Anda di halaman 1dari 10

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

PADA RUANG GENSET

MUHAMMAD FENDI WIRATANA (F34120005)

HARYATI WIDYASTUTI (F34120018)

REZKI SEPTIANY (F34120025)

NURUL LATHIFAH (F34120028)

IRFAN ARSYAD (F34120060)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau “off-grid”
(sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Genset sering digunakan
oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakan sumber daya yang mantap,
seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial
menghasilkan listrik. Pemadaman listrik mendadak dan tanpa pemberitahuan
yang sering terjadi di Indonesia membuat banyak pengusaha semakin gerah saja.
Hal ini menyebabkan banyak kerugian yang diciptakannya, sehingga
banyak pengusaha menggunakan alternatif lain yang bisa mengurangi resiko
terancamnya usaha mereka. Tentu saja segala aktivitas yang berhubungan dengan
listrik akan mempengaruhi kinerja dan pendapatan mereka dalam hitungan hari,
bahkan dalam hitungan jam. Penggunaan mesin generator (genset) menjadi salah
satu faktor dominan yang sangat dipilih sebagai solusi dari pemadaman listrik di
tanah air.
Namun, banyak kecelakaan yang terjadi di ruang genset disebabkan
karena kurangnya perhatian pada ruangan genset dan terutama pada perawatan
serta pengecekan generator. Keadaan tertutupnya ruangan dan tidak adanya
ventilasi yang terbuka membuat udara tercemar oleh karbon monoksida yang
dihasilkan generator. Apabila dalam keadaan ini tidak diketahui oleh pekerja atau
pengguna maka dapat menyebabkan pekerja yang berada di dalam ruang genset
sesak nafas bahkan hingga meninggal.
Terdapat beberapa faktor pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja
dari pekerja yang ada di ruang genset. Pertama, mengidentifikasi jenis bahaya dan
resiko pada pekerjaan di ruang genset. Kemudian, penggunaan peralatan
pengamanan. Serta manajemen sistem keselamatan kerja.
1.2 Fokus Pembahasan
Makalah ini akan membahas:
1. Identifikasi bahaya dan resiko pekerja di ruang genset
2. Pengendalian bahaya dan resiko saat bekerja di ruang genset
3. Penggunaan peralatan perlindungan diri pada pekerja di ruang genset
4. Manajemen sistem kesehatan dan keselamatan kerja pada pekerja di ruang
genset
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini ditujukan agar para pekerja di ruang genset, mengetahui
tentang resiko pada saat penggunaan genset di ruang genset. Kemudian
mengetahui bagaimana cara pencegahan bahaya di ruang genset dengan
mencegah bahaya tersebut dan mengendalikan bahaya dan resiko saat di ruang
genset. Serta mengetahui bagaimana manajemen sistem kesehatan dan
keselamatan kerja yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah perangkat yang
berfungsi menghasilkan daya listrik. Genset merupakan suatu alat yang dapat
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem generator
penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar
dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat.
Genset merupakan sarana penunjang disaat sumber listrik dari PLN belum
menjangkau tempat tersebut atau mengalami gangguan. Disisi lain genset sebagai
sember listrik pengganti genset pula dapat menimbulkan masalah, dari bunyi yang
dihasilkan pada saat genset beroprasi. bunyi yang dihasilkan tidak hanya
mengganggu kenyamanan saja tetapi dapat pula mempengaruhi kesehatan
seseorang. (Laksmayasa, 2011)
Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau “off-grid”
(sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Disebut sebagai
generator set dengan pengertian adalah satu set peralatan gabungan dari dua
perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau alternator. Engine sebagai
perangkat pemutar sedangkan generator atau alternator sebagai perangkat
pembangkit listrik. Engine dapat berupa perangkat mesin diesel berbahan bakar
solar atau mesin berbahan bakar bensin, sedangkan generator atau alternator
merupakan kumparan atau gulungan tembaga yang terdiri dari stator ( kumparan
statis ) dan rotor (kumparan berputar).
2.2 Identifikasi Bahaya dan Resiko
Bising dalam kesehatan kerja dapat diartikan sebagai suara yang dapat
menurunkan pendengaran, baik secara kuantitatif (peningkatan ambang
pendengaran) maupun secara kualitatif (penyempitan spectrum pendengaran). Hal
ini berkaitan dengan factor intensitas, frekuensi, durasi, dan pola waktu. (Buchari,
2007). Seperti saat berada di ruang genset terjadi kebisingan saat mesin menyala.
Penempatan genset di dalam ruangan, dapat mengontaminasi udara dengan
karbon monoksida yang dihasilkannya oleh genset tersebut. Dengan kualitas
udara yang telah terkontaminasi tersebut sehingga tidak boleh terhirup manusia.
Penempatan ini juga sebaiknya menggunakan system grounding untuk system
listrik di rumah, sehingga kelebihan arus listrik yang ditimbulkan medan magnet
dapat tersalurkan ke tanah dan menghindari terjadinya sengatan listrik.
Tidak adanya perawatan dan pengecekan pada genset dapat menimbulkan
tidak terkendalinya bahaya dan resiko yang dapat ditimbulkan oleh genset
tersebut, seperti baut-baut generator kendur, tangki bahan bakar rusak, dan lain-
lain. Hal tersebut dapat mencelakakan pengguna di dalam ruangan genset.
Kurangnya perawatan dan pengecekan generator menyebabkan pengguna tidak
mengetahui keadaan dari generator tersebut. Hal ini dapat menjadi kemungkinan
besar dari terjadinya kecelakaan di ruang genset. Seperti halnya, saat menyalakan
generator dalam keadaan generator tersebut kotor dan menyebabkan masuknya
kotoran atau debu ke mata dan bisa saja terhirup. Selain itu apabila tidak
mengetahui tangki bahan bakar bocor dan pengguna sedang merokok
berkemungkinan terjadinya kebakaran.
2.3 Pencegahan Bahaya di Ruang Genset

