GETARAN
BAYU SETIAWAN ARIF NUGRAHA
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
1
PENGARUH BESAR DAN JENIS MISALIGNMENT PADA TRANSMISI SABUK TERHADAP LEVEL
GETARAN 2
BAYU SETIAWAN ARIF NUGRAHA
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
apabila membutuhkan suku cadang yang baru. Dalam industri yang terdiri dari
berbagai macam tahap maka jenis daya yang ditransmisikan juga beragam mulai
dari yang kecil sampai besar.
V – belt digunakan untuk mentransfer energi dari driver ke driven dan
biasanya digunakan untuk mentransfer satu rasio kecepatan ke kecepatan yang
berbeda dengan mengunakan puli yang memiliki rasio diameter yang berbeda
(Smith dan Mobley, 2003). Dengan memiliki fungsi sebagai pentransfer daya
maka V – belt memiliki peranan yang sangat penting. Sebagai pentransfer daya
maka V – belt menjadi pokok untuk mengerak alat – alat produksi.
Berbagai macam jenis V - belt terdapat dipasaran sehingg pemilihan jenis
yang diperlukan untuk mentransmisikan daya sangat beragam. Pemilihan V - belt
sebagai trasnmisi dapat dilakukan berdasarkan beberapa faktor pertimbangan.
Salah satu faktor dalam memilih belt adalah besar daya yang akan ditransmisikan.
Pemilihan juga dapat didasarkan pada kondisi lingkungan operasi. Dengan
melakukan pemilihan jenis V - belt sesuai dengan kebutuhan dapat
memaksimalkan kinerja dari sistem transmisi.
Misalignment terjadi apabila driver dan driven mengalami ketidak lurusan
dimana untuk poros titik tengah poros driven dan driver tidak satu garis lurus dan
untuk belt apabila puli driven dan driver tidak terletak dalam satu bidang.
Pengaruh misalignment terhadap umur komponen mesin dan biaya perawatan.
Semua industri memerlukan sistem transimisi untuk mentransmisikan
tenaga dari sumber kesetiap tahap produksi. Menjaga kondisi sistem transmisi
untuk selalu dalam kondisi yang baik merupakan hal yang sangat penting. Dengan
menjaga sistem transmisi maka dapat menghindari terjadinya salah satu masalah
maintenance sehingga terhindar dari terjadinya kerugian produksi dan biaya
tambahan untuk pengantian peralatan apabila mengalami kerusakan. Dengan
memaksimalkan kemampuan dari sebuah mesin adalah syarat penting untuk dapat
mencapai tingkat produktivitas yang maksimal. Dengan mengoperasikan mesin
sesuai dengan desain yang telah ditentukan maka dapat membuat mesin tersebut
dapat bekerja secara maksimal.
PENGARUH BESAR DAN JENIS MISALIGNMENT PADA TRANSMISI SABUK TERHADAP LEVEL
GETARAN 3
BAYU SETIAWAN ARIF NUGRAHA
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa misalignment merupakan salah satu sumber
kerusakan utama pada motor dan komponen lainnya pada dunia industri.
Belt misalignment merupakan salah satu jenis misalignment yang terjadi
pada sistem Transmisi belt dan puli. Dimana belt misalignment adalah kondisi
dimana kedua puli driven dan driver tidak berada pada satu bidang sejajar
sehingga terjadi offset antara kedua permukaan puli tersebut. Maka dalam
penelitian ini akan dicoba untuk melakukan analisis terhadap pengaruh
misaligment pada spektrum getaran dan level getaran. Dalam penelitian ini
dipakai motor listrik 3 fase sebagai penggerak mesin dengan memakai transmisi V
– belt.
1.2. Rumusan Masalah
Adanya misalignment pada transmisi V – belt akan menimbulkan getaran.
Bagaimana mengetahui hubungan antara besar misalignment dengan tingkat level
getaran yang terjadi adalah hal yang menarik untuk dipahamai. Level getaran
adalah tingkat besarnya getaran yang pada sebuah mesin atau peralatan. Dalam
pengukuran level getaran satuan yang digunakan adalah mm/sec rms (root mean
square). Spektrum getaran merupakan sebuah gambaran suatu getaran yang terjadi
dan merupakan sekumpulan dari berbagai sumber getaran yang berbentuk
sinusoidal.
Berdasar uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Dengan mengukur level getaran dari berbagai kondisi misalignment,
bagaimana hubungan besar misalignment dengan level getaran yang
terjadi?
2. Dengan mengukur level getaran dari berbagai kondisi misalignment ,
bagaimana hubungan besar misalignment dengan pola spektrum frekuensi
yang terjadi?
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini ditetapkan beberapa batasan masalah sehingga
persoalan tidak meluas. Berikut batasan – batasan masalah yang ditetapkan dalam
penelitian ini:
PENGARUH BESAR DAN JENIS MISALIGNMENT PADA TRANSMISI SABUK TERHADAP LEVEL
GETARAN 5
BAYU SETIAWAN ARIF NUGRAHA
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/