Anda di halaman 1dari 21

MATERI

SISTEM PERSAMAAN DAN TIDAK PERSAMAAN LINIER

DOSEN PENGAMPU:
WINDA AGUSTINA, M.Pd

Oleh :
Ajeng Ayu Ningrum 3061823006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
BANJARMASIN
2019

1
Persamaan linear

Persamaan linear merupakan suatu persamaan di mana pangkat variabelnya yaitu satu.

Adapun bentuk umum dari persamaan linear, seperti:

ax + b = c, a ≠ 0, a,b,c E R

Dari uraian cerita di atas, untuk meencari nilainya, maka kita perlu membuat “pembelian
martabak telur” tadi menjadi sebuah persamaan linear.

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menganggap jumlah martabak telur sama
dengan “x”. Sebab dalam cerita di atas, Gilang harus menghabiskan uang 40 ribu untuk
membeli “jumlah martabak telur yang belum diketahui”. Dengan harga satu bungkus
martabak telur seharga 8 ribu, sehingga, kita buat kalimat matematikanya menjadi:

8000x = 40000

Jika sudah begini jadi gampang deh. Kemudian:

x = 40000/8000

x = 5 bungkus

Itu tadi merupakan salah satu contoh paling sederhana dari persamaan linear. Sudah tau kan
apa itu persamaan linear?

Seperti yang telah disebutkan di atas, persamaan linear merupakan persamaan yang
mengandung variabel berpangkat satu. Persamaan ini disebut juga sebagai persamaan
berderajat satu atau persamaan linear satu variabel.

Dengan bentuk umumnya yaitu: ax + b = c, a ≠ 0, a, b, c, E R

Adapun sifat dari persamaan linear, antara lain:

Sifat Persamaan Linear

1. Suatu persamaan tidak berubah nilainya apabila ditambah atau dikurang dengan
bilangan yang sama.
2. Suatu persamaan tidak berubah nilainya apabila kedua ruas dikalikan atau
dibagi dengan bilangan yang sama.

Paham kan maksud dari sifat persamaan linear di atas?

Untuk memudahkan pemahaman kalian, coba kita pakai contoh dari persamaan martabak
telur tadi ya.

8000x = 40000

Persamaan tersebut, tidak akan berubah jika kita ganti menjadi, sebagai contoh:

2
i) 8000x + 2000 = 40000 + 2000

ii) 8000x – 2000 = 40000 – 2000

Dalam persamaan linear, penjumlahan dan juga pengurangan angka di kedua ruas tidak akan
mempengaruhi atau mengubah persamaan itu sendiri.

Yang berarti, persamaan martabak telur awal Gilang bernilai sama dengan persamaan i
serta persamaan ii.

Hal tersebut juga berlaku jika nantinya kita ganti menjadi, sebagai contoh;

a) 8000x X 5 = 40000 X 5

b) 8000x : 5 = 40000 : 5

Persamaan awal dari martabak telur Rogu pun sejatinya sama dengan persamaan a dan juga
b. Inilah yang dimaksud sebagai sifat-sifat persamaan linear.

Sama halnya dengan para pemuda lainnya, sebelum Gilang membeli martabak telur
langganannya, Gilang kemudian berkeliling sebentar.

Atau istilah kerennya sih kita sebut dengan ngabuburit.

Di tengah perjalanannya, Gilang menjumpai sebuah papan rambu lalu lintas yang baru di
dekat rumahnya. Bentuk dari papan rambu tersebut ialah seperti berikut ini:

Salah. Tanda itu bukan berarti penjual martabak telurnya pindah 30 km ke depan.

Namun, kecepatan berkendara di sana memiliki batas maksimal 30km/jam.

Gilang kemudian berpikir dalam hati, “Perasaan rambu ini kemaren nggak ada, deh.”

3
Ya, sebab belakang waktu ini memang banyak pengendara yang suka kebut-kebutan di
daerah rumah Gilang.

Gilang juga sebenarnya sebal mengenai hal itu. Kebut-kebutan, motornya


dimodifikasi, knalpotnya diganti jadi bersuara kencang. Beuh, suara kita, kan,
jadi nggak kedengaran.

Niat untuk memesan“Bang, martabak telur 5 bungkus!” malah Abangnya mendengar Ging
berkata, “Bebek belur bolu kukus!”

Di tengah pikirannya, Gilang teringat dengan pelajaran matematikanya di sekolah. Apabila


ditulis dalam persamaan matematika dengan mengandaikan “kecepatan berkendara sebagai =
x”, maka rambu tadi artinya: x < 30km/jam.

