DOSEN PENGAMPU :
ISTIQAMAH
PENYUSUN :
M. YASIER ARUNA
YUNI APRILIA NATASYA
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul Sistematika Penulisan Karya
Ilmiah (Tesis) ini adalah sebagai pemenuhan tugas kuliah demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut
mendukung terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga
dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.
Hormat Kami,
Penyusun
DAFTAR ISI :
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Sistematika, dan Karya Ilmiah
B. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
C. Bagian – Bagian Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah
D. Standar Teknik Penulisan
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah adalah supaya ide atau gagasan penulis
tersebut dapat dipelajari dan didukung atau ditolak oleh pembaca. Untuk itu, dalam
penulisan karya tulis ilmiah harus memperhatikan langkah-langkah menulis karya
tulis ilmiah, agar memenuhi sistematika yang sudah dibakukan. Apabila sebuah karya
tulis ilmiah sesuai dengan sistematikanya, maka karya ilmiah tersebut dapat mudah
dibaca dan dipelajari oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
Jenis karya ilmiah bermacam-macam yaitu: makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, dan
disertasi. Karya ilmiah dalam bentuk makalah ini membahas tentang sistematika
karya ilmiah (tesis).
Untuk mengakhiri suatu program studi tertentu, baik program Strata-1 (S1), Strata-2
(S2) maupun Strata-3 (S3), mahasiswa diwajibkan melakukan penelitian yang
hasilnya dapat dilaporkan dalam bentuk skripsi untuk S1, tesis untuk S2, dan disertasi
untuk S3.
Berdasarkan hal tersebut, sangat penting mengikuti langkah-langkah menulis sebuah
tesis atau karya ilmiah lainnya, agar dapat menerapkan metode yang benar dalam
menyusun sebuah karya tulis ilmiah secara sistematis.
TUJUAN PENULISAN
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berusaha memaparkan suatu pembahasan
secara ilmiah yang dilakukan oleh peneliti atau penulis, karya ilmiah juga merupakan
karya yang dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Sistematis yaitu
teratur, runtun, berjenjang, berkesinambungan, dan terorganisasi. Jadi, sistematika
karya ilmiah berarti, cara menyusun atau membuat karya ilmiah dengan aturan aturan
yang secara sistematis atauberaturan.
Karya ilmiah disusun atas tiga bagian utama, yakni bagian pendahuluan (awal),
bagian inti (tengah), dan bagian penutup (akhir).
a. Halaman sampul
b. Halaman pengesahan
c. Prakata (kata pengantar)
d. Abstrak
e. Lembar pernyataan
f. Daftar isi
g. Daftar lambang atau tanda
h. Daftar tabel
i. Daftar bagan
a) Halaman sampul
Halaman sampul biasanya memuat judul karya ilmiah, keperluan penyusun, logo,
nama penyusun, nama lembaga pendidikan tinggi (nama jurusan, fakultas, dan
universitas), nama tempat lembaga pendidikan tinggi, dan tahun penyusunan. Pada
bagian ini, digunakan model penyusunan simetris trapezium terbalik.
Contoh :
Oleh :
Rohiman (8012018300271)
Ely Dwiyani (8012018300249)
Bagian ini tidak semua perguruan tinggi mengharuskan. Akan tetapi, beberapa
universitas lazim menggunakan halaman pengesahan meskipun dengan penggunaan
istilah yang beragam. Halaman ini disediakan untuk mencantumkan nama-nama
dosen yang membimbing, nama ketua jurusan, nama dekan yang bertanggung jawab
atas kebenaran karya ilmiah.
Contoh :
DISETUJUI OLEH
Pembimbing I Tanggal
Dr. Darsita S, M.Hum
Pembimbing II (jika ada) Tanggal
………………………………………………..
Penulis harus dapat menunjukan kerendahan hati bahwa betapapun karya tulis yang
disusun hasil jerih payahnya, tetapi penulis jugaharus sadar bahwa terdapat pihak-
pihak lain yang layak untuk diberi terima kasih.Kata pengantar dalam karya ilmiah,
misalnya, skripsi berisikan hal-hai berikut:
b. Judul karangan
c. Tujuan penulisan
d) Abstrak
Sering juga disebut dengan intisari, yang memuat ringkasan isi karya ilmiah.
