Anda di halaman 1dari 70

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina

peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh

dan terpadu di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan usaha

kesehatan integrasi yang kegiatanya merupakan kegiatan lintas sektoral,

puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan

kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.


Puskesmas merupakan pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan

kesehatan masyarakat yang juga merupakan rumah masyarakat dalam

pembangunan kesehatan berfungsi melaksanakan tugas teknis dan

adminitratif.
Masyarakat Indonesia di masa depan merupakan tujuan utama

pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Sistim Kesehatan Nasional

(SKN) yaitu peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai

bagian dari peningkatan kesejahteraan secara umum dan mencakup upaya

peningkatan Promosi Kesehatan (Promotif), Pencegahan Penyakit (Preventif),

Pengobatan Penyakit (Kuratif), dan Pemulihan Penyakit (Rehabilitatif).

Sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat “Salah

satunya setiap Puskesmas yang ada diwilayah Kabupaten Aceh Timur harus

memperoleh nilai paripurna dalam proses akreditasi. Paripurna adalah

penilaian Akreditasi tertinggi Puskesmas, Pengajuan penilaian Akreditasi

dilakukan bertahap. Diharapkan, pada 2018 Puskesmas Peureulak sudah

memperoleh Akreditasi, nilai akreditasi paling sedikit yang harus didapat

adalah nilai dasar. kata Burhanuddin,SKM (Sekretaris Dinas Kesehatan

Kabupaten Aceh Timur).

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Penilaian Akreditasi akan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari

pemberi layanan, penerima layanan dan mencocokkan data dengan survey

indeks kepuasan masyarakat serta penilaian akan dilakukan terhadap

ketersediaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana pendukung,

prosedur layanan hingga pemantauan terhadap proses pemberian layanan.

"Pada tahun 2018, syarat kerja sama dengan BPJS Kesehatan adalah

Puskesmas sudah harus Terakreditasi. Oleh karena itu, kami berusaha untuk

memenuhi syarat yang ditetapkan. Dengan Akreditasi, artinya pelayanan yang

diberikan Puskesmas sudah memenuhi standar," katanya.

Komitmen dan kebijakan Intervensi efektif yang sudah tersedia menjadi

program rutin pelayanan kesehatan yang dapat langsung menyentuh

masyarakat, terutama mereka yang paling membutuhkan, yaitu masyarakat

miskin. Secara Nasional komitmen tersebut dituangkan dalam berbagai

Dokumen Perencanaan Nasional, antara lain dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015 - 2019 dan Inpres No. 3

tahun 2010 tentang akses masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan yang

berkualitas.

UPTD Puskesmas Peureulak mempunyai Visi yaitu, “Mewujudkan

Pelayanan Prima Dalam Rangka Membangun Kesehatan Masyarakat Dalam

Berperilaku Hidup Bersih Sehat Menuju Peureulak Sehat”.

Misi UPTD Puskesmas Peureulak adalah:

(1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Peureulak


(2) Meningkatkan kegiatan yang mengedepankan upaya Promotif
dan Preventif.
(3) Meningkatkan kualitas pelayanan Kuratif dan Rehabilitatif.

(4) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

Pembangunan kesehatan Puskesmas Peureulak secara umum bertujuan

untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang bermutu melalui peran serta

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


masyarakat untuk prilaku hidup bersih dan sehat. Melalui peningkatan upaya

kesehatan masyarakat yang dapat menjangkau semua lapisan masyarakat.

Pembangunan bidang kesehatan di arahkan untuk peningkatan akses

dan kualitas pelayanan kesehatan melalui tata nilai PEDULI.

P : Profesional > Berkompoten dibidang tugasnya masing-

masing

E : Efesien > Tepat sasaran dan tepat waktu

D : Dinamis > Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi

dibidang kesehatan

U : Unggul > Mampu berkompotitif (bersaing) dalam

Memberikan pelayanan/melaksanakan

kegiatan program

L : Lembut > Lemah lembut dalam memberikan pelayanan

maupun pelaksanaan program

I : Interaktif > Adanya komunikasi timbal balik antara

petugas

Profil Kesehatan Kota Peureulak merupakan salah satu Media Informasi

Pembangunan Kesehatan di Kota Peureulak yang relatif lengkap, meliputi data

tentang derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, data

umum dan data lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan di wilayah

Kota Peureulak. Profil kesehatan ini merupakan bagian dari sistem informasi

kesehatan yang masih jauh dari kondisi sempurna.

Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem

informasi kesehatan seperti data yang belum satu pintu, kegiatan pengelolaan

data dan informasi yang belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu

mekanisme kerjasama yang baik.

B. Tujuan

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Tujuan Profil Puskesmas di bagi dua bagian :
a. Tujuan Umum
Agar Puskesmas Peureulak secara keseluruhan baik struktur organisasi dan

berbagai program mampu terlaksanakan dengan baik serta berbagai bentuk

pelayanan kesehatan mampu teroganisir dengan maksimal.


b. Tujuan Khusus
- Mengetahui hasil pencapaian setiap program kesehatan yang dilaksanakan

di wilayah kerja Puskesmas Peureulak selama Tahun 2018 ke depan

terlaksana secara maksimal.


- Tersedianya pedoman bagi kepala Puskesmas, penanggung jawab dan

pelaksana upaya kesehatan di Puskesamas dalam menyusun dokumen-

dokumen yang dipersyaratkan dalam standar Akreditasi.


- Mengetahui gambaran situasi kesehatan serta berbagai masalah-masalah

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Peureulak pada Tahun 2018.
C. Mutu Puskesmas Peureulak
1. Kepala Puskesmas dan seluruh jajarannya, penanggung jawab unit

pelayanan wajib dan pengembangan berpartisipasi dalam pengelola

kegiatan manajemen mutu di UPTD. Puskesmas Peureulak dimulai dari

perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.


2. Para penanggung jawab program wajib dan pengembangan melakukan

kolaborasi dengan Tim Manajemen Mutu dan kinerja dalam pelaksanaan

pengelolaan kegiatan perbaikan mutu di UPTD. Puskesmas Peureulak


3. Pengelolaan kegiatan perbaikan mutu Puskesmas dilakukan dengan

pendekatan multi disipliner dan dikoordinir oleh Tim Manajemen Mutu dan

kinerja
4. Pengelola kegiatan perbaikan mutu berisi
a. Perencanaan dan pengelolaan kegiatan Tim Manajemen Mutu
b. Data tentang pelaksanaan kegiatan pelaporan
c. Kebijakan kegiatan prioritas
d. Kegiatan perbaikan koordinasi internal/external dari pertemuan Loka Karya

Mini dan Lintas Sektor


e. Terlaksananya potensi Sumber Daya yang ada di UPTD. Puskesmas

Peureulak.
D. Yel –Yel Akreditasi Puskesmas Peureulak :
AKREDITASI ::: “YES ”
PUSKEMAS PEUREULAK ::: “KOMPAK SELALU ”

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


BAB II
GAMBARAN UMUM
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEUREULAK

A. KEADAAN GEOGRAFI

Puskesmas Peureulak merupakan satu dari 27 Puskesmas di Kabupaten


Aceh Timur, terletak di Kecamatan Peureulak, kurang lebih 20 Km sebelah
Timur dari Ibukota Kabupaten Aceh Timur. Sedangkan dengan Ibu Kota
Kecamatan berjarak sekitar 4 Km, dengan luas wilayah kerja 30.039 Km2.

Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Peureulak yaitu:

1. Sebelah Utara : Kecamatan Rantau Peureulak

2. Sebelah Timur : Kecamatan Peureulak Timur

3. Sebelah Selatan : Selat Malaka

4. Sebelah Barat : Kecamatan Peureulak Barat

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


B. DEMOGRAFI
B.1. Kependudukan

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Peureulak tahun 2018


berdasarkan data Pemerintah Kecamatan Peureulak tercatat sejumlah 46.387
jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1.123 KK. Jadi, dalam
setiap keluarga rata-rata terdapat 2-3 jiwa.

Jumlah Desa dalam Kecamatan Peureulak sebanyak 38 Desa yang


terdapat di tabel bawah ini :

Tabel 1 . Data Umum Wilayah Kerja/Desa Tahun 2018

Panduan Puskesmas Kabupaten


Data Umum Wilayah Kerja/Desa
Buku Kerja ACEH
Tahun 2018 Peureulak
Ka. PKM TIMUR

Penduduk Sasaran Jm
Nama l
No Nama Desa Bum Nama Bides
Jml Bulin Bayi Bali Kades ka
Lk Pr il ta PUS der

18
Jumlah 32688 12910124402869 676 559 5829 6349
5

ALUE II PAYA
1 533 215 318 0 16 48 62 Usman 5
GAJAH

Muham
2 ALUE NIBONG 1627 838 789 35 38 94 89 258 NURMIATI,Amd.Keb 5
mad
Ummi salamah
3 ALUE RAMBONG 933 456 477 25 7 8 58 94 Muktar
ulifah,Amd.Keb
5

T. Lia
4 BALEE BUYA 612 304 308 23 5 7 27 121 5
Husaini Andriani,Amd.Keb
Nani
5 BANDRONG 781 348 433 32 24 31 42 118 Razali
Rufaidah,Amd.Keb
5

