Anda di halaman 1dari 24

1.

PENCUCIAN ALAT GELAS

Ya Tidak
a. Mencuci alat gelas dengan air yang mengalir.
Alasan : . Supaya tidak terjadi kontaminasi balik dengan air yang 
kotor.
b. Membilas alat gelas sebanyak 3 kali.
Alasan : Supaya mikroorganisme, ataupun zat kimia yang 
menempel pada alat gelas benar-benar hilang.
c. Dilarang mencuci alat gelas dengan menggunakan sabun colek.
Alasan : Kemungkinan sabun colek masih tertinggal atau menempel 
pada dinding-dinding alat gelas.
d. Dilarang menggunakan kain lap yang sudah kotor untuk
mengeringkan alat gelas setelah pencucian.

Alasan : Supaya alat gelas yang sudah bersih tidak terkontaminasi
dengan kain lap yang kotor.
e. Proses pencucian dilakukan dengan hati-hati.
Alasan : Karena jika dalam proses pecucian tidak hati-hati maka

kemungkinan akan beresiko mengalami kerusakan atau
pecah.

Dilarang menggunakan kain lap yang sudah kotor untuk mengeringkan alat gelas
setelah pencucian.
1) Alasan :
Supaya alat gelas yang sudah bersih tidak terkontaminasidengan kain lap yang kotor.
2) Fakta :
Pada kenyataannya, kain lap yang sering dipakai setelah pencucian alat gelas terkadang
kotor dan basah.
3) Saran :
Sebaiknya setiap praktikum kain lap diganti dengan yang bersih dan kering.
4) Persentase :
Ketepatan 100%
2. MEMBERSIHKAN MEJA KERJA
Ya Tidak
a. Tersedia serbet untuk membersihkan meja kerja
Alasan : Agar mempermudah dalam membersihkan permukaan 
meja.
b. Tersedia desinfektan
Alasan : Untuk membunuh kuman karena semua dalam 
laboratorium sifatnya infeksius.
c. Meja dibersihkan dengan desinfektan

Alasan : Agar meja steril dari kuman.
d. Mengelap meja dengan kain lap yang bersih dan kering
Alasan : Agar meja selalu bersih dan kering sehingga saat akan 
digunakan meja sudah bersih.
e. Selesai melaksanakan kerja meja dibersihkan dari kotoran
Alasan : Untuk menjaga kebersihan meja. 

Mengelap meja dengan kain lap yang bersih dan kering


1) Alasan :
Agar meja selalu bersih dan kering sehing;plopl;ga saat akan digunakan meja sudah
bersih.
2) Fakta :
Biasanya kain lap yang tersedia basah dan lap tidak tersedia.
3) Saran :
Disediakan lap kering dan bersih setiap meja.
4) Persentase :
100%

3. MEMBERSIHKAN LANTAI
Ya Tidak
a. Tidak ada bahan infeksius yang masih tercecer di lantai

Alasan : Bahan infeksius yang masih tercecer di laboratorium
imunologi dapat menyebabkan infeksi, mengingat bahan
infeksius yang sering digunakan adalah plasma dan serum
b. Menggunakan desinfektan
Alasan : penggunaan desinfektan dalam laboratorium sangat 
dibutuhkan untuk mematikan bibit penyakit yang ada
c. Menggunakan kain pel yang besih
Alasan : penggunaan alat pel yang tidak bersih dapat menyebabkan 
rekontaminasi maupun kontaminasi baru
d. Alat pel dicuci dengan air mengalir
Alasan : kain pel yang tidak dicuci dengan benar dan diguyur air
mengalir, masih meninggalkan bahan-bahan pada air yang 
digunakan. Jika air tersebut digunakan ulang menyebabkan
kontaminasi kembali
e. Menyingkirkan bahan-bahan dan alat-alat yang tidak digunakan
sebelum mengepel
Alasan : Untuk memudahkan saat mengepel, mengurangi resiko 
kecelakaan karena bahan-bahan kimia yang ada dan alat
gelas yang digunakan.
1) Persentase ketepatan :
100%