Tanpa sadar, hal tersebut termasuk ke dalam pertidaksamaan.

Pertidaksamaan Linear

Taukah kamu apa itu pertidak samaan linear? Pertidaksamaan merupakan suatu kalimat
terbuka yang memakai tanda <, >, <, >.

Seperti persamaan linear, dalam pertidaksamaan linear juga memiliki beberapa sifat,
diantaranya yaitu:

Sifat Pertidaksamaan Linear

1. Suatu pertidaksamaan tidak akan berubah nilainya apabila ditambahkan atau


dikurangkan dengan bilangan yang sama.
2. Suatu pertidaksamaan tidak akan berubah nilainya apabila kedua ruasnya dikalikan
atau dibagi dengan bilangan yang sama.

Jika kalian perhatikan baik-baik, sifat-sifat pertidaksamaan ini sama dengan yang ada pada
sifat persamaan linear.

Lantas, apa yang menjadi perbedaan persamaan linear dengan pertidaksamaan linear?

Selain pada pemakaian “tanda, perbedaannya juga terdapat pada waktu saat pengali ataupun
pembagian bilangan yang negatif”.

Dalam persamaan linear, jika kedua ruas kita kali atau bagi ke dalam bilangan negatif, maka
“tanda”-nya akan tetap sama dengan (=).

Hal tersebut berbeda halnya dengan yang ada pada pertidaksamaan linear.

Dalam pertidaksamaan linear, jika terdapat kasus di mana kedua ruas dikali atau bagi
dengan bilangan negatif (-), maka tanda yang sebelumnya akan berubah menjadi tanda
sebaliknya.

Sebagai contoh:

4
-3x + 2 < 20

= -3x < 18

= 3x > -18 (perhatikan pada bagian ini. Tanda < berubah menjadi > pada waktu kedua ruas
dikali dengan negatif (-))

= x > -6

Sifat Pertidaksamaan Linear

Atau sifat dari pertidaksamaan linear ini juga bisa pahami dengan beberapa uraian di
bawah ini:

 Suatu pertidaksamaan tidak akan berubah tandanya apabila kedua ruas


pertidaksamaan ditambah ataupun dikurangi dengan bilangan yang sama
Sebagai contoh: x > y maka x + a > y + a
 Suatu pertidaksamaan tidak akan berubah tandanya apabila kedua ruas dikali
atau dibagi dengan bilangan positif yang sama.
Sebagai contoh: x ≤ y maka a .x ≤ y. a dengan a > 0
 Suatu pertidaksamaan akan berubah tandanya apabila kedua ruas dikali atau
dibagi dengan bilangan negatif yang sama.
Sebagai contoh: x ≤ y maka –x a ≥ -y a (akan berubah tanda sebab kedua ruas
dikali dengan bilangan negatif yang sama)
Sebagai contoh: x ≤ y maka x/-b ≥ y/ -b (berubah tanda karena kedua ruas
dibagi dengan bilangan negatif yang sama.)

Contoh Soal dan Pembahasan

Berikut ini akan kami berikan beberapa contoh soal sekaligus pembahasannya mengenai
Persamaan dan Pertidaksamaan Linier. Perhatikan baik-baik ya.

Soal 1. Pertidaksamaan Linear

Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan di bawah ini:

b. 2 – 3x ≥ 2x + 12

b. 4x + 1 < x – 8

Jawab:

a. 2 – 3x ≥ 2x + 12
⇒ −2x – 3x ≥ −2 + 12
⇒ −5x ≥ 10
⇒ x ≤ −2

Sehingga, himpunan penyelesaian pertidaksamaan dari soal nomor 1 yaitu {x | x ≤ −2,


x ∈ R}.

5
b. 4x + 1 < x – 8
⇒ 4x – x < −8 – 1
⇒ 3x < −9
⇒ x < −3

Sehingga, himpunan penyelesaian pertidaksamaan dari soal nomor 1 yaitu {x | x < −3,
x ∈ R}.

