Anda di halaman 1dari 6

PROFIL HASIL TES PENGUKURAN VO2MAX METODE LABORATORIUM

DAN METODE MULTI STAGE FITNESS TEST/ BLEEP TEST

Eko Juli Fitrianto


Eko.juli.fitrianto@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil hasil antara tes
pengukuran VO2Max metode tes laboratorium dan metode tes lapangan
menggunakan multistage fitness test (MSFT) / bleep test. Penelitian ini
merupakan penelitian studi comparative dengan teknik pengumpulan data
menggunakan tes dan pengukuran. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa FIK UNJ yang memiliki kriteria aktifitas fisik sedang dan berat.
Sampel yang diambil berjumlah 15 orang. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur VO2max yaitu multistage fitnest test (MSFT)/bleep test dan tes
laboratorium menggunakan Cosmed Fitmate Pro dan treadmill. Analisis
data menggunakan uji T. Dari hasil penelitian didapati bahwa t hitung 0.960
dan t-tabel df = 28 sebesar 2.05, sedangkan nilai signifikansi p sebesar
0.345. Karena t hitung = 0.960 < t tabel = 2.05 dan nilai signifikansi p
sebesar 0.345 > 0.05, dengan demikian tidak ada perbedaan yang signifikan
antara VO2Max sampel berdasarkan tes multistage fitness test (MSFT) /
bleep test dengan tes laboratorium menggunakan cosmed fitmate pro.

Kata kunci: daya tahan aerobik, tes cosmed, dan tes Multistage

PENDAHULUAN Faktor fisiologi yang


Kebugaran fisik merupakan suatu mempengaruhi Vo2Max adalah kualitas
kondisi yang multidimensi, yaitu terdiri distem kardiorespiratori dalam
dari beberapa komponen. Gambaran mengirimkan oksigen yang dibutuhkan
kebugaran fisik seseorang dapat oleh otot dan kemampuan otot tersebut
diperoleh melalui pengukuran pada dalam mengekstrak dan menggunakan
komponen atau interaksi antara oksigen yang telah dikirimkan.
komponen-komponen tersebut. Dalam melakukan uji kebugaran
Komponen dasar dari kebugaran fisik aerobik terbagi menjadi dua cara, yaitu
adalah daya tahan kardiorespiratori, metode langsung mengunakan tes
dimana ambilan oksigen maksimal atau pengukuran laboratorium dan metode
VO2Max menjadi standar emas untuk tidak langsung atau tes lapangan.
menilainya. Metode langsung dilakukan dengan
Ambilan oksigen maksimal atau mengukur kapasitas aerobik atau
VO2Max adalah yang paling sering VO2max secara langsung. Metode
digunakan sebagai indeks dari langsung dilakukan di laboratorium
kebugaran aerobik atau daya tahan dengan menggunakan spirometer yang
kardiorespiratori. Vo2Max merupakan terkomputasi sehingga dinilai memiliki
volume oksigen maksimal yang dapat hasil yang paling objektif. Metode tes
dikonsumsi seseorang dalam hitungan pengukuran di laboratorium yang paling
satu menit dan biasanya di relevansikan umum digunakan untuk mengukur
dengan massa tubuh. Karenanya, unit VO2max adalah dengan cara
ukuran Vo2Max adalah ml/kg/menit. memberikan beban kerja menggunakan
sepeda statik ergometer atau treadmill,