Arifin
6 BANGKA RIMUNG 915 453 462 35 4 22 63 117 Arfida AR,Amd.Keb 5
Arsyad

BEUSA Ismail
7 1060 536 524 42 7 21 52 112 Isnoviliana,Amd.Keb 5
MEURANOE Puteh

8 BLANG BALOK 1078 554 524 31 8 30 74 152 Darwis Anita,Amd.Keb 5

9 BLANG BITRA 724 367 357 19 38 20 58 142 Abdul Rachmayani 5

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Hadi ,Amd.Keb

Mustaf
10 BUKET PALA 1187 604 583 50 11 79 58 270 Iin Mariani,Amd.Keb 5
a Arani

Saiful Siti
11 BLANG SIMPO 669 331 338 32 17 39 49 115
Arbaiyah,Amd.Keb
5
Manan

12 BLANG BATEE 1425 686 739 55 8 80 90 209 Ishak Silvia ,Amd.Keb 5

Halimudin Rika
13 COT MUDA ITAM 944 592 352 13 21 24 36 93
Hasyim Riyana,Amd.Keb
5

Muhamma Agus
14 CEK MBON 1245 621 624 34 12 68 102243
d Jamil Jumiati,Amd.Keb
5

Yusra
15 COTKEH 971 379 592 19 17 16 58 150 Syarkani
Khairuni,Amd.Keb
5

COT Yanti
16 1029 507 522 20 11 16 56 133 Muslim
Nursida,Amd.Keb
5
GEULUMPANG

17 DAMA TUTONG 1101 609 492 24 12 13 68 135 Husaini Darmiati ,Amd.Keb 5

Erni
18 KEMUNING 702 338 364 17 12 32 0 149 Bahtiar,SE
Fajarwita,Amd.Keb
5

19 KEUDE 732 390 342 20 20 8 33 136 Suheimi Ria Lolyta,Amd.Keb 5

Teuku
20 KUALA BUGAK 684 296 388 18 11 24 36 111
Fauzi
Lindawati,Amd.Keb 5

Mahyuddi
21 KUALA LEUGE 1042 540 502 24 13 65 128237
n
- 5

Tgk.H.Kha
22 LEUGE 1862 989 873 40 17 14 67 230
idir
Ritawati, AM.Keb 5

175 Ihsan
23 LHOK DALAM (T) 3523 177271 30 188 170722
budifa
Husna, AM.Keb 5
1

103 Hattaruddi
24 LUBUK PEMPENG 1927 891 34 12 7 47 156
n
- 5
6
Abdul
25 MATANG GLEUM 539 282 257 17 13 24 60 85
Wahed
Fitriana, AM.Keb 5

Sofian
26 MATANG PELAWI 1018 504 514 32 24 85 52 172
Hamzah
- 5

136
27 PASIR PUTIH 2016 144947 28 51 108163 Fadli - 5
7
Abdul
28 PAYA LIPAH 1593 694 899 60 18 81 129242
Manan
Masyittah, AM.Keb 5

Mahmuddi
29 PUNTI 732 392 340 19 18 2 54 94
n
Nurul Tiflah, Amd.Keb 5

30 PAYA KALUI 193 128 65 8 8 6 20 39 Iskandar Maulida, Amd.Keb 5

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


31 PAYA MEULIGOE 806 346 460 35 9 75 168273 Ismail - 5
Sayed
SEUMATANG MUDA
32 1150 636 514 21 5 19 75 95 Fadilah Dini Andika, AM.Keb 5
ITAM Syah,SH

33 SEUNEUBOK ACEH 1496 722 774 54 34 70 111192 Asnawi - 5

SEUNEUBOK Burhannu Puput UlvabRahmi,


34 1375 725 650 47 31 12 82 170
din Sabil Amd.Keb
5
PEUSANGAN

35 SNB.PIDIE 1730 790 940 55 13 17 77 218 Zulkifli Fanny Maisarah, AM.Keb 5

36 TANAH RATA 557 274 283 18 23 24 52 75 Husaini

Ir.
37 TUALANG 1520 752 768 44 15 23 64 172
Sulman

38 UTEUN DAMA 664 327 337 22 21 12 30 94 Yusri

C. KEADAAN SUMBER DAYA KESEHATAN

Puskesmas Induk = 1 Unit

Puskesmas Pembantu = 7 Unit

Puskesmas Keliling darat = 2 Unit Roda Empat

Polindes = 2 Buah

Poskesdes = 11 Unit

Kendaraan Roda Dua = 7 Unit

Posyandu Balita = 47 posyandu

Posyandu Usila = 15 Posyandu

Posbindu = 1 Pos

Kader Gizi / Kesehatan = 185 Orang

D. Bangunan Fisik UPTD Puskesmas Peureulak terdiri yaitu:

- Ruang Ka.Puskesmas
- Ruang T.U/ Ka TU
- Ruang Administrasi
- Ruang Inventaris
- Ruang Pendaftaran / Loket
- Ruang P.Care.
- Ruang Imunisasi
- Ruang Laboratorium
- Poli Umum
- Poli Anak / MTBS
- Poli Gigi

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


- Poli Kia / KB
- Gudang Farmasi
- Ruang Apotik ( Obat )
- Ruang Gizi dan Promkes
- Aula Pertemuan
- Balai Pengajian / Mushalla
- Ruang IGD / Gawat Darurat
- Ruang Perawatan Pasien :
(Dengan kapasitas 10 Buah Tempat tidur)
- Ruang PONED / Persalinan :
(Dengan kapasitas 2 Bed Persalinan, 3 buah Boxs Incubator Bayi, 2 Buah
tempat tidur Persalinan)
- Rumah Dinas sebanyak 2 Buah

E. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam melaksanakan Fungsinya Puskesmas Peureulak mempunyai


struktur organisasi, yang terdiri dari:
1. Unsur Pimpinan : Kepala Puskesmas
2. Unsur Pembantu Pimpinan : Kasubbag Tata Usaha

3. Unsur Pelaksana Tehnis terdiri dari : UKM Pemberdayaan, UKM


Pengendalian, UKP Rawat Jalan dan UKP Rawat Inap, UKP Poned, Pustu
dan Polindes/Poskesdes, Ambulance

F. POTENSI

a. Organisasi
Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas Peureulak melaksanakan
Program Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Pengembangan.

Upaya Kesehatan Wajib meliputi:

1. Promosi Kesehatan
2. Upaya Penyehatan Lingkungan
3. Upaya Perbaikan Gizi Balita dan Imunisasi
4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak beserta Keluarga Berencana
5. Pemberantasan Penyakit Menular
6. Pengobatan

Sedangkan Upaya Pengembangan adalah:

1. Upaya kesehatan sekolah(UKS/UKGS)


2. Upaya kesehatan olah raga
3. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
4. Upaya kesehatan kerja
5. Usaha Kesehatan Jiwa
6. Usaha Kesehatan Gigi mulut
PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
7. Upaya kesehatan mata
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (usila)
9. Upaya pembinaan pengobatan tradisional
10. Upaya Pelayanan Kesehatan Keliling Lapangan (Pusling)
11. Upaya pelayanan kesehatan pesantren (Poskestren)
Upaya Penunjang meliputi:

1. Laboratorium
2. Rujukan

Upaya Kegiatan Lapangan (Luar Gedung):

Disini kegiatan Program Prioritas yang lebih diutamakan agar suksesnya


program pemerintah yaitu sesuai dengan MdGs (Melinium Developmen Goals:

1. Melakukan kegiatan Posyandu Balita


2. Melakukan Posyandu Usila
3. Penanganan langsung ke lapangan pada kasus Kesehatan Ibu dan
Anak
4. Melakukan kegiatan senam Prolanis bagi penderita penyakit
Diabetes dan Hipertensi (Penyakit Kronis) setiap minggu (Hari
Jum’at) pada kelompok masyarakat khusus.
5. Pemberian makanan tambahan pada Balita.
6. Penanganan langsung pada kejadian wabah.
7. Penyuluhan kesehatan pada anak sekolah, dan umum.
8. Pemantauan secara langsung pada kesehatan masyarakat.
9. Pelayanan kesehatan lapangan ketempat desa-desa yang jauh dari
fasilitas kesehatan.
10. Pemeriksaan kesehatan didesa pada kasus penyakit menular.
11. Pelatihan dan pembinaan pada kader kesehatan Desa.

PROGRAM UNGGULAN
Program yang dimunculkan sebagai Program Unggulan diPuskesmas
Peureulak adalah:
1. Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu)
2. Pos Lansia (Pos penanganan usia lanjut)
Kegiatan ini dilakukan bagi pasien yang menderita penyakit kronis
seperti Penyakit Diabetes dan Hipertensi. Sebulan sekali pemegang program
akan turun ke lapangan memberikan pelayanan kesehatan dengan melakukan
pemeriksaan KGD (Kadar Gula Darah), Asam Urat, Kolestrol dan
Pemeriksaan Tekanan Darah. Hal ini dilakukan untuk menjaring
penderita Diabetes dan Hipertensi (Penyakit Kronis).
Bagi penderita yang sudah menderita penyakit kronis seperti Diabetes
dan Hipertensi seminggu sekali dilakukan Senam Prolanis dan Edukasi
tentang penyakit penderita

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Keberhasilan Pembangunan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai


indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus
sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan program. Untuk menilai derajat
kesehatan tersebut digunakan beberapa indikator, yaitu Moertalitas
(Kematian), Status Gizi dan Morbiditas (Kesakitan).
Derajat Kesehatan Masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-
faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor Kesehatan seperti Pelayanan
Kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga
dipengaruhi faktor Ekonomi, Pendidikan, Lingkungan Sosial, Fertilitas, Live
Birth dan faktor lainnya.
Pada prinsipnya Pembangunan Kesehatan telah menunjukkan suatu
keberhasilan dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, walaupun
masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi
pelaksanaan pembangunan kesehatan. Untuk mengidentifikasi masalah dan

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


hambatan tersebut perlu dilakukan analisis situasi dan kecenderungan di
masa mendatang.

