Anda di halaman 1dari 10

Lampiran SK KETUA PNUKMPPD Nomor : : 01/PNUKMPPD/SK/08/2014

BUKU PEDOMAN
PELAKSANAAN
UJI KOMPETENSI
MAHASISWA PROGRAM PROFESI DOKTER

PANITIA NASIONAL
Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter
2014
DAFTAR ISI

BAGIAN I PENDAHULUAN
Latar Belakang

Tujuan

Dasar Hukum

Pengertian

Fungsi

Kode Etik

BAGIAN II PANDUAN UMUM


Metode
Peserta
Pendaftaran
Pembiayaan
Waktu Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Pengumuman Hasil
Penerbitan Sertifikat Profesi
Penerbitan Sertifikat Kompetensi
BAGIAN III PANDUAN UJIAN MCQs DENGAN COMPUTER-BASED TESTING
UJI KOMPETENSI MAHASISWA PROGRAM PROFESI DOKTER (UK CBT)
Panduan Penyusunan Blueprint dan Penulisan Soal UK CBT

Panduan Telaah Soal dan Pengelolaan Bank Soal UK CBT

Panduan Pusat Penyelenggara UK CBT

Panduan Persiapan Pelaksanaan UK CBT

Panduan Proses Pelaksanaan UK CBT

Panduan Penetapan Nilai Batas Lulus UK CBT

Panduan Pelaporan Hasil dan Pemberian Umpan Balik ke Individu dan Institusi UK CBT

Panduan Evaluasi Kualitas UK CBT

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014 1


BAGIAN IV PANDUAN UJIAN OSCE
UJI KOMPETENSI MAHASISWA PROGRAM PROFESI DOKTER (UK OSCE)
Panduan Penyusunan Blueprint dan Penulisan Soal UK OSCE

Panduan Telaah Soal dan Pengelolaan Bank Soal UK OSCE

Panduan Pusat Penyelenggara UK OSCE

Panduan Persiapan Pelaksanaan UK OSCE

Panduan Proses Pelaksanaan UK OSCE

Panduan Penetapan Nilai Batas Lulus UK OSCE

Panduan Pelaporan Hasil dan Pemberian Umpan Balik ke Individu dan Institusi UK OSCE

Panduan Evaluasi Kualitas UK OSCE

BAGIAN V PEMBIAYAAN UJI KOMPETENSI

BAGIAN VI PENJAMINAN MUTU, MONITORING & EVALUASI

BAGIAN VII PENUTUP

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014 2


BAGIAN I
PENDAHULUAN

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014 3


LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah hak asasi manusia. Pemerintah berkewajiban menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat. Dokter sebagai salah satu pelaku pelayanan kesehatan utama
harus memiliki etika dan moral yang tinggi, pengetahuan dan ketrampilan yang handal untuk mendukung
terwujudnya pelayanan kedokteran yang profesional. Dalam rangka memenuhi kebutuhan dokter yang
profesional maka proses pendidikan menjadi faktor yang paling menentukan.

Dalam UU RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran pasal 26 telah digariskan perlunya standar
pendidikan profesi kedokteran. Standar ini telah disusun oleh asosiasi institusi pendidikan kedokteran
berkoordinasi dengan organisasi profesi, kolegium, asosiasi rumah sakit pendidikan, Departemen Pendidikan
Nasional, dan Departemen Kesehatan. Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang dibentuk untuk melindungi
masyarakat penerima jasa pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dari dokter
telah mensahkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) dan Standar Pendidikan Profesi Dokter
(SPPD) pada tahun 2006 dan diperbaharui pada tahun 2012. Standar-standar tersebut merupakan standar
minimal yang harus dicapai oleh institusi pendidikan kedokteran dalam menyelenggarakan pendidikan
kedokteran. Standar tersebut memberikan acuan komprehensif dalam melakukan berbagai proses,
diantaranya menyangkut proses seleksi mahasiswa, menyusun kurikulum berbasis kompetensi, menentukan
materi pembelajaran, mendesain proses dan metode pembelajaran, mendesain dan melakukan evaluasi
pembelajaran, penyediaan dan pengelolaan sumber daya serta penjaminan mutu. Dalam standar ini
disebutkan dengan jelas bahwa diakhir pendidikan dilakukan uji kompetensi yang bersifat nasional untuk
mernperoleh ijazah dokter dari institusi pendidikan sekaligus sertifikat kompetensi dari institusi yang
berwenang.