178
179

dan secara progresif beban kerja stage fitness test (MSFT)/ bleep test
tersebut dinaikan hingga terjadi yang biasa digunakan oleh institusi
kelelahan. Selama diberikan beban olahraga, institusi kesehatan, institusi
kerja, konsumsi oksigen diukur secara pendidikan, dan masyarakat umum di
terus menerus hingga tercapai nilai Indonesia.
maksimalnya. Tes seperti ini
membutuhkan peralatan laboratorium Pengertian VO2Max. Asupan
yang mutakhir dan tenaga fisiologis maksimal oksigen (VO2max)
khusus (Cooper, 1970). Oleh karena itu merupakan jumlah oksigen yang
jika ingin mengetahui dan mengukur dihirup, ditransportasikan, dan
VO2max secara langsung harus digunakan pada tingkat sel. VO2max
dilakukan di laboratorium olahraga atau dapat didefinisikan pula sebagai jumlah
kesehatan dengan biaya yang mahal. oksigen yang diinspirasi dikurangi
Pengukuran VO2Max dengan dengan jumlah oksigen yang
metode langsung di laboratorium cukup diekspirasi.
mahal karena harus melakukan analisis VO2max disebut juga sebagai
gas yang menggunakan alat kapasitas maksimal untuk mengonsumsi
laboratorium. Oleh karena itu, berbagai oksigen oleh tubuh selama proses
tes untuk mengukur VO2Max dirancang pengerahan tenaga maksimal, disebut
untuk mengevaluasi kebugaran aerobik juga sebagai kekuatan aerobik, asupan
dengan memberikan beban kerja yang oksigen maksimal, dan kapasitas daya
dapat diukur, contohnya berlari dengan tahan kardiorespiratori.
jarak tertentu, berlari dengan durasi VO2max dinyatakan dalam
waktu tertentu, melakukan lari bolak- milliliter (ml) dari konsumsi oksigen
balik dengan peningkatan kecepatan per kilogram (kg) dari berat badan per
disetiap menitnya, dan berjalan dengan menit (menit) (ml.kg-1.min-1).
jarak tertentu. Selain dapat dilakukan Berdasarkan satuan yang digunakan
dengan sarana dan perlengkapan yang maka VO2max dapat didefinisikan
sederhana, keuntungan dari multi stage sebagai jumlah oksigen maksimal yang
fitness test (MSFT) bleep test, tes lari digunakan oleh tubuh per menitnya
balke 15 menit, tes lari cooper 2,4 KM, untuk melakukan aktivitas fisik. Nilai
dan tes jalan rockport 1,6 KM dapat VO2max tergantung pada tiga fungsi
dilakukan oleh subjek dengan jumlah penting tubuh yaitu (1) sistem
yang besar dan dilakukan secara pernapasan, (2) system kardiovaskular,
simultan tapi tes-tes tersebut dan (3) system musculoskeletal. Sistem
menimbulkan potensi resiko kesehatan. pernapasan menentukan jumlah oksigen
Selanjutnya kelemahan dari tes-tes yang dapat diserap oleh paru-paru dan
tersebut adalah subjek membutuhkan ditransportasikan melalui darah. Sistem
motivasi yang tinggi dalam kardiovaskular memiliki peran dalam
menyelesaikan tes agar diperoleh hasil memompakan dan mendistribusikan
yang benar-benar merepresentasikan oksigen dalam darah ke tubuh. Sistem
usaha yang maksimal. musculoskeletal bertugas mengkonversi
Penelitian ini didesain untuk karbohidrat dan lemak yang tersedia
mengetahui profil hasil pengukuran menjadi adenosine triphosphate (ATP)
langsung VO2Max di laboratorium untuk konstraksi otot dan produksi
menggunakan treadmill dan spirometer panas.
yang terkomputasi dan profil hasil Multi
180