3.1. Angka Kematian


a. Kasus Kematian Bayi
Tabel 2. Data Peserta yang meninggal di wilayah Puskesmas
Peureulak tahun 2018
PESERTA JKRA YANG MENINGGAL DI FKTP UPTD
PUSKESMAS PEUREULAK TAHUN 2018
NIK NOKA
(Nomor (Nomor Diagnosa/ Tanggal
No Nama Alamat Induk Induk Kasus Meninggal
Kependuduk Kepeserta
an) an)
APRIL
By.
M.rafi Lhok
1 Asphiksia 06-04-2018
Muliand Dalam
a

By.Jamal Seuneub cacat


2 iah ok Pidie Bawaan 03-04-2018

JUNI

By.
1 Leuge KJDK 03-06-2018
Muliani

By. Bangka
13-06-2018
2 Suniar Rimung Aspiksia

JULI
By.
Muham Lhok
1 06-07-2018
mad Dalam
Raihan Aspiksia

By. Siti Blang Kelainan


27-07-2018
2 Aminah Batee Bawaan

AGUSTUS
By.
1 Nurul Snb Aceh 18-08-2018
Asmalia Demam

SEPTEMBER
By. Paya
1 05-09-2018
Nurmi Lipah KJDK

2 By. Suri Keumuni Aspisia 09-09-2018


Ariansya

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


h ng

Kasus kematian bayi adalah penduduk yang meninggal sebelum


mencapai usia 1 tahun. Kematian bayi ini dapat dikelompokkan menjadi bayi
lahir mati, kematian 0 -7 hari (Perinatal), kematian 8 – 28 hari (neonatal) dan
kematian 1- 12 bulan. Kematian bayi merupakan indikator yang biasanya
digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka
menurunkan kejadian angka kematian bayi. Kasus bayi lahir mati lebih
rendah dibanding tahun sebelumnya, di tahun 2018 menjadi 9. Jika dilihat
berdasarkan gender, maka lebih banyak lahir mati bayi perempuan ( 6 orang )
dibanding bayi laki laki ( 3 orang ), jadi total kematian bayi 0-12 bulan adalah
9 orang.

Berbagai faktor dapat menyebabkan penurunan kematian bayi,


diantaranya pemerataan Pelayanan Kesehatan berikut fasilitasnya. Hal ini
disebabkan kematian bayi sangat dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan.
Selain itu, perbaikan kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan
masyarakat yang meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi
yang berdampak pada daya tahan terhadap Infeksi Penyakit dari 38 Desa yang
ada di Peureulak Kota.

b. Kasus Kematian Ibu

Tabel 3. Jumlah Kematian Ibu UPTD Puskesmas Peureulak


Tahun 2018

Kabupa
Puskesmas
ten
Profil Kinerja Utama Tahun 2018
ACEH
PEUREULAK
TIMUR

Capaian : 2018
No Aktifitas Target Satuan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des

1 Posyandu 38 buah 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 0

2 Bidan Faskesdes 38 unit 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 0

3 Dokter Umum 4 /pusk 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0

4 Dokter Gigi 2 /pusk 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0

5 Desa U C I 10 Desa 4 13 16 16 15 17 18 16 17 0 0 0

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Balita Yang
6 diimunisasi 95 % 20 23 43 32 35 24 14 26 34 0 0 0
Campak

7 Jml Kematian Ibu 0 orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Jml Kematian Bayi 10 bayi 0 0 0 1 1 1 2 2 1 0 0 0

9 Jml Kematian Balita0 balita 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Kasus Gizi Buruk 0 kasus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Gizi Kurang 40 kasus 14 0 0 15 0 0 0 0 0 0 11 0

12 Cakupan D/S 100 % 87 83 76 79 70 76 81 90 82 83 85 0

13 Kasus TBC 26 kasus 7 3 2 1 1 1 1 1 5 4 2 0

14 Kasus Malaria klinis 0 kasus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Kasus DBD 14 kasus 2 0 0 0 0 0 1 2 2 2 2 0

16 Kasus Kusta 3 kasus 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

17 Kasus HIV/AIDS 0 kasus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Suspek Difteri 0 kasus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 Kasus Campak 14 kasus 0 1 0 0 0 5 0 0 0 3 5 0

Keberadaan dokter2
19 orang 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0
malam hari /Pusk

Kematian Ibu juga menjadi salah satu Indikator penting dalam


menentukan derajat kesehatan masyarakat. Kematian ibu menggambarkan
jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan
gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau
kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan.
Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait
dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum,
pendidikan danpelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator
keberhasilan pembangunan sektor kesehatan.

Adapun rincian kematian ibu ini terdiri dari kematian ibu hamil 1 orang,
Sementara jika dilihat berdasarkan umur, kurang dari 20 tahun tidak ada, 20
s/d 34 tahun sebanyak 1 orang dan diatas 35 tahun 0 orang. Trend kasus
kematian ibu setiap tahun bervariasi, secara umum mengalami naik turun.
3.2. Angka Kesakitan
Gambar 3. Grafik. Angka Kesakitan Ibu Anemia

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Tabel 4. REKAPITULASI KASUS 2018 LM: 8 KI: 0 KB: 12 GB: 0

NO Desa Jumlah kasus Januari s/d November 2018

LM KI KB

1 Lhok Dalam - - 2
2 Beusa Meuranoe - - -
3 Bangka Rimueng - - 2
4 Blang Batee - - 1
5 Smtg.Muda Itam - - -
6 Dama Tutong 1 - -
7 Keumuning - - -
8 Keude - - -
9 Leuge 1 - -
10 Matang Gleum - - -
11 Pasir Putih - - -
12 Paya Lipah 1 - -
13 Tualang - - -
14 Keumuning - - 1
15 Seuneubok Pidie 1 - -
JUMLAH 4 0 6

Tabel 5. 10 Penyakit Terbanyak di UPTD Puskesmas Peureulak Tahun


2018

NO NAMA PENYAKIT/ DIAGNOSA KODE JUMLAH

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Acute upper respiratory infection,
1 unspecified/ Infeksi Pada Pernafasan JO6.9 3241
Acute nasopharyngitis [common cold]/
2 Demam Pilek J00 1940
3 Dyspepsia/ Lambung K30 1910
4 Scabies / Gatal B86 1884
5 Allergy, unspecified/ Alergi T78.4 1651
Contraceptive management, unspecified/
6 Pengelolaan Manajemen persalinan Z30.9 1166
Non-insulin-dependent diabetes mellitus
7 without complications/ Darah manis E11.9 1017
8 Darah Tinggi L15.9 605
9 Pulpitis/ Sakit Gigi K04,0 570
Supervision of normal pregnancy,
10 unspecified/ Persalinan Normal Z34.9 308

Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden


maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian
penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga
berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
berdasarkan laporan Puskesmas penyakit yang paling banyak di Kota
Peureulak tahun 2018 adalah Infeksi Pada Pernafasan (3241 Jiwa), diikuti oleh
Demam Pilek (1940 Jiwa) dan Lambung (1910 Jiwa). 10 penyakit terbanyak
tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 4. 10 Penyakit Terbanyak di UPTD Puskesmas Peureulak


Tahun 2018

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


a. Cakupan penemuan dan penanganan Penderita Acut Flaccid
Paralysis.

Polio merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam


PD3I yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf hingga
penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang
anak berumur 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit
kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan.

Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang


mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian
berakibat pada kelumpuhan. Kasus AFP di Kota Peureulak menunjukan grafik
yang turun naik beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2015 ditemukan 1
kasus Polio di Puskesmas Peureulak kasus Acut Flaccid Paralysis (AFP).

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Salah satu penyebab peningkatan penemuan kasus AFP ini adalah
semakin baiknya deteksi dini yang dilakukan petugas, baik di Puskesmas
maupun di Rumah Sakit.

b. Prevalensi Tuberkulosis

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan


olehInfeksi Bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar
melalui Droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria
dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi
komitmen global dalam MDGs.

Salah satu Indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah


Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif
yangditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang
diperkirakan ada dalam wilayah tersebut.

Untuk mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan Angka


Keberhasilan Pengobatan (SR=Success Rate) yang mengindikasikan persentase
pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang
sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB
paru BTA positif yang tercatat. Success Rate dapat membantu dalam
mengetahui kecenderungan meningkat atau menurunnya penemuan pasien
pada wilayah tersebut.
Penemuan kasus TB Paru dilakukan melalui penjaringan penderita yang
dicurigai / suspek TB Paru yang berobat ke sarana kesehatan. Perkiraan
penderitaTB Paru BTA (+) 30/46.387 jiwa/ penduduk. Jumlah kasus baru 0
kasus di tahun 2018, sementara kasus TB anak 0-14 tahun sebanyak 0
kasus.

Untuk suspek tahun 2018 berjumlah 30, pasien yang melakukan


pengobatan lengkap sebanyak 30 orang. Angka keberhasilan pengobatan
adalah 100 %, sementara jumlah kematianselama pengobatan jauh menurun
orang di tahun 2018. Penyakit TBC tersebut dapat dilihat pada jender berikut :

Tabel 6. Jumlah Angka Kesakitan TBC di UPTD Puskesmas Peureulak


Tahun 2018

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Keberhasilan upaya penanggulangan TB diukur dengan kesembuhan
penderita. Kesembuhan ini selain dapat mengurangi jumlah penderita, juga
mencegah terjadinya penularan. Oleh karena itu, untuk menjamin
kesembuhan, obat harus diminum dan penderita diawasi secara ketat oleh
keluarga maupun teman sekelilingnya dan jika memungkinkan dipantau oleh
petugas kesehatan agar terjamin kepatuhan penderita minum obat (Idris &
Siregar, 2000).