4. MENCUCI TANGAN
Ya Tidak
a. Penggunaan sabun antiseptic
Alasan : Sabun antiseptik membunuh kuman dan tidak bersifat 
korosif pada kulit
b. Tersedia kain lap untuk digunakan setelah mencuci tangan

Alasan : Agar tidak membasahi lantai.
c. Penggunaan yang benar dari sikat kuku untuk mencuci tangan dan

ujung jari
Alasan : Karena hanya menggunakan sabun antiseptik untuk
mencuci tangan dan membersihkan ujung jari.
d. Tersedia kran lebih dari satu

Alasan : . Agar mahasiswa tidak mengantri.
e. Prosedur mencuci tangan tersedia ditempat
Alasan : Karena mahasiswa memperoleh cara mencuci tangan yang 
benardalam bentuk teori.
a. Penggunaan yang benar dari sikat kuku untuk mencuci tangan dan ujung jari
1) Fakta :
Tidak tersedia sikat kuku, namun laboran mengerti fungsi penggunaan sikat kuku saat
mencuci tangan.
2) Saran : Disediakan sikat kuku secukupnya.
b. Prosedur mencuci tangan tersedia ditempat
1) Fakta :
Tidak tersedia prosedur cara mencuci tangan dengan baik dan benar di tempat mencuci
tangan.
2) Saran :
Setidaknya tertempel satu prosedur mencuci tangan di setiap laboratorium.
3) Persentase Ketepatan:
100%

5. MENSTERILKAN ALAT GELAS


Ya Tidak
a. Semua petugas Lab mempunyai tanggung jawab yang sama
dalam hal pembersihan alat-alat lab yang digunakan untuk analisis
Alasan : Semua petugas Lab harus bertanggung jawab dengan 
kebersihan alat alat yang digunakan untuk analisis dan
menggunakan nya dengan hati hati selama bekerja
b. Semua peralatan yang penggunaannya berhubungan langsung
dengan sampel harus dibersihkan dalam keadaan sudah di oven 
Alasan : Autoclave dapat digunakan untuk melisiskan mikroba. jadi
jika peralatan yang digunakan berhubungan langsung
denga sampel disterilkan dengan autoclave mikroba yang
masih tersisa dapat mati dan peralatan menjadi steril.
c. Alat-alat kaca selanjutnya dibersihkan dengan cara dicuci
menggunakan deterjen.
Alasan : . Pencucian menggunakan deterjen bertujuan agar peralatan

terbebas dari bakteri, jika hanya dicuci menggunakan air
peratalan belum sepenuhnya bersih dan steril, maka
diperlukan deterjen.
d. Setelah dibersihkan selanjutnya alat-alat kaca dikeringkan untuk
kemudian dikemas dan di sterilisasi dengan menggunakan oven
Alasan : Peralatan yang sudah dicuci dengan deterjen disterikan lagi 
dengan menggunakan autoclave dan dikemas agar peralatan
yang sudah steril tidak terkontaminasi bakteri lagi.
e. Alat gelas disimpan pada tempat yang kering dan bersih
Alasan : Disimpan di tempat kering agar alat gelas awet, tidak
berlumut, berjamur, dan berbau. Tempat harus bersih
karena alat gelas digunakan untuk praktikum. Jika kotor, 
maka hasil percobaan akan salah karena alat gelas terkena
kotoran yang akan mencemari zat yang dimasukkan pada
alat gelas tersebut.
1) Persentase Ketepatan:
100%

6. PENANGANAN LIMBAH PADAT NON INFEKSIUS


Ya Tidak
a. Tempat penampungan sementara harus di area terbuka, terjangkau
(oleh kendaraan), aman dan selalu dijaga kebersihannya dan kondisi

kering .
Alasan : untuk memudahkan dalam proses pembuangan limbah
b. Pemisahan dan penempatan limbah padat non infeksius disesuaikan
dengan jenisnya 
Alasan :agar memudahkan dalam penanganan limbah.
c. Pemisahan limbah padat non infeksius diletakkan pada kantong
berwarna hitam. 
Alasan : Untuk membedakan antara infeksius dg non infeksius
d. Simpan limbah padat non infeksius di tempat penampungan
sementara khusus

