Anda di halaman 1dari 8

PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN (HUMAN VALUES)

DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR

Sukayasa, Evie Awuy


Email: sukayasa08@yahoo.co.id
Dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas Tadulako

Abstrak : Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) terdiri dari Kebenaran, Kebajikan,


Kedamaian, Kasih Sayang dan Tanpa Kekerasan merupakan nilai-nilai yang relevan dengan nilai-
nilai karakter bangsa. Nilai-nilai tersebut dapat diintegrasikan dalam pembelajaran baik secara
implisit terkandung dalam bahan ajar, maupun terintegrasi dalam aktivitas pembelajaran. Nilai-
Nilai Kemanusiaan yang terintegrasi dalam bahan ajar dapat berupa soal atau cerita dari suatu
matapelajaran atau kelompok matapelajaran yang dikemas dalam pembelajaran tematik.
Sedangkan pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam aktivitas pembelajaran dapat berupa
permainan atau aktivitas pembelajaran lain yang sarat mengandung Nilai-Nilai Kemanusiaan atau
nilai-nilai karakter bangsa yang diajarkan di Sekolah Dasar. Pembelajaran tematik merupakan
suatu pendekatan pembelajaran yang cukup prospektif untuk mengintegrasikan Nilai-Nilai
Kemanusiaan baik terintegrasi melalui bahan ajar maupun dirancang dalam kegiatan proses
pembelajarannya.

Kata Kunci : Nilai-Nilai Kemanusiaan, karakter, pembelajaran tematik, siswa dan Sekolah Dasar.

PENDAHULUAN beberapa matapelajaran serta menggunakan


Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) tema sebagai alat pemersatu bahan ajar. Pada
merupakan nilai-nilai yang sifatnya universal pendekatan pembelajaran ini dapat
dan dapat dikembangkan untuk membentuk mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan baik
karakter siswa. Nilai-Nilai Kemanusiaan ini dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam
terdiri dari kebenaran, kebajikan, kedamaian, sajian bahan ajar. Sedangkan tema
kasih sayang dan tanpa kekerasan. Dengan pembelajaran dapat dipilih dari masalah-
munculnya Kurikulum 2013 yang menekankan masalah yang terdapat di sekitar siswa atau
pengembangan sikap (karakter), maka tugas dekat dengan kehidupan siswa, baik dalam
guru tidak hanya sebagai transfer knowlage masalah keluarga, sekolah maupun masalah
saja tetapi juga berkewajiban membentuk sosial yang terjadi di masyarakat. Selain
karakter para siswanya. Sehingga siswa tidak pemilihan tema yang tepat sesuai dengan
hanya memiliki kompetensi inteketual saja perkembangan anak didik, hal lain yang perlu
tetapi juga cerdas dalam berkarakter. Hal ini diperhatikan juga oleh guru adalah memikirkan
sesuai pendapat John Dewey (dalam bagimana metode dan strategi yang digunakan
Elmubarok,2008) bahwa tujuan utama dalam kegiatan pembelajaran sehingga Nilai-
pendidikan adalah sebagai penggerak efisiensi Nilai Kemanusiaan yang hendak dintegrasikan
sosial, pembentuk kebijakan kewarganegaraan dalam pembelajaran dapat membentuk karakter
(civic virtue) dan penciptaan manusia anak didik. Demikian pula halnya dengan
berkarakter. Terkait hal tersebut Elmubarok pengintegrasian nilai-nilai tersebut dalam
(2008) juga berpendapat bahwa seseorang sajian bahan ajar sehingga bahan ajar yang
tidak secara otomatis memiliki karakter moral digunakan dalam pembelajaran tematik itu
yang baik sehingga perlu dipikirkan upaya memuat nilai-nilai untuk pembentukan
untuk mendidik karakter secara efektif. karakter anak didik.
Pembelajaran tematik merupakan Sekolah dasar merupakan jenjang
pendekatan pembelajaran dengan memadukan pendidikan dasar yang sangat vital dan