UU RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran dalam pasal 29 ayat (3) menjelaskan bahwa untuk
memperoleh surat tanda registrasi dokter harus memenuhi berbagai persyaratan diantaranya memiliki
sertifikat kompetensi, yang dalam penjelasan disebutkan dikeluarkan oleh kolegium yang bersangkutan.

Sejalan dengan pesan di dalam Undang-undang tersebut, Uji Kompetensi Dokter Indonesia telah dimulai sejak
tahun 2007, diselenggarakan atas kerjasama dari Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia dan
Kolegium Dokter Indonesia. Berbagai praktek baik telah dihasilkan. Sebagai upaya perbaikan berkelanjutan,
pelaksanaan uji kompetensi mengalami beberapa kali perubahan diantaranya dari metode yang digunakan,
penentuan batas kelulusan dan pengorganisasian pelaksanaan.

Pada tahun 2013, terbit Undang-undang Nomor 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran. Pasal 36 UU ini
mengamanatkan bahwa untuk menyelesaikan program profesi dokter atau dokter gigi, Mahasiswa harus lulus
uji kompetensi yang bersifat nasional sebelum mengangkat sumpah sebagai Dokter. Mahasiswa yang lulus
uji kompetensi memperoleh sertifikat profesi yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi.

Untuk melaksanakan esensi amanah dari Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 20
tahun 2013 telah disusun Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 30 tahun 2014 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Atau Dokter Gigi.

TUJUAN

Uji kompetensi adalah pengujian dan penilaian bersifat nasional bagi mahasiswa program profesi dokter, yang
bertujuan untuk:

1) menjamin lulusan program profesi dokter yang kompeten dan terstandar secara nasional;
2) menilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai dasar untuk melakukan praktik kedokteran;
3) memberikan umpan balik proses pendidikan pada fakultas kedokteran; dan
4) memantau mutu program profesi dokter dalam rangka pengambilan kebijakan oleh pemerintah.

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014 4


DASAR HUKUM

1) Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28C


2) Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
3) Undang-undang No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran ((Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431)
4) Undang-undang No.12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi ((Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336)
5) Undang-undang No.20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5434)
6) Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 10 tahun 2012 tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter
Indonesia.
7) Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 11 tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Dokter
Indonesia.
8) Permendikbud No.30 tahun 2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Program
Profesi Dokter atau Dokter Gigi.
9) Nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud dengan Pengurus Besar IDI
tentang Pelaksanaan Uji Kompetensi Bagi Mahasiswa Program Profesi Dokter.
10) Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud dengan Pengurus Besar
IDI tentang Pelaksanaan Uji Kompetensi Bagi Mahasiswa Program Profesi Dokter.
11) Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 27/DIKTI/Kep/2014 tentang Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa
Program Profesi Dokter Tahun 2014 -2015