Panjang abstrak maksimal 1 halaman, beberapa hal yang dimuat dalam abstrak adalah
perihal penelitian tersebut mengenai apa, bagaimana metodenya, dan apa atau
bagaimana hasilnya. Abstrak mencerminkan seluruh isi karangan dengan
mengungkapkan berikut :
a. Judul karangan,
b. Metode penelitian,
c. Sumber data,
d. Kerangka teori,
e) Lembar pernyataan
Lembar ini memuat pernyataan penulis bahwa karya tulis yang diajukan ini belum
pernah diajukan oleh penulis lain untuk tujuan apapun. Bagian bawah pernyataan ini
diberi nama dan tanda tangan penulis.
f) Daftar isi
Bagian ini memuat nama halaman bagian depan, judul bab, subbab, dan letak
halaman bagian-bagian tersebut dimuat. Untuk bagian depan diberi nomor halaman
dengan angka romawi kecil (misalnya I,ii,iii,iv, dst). Bagian selanjutnya diberi nomor
angka (1,2,3,4, dst). Halaman yang dituliskan pada bagian daftar isi harus sama
dengan nomor yang terdapat pada uraian.
Halaman ini memuat seluruh lambing atau tanda yang digunakan untuk
menguraikan atau menyajikan data penelitian.
h) Daftar tabel
i) Daftar bagan
Sama halnya dengan daftar tabel, daftar bagan memuat nama/judul bagan yang
terdapat dalam tulisan tersebut.
Bagian tengah sering disebut juga sebagai bagian inti, karena pada bagian ini
disajikan berbagai analisis berdasarkan data guna mendapatkan simpulan akhir.
Bagian isi ini dibagi menjadi lima bagian:
Pada bagian ini, diuraikan (a) masalah yang akan diteliti, (b) contoh masalah, (c)
penjetasan tentangdipilihnya masalah ini bagi penulis atau pun bagi orang lain, clan
(d) argumentasi yang logis antara data (realitas) dan teori (harapan).
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
penelitian ini (harus sejalan dengan rumusan masalah atau identifikasi masalah).
d. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian merupakan penegasan tentang manfaat yang akan dicapai baik
secara teoritis (menambah, mengoreksi, ataupun memperluas teori yang telah ada)
maupun secara praktis (manfaat kemaslahatan teori tersebut dalam praktek kehidupan
sehari-hari).
e. Asumsi penelitian
Bagian ini memuat anggapan-anggapan dasar mengenai hal yang dijadikan pijakan
berfiqir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Asumsi dapat bersifat
substansif (permasalahan penelitian), dan metodologis (berkenaan dengan metodelogi
penelitian).
Kajian pustaka terdiri atas dua bagian, yakni tinjauan pustaka dan landasan teori.
Pada bagian tinjauan pustaka disajikan berbagai kepustakaan yang relevan atau telah
membahas topic bersangkutan, sejauh mana pembahasannya, dan aspek-aspek apa
saja yang belum dibicarakan ataupun belum tuntas pembicaraannya. Sementara pada
bagian landasan teori memuat teori-teori yang digunakan untuk mendetekati
permasalahan yang akan dibicarakan dalam karya ilmiah tersebut.
A. Kajian Teoretis
Pemaparan beberapa teori ilmiah dan temuan-temuan lain yang dianggap
perlu dan relevan dengan pokok masalah. Setiap teori yang dikutip harus disertai
penjelasan dan komentar penulis tentang kaitan teori tersebut dangan masalah.
Sedangkan pada akhir dari semua teori-teori yang dikutip, penulis harus
memunculkan sebuah kesimpulan terkait dengan permasalahan.
B. Kerangka Berpikir
Argumentasi penulis yang didasari pada teori-teori ilmiah yang telah
dikemukakan dimuka. Peneliti harus menjelaskan suatu alur kerja atau saling
keterkaitan antar indikator dengan permasalahan yang dibahas. Peneliti dapat untuk
mengungkapkannya dapat menggunakan bantuan skema atau bagan penjelasan.
3) Bab III Pembahasan
A. Deskripsi Kasus
Mengidentifikasi kasus-kasus yang terdapat pada perusahaan (sesuai dengan
kekhususan bidang ilmu penulis). Kasus yang diidentiftkasi dimulai dengan kasus
sederhana sampai pada kasus kompleks dan rumit sesuai dengan urgensi fenomena
yang diangkat pada perumusan masalah. Kasus yang diangkat merupakan kasus yang
ditemukan di perusahaan dan penulis terlebih dahulu melakukan konfirmasi dengan
pihak perusahaan (guna menjamin kesahihan kasus). Kasus-kasus yang bersifat
rahasia tidak disarankan untuk dibahas oleh penulis. Kasus yang diangkat dapat
berupa point-point uraian penjelasan atau berupa tabel, diagram dan sebagainya.