Soal 2. Pertidaksamaan Linear

Tentukan himpunan penyelesaian dari:

a. 2x – 3 < 4x – 3 < 2x + 2

b. 2x < 3x + 10 < 4x

Jawab:

a. 2x – 3 < 4x – 3 < 2x + 2
⇒ −3 < 2x – 3 < 2 ..………………….(maasing-masing ruas dikurangi 2x)
⇒ 0 < 2x < 5 ………..………..……….(maasing-masing ruas ditambah 3)
⇒ 0 < x < 5/2 ………………………….(maasing-masing ruas dibagi 2)

Sehingga, himpunan penyelesaiannya yaitu {x | 0 < x < 5/2}.

b. 2x < 3x + 10 < 4x
⇒ 0 < x + 10 < 2x …………………(maasing-masing ruas dikurangi 2x)

Sekarang, perhatikan cara di bawah ini:


0 < x + 10 < 2x sama artinya dengan:
(1) x + 10 > 0
(2) 2x > x + 10

Pandang pertidaksamaan dari no (1), x + 10 > 0 ⇔ x > −10

Pandang pertidaksamaan dari no (2), 2x > x + 10 ⇔ x > 10

Penyelesaian dari pertidaksamaan (1) dan (2) bisa kita gambarkan seperti gambar di bawah
ini:

6
Sehingga, himpunan penyelesaiannya yaitu {x | x > 10}.

Sifat Pertidaksamaan Linear

1. Apabila kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama,
maka tanda pertidaksamaan tetap.
2. Apabila kedua ruas pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan bilangan
positif, maka tanda pertidaksamaan tetap.
3. Apabila kedua ruas pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan bilangan
negatif, maka tanda pertidaksamaan dibalik.

Soal 3. (UN 2015) Persamaan Linear (SPLDV)

Di dalam kandang terdapat kambing dan ayam sebanyak 13 ekor. Jika jumlah kaki hewan
tersebut 32 2kor, maka jumlah kambing dan ayam masing-masing adalah….

A. 3 dan 10

B. 4 dan 9

C. 5 dan 8

D. 10 dan 3

Jawab:

Misalkan:

Kambing = x dan ayam = y

Jumlah kaki kambing = 4 dan kaki ayam = 2

Ditanyakan: Jumlah kambing dan ayam = …?

7
Model matematika:
x + y = 13 ……(1)
4x + 2y = 32 ……(2)

Eliminasi persamaan (1) dan (2) akan kita dapatkan:


x + y = 13 | x4 | 4x + 4y = 52
4x + 2y = 32 | x1 | 4x + 2y = 32 –
⟺ 2y = 20
⟺ y = 20/2
⟺ y = 10
Subtitusi nilai y = 10 ke salah satu persamaan:
x + y = 13
⟺ x + 10 = 13
⟺ x = 13 – 10
⟺x=3

Sehingga, jumlah kambing = 3 ekor dan ayam = 10 ekor.

(Jawaban : A)

2.1 Pengertian Sistem Persamaan Linier dan Pertidaksaman Linier


Sistem persamaan linier (SPL) adalah gabungan dua atau lebih persamaan linier
yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
Didalam SPL itu ada yang namanya selesaian, selesaian adalah nilai pengganti
peubah yang menyebabkan persamaan menjadi pernyataan yang bernilai benar. Dan proses
dari selesaian itu biasanya disebut penyelesaian (selalu berkurung kurawal).

2.2 Sistem Persamaan Linier dengan Dua Variabel


Bentuk umum sistem persamaan linier dengan dua variabel dalam x dan y adalah:
A1x + b1y = c1

A2x + b2y = c2

Dengan a1, b1, a2, b2, c1 dan c2 adalah bilangan real.

Pada persamaan pertama a1 atau b1 boleh nol tetapi tidak boleh kedua-duanya nol,
demikian juga pada persamaan kedua, a2 atau b2 salah satunya boleh nol dan tidak boleh
kedua-duanya nol.

8
2.2.1 Cara Menentukan Himpunan Penyelesaian dari Sistem Persamaan linier denan
Dua Variabel
 Metode eliminasi

 Metode substitusi

 Metode gabungan eliminasi dan substitusi

2.2.1.1 Metode Eliminasi


Mengeliminasi artinya menghilangkan sementara atau menyembunyikan salah satu
variabel sehiongga dua variabel menjadi hanya satu variabel dan sistem persamaannya dapat
diselesaikan.
Langkah-langkah untuk menyelesaikan sistem persamaan linier dengan metode
eliminasi adalah sebagai berikut.
3
a. Samakan koefisien dari variabel yang akan dihilangkan pada suatu sistem persamaan
dengan cara mengalikan suatu bilangan ke kedua persamaan tersebut. Kemudian
kedua persamaan tersebut dikurangkan.

b. Jika salah satu variabel dari suatu sistem persamaan mempunyai koefisien yang sama,
maka kurangkan kedua persamaan tersebut. Jika satu variabel mempunyai koefisien
yang berlawanan, maka jumlahkan kedua persamaan tersebut, sehingga diperoleh
persamaan linier dengan satu variabel.

c. Selesaikan persamaan linier dengan satu variabel tersebut.

d. Ulangi langakh a, b, dan c untuk mendapatkan nilai variabel lainnya.

