Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 4

ASMAUL HUSNA
AL-AKHIR

2018

SMAN 1 MOJOKERTO
ASMAUL HUSNA AL-AKHIR

Al Akhir artinya yang Maha Akhir yang tidak ada sesuatupun setelah Allah SWT. Dia Maha Kekal
tatkala semua makhluk hancur dan binasa, Maha Kekal dengan kekekalan-Nya. Nama Allah SWT, Al-Akhir
menunjukkan keabadian dan kekekalan-Nya. Hal ini berarti bahwa Allah swt merupakan tujuan dan tempat
bergantungnya seluruh makhluk menuju kepada-Nya dengan ibadah, harapan, rasa takut, dan seluruh keperluan
mereka.
Berbeda dengan makhluk-Nya, adapun kekekalan makhluknya adalah kekekalan yang terbatas, seperti
halnya kekekalan surga, neraka, dan apa yang ada di dalamnya. Surga adalah makhluk yang Allah SWT
ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintahnya. Nama ini disebutkan di dalam firman-Nya :

ِ َ‫ه َُو أاْل َ َّو ُل َو أاْل ِخ ُر َوال َّظا ِه ُر َوا ألب‬


َ ٍ‫اطنُ َۖوه َُو بِ ُك ِ ِّل ش أَيء‬
‫ع ِليم‬

Artinya : “Dialah Yang Awal dan Akhir Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala
seuatu.” (Q.S AL-Hadid ayat 3)

Syekh Abdurrahman As Sa’di mengatakan, “Perhatikanlah makna-makna yang agung ini yang
menunjukkan keesaan Rabb Yang Mahaagung dalam hal kesempurnaan dan liputan-Nya yang mutlak. Baik
yang berkaitan dengan liputan waktu, yaitupada nama-Nya Al Awwal dan Al Akhir, maupun yang berkaitan
dengan tempat, yaitu pada nama-Nya Az Zahir dan Al Batin.”
Adapun Syekh Ibnu ‘Utsaimin mengatakan, “Dan janganlah dipahami bahwa ini menunjukkan batas
akhir-Nya. Karena ada juga hal-hal yang abadi (lainnya) namun berupa makhluk, seperti Al Jannah (surga) dan
An Nar (neraka). Atas dasar itu, maka Al Akhir mengandung makna bahwa ia meliputi segala sesuatu, tiada
kesudahan bagi keakhiran-Nya.”
Sementara itu, Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa keawalan Allah swt. Mendahului keawalan segala
sesuatu dan keakhiran-Nya tetap setelah keakhiran segala sesuatu. Sehingga makna keawalan-Nya adalah
kedahuluan-Nya atas segala sesuatu, dan makna keakhiran-Nya adalah kekelalan-Nya setelah segala sesuatu.
Allah swt tidak berawal artinya Allah tidak berasal, Allah swt ada dengan sendirinya. Maka tidak ada siapa pun
yang berhak menentang Allah swt, apalagi mengoreksi apa yang sudah Allah swt tetapkan kepada makhluk-
Nya. Umat manusia yang mempercayai bahwa Allah swt memiliki nama Al Akhir, dia akan memanfaatkan
umurnya untuk menjadi abdi Allah swt, ia akan bekerja dengan maksimal memanfaatkan segala yang
dimilikinya untuk menjalankan perintah Allah swt. Karena sadar bahwa ada zat yang Mahaakhir yang akan
menjadi titik akhir dari kehidupan ini. Setiap manusia tidak akan lepas dari pertanggungjawaban tugasnya
sebagai makhluk kepercayaan Allah swt, pemimpin di muka bumi ini.
Sebagai Dzat Yang Maha Akhir, Allah SWT akan tetap abadi dan kekal. Keabadian dan kekekalan
Allah SWT tersebut menunjukkan bahwa Dialah satu-satunya tempat bergantung atas segala urusan kita, baik
urusan di dunia maupun urusan-urusan yang akan kita bawa sampai ke akhirat kelak. Sungguh sangat merugi
orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada selain Allah. Karena sesungguhnya setiap yang ada di langit
dan bumi ini akan hancur. Akan tetapi jika kita bersandar penuh pada Sang Maha Kekal, pastinya kita tidak
akan hancur dan terjerumus dalam kesesatan.

Apa yang dimiliki oleh hamba-hamba-Nya, baik yang bersifat material dan spiritual adalah milik Allah
dan akan kembali kepada-Nya. Dan Mahluk-makhluk-Nya akan mempertanggung jawabkan bagaimana kita
menggunakan dan menjaga apa yang telah dipinjamkan Allah kepada kita selama kita hidup. Hamba yang
bertanggung jawab, melakukan perbuatannya dari awal hingga akhir karena ALlah SWT dan demi keridhoan-
Nya semata. Orang yang menegaskan al-Akhir akan menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan hidup
yang tiada tujuan hidup selain-Nya, tdak ada permintaan selain-Nya, dan segala kesudahan tertuju hanya
kepada-Nya. Oleh sebab itu, jadikanlah akhir kesudahan hanya kepada Rabb kita, seluruh sebab dan tujuan jalan
akan berujung ke haribaan-Nya semata.
Orang yang mengesahkan Al-Akhir akan selalu merasa membutuhkan Rabb-Nya, ia akan selalu
mendasarkan apa yang diperbuatnya kepada apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, untuk hamba-Nya,
karena manusia mengetahui bahwa Allah SWT adalah pemilik segala kehendak, hati, dan niat.

Meneladani sifat ini berarti kita menyadari bahwa tujuan akhir kita adalah kembali kepada Allah SWT .
Karenanya kita harus menyiapkan bekal menempuh hari akhir dengan berbuat amal saleh. Contoh sikap
meneladani asmaul husna Al-Akhir :

1. Melaksanakan perintah Allah (sholat, puasa, sedekah).


2. Menjauhi larangan Allah (menyekutukan-Allah).
3. Tidak sombong dihadapan Allah dan sesama manusia.
4. Menjadi orang yang bertaqwa, sebagai wujud keimanan terhadap asmaul husna Al Akhir.
KELOMPOK 4 :

1. Savira Dwi Putri Angelica (29)


2. Astri Kusuma Dewi (05)
3. Mifta Khuroiffah (17)
4. Yanuar Dwi Restu Putra (14)
5. Mumtaz Syarif Avito (21)

SEKIAN

TERIMA KASIH 
GOBAK SODOR

Tata cara bermain gobak sodor adalah anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini
terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup
yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk
menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai
garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya
hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di
tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu
berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

Cara melakukan permainan Gobak Sodor ini yaitu:


· Membuat garis-garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis
yang rangkap.

· Membagi pemain menjadi dua tim, satu tim terdiri dari 3 – 5 atau dapat disesuaikan dengan jumlah
peserta. Satu tim akan menjadi tim “jaga” dan tim yang lain akan menjadi tim “lawan”.

· Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan , caranya yang dijaga adalah garis
horisontal dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal. Untuk penjaga garis horisontal tugasnya adalah
berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah
ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas
vertikal maka tugasnya adalah menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.

· Sedangkan tim yang menjadi “lawan”, harus berusaha melewati baris ke baris hingga baris paling
belakang, kemudian kembali lagi melewati penjagaan lawan hingga sampai ke baris awal.
Aturan Cara Bermain Gobak Sodor
Berikut ini peraturan-peraturan yang berlaku dalam permainan Gobak Sodor adalah sebagai berikut:

· Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang (disesuaikan).

· Jika 1 kelompok terdiri dari 5 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang
berukuran 5m x 3m (disesuaikan).

· Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak bisa menuju garis finish.

· Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh tim “jaga” dan dapat memasuki
garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim “lawan” yang masih berada di wilayah start.

· Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu anggota tim berhasil kembali ke garis start dengan
selamat (tidak tersentuh tim lawan).

· Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar melewati
garis batas lapangan yang telah ditentukan. Jika hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi
yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, dan sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai