Anda di halaman 1dari 76

ِ ‫ِبسْ ِم ه‬

‫ّللا الرَّ حْ نَم ِِ الرَّ ِح ْْ ِم‬

Pelatihan Manajemen Masjid


Tahun 2019

MASJIDKU
HASANAHKU
ِ ‫ِبسْ ِم ه‬
‫ّللا الرَّ حْ نَم ِِ الرَّ ِح ْْ ِم‬
No Tanggal Pelaksanaan Kota

1 23-Mar-19 MATARAM
2 30-Mar-19 LHOKSEUMAWE
3 06-Apr-19 PEKALONGAN
4 27-Apr-19 JAMBI
5 22-Jun-19 PALEMBANG
6 30-Jun-19 KUDUS
7 06-Jul-19 LAMPUNG
8 13-Jul-19 BATAM
9 27-Jul-19 PURWOKERTO
10 03-Aug-19 TASIKMALAYA
11 24-Aug-19 CIREBON
12 31-Aug-19 MALANG
13 14-Sep-19 PEKANBARU
14 21-Sep-19 BALI
15 05-Oct-19 JEMBER
16 13-Oct-19 KENDARI
17 26-Oct-19 BOGOR
18 November 19 BANJARMASIN
19 November 19 PONTIANAK
20 November 19 BALIKPAPAN
PENGANTAR

PERUBAHAN PARADIGMA
BANK

BERKAH ANA NINGGALIN


KONVENSIONAL
KONVENSIONAL

Kata Orang Neraka Visinya


Enggan Nerima Syariah Islam
Orangnya Nafsu Agamanya Lupa
SYARIAH

Saya Yakin Allah Ridho


Ikhtiarnya Al-Qur’an Hadits
MERUBAH PARADIGMA

‫ح ْْ ِم‬ ِ ‫ِبسْ ِم ه‬
ِ َّ‫ّللا الرَّ حْ نَم ِِ الر‬

Man Untung au Rugi Pilih


a Yang ??
Antum
Surga au Neraka
MERUBAH PARADIGMA

KARAKTER ANTUM DIMANA ??

Ikut-ikutan Di Jalan Allah

Murah Halal,
Mahal Haram

Untung Surga
Rugi Neraka
Yang dipilih Banyak Orang???

RINGAN BERA
T
Berbuat Dosa Melakukan Amal
Ketaatan
Berdusta Berkata Benar
Zhalim Melakukan Keadilan

Orang
Munafik
Yang Harus dipilih ???

RINGAN BERA
T
Melakukan Amal Ketaatan Berbuat Dosa

Berdusta
Berkata Benar
Melakukan Keadilan Zhalim

Orang Beriman
PONDASI SEORANG MUSLIM
FAKTA REALITANYA

I ILMU A

A AMAL I

D Dakwah
D
S Sabar

S
Allah Ta’ala berfirman,
‫ِِْ آن نَم ُنوا‬
‫) إِ ََّّل الَّذ ن‬2( ‫اِ لنفِي ُخسْ ٍر‬ ِ ْ َِِّ‫) إ‬1( ‫نو ْال نعصْ ِر‬
‫اْل ْن نس ن‬
َّ ‫ص ْوا ِبال‬
‫صب ِْر‬ ‫اص ْوا ِب ْال نح ِّق نو نت نوا ن‬
‫ت نو نت نو ن‬ ِ ‫نو نعَمِلُوا الصَّال نِحا‬
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar AIDS
dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran.” )QS. Al ‘Ashr: 1-3).
SIAP KITA

SIAP KITA HIJRAH


SIAP KITA JIHAD
SIAP KITA TAKWA
MERUBAH PARADIGMA

IHBTR : 74, 80
MENGENAL RIBA

Hati - hati ! ! !

Riba
(Rayuan Iblis Berujung Azab)

IHBTR : 22
PERINGATAN TENTANG RIBA

Khalifah Umar bin Khattab


Radhiyallahu anhu
"Hendaknya tidaklah berdagang di
pasar kita, kecuali orang yang telah
faham (berilmu), bila tidak,
Khalifah Ali bin Abi Thalib niscaya ia akan memakan riba.“
Radhiyallahu anhu
(dinukilkan oleh Ibnu Abdil Bar Al Maliky)
" Siapa yang berbisnis tanpa
mengetahui fiqh (muamalah),maka ia
pasti terjerumus ke dalam riba, kemudian
lebih terjerumus lagi dan terus terjerumus
lebih dalam pada praktek riba”.
(Dinukil dari Kitab Nahjul Balaghah)
RIBA MENGUNDANG ADZAB

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam


berkata, “Jika zina dan riba telah tampak pada
suatu daerah maka penduduknya meng halalkan
adzab Allah turun atas mereka,” (HR Thobroni
dalam Al-Kabir dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih
Al-Jami’: 1859).

IHBTR : 23
DILAKNAT ALLAH & RASULULLAH

: ‫نعِْ نج ِاب ٍر نقا نل‬


‫ّللا صلى ّللا علْه وسلم‬ ِ َّ ‫لن نع نِ نرسُو ُل‬
‫آ ِك نل الرِّ نبا نوَمُو ِكلن ُه نو نكا ِت نب ُه نو نشا ِه ند ْْ ِه‬
‫نو نقا نل ُه ْم نس نواء‬
Dari Jabir radhiyallahu anhu, ia berkata:
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
melaknat pemakan riba, pemberi makan riba,
dua saksinya dan penulisnya.” Dan Beliau
bersabda, “Mereka semua sama (kedudukannya
dalam hal dosa). (Diriwayatkan oleh Muslim
III/1219 no. 1598).

IHBTR : 24
KEKAL DI DALAM NERAKA

Dan saat mereka mati, kalau tidak sempat


bertobat dari riba, neraka telah menanti.

َ ‫ب ٱلنَّا ِر ۖ ُه ْم فِي َها َخـلِ ُد‬


‫ون‬ ْ َ‫َو َمنْ َعا َد فَأ ُ ۟ولَـٰٓئِ َك أ‬
ُ ‫ص َحـ‬
]٢:٢٧٥[
”Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka
orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya,” (QS Al-Baqarah [2]:
275).

IHBTR : 25
MENGENAL RIBA
Riba Fadhl : Tukar menukar barang yang sejenis dengan ada tambahan atau yang timbul akibat pertukaran barang yang sejenis yang tidak memenuhi
kreteria : Mistlan bi mistlin ( sama kualitasnya ) ,Sawa an bi sawa in ( sama kuantitasnya ), Yadan bi yadin ( sama waktu
penyerahannya)

Riba Nasiah : Tambahan yang sudah ditentukan diawal transaksi, yang diambil oleh si pemberi pinjaman dari orang yang menerima pinjaman sebagai
imbalan dari pelunasan bertempo atau yang timbul akibat hutang – piutang yang tidak memenuhi kreteria :
- Al ghunmu bil ghurmi (untung muncul bersama resiko), Al kharaj bi dhaman ( hasil usaha muncul bersama biaya)

Tambahan yg Contoh :
disyaratkan sejak Hutang 1 bln Riba Nasiah
awal
bunga 4 %
Dayn (Hutang)
Contoh :
Tambahan karena
terlambat Denda Riba Nasiah
keterlambatan 2 %
Riba
Jual belibarang Jual beli emas baru 5
ribawi dlm kuantitas gram dengan emas Riba Fadhl
berbeda lama 5,5gram
Bai ( Jual Beli
Jual beli barang Pertukaran emas
(ribawi
Jual secara
Beli ) dengan perak Riba Nasiah
kredit secara tidak tunai

Barang Ribawi : Emas , Perak, Gandum, Syair (Jewawut), Kurma, Garam


Uang Kertas diqiyaskan dengan Emas dan Perak ( alat tukar )
Beras, Jagung dan sagu diqiyaskan dengan Bahan Makanan Pokok
IHBTR : 29
TRANSAKSI TERLARANG DALAM SYARIAH ISLAM

KLASIFIKASI
HARAM

HARAM ZATNYA HARAM SELAIN


ZATNYA

Hanya diperkenankan dalam Diperkenankan dalam kondisi


kondisi DARURAT KEBUTUHAN MENDESAK
Darurat: Jika seseorang tidak mengonsumsi yang Kebutuhan Mendesak: Kondisi di bawah Darurat;
haram maka ia binasa atau hampir binasa. seseorang tidak sampai binasa jika ia tidak
melakukan hal yang haram, tetapi ia dalam kondisi
Contoh: Seseorang yang terpaksa makan bangkai yang sulit.
maka ia hanya boleh mengonsumsi sekedar
untuk dapat bertahan hidup Contoh: Sewaktu bank syariah belum ada, seseorang
yang tidak mampu membeli rumah secara cash,
mengambil KPR di bank konvensional dengan
konsep ribawi.

IHBTR Hal. 30
HAL TERLARANG DALAM SYARIAH ISLAM

HARAM
NON - ZAT
ZAT
Transaksi Kegiatan Akad
1. Babi 1. Tadlis 1. Tidak sesuai 1. Cacat Rukun
2. Gharar Aqidah 2. Cacat Syarat
2. Miras 3. Rekayasa 2. Mengandung 3. Ta’alluq
3. Bangkai Demand/ Maksiat 4. 2 in 1
Supply 3. Mengundang 5. Inah
4. Darah 4. Riba Aurat
5. Kotoran 5. Judi 4. Merusak /
6. Riswah/Suap Merugikan
7. Zalim (Ahlaq, Lingkungan
Hidup, Manusia)

IHBTR Hal. 31
MENGENAL RIBA

4 TAHAP PELARANGAN RIBA


QS. AR-RUM (30) ayat 39

QS. AN-NISA (4) ayat 160-161

QS. ALI IMRAN (3) ayat 130

QS. AL-BAQARAH (2) ayat 275-279


IHBTR Hal. 32
PEMAHAMAN

Riba Nggak ya .???


APAKAH SETIAP TAMBAHAN POKOK
ITU DINAMAKAN RIBA ?
• Tidak , mana dalil nya , ?

• Dari Abu Rafi’ Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa


Sallam “ meminjam unta yang berumur tiga tahun kepada seseorang.
Lalu datang unta-unta shadaqah kepada beliau. Beliau memerintahkan
Abu Rafi’ untuk menyelesaikan unta pinjaman itu. Tapi abu Rafi’ kembali
dan berkata “ saya tidak mendapatkan diantara unta-unta shadaqah itu
kecuali yang sudah berumur enam tahun.” Beliau bersabda : “ Berikan
saja kepadanya, karena sebaik-baik manusia ialah yang paling baik
penyelesaian diantara mereka.
(HR. Muslim didalam Shahihnya , 11/37)
PEMAHAMAN

Riba Nggak ya .???


APAKAH KEUNTUNGAN 100% ITU RIBA ?

• Tidak , mana dalil nya , ?

• Dari Urwah al Bariqi Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah


Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberinya satu dinar uang untuk membeli
seekor kambing. Dengan uang satu dinar tersebut, dia membeli dua ekor
kambing dan kemudian menjual kembali seekor kambing seharga satu
dinar. Selanjutnya dia datang menemui Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
dengan membawa seekor kambing dan uang satu dinar. (Melihat hal ini)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mendoakan keberkahan pada
perniagaan sahabat Urwah, sehingga seandainya ia membeli debu,
niscaya ia mendapatkan laba darinya.
(HR. Al.Bukhari, No.3443)
PEMAHAMAN

Riba Nggak ya .???


APAKAH BAGI HASIL ITU RIBA ?
• Tidak , mana dalil nya , ?
• Di zaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hal ini sudah biasa dikenal.
Didalam fiqh, bagihasil disebut Al Mudharabah atau Al Muqaradhah. Hal
ini diperbolehkan dan disyariatkan. Diantara dalilnya adalah sebuah atsar
dari Hakim bin Hizam Radhiyallahu anhu :
• Dulu beliau menyerahkan harta untuk diusahakan sampai ajal tertentu.
Beliau memberi syarat pada usahanya agar jangan melewati dasar wadi
(sungai kering), jangan membeli hewan dan jangan dibawa diatas laut.
Apabila pengusahanya melakukan satu dari ketiga hal tersebut, maka
pengusaha tersebut wajib menjamin harta tersebut. Apabila
pengusahanya menyerahkan kepada yang lain, maka dia menjamin orang
yang mengerjakannya.” (HR. Ad Daruquthni dan Sunannya No.3033 dan
Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra VI/111 No.11944. Syaikh Al Albani men
shahihkannya dalam Al Irwa’ No.1472)
BANK SYARIAH

KERAGUAN
UMAT
KERAGUAN UMMAT

• Sama Saja Dengan Bank Konvensional


Permasalahan
• Ganti Label Saja Isinya Sama
DIEN
• Modalnya Dari Konvensional Juga , Kan
Riba Juga Yaa . ..

Permasalahan • Lebih Mahal dari Konvensional


HARGA • Ada Denda Terlambatnya / Asuransi nya
• Hasilnya Tidak Pasti/Tidak Jelas

• Belum Seramah Pegawai Konvensional


Permasalahan
LAYANAN • Terkesan Kaku
• Kurang Menguasai Produk Syariah

IHBTR Hal. 109-116


KERAGUAN UMMAT

• Teknologi Tidak Secanggih Konvensional


Permasalahan • Kok Revenue Sharing Bukan Profit/Loss
SYSTEM/IT Sharing???
• ATM Menggunakan ATM Konvensional

• Bertele-tele
Permasalahan
PROSEDUR • Pegawainya dari Bank Konvensional juga
• Uangnya Campur dengan Konvensional

• Susah Dipahami
Permasalahan
PRODUK • Kurang Bervariasi, Tidak Lengkap
• Hanya Menambah Label Syariah Saja pada
Produk yang Ada

IHBTR Hal. 118-123


PERBEDAAN

BANK KONVENSIONAL
&
BANK SYARIAH
PERBEDAAN BK & BS

PERBEDAAN BANK KOVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH

KONVENSIONAL
VS
WADIAH UANG -

TABUNGAN, GIRO MUDHARABAH


& DEPOSITO UANG/
BARANG
BAGI
HASIL
MUSYARAKAH
U KONSUMTIF
IJARAH
A QARDH (KPR,KKB,KMG) MANFAAT
UJRAH /
FEE
IMBT
N (PINJAMAN)
MODAL KERJA MURABAHA
G MARGI
ISTISHNA BARANG UNTUNG

INVESTASI SALAM
BUNGA QORDH UANG -

IHBTR Hal. 131


PERBEDAAN BK & BS

Aspek Penilaian Bank RIBAWI Bank SYARIAH


PENDAPATAN BUNGA BAGI HASIL, MARGIN, UJROH

OBJEK / INVESTASI HALAL, HARAM HALAL SAJA

HUBUNGAN DEBITUR, KREDITUR KESAMAAN HAK

LEMBAGA PENGAWAS TANPA DPS*) ADA DPS *)

SISTEM BUKAN DARI ISLAM DARI ISLAM

TRANSAKSI HUTANG PIUTANG INVESTASI, JUAL BELI, SEWA

PERHITUNGAN ACCRUAL BASIS CASH BASIS

PERIZINAN BISA DIKONVERSI TIDAK BISA KONVERSI

DPS : Dewan Pengawas Syariah

IHBTR Hal. 95
BK BS
50% 50%
Bunga (5%) Bunga (10%) Nisbah Nisbah
B B
5% 10% 50% 0% 0% 50%

M1 M2 M1 M2
20% 15% 0% 0%
Inflasi
P P
B = Bank M1 = MPU ( Masyarakat Punya Uang )
P = Produk M2 = MBU ( Masyarakat Butuh Uang )
Biaya dalam rangka m/ dana =5%
By Operasional =2–4%
Keuntungan yg diinginkan =2–4%
Risk Premium =1%
IHBTR Hal. 98
Bank Syariah
Kok
Mahal
PAHAMI DULU…

KITA TIDAK MAMPU


MEMBELINYA
MAHAL WALAUPUN KITA
PUNYA UANGNYA

DEFINISI

KITA KITA MAMPU


MEMBELINYA
WALAUPUN UANGNYA
MURAH PAS-PASAN BAHKAN
BISA MELALUI
HUTANG
MANA HARGA TERBAIK ?