Contoh soal:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier berikut dengan metode
eliminasi!
a. 2x + 3y = 3

x – 2y = 5
jawab:
2x + 3y = 3 │ x 1 │ 2x + 3y = 3
x – 2y = 5 │ x 2 │ 2x – 4y = 10
7y = -7
y= -1
2x + 3y = 3 x2 4x + 6y = 6
9
X – 2y = 5 x3 3x – 6y = 15
7x = 21
X=3
Jadi himpunan penyelesaiannya adanalah {(3, -1)}

2.2.1.2 Metode subtitusi


Metode subtitusi dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah berikut:
1). Mengubah salah satu variabel menjadi fungsi terhadap variabel lainnya pada salah satu
persamaan dan
2). Variabel yang sudah menjadi fungsi disubtitusikan ke persamaan lainnya
Contoh soal:
Tentuhkan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut denggan
menggunakan metode subtitusi!
2x + y = 7
5x – 3y = 1
Jawab:
2x + y = 7 y = 7 – 2x
Y = 7 – 2x disubstitusikan pada 5x – 3y = 1, maka:
5x - 3(7-2x) = 1
5x – 21+ 6x= 1
11x= 1+21
11x= 22
x= 2 disubstitusikan ke y = 7 – 2x, maka
y= 7-2.2
y= 3
jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2,3)}

10
2.2.1.3 Metode gabungan eliminasi dan substitususi
Metode gabungan eliminasi dan substitusi dilakukan dengan cara mengeliminasi salah
satu variabel kemudian dilanjutkan dengan mensubstitusikan hasil dari eliminasi tersebut.
Contoh soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut ini dengan metode
gabungan dan substitusi!
3x – 5y = 22
4x + 3y =10
Jawab:
3x – 5y = 22 x4 12x – 20y = 88
4x + 3y = 10 x3 12x + 9y = 30
-29y = 58
y= -2
nilai y = -2 disubstituikan ke 3x – 5y = 22, diperoleh
3x – 5y = 22
3x – 5(2) = 22
3x + 10 = 22
3x = 12
X= 4
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {(4,-2)}

2.3 Sistem Persamaan Linier dengan Tiga Variabel


Bentuk umum dari persamaan linear tiga variabel dalam x, y, dan z adalah sebagai
berikut.
A1x + b1y + c1z = d
A2x + b2y + c2y = d

11
A3x + b3y + c3z = d
Dengan a1, a2,a3, b1, b2, b3, c1, c2, c3, d1, d2, dan d3 bilangan real.

2.3.1 Cara Menentukan Himpunan Penyelesaian dari Sistem Persamaan linier denan
tiga Variabel
1. Eliminasi

2. Substitusi, atau

3. Gabungan eliminasi dan substitusi

2.3.1.1 Metode Eliminasi


Untuk memahami pemkaian metode eliminasi dalam menentukan himpunan
penyelesaian dari sistem persamaan linear dengan tiga variabel, perhatikan contoh berikut!
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dengan metode eliminasi!
2x + 3y – z = 1
X+y+z =4
3x – y +2z = 14

Jawab:
2x + 3y – z = 1 … (1)
X+y+z =4 … (2)
3x – y +2z = 14 …(3)
Kita elimisasikan variabel z dari persamaan (1) dan (2)
2x + 3y – z = 1
X+y+z =4
3x + 4y =5 …(4)
Kita elimisasikan variabel z dari persamaan (1) dan (3)

12
2x + 3y – z = 1 x2 4x + 6y -2z = 2
3x - y + 2z = 14 x1 3x – y + 2z= 14
7x +5y= 16 ….(5)
Kita elimisasikan variabel y dari persamaan (4) dan (5)
3x + 4y =5 x5 15x + 20y = 25
7x + 5y = 16 x4 28x + 20y = 64
-13x = -39
X=3
Kita elimisasikan variabel x dari persamaan (4) dan (5)
3x + 4y =5 x7 21x + 28y = 35
7x + 5y = 16 x3 21x + 15y = 48
13y = -13
Y = -1

Kita elimisasikan variabel x dari persamaan (1) dan (2)


