Rincian
1. Pembukaan
Rapat dibuka oleh Ketua Panitia Farmasi dan Terapi.
2. Pembahasan
Pembahasan rapat mengenai sitematika
1. Sampul luar dengan judul formularium obat, nama puskesmas, tahun berlaku.
Tahun berlaku penting sebagai informasi mulai berlakunya formularium
2. Sambutan Kepala UPT. Puskesmas Kuta II
-
3. Kata Pengantar (dari Panitia Farmasi dan Terapi UPT. Puskesmas Kuta II)
Dalam kata pengantar perlu disampaikan informasi tambahan yang ada dalam
formularium agar pembaca mendapatkan gambaran awal mengenai revisi formularium
yang dilakukan.
4. Surat Keputusan Pemberlakuan Formularium
Dimohonkan setelah formularium didiskusikan dalam Panitia Farmasi dan Terapi
5. Ketentuan Umum Formularium/Informasi tentang kebijakan dan Prosedur Puskesmas
tentang Obat
- Perlu diinformasikan tata cara penulisan resep
- Dalam informasi tata cara pengusulan obat di formularium harus disetujui oleh
Kepala Puskesmas Kuta II
- Ketentuan revisi formularium obat, dalam bagian kriteria pemilihan obat yang
masuk formularium perlu ditambahkan ketentuan agar mengutamakan pemilihan
obat generik
- Perlu juga ketentuan pengeluaran obat dari formularium karena formularium dapat
direvisi setelah periode waktu tertentu
- Daftar singkatan perlu ditambahkan agar memudahkan penulisan
6. Petunjuk Penggunaan Formularium
Petunjuk penggunaan formularium sudah jelas
7. Daftar Isi
-
8. Daftar Obat
Daftar obat di formularium tidak banyak mengalami perubahan. Ada satu usulan dari
poli gigi untuk menambahkan triamsinolon asetonida untuk indikasi stomatitis. Dalam
formularium belum terdapat terapi topical untuk stomatitis. Salah satu first line therapy
stomatitis adalah kortikosteroid. Beberapa sediaan topical kortikosteroid untuk
stomatitis adalah triamsinolon, fluocinonide, dan klobetazol. Untuk stomatitis ringan
dapat digunakan agen triamsinolon, sehingga dari kunjungan pasien yang dating ke
puskesmas, terapi triamsionolon oral ini dipilih untuk diajukan ke dalam formularium.
Setelah hasil diskusi, jenis obat ini disetujuiuntuk masuk ke dalam formularium.
Namun, sediaan triamsinolon oral base untuk stomatitis oral belum ada dalam bentuk
generiknya, sehingga dipilih bran/d/merk dengan harga yang lebih murah. Brand yang
dipilih adalah bufacomb. Sediaan yang beredar di pasaran adalah bufacomb oral base
dan kenalog oral base. Dari sisi harga, bufacomb lebih murah (Rp 25.000/tube)
dibandingkan kenalog (Rp 49.500/tube). Kedua sediaan tersebut juga sudah terdaftar
di BPOM dan memiliki izin edar, sehingga dipilih sediaan dengan ahrga lebih murah,
yaitu Bufacomb.
9. Lampiran-lampiran
- Terkait dengan lampiran berupa formulir pengusulan obat baru, perlu mendapat
persetujuan dari Panitia Farmasi dan Terapi dan juga Kepala UPT Puskesmas Kuta
II
- Formulir permintaan obat non formularium juga perlu mendapat persetujuan dari
Kepala UPT Puskesmas Kuta II
3. Penutup
- Perlu dilakukan perbaikan formularium sesuai hasil diskusi pada rapat, salah satunya
penambahan jenis obat triamsinolon.
- Hasil perbaikan diserahkan kepada Kepala Puskesmas untuk mendapat persetujuan
dan diberlakukan di UPT Puskesmas Kuta II
Mengetahui
Kepala UPT. Puskesmas Kuta II