Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH BESAR DAN JENIS MISALIGNMENT PADA TRANSMISI SABUK TERHADAP LEVEL

GETARAN
BAYU SETIAWAN ARIF NUGRAHA
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dengan perkembangan dunia industri yang sangat pesat sehingga dalam
melaksanakan kegiatan supaya dapat berjalan lancar maka dibutuhkan berbagai
macam alat penunjang. Dengan berbagai macam peralatan penunjang industri
sehingga untuk menghubungkan semua peralatan tersebut melibatkan konfigurasi
alat yang kompleks. Dalam sebuah industri tidak mungkin apabila hanya
didukung oleh beberapa peralatan yang menunjang industri. Dalam dunia
dibutuhkan berbagai alat penunjang untuk dapat membuat sebauh alur produksi
yang dapat berjalan dengan baik. Dimana alur produksi sebuah industri terdiri atas
beberapa tahap dan dalam setiap tahap sebuah alat penunjang mempunyai peranan
masing – masing. Dengan industri yang terdiri atas beberapa tahap dan alat
penunjang yang berbeda dalam setiap tahap maka hal tersebut menyebabkan
konfigurasi alat menjadi komplek.
Konfiguraasi alat sangat dibutuhkan untuk keperluan kegiatan industri
dalam hal produksi yang terdiri dari berbagai macam alat penunjang. Dengan
konfigurasi alat yang baik sehingga tidak ada atau meminimalisir energi yang
terbuang. Dengan tidak tidak adanya energi yang terbuang sehingga peralatan
tersebut dapat berkerja sesuai dengan desain yang ditentukan. Apabila terjadi
sebuah kerusakan yang ditimbulkan oleh konfigurasi peralatan maka akan
manggangu proses produksi dan menimbulkan kerugian pada perusahaan.
Salah satu transmisi daya yang paling banyak digunakan dalam dunia
industri adalah sistem transmisi daya V – belt (Smith dan Mobley,2003). Sistem
belt sering digunakan didalam industri karena mudah diperbaiki apabila
mengalami kerusakan, dan juga harga suku cadang yang murah merupakan salah
satu faktor utama dalam pemilihan belt sebagai transmisi daya. Dengan
penggunaan sistem transmisi V – belt yang luas pada bidang industri
menyebabkan banyak industri yang mengembangkan dan memproduksi dengan
berbagai kualitas. Sehingga V – belt dapat dengan mudah ditemui dipasaran

1
PENGARUH BESAR DAN JENIS MISALIGNMENT PADA TRANSMISI SABUK TERHADAP LEVEL
GETARAN 2
BAYU SETIAWAN ARIF NUGRAHA
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

apabila membutuhkan suku cadang yang baru. Dalam industri yang terdiri dari
berbagai macam tahap maka jenis daya yang ditransmisikan juga beragam mulai
dari yang kecil sampai besar.
V – belt digunakan untuk mentransfer energi dari driver ke driven dan
biasanya digunakan untuk mentransfer satu rasio kecepatan ke kecepatan yang
berbeda dengan mengunakan puli yang memiliki rasio diameter yang berbeda
(Smith dan Mobley, 2003). Dengan memiliki fungsi sebagai pentransfer daya
maka V – belt memiliki peranan yang sangat penting. Sebagai pentransfer daya
maka V – belt menjadi pokok untuk mengerak alat – alat produksi.
Berbagai macam jenis V - belt terdapat dipasaran sehingg pemilihan jenis
yang diperlukan untuk mentransmisikan daya sangat beragam. Pemilihan V - belt
sebagai trasnmisi dapat dilakukan berdasarkan beberapa faktor pertimbangan.
Salah satu faktor dalam memilih belt adalah besar daya yang akan ditransmisikan.
Pemilihan juga dapat didasarkan pada kondisi lingkungan operasi. Dengan
melakukan pemilihan jenis V - belt sesuai dengan kebutuhan dapat
memaksimalkan kinerja dari sistem transmisi.
Misalignment terjadi apabila driver dan driven mengalami ketidak lurusan
dimana untuk poros titik tengah poros driven dan driver tidak satu garis lurus dan
untuk belt apabila puli driven dan driver tidak terletak dalam satu bidang.
Pengaruh misalignment terhadap umur komponen mesin dan biaya perawatan.
Semua industri memerlukan sistem transimisi untuk mentransmisikan
tenaga dari sumber kesetiap tahap produksi. Menjaga kondisi sistem transmisi
untuk selalu dalam kondisi yang baik merupakan hal yang sangat penting. Dengan
menjaga sistem transmisi maka dapat menghindari terjadinya salah satu masalah
maintenance sehingga terhindar dari terjadinya kerugian produksi dan biaya
tambahan untuk pengantian peralatan apabila mengalami kerusakan. Dengan
memaksimalkan kemampuan dari sebuah mesin adalah syarat penting untuk dapat
mencapai tingkat produktivitas yang maksimal. Dengan mengoperasikan mesin
sesuai dengan desain yang telah ditentukan maka dapat membuat mesin tersebut
dapat bekerja secara maksimal.
PENGARUH BESAR DAN JENIS MISALIGNMENT PADA TRANSMISI SABUK TERHADAP LEVEL
GETARAN 3
BAYU SETIAWAN ARIF NUGRAHA
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Kebanyakan masalah yang timbul pada sistem trasnmisi seperti unbalance,