B. Analisis Kasus
Penulis melakukan pengkajian terhadap kasus yang dipilih sesuai urgensi
permasalahan dan berusaha mengkaitkan dengan konsep teori dan temuan-temuan
lain yang dianggap perlu. Untuk mendapatkan solusi/pemecahan terhadap kasus yang
dibahas, penulis dapat juga menggunakan model-model analisis seperti analisis
SWOT, EOQ dan sebagainya sesuai kebutuhan.
Pada bab ini memuat segala prosedur yang ditempuh oleh penulis dalam mencari
jawaban atas masalah-masalah yang dirumuskan dalam penelitian.
1. Tempat dan waktu :
2. Metode :
a. Sebutkan nama metode yang digunakan (misalnya: metode deskriptif analisis).
b. Teknik pengumpulan data (misalnya: wawancara, observasi, menggunakan
kuesioner).
c. Teknik Analisis Data (misalnya: memakai rumus statistik, rumus keuangan, atau
model analisis lain seperti SWOT, EOQ, EVA, ABC).
Bagian ini memuat bab-bab yang memaparkan hasil penelitian. Bagian ini biasanya
terdiri atas beberapa bab yang memuat hasil bahasan permasalahan yang menjadi
lingkup pembicaraan.
1. Jabaran varibel penelitian : berisi tentang penjabaran dari variabel data yang
diteliti. Biasanya dapat berbentuk tabel atau grafik.
2. Hasil penelitian : bagian ini penulis mengungkapkan hasil penelitian yang
telah diteliti. Hasil penelitiannya bisa dibuat dalam bentuk penjabaran atau penjelasan
dari variabel data yang telah dibuat ataupun dilampirkan. Hasil penelitian ini tentunya
didasarkan pada teori yang ada pada bagian pembahasan teori dan kerangka
pemikiran dari para ahli.
5) Bab V Penutup
1. Kesimpulan: berisi ringkasan secara garis besar dari hasil penelitian yang
diteliti.
2. Saran: berisi masukan atau pendapat dari hasil penulisan karya ilmiah demi
kesempurnaan suatu penulisan.
Pada bagian akhir / penutup juga memuat beberapa hal, yakni a) daftar pustaka, b)
lampiran, dan c) indeks.
a) Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua karya yang digunakan sebagai sumber acuan dalam
karya ilmiah yang bersangkutan. Karya-karya tersebut dapat berupa buku, makalah,
jurnal dan sebagainya. Istilah daftar pustaka sering disebut juga bibliografi,
kepustakaan, ataupun referensi.
b) Lampiran
Lampiran berisikan hal-hal yang mendukung penulisan karangan ilmiah. Isi lampiran
bergantung kepada kebutuhan penulisan, misalnya :
a. Acuan wawancara
b. Angket
d. Data penelitian.
c) Indeks
Indeks memuat informasi mengenai orang, wilayah, dan berbagai hal penting
yang ada dalam karya ilmiah itu, dan pada halaman berapa saja hal-hal tersebut
dibicarakan atau disebutkan. Halaman memuat diurutkan dari halaman kecil ke besar,
dan disusun secara alfabetis dan ditunjukan halaman tertentu.
Contoh :
Contoh
Berikut adalah contoh karya ilmiah yang dikutip dari buku Bahasa Indonesia 3 : Untuk
SMK/MAK Semua Program Keahlian Kelas XII/Mokhamad Irman dkk, Jakarta, Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Laporan Penelitian
Magang sebagai Jembatan Mobilitas Sosial dari Petani menjadi Perajin
I. Pendahuluan
Perajin sering dipandang memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada petani. Hal ini
disebabkan adanya anggapan bahwa seorang perajin biasanya bekerja di dalam rumah,
terlindung dari terik sinar matahari sehingga suasananya tampak nyaman. Sebaliknya, petani
harus bekerja di sawah, di bawah sengatan sinar matahari dan kadang harus bergumul
dengan kotoran-kotoran yang berbau tidak sedap. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika
sebagian masyarakat pedesaan masih menganggap bahwa pekerjaan perajin lebih
berprestise daripada petani meskipun hanya menjadi perajin industri kecil dengan skala
usaha yang masih terbatas.
Lapangan pekerjaan di sektor industri kecil yang makin terbuka menyebabkan terjadinya
mobilitas sosial dari petani menjadi perajin. Meskipun sebenarnya mereka belum memiliki
keahlian yang memadai terlebih lagi tingkat pendidikan mereka sebagian besar (73%) masih
berpendidikan SD ke bawah. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa produktivitas kerja
dan hasil yang mereka peroleh masih rendah.