Dewasaini upaya penanggulangan TB dirumuskan lewat DOTS (Directly


ObservedTreatment Shortcourse) pengobatan disertai pengamatan langsung).
Pelaksanaan strategi DOTS dilakukan di sarana-sarana Kesehatan Pemerintah
dengan Puskesmas sebagai ujung tombak pelaksanaan program. Pengobatan
ini dilakukan secara gratis kepada golongan yang tidak mampu.

c. Persentase Balita dengan Pnemonia ditangani

Pneumonia merupakan Infeksi Akut yang mengenai jaringan paru


(alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan
atau bahan kimia.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak usia
kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki
masalah kesehatan (Malnutrisi, gangguan Imunologi). Jumlah balita di kota
Peureulak tahun 2018 sebanyak 2.591 orang. Perkiraan penderita sebanyak 0
Balita, sementara penderita yang ditemukan dan ditangani sebanyak 0 (%).
Sementara data dari Rumah sakit tidak didapat.

d. Persentase HIV/AIDS ditangani.

HIV & AIDS disebabkan oleh infeksi virus Human Immunode ficiency
Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan penderita
mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk
terinfeksi berbagai macam penyakit lain.

Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi


melalui proses hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik
yang terkontaminasi secara bergantian, dan penularan dari ibu ke anak dalam
kandungan melalui Plasenta dan kegiatan menyusui. Tahun 2018 tidak
ditemukan kasus HIV/Aids dan Syphilis 0 kasus.

e. Kasus Diare

Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan


konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Dapat di lihat pada
tabel dibawah ini :

Tabel 7. Jumlah Angka Kesakitan Diare di UPTD Puskesmas


Peureulak Tahun 2018
NO Desa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah

1 ALU 2 PAYA0 2 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 5
GAJAH
2 ALUE NIBONG 3 1 4 0 3 3 1 0 2 3 0 0 20

3 ALUE RAMBONG 1 3 2 2 0 0 0 0 2 0 2 0 10

4 BALEE BUYA 1 0 2 2 2 2 2 1 1 0 2 0 15

5 BANDRONG 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 1 0 4

6 BANGKA RIMUNG 3 0 0 1 0 0 0 2 0 1 1 0 7

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


7 BEUSA 0 0 2 0 0 0 0 0 1 4 2 0 9
MEURANOE
8 BLANG BALOK 2 0 0 2 0 0 0 2 1 0 1 0 7

9 BLANG BITRA 3 0 0 0 3 1 1 0 0 0 1 0 9

10 BUKET PALA 0 0 1 0 1 0 3 0 0 0 1 0 6

11 BLANG SIMPO 0 2 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 4

12 BLANG BATEE 2 0 3 1 0 3 3 1 0 2 2 0 17

13 COT MUDA ITAM 0 0 3 0 0 0 0 2 0 0 0 0 5

14 CEK MBON 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 4

15 COTKEH PSP 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 5

16 COT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
GEULUMPANG
17 DAMA TUTONG 0 0 1 0 3 1 1 1 1 2 0 0 10

18 KEUMUNING 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 4

19 KEUDE 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3

20 KUALA BUGAK 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari


biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar
yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam

Penyakit diare yang banyak ditemukan adalah gastroenteritis yang


disebabkan oleh kuman. Penderita yang berobat ke Puskesmas diobati sesuai
dengan prosedur tetap penatalaksanaan kasus diare dengan pengobatan yang
rasional.

Target penemuan kasus diare pada tahun 2018 adalah 145 dari 46.387
penduduk Kota Peureulak. Sementara jumlah kasus diare adalah untuk
capaian kasus diare adalah 146 kasus dan semuanya ditangani.

Jumlah kasus ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya pada tahun 2017
(576 kasus) dan lebih banyak ditemukan pada perempuan.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


f. Prevalensi Kusta

Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi


bakteri Mycobacterium leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan Kusta menjadi progresif, kerusakan permanen pada kulit, saraf,
anggota gerak dan mata.

Terjadi kasus baru 3 orang di tahun 2018, Jumlah kasus ini lebih
rendah dari tahun sebelumnya tahun 2017 (3) Kasus ini sebanding antara
laki-laki dan perempuan. Tersebar di wilayah kerja Puskesmas.

g. Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

Penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) adalah


Penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus non Neonatorum, Tetanus
Neonatorum,Campak, Polio dan Hepatitis B.

Penyakit Difteri disebabkan oleh Infeksi Bakteri


Corynebacteriumdiphtheriae yang menyerang sistem pernafasan bagian atas.
Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Dapat
dilihat pada gender dibawah ini:

Tabel 9. Jumlah Angka Imunisasi di UPTD Puskesmas Peureulak


Tahun 2018

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang
menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Pada tahun 2018, tidak
terdapat wabah Difteri, Pertusis atau Batuk Rejan adalah Infeksi Bakteri pada
saluran pernafasan yang sangat menular dan menyebabkan batuk yang
biasanya diakhiri dengan suara pernafasan dalam bernada tinggi (melengking).

Pertusis bisa terjadi pada siapapun pada anak berusia kurang dari 4
tahun. Pada tahun 2018 tidak ditemukan kasus Pertusis Tetanus Neonatorum
(TN) disebabkan oleh basil Clostridium Tetani, yang masuk ke dalam tubuh
melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya
disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus TN
banyak ditemukan di Negara berkembang khususnya dengan cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah.

Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh


virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak.
Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret
orang yang telah terinfeksi.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Tahun 2016 terdapat 47 kasus Campak, lebih banyak terjadi pada laki-
laki dibanding perempuan, Polio adalah penyakit Paralisis atau lumpuh yang
disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang
dinamakan Polio virus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi
saluran usus.

Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf
pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan. Pada tahun
2016, kasus Polio 1 orang. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus Hepatitis B (HBV) yang menginfeksi hati Hominoidae, termasuk manusia,
dan menyebabkan peradangan yang disebut Hepatitis.

Awalnya dikenal sebagai “Serum Hepatitis", penyakit tersebut telah


menyebabkan Epidemi di Asia dan Afrika, dan itu adalah Endemik di Cina.
Pada tahun 2018, kasus Hepatitis B tidak terjadi wilayah Puskesmas
Peureulak.

h. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan


olehvirus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini
sebagian besar menyerang anak berumur <15 tahun, namun dapat juga
menyerang orang dewasa.

Penemuan kasus DBD tahun 2018 sebanyak 15 kasus, Kasus ini lebih
banyak terjadi pada perempuan dibanding laki-laki dengan CFR0,9 %.

Kasus DBD terbanyak pada tahun 2018 terdapat di wilayah kerja


Puskesmas, Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus, maka
dilakukan fogging focus yang bertujuan untuk memutus mata rantai
penularan.

Disamping itu tetap disarankan pada masyarakat untuk tetap


melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Pemeriksaan Jentik
Berkala (PJB) dan Abatisasi dirumah maupun kelurahan masing–masing.

i. Malaria

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Kasus penyakit Malaria di Peureulak Kota sampai saat ini masih ada.
Dari hasil diagnosa di Puskesmas lebih banyak ditemui sebagai kasus malaria
klinis artinya pada saat pasien berobat ke Puskesmas kondisi demam pasien
sudah berkurang sehingga tidak dilakukan pemeriksaan darah tebal.

Yang dimaksud dengan pasien Malaria adalah pasien dengan


pemeriksaan sediaan darah ataupositif dengan pemeriksaan laboratorium.
Tahun 2018 tidak ditemukan suspek Malaria.

j. Filariasis

Survey darah jari untuk Filariasis dilakukan sejak tahun 2006 dengan
hasil sebagai berikut : tahun 2014, ditemukan 2 kasus positif filarial, tahun
2015 nol kasus, Tahun 2016 dilakukan survey di wilayah Puskesmas, dengan
sample 500 per lokasi, dan tahun 2018 nol kasus.

Dari 3.000 sample yang diperiksa ini, seluruh hasil pemeriksaan labor
Negatif. Sehingga total kasus Filariasis berjumlah 0 orang, maka pasien
sementara pada tahun 2018 tidak ditemukan kasus baru.

k. Cakupan Desa/ Kelurahan terkena KLB ditangani <24 jam

Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit Endemis adalah suatu


peningkatan jumlah kasus yang melebihi keadaan biasa, pada waktu dan
daerah tertentu. Sementara untuk penyakit non Endemis pengertiannya
adalah suatu episode penyakit dan timbulnya penyakit pada dua atau lebih
penderita yang berhubungan satu sama lain.

Hubungan ini mungkin pada faktor saat timbulnya gejala (onset of


illness), faktor tempat (tempat tinggal, tempat makan bersama, sumber
makanan), faktor orang (umur, jenis kelamin, pekerjaan dan lainnya). Pada
tahun 2018 0% kasus.

3.3. Status Gizi


a. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Berat bayi lahir rendah adalah Bayi yang lahir dengan berat badan
kurang dari 2500 gr. Tahun 2018 bayi lahir hidup sebanyak 388. Jumlah
kelahiran ini turun dibanding tahun 2017, dimana dilakukan penimbangan
terhadap semua bayi lahir hidup.

Dari semua bayi yang ditimbang pada tahun 2018, ditemukan 8,54%
Bayi BBLR atau sebesar 388 orang terdiri dari 15 bayi di RS dan 14 Bayi di
Puskesmas. Jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya.

b. Balita dengan Gizi Kurang

Pemantauan Status Gizi Balita dilakukan secara rutin di Posyandu


setiap bulan dan secara khusus 1 kali setiap tahun dilakukan secara
bersamaan pada bulan Agustus. Balita yang ditimbang 2736 balita pada tahun
2018. Laki-laki sebanyak 96,2% dan perempuan sebanyak 95,9% orang
diantaranya berada pada Bawah Garis Merah (BGM), kasus ini lebih rendah
bila dibandingkan dengan tahun 2018. Lihat pada grafik berikut:

c. Balita dengan Gizi Buruk

Balita gizi buruk adalah kekurangan Energi dan Protein tingkat


beratakibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menderita sakit
yangbegitu lama. Keadaan ini dengan status gizi sangat kurus (BB/TB) dan
atau hasil pemeriksaan klinis menunjukan gejala Marasmus, Kwasiorkor atau
Marasmik Kwasshiorkor.

Penanggulangan kasus balita Gizi Buruk pada tahun 2018 dilakukan


dengan pemberian PMT yang pendanaanya melalui dana APBD Kota Aceh
Timur dan APBD Propinsi Sumatra Aceh. PMT yang diberikan berupa
pemberian Susu Dancow, Biskuit MP-ASI dan Bubur Susu.

Dari jumlah kasus yang dibantu hampir semuanya mengalami kenaikan


Berat Badan yang cukup menggembirakan. Penanggulangan Balita gizi buruk
di Kota Peureulak yang memerlukan perawatan dilakukan di Puskesmas
Peureulak sebagai Puskesmas Rawatan. Jika memerlukan penanganan
khusus karena penyakit penyerta dirujuk ke Rumah Sakit.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Pada tahun 2018, Balita yang mengalami Gizi Buruk di Kota Peureulak
tidak ditemukan, selama rawat inap Balita Gizi Buruk diberikan perlakuan
sesuai tatalaksana Gizi Buruk selama beberapa hari sampai kondisi Balita
tersebut menjadi Gizi kurang atau Gizi Baik dan selanjutnya dipulangkan
untuk dilakukan rawat jalan. Setelah pasien pulang ke rumah tetap dilakukan
konsultasi Gizi dan pemantauan oleh tenaga Gizi dan dokter Puskesmas.

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Dalam Permenkes No.75 Tahun 2016 tentang Puskesmas, disebutkan


bahwa Upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP). Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah Setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Gambar 7. Situasi upaya kesehatan di UPTD Puskesmas
Peureulak Tahun 2018

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) adalah Suatu kegiatan


dan/ atau serangkaian kegiatan Pelayanan Kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan. Situasi
upaya kesehatan masyarakat di Kota Peureulak pada tahun 2018 dapat
diuraikan sebagai berikut :

4.1. Pelayanan Kesehatan


a. Cakupan Kunjungan K1 dan K4

Tabel 11. Angka Kesehatan Ibu K1 di UPTD Puskesmas Peureulak


Tahun 2018

NO Desa Target Sasaran Bumil K1 %

1 ALU 2 PAYA GAJAH 18 7 0 0.0

2 ALUE NIBONG 155 45 34 73,9


3 ALUE RAMBONG 141 20 19 79,2

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


4 BALEE BUYA 129 22 17 81,0
5 BANDRONG 23 6 0 0.0

6 BANGKA RIMUNG 170 34 25 130,8


7 BEUSA MEURANOE 164 33 32 97,0
8 BLANG BALOK 172 36 29 80,6
9 BLANG BITRA 128 18 13 68,4
10 BUKET PALA 38 9 0 0.0
11 BLANG SIMPO 25 9 2 8.0
12 BLANG BATEE 163 47 37 77,1
13 COT MUDA ITAM 99 19 15 78,9
14 CEK MBON 35 12 0 0.0
15 COTKEH PSP 131 29 2 6.9
16 COT GEULUMPANG 107 32 16 55,2
17 DAMA TUTONG 161 38 20 52,6
18 KEUMUNING 95 22 10 43,5
19 KEUDE 80 23 6 28,6
20 KUALA BUGAK 79 18 11 57,9
NO Desa Sasaran
Target Bumil K1 %
21 KUALA LEUGE 35 11 29 82,9
22 LEUGE 55 16 31 57,4
23 LHOK DALAM 54 18 46 45,1
24 LUBUK PEMPENG 62 19 3 4.8
25 MATANG GLEUM 18 17 13 72,2
26 MATANG PEULAWI 32 31 31 96,9
27 PASIR PUTIH 81 40 52 64,2
28 PAYA LIPAH 47 48 37 78,7
29 PUNTI 22 22 17 77,3
30 PAYA KALUI 8 5 0 0.0
31 PAYA MEULIGOE 83 17 4 4.8
32 SEUMATANG MUDA
ITAM 150 31 16 51,6
33 SEUNEUBOK ACEH 155 44 35 77,8
34 SEUNEUBOK
PEUSANGAN 185 44 29 64,4

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


35 SEUNEUBOK PIDIE 180 57 42 71,2
36 TANOH RATA 156 18 13 72,2
37 TUALANG 167 43 36 83,7
38 UTEUN DAMA 141 22 15 65,2
JUMLAH 2.869 982 761 70,1

Tabel 12. Angka Kesehatan Ibu K4 di UPTD Puskesmas Peureulak Tahun


2018

NO Desa Target Sasaran BumilK4 %

1 ALU 2 PAYA GAJAH 18 7 2 11.1

2 ALUE NIBONG 155 45 36 78,3

3 ALUE RAMBONG 141 20 9 37,5

4 BALEE BUYA 129 22 14 66,7

5 BANDRONG 23 6 0 0.0

6 BANGKA RIMUNG 170 34 36 78,3

7 BEUSA MEURANOE 164 33 9 37,5

8 BLANG BALOK 172 36 14 66,7

9 BLANG BITRA 128 18 36 78,3

10 BUKET PALA 38 9 1 2.6

11 BLANG SIMPO 25 9 0 0.0

12 BLANG BATEE 163 47 27 56,3

13 COT MUDA ITAM 99 19 10 52,6

14 CEK MBON 35 12 3 8.6

15 COTKEH PSP 131 29 21 70,0

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


16 COT GEULUMPANG 107 32 15 51,7

17 DAMA TUTONG 161 38 25 65,8

18 KEUMUNING 95 22 15 65,2

19 KEUDE 80 23 9 42,9

20 KUALA BUGAK 79 18 14 73,7

NO Desa Sasaran
Target Bumil K4 %

21 KUALA LEUGE 35 11 32 91,4

22 LEUGE 55 16 35 64,8

23 LHOK DALAM 54 18 49 48,0

24 LUBUK PEMPENG 62 19 1 1.6

25 MATANG GLEUM 18 17 18 100,0

26 MATANG PEULAWI 32 31 27 84,4

27 PASIR PUTIH 81 40 43 53,1

28 PAYA LIPAH 47 48 37 78,7

29 PUNTI 22 22 11 50,0

30 PAYA KALUI 8 5 1 12.5

31 PAYA MEULIGOE 83 17 3 3.6

32 SEUMATANG MUDA
ITAM 150 31 32 103,2

33 SEUNEUBOK ACEH 155 44 35 77,8

34 SEUNEUBOK
PEUSANGAN 185 44 28 62,2

35 SEUNEUBOK PIDIE 180 57 39 66,1

36 TANOH RATA 156 18 8 44,4

37 TUALANG 167 43 25 58,1

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


38 UTEUN DAMA 141 22 20 87,0

JUMLAH 2.869 982 706 65,0

Tabel 12. Angka Kesehatan Bumil Resti di UPTD. Puskesmas Peureulak


Tahun 2018

NO Desa Target Sasaran Bumil Resti%

1 ALU 2 PAYA GAJAH 18 7 1

2 ALUE NIBONG 155 45 4 20,0


3 ALUE RAMBONG 141 20 6 12,0
4 BALEE BUYA 129 22 7 17,4
5 BANDRONG 23 6 0 0.0

6 BANGKA RIMUNG 170 34 5 2,9


7 BEUSA MEURANOE 164 33 8 14,3

8 BLANG BALOK 172 36 11 16,1


9 BLANG BITRA 128 18 6 10,5
10 BUKET PALA 38 9 2 22.2
11 BLANG SIMPO 25 9 0 0.0
12 BLANG BATEE 163 47 12 20,0
13 COT MUDA ITAM 99 19 7 7,7
14 CEK MBON 35 12 0 0.0
15 COTKEH PSP 131 29 5 0,0
16 COT GEULUMPANG 107 32 5 5,0
17 DAMA TUTONG 161 38 6 12,5
18 KEUMUNING 95 22 0 0,0
19 KEUDE 80 23 3 15,0
20 KUALA BUGAK 79 18 3 11,1
NO Desa Target Sasaran Bumil Resti %
21 KUALA LEUGE 35 11 0 0,0
22 LEUGE 55 16 11 5,0
23 LHOK DALAM 54 18 4 12,2

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


24 LUBUK PEMPENG 62 19 1 5.2
2 MATANG GLEUM 18 17 4 17,6
26 MATANG PEULAWI 32 31 8 3,1
27 PASIR PUTIH 81 40 8 25,4
28 PAYA LIPAH 47 48 15 3,3
29 PUNTI 22 22 1 0,0
30 PAYA KALUI 8 5 1 2.5
PAYA MEULIGOE 83 17 3 17.6
32 SEUMATANG MUDA 3 9,5
ITAM 150 31
33 SEUNEUBOK ACEH 155 44 10 16,7
34 SEUNEUBOK 7 14,9
PEUSANGAN 185 44
35 SEUNEUBOK PIDIE 180 57 12 10,9
36 TANOH RATA 156 18 5 16,7
37 TUALANG 167 43 12 9,1
38 UTEUN DAMA 141 22 3 9,1
JUMLAH 2.869 982 210 9,6

PWS KIA bertujuan untuk memantau secara berkesinambungan


pelayanan kesehatan Ibu hamil, dari mulai ANC sampai persalinannya serta
kesehatan anaknya.Pemantauan yang dilakukan adalah Pemantauan K1, K4,
deteksi Resti oleh tenaga kesehatan/masyarakat, Kunjungan Neonatus,
Persalinan oleh tenaga kesehatan, dan persalinan yang ditolong dukun.