defect bearing dan misalignment akan menjadi sumber getaran baru yang
meningkatan getatan pada transmisi. Dalam kasus ini yang menjadi perhatian
adalah keadaan misalignment. Peralatan yang mengalami getaran akan mengalami
beban dinamik yang berulang dan hal tersebut akan berakibat pada gagalnya
perlatan. Dengan segala masalah yang timbul dari terjadinya misalignment maka
hal tersebut berakibat pada masa pakai peralatan yang menjadi semakin pendek.
Peralatan yang dilakukan penyelarasan secar benar tidak akan mengalami masalah
seperti gaya luar yang muncul sehingga akan meberikan beban tambahan pada
sistem transmisi dan berakibat pada sistem yang menderita beban yang berlebih.
Dengan sistem transmisi menderita beban beban berlebih maka peralatan
penunjang sistem tersebut yang harus menerima beban tersebut. Sistem penunjang
peralatan yang menderita gaya berlebih akan berakibat pada masa pakai peralatan
tersebut. Setiap perataltan memiliki batas kelelahan. Batas kelelahan yang dimiliki
oleh setiap peralatan berhubungan langsung dengan besar gaya yang dia terima,
semakin besar gaya yang diterima maka umur pakai akan semakin pendek karena
peralatan semakin mendekati batas lelah. Ketika sebuah peralatan telah mencapai
batas lelah maka peralatan tersebut akan mengalami kegagalan. Sehingga dengan
semakin besar getaran yang muncul maka semakin besar pula beban yang
diterima peralatan sehingga umur pakai peralatan akan semakin pendek, lebih
cepat mengalami kegagalan daripada umur dari desain yang telah ditentukan.
Sehingga tujuan utama dari melakukan alignment adalah untuk meningkatkan
masa pakai dari sebuah mesin (Piotrowski,2007).
Dengan adanya berbagai macam getaran disebuah sistem,maka
misalignment dapat menyamarkan diri dengan baik dengan getaran sistem
(Piotrowski,2007). Seperti yang telah dijelaskan diatas penyebab munculnya
getaran bukan hanya disebabkan oleh misalignment, melainkan banyak hal seperti
unbalance dan bearing defect.Tetapi sebagai salah satu penyebab meningkatnya
getaran apabila semakin lama misalignment dibiarkan maka dapat menyebabkan
gagalnya sistem transmisi yang akan berakibat pada kerugian industri, maka dari
PENGARUH BESAR DAN JENIS MISALIGNMENT PADA TRANSMISI SABUK TERHADAP LEVEL
GETARAN 4
BAYU SETIAWAN ARIF NUGRAHA
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

hal tersebut dapat disimpulkan bahwa misalignment merupakan salah satu sumber
kerusakan utama pada motor dan komponen lainnya pada dunia industri.
Belt misalignment merupakan salah satu jenis misalignment yang terjadi
pada sistem Transmisi belt dan puli. Dimana belt misalignment adalah kondisi
dimana kedua puli driven dan driver tidak berada pada satu bidang sejajar
sehingga terjadi offset antara kedua permukaan puli tersebut. Maka dalam
penelitian ini akan dicoba untuk melakukan analisis terhadap pengaruh
misaligment pada spektrum getaran dan level getaran. Dalam penelitian ini
dipakai motor listrik 3 fase sebagai penggerak mesin dengan memakai transmisi V
– belt.
1.2. Rumusan Masalah
Adanya misalignment pada transmisi V – belt akan menimbulkan getaran.
Bagaimana mengetahui hubungan antara besar misalignment dengan tingkat level
getaran yang terjadi adalah hal yang menarik untuk dipahamai. Level getaran
adalah tingkat besarnya getaran yang pada sebuah mesin atau peralatan. Dalam
pengukuran level getaran satuan yang digunakan adalah mm/sec rms (root mean
square). Spektrum getaran merupakan sebuah gambaran suatu getaran yang terjadi
dan merupakan sekumpulan dari berbagai sumber getaran yang berbentuk
sinusoidal.
Berdasar uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Dengan mengukur level getaran dari berbagai kondisi misalignment,
bagaimana hubungan besar misalignment dengan level getaran yang
terjadi?
2. Dengan mengukur level getaran dari berbagai kondisi misalignment ,
bagaimana hubungan besar misalignment dengan pola spektrum frekuensi
yang terjadi?
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini ditetapkan beberapa batasan masalah sehingga
persoalan tidak meluas. Berikut batasan – batasan masalah yang ditetapkan dalam
penelitian ini:
PENGARUH BESAR DAN JENIS MISALIGNMENT PADA TRANSMISI SABUK TERHADAP LEVEL
GETARAN 5
BAYU SETIAWAN ARIF NUGRAHA
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

1. Penelitian dititik beratkan pada analisis hubungan besar misalignment


dengan level getaran dan spektrum getaran.
2. Puli yang digunakan dianggap tidak memiliki cacat.
3. Perubahan tegangan belt akibat pergeseran diabaikan.
4. Penelitian mengunakan alat praktikum Transmisibility dengan anggapan
Kerangka alat praktikum transmisibility dalam keadaan ideal yang terdapat
di lab. Getaran dan akustik Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM.
5. Misalignment skew diabaikan, penelitian ini memfokuskan pada
misalignment Offset/Parallel dan pitch Pengukuran misalignment
mengunakan penggaris besi dan jangka sorong, serta alat – alat pendukung
yang lain dianggap dalam kondisi yang ideal.
6. Kecepatan putaran untuk ketiga variasi kecepatan dianggap stabil.
7. Sudut misalignment pitch yang digunakan adalah sudut positif.
8. Kondisi lingkungan diabaikan.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui hubungan level getaran dengan besar misalignment yang
terjadi.
2. Mengetahui apakah terdapat pola khusus pada spektrum frekuensi yang
terjadi dalam kaitanya dengan misalignment.
1.5. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pola spektrum frekuensi getaran dan level getaran
dengan besar misalignment yang terjadi dan dapat menerapakan pada
proses maintenance.
2. Menambah pengetahuan dalam hal pengukuran misalignment pada puli.

Anda mungkin juga menyukai