Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN TEORI GRAF

PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN RING


ROAD UTARA

Shafilah Ahmad Fitriani1,Wendy Hendrianto2


1
Universitas Amikom Yogyakarta
Shafilah.f@students.amikom.ac.id
2
Universitas Amikom Yogyakarta
Wendy.2056@students.amikom.ac.id

ABSTRAK

Pada persimpangan jalan, sangat diperlukan pengaturan lampu lalu lintas agar kendaraan dapat
melewati dengan aman dan nyaman. Nyala lampu lalu lintas diatur semaksimal mungkin agar kendaraan
yang melalui bisa berjalan dengan tertatur. Ada banyak solusi untuk mengatur lampu lalu lintas di
persimpangan jalan. Pada paper ini, contoh persimpangan yang akan diatur adalah persimpangan Ring
Road Utara dengan menggunakan teori graf. Teori Graf yang dipakai adalah teknik pewarnaan graf
dengan pewarnaan simpul. Simpul yang dipakai melambangkan jalur kendaraan.
Kata kunci : Teori Graf, Pewarnaan Graf, Simpul, Persimpangan Lampu Lalu Lintas.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada era ini memunculkan masalah transportasi yang


mengakibatkan produksi kendaraan yang meningkat. Peningkatan produksi kendaraan juga
menimbulkan masalah peningkatan lalu lintas di jalan sehingga timbul kemacetan dan
kecelakaan jika lalu lintas kendaraan berantakan.

Pada jalur persimpangan, banyak kasus kecelakaan karna sering terjadi kendaraan
melewati semaunya, terutama pada jam kerja pengemudi tanpa memikirkan resiko yang
merugikan diri sendiri dan orang lain yang akan menimbulkan kemacetan juga.

Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan harus dibuat
pengaturan lampu lalu lintas yang teratur dan tertata. Persimpangan Ring Road Utara ini

i
merupakan persimpangan yang banyak dilewati kendaraan karna dekat dengan akses ke kota,
kampus, sekolah dan tempat makan. Pada setiap persimpangan terdapat satu lampu lalu lintas dan
dilewati bermacam-macam kendaraan seperti mobil, bus, truk, motor, dan Trans Jogja.

Dengan ini, untuk mengatur lampu lalu lintas diangkat dengan menggunakan teori graf.
Pada teori graf yang di angkat menggunakan teknik pewarnaan graf. Dari latar belakang yang telah
diuraikan diatas, penulis mengangkat judul “PENERAPAN TEORI GRAF PENGATURAN
LAMPU LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN RING ROAD UTARA”

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang dapat dirumuskan masalah :

a. Bagaimana mengatur lampu lalu lintas agar teratur ?

b. Bagaimana aplikasi teknik pewarnaan graf pada pengaturan lampu lalu lintas ?

1.3 Tujuan Penulis

Tujuan penulisan paper ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaturan lampu lalu lintas yang teratur.

b. Untuk mengetahui aplikasi teknik pewarnaan graf pada lampu lalu lintas.

ii
METODE PENELITIAN

2.1. Model Persimpangan Ring Road Utara

Model persimpangan jalan yang diangkat pada paper ini adalah persimpangan
Ring Road Utara, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dari gambar diatas dapat dilihat jalur C, F ,I, dan L masing – masing jalur
mempunyai satu buah lampu lalu lintas. Lampu lalu lintas yang pertama adalah untuk jalur
kendaraan roda empat bergerak lurus dan arah ke kanan untuk arah ke kiri jalan terus
sehingga tidak ada pemberhentian, sedangkan lampu lalu lintas kedua untuk kendaraan
yang berbelok ke kanan, lurus dan ke kiri (mengikuti lampu apil). Jalur A, D, G, J adalah
jalur TransJogja atau busway yang juga digunakan sebagai jalur untuk pengendara motor
dan jalur lambat.
Dalam perempatan jalan tersebut diketahui bahwa jalur langsung belok kanan dan
kiri diperbolehkan. Lampu C1, F1, I1, L1 akan menyala bersama, lampu C 1 akan menyala
merah lebih cepat dibandingkan F1, demikian jalur A ke J dan D ke G ( jalur TransJogja,
Motor ) akan diperbolehkan jalan jika lampu di C 1 dan I1 berwarna merah.

1
2.2. Langkah Pewarnaan Graf
1. Pembuatan simpul-simpul sebagai tanda dari jalur yang dapat dilewati wilayah
Ring Road Utara. Peletakan simpul bebas.
2. Menentukan sisi untuk menghubungkan 2 simpul yang bersebrangan. Carilah
simpul yang menunjukkan jalur dimana yang akan mengalami tabrakan jika warna
hijau menyala bersamaan.
3. Memberi warna pada masing-masing simpul dengan ketentuan warna :

a. Warna yang sedikit.


b. Simpul yang terhubung dengan sisi warna harus berbeda.
c. Beri warna pada simpul yang tidak terhubung langsung
d. Simpul yang terhubung dengan sisi, berlaku lintas untuk lampu hijau
(continue).
e. Warna yang digunakan bebas.

4. Mengelompokkan simpul berdasarkan warna dan membuat tabel untuk


menentukan jalur untuk lampu lalu lintas yang akan berubah.

2
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Lampu Lalu Lintas

Lampu lalu lintas merupakan lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang
di persimpangan jalan, tempat penyebrangan pejalan kaki dan tempat arus lalu lintas lainnya.
Lampu lalu lintas sebagai penanda untuk kapan kendaraan berhenti dan atau jalan.

Pada lampu lalu lintas dipengaruhi 2 faktor :

1. Nilai arus jenuh

Tingkat arus maksimum yang bergerak dari suatu antrian selama waktu hijau

2. Waktu siklus.

Waktu antara berakhirnya hijau dan kembali sesuai urutan lampu lalu lintas.

3.2. Landasan Teori Graf

Teori Graf dalam matematika dan ilmu komputer adalah cabang kajian yang mempelajari
sifat-sifat "graf" atau "grafik". Secara informal, suatu graf adalah himpunan benda - benda yang
disebut "simpul" (vertex atau node) yang terhubung oleh "sisi" (edge) atau "busur" (arc). Garis
tersebut menggambarkan hubungan antar dua buah simpul yang dihubungkannya. Garis dalam
graf dapat memiliki panah atau tidak.
Dalam kehidupan sehari-hari, graf banyak di aplikasikan (Suryanaga, 2003) seperti untuk
pengaturan arus lalu lintas, jaringan komputer, pembuatan chip, jaringan sosial dan sebagainya.

Sebuah graf dapat didefiniskan sebagai himpunan berpasangan yang mana graf A = (V, E)
:
1. V adalah himpunan simpul (vertex) yang tidak kosong
V = {v1,v2,v3, … , vn}
2. E merupakan himpunan sisi (edge) yang menghubungkan sepasang simpul
E = {e1,e2,e3, … , en}
3.2.1 Pewarnaan Graf
Pewarnaan graf (Graph Colouring) yaitu memberikan warna pada titik –
titik pada batas tertentu. Ada tiga macam pewarnaan graf :

3
1. Pewarnaan simpul
Pewarnaan simpul ( Vertex Colouring ) adalah member warna pada
simpul – simpul suatu graf sedemikian rupa sehingga tidak ada dua
simpul bertetangga yang serupa.
2. Pewarnaan sisi
Pewarnaan sisi ( Edge Colouring ) memberi warna yang berbeda pada
sisi yang bertetangga sehingga tidak ada dua sisi yang bertetangga
mempunyai warna yang sama.
3. Pewarnaan bidang
Pewarnaan bidang adalah memberi warna pada bidang sehingga tidak
ada bidang yang bertetangga mempunyai warna yang sama.
Pewarnaan bidang hanya bisa dilakukan dengan membuat graf
tersebut menjadi graf planar terlebih dahulu. Graf planar adalah graf
yang digambarkan pada bidang datar dengan sisi – sisi yang tidak
saling memotong ( bersilangan ).

Dari metode penelitian (2.2. Langkah Pewarnaan Graf), didapatkan pewarnaan sebagai
berikut :

4
Pola Pertama

Lampu Hijau CE, CH, CK, DE, DG, DK


Lampu Merah FK, FH, FB, IB, IK, IE, JA, JE, LA, LB, LE, LH, LG

Pada pola Pertama, kondisi lampu hijau berada pada jalur C, dan jalur C diperuntukan
untuk kendaraan beroda empat atau lebih, dan untuk jalur D diperuntukkan untuk kendaraan
bermotor dan juga digunakan sebagai jalur lambat. Untuk jalur rambu lalu lintas dari arah lain
tidak dapat berjalan karena dalam keadaan merah.

Untuk alurnya, dari jalur C bisa melalui jalur E, H dan K, untuk jalur kendaraan bermotor
dan jalur lambat dapat melalui jalan E, G dan K.

Khusus untuk jalur kendaraan bermotor D dan jalur F mengikuti Lampu Apil sehingga
pengendara dapat jalan terus ke jalur kiri.

Pola Kedua

Lampu Hijau FA, FB, FG, DE, FH, FK


Lampu Merah IB, IE, IK, JK, JA, JE, CE, CH, CK

Pada pola Kedua, kondisi lampu hijau berada pada jalur F, dan jalur F diperuntukan
untuk semua jenis kendaraan.

Untuk alurnya, dari jalur F bisa melalui jalur A, B, E, G, H, K. Untuk jalur rambu lalu
lintas dari arah lain tidak dapat berjalan karena dalam keadaan merah.

Khusus untuk jalur kendaraan bermotor D dan jalur F mengikuti Lampu Apil sehingga
pengendara dapat jalan terus ke jalur kiri.

Pola Ketiga

Lampu Hijau IK, IB, IE, JK, JA, JE, FG, DE


Lampu Merah LA, LB, CE, CH, CK, FA, FB, FH, FK

5
Pada pola Ketiga, kondisi lampu hijau berada pada jalur I, dan jalur I diperuntukan untuk
kendaraan beroda empat atau lebih, dan untuk jalur J diperuntukkan untuk kendaraan bermotor
dan juga digunakan sebagai jalur lambat. Untuk jalur rambu lalu lintas dari arah lain tidak dapat
berjalan karena dalam keadaan merah.

Untuk alurnya, dari jalur I bisa melalui jalur B, E dan K, untuk jalur J yang digunakan
untuk kendaraan bermotor dan jalur lambat dapat melalui jalan K, A, dan E.

Khusus untuk kendaraan bermotor jalur D dan jalur F mengikuti Lampu Apil sehingga
pengendara dapat jalan terus ke jalur kiri.

Pola Keempat

Lampu Hijau LA, LB, LE, LG, LH, DE, FG


Lampu Merah CE, CH, CK, FH, FK, FA, FB, IE, IK, IB, JK, JA, JE

Pada pola Keempat, kondisi lampu hijau berada pada jalur L, dan jalur L diperuntukan
untuk semua jenis kendaraan.

Untuk alurnya, dari jalur L bisa melalui ke jalur A, B, E, G, dan H. Untuk jalur rambu
lalu lintas dari arah lain tidak dapat berjalan karena dalam keadaan merah.

Khusus untuk jalur kendaraan bermotor D dan jalur F mengikuti Lampu Apil sehingga
pengendara dapat jalan terus ke jalur kiri.

6
KESIMPULAN

Matematika tidak hanya diterapkan dalam perhitungan matematis saja, tetapi juga
diterapkan pada kehidupan sehari-hari contohnya seperti paper Graf ini yang mengangkat tema
Pewarnaan Graf pada Lampu Lalu Lintas.

Pada tema ini, dapat menentukan solusi dari permasalahan yang sering terjadi pada jalan
persimpangan yang padat, sehingga dapat dilalui dengan teratur yang mana untuk mencari solusi
permasalahannya dalam pengaturan warna lampu lalu lintas dapat menggunakan teknik
pewarnaan simpul graf.

Untuk penyelesaian pada lampu lalu lintas di daerah Condong Catur, Ring Road Utara
memiliki 2 alternatif yang sudah diterapkan pada persimpangan tersebut.

REKOMENDASI

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka penulis mengajukan rekomendasi yang
berguna dan dapat dipertimbangkan agar meningkatkan kenyamanan dalam penggunaan jalan
yaitu :

1. Kepada petugas keamanan sekitar lebih aktif mengatur lalu lintas di Ring Road Utara
agar jalan dapat dilalui dengan nyaman oleh pengguna kendaraan.

2. Kepada pengurus lampu lalu lintas, selalu sigap dan cepat jika terdapat kerusakan pada
lampu lalu lintas. Sering terjadi selang waktu yang tidak tepat untuk pergantian lampu
merah dan hijau pada persimpangan sehingga terjadi keadaan yang tidak diinginkan
seperti macet, kecelakaan.

3. Kepada pengguna kendaraan lebih rapi dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di
jalan raya demi kenyamanan bersama.

7
REFERENSI

(1) Wibowo, Ferry Wahyu. 2017. Matematika Diskrit ( Graf II ). Yogyakarta : Web Dosen
Amikom

(2) Farhan, Muhammad. (2017, Desember). APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA

PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS, 2-4. Retrieved from


http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2017-2018/Makalah2017/Makalah-Matdis-
2017-033.pdf

(3) _____. 2013. Parameter Lalu Lintas, [online],


(http://ophanophian.blogspot.com/2013/06/parameter-lalu-lintas.html)

(4) http://eprints.uny.ac.id/7903/3/bab%202%20-08507131005.pdf diakses tanggal 3 November


2019

Anda mungkin juga menyukai