Secara laboratorium, beberapa a) Exercise harus melibatkan kelompok


kriteria digunakan untuk menentukan otot yang besar
pencapaian nilai VO2max yaitu b) Tingkat kerja (work rate) harus dapat
konsumsi oksigen selama menit terakhir dihitung dan dapat direproduksi
tes latihan bertingkat, respiratory ulang
exchange ratio (RER) atau rasio volume c) Kondisi tes harus sedemikian hingga
karbondioksida terhadap volume agar dapat dibandingkan dan dapat
konsumsi oksigen, denyut nadi, dan diulang
level laktat dalam darah. d) Tes harus dapat ditoleransi oleh
semua individu
Pengukuran VO2Max. Pengukuran e) Kemampuan (skill) untuk melakukan
VO2max merupakan pengukuran aktivitas eksperimen harus
kebugaran aerobik. VO2max dapat seseragam mungkin dalam populasi
diukur melalui dua cara yaitu yang diujikan.
pengukuran menggunakan metode tes Protokol treadmill yang dilakukan
laboratorium dan metode tes lapangan. adalah menggunakan protokol maximal
Pengukuran VO2max menggunkan test. Metode maksimal mengharuskan
metode tes laboratorium merupakan subjek untuk mengerahkan seluruh
metode paling akurat untuk mengukur kemampuannya untuk mencapai
kapasitas aerobik perorangan, tetapi konsumsi oksigen maksimumnya.
untuk melakukan pengukuran tersebut Pengukuran metode tes lapangan
terbilang mahal, membutuhkan banyak adalah suatu metode pengukuran
waktu, membutuhkan motivasi tinggi VO2max melalui metode estimasi
dari responden, dan sulit digunakan (prediction). Pengukuran metode tes
untuk mengukur subjek dalam jumlah lapangan telah dikembangkan ke
besar. berbagai bentuk tes seperti tes
Pengukuran Kapasitas VO2 Max kebugaran lapangan, tes naik turun
secara eksperimental dari kajian tangga, uji laboratorium submaksimal,
fisiologi seringkali digunakan tiga uji laboratorium maksimal. Disebut
metode test yang sudah distandardkan. sebagai tes lapangan karena
Eksperimen dilakukan dengan pengukurannya dilaksanakan di
menggunakan alat treadmill dimana lapangan. Tes ini membutuhkan usaha
treadmill akan memberikan beban pada responden untuk mendapatkan skor
otot bagian bawah tubuh, dan kebugaran aerobik yang tinggi. Jenis tes
membebankan pada tumpuan kaki untuk kebugaran lapangan ini seperti berjalan,
mempertahankan posisi tubuh karena berjalan-berlari, berlari, bersepeda,
berdiri dan kemiringan treadmill akan berenang, dan sebagainya.
membuat beban beban tersendiri bagi
tubuh sehingga dapat dikatakan bahwa Tes pengukuran VO2Max Metode
test menggunakan treadmill lebih Laboratorium. Tes pengukuran
lengkap namun kelemahannya adalah langsung Vo2Max menggunakan
tidak terlalu membebani punggung dan treadmill berdasarkan protokol tes yang
lengan. direkomendasikan BASS (British
Astrand mengatakan bahwa : Association of Sports Science) yaitu
syarat dari pengukuran VO2 max adalah dengan menggunakan cosmed fitmate
sebagai berikut : pro buatan cosmed dan menggunakan
181

treadmill yang terkomputasi dengan


cosmed fitmate pro. METODE
Penelitian ini dilakukan dengan
Multistage Fitness Test/ leep metode kuantitatif dan menggunakan
TestHasil dari pengukuran laboratorium desain cross-sectional yang terdiri dari
atau tes lapangan terkadang biasa variabel independen yaitu tes
digunakan untuk memprediksi performa pengukuran VO2max metode
atau kemampuan fisik sesorang. Telah laboratorium dan tes pengukuran
terbukti secara luas bahwa VO2max VO2Max dengan metode Multi Stage
adalah salah satu faktor utama yang Fitness Test/ Bleep tes, sementara
mempengaruhi performa pada olahraga, variable dependen (terikat) adalah
walaupun faktor yang lainnya juga VO2Max. Subjek pada penelitian ini
mempunyai pengaruh yang signifikan. dipilih dengan menggunakan metode
VO2max merefleksikan purposive sampling dengan kriteria
kemampuan sistem kardiovaskular sebagai berikut:Kelompok usia 17-25
untuk mengirimkan oksigen ke otot-otot tahun, sehat dan bersedia menjadi
yang sedang bekerja, sehingga nilai sampel penelitian, tidak memiliki
VO2max juga mencerminkan tingkat riwayat penyakit berat seperti Jantung,
kebugaran aerobik dan kebugaran Hipertensi, Diabetes, dan lainnya, tidak
kardiovaskular. perhah dirawat di rumah sakit dalam
Metode yang mencoba untuk jangka waktu ≥ 2 minggu dalam 1 bulan
memprediksi VO2max tanpa terakhir. Dari metode tersebut didapat
mengeluarkan waktu yang lama dan sampel sebanyak 15 orang dengan
peralatan yang rumit dalam prosedur tes tingkat aktifitas fisik sedang dan berat,
nya adalah sangat atraktif. Salah satu tes kuesioner IPAQ digunakan untuk
tersebut, 20 meter lari bolak – balik atau mendapatkan sampel dengan kriteria
multi stage fitness test / bleep test yang tingkat aktifitas fisik sedang dan berat.
hanya membutuhkan sedikit peralatan Pengumpulan data digunakan
(radio tape) dan ini sangat cocok untuk sebagai data penelitian adalah data yang
pengetesan dengan jumlah massa yang diperoleh melalui instrumen tes
banyak. pengukuran VO2Max.Instrumen yang
Tes ini dilakukan di lapangan digunakan untuk pengumpulan data
tertutup atau terbuka dengan permukaan dalam penelitian ini adalah dengan
sintetis yang datar. Subjek berlari satu melakukan pengukuran VO2Max
garis bolak balik sepanjang 20 meter dengan metode laboratorium
menyesuaikan dengan suara dari media menggunakan treadmill dan cosmed
audio (kaset dll) sebagai penanda. fitmate pro dan metode Multi Stage
Frekuensi penanda dari media audio Fitness Test / Bleep Test.
semakin cepat setiap menitnya. Tes
diberhentikan ketika subjek tidak lagi HASIL PENELITIAN
mampu mengimbangi frekuensi dari Subjek penelitian ini adalah
penanda media audio dan tidak dapat mahasiswa dengan kategori aktifitas
mencapai garis target dalam tiga kali sedang dan berat yang diukur
kesempatan berturut-turut. Dalam tes ini menggunakan tes laboratorium dengan
terdapat 21 tingkatan dengan 16 balikan alat Cosmed fitmate pro dan tes bleep
yang digunakan untuk memprediksi atau Multi Stage Fitnest Test
VO2Max. (MSFT).Rangkuman hasil tes bleep
182