PENGERTIAN

1) Kompetensi dokter adalah kemampuan dokter dalam melakukan praktik profesi kedokteran yang meliputi
ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. (Perkonsil No.1 tahun 2010 tentang Registrasi Dokter Program
Internship)
2) Uji Kompetensi adalah pengujian dan penilaian bersifat nasional bagi mahasiswa program profesi dokter,
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mengacu pada Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI) sebagai dasar untuk melakukan praktik kedokteran. (Permendikbud No.30 tahun 2014
tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter atau Dokter Gigi;
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 11 tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Dokter
Indonesia)
3) Sertifikat Profesi adalah pengakuan untuk melakukan praktik profesi yang diperoleh lulusan pendidikan
profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, kementerian lain, lembaga pemerintah nonkementerian (PNK), dan/atau organisasi profesi
yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi, dan /atau badan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan prundang-undangan (Permendikbud No. 11/2014)
4) Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang dokter atau dokter gigi
untuk menjalankan praktik kedokteran di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi, dikeluarkan oleh
kolegium yang bersangkutan. (Undang-undang RI No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran)
5) Fakultas Kedokteran adalah himpunan sumber daya pendukung perguruan tinggi yang menyelenggarakan
dan mengelola pendidikan dokter. (Undang-undang No.20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran)
6) Organisasi profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia. (Undang-undang Praktik Kedokteran)
7) Kolegium Dokter Indonesia adalah kolegium yang mengampu dokter pelayanan primer.
8) Asosiasi institusi pendidikan kedokteran adalah Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI)
(Permendikbud No.30/2014)
9) MCQs dengan CBT singkatan dari Multiple Choice Questions dengan Computer-based testing; adalah
metode ujian dengan soal jenis pilihan ganda tipe A (one best answer) yang dilakukan dengan berbasis
computer
10) OSCE singkatan dari Objective Structure Clinical Examination; adalah metode ujian untuk menilai
kemampuan klinik secara obyektif dan terstruktur, terdiri dari serangkaian station untuk menguji berbagai
kemampuan klinik peserta sesuai standar kompetensi.

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014 5


FUNGSI

Kelulusan uji kompetensi merupakan salah satu dasar untuk penerbitan sertifikat profesi oleh perguruan tinggi
dan sertifikat kompetensi oleh Organisasi Profesi

Bagan Fungsi Uji Kompetensi

Penerbitan Sertifikat Profesi oleh


Perguruan Tinggi
Uji Kompetensi
Nasional
LULUS
MCQs DAN OSCE
Penerbitan Sertifikat Kompetensi oleh
Organisasi Profesi (Kolegium)

KODE ETIK

Seluruh panitia dan komponen yang terlibat dalam pelaksanaan uji kompetensi, wajib menjunjung tinggi nilai-
nilai sebagai berikut:

1. Kejujuran
2. Integritas
3. Kebenaran
4. Keadilan
5. Kehormatan
6. Loyalitas
7. Kerjasama
8. Kebajikan
9. Respek
10. Keramahan

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014 6


BAGIAN II
PANDUAN UMUM

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014 7


METODE UJI KOMPETENSI

Metode uji kompetensi yang dipilih adalah MCQs yang dilakukan dengan computer-based testing dan OSCE.

PESERTA

Peserta uji kompetensi adalah mahasiswa program profesi dokter yang menempuh pendidikan di fakultas
kedokteran, telah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dan terdaftar di Pangkalan Data Perguruan
Tinggi (PDPT)

PENDAFTARAN PESERTA

Pendaftaran dilakukan secara kolektif oleh fakultas kedokteran melalui sistem Registrasi Online Uji Kompetensi
Mahasiswa Pendidikan Dokter (ROL UKMPPD). Informasi teknis terkait pendaftaran dapat diakses di laman:
http://pnukmppd.dikti.go.id

PEMBIAYAAN

Satuan biaya penyelenggaraan uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter terdiri dari biaya
pelaksanaan uji kompetensi dan biaya operasional kepanitiaan uji kompetensi. Untuk tahun 2014-2015
satuan biaya pelaksanaan uji kompetensi untuk tiap peserta adalah Rp 1.000.000,00 (Satu juta rupiah) yang
terdiri dari biaya pelaksanaan MCQs CBT sebesar Rp 400.000,00 dan biaya pelaksanaan OSCE sebesar Rp
600.000,00. Satuan biaya operasional kepanitiaan uji kompetensi sesuai dengan Standar Biaya Masukan Tahun
2014.