No Bahaya Pencegahan atau Penanggulan

1. kebisingan Maka dinding dari ruang genset perlu


dilapisi dengan isolator khusus sehingga
dapat meredam suara bising yang
ditimbulkan dari genset

2. Kebakaran dan ledakan Adanya pemasangan alat penanggulangan


kebakaran seperti fire extinguisher ,
hydrant, serta hydrant box.
Fire extinguisher, merupakan tabung berisi
CO2 yang sangat mudah pemakainya.
Hydrant, alat ini harus diletakkan pada luar
ruangan maksimal 20 meter dari bangunan.
Hydrant Box, dipasang pada titik tertentu
dalam bangunan dan mudah dijangkau.

Selain itu, dipasang alat peringatan bahaya,


kontruksi bangunan yang tahan api,
penyimpanan bahan yang mudah terbaik di
tempat yang baik, pengawasan terhadap
kemungkinan timbulnya bahaya kebakaran,
ada jalan menyelamatkan diri di dalam
gedung bertingkat, serta tersedia
perlengkapan dan penanggulangan
kebakaran.

3. Kecelakaan akibat Dapat dilakukan dengan pemasangan


hubungan dengan listrik yang benar. Selain itu, kabel kabel
instalasi listrik genset merupakan kabel yang berstandar
dan dibungkus dengan suatu pelindung
untuk melindungi dari terbukanya kabel
yang dapat menyebabkan terjadinya
hubungan arus pendek.

4. Asap yang berbahaya Ruang genset dilengkapi dengan cerobong


serta debu asap serta alat penghisap debu. Cerobong
asap tersebut harus menjulang tinggi
sehingga tidak membahayakan masyarakat
sekitar.

5. Getaran Penanganan pencegahan dengan memasang


alat peredam dari getaran agar tidak
membahayakan pekerja.