Berkaitan dengan hal di atas, perlu diadakan penelitian yang saksama mengenai mobilitas
sosial dan petani menjadi perajin. Dalam laporan ini, objek penelitiannya adalah masyarakat
pedesaan di sekitar Surakarta, Jawa Tengah.
Media massa baik berupa media elektronik maupun cetak telah membawa pengaruh yang
besar terhadap pola pikir masyarakat pedesaan. Selama ini, media massa selalu
mengangkat kesuksesan-kesuksesan seorang perajin. Dengan demikian, lambat laun opini
publik tersebut akhirnya mendorong keinginan petani untuk menjadi perajin.
Keluarga, kerabat dekat, dan komunitas yang melatari kehidupan petani sering memberikan
saran dan harapan yang besar untuk menjadi perajin. Mereka selalu memandang orang-
orang yang telah sukses berkat usaha menjadi seorang perajin industri kecil meskipun
mereka masih berstatus magang atau buruh kontrak.
Perekonomian negara kita yang terbawa arus globalisasi dan kepentingan neoliberalisme
(para pemilik modal) telah mendorong lajunya industrialisasi. Oleh karena itu, tidak
mengherankan bahwa investasi yang mereka tanamkan lebih mengarah pada sektor industri.
Rendahnya tingkat pendidikan mereka dan keahlian yang belum memadai membuat mereka
tidak memiliki sistem kontrol diri yang kuat. Konsep diri yang lemah ini menyebabkan mereka
mudah terbawa arus zaman.
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang
menyebabkan para petani melakukan mobilitas sosial menjadi perajin. Jika tidak ada suatu
program penyadaran baik ari pemerintah maupun masyarakat setempat, dapat dipastikan
hasil produksi pertanian akan makin berkurang sehingga negara pun akan mengimpor beras
dari luar negeri.
Akhirnya, diharapkan penelitian ini mampu memberikan penyadaran pada masyarakat dan
dapat menjadi masukan untuk pihak-pihak yang berwenang memberikan kebijakan. Pihak-
pihak tersebut misalnya para dewan legislatif dan eksekutif supaya memberikan arahan dan
rencana pembangunan yang lebih berpihak pada sektor pertanian, terutama masyarakat
miskin pedesaan.
D. Contoh Standart Teknik Penulisan
2. Penomoran Halaman
Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil
(i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul
dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.
Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab
pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab
di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.
Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan
merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.
3. Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel
Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik
di sebelah atas tengah dari tabel.
Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti
gambar pertama yang ada di bab III.
5. Format Pengetikan
Menggunakan kertas ukuran A4.
- Margin Atas : 3 cm Bawah : 3 cm Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm
Jarak spasi : 1,5 (khusus ABSTRAKSI hanya 1 spasi)
Jenis huruf (Font) : Times New Roman.
Ukuran / variasi huruf : Judul Bab 14 / Tebal + Huruf Besar Isi 12 / Normal
Subbab 12 / Tebal
KESIMPULAN
Karya ilmiah adalah tulisan ilmiah seseorang berdasarkan studi kepustakaan,
kumpulan pengalaman, penelitian dan pengetahuan. Karya ilmiah secara garis besar
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu disusun berdasarkan hasil penelitian
kuantitatif dan berdasarkan hasil penelitian kualitatif. Tujuannya adalah agar gagasan
penulis itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca. Karena itu
karya ilmiah harus memenuhi sistematika yang sudah dibakukan supaya tidak sulit
dalam mempelajarinya. Sistematika karya ilmiah adalah urutan dalam meletakkan
bagian-bagian karya ilmiah, bagian mana yang harus didahulukan dan bagian mana
yang harus dikemudiankan.
SARAN
Setelah kita memahami bagaimana penulisan karya tulis ilmiah itu, apa saja jenis
karya ilmiah, dan bagaimana prosedur pembuatannya. Maka penulis mengharapkan
agar kita semua mampu memahami dan mampu untuk menulis sebuah karya ilmiah
bahkan lebih tanpa merasa bingung mengenai bagaimana cara atau langkah awal
penulisannya. Dan juga penulis mengharapkan semoga makalah ini bisa menjadi
pedoman penulisan dan penyusunan tesis ataupun karya tulis ilmiah lainnya, serta
menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Strata-2 (S2) maupun pembaca
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
http://www.dunianaeta.com/2012/09/sistematika-penyusunan-karya-ilmiah.html
http://www.peribahasaindonesia.com/pengertian-dan-sistematika-karya-tulis-
ilmiah/#ixzz2Wjy0Q8ih
http://azzamkasep.blogspot.com/2013/01/sistematika-pembuatan-karya-ilmiah.htm