/MSFT dan tes laboratorium dapat dilihat tes laboratorium berada pada kategori
pada tabel dibawah ini: cukup dengan persentase secara
Tes Multi Stage berturut- turut sebesar 73.33% dan 40%.
No Subjek Apabila ditampilkan dalam bentuk
Laboratorium Fitnes Test
1 30.07154 39.55 grafik, maka data VO2Max sampel
2 36.77845 35.7 yang diukur dengan tes Bleep/ MSFT dan
3 41.24972 41.1 tes laboratorium tampak pada gambar
4 43.48536 44.5 sebagai berikut:
5 39.01408 39.2
6 40.1319 40.8
7 35.66063 38.85
8 40.1319 40.5
9 35.66063 37.45
10 40.1319 44.2
11 34.54281 34.65
12 46.83881 39.55
13 32.30718 38.85
14 34.54281 44.5
15 45.72099 37.8
Rata-rata 38.4179 39.8133
Hasil analisis perbandingan VO2Max
SD 4.79615 2.95033
sampel berdasarkan hasil tes bleep/ MSFT
Minimal 30.07 34.65 dan Tes Laboratorium terlihat pada tabel
Maksimal 46.84 44.5 berikut:
Hasil penghitungan data VO2Max t-test for Equality of means
Kelompok Rata - Rata
sampel dengan menggunakan tes bleep / t
hitung t tabel Sig. Selisih
MSFT menghasilkan rerata sebesar Multi Stage Fintes Test 38.4179
0.96 2.05 0.345 -1.39542
39.81 dan standar deviasi = 2.95 Tes Laboratorium 39.8133
Adapun nilai terkecil sebesar 34.65 dan Dari hasil uji t dapat dilihat bahwa t
terbesar sebesar 44.50, VO2Max sampel hitung 0.960 dan t-tabel df = 28 sebesar
2.05, sedangkan nilai signifikansi p sebesar
dengan tes laboratorium menggunakan
0.345. Karena t hitung = 0.960 < t tabel =
Cosmed menghasilkan rerata sebesar 2.05 dan nilai signifikansi p sebesar 0.345 >
38.42 dan standar deviasi = 4.79. 0.05, berarti tidak ada perbedaan. Artinya
Adapun nilai terkecil sebesar 30.07 dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara
terbesar sebesar 46.84. Tabel distribusi VO2Max sampel berdasarkan tes bleep/
VO2Max sampel dengan menggunakan MSFT dan Tes Laboratorium menggunakan
tes laboratorium dan tes bleep/ MSFT cosmed.
adalah sebagai berikut:
Multi Stage Fitnes
KESIMPULAN
No Interval Kategori Test
Tes Laboratorium
Berdasarkan hasil analisis data,
deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan
F (%) F (%)
1 51.0 - 55.9 Sangat Baik 0 0% 0 0%
2
3
45.2 - 50.9
38.4 - 45.1
Baik
Cukup
0
11
0.00%
73.33%
2
6
13.33%
40%
pembahasan, dapat diambil kesimpulan
4 35.0 - 38.3 Kurang 3 20% 3 20% bahwa tidak terdapat perbedaan tes
5 <35.0 Sangat Kurang 1 7% 4 26.67%
Jumlah 15 100% 15 100% bleep/MSFT dan tes laboratorium
menggunakan Cosmed.
Berdasarkan tabel di atas terlihat
bahwa sebagian besar VO2Max sampel
yang diukur dengan tes bleep / MSFT dan
183

DAFTAR PUSTAKA test to estimate maximal oxygen


Anderson GS. 1992. A comparison of uptake. Br 1 Sports Med.
predictive tests of aerobic Rowell, L. B., Taylor, H. L. and Wang,
capacity. Can J Sports Sci. Y., 1964. "Limitations to
Astrand PO, Rodahl K. 2003. Textbook prediction of maximal oxygen
of Work Physiology: intake". Journal of Applied
Physiological Bases of Exercise. Physiology.
4th ed. Champaign, Ill: Human
Kinetics Inc.
Balke B. 1963. A simple field test for
the assessment of physical fitness.
Civil Aeromedical Research
Institute Report, 63-18. Oklahoma
City: Federal Aviation Agency.
British Association of Sports Science.
1988. (Sports Physiology Section)
Position Statement on the
Physiological Assessment of the
Elite Competitor, Second Edition.
Burger, S.C. et al. 1990. Assessment of
the 2.4 km run as a predictor of
aerobic capacity. S Afr Med J. 15
(78).
Cooper KH. 1968. A means of assessing
maximum oxygen intake. JAMVA.
Cooper, K. H., 1970. The New Aerobics.
Bantam Books Inc., New York.
Fernhall B, Millar AL, Tymeson GT.
1990. Maximal exercise testing of
mentally retarded adolescents and
adults: reliability study. Arch
Phys Med Rehabil
Horwill F. 1991. Obsession for Running
- A Lifetime in Athletics. London:
Colin Davies Printers.
Kenney, WL., editor. 1995. ACSM’s
Guidelines for Exercise Testing
and Prescription. 6. Baltimore
(MD): American College of
Sports Medicine.
Kilne, G. et al. 1987. Estimation of VO2
max from a one mile track walk,
gender, age and body weight. Med
Sci. Sports Exerc.
Ramsbottom R, Brewer J, Williams C.
A. 1988. progressive shuttle run

Anda mungkin juga menyukai