Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LAWA
Jl. Poros Lawa-Matakidi Kel. Wamelai Kec. Lawa Kode Pos 93652
E-mail :puskesmaslawa01@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS LAWA
NOMOR : 445/ /SK. /PKM.LAW/ /2019

TENTANG
TATA NILAI BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
DI PUSKESMAS LAWA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS LAWA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan klinis tidak hanya
ditentuka noleh system pelayanan yang ada tetapi juga perilaku
pemberi pelayanan yang mencerminkan budaya mutu dan
keselamatan pasien;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud
pada huruf a, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Lawa
tentang tatanilai budaya Mutu dan Keselamatan Pasien dalam
pelayanan Klinis di Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
128/MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan Dasar Puskesmas;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.1691/MENKES/PER/VIII/2011
Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAWA TENTANG TATA NILAI


BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DALAM PELAYANAN
KLINIS DI PUSKESMAS LAWA
Kesatu : Tata nilai budaya mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Lawa
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Kewajiban untuk melaksanakan tata nilai budaya mutu dan keselamatan
pasien di Puskesmas Lawa dibawah tanggung jawab Tim Peningkatan
Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Lawa
Pada Tanggal: 2019
KEPALA PUSKESMAS LAWA,

DAHLIA AFA
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS TENTANG TATA
NILAI BUDAYA MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN
NOMOR :
TANGGAL : 2019

TATA NILAI BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

1. Loyal
Sikap setia dalam tindakan memberi atau menunjukan dukungan dan kepatuhan
yang teguh kepada seseorang dan institusi.
- Staf dan Puskesmas loyal terhadap tugas masing-masing.
2. Akuntabel
Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku.
- Staf dan Puskesmas harus akuntabel terhadap tindakan mereka
3. Wujudkan kerjasama
Timbulkan rasa respontive kepada sesama dan rasa inisiatif untuk berbuat sesuatu
dan saling menghormati satu sama lain.
- Staf dan Puskesmas mampu mewujudkan kerjasama dan saling menghormati
satu sama lain.
4. Adil
Suatu sikap jujur tidak memihak kepada pihak terentu.
Bagian yang fundamental dari organisasi dengan budaya keselamatan adalah
menjamin adanya keterbukaan dan adil, berbagi informasi secara “terbuka dan
bebas”, perlakuan yang adil terhadap staf waktu terjadi insiden.
Adapun konsekuensi menjadi “adil” adalah :
a. Staf harus terbuka tentang insiden yang melibatkan mereka.
b. Staf merasa mampu berbicara kepada kolega dan atasannya tentang insiden
yang terjadi.
c. Puskesmas terbuka dengan pasien,masyarakat dan staf.
d. Staf di perlakukan adil dan didukung bila terjadi insiden.
PEDOMAN BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS LAWA

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab pelayanan klinis dan


penanggung jawab Upaya Puskesmas wajib berpartisipasi dalam program mutu
dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program mutu
dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Lawa dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Ketua Tim Mutu
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring
dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak
lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja Upaya Puskesmas,
dan indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome,
dan indikator-indikator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial
cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program pencegahan dan
pengendalian infeksi.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a. konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas,
b. memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. menggunakan pedoman penyelenggaraan Upaya Puskesmas, pedoman
praktik klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
g. dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. dan mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Ketua Tim Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien kepada Kepala Puskesmas tiap enam bulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat
URAIAN TUGAS TIM MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

1. Ketua Tim Mutu


a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program peningkatan mutu
puskesmas dan keselamatan pasien
b. Bekerjasama dengan koordinator tim mutu klinis, koordinator tim mutu
yanmas dan koordinator tim mutu manajemen menyusun program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di puskemas Lawa
c. Bekerjasama dengan koordinator tim mutu klinis, koordinator tim mutu
yanmas dan koordinator tim mutu manajemen melaksanakan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di puskemas Lawa
d. Mengevaluasi pelaksanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
e. Melaporkan hasil pelaksanaan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
2. Koordinator mutu UKP dan PMKP
a. Mengkoordinir penyusunan program peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien
b. Mengkoordinir pelaksanaan program peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien
c. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien
3. Koordinator Mutu UKM
a. Mengkoordinir penyusunan program peningkatan mutu Yanmas
b. Mengkoordinir pelaksanaan program peningkatan mutu yanmas
c. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program peningkatan mutu
yanmas
4. Koordinator Mutu Admen
a. Mengkoordinir penyusunan program peningkatan mutu Manajemen
b. Mengkoordinir pelaksanaan program peningkatan mutu manajemen
c. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program peningkatan mutu
manajemen
BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS LAWA

SIKAP :
A. Ramah menerapkan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun).
B. Loyal terhadap tugas
C. Empati terhadap pasien
D. Sigap dalam memberikan pelayanan klinis yang dibutuhkan pasien.

PERILAKU :
A. Akuntabel terhadap tugas masing-masing
B. Disiplin (datang tepat waktu).
C. Adil sesama staf maupun terhadap pasien

BUDAYA :
A. Memakai APD dalam melakukan setiap melakukan pelayanan klinis.
B. Cuci tangan 5 Keadaan ( Five Moment) saat memberikan pelayanan klinis.
C. Menggalang kerja sama.

Ditetapkan di : Lawa
Pada tanggal : 2019
KEPALA PUSKESMAS LAWA

DAHLIA AFA

Anda mungkin juga menyukai