Anda di halaman 1dari 8

ATURAN WOODWARD-FIESER

Setiap melakukan analisis dengan spektroskopi UV-VIS, maka  maks terlebih


dahulu ditentukan secara eksperimen dengan membuat kurva A lawan panjang (  ).
Berdasarkan data empiris Woodward-Fieser telah melakukan perhitungan terhadap
angka dasar untuk beberapa diena dan enon serta tambahan panjang gelombangf
karena pengaruh substituen. Selanjutnya dalam pengukuran  maks maka panjang
gelombang yang dicoba adalah sekitar 50nm diatas dan dibawah hasil perhitungan.
1. Perhitungan Untuk Diena
Beberapa harga dasar induk diena (C = C – C = C) yang dihitung secara
empiris adalah seperti tabel 2.7.
Tabel 2.7 Harga dasar beberapa kromofor diena

Berdasarkan tabel 2.7 walaupun semuanya mempunyai kromofor diena namun


harga dasar  yang berbeda. Hal ini adalah karena perbedaaan substituen yang
terdapat pada kromofor tersebut. Berdasarkan kaedah Woodward-Fieser ada dua jenis
diena yaitu :
1. Diena heteroanular : Diena bukan siklis dan diena siklis namun ikatan rangkap
konjugasinya berada pada cincin yang berbeda.
2. Diena homoanular : Diena yang ikatan rangkap konjugasinya terdapat pada
cincin yang sama.
Harga dasar kedua diena tersebut di atas dan tambahan harga  dengan
beberapa substituen disajikan pada tabel 2.8.
Tabel 2.8 : Harga tambahan  untuk beberapa substituen.
Diena dasar dan jenis substituen Tambahan harga (nm)
Harga diena dasar heteroangular 217
Harga diena dasar homoangular 253
Alkil (R) / sisa cincin 5
Ikatan C = C eksosiklis 5
Tambahan ikatan rangkap konjugasi 30
Gugus : -Cl, -Br (heteroangular) 17
- Cl, -Br (homoangular) 5
-Or 6
- N(Ac) 2 = asetat 60

Contoh : Hitunglah  maks tiga senyawa dengan kromofor diena berikut.


Jawaban :
1. Diena dasar (heteroanular) : 217 nm
2 gugus R ( 2  5) : 10 nm
1 ikatan C = C eksosiklis : 5 nm
 maks perhitungan : 232 nm
 maks pengukuran : 232 nm
2. Diena dasar (heteroanular) : 217 nm
3 gugus R ( 3  5) : 15 nm
1 ikatan C = C eksosiklis : 5 nm
 maks perhitungan : 237 nm
 maks pengukuran : 235 nm
3. Diena dasar (homoanular) : 253 nm
4 gugus ( 4  5) : 20 nm
 maks perhitungan : 273 nm
 maks pengukuran : 265 nm

2. Kromofor Enon
Kromofor enon atau ketena terkonyugasi berdasarkan pengelompokan
Woodward-Fieser ada tiga jenis yaitu :
1. Enon bukan siklis
2. Enon siklis anggota -6
3. Enon silkis anggota -5
Harga dasar ketiga enon tersebut di atas dan tambahan harga  dengan
beberapa substituen disajikan pada tabel 2.9.
Tabel 2.9 : harga tambahan  untuk beberapa substituen enon
Enon dasar dan jenis substituen Tambahan harga  (nm)
Enon bukan siklis 215
Enon siklik lingkar -6 215
Enon siklik lingkar -5 202
Tambahan C = C eksosiklis 5
Tambahan konjugasi ikatan rangkap 30
Tambahan homodiena C = C – C = C 60
Tambahan (-R)/ sisa cincin
 Posisi  10
 Posisi  12

 Posisi gamma atau lebih tinggi 18


Gugus polar –OH
 Posisi  35
 Posisi  30

 Posisi  50
Gugus –OAc ( asetat)  ,  , 6
Gugus Cl
 Posisi  15
 Posisi  12
Gugus Br
 Posisi  25
 Posisi 
30
Gugus -NR 39

Contoh : Hitung harga  maks untuk kromofor enon berikut ?


Jawaban :
1. Angka dasar enon bukan siklis : 215 nm
1 substitusi  -R : 10 nm
1 substitusi  -R : 12 nm
 maks perhitungan : 237 nm
 maks pengukuran : 232 nm
2. Angka dasar enon siklik -6 : 215 nm
2 substitusi  -R ( 2  10 ) : 20 nm
1 ikatan C = C eksosiklis : 5 nm
 maks perhitungan : 244 nm
 maks pengukuran : 245 nm
3. Angka dasar enon siklis -5 : 202 nm
1 substitusi  -R : 10 nm
1 substitusi  -OH : 35 nm
 maks perhitungan : 247 nm
 maks pengukuran : 249 nm
4. Angka dasar enon siklis-6 : 215 nm
1 substitusi  -R : 12 nm
1 substitusi  -R : 18 nm
2 tambahan C = C konyugasi ( 2  30 ) : 60 nm
Tambahan homodiena : 39 nm
1 ikatan C = C eksosiklis : 5 nm
 maks perhitungan : 349 nm
 maks pengukuran ( 230,278 dan 348 nm )

5. Angka dasar enon bukan siklis : 215 nm


1 substitusi  -R : 10 nm
1 substitusi  -R : 12 nm
1 substitusi  -OH : 30 nm
 maks perhitungan : 267 nm
 maks pengukuran ( tidak ada data)

Berdasarkan data perhitungan di atas baik untuk diena maupun enon maka
perbedaan besarnya  maks perhitungan dan eksperimen adalah kurang lebih 2 nm,
sehingga waktu melakukan pengukurannya sebaiknya dihitung terlebih dahulu agar
dapatv memperkirakan interval harga  maks .
Berdasarkan data empiris yang dilakukan oleh Woodwart-Fieser maka
beberapa kesimpulan dalam bentuk istilah dikemukan seperti berikut :
1. Ausokrom : gugus jenuh yang bila terikat pada kromofor akan mengubah
panjang gelombang serapan maksimum (  maks ). Gugus jenuh tersebut
antara lain (-R) , -OH, -X (halogen) dan lain-lain.
 Batokromik : Pergeseran ke arah panjang gelombang yang lebih
panjang (pergeseran merah = red shift).
 Hipsokromik : Pergeseran ke arah panjang gelombang yang lebih
pendek 9pergeseran biru = blue shift)
2. Efek konsentrasi terhadap absorbansi pada  maks
 Hiperkromik : Kenaikan intensitas absorbansi pada  maks akibat
pemekatan.
 Hipokromik : Penurunan intensitas absorbansi pada  maks akibat
pengenceran.
Secara grafis keempat fenomena tersebut diatas digambarkan pada Gambar
2.6 berikut ini.

Gambar 2.6 Pengaruh konsentrasi dan tambahan gugus pada kromofor


3. Pengaruh Pelarut Terhadap  maks
Seperti dijelaskan di atas pada perbedaan  maks antara perhitungan dan
hasil pengamatan sekitar 2nm. Kemungkinan hal itu juga bisa disebabkan oleh
perbedaan (koreksi ) pelarut. Pengaruh berbagai jenis pelarut dapat dilihat seperti
tabel 2.10.
Pelarut Koreksi terhadap  maks (nm)
Metanol, etanol 0
Dioksan +5
Kloroform +1
Eter +7
Air -8
Heksana, sikloheksana + 11

TUGAS ELUSIDASI STRUKTUR


OLEH:
NAMA : HASRIANI
NIM : 70100111034
KELAS : FARMASI A

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDIIN MAKASSAR
2014

Anda mungkin juga menyukai