Anda di halaman 1dari 7

STUDI KASUS KERUSAKAN V-BELT PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA

Muhamad Iqbal Farhani


1. Mahasiswa Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta, Jl. Bambon 1 Rt03/01 Depok, 085779898123,
farhani.iqbal@gmail.com
2. Dosen Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta
Pembimbing : Muhammad Zakinura, ST,M.Eng

Abstrak
V-belt adalah Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampung
trapezium. Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan
yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit
akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar.
Ada 3 jenis V-belt dengan spesifikasi yang berbeda, dalam mentrasmisikan daya Vbelt sangat berperan pentin, maka jika V-belt rusak maka menjadi sesuatu yang di perhatikan
perawtanya agar tidak rusak, salah satunya dengan melakukan langkah-langkah pemilihan V-belt
yang tepat.
Dalam pengambilan data lokasinya berada di Air Handling Unit (AHU) di pondok
Indah Mall 2. Dengan Jenis data yang data primer berupa hasil survey visual dan data sekunder
berupa data yang diperoleh dari literatur-literatur yang berkaitan dengan teori dan materi yang
diteliti khususnya tentang kerusakan V-belt.

Abstract
V-belt is a belt or belt made of gum and have often trapezium , woven , teteron and
stuff used as the nucleus a belt to bring little large .A belt v lapped at a groove pulley shaped v
also .Part a belt that convolute will experience an arch so field width it will grew .
There are three types of v-belt to the specifications different , in tranmissioning vbelt power play an important is important , if v-belt damaged and become something in see
maintenance that not damaged , one of them is by taking steps proper v-belt election .
In the data it is located in water handling unit (AHU) at pondok indah mall 2 .With
the kind of data that primary data survey of the results of visual and secondary data in the form of
obtained from literature pertaining to the theory and materials subjects especially about the damage
v-belt .

Keywords : V-Belt, Maintenance, Air Handling Unit, damage

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
V-belt adalah Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampung
trapezium. Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa
tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk
yang membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan
bertambah besar.
Motor induksi tiga fasa berputar pada kecepatan yang pada dasarnya adalah konstan,
mulai dari tidak berbeban sampai mencapai keadaan beban penuh. Kecepatan putaran motor
ini dipengaruhi oleh frekuensi, dengan demikian pengaturan kecepatan tidak dapat dengan
mudah dilakukan terhadap motor ini. Walaupun demikian, motor induksi tiga fasa memiliki
beberapa keuntungan, yaitu sederhana, konstruksinya kokoh, harganya relatif murah, mudah
dalam melakukan perawatan, dan dapat diproduksi dengan karakteristik yang sesuai dengan
kebutuhan industri.
Belt atau sabuk digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke
poros yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama atau berbeda. Puli
V-belt merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya
seperti halnya sproket rantai dan roda gigi. Motor dan v-belt adalah suatu komponen yang
tidak dapat dipisahkan, demi lancarnya sebuah motor untuk bekerja maka harus adanya vbelt yang baik untuk mentransmisikan daya, pada bagian AHU tepatnya di Pondok Indah
Mall 2 para maintenance engineering menemukan v-belt yang sering slip, tidak stabil, melar,
karet cepat hancur, bahkan putus. Persentase pergantian v-belt dalam tiga bulan mencapai
hampir 20%. Dengan motor yang bekerja selama 13 jam setiap hari nonstop sangat rentan
bagi v-belt untuk rusak, latar belakang pembuatan studi kasus v-belt melar pada motor
induksi tiga fasa ini untuk menganalisa apa saja penyebab kerusakan dari v-belt tersebut dan
mencari solusi dari penyebab kerusakan v-belt tersebut.
Pada suatu sistem pendinginan disuatu tempat yang mempunyai banyak ruangan atau
lingkungan yang luas, pasti menemukan adanya Air Handling Unit (AHU) yang fungsinya
untuk mendistribusikan udara dingin yang dihasilkan oleh chiller.Untuk mendistribusikan
udara dingin pada setiap AHU maka dibutuhkan motor untuk menggerakkan filler, di
Pondok Indah Mall 2 terdapat pada setiap AHU menggunakan motor induksi tiga fasa yang
merupakan motor listrik arus bolak-balik yang paling banyak digunakan dalam dunia
industri.