Daging Babi Bangkai Daging Kambing Daging Kambing


MANAKAH HARGA TERBAIK ?
ُ ‫ش ْكرا‬
ُ

‫ان ْل نح َْم ُد ِ هِل‬


‫والسالم علْكم ورحَمة ّللا وبركاته‬

Abu Muhammad Dwiono Koesen Al Jambi

+62 853 2222 1946 Abu Muhammad Dwiono


amdk.bs46@yahoo.com @amdk_aljambi

Amdk aljambi
BANK SYARIAH

Akad
Syariah
AKAD SYARIAH

KONSEP PERJANJIAN
DALAM ISLAM
AKAD SYARIAH

ISTILAH PERJANJIAN DALAM ISLAM


WA’AD (al-Ahdu) AKAD (al-Aqdu)

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu


berjanji dan janganlah kamu melanggar sumpah- “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-
setelah diikrarkan…………(QS. AN NAHL ayat 91) aqad itu……(QS. AL MAIDAH ayat 1)

IHBTR Hal. 132


TABARRU’ (SOSIAL)

TUJUAN TIJARAH (KOMERSIL)

JAMINAN

TIDAK MENGIKAT

AKAD KONSEKUENSI MENGIKAT SATU PIHAK

MENGIKAT DUA PIHAK

MEMINDAHKAN KEPEMILIKAN
KARAKTER
TIDAK MEMINDAHKAN KEPEMILIKAN

IHBTR Hal. 134


AKAD
Akad Tabarru’
DANA PEMBIAYAAN
JASA
JASA

Wakalah
Kafalah
Akad Tijarah Hawalah
Rahn
Sharf

JUAL BELI INVESTASI SEWA PINJAMAN


(Kredit)

MURABAHA MUDHARABAH IJARAH


QARDH
ISTISHNA MUSYARAKAH IMBT

SALAM TITIPAN

WADIAH

IHBTR Hal. 135


SEBAB BERAKHIRNYA AKAD

Terpenuhi Isi Kontrak


(Tahqiq al-Gharadh) Hak Memilih (Khiyar)

Akad Fasad (Sifat rusak)

Pemutusan Kontrak (Faskh) Kesepakatan pembatalan karena


penyesalan (Iqalah)

Berakhirnya Tidak Terpenuhinya Kontrak (Adam al-


Kematian (al-Maut) Tanfidh)
Kontrak

Kesepakatan kedua belah pihak


Tidak Adanya Izin dari Yang (Ittifaqy)
berwenang (adam al-Ijazah
liman lahu al-wilayah) Keputusan Pengadilan (Qadhai)

Putus dengan sendirinya Isi Kontrak Mustahil Terlaksana


(Infisakh) (Istihalah al-tanfidh)
Al-Wadi’ah
Prinsip titipan / simpanan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yg
dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.

Al-Wadi’ah dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu :


a. Al-Wadi’ah Yad al-Amanah b. Al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah
Pihak yang menerima titipan tidak boleh Pihak yang yang menerima titipan dapat
menggunakan dan memanfaatkan barang menggunakan/ mengoperasikan dana/barang
yang dititipkan. yang dititipkan.
Pihak yang menerima titipan dapat Pihak yang menerima titipan dapat
membebankan biaya. memberikan insentif dengan catatan tidak
dipersyaratkan sebelumnya dan jumlahnya
tidak ditetapkan dalam nominal atau
persentase (betul-betul kebijakan bank).

Mengacu pada pengertian


al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah
Bank dapat memanfaatkan untuk tujuan :
- Rekening Giro
- Rekening Tabungan
Al-Mudharabah
• Akad kerja sama usaha antara dua
Muthlaqah (Unrestricted
pihak, di mana pihak pertama
Invesment)
(shahibul maal) menyediakan seluruh
modal (100%), sedangkan pihak Mudharib diberi kuasa penuh oleh
shahibul maal untuk menjalankan
lainnya adalah pengusaha/ pengelola proyek tanpa larangan/batasan yang
(mudharib). berkaitan dengan proyek itu dan tidak
• Keuntungan usaha dibagi menurut terkait dengan waktu, tempat, jenis
perusahaan dan pelanggan (tidak
kesepakatan yang dituangkan dalam memiliki ikatan tertentu)
kontrak yang disebut dengan NISBAH,
Hasil riil nya dari itu dinamakan BAGI
HASIL Mudharabah
• Apabila terjadi kerugian, maka Muqayyadah (Restricted
ditanggung oleh shahibul maal Invesment)
(selama kerugian itu bukan karena
Shahibul maal memberikan
kelalaian mudharib). batasan mengenai dimana,
• Apabila karena kelalaian mudharib, bagaimana atau untuk tujuan
maka ybs. yang harus menanggung apa dana tersebut diinvestasikan
kerugian tersebut. kepada mudharib dalam
pengelolaan dananya.
BANK SYARIAH

DIMINATI
MASYARAKAT
DIMINATI MASYARAKAT

Jual Beli

Gimana Sih Skema


JUAL BELI DI
BANK SYARIAH
yang harus dilakukan ?
SKEMA JUAL BELI

Bayar Tunai/Tempo
Syariah Bayar Cicil

Supplier / Serahkan Barang Serahkan Barang


Developer/
Perorangan
Nasabah

Murabahah

Istishna

Salam

IHBTR Hal. 139


MURABAHAH

APA ITU Murabahah ?


• Sesuai WIKIPEDIA

 Perjanjian Jual Beli antara Bank dengan Nasabah. Bank Syariah


membeli barang yang diperlukan nasabah kemudian menjualnya
kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan
ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara Bank
Syariah dan Nasabah.
 Murabahah, dalam konotasi Islam pada dasarnya berarti Penjualan.

• Sesuai Fatwa No.4 Tahun 2000, menimbang point b :


 Menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada
pembeli, dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai
laba.
DIMINATI MASYARAKAT

BAGAIMANA ALUR TRANSAKSI MURABAHAH

BILA MASYARAKAT SEBAGAI


NASABAH BANK SYARIAH UNTUK
TRANSAKSI MURABAHAH AGAR
TIDAK TERKENA JERAT RIBA
Transaksi Murabahah
Fatwa No.04/DSN-MUI/III/2000
1. Melihat objek yg akan dibeli

Supplier /
Nasabah 4. Bank Meneliti Berkas Nasabah apakah Developer/
layak bila akan dijadikan Nasabah. Perorangan
2. Nasabah menyampaikan
objek yg akan dibeli kpd Bank 3. Bank Melihat Objek yg disampaikan
Syariah Nasabah/diteliti barangnya
5. Bila layak, Bank membeli Objek Murabahah kepada Suplier
6. Sebelum menandatangani akad / Developer / perorangan.
Syariah
Murabahah dengan Bank Syariah,
Nasabah membuka rekening untuk Phase 1. Bank Syariah Membeli Objek Jual Beli
menyetorkan DP bila permohonannya - Developer atau Perorangan (Penjual) menyerahkan
nanti disetujui oleh Bank Syariah, dan SHM, IMB, Pajak2 ke Pemimpin Cabang atau yg
DP adalah sebagai pengurang Harga diberi kewenangan.
Jual - Bank Syariah memberikan surat Wakalah kepada
Developer/perorangan (penjual) untuk menandatangan
7. Setelah Barang menjadi milik Bank, baru Bank Pengalihan hak Tanah dan bangunan dari Bank syariah ke
menjual kepada Nasabah dengan Harga Jual = Nasabah Bank Syariah
Harga Beli + Margin yg disepakati bersama
8. Nasabah, Penjual awal (mewakili Bank Syariah) ke Notaris
Phase 2. Bank Syariah Menjual Objek Jual Beli untuk Pengikatan Jaminan atas pembelian secara
Developer atau Perorangan (Penjual) menyerahkan cicilan/angsuran
SHM, IMB, Pajak2 ke Pemimpin Cabang atau yg diberi
kewenangan Phase 3. Nasabah Bank Syariah Menyerahkan SHM,IMB dan
Pajak2 ke Notaris untuk dibuatkan APHT 1
IHBTR Hal. 140
DIMINATI MASYARAKAT
Terus gimana ya TRANSAKSI Murabahah nya

BILA CALON NASABAH


TELAH MEMBAYAR DP
KE
DEVELOPER ATAU
PENJUAL PERTAMA
BUKAN
KE BANK SYARIAH ???
DIMINATI MASYARAKAT
PENYELESAIAN DP YG TELAH DIBAYAR KE DEVELOPER
1. Calon Nasabah membayar DP ke Penjual / (Developer)

2. Penjual / Developer dan Calon nasabah membatalkan


transaksi yang telah terjadi atas pembayaran DP
Penjual /
Nasabah Developer
3. Penjual / Developer membuat surat pernyataan Hutang
atas penerimaan DP yang telah dibayar oleh Calon Nasabah
dan akan diselesaikan pada saat rumah terjual.

4. Setelah rumah terbebas dari ikatan


dengan calon nasabah BS, maka Bank
Syariah
5. Setelah barang secara prinsip menjadi milik Syariah membeli rumah dengan harga yg
disepakati dan membayar nilai 100%
Bank Syariah maka pada saat itu objek
harga jual penjual/developer tersebut,
dijual kepada calon nasabah Bank Syariah
dengan kontan / tunai
dengan Harga Jual diperoleh dari Harga beli
dari penjual /developer ditambah 4.a. Pada saat yang bersamaan, Penjual/developer
keuntungan yang telah disepakati Bank membuat kwitansi pengambilan tunai / Pemindah
Syariah dengan calon nasabah tersebut. bukuan di Bank Syariah untuk pelunasan DP terhutang
kepada Calon nasabah Bank Syariah dan selanjutnya
disetorkan ke rekening Tabungan (afiliasi) calon nasabah
Bank Syariah sebagai uang DPnya Nasabah nantinya.

IHBTR Hal. 142


DIMINATI MASYARAKAT

BAGAIMANA ALUR TRANSAKSI MURABAHAH

SELANJUTNYA BILA SEBAGAI


NASABAH BANK SYARIAH
DIBERIKAN AKAD WAKALAH
UNTUK TRANSAKSI MURABAHAH
SEBELUM AKAD MURABAHAH DI
TANDA TANGANI, AGAR TIDAK
TERKENA JERAT RIBA
Transaksi Murabahah Dengan Wakalah
1. Melihat objek yg akan dibeli
6. Calon nasabah membeli atas nama Bank
Syariah

4. Bank Meneliti Berkas Nasabah apakah Supplier /


Nasabah Developer/
layak bila akan dijadikan Nasabah .
Perorangan
2. Nasabah menyampaikan 3. Bank Melihat Objek yg disampaikan
objek yg akan dibeli kpd Bank Nasabah/diteliti barangnya dan bila
Syariah Bank tidak mampu dapat memberikan
Wakalah kepada nasabah
Syariah
5. Bila layak dan Bank tidak mampu
melaksanakan tugasnya , Bank dapat
memberi Wakalah kepada nasabah
untuk membeli atas nama Bank
Syariah Objek Murabahah kepada
Suplier / Developer / perorangan. 8. Setelah Barang menjadi milik Bank,
baru Bank menjual kepada Nasabah RESIKO
dengan Harga Jual = Harga Beli +
7. Setelah Objek Murabahah dibeli oleh
Nasabah atas nama Bank Syariah,
Margin yg disepakati bersama BANK SYARIAH
Objek Murabahah tersebut kembali
diserahkan terlebih dahulu kepada
SANGAT TINGGI
Bank Syariah untuk diteliti
kebenarannya.

FATWA No.10 Tahun 2000 IHBTR Hal. 143


CONTOH MURABAHAH
DI BNIS JAKTIM

18 September Syariah

2018
Membeli Barang ke Bank Syariah

Nasabah
Nasabah tidak bersedia di bebani biaya
apapun, antara lain:
1. Biaya Asuransi,
2. Biaya Notaris,
3. Biaya Pengikatan 1 unit Mitsubishi L300 1 unit Toyota Fortuner type VRZ
4. Biaya Materai, tahun 2018 tahun 2018
5. Dan Biaya lainnya
CONTOH DI BNIS PanamArengka Pekanbaru

Syariah
Membeli Barang ke Bank Syariah

Nasabah

BANK SYARIAH menjual


BARANG ke Nasabah
CONTOH DI BNIS Martapura

1. Melihat objek yg akan dibeli

Supplier /
Nasabah 4. Bank Meneliti Berkas Nasabah apakah Developer/
layak bila akan dijadikan Nasabah . Perorangan
2. Nasabah menyampaikan
objek yg akan dibeli kpd Bank 3. Bank Melihat Objek yg disampaikan
Syariah
Nasabah/diteliti barangnya

Syariah
6. Sebelum menandatangani akad
Murabahah dengan Bank Syariah, 5. Bila layak, Bank membeli Objek
Nasabah membuka rekening untuk Murabahah kepada Suplier / Developer /
menyetorkan DP bila permohonannya perorangan.
nanti disetujui oleh Bank Syariah, dan
DP adalah sebagai pengurang Harga
Jual
7. Setelah Barang menjadi milik Bank,
baru Bank menjual kepada Nasabah
dengan Harga Jual = Harga Beli +
Margin yg disepakati bersama
ANTUM PILIH MANA ?
KPR KPR
Bank Konvensional Bank Syariah

Memberikan Kredit Menjual barang pada


(Uang) pada nasabah nasabah

Hutang Nasabah sebesar Hutang Nasabah sebesar


kredit dan bunga harga jual tetap selama
(berubah-ubah) jangka waktu murabahah

Tidak ada analisa Supplier Ada analisa Supplier

Margin berdasarkan
Bunga berdasarkan rate manfaat atau Value added
pasar yang berlaku bisnis tersebut

3.7.3 hal.34 : Untuk menghindari penyalagunaan dana pembiayaan, Bank melakukan pembayaran tunai kepada Pemasok dan
tidak diberikan secara tunai kepada Nasabah sekalipun Nasabah merupakan agen pembeli (wakil) yg ditunjuk oleh Bank.

Sumber ojk.go.id : Standar Produk Perbankan Syariah Murabah , Defenisi Umum Hal.09 IHBTR Hal. 159
SKEMA MURABAHAH
SKP / AKAD = Saat ini SKP / AKAD YANG
di Perbankan Syariah AKAN DIGUNAKAN

Harga Beli Rp. 200.000.000,- Harga Beli Rp. 200.000.000,-


DP (Urbuun) Margin (15th)
Rp. 40.000.000,- 9,92%
Rp. 238.080.000,-
Pokok Pembiayaan Rp.160.000.000,- Harga JUAL Rp. 438.080.000,-
Margin (15th) DP ( Urbuun )
9,92%
Rp. 238.080.000,- Rp. 40.000.000,-
Mak Pembiayaan Rp. 398.080.000,- Sisa Kewajiban Rp. 398.080.000,-

Biaya –biaya yang masih Biaya –biaya yang masih


harus disiapkan harus disiapkan

1. Biaya Notaris 1. Biaya Notaris

2. Biaya Asuransi Jiwa Kita bulatkan 2. Biaya Asuransi Jiwa Kita bulatkan
sebesar 10 % 3. Bya Ass. Kebakaran
sebesar 10 %
3. Bya Ass. Kebakaran
dari Pokok = dari Pokok =
4. 1 x angsuran Rp. 16 juta 4. 1 x angsuran Rp. 16 juta
5. Biaya Materai 5. Biaya Materai
Masih bermasalah pada saat PSJT dan Asuransi Masih bermasalah karena masih
serta kok ada Biaya ada Asuransi dan Biaya IHBTR Hal. 147
SKEMA MURABAHAH

SKP / AKAD = yang SKP / AKAD


akan Datang YANG Diingini Syariat

Harga Beli Rp. 200.000.000,- Harga Beli Rp. 200.000.000,-


Margin (15th)
9,92% Rp. 254.080.000,- Margin (15th) Rp. 400.000.000,-
Harga JUAL Rp.454.080.000,- Harga JUAL Rp. 600.000.000,-
DP ( Urbuun ) Rp. 56.000.000,- DP ( Urbuun ) 10% Rp. 60.000.000,-
Sisa Kewajiban Rp. 398.080.000,- Sisa Kewajiban Rp. 540.000.000,-

Margin Bank + Biaya nasabah Ada Potensi laba


Rp. 238.080.000 + Rp.16 Juta Rp. 800 Juta
Angsuran/cicilan
Uang Muka yang disiapkan Nasabah
15 Tahun
sebesar DP + Biaya adalah 50%
Nas Bank
50%
Rp. 40.000.000 + Rp. 16.000.000 =
Nanti Rumah Ini
Rp. 56.000.000,-- Hari Ini Hrg.Rmh
Hrg Berkisar
Rp. 200 Juta
Rp. 1 Milyar
Masih bermasalah kok hasilnya keriting sama Bebas dari subhat / keraguan dan masalah bila
seperti nilai konvensional diinfokan sejak awal transaksi…Na’am IHBTR Hal. 149
BANK SYARIAH

KARAKTER
SKEMA MUDHARABAH
Fatwa No.07/DSN-MUI/IV/2000
50% % Nisbah yang disepakati 50%

0% Persantase Persentase 100%


Kontribusi Modal Kontribusi Modal

NASABAH BANK SYARIAH

USAHA HALAL
% Bagi Hasil sesuai Nisbah % Bagi Hasil sesuai Nisbah
50% 50%

HASIL USAHA
Profit (Laba) )

% sesuai Kontribusi Modal % sesuai Kontribusi Modal


0% 100%
HASIL USAHA
( Loss / Rugi ) 04 April 2000 M
29 Dzulhijjah 1420 H IHBTR Hal. 137
SKEMA MUSYARAKAH
Fatwa No.08/DSN-MUI/IV/2000
50% % Nisbah yang disepakati 50%

20% Persantase Persentase 80%


Kontribusi Modal Kontribusi Modal

NASABAH BANK SYARIAH

USAHA HALAL
% Bagi Hasil sesuai Nisbah % Bagi Hasil sesuai Nisbah
50% 50%

HASIL USAHA
Profit (Laba) )

% sesuai Kontribusi Modal % sesuai Kontribusi Modal


20% 80%
HASIL USAHA
( Loss / Rugi )
13 April 2000 M
08 Muharram 1421 H IHBTR Hal. 139
PONDASI
HARTA

MAKAN INVESTASI SEDEQAH

KOTORAN REBUTAN PENOLONG


PONDASI

TANYA KENAPA ???


KITA MASIH BELUM YAKIN, KOK MASIH CARI REZEKI
HARAM
JANGAN
JANGAN
JANGAN
JANGAN
ADA
PENYAKIT
DALAM DIRI
KITA
Ini Lho Penyakitnya..

Adz-Dzariyaat : 56
50%

20% ALI IMRAN : 134

20% AL-HUJURAT : 12

10% AL-BAQARAH : 155

IHBTR Hal. 73
INI Lho OBATnya..

AL-ISRA : 82 & Fushilat 44

AN-NAHL : 69 AN-NAHL : 11

HABBATUSAUDAH
HR. Bukhari & Muslim HR. Bukhari & Muslim

HR. IBNU MAJAH

IHBTR Hal. 73
4 Kriteria Pegawai Bank Syariah
3 Karakter Pegawai & Nasabah Bank Syariah
TAHAP PERTAMA

‫ٱِل ۖ نو نَمآ‬ ۟ ‫اس نف نال نْرْ ب‬


ِ َّ ‫ُوا ِعندن‬ ِ ‫ن‬َّ ‫ٱل‬ ‫ٰل‬
ِ ‫ْو‬
‫ن‬ ‫َم‬‫ن‬ ‫أ‬ ‫ى‬‫ف‬ِ ‫ا‬۟ ‫نو نَمآ نءا نت ْْ ُتم َمِِّ رِّ ًۭبا لِّ نْرْ ب نُو‬
]٣٠:٣٩[ ِ‫و‬ ‫ٱِل نفَ ُ ۟و نل ٰك ِه ن‬
‫م ُه ُم ْٱل َُمضْ ِعفُ ن‬ ِ َّ ‫وِ نوجْ نه‬ ‫نءا نت ْْ ُتم َمِِّ نز نك ٰو ٍۢ ٍة ُت ِرْ ُد ن‬
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
menambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah
pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang
kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang
berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan
(pahalanya),” (QS Ar-Rum [30]: 39).
TAHAP KEDUA
]٤:١٦٠[ ‫ٱِل نكًِۭ ًْۭرا‬ ِ َّ ‫ْل‬ ِ ‫ص ِّد ِه ْم نعِ نس ِب‬ ‫ت لن ُه ْم نو ِب ن‬ ِ ُ‫ت أ‬
ْ َّ‫حل‬ ۟ ‫ِْ نها ُد‬
ٍ ‫وا نحرَّ َْم ننا نعلنْ ِْه ْم نط ِّْ نب ٰك‬ ُ ‫نف ِب‬
‫ظ ْل ٍۢ ٍم َم نِِّ ٱلَّ ِذ ن‬
‫ِْ َِم ْن ُه ْم نع نذابا أنلَِْما‬ ‫اط ِل ۖ نوأنعْ نت ْد ننا لِ ْل نكا ِف ِر ن‬ ِ ‫اس ِبا ْل نب‬ِ ‫نوأن ْخ ِذ ِه ُم الرِّ نبا نو نق ْد ُنهُوا نع ْن ُه نوأن ْكلِ ِه ْم أن َْم نوا نل ال َّن‬
]٤:١٦١[

”Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka


(memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi
mereka dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah.
Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah
dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan
yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara
mereka itu siksa yang pedih,” (QS An-Nisa [4]: 160 - 161).
TAHAP KETIGA

ۖ ‫ُّض ٰك نع نف ًۭة‬
‫ن‬ ‫َم‬ ‫ا‬‫ف‬ًۭ ‫ك‬‫ع‬
ٰ‫ن‬ ْ‫ض‬‫ن‬ ‫أ‬ ‫ا‬۟ ‫و‬ٰ ‫ب‬
‫ن‬ ِّ‫ٱلر‬ ۟
‫وا‬ ُ ‫ل‬‫ك‬ُ ْ ۟ ‫ِْ نءا نَم ُن‬
َ‫وا نَّل نت‬ ‫نْ ٰكَ ن ُّْ نها ٱلَّ ِذ ن‬
]٣:١٣٠[ ‫ٱِل نل نعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح ن‬
ِ‫ُو‬ َّ‫وا ن‬ ۟ ُ‫نوٱ َّتق‬
” Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu memakan riba dengan berlipat ganda
dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya
kamu mendapat keberuntungan,” (QS Ali
Imran [3]: 130).
TAHAP KEEMPAT (275)

َ ِ‫ون إِ ََّل َك َما يَقُو ُم ٱلَّ ِذى يَتَ َخبَّطُهُ ٱل َّش ْيطَ ٰـ ُن ِم َن ْٱل َمسِّ ۚ َ ٰذل‬
‫ك‬ َ ‫ون ٱل ِّربَ ٰو ۟ا ََل يَقُو ُم‬ َ ُ‫ين يَأْ ُكل‬ َ ‫ٱلَّ ِذ‬
ُ‫ٱَّللُ ْٱلبَ ْي َع َو َح َّر َم ٱلرِّ بَ ٰو ۟ا ۚ فَ َمن َجآ َء ۥه‬
َّ ‫بِأَنَّهُ ْم قَالُ ٓو ۟ا إِنَّ َما ْٱلبَ ْي ُع ِم ْث ُل ٱلرِّ بَ ٰو ۟ا ۚ َوأَ َح َّل‬
ُ‫ك أَصْ َح ٰـب‬ َ ِ‫ٱَّللِ ۚ َو َم ْن َعا َد فَأ ُ ۟ولَ ٰـٓئ‬
َّ ‫ف َوأَ ْم ُر ٓۥهُ إِلَى‬َ َ‫َم ْو ِعظَ ٌۭة ِّمن َّربِِّۦه فَٱنتَهَ ٰى فَلَ ۥهُ َما َسل‬
]٢:٢٧٥[ ‫ون‬ َ ‫ار ۚ هُ ْم فِيهَا َخ ٰـلِ ُد‬ ِ َّ‫ٱلن‬
”Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba),
maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya,”
(QS Al-Baqarah [2]: 275).
TAHAP KEEMPAT (276-277)
]٢:٢٧٦[ ‫ار أَثِ ٍيم‬ َّ ‫ت ۚ َو‬
ٍ َّ‫ٱَّللُ ََل ي ُِحبُّ ُك َّل َكف‬ َّ ‫ٱَّللُ ٱل ِّربَ ٰو ۟ا َويُرْ بِى ٱل‬
ِ ‫ص َدقَ ٰـ‬ َّ ‫ق‬ُ ‫يَ ْم َح‬

”Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah


tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu
berbuat dosa,” (QS Al-Baqarah [2]: 276).

‫صلَ ٰوةَ َو َءاتَ ُو ۟ا ٱل َّز َك ٰوةَ لَهُ ْم أَجْ ُرهُ ْم ِعن َد َربِّ ِه ْم َو ََل‬ ۟ ‫ت َوأَقَا ُم‬ ۟ ُ‫وا َو َع ِمل‬
۟ ُ‫ين َءامن‬
َّ ‫وا ٱل‬ ِ ‫ص ٰـلِ َح ٰـ‬َّ ‫وا ٱل‬ َ َ ‫إِ َّن ٱلَّ ِذ‬
]٢:٢٧٧[ ‫ون‬ َ ُ‫َخ ْوف َعلَ ْي ِه ْم َو ََل هُ ْم يَحْ َزن‬

”Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal


shalih, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat
pahala di sisi Rabb-nya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak (pula) mereka bersedih hati,” (QS Al-Baqarah [2]: 277).
TAHAP KEEMPAT (278-279)
َ ِ‫ُوا َما بَقِ َى ِم َن ٱل ِّربَ ٰ ٓو ۟ا إِن ُكنتُم ُّم ْؤ ِمن‬
]٢:٢٧٨[ ‫ين‬ ۟ ‫ٱَّللَ َو َذر‬ ۟ ُ‫وا ٱتَّق‬
َّ ‫وا‬ ۟ ُ‫ين َءامن‬
َ َ ‫يَ ٰـٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذ‬

”Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan


tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang
yang beriman,” (QS Al-Baqarah [2]: 278).

‫ون َو ََل‬ ْ َ‫ٱَّللِ َو َرسُولِِۦه ۚ َوإِن تُ ْبتُ ْم فَلَ ُك ْم ُر ُءوسُ أَ ْم َ ٰولِ ُك ْم ََل ت‬
َ ‫ظلِ ُم‬ َّ ‫ب ِّم َن‬ ۟ ُ‫وا فَأْ َذن‬
ٍ ٍۢ ْ‫وا بِ َحر‬ ۟ ُ‫فَإن لَّ ْم تَ ْف َعل‬
ِ
]٢:٢٧٩[ ‫ون‬ َ ‫ظلَ ُم‬ ْ ُ‫ت‬

”Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka


ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan
jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagi pokok
hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya,” (QS
Al-Baqarah [2]: 279).

Anda mungkin juga menyukai