Sukayasa, Evie Awuy, Pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) ..................... 54


esensial. Karena Sekolah Dasar adalah jenjang courage, determination and enthusiasm); (7)
pendidikan dasar yang meletakan konsep- Keadilan dan kepeminpinan (justice, fairness,
konsep dasar baik aspek kognitif maupun mercy, leadership); (8) Baik dan rendah hati
afektif dan psikomotor yang kelak turut (kindness, friendliness, humility, modesty) dan;
mempengaruhi pembentukan karakter anak (9) Toleransi dan cinta damai (tolerance,
didik. Bila proses pendidikan karakter pada flexibility, peacefulness, unity). Selanjutnya
jenjang SD ini tidak baik, maka perkembangan Supinah dan Parmi (2011) mendeskripsikan
karakter anak didik cenderung ke arah yang nilai karakter bangsa untuk sekolah dasar
tidak baik pula. Misalnya muncul sikap sebagai berikut:
kekerasan, sikap egoisme, sikap intoleransi, a. Religius, adalah sikap dan perilaku patuh
dan sikap-sikap lain yang tidak relevan dengan dalam melaksanakan ajaran agama yang
nilai-nilai karakter yang diharapkan. Oleh dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
karena itu proses pendidikan pada jenjang ibadah agama lain, serta hidup rukun
pendidikan ini perlu mendapat perhatian yang dengan pemeluk agama lain.
serius. b. Jujur, adalah perilaku yang menunjukkan
Bila kegiatan pembelajaran dan bahan ajar dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya,
di SD mengintegrasikan nilai-nilai karakter konsisten terhadap ucapan dan tindakan
termasuk Nilai-Nilai Kemanusiaan diharapkan sesuai dengan hati nurani.
terjadi pembentukan karakter anak didik ke c. Toleransi, adalah sikap dan tindakan yang
arah yang lebih baik. Sehingga tuntutan menghargai perbedaan, baik perbedaan
Kurikulum 2013 yang menekankan aspek agama, suku, ras, sikap atau pendapat
pembentukan sikap dapat dicapai. Terkait hal dirinya dengan orang lain.
itu maka permasalahannya bagaimana d. Disiplin, adalah tindakan yang
mengintegrasikan Nilai-Nilai Kemanusiaan menunjukkan adanya kepatuhan, ketertiban
(Human Values) itu dalam pembelajaran terhadap ketentuan dan peraturan yang
tematik di Sekolah Dasar? berlaku.
e. Kerja keras, adalah perilaku yang
PEMBAHASAN menunjukkan upaya sungguh-sungguh
Karakter dan Nilai-Nilai Kemanusian dalam menghadapi dan mengatasi berbagai
(Human Values) hambatan belajar, tugas atau yang lainnya
Karakter dapat diartikan sebagai watak, dengan sungguh-sungguh dan pantang
sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti menyerah.
yang membedakan seseorang dengan orang f. Kreatif, adalah kemampuan olah pikir, olah
lain. Menurut Megawangi (dalam Elmubarok, rasa dan pola tindak yang dapat
2008) terdapat sembilan pilar karakter yang menghasilkan
perlu diajarkan kepada siswa yakni: (1) Cinta sesuatu yang baru dan inovatif.
Tuhan dan kebenaran (love Allah, trust, g. Mandiri, adalah sikap dan perilaku dalam
reverence, loyalty); (2) Tanggungjawab, bertindak yang tidak tergantung pada orang
kedisiplinan dan kemandirian (responsibility, lain dalam menyelesaikan suatu masalah
excellence, self reliance, discipline, atau tugas.
orderliness); (3) Amanah (trustworthiness, h. Demokratis, adalah cara berpikir, bersikap
reliability, honesty); (4) Hormat dan santun dan bertindak dengan menempatkan hak
(respect, courtessy, obedience); (5) Kasih dan kewajiban yang sama antara dirinya
sayang, kepedulian dan kerjasama (love, dengan orang lain.
compassion, caring, empathy, generousity, i. Rasa ingin tahu, adalah sikap dan tindakan
moderation, cooperation); (6) Percaya diri, yang menunjukkan upaya untuk
kreatif dan pantang menyerah (confidence, mengetahui lebih dalam tentang sesuatu hal
assertiveness, creativity, resourcefulness, yang dilihat, didengar, dan dipelajari.

Sukayasa, Evie Awuy, Pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) ..................... 55


j. Semangat kebangsaan, adalah cara Selanjutnya Art-Ong Jumsai dan Na-
berpikir, bertindak dan cara pandang yang Ayudhya (2008) berpendapat ada beberapa
lebih mendahulukan kepentingan bangsa prinsip dasar dalam pembelajaran Nilai-nilai
dan negara diatas kepentingan pribadi dan Kemanusiaan (Human Values) secara terpadu
kelompok. sebagai berikut:
k. Cinta tanah air, adalah cara berpikir, 1. Nilai-nilai kemanusiaan adalah bagian
bersikap dan bertindak yang menunjukkan integral dari semua matapelajaran dan
rasa kesetiaan yang tinggi terhadap bangsa semua kegiatan di sekolah dan di rumah.
dan negara. Bahkan nilai-nilai kemanusiaan merupakan
l. Menghargai prestasi, adalah sikap dan bagian terpadu dari kehidupan manusia.
perilaku yang mendorong dirinya untuk 2. Lima nilai kemanusiaan yaitu Kebenaran,
secara ikhlas mengakui keberhasilan orang Kebajikan, Kedamaian, Kasih Sayang dan
lain atau dirinya. Tanpa Kekerasan merupakan satu kesatuan
m. Bersahabat/komunikatif, adalah tindakan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
yang mencerminkan atau memperlihatkan lainnya. Jika satu nilai hilang maka semua
rasa senang dalam berbicara, bekerja atau nilai yang lain akan hilang. Sebagai contoh:
bergaul bersama dengan orang lain. jika tidak ada kasih sayang dan belas kasih,
n. Cinta damai, adalah sikap perilaku, maka orang itu tidak mempertimbangkan
perkataan atau perbuatan yang membuat orang lain terlebih dahulu tetapi lebih
orang lain merasa senang, tentram dan mementingkan diri sendiri, maka kebajikan
damai. akan hilang. Orang itu akan tidak
o. Gemar membaca, adalah sikap atau merasakan kedamaian bila tidak ada cinta
kebiasaan meluangkan waktu untuk kasih. Jika tidak ada kedamaian, maka
membaca buku-buku yang bermanfaat kesadaran tidak bisa diangkat ke super
dalam hidupnya, baik untuk kepentingan sadar sehingga nilai kebenaran akan hilang.
sendiri atau orang lain. Tanpa kedamaian, kasih sayang, kebenaran
p. Peduli lingkungan, adalah sikap perlaku dan kebajikan maka akan terjadi kekerasan
dan tindakan untuk menjaga, melestarikan (violence).
dan memperbaiki lingkungan hidup. 3. Nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa diajarkan,
q. Peduli sosial, adalah sikap dan tindakan mereka harus dibangkitkan dari dalam diri
yang selalu memperhatikan kepentingan siswa. Transformasi seseorang tidak bisa
orang lain dalam hidup dan kehidupan. terjadi hanya melalui pengajaran, tetapi
r. Tanggung jawab, adalah sikap dan dapat dicapai melalui upaya-upaya
perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam membangkitkan kesadaran diri (self-
melaksanakan tugas sesuai dengan kaidah- realization), yaitu bila nilai-nilai itu muncul
kaidah yang berlaku. dari dalam siswa.
Sedangkan menurut Art-Ong Jumsai dan 4. Pada kehidupan nyata, segala sesuatu saling
Na-Ayudhya (2008) bahwa nilai-nilai berkaitan. Oleh karena itu pengalaman
kemanusiaan (Human Values) terdiri dari lima belajar yang baik adalah pendekatan
pilar yaitu Kebenaran, Kebajikan, Kedamaian, terpadu. Dalam hidup kita sehari-hari, kita
Kasih Sayang dan Tanpa Kekerasan. Dengan tidak hanya memiliki satu nilai sepanjang
demikian bila kita perhatikan kelima pilar hari. Contohnya, kebajikan tidak bisa hadir
nilai-nilai kemanusiaan ini sangat relevan sendirian tetapi ditemukan bahwa kelima
dengan nilai-nilai karakter yang diuraikan di nilai kemanusiaan itu saling berkaitan dan
atas. Sehingga bila nilai-nilai kemanusiaan ini hadir pada saat bersamaan.Oleh karena itu
dapat diintegrasikan dalam bahan ajar akan suatu kesalahan bila kita hanya
berdampak positif terhadap perkembangan mengajarkan satu nilai kemanusiaan pada
karakter siswa. saat tertentu.

Sukayasa, Evie Awuy, Pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) ..................... 56


5. Pembelajaran Nilai-nilai Kemanusiaan
secara terpadu memberi siswa kemampuan Konsep Pendekatan Pembelajaran Tematik
untuk memecahkan masalah dari berbagai di Sekolah Dasar
perspektif dengan memberikan beragam Secara umum pendekatan dalam
pengalaman yang saling berkaitan. pembelajaran dapat dibedakan atas pendekatan
6. Pembelajaran Nilai-nilai Kemanusiaan sajian bahan ajar dan pendekatan kegiatan
secara terpadu membuka wawasan akan pembelajaran. Pendekatan sajian bahan ajar
dunia yang lebih luas bagi guru dan siswa merupakan suatu pendekatan yang digunakan
membuat proses belajar menjadi jauh lebih untuk menyajikan bahan ajar sedemikianrupa
menarik. sehingga dapat mencapai kompetensi yang
Oleh karena itu pengintegrasian nilai-nilai diharapkan dalam kegiatan pembelajaran.
kemanusiaan dalam pembelajaran tematik Sedangkan pendekatan kegiatan pembelajaran
cukup prospektif dalam mendukung merupakan suatu pendekatan yang digunakan
pengimplementasian Kurikulum 2013. Apalagi untuk mengelola proses kegiatan belajar
pada kurikulum tersebut sangat menekankan mengajar sedemikianrupa sehingga kompetensi
aspek pembentukan sikap (karakter). Menurut yang diharapkan dalam kegiatan pembelajaran
Art-Ong Jumsai dan Na-Ayudhya (2008) tersebut dapat dicapai. Kedua pendekatan
bahwa ada beberapa cara mengintegrasikan pembelajaran ini terkait satu dengan yang
nilai-nilai kemanusiaan ke dalam mata lainnya. Pendekatan pembelajaran tematik
pelajaran antara lain: merupakan suatu pendekatan yang digunakan
- Mengungkapkan nilai-nilai yang ada dalam kegiatan pembelajaran dengan
dalam matapelajaran. menggunakan tema sebagai alat
- Pengintegrasian langsung dimana nilai- mempersatukan kegiatan pembelajaran.
nilai kemanusiaan menjadi bagian terpadu Menurut Alwasilah (dalam Hesty, 2008)
dari matapelajaran. bahwa tema dapat diambil dari konsep atau
- Menggunakan perumpamaan dan pokok bahasan yang ada di sekitar lingkungan
membuat perbandingan dengan kejadian- siswa, karena itu tema dapat dikembangkan
kejadian serupa dalam hidup para siswa. berdasarkan minat dan kebutuhan siswa yang
- Mengubah hal-hal negatif menjadi bergerak dari lingkungan terdekat siswa dan
positif. selanjutnya beranjak ke lingkungan terjauh
- Mengungkapkan nilai-nilai melalui siswa.
diskusi dan brainstorming. Setiap model atau pendekatan
- Menggunakan cerita untuk memunculkan pembelajaran memiliki karakteristik tertentu.
nilai-nilai. Menurut Hesty (2008) dan Puskur
- Memainkan permainan nilai-nilai (http://www.puskur.net) pembelajaran tematik
kemanusiaan. dengan menggunakan tema untuk mengaitkan
- Menceritakan kisah hidup orang-orang beberapa mata pelajaran sehingga dapat
besar. memberikan pengalaman bermakna kepada
- Menggunakan lagu-lagu dan musik untuk siswa. Adapun karakteristik pembelajaran ini
mengintegrasikan nilai-nilai. sebagai berikut: (1) berpusat pada siswa; (2)
- Menggunakan drama untuk melukiskan memberikan pengalaman langsung; (3)
kejadian-kejadian yang berisikan nilai- pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas; (4)
nilai. menyajikan konsep dari berbagai mata
- Menggunakan berbagai kegiatan seperti pelajaran; (5) bersifat fleksibel; (6) hasil
kegiatan pelayanan (service), field trip pembelajaran sesuai dengan minat dan
dan klub-klub atau kelompok-kelompok kebutuhan siswa; (7) menggunakan prinsip
kegiatan untuk memunculkan nilai-nilai belajar sambil bermaian dan menyenangkan.
kemanusiaan. Dengan memperhatikan karakteristik

Sukayasa, Evie Awuy, Pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) ..................... 57


pendekatan pembelajaran tematik tersebut, (1) penentuan tema merupakan hasil ramuan
ternyata pendekatan ini relevan dengan aliran dari berbagai materi di dalam satu maupun
konstruktivisme dan kegiatan pembelajaran beberapa matapelajaran; (2) tema diangkat
didominasi oleh kegiatan siswa sehingga guru sebagai sarana untuk mencapai tujuan
berperan sebagai fasilitator dan motivator pembelajaran dalam materi pelajaran, prosedur
dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu juga penyampaian serta pemaknaan pengalaman
sangat sesuai dengan tingkat perkembangan belajar oleh siswa; (3) tema disesuaikan
siswa sekolah dasar yang masih senang dengan karakteristik belajar siswa SD sehingga
bermain. asas perkembangan berpikir anak dapat
Menurut Prabowo (dalam Trianto, 2010) dimanfaatkan secara maksimal; (4) tema harus
bahwa sintak dalam pembelajaran terpadu bersifat cukup problematik atau populer
meliputi tiga tahap yaitu tahap perencanaan, sehingga membuka kemungkinan luas untuk
tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Tahap melaksanakan pembelajaran yang beragam
perencanaan meliputi kegiatan: (a) menentukan yang mengandung substantif yang lebih luas
jenis matapelajaran dan jenis keterampilan apabila dibandingkan dengan pembelajaran
yang dipadukan; (b) memilih kajian materi, yang biasa.
standar kompetensi, kompetensi dasar dan Hal yang perlu diperhatikan dalam
indikator; (c) menentukan sub keterampilan menjabarkan standar kompetensi dan
yang dipadukan; (d) merumuskan indikator kompetensi dasar ke dalam indikator adalah
hasil belajar dan; (e) menentukan langkah- memperhatikan karakteristik peserta didik dan
langkah pembelajaran. Sedangkan pada tahap karakteristik matapelajaran. Demikian pula
pelaksanaan prinsip utamanya meliputi: (a) dalam menentukan tema, standar kompetensi
guru hendaknya tidak menjadi single actor, dan kompetensi dasar setiap matapelajaran
tetapi berperan sebagai fasilitator dalam harus diperhatikan. Menurut Trianto (2010)
kegiatan pembelajaran ; (b) pemberian untuk menentukan tema dapat dilakukan
tanggung jawab individu dan kelompok harus dengan dua cara yakni: (1) mempelajari
jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
kerja sama kelompok dan; (c) guru perlu terdapat dalam masing-masing matapelajaran,
akomodatif terhadap ide- ide yang terkadang dilanjutkan dengan menetukan tema yang
sama sekali tidak terpikirkan dalam proses sesuai; (2) menentukan terlebih dahulu tema-
perencanaan. Pada tahap evaluasi, hendaknya tema pengikat keterpaduan untuk menentukan
memperhatikan prinsip- prinsip evaluasi tema tersebut, guru dapat bekerja sama dengan
pembelajaran tematik yaitu: (a) memberi peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan kebutuhan anak. Berikut ini adalah contoh
evaluasi diri di samping evaluasi lainnya dan; pengembangan tema dalam pembelajaran
(b) guru perlu mengajak para siswa untuk tematik.
mengevaluasi perolehan belajar yang telah
dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan
pencapaian tujuan yang akan dicapai.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam perencanaan melaksanakan
pembelajaran tematik antara lain kegiatan
pemetaan kompetensi dasar, pengembangan
jaringan tema, pengembangan silabus dan
penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Menurut Herawati (dalam
Sukayati, 2004), dalam menentukan tema ada
beberapa peryaratan yang harus dipenuhi yaitu:

Sukayasa, Evie Awuy, Pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) ..................... 58


 Menghitung hasil produksi pasir dan batu
dari sungai Palu.
 Menentukan ke dalam sungai Palu, dll

Mendeskripsikan kondisi Ekosistem air sungai Palu


Matematika
sungai Palu saat ini

Bahasa TEMA:
Sains
Indonesia SUNGAI PALU
(IPA)

menuliskan kata-kata PPKn mendiskusikan kegunaan


benda tentang sungai air (sifat-sifat air).
Palu, dll.

 menanamkan konsep kerjasama (gotong royong)


dalam melestarikan kondisi sungai Palu.
 menanamkan sikap bersih dan disiplin dalam
menjaga ekosistem air sungai Palu.

Diagram 1: Contoh Pengembangan Tema

Menurut Trianto (2010) bahwa belajar, dari pada hasil belajar; (2)
pembelajaran tematik memberi keuntungan menghilangkan batas semu antar bagian-bagian
baik terhadap guru maupun siswa. Keuntungan kurikulum dan menyediakan pendekatan
pembelajaran tematik bagi guru antara lain: (1) proses belajar yang integratif; (3) menyediakan
tersedianya waktu lebih banyak untuk kurikulum yang berpusat pada siswa yang
pembelajaran. Materi pelajaran tidak dibatasi dikaitkan dengan minat, kebutuhan dan
oleh jam pelajaran, melainkan dapat kecerdasan siswa. Siswa didorong untuk
dilanjutkan sepanjang hari, mencakup berbagai membuat keputusan sendiri dan
matapelajaran; (2) hubungan antar bertanggungjawab pada keberhasilan belajar;
matapelajaran dan topik dapat diajarkan secara (4) merangsang penemuan dan penyelidikan
logis dan alami; (3) dapat ditunjukkan bahwa mandiri di dalam dan di luar kelas; (5)
belajar merupakan kegiatan yang kontinu, membantu siswa membangun hubungan antar
tidak terbatas pada buku paket atau jam konsep dan ide, sehingga meningkatkan
pelajaran. Guru dapat membantu siswa apresiasi dan pemahaman.
memperluas kesempatan belajar ke berbagai Pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusiaan
aspek kehidupan; (4) guru bebas membantu (Human Values) Dalam Pembelajaran
siswa melihat masalah, situasi atau topik dari Tematik
berbagai sudut pandang; (5) pengembangan Nilai-Nilai Kemanusiaan yang terdiri dari
masyarakat belajar terfasilitasi. Sedangka Kebenaran, Kebajikan, Kedamaian, Kasih
keuntungannya bagi para siswa antara lain: (1) Sayang dan Tanpa Kekerasan dapat
bisa lebih menfokuskan diri pada proses diintegrasikan dalam pembelajaran tematik.

Sukayasa, Evie Awuy, Pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) ..................... 59


Nilai-Nilai Kemanusiaan tersebut dapat pada pikiran bawah sadar anak bahwa
diintegrasikan baik dalam proses kegiatan kebiasaan mencuri dan minuman keras itu
pembelajaran maupun terintegrasikan dalam merupakan hal biasa. Sehingga soal tersebut
bahan ajar. Pengintegrasian nilai-nilai tidak menanamkan nilai-nilai karakter pada
kemanusiaan dalam kegiatan pembelajaran, siswa. Selanjutnya bila soal tersebut diubah
guru dapat memikirkan bentuk-bentuk kegiatan sebagai berikut:
yang membawa dampak pada pembentukan “ Ibu Rahma memiliki 400 butir kelapa yang
karakter anak didik. Misalnya siswa dibiasanya akan dijual ke pasar besok pagi. Ia meminta
belajar berkata yang sopan dalam bertanya atau anak-anaknya untuk merapikan dan
menangggapi pendapat siswa lain. Atau menyimpan kelapa tersebut di halaman
membentuk kegiatan permainan dalam belakang rumahnya. Kedua anak bu Rahma
kegiatan pembelajaran yang syarat dengan sangat menyayangi ibunya dan membantu bu
nilai-nilai kasih sayang atau kebenaran dan lain Rahma keesok harinya membawakan kelapa
sebagainya. Oleh karena itu guru diharapkan tersebut untuk dijual di pasar. Kelapa tersebut
kreatif dan inovatif dalam merancang kegiatan dijual dengan harga Rp.900 perbuah. Hasil
pembelajaran sehingga memberi dampak pada penjualan kelapa tersebut digunakan untuk
pembentukan karakter. membeli beras 15 kg dengan harga Rp.8000
Menurut Art-Ong Jumsai dan Na- perkilogram dan sisanya digunakan untuk
Ayudhya (2008) bahwa ada beberapa cara kebutuhan sekolah anak-anaknya. Beras yang
mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan ke dibeli bu Rahma itu sebagian diberikan kepada
dalam matapelajaran antara lain: tetangganya yang kehidupan keluarganya
a. Mengungkapkan nilai-nilai yang ada sangat kekurangan. Berapakah harga beras
dalam matapelajaran. yang dibeli ibu Rahma tersebut dan berapa sisa
b. Pengintegrasian langsung dimana nilai- uangnya untuk kebutuhan anak-anaknya?”.
nilai kemanusiaan menjadi bagian terpadu Pada soal ini ada beberapa nilai-nilai
dari suatu pelajaran. kemanusiaan atau nilai karakter yang
c. Menggunakan perumpamaan dan diintegrasikan antara lain: (1) sikap disiplin
membuat perbandingan dengan kejadian- dan tanggungjawab kepada anak-anak bu
kejadian serupa dalam hidup para siswa. Rahma terhadap orang tuanya; (2) sikap
d. Mengubah hal-hal negatif menjadi positif. mengasihi baik terhadap orang tua dan orang
e. Mengungkapkan nilai-nilai melalui lain; (3) sikap menolong orang lain yang
diskusi dan brainstorming. sedang membutuhkan.
f. Menggunakan cerita untuk memunculkan Contoh lain pengintegrasian nilai-nilai
nilai-nilai. kemanusiaan atau nilai karakter pada
Sebagai contoh perhatikan soal cerita matapelajaran Sains (IPA) sebagai berikut:
pada matapelajaran matematika berikut ini: “Tanaman merupakan salah satu contoh
“Ibu Rahma memiliki 400 butir kelapa yang makhluk hidup. Tanaman mengeluarkan
akan dijual ke pasar besok pagi. Ia menyimpan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
kelapa tersebut di halaman belakang Tanaman dapat menyimpan air untuk
rumahnya. Pada malam hari itu anak-anaknya kelangsungan hidup manusia. Ia juga
mencuri kelapa tersebut dan dijualnya kepada memberikan hasil atau buah untuk kebutuhan
orang lain dengan harga Rp.600 perbuah. Hasil hidup manusia. Pada saat panas terik tanaman
penjualan kelapa itu semuanya digunakan oleh juga berfungsi sebagai pelindung. Ia tidak
anaknya untuk membeli minuman keras. pernah meninta sesuatu kepada manusia tetapi
Berapa hasil penjulan kelapa tersebut oleh ia selalu memberi sesuatu untuk kelangsungan
anak bu Rahma?”. hidup manusia. Dengan demikian, belajarlah
Bila kita perhatikan soal tersebut, banyak kata- selalu menghargai dan menyayangi tanaman”.
kata yang kurang baik dan memberi kesan