Alasan : agar tidak tertukar dengan limbah lain dan memudahkan
dalam penanganan
e. Limbah padat non infeksius dibawa ke tempat pembuangan sampah
umum. 
Alasan : karena akan mencemari limbah lain (non medis)
1) Persentase Ketepatan:
100%

7. PENANGANAN LIMBAH PADAT INFEKSIUS


Ya Tidak
a. Wadah limbah tertutup dan tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa
dengan menggunakan kaki

Alasan : untuk memudahkan dalam pembuangan dan melindungi
tangan kontak langsung dengan bahan infeksius
b. Sampah infeksius dibungkus dengan plastik kantong kuning atau
kantong warna lain tapi diikat tali warna kuning.

Alasan : Untuk mengetahui bahwa limbah tersebut merupakan
limbah infeksius
c. Tempatkan limbah padat infeksius dalam kantong plastik dan ikat
dengan kuat.

Alasan : Agar limbah infeksius tetap terjaga dan tidak
mengontaminasi sekitarnya.
d. Tidak boleh ada yang tercecer.
Alasan : Jika tercecer akan berbahaya dan dapat menyebabkan 
Penyakit
e. Limbah infeksius di masukkan dalam insenerator

Alasan : Untuk memusnahkan bahan infeksius
Sampah infeksius dibungkus dengan plastik kantong kuning atau kantong warna lain
tapi diikat tali warna kuning.
1) Alasan :
Untuk mengetahui bahwa limbah tersebut merupakan limbah infeksius
2) Fakta :
Limbah infeksius tidak dibungkus menggunakan plastik kantong kuning atau diikat tali
warna kuning, namun sebenarnya laboran mengetahui fungsi penggunaan kantong plastik
yang berbeda warna tiap limbahnya.
3) Saran :
Sebaiknya disedikan tempat untuk menampung limbah infeksius agar mudah dalam
penanganannya
4) Persentase ketepatan :
100%

8. PENANGANAN LIMBAH CAIR


Ya Tidak
a. Apakah limbah cair dibuang pada saluran khusus limbah cair? 
Alasan : Pembuanangan limbah cair sebaiknya dialirkan pada
saluran khusus karena untuk meminimalisir terjadinya
penyumbatan atau agar terpisahkan dengan saluran air.
b. Apakah sudah dipastikan tidak ada limbah cair saat pembuangan? 
Alasan: Pengecekan ini perlu dilakukan supaya dapat terhindar dari
sisa limbah cair yang bersifat infeksius atau menular.
c. Apakah ada limbah cair yang tercecer di meja atau lantai? 
Alasan : Pengecekan ini bertujuan untuk memperkecil
kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat limbah cair
yang tercecer dan mungkin bersifat infeksius

d. Apakah limbah cair yang tercecer sudah dibersihkan dengan benar? 


Alasan : Upaya pembersihan limbah cair yang tertumpah harus
dilakukan secara serius untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja karena terkena limbah cair yang infeksius
e. Apakah limbah cair yang sekiranya bersifat infeksius sudah 
mendapat perlakuan secara khusus?
Alasan : Walaupun limbah cair sudah ada penanganan tersendiri
tetapi akan lebih baik jika limbah yang kita ketahui bersifat
infeksius ditangani lebih serius agar kemungkinan
terjadinya kecelakaan dapat tertanggulangi.
a. Apakah limbah cair dibuang pada saluran khusus limbah cair?
1) Alasan :
Pembuangan limbah cair sebaiknya dialirkan pada saluran khusus karena untuk
meminimalisir terjadinya penyumbatan atau agar terpisahkan dengan saluran air.
2) Fakta :
Dibuang langsung di wastafel, dan tidak tersedia tempat khusus untuk menampung
limbah cair, namun laboran mengerti alasan dan dapat menjelaskan alasan mengapa
limbah cair seharusnya tidak langsung dibuang pada wastafel.
3) Saran :
Disediakan saluran khusus untuk pembuangan limbah cair.
4) Persentase ketepatan :
0%

9. PENANGANAN LIMBAH SISA SAMPEL


Ya Tidak
a. Memisahkan limbah sesuai dengan jenis-jenisnya. 
Alasan : Supaya mempermudah penanganan limbah selanjutnya.
b. Limbah harus segera dibuang sesuai dengan tempatnya masing-
masing.

Alasan : Supaya lingkungan sekitar tidak tercemar dengan limbah
sisa sampel.
c. Melakukan penanganan khusus untuk jenis limbah tertentu.
Alasan : Supaya limbah yang berbahaya tidak menginfeksi manusia 
atau menyebabkan polusi di lingkungan sekitar.
d. Dilarang membuang limbah infeksius pada bak tempat mencuci
Alasan : Supaya limbah tidak mencemari peralatan lain jika nanti 
bak digunakan untuk tempat mencuci
e. Memberi label pada tempat setiap jenis sampah.
Alasan : Supaya limbah dibuang dengan tepat pada tempatnya 
sesuai dengan jenisnya.
1) Persentase ketepatan :
100%

10. PENANGANAN ALAT HABIS PEMERIKSAAN

Ya Tidak

a. Mengambil formulir pengembalian alat


Alasan : formulir pengembalian digunakan untuk kejelasan 
data yang dapat ditelusuri pertanggungjawabannya
b. Alat yang digunakan diserahkan kepada laboran dan laboran
memeriksa keadaan alat yang dikembalikan.

Alasan : Jika terjadi kerusakan atau ketidaksesuaian kondisi seperti
kondisi semula dapat dituntut pertanggungjawabannya
c. Laboran melapor tentang alat yang akan dikembalikan tersebut
beserta keadaan alat kepada Kepala Laboratorium. 
Alasan : Keruntutan pertanggungjawaban yang dapat ditelusuri. Jika
keadaan alat tidak sesuai semula, kepala laboratorium
dapat mengambil keputusan yang sesuai.
d. Laboran akan menanda tangani formulir pengembalian alat yang
telah diisi oleh ketua pelaksana kegiatan.

Alasan : Sebagai bukti verifikasi dan keabsahan data yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh laboran
e. Kepala Laboratorium mengesahkan pengembalian alat tersebut
dengan menanda tangani formulir pengembalian alat tersebut.

Alasan : Sebagai bukti verifikasi dan keabsahan data yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh kepala laboratorium
1) Fakta:
Dalam laboratorium imunologi tidak ada prosedur resmi untuk meminjam dan
mengembalikan alat, karena biasanya peminjaman barang untuk digunakan didalam
laboratorium dan dengan pengawasan petugas lab.
2) Saran:
Sebaiknya dibuat prosedur untuk menjaga keutuhan alat yang tidak menyulitkan.
3) Persentase ketepatan :
100%

11. PENGGUNAAN APD ( JAS PRAKTIKUM, MASKER, SARUNG TANGAN )


Ya Tidak
a. Menggunakan APD sebelum masuk kedalam ruang laboratorium.
Alasan : Karena di laboratorium dimungkinkan terdapat banyak

mikroorganisme atau zat kimia yang dapat menginfeksi
tubuh manusia.
b. Dilarang melepaskan APD pada saat kegiatan praktikum
berlangsung.
Alasan : Karena di laboratorium dimungkinkan terdapat banyak 
mikroorganisme atau zat kimia yang dapat menginfeksi
tubuh manusia.
c. Membuang masker dan sarung tangan pada tempat yang sudah
disediakan.

Alasan : Supaya mempermudah penanganan limbah ke proses
selanjutnya.
d. Menggunakan masker dan sarung tangan untuk satu kali pakai.
Alasan : Karena sarung tangan dan masker yang sudah dipakai
kemungkinan terkontaminasi dengan mikroorganisme atau 
zat kimia yang berbahaya dan dapat menginfeksi tubuh
manusia jika dipakai lebih dari satu kali.
e. Mencuci jas laboratorium dengan menggunakan detergen atau
desinfektan.