Pada umumnya penanggulangan bahaya kebisingan adalah :


 Terhadap sumbernya
- Desain akustik, dengan mengurangi vibrasi
- Substitusi alat
 Terhadap penerimanya
- Pemasangan alat pelindung telinga
Untuk pengawasan jarak jauh maka diperlukan kamera CCTV dan acces
control, sehingga pengawasan dapat dilakukan setiap waktu untuk
meminimalisasi bahaya di ruangan tersebut.
2.4 Perawatan dan Alat Diruang Genset
Ruang genset harus selalu bersih dan rapi dari semua pengotor yang dapat
timbul diruang genset seperti debu maupun pelumas dari genset itu sendiri. Untuk
debu maka dalam ruangan genset harus terpasang alat penghisap debu. Selain itu
juga perlu dilakukan pembersihan secara berulang untuk menjaga kebersihan dari
ruang genset itu sendiri.
Untuk perawat dari alat yang ada diruang genset sendiri misalnya adalah
perawatan genset. Agar genset dapat bertahan lama perlu diperhatikan hal-hal
berikut:
- Pastikan selalu mengganti oli mesin yang sesuai dengan petunjuk yang
ada buku pedoman
- Untuk pemakaian yang agak jarang, pemanasan mesin genset bisa
dilakukan setiap satu minggu sekali. Agar sirkulasi oli dalam ruang mesin
tetap terjaga.
- Gunakan genset sesuai dengan kapasitas standard yang diajukan
Dengan perawatan yang teratur maka genset akan awet dan dapat bekerja
secara maksimal.
2.5 Prosedur Penggunaan Genset
1. Prosedur pengoperasian mesin generator, yaitu : periode persiapan,
periode start, periode pembebanan, dan periode penghentian.
2. Hal-hal yang perlu diketahui dan dipelajari dalam pengoperasian generator
: data mesin generator, sistem start, sistem bahan baker, sistem pelumasan,
sistem pendinginan, sistem udara masuk dan
3. Proses pengoperasian generator set dapat dibagi menjadi empat tahap,
yaitu: tahap persiapan, tahap menjalankan mesin, tahap penjagaan mesin
selama beroperasi, dan tahap menghentikan mesin.
4. Prosedur Pengoperasian Generator
Prosedur pengoperasian generator harus mengikuti SOP (standard
operation prosedure) yang ada sebagai petunjuk operator dalam
mengoperasikan suatu unit pembangkit. Prosedur pengoperasian dalam
suatu sistem pembangkit secara umum dibagi menjadi empat tahapan, yaitu
a) Tahap persiapan
Sebelum mengoperasikan generator set perlu dilakukan prosedur
pemeriksaan secara keseluruhan. Pemeriksaan sebelum pengoperasian
akan menjamin kinerja generator berfungsi dengan baik. Hal-hal yang
perlu diperhatikan sebelum mengoperasikan generator set, yaitu :
1) Sistem start
2) Sistem pelumasan
3) Sistem pendingin
4) Sistem bahan bakar
5) Sistem kontrol
6) Sistem proteksi
7) Sistem interlock
8) Sistem governor
Bila pemeriksaan sistem di atas dalam kondisi yang baik, maka
generator dalam kondisi siap untuk dijalankan.
b) Tahap Menjalankan Generator
Tahap ini merupakan langkah menjalankan mesin generator
dengan putaran rendah kemudian putaran dinaikkan sampai ke putaran
nominal. Setelah kecepatan putar mesin mencapai putaran nominal, perlu
dilakukan pengecekan terhadap parameter yang ada pada unit tersebut
agar berada dalam keadaan normal. Setelah pengecekan unit dalam
kondisi normal kemudian mesin siap untuk dilakukan pembebanan.
c) Tahap Pembebanan
Setelah generator berputar pada kecepatan normal dan dalam
kondisi baik, maka siap dilakukan pembebanan pada sistem operasi.
Pembebanan pada generator dapat bersifat resisitif, induktif maupun
kapasitif tergantung dari jenis beban yang diterima oleh generator.
d) Tahap Menghentikan Generator
Jangan langsung mematikan mesin secara tiba-tiba. Lepaskan atau
turunkan bebannya terlebih dahulu secara perlahan-lahan, kemudian
biarkan mesin bekerja tanpa beban untuk memberikan kesempatan pada
mesin menyesuaikan temperatur kerja seiring dengan penurunan
pemakaian bahan bakar. Bila sedang diparalel generator harus dilepaskan
dahulu dari hubungan paralel. Setelah generator berhenti, lakukan
pemeriksaan untuk menjamin keandalan mesin bila generator beroperasi
kembali.
2.6 APD di Ruang Genset
Beberapa Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan pekerja saat di ruang
genset agar pekerja dapat mencegah bahaya yang mungkin timbul antara lain :
 Penyumbat telinga : melindungi dari kebisingan yang ditimbulkan
genset
 Kacamata :
melindungi mata
dari debu saat berada
di
Ruang Genset