2x + 3y – z = 1 x1 2x + 3y - z = 1
x+y + z =4 x2 2x + 2y + 2z= 8
y -3z= -7 ….(5)

Kita elimisasikan variabel x dari persamaan (1) dan (3)


2x + 3y – z = 1 x3 6x + 9y -3z = 3
3x - y + 2z = 14 x2 6x – 2y + 4z= 14
11y -7z= -25….(7)
Kita elimisasikan variabel x dari persamaan (6) dan (7)
y -3z= -7 x11 11y – 33z = -77
11y -7z= -25 x1 11y – 7z = -25
-26z = -52
Z =2

13
Jadi, himpunan ppenyelesaiannya adlah {(3,-1,2)}

2.3.1.2 Metode Substitusi


Untuk memahami pemkaian metode Substitusi dalam menentukan himpunan
penyelesaian dari sistem persamaan linear dengan tiga variabel, perhatikan contoh berikut!
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dengan metode Substitusi!
X – 3y + 2z = 8
2x + y – 2z =0
3x + 5y – z = 17
Jawab:
X – 3y + 2z = 8 ….(1)
2x + y -2z =0 ….(2)
3x + 5y –z = 17 ….(3)
Dari persamaan (1) diperoleh
X – 3y + 2z = 8
X = 3y -2z + 8 ….(4)
Dari persamaan (4) disubstitusikan ke persamaan (2)
2x + y -2z =0
2(3y – 2z + 8) + y -2z = 0
6y – 4z + 16 +y -2z =0

14
7y – 6z = -16
Y = 6z – 16 ….(5)
7

Dari persamaan (4) disubstitusikan ke persamaan (3)


3x + 5y –z = 17
2(3y – 2z + 8) + 5y – z = 17
9y – 6z + 24 + 5y – z = 17
14y – 7z = -7 …..(6)
Dari persamaan (5) disubstitusikan ke persamaan (6)
14y – 7z = -7
14 6z – 16 -7z = -7
7
12z – 32 – 7z = -7
5z = 25
Z=5
Nilai z = 5 disubstitusikan ke persamaan (5)
Y = 6z –16
7
Y = 6.5 – 16 = 30 – 16 = 2
7 7
Nnilai z = 5 dan y = 2 disubstritusikan ke persamaan (4)
X = 3y – 2z + 8
X = 3.2 – 2.5 + 8
X = 6- 10 + 8
X=4
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2,4,5)}

15
2.3.1.3 Metode Gabungan Eliminasi dan Substitusi
Untuk memahami pemkaian metode Metode Gabungan Eliminasi dan Substitusi
dalam menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dengan tiga variabel,
perhatikan contoh berikut!
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dengan metode Metode
Gabungan Eliminasi dan Substitusi
3x + 5y – z = 11
X – 3y + 4z = 12
4x + 2y – 5z = -1
Jawab :
3x + 5y – z = 11 …..(1)
X – 3y + 4z = 12 …..(2)
4x + 2y – 5z = -1 …..(3)
Kita eliminasikan variabel z dari persamaan (1) dan (2)
3x + 5y – z = 11 x4 12x + 20y - 4z = 44
X – 3y + 4z = 12 x1 x – 3y + 4z = 12
13x + 17y = 56 ….(4)
Kita eliminasikan variabel z dari persamaan (2) dan (3)
X – 3y + 4z = 12 x5 5x – 15y + 20z = 60
4x + 2y – 5z = -1 x4 16x + 8y – 20z = -4
21x – 7y = 56 …..(5)
Kita eliminasikan variabel y dari persamaan (4) dan (5)
13x + 17y = 56 x7 91x + 119y = 392
21x – 7y = 56 x17 357x – 119y = 952
448x = 1344
X = 1344
448
X=3
Nilai x = 3 dusbstitusikan ke persamaan (4)
13x + 17y = 56

16
13.3 + 17y = 56
39 + 17y = 56
17y = 56 -39
17y = 17
Y=1
nilai x = 3 dan y = 1 disubstitusikan ke persamaan (1)
3x + 5y – z = 11
3.3+ 5.1 – z = 11
9+5 –z = 11
Z=3
Jadi himpunan penyelesaiaanyya adalah {(3,1,3)}
2.4 Pertidaksamaan
Bentuk umum dari pertidaksamaan adalah sebagai berikut:

U(x) < v(x) u(x) < v(x)

U(x) > v(x) u(x) > v(x)

