Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PERCOBAAN

Praktikum H02 yang berjudul tekanan hidrostatis dilaksanakan pada tanggal 12


Oktober 2019 bertempat di laboratorium Departemen Teknik Sipil lantai 3. Praktikum
tekanan hidrostatis bertujuan untuk mencari besarnya tegangan hidrostatis pada bidang
vertikal serta mencari hubungan antara tinggi muka air dan massa beban pada alat peraga.
Dalam percobaan kali ini, praktikum menggunakan alat dan bahan antara lain meja hidrolika
sebagai alas/ tempat dalam melaksanakan percobaan, alat peraga tekanan hidrostatis yang
terdiri dari benda berbentuk ¼ bagian donat yang terhubung dengan sebuah lengan bersendi
tujuan ¼ donat adalah agar benda dapat dengan mudah diamati perubahan momennya karena
secara literature titik akibat berat benda ¼ donat berada pada permukaan donat tersebut, serta
lengan bersendi bertujuan untuk sebagai penahan benda yang nantinya juga merupakan titik
momen, Beban, mistar, dan jangka sorong untuk mempermudah praktikan melakukan
perhitungan terkait massa penyeimbang yang dibutuhkan serta jarak.

Praktikum dilakukan dengan 2 metode yang berbeda yaitu filling tank dan draining
tank perbedaan 2 metode ini terletak pada pengurangan atau penambahan volume air untuk
mencapai kesetimbangan sistem. Praktikum filling tank dimulai dengan praktikan mengukur
dimensi sistem menggunakan mistar, diperoleh panjang a,b,L, dan d berturut turut adalah 10
cm, 7.5 cm, 29.5 cm, dan 10 cm. Kemudian praktikan menyeimbangkan lengan dengan cara
memutar sekrup penyeimbang di sebelah kanan sistem, sistem dikatakan seimbang apabila
lengan berada dalam posisi melayang dimana permukaan bawah lengan sejajar dengan garis
tengah pada skala penyeimbang. Percobaan dimulai dengan menambahkan beban 50 gram
pada ujung lengan sebelah kiri, akibat penambahan beban tersebut lengan akan kebali
bergerak atau berputar karena sistem tidak lagi dalam keadaan setimbang. Untuk kembali
menyeimbangkan sistem, praktikan menambahkan fluida dalam hal ini air pada tangka
hingga lengan kembali berada pada skala penyeimbang. Setelah itu praktikan, mencatat
ketinggian air pada tangki. Percobaan dilakukan terus menerus dengan penambahan 20 gram
beban secara berkala hingga beban mencapai 370 gram diikuti penambahan air pada tangki
dan catatan terhadap tinggi air pada tangki.

Percobaan draining tank dilakukan dengan mengurangi beban pada lengan beban.
Akibat pengurangan beban tersebut maka sistem kembali dalam keadaan tidak setimbang.
Praktikan kemudian kembali melakukan penyeimbangan sistem dengan membuka keran
sehingga tinggi air berkurang hingga lengan kembali dalam skala penyeimbang. Percobaan
dilakukan dengan pengurangan beban sebanyak 20 gram dari 370 gram hingga 50 gram
diikuti dengan pengurangan volume air pada tangki dan catatan terhadap tinggi air pada
tangki. Tujuan dilakukan percobaan dengan 2 metode adalah untuk menghasilkan
perhitungan yang lebih presisi.

ANALISIS HASIL

Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data massa beban dalam range 50 –
370 gram pada lengan dan juga ketinggian air pada tangki dengan metode Filling tank dan
draining tank. Setelah diperoleh data tersebut, dilakukan pengolahan menggunakan metode
least square untuk mencari nilai a dan b dengan dua kondisi yaitu tenggelam sebagian dan
tenggelam seluruhnya. Tenggelam sebagian adalah kondisi dimana tinggi muka air pada
tangki lebih kecil dari 100 mm, sedangkan tenggelah seutuhnya adalah kondisi dimana tinggi
muka air pada tangki lebih besar dari 100 mm. Tujuan praktikan mencari nilai a dan b adalah
untuk membandingkan nilai hasil uji percobaan dengan nilai teoritis, secara teoritis pada
keadaan setengah tenggelam nilai a ditentukan menggunakan persamaan ρ.b(a+d)/2L dan
nilai b ditentukan menggunakan persamaan -ρ.b/6L dan pada keadaan seutuhnya tenggelam
nilai a ditentukan menggunakan persamaan -ρ.b.d^2(3a+d)/6L dan nilai b ditentukan
menggunakan persamaan (ρ.b.d(a+d/2))/6L.

Untuk mencari nilai a dan b, terlebih dahulu praktikan memilah data antara setengah
tenggelam dan seutuhnya tenggelam berdasarkan definisi yang telah disebutkan sebelumnya.
Untuk mencari nilai a dan b, terlebih dahulu praktikan mencari tekanan akibat beban dengan
menggunakan rumus (massa/kuadrat tinggi air). Setelah itu praktikan menggunakan metode
least square dengan x adalah tinggi air pada tangki dan y adalah tekenan akibat beban yang
telah dicari sebelumnya. Pada least square, nilai a dicari menggunakan perhitungan
∑𝑌∑𝑋 2 −∑𝑋∑𝑋𝑌
diperoleh nilai a sebesar 2.3719 dan literature sebesar 2542.372881. Sedangkan
𝑛∑𝑋 2 −(∑𝑋)²
𝑛∑𝑋𝑌−∑𝑋∑𝑌
nilai b dicari menggunakan perhitungan diperoleh nilai b sebesar -0.02460 dan
𝑛∑𝑋 2 −(∑𝑋)²

literature sebesar -42.3788. Untuk kondisi sepenuhnya tenggelam, dalam metode least square
∑𝑌∑𝑋 2 −∑𝑋∑𝑋𝑌
nilai a didapat menggunakan perhitungan diperoleh nilai a sebesar -190 dengan
𝑛∑𝑋 2 −(∑𝑋)²

literature sebesar -147500000. Sedangkan nilai b dicari menggunakan perhitungan


𝑛∑𝑋𝑌−∑𝑋∑𝑌
diperoleh nilai b sebesar 40 dengan literature sebesar 6355.932203.
𝑛∑𝑋 2 −(∑𝑋)²
Dari hasil a dan b yang telah diperoleh, praktikan membuat nilai tersebut menjadi
suatu persamaan grafik dengan persamaan y = ax+b. Diperoleh dua buah grafik dengan grafik
pertama menggambarkan hubungan antara tinggi air dalam tangki (cm) dan tekanan yang
dialami karena beban (gr/cm2) pada kondisi benda setengah tenggelam dan grafik kedua
menggambarkan grafik hubungan antara tinggi air dalam tangki (cm) dan tekanan yang
dialami karena beban (gr/cm2) pada kondisi benda sepenuhnya tenggelam. Grafik pertama
menunjukkan hubungan berbanding terbalik sedangkan grafik kedua menunjukkan hubungan
berbanding lurus.

ANALISIS KESALAHAN

Hasil pada praktikum kali ini menunjukkan perbedaan antara hasil praktikum dengan
literature sehingga terdapat % error didalamnya. % error dalam kondisi setengah tenggelam
untuk nilai a dan b berturut turut adalah 84.03% dan 99.96% sedangkan % error dalam
kondisi sepenuhnya tenggelam untuk nilai a dan b berturut turut adalah 99.99% dan 99.37%.
Kesalahan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

1. Kesalahan praktikan dalam melakukan pengamatan sehingga menyebabkan hasil


metode least square menjadi kurang akurat yaitu dalam mengamati tinggi muka air
dalam tangki baik dalam metode filling ataupun metode draining
2. Kesalahan praktikan dalam melakukan pengamatan garis setimbang pada lengan
akibat perbedaan sudut pandang sehingga sistem yang diamati tidak dalam keadaan
setimbang
3. Kesalahan praktikan dalam melakukan pembulatan pada saat proses perhitungan
sehingga menyebabkan hasil perhitungan menjadi kurang presisi

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil pada modul H02 kali ini adalah:

1. Suatu sistem dapat dikatakan dalam keadaan setimbang apabila ∑F dan ∑M = 0,


dalam praktikum kali ini maka kesetimbangan terjadi apabila gaya akibat massa
beban sama dengan gaya hidrostatis vertikal dari fluida. Sehingga sistem tidak
berputar atau bergerak dan lengan berada pada posisi garis setimbang.
2. Pada kondisi tenggelam sebagian, hubungan antara tinggi muka air dan gaya akibat
beban adalah berbanding terbalik
3. Pada kondisi tenggelam seluruhnya, hubungan antara tinggi muka air dan gaya akibat
beban adalah berbanding lurus

Anda mungkin juga menyukai