 Sarung tangan :
melindungi dari
panas dan getaran

2.7 Manajemen Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Manajemen sistem kesehatan dan keselamatan kerja sangat dibutuhkan
dalam implementasi pengendalian bahaya dan resiko pekerja di ruanset. Berikut
tindakan yang dapat dilakukan agar kerugian akibat kecelakaan dapat
diminimalisasi
1. Latih Pekerja yang bertugas di menjalankan genset agar mengetahui
bagaimana prosedur menjalankan mesin genset yang sesuai. Kemudian

2. Instalasi ruang kerja yang aman, higienis, dan efisien. Siapkan alat-alat
pengaman seperti dinding isolator untuk meredam getaran, kemudian
penyediaan alat pengaman kebakaran seperti fire exstinguisher. Serta ventilasi
ruangan yang baik diperlukan agar sirkulasi udara berjalan lancar.

3. Pemeriksaan dan perawatan mesin genset secara berkala, seperti penggantian


oli dan bahan bakar mesin. Kemudian pemeriksaan baut-baut generator
kendur, tangki bahan bakar rusak, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pekerja yang bekerja di ruang genset dapat mengalami bahaya dan
resiko yang cukup tinggi. Bahaya dan resiko tersebut meliputi bahaya fisik
seperti kebisingan saat genset dinyalakan, kemudian getaran berlebihan yang
ditimbulkan oleh mesin genset. Bahaya kimia seperti terjadi kebakaran akibat
tumpahan minyak dari genset. Atau bahaya kebakaran akibat terjadi hubungan
pendek arus listrik. Pengendalian bahaya yang dapati dilakukan antara lain
adalah penggunaan alat perlindungan, standarisasi kabel listrik untuk
mencegah kebakaran, alat peredam getaran agar getaran mesin tidak
mengganggu, pembersihan ruangan dari debu serta kotoran, pengecekan serta
perawatan alat secara berkala. Untuk meminimalisir kesalahan pekerja, maka
diperlukan juga pelatihan pengunaan alat genset sesuai standar yang telah
ditentukan.
3.2 Saran
Untuk pekerja yang bekerja di ruangan genset diharapkan mempunyai
bekal pengetahuan tentang cara penanggulangan bahaya saat ada di ruangan
genset, kemudian para pekerja juga harus faham betul seperti apa prosedur
penggunaan alat genset itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir ( 1980). Mesin serempak. Jakarta: Penerbit Djambatan.


Buchari. 2007. Kebisingan Industri dan Hearing Conservation Program.
USU Repository
Karyanto, E ( 2000). Panduan Reparasi Mesin Diesel. Jakarta:
Penerbit Pedoman Ilmu Jaya
.Laksmayasa, Gede. 2011. PERANCANGAN AKUSTIK RUANG GENSET DI RSUD
KAB KLUNGKUNG. Undergraduate Thesis of Physics Engineering, ITS.
Sinolungan AE ( 1993). Pemeliharaan dan Pemeriksaan Terhadap Alat Pengaman di
kilang PT Migas. PT Migas Cepu.

Anda mungkin juga menyukai