2.4.1.1 notasi ketidaksamaan


Misalnya a dan b bilangan real
a, a dikatakan kurang dari b, ditulis a < b jika dan hanya jika a –b negatif
sebagai contoh, 7<12 kerena 7 – 12 = -5 dan -5 negatif
b, a dikatakan lebih dari b, ditulis a >b jika dan hanya jika a-b positif.
Sebagai conth, 5>2 karena 5-2= 3 dan 3 positif
C, a dikatakan kurang dari atau sama dengan b, ditulis a< b jika dan hanya jika
A < b atau a = b.
Dengan kata lain, a < b adalah ingkaran a > b
Sebagai contoh, 4 < 7 adalah benar karena 4 > 7 adalah salah
D, a adalah dikatakan lebih dari atau sama dengan b, ditulis a > b jika dan hanya
Jika a > b atau a = b

17
Dengan kata lain, a >b adalah ingkaran dari a < b
Sebagai contoh, 7 > 3 adalah benar karena 7 < 3 adalah salah
2.4.1.2 Definisi pertidaksamaan
Pada uraian diatas, diberikan notasi dari ketidaksamaan a < b, a>b,
A < b dan a > b. pertidaksamaan didefinisikan sebagai kalimat terbuka yang dihubungkan
oleh notasi ( lambang ) ketidaksamaan “<” , “>” , “<” atau “>”
2.4.1.3 selang atau interval
Ada 8 macam kemungkinan selang atau interval yang sering dijumpai dalam menyelesaikan
suatu pertidaksamaan, yaitu:

Selang 1-4 dinamakan selang hingga, sedangkan selang 5-8 dinamakan selang tak hingga.
2.4.1.4 sifat-sifat pertidaksamaan

1. Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika kita menambahkan atau mengurangkan
suatu pertidaksamaan dngan bilangan atau suatu ekspresi matemtaika tertentu
Contoh soal:
Tentukan penyelesaiaan dari pertidaksamaan berikut!
X–2<5
Jawab:
X–2<5
X–2+2<5+2
X<7

18
2. Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika kita mengalikan atau membaginya dengan
bilangan positif
Contoh soal:
Tentukan penyelesaiaan dari pertidaksamaan berikut!
2x > 14
Jawab :
2x > 14
1 x 2x > 1 x 14
2 2
X>7

3. Tanda pertidaksamaan akan berbalik jika dikali atau dibagi dengan sebuah bilangan negatif
Contoh soal:
Tentukan penyelesaiaan dari pertidaksamaan berikut!
-4x > -20
Jawab :
-4x > -20
-4x < -20x
(-4) (-4)
X<5

2.4.2 Pertidaksamaan Linear


Pertidaksamaan linear adalah pertidaksamaan yan memuat variabel (peubah) dengan
pangkat tertinggi dari variabel tersebut adalah 1(satu).
Tentukan himpunan penyelesaiaan dari pertidaksamaan berikut pada garis bilangan!
4x + 2 < 10

19
Jawab:
4x + 2 < 10
4x + 2 – 2 < 10 – 2
4x < 8
X<2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x| x < 2, x E R}

-2 -1 0 1 2

2.4.3 Pertidaksamaan Berbentuk Pecahan


Untuk menyelesaikan pertidaksamaan berbentuk pecahan, ada beberapa langkah yang harus
kita ikuti antara lain:
a.mengubah ruas kanan pertidaksamaan menjadi nol
b. menyederhanakan ruas kiri dengan memfaktorkan pembilang dan penyebut
c. menentukan nilai fakrtor pembuat nol pembilang dan penyebut
d. letakan nilai faktor pembuat nol pada garis bilangan
e. menentukan tanda + untuk nilai pertidaksamaan yang > 0 dan tanda – untuk nilai
pertidaksamaan yang < 0
f. himpunan penyelesaiaanya adalah pada interval yang memenuhi nilai yang sesuai dengan
tanda pertidaksamaan pecahan yang telah disederhanakan setelah diuji
contoh soal:
tentukan himpunan penyelesaiaan dari pertidaksamaan berikut!
2x-1 > 1, x = 3
x-3
jawab :
2x-1 > 1
x-3
2x-1 -1 > 0
x-3
2x-1 x–3

20
x-3 x–3
x+2
x–3
nilai faktor pembuat nol pembilang adalah x= -2
nilai faktor pembut nol penyebut dlh x = 3
lakukan pengujian nilai x pada garis bilangan, sehinga

+++ +++
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {x| x < -2 atau x > 3, x E R}

21

Anda mungkin juga menyukai