Alasan : Supaya mikroorganisme dan zat kimia yang menempel
pada jas lab dapat hilang.
1) Persentase ketepatan :
100%

12. CARA STERILISASI ALAT GELAS SECARA BASAH


Ya Tidak
a. Penanganan sampah rumah tangga harus menggunakan APD
Alasan :Penggunaan APD harus dilakukan untuk mencegah 
terjadinya berbagai kecelakaan yang timbul
b. Praktikan harus mengetahui cara penanganan sampah rumah tangga

Alasan :Agar tidak terjadi kesalahn dalam penanganan.
c. Penanganan sampah organik dan anorganik
Alasan :Sampah-sampah yang bisa didaur ulang dikumpulkan dan
dibersihkan dari sampah yang lain. Sampah-sampah non-

organik yang tidak bisa didaur ulang juga dipisahkan
tersendiri. Sedangkan sampah organik yang tidak bisa
didaur ulang dipisahkan.
d. Tidak membakar sampah organik dan anorganik yang dapat di daur

ulang
Alasan :Pembakaran sampah organik maupun anorganik dapat
menimbulkan pencemaran udara yang dapat
membahayakan makhluk hidup.
e. Membakar sampah organik dan anorganik yang tidak dapat di daur
ulang
Alasan :Sampah an organik yang tidak bisa didaur ulang 
seharusnya dibakar dengan insenerator, karena cerobong
bisa dibuat tunggi sehingga asap bisa langsung ke udara.
1) Persentase ketepatan :
100%

13. CARA STERILISASI ALAT GELAS SECARA KERING

Ya Tidak

a. Alat gelas ada yang di strerilisasi dengan dioven


Alasan:Beberapa alat praktikum dapat berkarat bila terkena air dan
O2. Namun butuh suhu tinggi untuk memaikan 
mikroorganisme yang menempel sehingga cara

membersihkannya dengan cara mengoven.


b. Suhu sterilisasi metode perebusan berkisar antara 100o-110oC
Alasan: Dalam mengoven guna mensterilisasi alat membutuhkan
suhu untuk mengoven antara 100o-110oC karena jika terlalu 
tinggi suhunya dapat terjadi kerusakan pada alat sedangka
bila terlalu rendah alat tidak steril
c. Bahan-bahan yang disterilkan harus dilindungi dengan cara
membungkus, menyumbat atau menaruhnya dalam suatu wadah

tertutup
Alasan:untuk mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven
d. Menggunakan oven sebagai alat sterilisasi dengan menggunakan
udara panas kering? 
Alasan:oven berfungsi mensterilisasi alat-alat gelas yang tidak
bersekala. Perinsip dari oven ini sendiri adalah
menghancurkan lisis mikroba menggunakan udara panas
kering
e. Sterilisasi panas kering dapat diterapkan pada apa saja yang tidak
merusak, menyala, hangus, dan menguap pada suhu setinggi?
Alasan:Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini antara
lain pecah belah seperti pipet, tabung reaksi, cawan petri 
dari kaca, botol sampel, juga peralatan seperti jarum suntik,
dan bahan-bahan yang tidak tembus uap seperti gliserin,
minyak, vaselin, dan bahan-bahan berupa bubuk.
1) Fakta:
Dalam laboratorium imunologi tidak terdapat oven, untuk sterilisasi masih menggunakan
oven laboratorium parasitologi, karena laboratorium imunologi merupakan laboratorium
baru di analis.
2) Saran:
Sebaiknya setiap laboratorium memiliki alat sterilisasi sendiri-sendiri.
3) Persentase Ketepatan :
100%

14. CARA STERILISASI ALAT GELAS DENGAN UAP

Ya Tidak
a. Tersedia autoclave di laboratorium

Alasan : Metode sterilisasi dengan uapmenggunakan autoclave
b. Autoclave tidak digunakan untuk instrumen logam

Alasan : Instrumen dari logam akan meleleh
c. Menggunakan autoclave dengan benar
Alasan : Agar tidak merusak alat instrumen dan fungsi alat-alat 
gelas tidak berubah.
d. Semua benda harus disterilkan pada 121°C dan 15 psi untuk 15-20 
menit
Alasan : . Hampir semua mikroba terbunuh pada paparan uap super-
panas.
e. Setelah disterilisasi alat gelas disimpan pada rak

Alasan : Agar tidak terkontaminasi.
1) Fakta:
Dalam laboratorium imunologi tidak terdapat oven, untuk sterilisasi masih menggunakan
oven laboratorium parasitologi, karena laboratorium imunologi masih merupakan
laboratorium baru di analis, sedangkan untuk autoklaf biasanya lebih banyak digunakan
untuk lab. Bakteriologi. Lab. Imunologi jarang menggunakan autoclaf
2) Saran:
Akan lebih baik apabila di setiap laboratorium memiliki alat sterilisasi sendiri-sendiri.
3) Persentase Ketepatan :
100%

15. PENGGUNAAN APAR


Ya Tidak
a. Dekat dengan pintu dan diberi label yang mudah dibaca serta
terlihat dengan dengan jelas.

Alasan : APAR diletakkan di dekat pintu agar terlihat oleh semua
pekerja yang ada dalam laboratorium
b. Cukup dekat dengan daerah yang berbahaya.
Alasan : . Diletakkan dekat dengan daerah yang berbahaya agar jika

terjadi kebakaran dapat dengan segeradipadamkan
menggunakan APAR sebelum api membesar.
c. APAR tidak mengalami kerusakan fisik, cacat, karat atau lainnya
Alasan : APAR dalam laboratorium harus dalam keadaan baik
karena jika terjadi kerusakan atau cacat dapat

membahayakan petugas laboratorium karena APAR yang
seharusnya berfungsi untuk keselamatanmenjadi tidak
berfungsi sebagaimana mestinya .
d. APAR yang kosong dan/ rusak harus segera diisi ulang. Dan selama
perbaikan , di tempat tersebut harus diberi APAR pengganti
Alasan : APAR dalam laboratorium tidak boleh dibiarkan kosong
karena jika terjadi kebakaran tidak ada APAR yang dapat 
digunakan sehingga dapat menjadi kebakaran yang besar.
Dan jika APAR sedang diisi ulang harus disediakan APAR
pengganti sehingga APAR tetap ada di laboratorium
e. Menggunakan APAR dengan benar
Alasan : Semua petugas laboratorium harus dapat menggunakan
AAR dengan benar. Agar petugas laboratorium dapat 
menggunakan APAR dengan benar maka diperlukan
pembinaan tentang cara menggunakan APAR
1) Fakta: Dalam laboratorium imunologi tidak terdapat APAR, namun secara umum laboran
telah mengerti prosedur penggunaan APAR.
2) Saran: Sebaiknya pihak kampus menfasilitasi APAR di masing-masing laboratorium
3) Persentase ketepatan :
100%

16. PENANGANAN KEBAKARAN


Ya Tidak
a. Laboratorium mempunyai APAR
Alasan : Agar ketika terjadi kebakaran dapat segera dipadamkan 
dengan menggunakan APAR
b. Petugas laboratorium bisa menggunakan APAR dengan benar
Alasan : Agar ketika terjadi kebakaran petugas siap memadamkan 
sesuai dengan prosedur.
c. Alarm kebakaran harus berfungsi dengan baik
Alasan : Agar ketika terjadi kebakaran semua orang yang ada di

laboratorium mengetahui dan dapat segera menyelamatkan
diri, serta api bisa segera dipadamkan.
d. Mengetahui jenis bahan yang terbakar

Alasan : Agar penanganan terhadap bahan yang terbakar tepat.
e. APAR dicek setiap 12 bulan sekali
Alasan : Agar APAR selalu berfungsi dengan benar dan selalu 
dalam keadaan baik.
1) Fakta: Dalam laboratorium imunologi tidak terdapat APAR, namun secara umum
laboran telah mengerti prosedur penggunaan APAR.
2) Saran: Sebaiknya pihak kampus menfasilitasi APAR di masing-masing laboratorium
3) Persentase ketidakpastian :
100%

17. PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA


Ya Tidak
a. Merebus alat gelas dalam suasana mendidih selama 30-60 menit.
Alasan : Mensterilkan alat gelas agar tidak terkontaminasi dengan 
praktikum sebelum kita gunakan alat tersebut
b. Apabila alat kesehatan tidak langsung dicuci, rendam dalam ember
atau wadah plastik berisi air bersih

Alasan : Agar praktikum yang menggunakan alat gelas yang telah
digunakan tidak melekat.
c. Membilas alat gelas dengan air hingga bersih dan lanjutkan dengan
pembersihan

Alasan : Supaya alat gelas kembali bersih seperti semula setelah
praktikum
d. Pengaturan tekanan dalam autoklav
Alasan : Media-media yang akan mengalami kerusakan bila

dikerjakan dengan cara pengaturan tekanan dalam
autoklav, maka dapat dicapai panas yang diinginkan.
e. Mensterilkan media-media yang akan mengalami kerusakan bila
dikerjakan dengan sterilisasi uap air panas 
Alasan : Digunakan terutama untuk mensterilkan media-media yang
akan mengalami kerusakan bila dikerjakan dengan
sterilisasi uap air panas
1) Fakta:
Dalam laboratorium imunologi tidak terdapat APAR, namun secara umum laboran telah
mengerti prosedur penggunaan APAR.
2) Saran: Sebaiknya pihak kampus menfasilitasi APAR di masing-masing laboratorium
3) Persentase Ketepatan :
100%

18. PENANGANAN BOTOL REAGEN


Ya Tidak
a. Setiap botol reagen harus diberi label yang sesuai dengan larutan yang 
ada didalamnya.
Alasan : Supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan larutan.
b. Botol reagen yang berbahaya diletakkan terpisah atau diletakkan 
dalam almari khusus tempat penyimpanan.
Alasan : Apabila tumpah penanganannya lebih mudah dan tidak
mencemari ruangan.
c. Penyimpanan botol reagen harus dalam keadaan tertutup. 
Alasan : Supaya tidak terkontaminasi dengan zat-zat kimia lainnya.
d. Menempatkan botol reagen pada tempat yang teduh. 
Alasan : Supaya tidak terkena sinar matahari secara langsung.
e. Menempatkan botol reagen pada tempat yang mudah dijangkau. 
Alasan : Supaya mudah dalam pengambilan botol reagen dan
mengurangi resiko kecelakaan saat pengambilan.
1) Persentase Ketepatan :
100%

19. PENATAAN REAGEN HABIS PAKAI LAB


Ya Tidak
a. Apakah semua reagen yang ada dilaboratorium tidak kadularsa dan di 
inventaris?
Alasan : walaupun reagen sudah kadaluarsa tetapi jika masih dapat
digunakan maka tetap digunakan. Tetapi jika sudah tidak
layak, reagen dibuang. Reagen yang akan dibuang harus
diencerkan dulu dengan air baru dibuang agar tidak
mencemari sumber air.
b Apakah semua botol reagen memiliki etiket yang jelas? 
. Alasan : semua reagen harus di inventarisasi dengan praktikan
mengetahui nama reagen, tanggal pembuatan, serta tanggal
kadaluarsa.
c Apakah tempat penyimpanan botol reagen di sesuaikan dengan sifat 
. reagen?
Alasan : botol-botol reagen disesuaikan dengan sifat reagen ,
contohnya saja reagen yang bersifat asam maka harus
ditempatkan dilemari asam agar tidak berbahaya bagi
lingkungan sekitar dan tidak mengkontaminasi reagen lain
d Apakah semua botol reagen tertutup rapat pada saat diletakkan di 
. tempat penyimpanan?
Alasan : botol reagen yang tidak tertutup rapat memungkinkan reagen
menguap dan habis meskipun belum dipakai
e Apakah botol reagen yang sudah digunakan dikembalikan ke tempat 
. penyimpanan yang sesuai?
Alasan : pengecekan ini berguna agar pada saat penggunaan reagen
selanjutnya tidak terjadi kesalahan pengambilan reagen
1) Persentase Ketepatan :
100%

20. PENATAAN REAGEN INDUK DALAM LAB


Ya Tidak
a. Pengelompokkan bahan berbahaya pada wadah sekunder

Alasan : menghindari cairan yang tumpah atau bocor
b. Informasi tentang resiko bahaya dari setiap bahan harus ada.

Alasan : Mengetahui bahaya dari setiap bahan yang ada.
c. Bahan radioaktif harus disimpan disuatu tempat yang terawasi dan
terjaga keamanannya dari kehilangan oleh orang yang tidak

bertanggung jawab.
Alasan : Agar tidak disalahgunakan
d. Simpan bahan kimia pembentuk peroksida dalam botol tertutup
Alasan : Tidak kontak dengan udara dan tidak kontak dengan 
cahaya
e. Beri label pada wadah tentang diterima dan dibuka bahan tersebut.

Alasan : Mengetahui tanggal kadaluwarsa bahan tersebut
1) Persentase Ketepatan :
100%
PENDAHULUAN

K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan


terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja.
Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai
bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya
dengan lingkungan dan situasi kerja.
Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang
berkaitan dengan alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan
aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga
meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja
Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya
untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan
Penyakit Akibat Kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan
minum bergizi.
Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam hal
sistem dan desain kerja, keserasian manusia dan pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna
tercapainya pelakasanaan pekerjaan secara baik.
Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan
atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan
produktifitas kerja.
Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja
meliputi beberapa hal sebagai berikut :
1. HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan
kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada
2. DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada
tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif.
3. RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu
4. INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang
dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas
badan/struktur
5. ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian
(manusia/benda)
Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :
a. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja
b. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja
c. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Sasaran dari K3 adalah :
a. Menjamin keselamatan operator dan orang lain
b. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan
c. menjamin proses produksi aman dan lancar
Makalah Checklist Laboratorium Hematologi ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Selain hal ini, pertimbangan lainnya yang mendasari
disusunnya makalah ini adalah seringnya terjadi kecelakaan kerja diakibatkan ketidaktahuan
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.
Diharapakan dari penyusunan makalah ini nantinya para pengguna laboratorium dapat
meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja sehingga kecelakaan
kerja dapat diminimalisirkan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran para
penggunalaboratorium, meminimalisir jumlah kecelakaan kerja, meningkatkan mutu ketepatan
hasil kerja praktik dalam laboratorium, dan membentuk pekerja laboratorium yang kompeten
Dibuatnya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kesehatan, keselamatan dan
keamanan kerja para pengguna laboratorium.
Oleh sebab itu Makalah Checklist Laboratorium ini penting, layak untuk diketahui dan
diterapkan dalam menggunakan laboratorium
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu laboran laboratorium Imunologi, maka dapat
diambil kesimpulan :
1. Secara umum persentase pengetahuan laboran terhadap kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium imunologi adalah 100% ketepatan, 10100% ketepatan.
2. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan di laboratorium imunologi, seperti kelengkapan
alat-alat laboratorium imunologi, seperti APAR, autoclaf, dan oven.

B. SARAN
1. Saran bagi mahasiswa agar menggunakan peralatan laboratorium sesuai dengan prosedur
dan memperhatikan pengolahan limbah sisa percobaan dan praktikum.
2. Saran bagi pihak kampus agar melengkapi fasilitas untuk setiap laboratorium
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (KKK)

( CHECKLIST KESELAMATAN LABORATORIUM )

Disusun Oleh :
1. Connie Lucia
2. Dian Oktaviani
3. Dwi Muryanti
4. Dwi Prasetyowati
5. Dinda Luki Tiara
6. Helga Shindy
7. Siti Khotimah
8. Yasinta Eka

Reguler B

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2012/2013

Anda mungkin juga menyukai