Sukayasa, Evie Awuy, Pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) ..................... 60


Ternyata nilai-nilai karakter yang dapat dipetik psikologi anak yang sesuai akan menentukan
dari cerita di atas antara lain, anak didik keberhasilan pembelajaran itu sendiri.
dibiasakan untuk belajar memberi atau
menolong orang lain tanpa mengharapkan DAFTAR PUSTAKA
imbalan (balasan). Demikian pula halnya untuk Art-ong Jumsai Na Ayudhya. 2008. Model
matapelajaran yang lain selain Pembelajaran Nilai- Nilai Kemanusiaan
mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan Terpadu: Pendekatan yang Efektif Untuk
(karakter) melalui bahan ajar, juga dapat Mengembangkan Nilai- Nilai
diintegrasikan dalam kegiatan proses Kemanusiaan atau Budi Pekerti pada
pembelajarannya misalnya melalui permainan Peserta Didik. Yayasan Pendidikan
atau bentuk aktivitas pembelajaran lain yang Sathya Sai Indonesia. Jakarta.
memungkinkan untuk mengintegrasikan nilai- Elmubarok Z. 2008. Membumikan Pendidikan
nilai tersebut. Bila setiap bahan ajar dan Nilai. Alfabeta. Bandung.
kegiatan proses pembelajaran sarat dengan Ditjen Dikti. 2010. Kerangka Acuan
integrasi nilai-nilai kemanusiaan (karakter), Pendidikan Karakter Tahun Anggran
maka akan memberi prospek positif terhadap 2010. Jakarta.
revolusi mental bangsa melalui pendidikan. Hesty. 2008.Implementasi Pembelajaran
Tematik Untuk Meningkatkan
PENUTUP Kemampuan Dasar Siswa Sekolah
Kesimpulan Dasar. Makalah (Dokumentasi)
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
kesimpulan sebagai berikut: Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1. Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) Pangkal Pinang.
terdiri dari Kebenaran, Kebajikan, Sukayati.2004. Pembelajaran Tematik Di SD
Kedamaian, Kasih Sayang dan Tanpa Merupakan Terapan Dari Pembelajaran
Kekerasan merupakan nilai-nilai yang Terpadu.Departemen Pendidikan
relevan dengan nilai-nilai karakter bangsa Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan
yang diajarkan pada jenjang Sekolah Dasar dan Menengah Pusat
Dasar. Pengembangan Penataran Guru (PPPG)
2. Pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusiaan Matematika. Yogyakarta.
atau karakter dapat dilakukan melalui Supinah dan Ismu Tri Parmi. 2011.
pengintegrasian secara implisit melalui Pengembangan Pendidikan Budaya dan
bahan ajar maupun terintegrasi dalam Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran
kegiatan proses pembelajaran. Matematika di SD. Jakarta: Badan
3. Pembelajaran tematik merupakan Pengembangan Sumber Daya Manusia
pendekatan pembelajaran yang digunakan Pendidikan dan Penjaminan Mutu
dalam Kurikulum 2013 yang sangat Pendidikan Pusat Pengembangan dan
prospektif untuk mengintegrasikan Nilai- Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Nilai Kemanusiaan melalui cerita dalam Kependidikan (P4TK) Matematika.
tema-tema yang digunakan dalam Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu.
pembelajaran. Konsep, Strategi dan Implementasinya
Dalam Kurikulum Satuan Pendidikan
Saran (KTSP). Bumi Aksara. Jakarta.
Pembelajaran yang mengintegrasikan Umi Kalsum. 2011. Implementasi Pendidikan
Nilai-Nilai Kemanusiaan atau karakter dalam Karakter Berbasis Paikem (Sebuah
suatu aktivitas pembelajaran hendaknya Paradigma Baru Pendidikan di
memperhatikan karakteristik siswanya. Karena Indonesia). Surabaya: Gena Pratama
karakteristik siswa khususnya perkembangan Pusta

Sukayasa, Evie Awuy, Pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) ..................... 61

Anda mungkin juga menyukai