Semakin baiknya capaian K4 ini menggambarkan adanya jalinan kerja


samayang baik dalam melaksanakan pemantauan wilayah setempat antara
Puskesmas dengan Bidan Praktek Swasta (BPS) yang berpraktek di wilayah
kerja Puskesmas, sehingga kunjungan K4 terpantau dan terlaporkan dengan
lebih baik.

Diharapkan kedepan Puskesmas lebih meningkatkan kualitas forum


komunikasi BPS di Puskesmas, sehingga kualitas dan kuantitas pemantauan
dan pelaporan dari BPS ke Puskesmas akan semakin lebih baik dan lebih
maksimal.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


b. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Ibu hamil Resti adalah Ibu hamil yang mengalami resiko atau bahaya
yang lebih besar pada waktu hamil maupun bersalin, jika dibanding Ibu hamil
normal. Sasaran Ibu hamil Resti adalah 9,6 % dari jumlah Ibu hamil. Sasaran
Ibu hamil Resti tahun 2018 adalah 982 orang, Sementara temuan Ibu hamil
Restinya sebanyak 210 orang. Wilayah kerja Puskesmas yang terbanyak
temuan bumil restinya adalah desa Paya Lipah 15 orang, diikuti Seneubuk
Pidie sebanyak 12 orang.

Kedepan diharapkan, pembina wilayah lebih meningkatkan kerjasama


dengan kader supaya dapat sedini mungkin terdeteksi ibu hamil dengan resiko
tinggi di masyarakat, sehingga dapat dilakukan pelayanan yang cepat, tepat
dan aman.

Persalinan Nakes
JUMLAH
NO DESA SASARAN Bulin
PERSALINAN NAKES

1 ALU 2 PAYA GAJAH 18 18

2 ALUE NIBONG 30 30

3 ALUE RAMBONG 14 14

4 BALEE BUYA 15 15

5 BANDRONG 18 18

6 BANGKA RIMUNG 26 26

7 BEUSA MEURANOE 20 19

8 BLANG BALOK 18 16

9 BLANG BITRA 16 16

10 BUKET PALA 17 17

11 BLANG SIMPO 20 20

12 BLANG BATEE 23 23

13 COT MUDA ITAM 9 9

14 CEK MBON 18 18

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


15 COTKEH PSP 18 18

16 COT GEULUMPANG 15 15

17 DAMA TUTONG 25 24

18 KEUMUNING 16 16

19 KEUDE 10 10

20 KUALA BUGAK 13 12

21 KUALA LEUGE 27 27
22 LEUGE 29 28
23 LHOK DALAM 54 54
24 LUBUK PEMPENG 18 18
25 MATANG GLEUM 21 21
26 MATANG PEULAWI 23 23
27 PASIR PUTIH 38 38
28 PAYA LIPAH 36 31
29 PUNTI 14 11
30 PAYA KALUI 17 17
31 PAYA MEULIGOE 18 18
32 SEUMATANG MUDA ITAM 16 16
33 SEUNEUBOK ACEH 34 34
34 SEUNEUBOK PEUSANGAN 34 34
35 SEUNEUBOK PIDIE 40 40
36 TANOH RATA 7 7
37 TUALANG 23 23
38 UTEUN DAMA 12 12
JUMLAH 676 660

Ibu hamil yang melakukan persalinan dengan tenaga Kesehatan adalah


Angka ini sudah mencapai target. Cakupan Persalinan yang ditolong oleh
tenaga Kesehatan menunjukan trend peningkatan setiap tahunnya.

Ini menunjukan adanya peningkatan kerjasama antara Puskesmas dan


BPS dalam pelaksanaan PWS KIA. Meskipun demikian masih harus tetap
dilakukan pembinaan kepada pengelola program KIA Puskesmas, pembina
Wilayah dan BPS yang ada di Kota Peureulak.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


c. Cakupan Pelayanan Nifas dan Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Ibu Nifas

Ibu yang mendapatkan pelayanan kesehatan Nifas sebanyak 60 orang,


masih jauh dari target. Capaian ibu bersalin dengan tenaga kesehatan ini
sedikit menurun jika dibanding dengan tahun 2017.

d. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe

Untuk mencegah terjadinya Anemia pada Ibu hamil, dilakukan


pendistribusian tablet Fe pada Ibu hamil selama tiga bulan. Pada tahun 2018
dari 1,192 orang ibu hamil, yang mendapat sebanyak 732 orang atau 69,5%.

Gambar 15. Grafik Cakupan Bayi di di UPTD Puskesmas


Peureulak Tahun 2018

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
e. Persentase KB Aktif dan KB Baru

Pasangan usia subur adalah pasangan suami istri yang istrinya


berumur 15-49 tahun. Pada tahun 2018, Pasangan usia subur (PUS). Peserta
KB baru adalah PUS yang baru pertama kali menggunakan salah satu
alat/cara kontrasepsi, sementara KB aktif adalah Akseptor yang sedang
memakai kontrasepsi.

Jenis kontrasepsi ini bisa dikatagorikan atas 2, yaitu Metode


Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) terdiri dari IUD, MOP/MOW, Implan dan
non MKJP terdiri dari suntik, pil, kondom dan obat vagina. Kondisi tahun
2018 adalah Pasangan Usia Subur (PUS) berjumlah 65 orang. PUS yang
merupakan peserta KB aktif menurun dibanding tahun 2017.

f. Cakupan Kunjungan Neonatus

Jumlah bayi tahun 2018 adalah sebanyak 2.736 orang. Bayi yang
mendapatkan Pelayanan Kesehatan (KN lengkap) sebanyak 96 orang atau
95,6 %). Untuk kunjungan Neonatus 1 kali (KN lengkap) adalah kunjungan
Neonatal pertama pada 6-48 jam setelah lahir sesuai dengan standar dan
Kunjungan Neonatal 3 (KN3) adalah Pelayanan kunjungan Neonatal lengkap,
minimal 1 x usia 6-48 jam, 1 x pada 3-7 hari dan 1 x pada 8-28 hari sesuai
dengan standar berada pada wilayah kerja Puskesmas.

g. Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif

Bayi yang mendapat ASI Ekslusif adalah Bayi yang mendapat ASI saja
sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan mineral. Bayi yang berumur 0-6
bulan yang tercatat dalam register pencatatan pemberian ASI tahun 2018
adalah sebanyak 165 orang yang mendapat ASI Ekslusif meningkat jika
dibandingkan ditahun 2017 sebanyak 80 orang.

h. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi

Imunisasi rutin yang diberikan pada bayi adalah Hb<7 hari, BCG,
DPTHB3/DPT-HB-Hib3, Polio 4, Campak dan Imunisasi Lengkap. Cakupan
tahun 2018 sebanyak 1.115 orang (75%).

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


i. Cakupan Desa/ Kelurahan “Universal Child Immunization” (UCI)

Kelurahan UCI (Universal Child Immunization) adalah Desa atau


Kelurahandimana 80% dari jumlah Bayi yang ada diDesa /Kelurahan tersebut
sudah mendapat Imunisasi dasar lengkap pada kurun waktu tertentu. Target
UCI untuk tahun 2018 sebesar 97%.

j. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita

Pendistribusian Vitamin A dilakukan pada bulan Pebruari dan Agustus.


Vitamin A diberikan pada bayi usia 6-11 bulan dan anak balita 12-59 bulan.
dapat dilihat pada grafik berikut :

Gambar 20. Grafik Perbandingan Data Bayi yang Mendapat


Vitamin A di UPTD Puskesmas Peureulak Tahun 2018

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Cakupan pemberian Vitamin pada Bayi 6-11 bulan turun dari 91%di
tahun 2018 menjadi 75 %. Berbeda dengan pemberian Vitamin A pada anak
Balita, Cakupan ini meningkat di tahun 2018. Dapat dilihat pada grafik
berikut:

k. Balita ditimbang

Salah satu cara pemantauan Status Gizi Balita dan tingkat partisipasi
masyarakat terhadap Posyandu adalah dengan menggunakan indikator SKDN.
SKDN adalah data untuk memantau pertumbuhan Balita.

SKDN sendiri mempunyai singkatan S = jumlah Balita yang ada di


wilayah Posyandu, K = Jumlah Balita yang terdaftar dan mempunyai KMS, D =
Jumlah Balita yang datang ditimbang bulan ini dan N = Jumlah Balita yang
naik berat badannya. Dari 5.829 Balita yang di laporkan, Balita yang
melakukan penimbangan sebanyak 360 Balita atau tingkat partisipasi
masyarakat membawa Balitanya kePosyandu hanya 77% .

l. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Balita Gizi Buruk adalah kekurangan Energi dan Protein tingkat berat
akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menderita sakit yang
begitu lama. Keadaan ini dengan Status Gizi sangat kurus (BB/TB) dan atau
hasil pemeriksaan klinis menunjukan gejala Marasmus, Kwasiorkor atau
Marasmik Kwashiorkor.

Penanggulangan kasus Balita Gizi Buruk pada tahun 2018 dilakukan


dengan pemberian PMT yang pendanaanya melalui dana APBD Kota Aceh
Timur dan APBD Propinsi Aceh. PMT yang diberikan berupa pemberian Susu
Dancow, Biskuit MP-ASI dan Bubur Susu.

Dari jumlah kasus yang dibantu hampir semuanya mengalami kenaikan


berat badan yang cukup menggembirakan. Penanggulangan Balita Gizi Buruk
di Kota Peureulak yang memerlukan perawatan di Puskesmas Rawatan. Jika
memerlukan penanganan khusus karena penyakit penyerta dirujuk ke Rumah
Sakit dan selanjutnya dipulangkan untuk dilakukan rawat jalan.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Setelah pasien pulang ke rumah tetap dilakukan konsultasi Gizi dan
pemantauan oleh tenaga Gizi dan dokter Puskesmas masing-masing. Balita
Gizi Buruk yang rawat jalan adalah Balita dengan kondisi kurus atau kurus
sekali yang tidak mau dirawat inap.

Dalam penanggulanan kasus Balita Gizi buruk ini, banyak kendala yang
ditemui seperti Ibu Balita yang tidak mau merujuk anaknya ke Puskesmas
alasan ekonomi dan lainnya. Oleh sebab itu untuk masa yang akan datang
diharapkan partisipasi semua pihak untuk melakukan monitoring pasien gizi
buruk. dapat di lihat pada grafik dibawah ini :

m. Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Pelayanan kesehatan (penjaringan) siswa SD dan setingkat adalah


pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan
Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama
tenaga kesehatan terlatih (guru dan dokter kecil) di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.

Jumlah SD di Kota Peureulak tahun 2018 sebanyak 26 buah dan yang


mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 15.283 orang atau 93,2 %. Capaian
Program penjaringan kesehatan siswa kelas SD/MI tahun 2018 sedikit
meningkat.

Untuk Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah kegiatannya lebih banyak


bersifat Promotif dan Preventif. Pelayanan kesehatan gigi dilakukan di seluruh
SD/MI di Kota Peureulak. Pada tahun 2018 dari 26 SD/MI di Kota Peureulak
hanya 26 SD yang melakukan Sikat gigi massal tetapi seluruh SD/MI
mendapat pelayanan kesehatan gigi.

n. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila

Pada hakikatya menjadi tua merupakan proses alamiah yang akan


dialami oleh sesorang. Memasuki masa tua berarti mengalami kemunduran
baik dari segi psikis maupun fisik, oleh sebab itu perlu upaya kesehatan agar
para usia lanjut (Usila) ini dapat hidup sehat dan mandiri.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Progaram upaya kesehatan yang dilakukan antara lain penyuluhan
secara berkesimbungan, pemeriksaan kesehatan secara berkala dan
melakukan penjaringan Usila resiko tinggi. Usia lanjut adalah orang yang
berumur 60 tahun keatas, maka separuh lansia yang mendapat pelayanan
kesehatan adalah dari kelompok perempuan.

Kelompok lansia ini bisa memanfaatkan Posyandu Lansia untuk


pemeriksaan kesehatan, senam lansia secara berkala dan mendapat
penyuluhan kesehatan. Untuk meningkatkan cakupan pelayanan lansia ini
perlu kerjasama yang baik antara Puskesmas, tokoh masyarakat, kader
Posyandu dan lintas terkait. Disamping itu beberapa puskesmas sudah
melaksanakan program santun lansia.

o. Cakupan Pelayanan Rawat Inap Level 1 yang Harus Diberikan


Pelayanan Kesehatan di UPTD Puskesmas Peureulak

Puskesmas di Kecamatan Peureulak Tahun 2018 yang mempunyai


kemampuan Rawat Inap khusus, terdiri dari 1 Puskesmas yaitu Peureulak
Kota.

4.2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


a. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Sejak 1 Januari 2014 Pemerintah memberlakukan sistem Jaminan


Kesehatan Nasional (JKN) bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial.
JKN adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang
yang telah membayar iuran/ iurannya dibayar oleh Pemerintah.

Jaminan kesehatan merupakan bagian dari prioritas reformasi


pembangunan kesehatan. Adanya regulasi yang mengatur tentang
Penatalaksanaan JKN adalah UU No. 40/2004 tentang SJSN, UU No. 36/2009
tentang Kesehatan, UU No. 24/2011 tentang BPJS, PP No.101/2012 tentang
PBI dan Perpres No.12/2013 tentang Jaminan Kesehatan.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


c. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Kunjungan Gangguan
Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan

Kesehatan jiwa adalah Suatu bagian yang tidak terpisahkan dari


kesehatan atau bagian integral dan merupakan unsur utama dalam
menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh.

Kesehatan jiwa menurut UU No 23 tahun 1996 tentang kesehatan jiwa


sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual
dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan
secara selaras dengan keadaan orang lain.

Gangguan kesehatan jiwa bukan seperti penyakit lain yang bisa datang
secara tiba-tiba tetapi lebih kearah permasalahan yang terakumulasi dan
belum dapat diadaptasi atau terpecahkan. Dapat dilihat grafik dibawah ini :

Gambar 29. Grafik Pasien Jiwa di UPTD Puskesmas


Peureulak Tahun 2018

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
Tabel 14. Pasien Jiwa di UPTD. Puskesmas Peureulak Tahun 2018

NO Desa JUMLAH PASIEN

1 ALU 2 PAYA GAJAH 3


2 ALUE NIBONG 7
3 ALUE RAMBONG 2
4 BALEE BUYA 1
5 BANDRONG 5
6 BANGKA RIMUNG 2
7 BEUSA MEURANOE 1
8 BLANG BALOK 2
9 BLANG BITRA 3
10 BUKET PALA 1
11 BLANG SIMPO 2
12 BLANG BATEE 7
13 COT MUDA ITAM 2
14 CEK MBON 3
15 COTKEH PSP 4
16 COT GEULUMPANG 5
17 DAMA TUTONG 4

18 KEUMUNING 1
19 KEUDE 6
20 KUALA BUGAK 0
NO Desa Jumlah Pasien
21 KUALA LEUGE 5
22 LEUGE 6
23 LHOK DALAM 17
24 LUBUK PEMPENG 3
25 MATANG GLEUM 3
26 MATANG PEULAWI 3
27 PASIR PUTIH 7
28 PAYA LIPAH 4
29 PUNTI 6
30 PAYA KALUI 0
31 PAYA MEULIGOE 6
32 SEUMATANG MUDA ITAM 4

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


33 SEUNEUBOK ACEH 3
34 SEUNEUBOK PEUSANGAN 2
35 SEUNEUBOK PIDIE 7

36 TANOH RATA 4
37 TUALANG 12
38 UTEUN DAMA 1
JUMLAH 154

Dari grafik dan table kunjungan diatas dapat dilihat pasien yang
melakukan kunjungan gangguan jiwa terbanyak adalah lhok dalam 17 orang.
Kunjungan umum maupun kunjungan jiwa Puskesmas meningkat setiap
tahunnya.

Sementara itu kunjungan Rumah Sakit tidak bisa disimpulkan


jumlahnya karena masih ada Rumah Sakit yang belum memberikan data.

4.3. Prilaku Hidup Masyarakat Rumah Tangga Ber-PHBS

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah Upaya untuk


memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku.

Melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support)


dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk
membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam
tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam
rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.

PHBS di rumah tangga adalah Upaya untuk memberdayakan anggota


rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat sertaberperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat
(www.promosikesehatan.com).
4.4. Kesehatan Lingkungan
a. Rumah Sehat

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Untuk hidup sehat, kita harus memulai dengan lingkungan yang sehat.
Rumah sebagai tempat kita menghabiskan waktu setiap hari memegang
peranan penting dalam menciptakan suasana yang sehat dan
mempertahankan badan kita tetap fit dan bugar.

Rumah yang sehat adalah yang memenuhi standar kesehatan, seperti


sirkulasi udara yang lancar, kualitas air yang memadai, Penerangan yang
cukup dan Sanitasi yang benar.

Dengan kata lain, kegiatan Pemeriksaan Rumah merupakan kegiatan


berkelanjutan. Akan tetapi karena adanya perbedaan pemahaman sanitarian
Puskesmas menyebabkan tingginya persentase rumah yang dibina memenuhi
syarat sehingga data tersebut tidak bisa ditampilkan.

b. Penduduk yang memiliki Akses Air Minum yang Layak

Air adalah Salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Tanpa air
berbagai proses kehidupan mustahil dapat berlangsung. Meskipun air
termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaiki (Renewable Resource),
namun kenyataan menunjukkan bahwa ketersediaan air tanah tidak pernah
bisa bertambah, bahkan cenderung terus stabil baik dan segi kuantitas
maupun kua1itasnya, bisa dilihat pada grafik di bawah ini :

Gambar 30. Grafik Akses Air Minum di UPTD


Puskesmas Peureulak Tahun 2018

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


c. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak

Sanitasi dasar adalah syarat kesehatan lingkungan minimal yang harus


dipunyai oleh setiap keluarga untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Ruang
lingkup sanitasi dasar yakni sarana penyediaan air bersih, sarana jamban
keluarga, sarana pembuangan sampah, dan sarana pembuangan air limbah.
Dapat di lihat pada grafik di bawah ini :

Gambar 31. Grafik kepemilikan Jamban di UPTD Puskesmas

Peureulak Tahun 2018

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


d. Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Desa melaksanakan STBM adalah Desa yang sudah melakukan


pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim kerja masyarakat/ natural leader,
dan telah mempunyai rencana tindak lanjut untuk menuju Sanitasi Total,
sedangkan Desa STBM adalah Desa yang telah mencapai 100% penduduk
melaksanakan 5 pilar STBM.

Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) adalah Desa yang
penduduknya 100% mengakses jamban sehat. Pada tahun 2018, Desa yang
sudah melaksanakan STBM sebanyak 42%.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam


penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

5.1. Sarana Kesehatan


a. Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas


Merupakan salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan
dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib
(basic six) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuikan dengan
kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasiserta kebijakan
pemerintah daerah setempat.

Puskesmas memiliki fungsi sebagai :


1) Pusat pembangunan berwawasan kesehatan;
2) Pusat pemberdayaan masyarakat;
3) Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer; dan
4) Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.

Untuk kecamatan peureulak dikatagorikan Puskesmas Rawatan khusus


yang mantap berjumlah 1 buah. Puskesmas didukung oleh sarana pelayanan
kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berjumlah 7 buah,
poskesdes 13. dapat dilihat pada petadi bawah ini :

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Gambar 5.1.1 Sebaran Sarana Pelayanan Kesehatan di UPTD
Puskesmas Peureulak Tahun 2018

Dari peta terlihat bahwa sebaran Puskesmas yang belum merata di Kota
Peureulak dengan cakupan wilayah 38 desa.

b. Puskesmas dengan Kemampuan Gawat Darurat Level 1


Puskesmas di Kota Peureulak Tahun 2018 berjumlah 1 buah. Semuanya
mempunyai kemampuan Gawat Darurat dan Bersalin Khusus.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


c. Posyandu

Posyandu merupakan kependekan dari Pos Pelayanan Terpadu atau


Posyandu. Kegiatan di Posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan
partispasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat,
oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh kader-kader
kesehatan yang telah mendapat Pendidikan dan Pelatihan dari Puskesmas
mengenai pelayanan kesehatan dasar.

Posyandu ini terbagi atas 4 strata, yaitu :


1. Posyandu Pratama
2. Posyandu Madya
3. Posyandu Purnama
4. Posyandu Mandiri.
Kota Peureulak mempunyai Posyandu sebanyak 47 buah. Berdasarkan
stratanya.

d. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM).

Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan


menerapkan berbagai pendekatan, termasuk di dalamnya dengan melibatkan
potensi masyarakat. Hal ini sejalan dengan konsep pemberdayaan
pengembangan masyarakat.

Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat


yang dibentuk di kelurahan dalam rangka mendekatkan penyediaan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat kelurahan, dengan kata lain
salah satu wujud upaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.

Kegiatan utama poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini


(surveylans perilaku berisiko, lingkungan dan masalah kesehatan lainnya),
penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap
bencana serta pelayanan kesehatan. Pelayanan yang diberikan poskesdes juga
mencakup tempat pertolongan persalinan dan pelayanan KIA.

Poskesdes merupakan salah satu indikator sebuah kelurahan disebut


Kelurahan Siaga. Pada tahun 2010 Poskesdes berjumlah 6 buah dan

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


bertambah 1 buah sampai tahun 2015, sehingga Poskesdes di Kota peureulak
berjumlah 7 buah. Tahun 2018 tidak ada penambahan Poskesdes.

5.2. Tenaga Kesehatan


a. Jumlah dan rasio Tenaga Medis di sarana kesehatan

Tenaga Medis terdiri dari dokter Spesialis, dokter umum dan dokter gigi.
Sarana kesehatan terdiri dari Puskesmas. Puskesmas Rawat Inap di Kota
Peureulak berjumlah 1 buah. Di Puskesmas tidak ada dokter Spesialis, untuk
dokter umum berjumlah 5 orang dan dokter gigi 2 orang. Jumlah dokter di
masing masing Puskesmas tidak sama, tergantung jumlah penduduk,
kunjungan dan jenis Puskesmas (rawatan/non rawatan). Secara umum
masing masing Puskesmas mempunyai dokter dan dokter gigi minimal 2
orang.

DATA SUMBER DAYA UPT PUSKESMAS


PEUREULAK
KABUPATEN ACEH TIMUR

NO Jenis Tenaga Pendidikan PNS Honor/Bakti PTT Jlh

1 Magister Kesehatan S2 4 0 0 4
2 Dokter Umum S1 3 0 0 3
3 Dokter Gigi S1 1 0 0 1
4 perawat S1 7 6 0 13

5 Tenaga Kesehan Masyarakat S1 4 1 0 5

6 Sarjana Ekonomi S1 4 1 0 5
7 Tenaga ke Farmasian S1 1 0 1 2
8 Diploma IV Kebidanan D4 2 2 0 4
9 DIII Keperawatan D3 7 31 0 38
10 DIII Kebidanan D3 43 44 1 88
11 Analis Kesehatan D3 0 1 1 2
12 Tenaga Gizi D3 1 0 0 1
13 Rekam Medik D3 1 0 0 1
14 Perawat gigi D3 1 0 0 1
Tenaga Administrasi/ non
15 SMA 16 6 0 22
Medis
16 Perawat Kesehatan SPK 7 0 0 7

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


99 92 3 193

5.3. Pembiayaan Kesehatan


a. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD di di UPTD
Puskesmas Peureulak Tahun 2018

Panduan Sumber
Puskesmas Kabupaten
Buku Kerja Dana Thn
Ka. PKM 2018 Peureulak ACEH TIMUR
Sumber
No Kegiatan Sasaran Pengelola Ket
Dana
Jumlah
Upaya Kesehatan
Zahlul Fasya
Prioritas
1 BOK
Upaya Kesehatan
Zahlul Fasya
Lainnya
Jasa Medis Zailiana
2 JKN Kegiatan Luar gedung Zailiana
Operasional PKM Zailiana

5 APBD

6 Dst

a. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD di di UPTD

Puskesmas Peureulak Tahun 2018

Pembiayaan Kesehatan Kota Peureulak bersumber dari APBD Kota Aceh


Timur, APBD Propinsi, APBN dan Hibah Luar Negeri. Angka ini masih rendah
bila mengacupada amanat UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan yang
menyatakan bahwa 10% APBD Kab/Kota di luar gaji merupakan anggaran
kesehatan.
BAB VI
KESIMPULAN

6.1. Situasi Derajat Kesehatan.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Secara umum Pembangunan Kesehatan telah menunjukkan suatu
keberhasilan dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, walaupun
masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang mempengaruhi
pelaksanaan pembangunan kesehatan.

Salah satu Indikator yang digunakan untuk menentukan derajat


kesehatan adalah angka kematian. Banyak upaya telah dilakukan agar kasus
kematian bayi, Balita, ibu dan kematian kasar bisa ditekan.untuk itu di
harapkan promkes dan deteksi dini pada ibu hamil lebih di tingkatkan lagi
sehingga jika ada ibu hamil resiko tinggi dapat dilakukan penanganan yang
tepat.

6.2. Situasi Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan Dasar

PWS KIA bertujuan untuk memantau secara berkesinambungan


pelayanan kesehatan ibu hamil, dari mulai ANC sampai persalinannya serta
kesehatan anaknya. Pemantauan yang dilakukan adalah pemantauan K1, K4,
Deteksi resti oleh tenaga kesehatan/masyarakat, Kunjungan Neonatus,
Persalinan oleh tenaga kesehatan, dan persalinan yang ditolong Dukun.

Pencapaian K1, K4, Kunjungan Neonatus (KN), danPersalinan yang


ditolong oleh tenaga kesehatan (PN) sudah mencapai target, dan mengalami
trend peningkatan.

6.3. Situasi Sumber Daya Kesehatan Sarana Kesehatan

Kota Peureulak sampai Tahun 2018 mempunyai Pustu sebanyak 6


buahdan 2 Polindes. Untuk lebih mendekatkan lagi Puskesmas dengan
masyarakat terdapat 10 buah Pokesdes.

Untuk ketersediaan Obat baik di Puskesmas maupun dijaringannya


dipenuhi melalui pengadaan obat dengan dana bersumber dari E-Katalog dan
Dana DAK. Obat yang tersedia di Puskesmas dan jaringannnya adalah obat
obatan untuk pelayanan kesehatan dasar. Secara umum kebutuhan obat di
Puskesmas sudah terpenuhi, hanya beberapa jenis yang tingkat
ketersediaanya dibawah 100%.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas Kota Peureulak berjumlah


193. Tenaga kesehatan ini tersebar di berbagai unit kerja, yaitu Puskesmas
termasuk Pustu & Polindes. Berdasarkan kebutuhan tenaga Medis untuk
pelayanan kesehatan ini perlu penambahan untuk tenaga Medis, Perawat,
Labor,Rekam medis, Administrasi,dan Bidan masih dibutuhkan terutama pada
Puskemas Rawatan.

Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan Kesehatan Tahun 2018 bersumber dari APBD Kota Aceh


Timur, APBD Propinsi, APBN berupa Bantuan Operasional Kesehatan (BOK),
dan Bantuan Luar Negeri (BLN). Anggaran untuk Kesehatan Tahun 2018
adalah 100%, dari total anggaran JKN, masih jauh dari amanat UU No. 36
Tahun 2009 yang menyatakan bahwa Anggaran untuk Kesehatan 40% dari
total JKN.

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


Tabel 6.3.2 Data Mitra Kerja di UPTD Puskesmas Peureulak
Tahun 2018

PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72


PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72
PROFIL UPTD. PUSKESMAS PEUREULAK 2018 Page 72

Anda mungkin juga menyukai