WAKTU PELAKSANAAN

Uji kompetensi dilaksanakan secara periodik 4x setahun pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter menetapkan kalender pelaksanaan uji
kompetensi untuk satu tahun. Kalender pelaksanaan uji kompetensi untuk tahun berikutnya diumumkan secara
nasional melalui website dan ke seluruh Dekan Fakultas Kedokteran paling lambat pada akhir Desember
sebelum tahun pelaksanaan.

MCQs CBT dilaksanakan maksimal 2 hari pada hari Sabtu dan Minggu. OSCE dilaksanakan maksimal 3 hari
pada hari Sabtu, Minggu dan Senin. Persiapan teknis di lokasi ujian dilakukan pada hari Jumat sebelum
pelaksanaan ujian.

TEMPAT PELAKSANAAN

Tempat pelaksanaan UKMPPD adalah di institusi pendidikan yang terakreditasi dan memenuhi persyaratan
sebagai tempat uji kompetensi baik untuk MCQs CBT maupun OSCE, seperti dijelaskan dalam panduan ini.

Institusi Pendidikan yang baru pertama kali menyelenggarakan OSCE, berkewajiban menyelenggarakan OSCE
di fakultasnya masing-masing, berapapun jumlah peserta dari institusi tersebut. Bagi institusi pendidikan yang
pernah menyelenggarakan OSCE nasional, bila peserta dari institusi tersebut kurang dari 7 peserta, akan
digabungkan dengan institusi lain dalam satu wilayah regionalisasi AIPKI.

PENGUMUMAN HASIL

Hasil uji kompetensi diumumkan secara terbuka oleh Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program
Profesi Dokter melalui media cetak dan elektronik, selambat-lambatnya 30 hari kerja setelah hari terakhir
pelaksanaan ujian.

Hasil uji kompetensi diserahkan kepada fakultas kedokteran sebagai dasar penerbitan sertifikat profesi dan
kolegium sebagai dasar penerbitan sertifikat kompetensi

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014 8


PENERBITAN SERTIFIKAT PROFESI

1) Penerbitan sertifikat profesi menjadi wewenang dan tanggung jawab institusi pendidikan
2) Penerbitan sertifikat profesi dilakukan setelah peserta lulus kompetensi baik uji MCQs dengan CBT maupun
OSCE nasional dan hasilnya diumumkan oleh Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi
Dokter.
3) Pemberian sertifikat profesi diikuti dengan pelaksanaan sumpah dokter.

PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

1) Penerbitan sertifikat kompetensi dilakukan oleh kolegium setelah peserta lulus kompetensi baik uji MCQs
dengan CBT maupun OSCE nasional dan hasilnya diumumkan oleh Panitia Nasional Uji Kompetensi
Mahasiswa Program Profesi Dokter.
2) Pembiayaan penerbitan sertifikat kompetensi dibebankan kepada masing-masing peserta. Biaya penerbitan
sertifiakt kompetensi ditransfer ke rekening kolegium. Selanjutnya bukti pembayaran diserahkan kepada
institusi pendidikan.
3) Institusi pendidikan mengirim ke kolegium (via email) daftar nama lulusan, copy sertifikat profesi, beserta
bukti pembayaran biaya penerbitan sertifikat kompetensi.
4) Institusi pendidikan juga mengirimkan berkas kelengkapan registrasi ke Kolegium yang terdiri dari :
- Formulir IA
- Fotokopi legalisir sertifikat profesi
- Fotokopi legalisir lafaz sumpah dokter
- Surat pernyataan akan mematuhi etika profesi
- Surat sehat
- Bukti bayar asli registrasi
5) Penerbitan sertifikat kompetensi paling lambat 18 (delapan belas) hari kerja sejak data diterima oleh
kolegium.
6) Sertifikat kompetensi Asli dikirim ke alamat korespodensi masing-masing peserta.

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014 9

Anda mungkin juga menyukai