tendo, rasakan gerakan.
Hasil :
Gerakan menyentak kaki
Reflek Babinski
Posisi penderita terlentang
Gores dengan benda lancip tapi tumpul pada telapak kaki : dari bawah lateral, keatas
menuju ibu jari kaki.
Amati gerakan jari-jari kaki
Hasil :
Normal : gerakan dorsofleksi ibu jari, jari yang lain meregang
Abnormal : terjadi gerakan mencekeram jari-jari kaki
1. Kaku Kuduk
Pasien posisi berbaring
Fleksi kepala, dengan mengangkat kepala agak cepat
2. Tanda kernig
Posisi pasien berbaring
Angkat kaki, dan luruskan kaki pada lututnya
Hasil :
Normal : kaki dapat lurus, atau tahanan dengan sudut minimal 120 derajat
Abnormal ( + ) : terjadi tahanan < 1 20 dan nyeri pada paha.
3. Buzinsky 1
Posisi pasien berbaring
Fleksi kepala, dengan mengangkat kepala agak cepat
Perhatikan gerakan tungkai kaki
4. Buzinsky 2
Posisi pasien berbaring
Lakukan fleksi pada lutut kaki
Amati kaki sebelahnya
I ( olfaktorius )
pemeriksaan fungsi penghidu
II ( Optikus )
periksa fungsi penglihatan dan lapang pandang
II, III ( Optikus dan Okulomotoris )
periksa reaksi pupil terhadap cahaya
V ( trigeminal )
Raba kontraksi temporal
Periksa gerakan mengunyah otot maseter
Periksa reflek kornea
Uji sentuhan dan nyeri pada wajah
VII ( fasialis )
Periksa gerakan otot wajah tersenyum, mengkerutkan dahi, cemberut
VIII ( akustik )
Periksa fungsi pendengaran
XI ( Aksesoris )
Kaji kemampuan mengangkat bahu
Kaji gerakan berputar wajah
XII ( Hipoglosal )
Dengarkan artikulasi pasien
Julurkan lidah, amati adanya atropi, asimetris.
o Refleks patologis
- Babinski
Respons : ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan (fanning) jari – jari kaki.
- Chaddock
Stimulus : penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral, sekitar malleolus lateralis dari
posterior ke anterior.
- Oppenheim
Stimulus : pengurutan crista anterior tibiae dari proksimal ke distal
- Gordon
- Schaeffer
- Gonda
- Hoffman
- Tromner
F. Penyulit
1. Mesial temporal sclerosis
Kelainan ini dapat terjadi apabila serangan kejang demam yang lebih lama dari
30 menit.
2. Kejang demam berulang
1/3 dari kasus kejang demam dapat berkembang menjadi kejang demam berula
ng dan 92% mengalami kejang berulang 3 kali atau lebih.
3. Epilepsi
1-3% menunjukkan epilepsi pada umur 7 tahun.
4. Todd’s paresis
0,4% dari kejang demam menderita komplikasi ini, yang dapat sembuh secara s
pontan dalam 24-48 jam atau mungkin pula berlangsung sampai 1 minggu.
5. Gangguan intelegensi
Yang mengalami ganggu ini adalah anak-
anak yang sebelumnya sudah menderita gangguan neurologis dan gangguan per
kembangan.
G. Penatalaksanaan
Prinsip dasar yang harus dilakukan dalam pengelolaan anak yang sedang kejang
adalah:
a. Atasi kejangnya dengan cepat
b. Perawatan jalan nafas, pernafasan dan peredaran darah.
c. Pengobatan simptomatis
d. Cari penyebabnya dan berikan pengobatan
e. Pengobatan suportif
Pemeriksaan laboratorium
•Gambaran daerah tepi tidak spesifik
•P e m e r i k s a a n c a i r a n
l i k u o r m e m p e r l i h a t k a n j u m l a h s e l m e n i n g k l a t ( 9 0 % ) ya n g
b e r k i s a r antara 10-1000 sel/mm3. awalnya sel polimorfonuklear dominan,t e t a p i
k e m u d i a n b e r u b a h m e n j a d i l i m f o s i t o s i s . P r o t e i n d a p a t meningkat
sampai 50-2000 mg/l dan glukosa dapat normal atau menurun
•
EEG memperlihatkan gambaran yangk h a s , y a i t u p e r i o d i c l a t e r a l i z i n g
e p i l e p t i f o r m d i s c h a r g e a t a u perlambatan fokal di area temporal atau
frontotemporal. S e r i n g j u g a E E G m e m p e r l i h a t k a n g a m b a r a n
p e r l a m b a t a n u m u m y a n g t i d a k s p e s i f i k , m i r i p gambaran disfungsi
umum otak
EJANG KARENA KELAINAN SSP/NON SSP SSP/NON SSP 1. MENINGITIS, RADANG
PD SELAPUT 1. MENINGITIS, RADANG PD SELAPUT 2. ENSEFALITIS, RADANG
PADA OTAK 2. ENSEFALITIS, RADANG PADA OTAK 3. MENINGOENSEFALITIS 3.
MENINGOENSEFALITIS 44. EPILEPSY . EPILEPSY 5. KEJANG DEMAM 5. KEJANG
DEMAvvvEJANG KARENA KELAINAN SSP/NON SSP SSP/NON SSP 1. MENINGITIS,
RADANG PD SELAPUT 1. MENINGITIS, RADANG PD SELAPUT 2. ENSEFALITIS,
RADANG PADA OTAK 2. ENSEFALITIS, RADANG PADA OTAK 3.
MENINGOENSEFALITIS 3. MENINGOENSEFALITIS 44. EPILEPSY . EPILEPSY 5.
KEJANG DEMAM 5. KEJANG DEMA EJANG KARENA KELAINAN SSP/NON
SSP SSP/NON SSP 1. MENINGITIS, RADANG PD SELAPUT 1. MENINGITIS,
RADANG PD SELAPUT 2. ENSEFALITIS, RADANG PADA OTAK 2. ENSEFALITIS,
RADANG PADA OTAK 3. MENINGOENSEFALITIS 3. MENINGOENSEFALITIS 44.
EPILEPSY . EPILEPSY 5. KEJANG DEMAM 5. KEJANG DEMA