1.2 Tujuan
Jenis V-belt
Dapat mengetahui jenis kerusakan V-belt
Dapat mengetahui langkah-langkah memilih V-belt yang cocok berdasarkan hasil
perhitungan
2. METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Air Handling Unit (AHU) Pondok Indah Mall 2 dengan jenis
motor induksi 3 fasa. Sedangkan waktu penelitian ini dilakukan pada bulan 25 Januari
hingga 29 April 2016.
2.2 Objek Penelitian
Objek penelitian yang akan ditinjau adalah jenis-jenis kerusakan V-belt yang ada pada motor
induksi 3 fasa.
2.3 Jenis data
Jenis data dibagi atas data primer berupa hasil survey visual jenis-jenis kerusakan V-belt
pada motor induksi 3 fasa, dan data sekunder berupa data yang diperoleh dari literaturliteratur yang berkaitan dengan teori dan materi yang diteliti khususnya tentang kerusakan
V-belt.
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL
Jenis Kerusakan V-belt
1. V-belt Aus
Keausan V_belt dapat diidentifikasikan dengan beberapa faktor yaitu :

Life time V-belt yang sudah tidak layak pakai


Installasi V-belt yang tidak benar
Tidak mengikuti SOP
Mengabaikan perhitungan penggunaan jenis V-belt.

2. V-belt Noise atau berisik


V-belt kotor
Terkonaminasi cairan contohnya gemuk/ oli
3. V-belt Putus
Ketidak lurusan antar poros pulley
Setting tegangan V-belt terhadap pulley tidak sesuai prosedur
Lifetime V-belt yang sdah tidak layak pakai
Faktor maintenance sangat berpengaruh terhadap komponen di Air Handling Unit (AHU)
salah satunya V-belt yang sangat penting peranannya sebagai transmitter daya dari motor ke
blower. Dengan adanya preventive maintenance seharusnya V-belt dapat bekerja dengan
baik sesuai dengan lifetime yang di prediksikan.
V-belt terdiri dari beberapa jenis yaitu :

Tipe standar; ditandai huruf A, B, C, D, & E


Tipe sempit; ditandai simbol 3V, 5V, & 8V

Tipe untuk beban ringan; ditandai dengan 3L, 4L, & 5L

3.2 PEMBAHASAN
3.2.1 Langkah Pemilihan V-belt

Menghitung efisiensi transmisi V-belt 90-98%


Menghitung daya nominal dan putaran
Memilih puli penggerak dan yang digerakkan berdasarkan perbandingan kecepatan
& diameter minimum.
Menghitung jarak antara sumbu poros
Menghitung torsi pada pulley kecil berdasarkan daya desain & putaran.
Kemudian dihitung tarikan pada belt yang tegang berdasarkan persamaan :
Tarikan belt maks Tarikan maks yang diijinkan belt
Jika tidak terpenuhi, maka:
Pilih penampang belt yang lebih besar
Gunakan lebih dari satu belt

Oleh karena itu, maka perencanaan sabuk-V perlu dilakukan untuk memperhitungkan jenis
sabuk yang digunakan dan panjang sabuk yang akan digunakan. Berikut adalah perhitungan
yang digunakan dalam perancangan sabuk-V antara lain:

4. KESIMPULAN
Jenis V-belt yaitu :

Tipe standar
Tipe sempit
Tipe untuk beban ringan
Jenis Kerusakan V-belt

V-belt Aus
V-belt Noise atau berisik
V-belt Putus
Langkah Pemilihan V-belt

Menghitung efisiensi transmisi V-belt 90-98%


Menghitung daya nominal dan putaran
Memilih puli penggerak dan yang digerakkan berdasarkan perbandingan kecepatan
& diameter minimum.
Menghitung jarak antara sumbu poros
Menghitung torsi pada pulley kecil berdasarkan daya desain & putaran.
Kemudian dihitung tarikan pada belt yang tegang berdasarkan persamaan :
Tarikan belt maks Tarikan maks yang diijinkan belt
Jika tidak terpenuhi, maka:
Pilih penampang belt yang lebih besar
Gunakan lebih dari satu belt

5. DAFTAR PUSTAKA
[1] http://teknik-mesin1.blogspot.co.id/2011/11/transmisi-sabuk-v-v-belt.html 6 Juni 2016
[2] http://arysetiadi28.blogspot.co.id/2014/01/v-belt.html 6 Juni 2016
[3] www.dharmastiti.staff.ugm.ac.id/Module/V%20-%20BELT.ppt 6 Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai